Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ISU INSTANSI

Angkatan :V
Nama : Yeni Sintya
NDH : 39
Instansi : Pemerintah Kab. Katingan
Nama Mentor : Sri Sudarti, SST
Jabatan Mentor : Komite Keperawatan dan Kebidanan

A. Identifikasi Isu
Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai
masalah. Isu pada instansi bisa diartikan sebagai masalah yang sedang terjadi dan sedang
hangat dibicarakan yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap instansi.
Saat ini isu yang sedang hangat di bicarakan di instasi antara lain :
1. Pelanggaran Protokol Kesehatan
Banyaknya pengunjung rumah sakit yang tidak menerapkan protokol kesehatan
dengan benar, seperti lengah dalam menggunakan masker, tidak mencuci tangan dan
tidak menjaga jarak.
2. Meningkatnya Tenaga Kesehatan yang Terkonfirmasi Positif Covid-19
Sejak tanggal 21 Juni tahun 2021, banyak tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Mas Amsyar Kasongan terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 7 dokter umum
yang ada, 3 diantaranya dinyatakan positif Covid-19, dari 14 orang perawat IGD 4
diantaranya juga dinyatakan positif Covid-19, krisis tenaga kesehatan juga dialami
oleh IGD Ponek, dari 13 bidan 6 diantaranya positif Covid-19. Meningkatnya kasus
Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan membuat pelayanan di IGD kalang kabut,
kekurangan personel hingga kelelahan karena harus menutupi jadwal rekan kerja yang
terkonfimasi positif Covid-19.
3. Belum Optimalnya Penerapan Pembuangan Sampah Sesuai Jenisnya
Masih terdapat tenaga kesehatan yang tidak membuang sampah sesuai jenisnya.
Banyaknya pasien dan keluarga pasien tidak menerapkan pembuangan sampah sesuai
dengan jenisnya.
B. Penapisan Isu
Dari tiga isu yang dikemukakan di atas, maka selanjutnya adalah menetapkan satu
isu yang menjadi prioritas utama dengan menggunakan alat bantu USG (Urgency,
Seriousness dan Growth). Urgensy dilihat dari mendesak atau tidak masalah tersebut
untuk diselesaikan. Seriousness yaitu dengan melihat tingkat keseriusan masalah, dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak. Growth yaitu dengan melihat seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Berikut adalah penilaian prioritas isu dengan metode USG (Urgency, Seriousness
dan Growth).
No Isu U S G Jumlah
1. Pelanggaran protokol Kesehatan 4 4 4 12
2. Meningkatnya tenaga kesehatan yang terkonfimasi 5 4 5 14
positif Covid-19 di IGD RSUD Mas Amsyar
3. Belum optimalnya penerapan pembuangan 3 4 3 10
sampah sesuai jenisnya

Keterangan :
Berdasarkan skala linkert 1-5
1 = sangat kecil
2 = kecil
3 = sedang
4 = besar
5 = sangat besar

Dilihat dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa isu yang menjadi prioritas utama
yang harus diselesaikan adalah isu tentang meningkatnya tenaga kesehatan yang
terkonfimasi positif Covid-19 di IGD RSUD Mas Amsyar.
C. Analisis Isu
Setelah menetapkan isu prioritas dibantu dengan kriteria USG, selanjutnya adalah
melakukan analisis menggunakan teknik Fishbone. Analisis tersebut digambarkan pada
diagram berikut.

