Nadya Wahyuni
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektif tidaknya penggunaan
media sosial WhatsApp sebagai media pendukung dalam proses belajar mengajar. Penelitian
ini dilakukan karena media sosial memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar
mengajar salah satunya di SMK Negeri 2 Banjarmasin. Permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini yaitu peranan WhatsApp dalam proses belajar mengajar, hambatan dalam
penggunaan WhatsApp, dan faktor yang mendukung penggunaan WhatsApp sebagai media
pembelajaran. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskripstif. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap guru
dan siswa di Kompetensi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi dan Produksi Film.
Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa WhatsApp memiliki fitur
yang mendukung untuk menjadi media pendukung dalam proses belajar mengajar, WhatsApp
juga membantu mempermudah pekerjaan guru yang tidak masuk kelas saat ada tugas luar
atau rapat yang tidak bisa ditinggalkan, siswa yang tidak masuk juga bisa mengirim tugas
lewat WhatsApp kepada guru yang bersangkutan. Hambatannya ialah tidak semua anak
mempunyai handphone yang mendukung aplikasi WhatsApp, pembelajaran juga menjadi
kurang efektif karena kurangnya penjelasan langsung, dan guru tidak bisa melihat keseriusan
siswa dalam belajar. WhatsApp media yang bagus untuk dijadikan sebagai media pendukung
dalam belajar, namun harus diimbangi dengan guru yang masuk ke dalam kelas untuk
menjelaskan secara langsung.
19
Nadya Wahyuni E-ISSN : 2686-178X
MUTAKALLIMIN; Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 1 No 2 November 2018
20
Nadya Wahyuni E-ISSN : 2686-178X
MUTAKALLIMIN; Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 1 No 2 November 2018
4. Media Online
Secara umum, media online
merupakan semua jenis atau format media
yang hanya bisa diakses melalui internet
berisikan teks, foto, video, dan suara.
Media online juga bisa diartikan sebagai
sarana komunikasi secara online. Secara
khusus, media online merupakan media METODE PENELITIAN
yang menyajikan karya jurnalistik (berita, 1. Pendekatan Penelitian
artikel, feature) secara online. Peneliti menggunakan pendekatan
Media online merupakan sebutan kualitatif. Menurut Nasution (2003: 5),
umum untuk suatu bentuk media yang penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah
berbasis telekomunikasi dan multimedia. pengamatan terhadap orang dalam
Yang di dalamnya terdapat portal, website lingkungan hidupnya, melakukan interaksi
(situs web), radio online, TV online, pers dengan mereka, berusaha memahami
online, mail online, dengan karakteristik Bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia
yang sesuai dengan fasilitas yang sekitarnya. Dalam penelitian ini penulis
memungkinkan user untuk melakukan penelitian terhadap efektifitas
memanfaatkannya. Grup WhatsApp sebagai sarana untuk
proses belajar mengajar pada siswa-siswi
5. Pesan Program Keahlian Produksi dan Siaran
Menurut Widjaja (2000), pesan Program Televisi dan Produksi Film SMK
merupakan keseluruhan dari apa yang Negeri 2 Banjarmasin.
disampaikan oleh komunikator.
Mempunyai inti yang sebenarnya menjadi 2. Jenis Penelitian
pengarah dalam usaha mencoba mengubah Penelitian ini menggunakan
sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan metode penelitian kualitatif deskriptif.
21
Nadya Wahyuni E-ISSN : 2686-178X
MUTAKALLIMIN; Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 1 No 2 November 2018
Metode ini dipilih karena penelitian yang dimaksudkan untuk menggali data
dilakukan berkaitan dengan peristiwa- tentang perencanaan, penerapan,
peristiwa yang sedang berlangsung dan metode yang digunakan, faktor
berkenaan dengan kondisi masa sekarang. penghambat dan pendukung guru
dalam melakukan proses pembelajaran
3. Lokasi Penelitian di Kompetensi Keahlian Produksi dan
Peneliti mengambil lokasi Siaran Program Televisi dan Produksi
penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan Film di SMK Negeri 2 Banjarmasin.
Negeri 2 Banjarmasin karena media sosial
WhatsApp banyak dimanfaatkan oleh b. Observasi
siswa dan guru dalam proses pembelajaran Peneliti memilih observasi
di sekolah. partisipan dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilaksanakan Peneliti juga menggunakan teknik
selama empat bulan dan diharapkan dapat observasi tidak langsung melalui Grup
terselesaikan dengan lancar. WhatsApp siswa. Peneliti ikut ambil
bagian dalam kegiatan yang dilakukan
4. Subjek Penelitian oleh objek yang diselidiki. Observasi
Dalam hal ini peneliti ini dilakukan dengan mengamati dan
menggunakan subjek penelitian atau mencatat langsung terhadap objek
responden adalah: penelitian, yaitu dengan mengamati
1) Rekan Guru kegiatan yang ada di SMK Negeri 2
2) Siswa/i Kelas XI dan XII Kompetensi Banjarmasin.
