Digitalisasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Harian Vaksin Covid dan imunisasi anak di
Puskesmas Kutaraya Kabupaten Ogan Komering Ilir
1. Identifikasi Isu
Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV 2, yaitu COVID-19 telah membuat
dunia menjadi resah. Pandemi ini tidak hanya menyerang Indonesia namun juga menyerang
di berbagai negara. Sehingga WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi dan
memberlakuan darurat kesehatan global, serta menyerukan tindakan pemutusan rantai
penularan secara internasional. Penyebaran penyakit ini sangat cepat, ditandai dengan
penambahan jumlah kasus dan jumlah kematian. Sejak februari 2020 sampai dengan saat
ini, pertambahan kasus yang terjadi terus meningkat di Indonesia.
Pencatatan pemberian imunisasi pada anak hanya dilakukan secara manual pada buku
imunisasi anak. Catatan itu pun tidak memberikan identitas 4 yang diberikan baik melalui
posyandu, imunisasi rutin dalam puskesmas, maupun unit bersalin lengkap anak. Terkadang
catatan tercecer sehingga koordinator program imunisasi sering kehilangan data penerima
imunisasi.
Tidak adanya pencatatan pemberian vaksin Covid-19 pad apuskesmas Kutaraya hanya
terdapat data capaian saja, jadi tidak adanya pencatatan nama pasien yang telah melakukan
vaksinasi di puskesmas kutaraya.
Dalam identifikasi isu yang muncul di instansi dimana Penulis ditempatkan yaitu
Puskesmas Kutaraya, dimana penulis menemukan masalah yang akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Rendahnya kedisplinan pasien terhadap kepatuhan protokol kesehatan di lingkungan
Puskesmas Kutaraya.
2. Kurangnya kedisplinan pasien dengan penyakit kronis (Hipertensi dan Diabetes
Mellitus) untuk berobat secara berkala
3. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
wilayah kerja Puskesmas Kutaraya
4. Kurangnya kepatuhan petugas Puskesmas Kutaraya dalam memisahkan sampah
medis dan non medis.
5. Belum adanya sistem pencatatan terdigitalisasi untuk pemberian vaksin anak dan
vaksin covid-19 yang diberikan baik melalui posyandu, imunisasi rutin dalam
puskesmas, maupun unit bersalin.
Jadi dari analisis USG diatas dapat dilihat bahwa isu yang menjadi prioritas adalah “Belum adanya
sistem pencatatan terdigitalisasi untuk pemberian vaksin anak dan vaksin covid-19 yang diberikan
baik melalui posyandu, imunisasi rutin dalam puskesmas, maupun unit bersalin.”. Jadi apabila isu ini
tidak segera dicarikan solusinya maka dikhawatirkan akan timbul dampak yang akan merugikan
masyarakat, khususnya pasien.
Dari hasil metode analisis USG diatas dapat dilihat bahwa masalah prioritas di Puskesmas
Kutaraya adalah “Belum adanya sistem pencatatan terdigitalisasi untuk pemberian vaksin anak
dan vaksin covid-19 yang diberikan baik melalui posyandu, imunisasi rutin dalam puskesmas,
maupun unit bersalin”. Jadi apabila isu ini tidak segera dicarikan solusinya maka dikhawatirkan
akan timbul dampak jangka panjang yang akan merugikan masyarakat.
Dari penyebab diatas, penyebab masalah yang paling dominan dan perlu diselesaikan
adalah belum adanya sistem atau aplikasi untuk pencatatan yang berbasis digital di internal
Puskesmas Kutaraya.
6. Rekomendasi Solusi
Dari hasil analisis rekomendasi solusi atau pemecahan masalah yang dipilih untuk
membuat sistem pencatatan dan pelaporan vaksinasi anak di internal Puskesmas Kutaraya
berbasis digital, dengan rincian kegiatan:
• Membuat sistem pencatatan dan pelaporan vaksinasi anak di internal Puskesmas
Caringin berbasis digital dengan menggunakan sistem google form
• Membuat SOP pencatatan dan pelaporan vaksinasi anak
• Membuat form informasi data pasien penerima vaksinasi anak
• Melakukan sosialisasi kepada bidan dan petugas vaksinasi anak lainnya dalam
penggunaan sistem pencatatan dan pelaporan vaksinasi anak
• Mengevaluasi pencatatan yang dilakukan bidan dan petugas vaksinasi anak lainnya