Berdasarkan diagram di atas, dapat dianalisis beberapa hal penyabab meningkatnya


tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19, yaitu :
1. Kurangnya Penerapan Protokol Kesehatan
Kurangnya penerapan protokol kesehatan oleh pengunjung rumah sakit, seperti lengah
memakai masker atau tidak memakai masker sesuai standar, tidak mencuci tangan dan
tidak menjaga jarak dapat meningkatkan resiko penularan Covid-19.
2. Kurangnya Sirkulasi Udara Di Lingkungan Kerja
Ruang kerja instalasi gawat darurat yang tertutup membuat aliran udara tidak lancar
sehingga meningkatkan resiko penularan Covid-19.
3. Melakukan Asuhan/Pelayanan Kesehatan Pada Pasien Covid-19
Saat melakukan asuhan kepada pasien covid-19 tenaga kesehatan rentan terpapar,
meskipun sudah mengenakan Alat Pelindung Diri tenaga kesehatan dengan imunitas
yang menurun dapat tertular Covid-19.
4. Kontak Dengan Orang Tanpa Gejala
Orang tanpa gejala merupakan pembawa Covid-19 yang tidak kita sadari, kontak
dengan kita setiap hari misalnya rekan sejawat atau keluarga. Orang tanpa gejala
cenderung lebih berbahaya daripada orang dengan gejala dan terkonfirmasi positif. Jika
bertemu dengan orang yang terlihat sehat kita cenderung bersikap biasa saja, tetapi
kepada pasien yang positif Covid-19 kita cenderung lebih berhati-hati, menggunakan
APD lengkap, serta melaksanakan protokol kesehatan dengan benar.
5. Skrinning Covid-19 Belum Optimal
Belum optimalnya upaya skrinning kepada seluruh pengunjung rumah sakit, seperti
pemeriksaan suhu saat memasuki lingkungan rumah sakit, apakah penguncung
memiliki keluhan yang mengarah ke gejala Covid-19, ataupun pembatasan jumlah
pengunjung/penunggu pasien di rumah sakit.
6. Beban Kerja Yang Tinggi Selama Pandemi Covid-19
Beban kerja tenaga keshatan yang tinggi selama Covid-19 tidak dipungkiri
menyebabkan kelehan, hal tersebut dapat menyebabkan imunitas tubuh menurun,
sehingga rentan terpapar Covid-19

D. Dampak yang Terjadi Apabila Isu Tersebut Tidak Diselesaikan


1. Krisis tenaga Kesehatan.
2. Tidak terlaksananya pelayanan kesehatan secara optimal karena jumlah tenaga
kesehatan yang kurang.
3. Angka penularan Covid-19 di lingkungan rumah sakit terus meningkat.

E. Gagasan Untuk Penyelesaian Isu Tersebut


1. Memberikan bantuan tambahan tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) kepada
Instalasi Gawat Darurat RSUD Mas Amsyar Kasongan agar tetap dapat memberikan
pelayanan kesehatan prima kepada masyarakat.
2. Meningkatkan skrinning pengunjung rumah sakit dengan pengecekan suhu badan,
menanyakan apakah terdapat gejala klinis seperti demam, gangguan pernapasan (batuk,
sesak napas, nyeri tenggorokan), menanyakan riwayat epidemiologis seperti dalam 14
hari apakah ada kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, apakah ada
melakukan perjalanan keluar kota/daerah, apakah pernah melakukan pemeriksaan
Covid-19 sebelumnya.
3. Bagi tenaga kesehatan yang bertugas agar menjaga sirkulasi udara dengan membuka
jendela dan pintu sehingga pergantian udara lancar guna menurunkan resiko penularan
Covid-19.
4. Melakukan pembatasan jumlah penunggu pasien untuk menghindari kerumunan, 1
pasien hanya 1 penunggu.
5. Tidak memberlakukan jam kunjung (jam besuk).
6. Mengedukasi pasien dan pengunjung RS jika merasakan ada keluhan gangguan
kesehatan segera menghubungi pegawai RS untuk mendapat tindak lanjut
7. Mengedukasi pasien dan keluarga serta seluruh pengunjung rumah sakit agar taat
mematuhi protokol kesehatan di lingkungan rumah sakit.
8. Menyediakan masker medis untuk pengunjung rumah sakit yang memakai masker tidak
sesuai standar seperti masker scuba.
9. Bagi tenaga kesehatan agar selalu patuh terhadap protokol kesehatan dan selalu
menggunakan alat pelindung diri dengan benar.

Dengan melakukan hal-hal di atas, diharapkan penularan Covid-19 di lingkungan


rumah sakit dapat dicegah dan dikendalikan.

Anda mungkin juga menyukai