Tgl Akhir Kegiatan Senin, 13/09/2020 Kode Kegiatan F1 Upaya Promosi Kesehatan Peserta Hadir Masyarakat dan sejawat dokter intensip Judul Laporan Mencegah Perburukan Hipertensi Latar Belakang Hipertensi adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia, sehingga tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat umum dilakukan diberbagai tingkat fasilitas kesehatan. Pedoman Praktis klinis ini disusun untuk memudahkan para tenaga kesehatan di Indonesia dalam menangani hipertensi terutama yang berkaitan dengan kelainan jantung dan pembuluh darah. Hampir semua consensus/ pedoman utama baik dari dalam walaupun luar negeri, menyatakan bahwa seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. Tekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi. Adapun pembagian derajat keparahan hipertensi pada seseorang merupakan salah satu dasar penentuan tatalaksana hipertensi (disadur dari A Statement by the American Society of Hypertension and the International Society of Hypertension2013). Menjalani pola hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan tekanan darah, dan secara umum sangat menguntungkan dalam menurunkan risiko permasalahan kardiovaskular. Pada pasien yang menderita hipertensi derajat 1, tanpa faktor risiko kardiovaskular lain, maka strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana tahap awal, yang harus dijalani setidaknya selama 4 – 6 bulan. Bila setelah jangka waktu tersebut, tidak didapatkan penurunan tekanan darah yang diharapkan atau didapatkan faktor risiko kardiovaskular yang lain, maka sangat dianjurkan untuk memulai terapi farmakologi. Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh banyak guidelines adalah : Penurunan berat badan. Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan dapat memberikan manfaat yang lebih selain penurunan tekanan darah, seperti menghindari diabetes dan dislipidemia.
Mengurangi asupan garam. Di negara kita,
makanan tinggi garam dan lemak merupakan makanan tradisional pada kebanyakan daerah. Tidak jarang pula pasien tidak menyadari kandungan garam pada makanan cepat saji, makanan kaleng, daging olahan dan sebagainya. Tidak jarang, diet rendah garam ini juga bermanfaat untuk mengurangi dosis obat antihipertensi pada pasien hipertensi derajat ≥ 2. Dianjurkan untuk asupan garam tidak melebihi 2 gr/ hari.
Olah raga. Olah raga yang dilakukan secara
teratur sebanyak 30 – 60 menit/ hari, minimal 3 hari/ minggu, dapat menolong penurunan tekanan darah. Terhadap pasien yang tidak memiliki waktu untuk berolahraga secara khusus, sebaiknya harus tetap dianjurkan untuk berjalan kaki, mengendarai sepeda atau menaiki tangga dalam aktifitas rutin mereka di tempat kerjanya.
Mengurangi konsumsi alcohol. Walaupun
konsumsi alkohol belum menjadi pola hidup yang umum di negara kita, namun konsumsi alkohol semakin hari semakin meningkat seiring dengan perkembangan pergaulan dan gaya hidup, terutama di kota besar. Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau 1 gelas per hari pada wanita, dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan demikian membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol sangat membantu dalam penurunan tekanan darah.
Berhenti merokok. Walaupun hal ini sampai saat
ini belum terbukti berefek langsung dapat menurunkan tekanan darah, tetapi merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, dan pasien sebaiknya dianjurkan untuk berhenti merokok.
Permasalahan Masyarakat yang rutin mengkonsumsi obat
antihipertensi tapi masih belum memperbaiki pola hidupnya. Perencanaan dan Pemilihan Bentuk kegiatan: Intervensi secara edukatif pada Intervensi pengunjung Puskesmas baik mereka yang penyandang Hipertensi atau bukan. Tanggal kegiatan: 13 September 2021 Nama penyuluh: dr. Matius Muntai Langit Pelaksanaan Nama penyuluh: dr. Matius Muntai Langit Hari/tanggal: Senin 13 September 2021 Tempat: Puskesmas Buntok Jam: 09.00 WIB Kegiatan: Edukasi Pencegahan Perburukan Pada Pasien Hipertensi Jumlah peserta: 25 orang Sasaran: Masyrakat yang berkunjung ke Puskesmas Materi: - Pengertian Hipertensi - Pencegahan Hipertensi Monitoring dan Evaluasi - Melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala setiap posbindu lansia atau jika pasien melakukan kunjungan rutin ke Puskesmas Buntok. - Pembicara memberikan pertanyaan seputar materi yang sudah disampaikan dan peserta dapat menjawab dengan baik. - Pada sesi akhir pembicara membuka sesi tanya jawab dan peserta mengajukan beberapa pertanyaan seputar materi.