Keahlian Produksi dan Siaran Program Dengan hadirnya peneliti di lokasi
Televisi dan Produksi Film SMK penelitian, maka data yang diperoleh
Negeri 2 Banjarmasin akan lebih lengkap dan peneliti dapat
mengoptimalkan data mengenai
5. Informan proses belajar mengajar.
Yang menjadi informan dalam
penelitian ini yaitu dari kelompok guru c. Dokumentasi
sebanyak 6 orang. Dari kelompok siswa Hasil penelitian dari observasi dan
sebanyak 2 orang dari kelas XI Produksi wawancara menjadi semakin sah dan
Film, 4 orang dari kelas XII Produksi dapat dipercaya dengan didukung oleh
Siaran Program Televisi. foto-foto. Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang telah lalu, bisa
6. Teknik Pengumpulan Data berbentuk tulisan, gambar-gambar
a. Wawancara atau bentuk dokumen monumental
Peneliti menggunakan wawancara dari seseorang.
tidak terstruktur sebagai cara utama
untuk melakukan penelitian kualitatif, 7. Analisis Data
peneliti mempunyai peran aktif Informasi dan data yang telah diperoleh
sebagai penanya dan memancing dari informan dikumpulkan kemudian
pembicaraan menuju masalah tertentu diolah dan dianalisa secara kualitatif.
kepada informan, agar mendapat
jawaban dari permasalahan yang ada ANALISIS HASIL PENELITIAN
sehingga dapat diperoleh data-data 1. Pembahasan
yang diinginkan. Yang menjadi objek SMK Negeri 2 Banjarmasin sebagai
dalam penelitian ini yaitu informan sekolah kejuruan berbasis IT tentunya juga
yang menjadi sumber data, mengikuti perkembangan teknologi seperti
22
Nadya Wahyuni E-ISSN : 2686-178X
MUTAKALLIMIN; Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 1 No 2 November 2018
menggunakan media sosial sebagai media 3. WhatsApp dipilih sebagai media belajar
pembelajarannya. Media sosial yang sering karena mengikuti perkembangan
digunakan di SMK Negeri 2 Banjarmasin zaman. Hampir semua orang
adalah WhatsApp. menggunakan WhatsApp. Fitur yang
Dalam penelitian ini peneliti melakukan dimiliki WhatsApp juga beragam dari
wawancara langsung kepada 12 informan chatting, mengirim file dengan format
yang merupakan guru dan siswa yang apapun, mengirim gambar, video,
berada di SMK Negeri 2 Banjarmasin. bahkan bisa melakukan video
Peneliti ingin mengetahui peranan media conference jika menggunakan
sosial WhatsApp sebagai media WhatsApp Web, LCD dan speaker.
pendukung pembelajaran di sekolah. Untuk pembelajaran reguler di sekolah,
1. Media sosial WhatsApp menjadi media WhatsApp sebagai media pendukung
belajar yang cukup membantu sangat penting dalam keadaan tertentu,
mempermudah pekerjaan menjadi lebih contohnya saat guru yang bersangkutan
cepat dan gampang. WhatsApp sebagai tidak dapat masuk kelas karena ada
media belajar banyak digunakan saat tugas luar atau rapat yang tidak bisa
kelas XI dan XII melakukan Praktik ditinggalkan, atau saat siswa yang
Kerja Industri, penggunaannya menjadi bersangkutan sakit atau izin tidak bisa
sangat penting karena menghemat berhadir juga bisa mengirimkan tugas
waktu. lewat WhatsApp jika diminta oleh
2. Media sosial WhatsApp bisa dibilang gurunya. Bisa juga dalam keadaan jika
kurang efektif karena materi yang guru tidak mendapatkan projector untuk
disampaikan mungkin memang akan mengajar, agar memudahkan, materi
tersampaikan dengan baik, namun akan disebar melalui grup kelas dan dibuka
sulit diserap oleh siswa karena tidak di handphone masing-masing, atau
dijelaskan secara langsung tergantung digunakan untuk mengirimkan materi
cara guru menyampaikan dan siswa yang belum selesai atau evaluasi
yang menerima. Ada beberapa anak pembelajaran.
yang mudah mengerti dan ada juga
yang tidak, secara teori mungkin materi PENUTUP
bisa tersampaikan dengan baik lewat
WhatsApp, namun untuk praktik, Kesimpulan
pertemuan tatap muka tetap harus 1. Media sosial WhatsApp sebagai media
dilakukan. Hambatan dalam pembelajaran menjadi media yang
menggunakan WhatsApp sebagai media mempunyai peran penting dalam proses
pembelajaran yang paling sering belajar mengajar di SMK Negeri 2
ditemui adalah siswa yang jarang Banjarmasin. Dengan adanya
membuka grup kelas atau tidak WhatsApp, guru-guru menjadi lebih
memiliki paket internet. Siswa juga terbantu mempermudah pekerjaan
sulit memahami materi yang dikirimkan menjadi lebih cepat dan gampang.
