Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU ANALISIS ISU KONTEMPORER

Angkatan : LVI

Nama : Novia Cristin, S.Farm., Apt

NDH : 30

Unit Kerja : UPT Puskesmas Selangit

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

Jabatan : Apoteker Ahli Pertama

- Temukan isu yang sedang terjadi di lingkungan kerja saudara


1. Kurangnya edukasi masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol
kesehatan dan melakukan vaksin Covid-19
2. Langka dan naiknya harga obat-obatan yang menjadi terapi pengobatan
Covid-19
3. Banyaknya hoax yang beredar dimasyarakat tentang Covid-19 sehingga
mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah dan petugas
kesehatan
4. Masyarakat yang isolasi mandiri tidak mendapatkan obat-obatan dan vitamin
yang layak

- Analisis isu tersebut menggunakan Teknik USG


Dalam menentukan prioritas masalah menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan teknik scoring 1-5.
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari
tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau
penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan.

No Pokok Identifikasi Isu Pemilihan Isu Total Isu


Pembahasan USG (Urgency, terpilih
Isu Seriously, Growth) dari USG
U S G
1. Langka dan Masyarakat 5 5 5 15 I
naiknya takut kerumah
harga obat- sakit sehingga
obatan Covid- memberikan
19 terapi kedirinya
sendiri tanpa
anjuran dari
dokter padahal
belum ada
diagnosa dari
dokter bahwa
yang
bersangkutan
positif Covid-19
atau tidak
sehingga
meningkatkan
pembelian Obat-
obatan terapi
Covid-19 secara
bebas
2. Edukasi Kurangnya 5 4 5 14 II
Masyarakat pengetahuan
masyarakat
tentang
pentingnya
menerapkan
Protokol
kesehatan dan
melakukan
vaskin Covid-19
3. Tenaga Lambatnya 4 4 3 11 IV
kesehatan tindakan yang
tegas dari tenaga
kesehatan untuk
memberitahu
warga setempat
mengenai
informasi hoax
4. Fasilitas Kurangnya 4 3 4 12 III
ruang isolasi, fasilitas ruang
makanan dan isolasi, makanan
obat-obatan dan obat-obatan
untuk warga
yang
terkonfirmasi
positif Covid-19

Ket :
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil

Dari tabel USG diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, masalah
Langka dan naiknya harga obat-obatan terapi Covid-19 harus diselesaikan
dikarenakan
1. Kasus positif Covid-19 akan lebih meningkat lagi apabila banyak pasien
yang tidak mendapatkan obat Covid-19
2. Tingkat kematian pasien Covid-19 akan meningkat karena tidak mendapat
pengobatan
3. Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan - berat
harus segera mendapatkan terapi pengobatan Covid-19 secepat mungkin
agar dapat tertangani dengan baik
4. Masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah dapat menjangkau harga
Obat Covid-19

- Solusi atau gagasan untuk mengatasi Langka dan naiknya harga obat-
obatan Covid-19 yaitu:
1. Mengedukasi masyarakat untuk tidak membeli Obat Covid-19 tanpa resep
dokter dan mengedukasi masyarakat untuk memeriksakan dirinya
kefasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa oleh dokter sehingga
mengetahui penyakit yang sebenarnya
2. Meminta kepada apotik/layanan kefarmasian untuk tidak menaikkan harga
obat-obatan diatas HET (Harga Eceran Tertinggi)

- Menentukan gagasan yang bisa saya lakukan dengan teknik analisis CBA
(Cost, Benefit, Analysis)
Cost, Benefit, Analysis adalah analisis yang membandingkan antara biaya (cost)
dari suatu penyakit dengan output atau keuntungan (benefit) dari pengobatan.
Cost mencerminkan biaya dari penyakit dan pengobatannya. Sedangkan
keuntungan mencerminkan hasil dari sebuah pengobatan/terapi. Benefit yang
dimaksudkan disini dapat bersifat netral, positif atau negatif yang bergantung
dari hasil yang dicapai. Sebuah terapi yang manjur akan menghasilkan benefit
yang positif. Sedangkan terapi yang tidak manjur berarti tidak menghasilkan
keuntungan (netral) atau bahkan dapat merugikan (benefit yang negatif). Dari
isu “Langka dan naiknya harga obat-obatan Covid-19” melalui teknik analisis
CBA sebagai berikut :

Alternatif Cost Benefit Analysis


Pasien A dengan Pasien membayar Pasien sembuh Pasien tanpa
keluhan flu, 5 item obat dengan diagnosa penyakit
demam datang ke kemungkinan yang jelas
Apotik tanpa resistensi membeli obat
membawa resep antibiotik karena yang belum tahu
untuk membeli menggunakan obat ini
obat batuk, obat antibiotik tanpa diperlukan atau
demam, vitamin, diagnosa penyakit tidak
antibiotik dan yang jelas
antivirus
Pasien A dengan Pasien membayar Pasien sembuh Pasien dengan
keluhan flu, 3 item obat tidak keluhan sama
demam datang ke berdasarkan meninggalkan mendapat obat
Apotik dengan resep dokter resistensi yang lebih sedikit
membawa resep antibiotik karena sehingga Obat
dokter (obat sesuai indikasi Covid-19 dapat
batuk, obat tersalurkan
demam, kepasien yang
antibiotik) tepat

Dari analisis isu diatas dapat diambil gagasan bahwa agar obat-obatan Covid-19
tidak langka dan naik harganya kita harus mengedukasi masyarakat dan orang
sekitar kita untuk memeriksakan dirinya terlebih dahulu kefasilitas kesehatan
terdekat agar mengetahui penyakitnya lebih pasti sehingga mengurangi lonjakan
penggunaan obat Covid-19 yang tanpa indikasi Covid-19 sehingga Obat Covid-19
tersalurkan kemasyarakat yang benar-benar membutuhkan. Dengan cara ini
masyarakat tidak mengalami kelangkaan Obat Covid-19 dan tidak menambah
pengeluaran masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai