Anda di halaman 1dari 3

Derajat Orang Berilmu

Mazhani Putri Maulana

I. Pembukaan:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Segala puji hanya milik Allahu Rabbi.
Segala zat yang Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur yang telah memberikan beribu-ribu nikmat
yang tidak terukur. Nikmat iman, nikmat islam, sampai nikmat sehat wal afiat sehingga kita bisa
berkumpul di tempat yang insyaallah diberkahi Allah .
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi akhirul jaman, seorang Nabi
yang lahirnya saja membuat goncang alam semesta, yang kalau bukan karenanya tidak akan Allah
ciptakan alam semesta ini.
Tidak lain dan tidak bukan yaitu Nabi Muhammad . Semoga keluarganya, sahabatnya,
dan kita selaku umatnya yang mengikuti sunnah-sunnahnya semoga mendapatkan syafaatnya.
Hari ini izinkan saya selaku salah satu peserta lomba pidato dari pentas PAI Smartrend Smantic
untuk memberikan sedikit materi yang saya ketahui, mudah-mudahan materi ini dapat menjadi
amal ibadah bagi saya selaku pembaca dan para juri, panitia serta yang mendengar.

Sebelum saya menyampaikan materi mengenai ‘Derajat orang yang berilmu’, kita perlu tau
Allah telah memuji ilmu dan pemiliknya serta mendorong hamba-hamba-Nya untuk
berilmu dan membekali diri dengannya, demikian pula dengan Sunnah Nabi yang suci dengan
memberikan kesaksian.

II. Isi
1. Kesaksian Allah kepada orang-orang yang berilmu
Allah berfirman,

Yang artinya: “Allah menyatakan bahwa tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)
selain Dia, (demikian pula) para Malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan. Tidak
ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Dia, Yang Mahaperkasa,
Mahabijaksana.” (QS. Ali ‘Imran: 18)

Pada ayat tersebut Allah meminta orang yang berilmu bersaksi terhadap orang yang
berilmu bersaksi terhadap sesuatu yang sangat agung untuk diberikan kesaksian, yaitu keesaan
Allah ... Ini menunjukan keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu.
2. Orang yang berilmu akan Allah angkat derajatnya
Allah mengabarkan secara khusus tentang diangkatnya derajat orang yang berilmu
dan beriman. Allah berfirman:

Yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya Allah mengangkat dengan kitab ini (Al-Qur-an) beberapa kaum dan Allah
pun merendah- kan beberapa kaum dengannya."

Di zaman dahulu ada seseorang yang lehernya cacat, dan ia selalu menjadi bahan ejekan
dan tertawaan. Kemudian ibunya berkata kepadanya, "Hendaklah engkau menuntut ilmu, niscaya
Allah akan mengangkat derajatmu." Sejak itulah, orang itu belajar ilmu syar'i hingga ia
menjadi orang alim, sehingga ia diangkat menjadi Qadhi (Hakim) di Makkah selama 20 (dua
puluh) tahun. Apabila ada orang yang berperkara duduk di hadapannya, maka gemetarlah
tubuhnya hingga ia berdiri.

Orang yang berilmu dan mengamalkannya, maka kedudukannya akan diangkat oleh Allah
di dunia dan akan dinaikkan derajatnya di akhirat.
Allah pun telah berfirman tentang Nabi Yusuf :

"...Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki, dan di atas setiap orang yang
berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui." (QS. Yusuf: 76)

Disebutkan bahwa tafsir ayat di atas adalah bahwasanya Kami (Allah) mengangkat derajat
siapa saja yang Kami kehendaki dengan sebab ilmu. Sebagaimana Kami telah mengangkat derajat
Yusuf di atas saudara- saudaranya dengan sebab ilmunya.

Dan lihatlah apa yang diperoleh oleh Nabi Isa’ berupa pengetahuan (ilmu) terhadap
Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. Dengannyalah Allah mengangkatnya kepadan-Nya,
mengutamakan serta memuliakannya. Demikian juga apa yang diperoleh pemimpin anak Adam
(yaitu Nabi Muhammad) berupa ilmu yang Allah sebutkan sebagai suatu nikmat dan karunia.
Allah berfirman:

Yang artinya: “...Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (al-Qur-an) dan hikmah
(As-Sunnah) kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui.
Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu sangat besar.” (QS. An-Nisaa’: 113)

III. Penutupan
Demikianlah materi yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat untuk kita
semua, jika ada yang baik itu datang dari Allah dan jika ada yang buruk itu datang dari diri saya
pribadi. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita
semua ke jalan yang benar.

Lihatlah apa yang disampaikan, jangan lihat siapa yang menyampaikan.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai