Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BIOLOGI

“Frekuensi Pernapasan Pada Manusia”

D
I
B
U
A
T
OLEH :
KELOMPOK 2
Nama kelompok:
a. Adelia Zahra
b. Alifah N. Latief
c. Alyssa Putri
d. Daniel M. H. Gultom
e. Evalentina Sitorus
f. Rahmawati
g. Richard J. M. Rumbiak
h. Saskia Medinah
Daftar Isi
Latar belakang................................................................................
Isi .....................................................................................................
1.1Bahan dan Alat......................................................................
1.2Hasil Pengujian.....................................................................
Keterangan......................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................
Latar Belakang
Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam
proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat
dikatakan memiliki laju pernapasan normal apabila ia bernapas sebanyak 12–20
kali per menit saat istirahat dan berlangsung secara berkesinambungan. Sistem
pernapasan manusia terbagi menjadi dua, yaitu sistem pernapasan bagian atas
dan bawah. Berikut ini adalah penjelasannya:
Sistem pernapasan bagian atas
Ada beberapa organ di dalam sistem pernapasan bagian atas manusia, yaitu:
 Rongga hidung, terdiri atas selaput lendir dan rambut halus yang
berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran dari udara yang
masuk ke hidung
 Sinus, yaitu rongga berisi udara di sepanjang sisi hidung yang berperan
untuk mengatur suhu dan kelembapan udara yang dihirup
 Faring, untuk menyalurkan udara yang masuk dari hidung atau mulut
guna diteruskan ke trakea
 Laring, yaitu ruangan kecil sebelum trakea yang berisi pita suara
Sistem pernapasan bagian bawah
Beberapa organ dalam sistem pernapasan bagian bawah meliputi:
 Trakea, yaitu jalan napas utama menuju paru-paru yang terletak di bawah
laring
 Bronkus, cabang dari trakea yang berfungsi untuk meneruskan udara ke
paru-paru dan cabang terkecilnya dikenal dengan bronkiolus
 Paru-paru, terdiri dari jutaan alveolus yang menerima udara dari
bronkiolus dan bertugas sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon
dioksida
 Diafragma, yaitu otot pernapasan utama yang dapat berkontraksi dan
berelaksasi secara bergantian sehingga membuat udara dapat masuk dan
keluar dari paru-paru
Frekuensi pernapasan adalah ukuran berapa banyaknya napas yang diambil
dalam satu menit. Frekuensi pernapasan juga kerap disebut sebagai kecepatan
pernapasan. Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah usia. Menurut
Charilaos Chorpiliadis dan Abhishek Bhardwaj dalam jurnal Physiologi:
Respiratory Rate (2021), anak-anak memiliki frekuensi pernapasan yang
lebih tinggi daripada orang dewasa. Makin muda usia seseorang, maka
makin tinggi frekuensi pernapasannya. Misalnya, seorang anak berusia
satu tahun memiliki frekuensi pernapasan sekitar 24 hingga 40 napas per
menit (dua kali lipa frekuensi pernapasan dewasa yang normal).
Normalnya, frekuensi pernapasan bayi baru lahir adalah 30 sampai 60
kali per menit, balita 24 sampai 40 kali per menit, anak pra sekolah 22
sampai 34 kali per menit, anak usia sekolah 18 sampai 30 kali per menit,
remaja 12 sampai 16 kali per menit, usia dewasa 12 sampai 20 kali per
menit, dan lansia berada pada rentang 15 sampai 25 kali per menit.
2. Jenis kelamin
Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan selanjutnya adalah jenis
kelamin. Perbedaan frekuensi pernapasan laki-laki dan perempuan
disebabkan laki-laki memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dari
perempuan. Hal tersebut menyebabkan laki-laki menghirup lebih banyak
volume udara daripada perempuan. Namun, perempuan memiliki
frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada laki-laki.
3. Suhu tubuh
Suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan pernapasan.
Hal tersebut dikarenakan tubuh mencoba untuk mendinginkan diri.
4. Keadaan emosi
Keadaan emosi seseorang juga dapat memengaruhi frekuensi
pernapasannya. Keadaan emosi seperti takut, cemas, dan marah dapat
meningkatkan frekuensi pernapasan. Perasaan senang yang besar juga
dapat menaikkan hormon adrenalin dan memicu peningkatan frekuensi
pernapasan.
5. Posisi tubuh
Dilansir dari Biology Libretexts, paru-paru sangat rentan terhadap
perubahan besar dan arah gaya gravitasi. Akibatnya, posisi tubuh
seseorang akan memengaruhi frekuensi penapasan yang dilakukan paru-
paru. Misalnya, posisi berdiri akan menaikkan frekuensi pernapasan.
Sedangkan, posisi berbaring akan menurunkan frekuensi pernapasan.
6. Aktivitas
Aktivitas dapat mempengaruhi sistem frekuensi pernapasan manusia.
Semakin berat aktifitas yang dilakukan orang tersebut maka frekuensi
pernapasannya lebih cepat dan membutuhkan oksigen lebih banyak.

Dalam materi kali ini kami telah melakukan pengujian mengenai sistem
frekuensi pada manusia, berikut adalah penjelasannya

Alat dan Bahan


1. Balon
2. Benang
3. Gunting
4. Penggaris
Hasil dari pengujian
Nama : Daniel M. H. Gultom
Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 62cm
Tinggi : 162cm
Suhu / Cuaca : 28C - 31C
NO Posisi Jumlah Balon Balon Balon
percobaan Ke 1 Ke 2 Ke 3
1 Duduk 1 35,7 33 23
2 Tidur 1 45 30,3 29
3 Lari 1 36 31 24,6
Chart Title
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Duduk Tidur Berlari Category 4

Series 1 Series 2 Series 3

Keterangan
Pada malam hari Daniel mengonsumsi daging, ia juga tidur pada jam
12.00 malam. Pada pagi hari ia tidak sarapan namun pada jam 10.00 ia
memakan pentol.
Pada saat posisi duduk daniel tidak bersandar pada kursi ia duduk dengan
tegak. Ia meniup 3 balon dengan menarik nafas dengan 1 kali dan
medapat hasil yang tertera pada grafik
Pada saat tidur, Daniel meniup 3 balon dalam sekali tarikan nafas. Namun
pada saat melakukannya ia sempat menaikan badannya untuk mengambil
balon
Pada saat berlari, Daniel berlari mengelilingi lapangan besar sebanyak 1x.
Pada saat itu cuaca dilapangan mencapai 28C, ia berlari dengan santai

Nama : Rahmawati
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 58 kg
Tinggi : 163 Cm
No Posisi Jumlah percobaan Balon ke Balon ke 2 Balon ke
1 3
Duduk 2 45,5 35,5 19,9
Tidur 1 26
Berlari 1 35
Chart Title
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Duduk Tidur Berlari

Series 1 Series 2 Series 3

Keterangan
Pada malam hari Rahmawati memakan roti tawar dan tidur sekitaran jam
11.00, pada pagi hari ia memakan roti tawar lagi, dan pada saat istirahat
jam 10.00 ia memakan nasi goreng
Pada saat duduk ia meniup 3 balon dalam sekali tafrikan nafas namun ia
mengulanginya hingga 2x. Ia duduk dengan menyandar pada kursi
Pada saat tidur ia meniup 3 balon dalam sekali tarikan nafas. Pada saaat
berlari ia meniup balon 3 kali dalam sekali tarikan nafas setelah berlari
sekali lepangan besar, ketika selesai meniupp ia hampir pingsan
dikarenakan cuaca mencapai 31C.

Kesimpulan
Dalam pengujian atau praktek kali ini kami mendapatkan hasil yang telah kami
dapat dan kami menyimpulkan bahwa hal tersebut dapat dipengaruhi oleh factor
seperti: Jenis kelamin, Umur, posisi tubuh, suhu, dan aktivitas yang dilakukan.
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/11/132929669/
faktor-yang-memengaruhi-frekuensi-pernapasan?
page=all#:~:text=Pada%20umumnya%2C%20frekuensi
%20pernapasan%20manusia,faktor%20yang
%20memengaruhi%20frekuensi%20pernapasan.
https://www.alodokter.com/seperti-ini-cara-kerja-sistem-
pernapasan-pada-manusia#:~:text=Sistem%20pernapasan
%20pada%20manusia%20adalah,istirahat%20dan
%20berlangsung%20secara%20berkesinambungan.
https://www.halodoc.com/artikel/perlu-tahu-ini-frekuensi-
pernapasan-normal-dari-bayi-hingga-lansia

Anda mungkin juga menyukai