dan kebanyakan siswa memilih lebih Materi yang belum selesai atau evaluasi
baik melakukan tatap muka karena bisa dikirimkan lewat WhatsApp
lebih mudah mendengarkan penjelasan dengan cepat. Peranannya menjadi
secara langsung. Guru juga tidak bisa sangat penting untuk kelas XI dan XII
memantau secara langsung keseriusan saat pelaksanaan Praktik Kerja Industri,
siswa dalam mengerjakan tugas yang WhatsApp menjadi media yang
diberikan. mempermudah untuk mengumpulkan
23
Nadya Wahyuni E-ISSN : 2686-178X
MUTAKALLIMIN; Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 1 No 2 November 2018
tugas saat siswa sedang berada di belajar dan mengajar agar materi dan
industri dan dapat menghemat waktu. tugas dapat tersampaikan dan diserap
2. Hambatan dalam penggunaan media dengan baik.
sosial WhatsApp sebagai media 2. Dengan hambatan yang tertera di
pembelajaran salah satunya adalah kesimpulan, saran dari peneliti adalah
kurang efektifnya pembelajaran yang penyampaian materi yang diberikan
seharusnya dilakukan di dalam kelas. lewat media sosial WhatsApp dibuat
Tidak semua anak mempunyai agar lebih mudah dipahami oleh siswa.
handphone yang mendukung aplikasi Pemberian tugas juga diberikan materi
WhatsApp, terkadang juga ada anak tambahan agar memudahkan siswa
yang tidak mengerjakan tugas dengan dalam pengerjaan.
alasan tidak membuka grup atau tidak 3. Karena hampir semua orang
ada paket internet. Penyampaian lewat menggunakan WhatsApp termasuk
WhatsApp juga kurang efektif karena guru dan siswa di SMK Negeri 2
tidak semua siswa bisa mengerti apa Banjarmasin, saran dari peneliti adalah
yang disampaikan guru dengan tidak peningkatan fasilitas yang mendukung
bertatap muka, guru pun akan sulit untuk penggunaan media sosial
mengetahui keseriusan siswa dalam WhatsApp sebagai media pembelajaran
pelajaran. seperti laptop, LCD, dan speaker di
3. Faktor pendukung yang membuat kelas agar bisa difungsikan dengan baik
WhatsApp dipilih sebagai media dan maksimal.
pembelajaran adalah karena fitur yang
dimiliki beragam, mulai dari chatting, DAFTAR PUSTAKA
bisa mengirim file dalam format
apapun, mengirim gambar/foto, video Achmad, A. 2017. Pengaruh Antara
dan yang lain. Bahkan, saat guru tidak Penggunaan Media Sosial
bisa masuk kelas, tetap dapat Terhadap Prestasi Belajar
melakukan video conference lewat Pada Siswa SMA Negeri 1
WhatsApp dengan dukungan Enrekang dan MA
WhatsApp Web dari laptop, LCD dan Muhammadiyah Kalosi,
speaker di kelas agar pembelajaran Kabupaten Enrekang Tahun
tetap berlangsung. Ajaran 2017/2018. Skripsi.
Fakultas Kedokteran
Saran Universitas Hasanuddin,
Makassar.
1. Peranan WhatsApp memang penting Ahmadi, A. Uhbiyati, N. 2001. Ilmu
dalam proses belajar mengajar, dengan Pendidikan. Jakarta : Rineka
berbagai fitur yang dimiliki, WhatsApp Cipta.
bisa membantu sebagai media untuk A.W. Widjaja. 2000. Komunikasi dan
mengumpulkan tugas. Akan tetapi, Hubungan Masyarakat.
dalam proses belajar mengajar, Jakarta : Bumi Aksara.
penggunaan WhatsApp kurang efektif Basar, A. 2012. Implementasi
karena anak anak tidak mampu Pendidikan Karakter Melalui
memahami materi yang disampaikan. Mata Pelajaran Pendidikan
Akan lebih baik jika WhatsApp hanya Kewarganegaraan di SDN
dijadikan sebagai medianya saja, guru Bendungan IV Wates Kulon
dan siswa yang bersangkutan harus Progo Tahun Ajaran
tetap menunaikan kewajiban dalam 2011/2012. Skripsi. Fakultas
24
Nadya Wahyuni E-ISSN : 2686-178X
MUTAKALLIMIN; Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 1 No 2 November 2018
25
Nadya Wahyuni E-ISSN : 2686-178X
MUTAKALLIMIN; Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 1 No 2 November 2018
26