Anda di halaman 1dari 95

TIM SOP

Pidum

ADMINISTRASI SOP
TAHAP PENUNTUTAN

Suplemen SOP Pidum


DAFTAR ISI TAHAP PENUNTUTAN
1 SOP FORM-24
Berita Acara Pendapat (Hasil Pemeriksaan Tambahan)
2. SOP Form-25
Nota Pendapat agar Tersangka dilakukan/tidak dilakukan**) penahanan
setelah Penyerahan tersangka dan barang bukti
3. SOP Form-26
Pengiriman Tahanan ke RUTAN
4. SOP Form-27
Penangguhan penahanan Tersangka
5. SOP Form-28
Pembantaran penahanan Tersangka
6. SOP Form-29
Berita Acara Pembantaran/Pencabutan Pembantaran Penahanan
7. SOP Form-30
Analisis Rantai Pengelolaan & Penyelesaian (Chain Of Custody) Benda
Sitaan/Barang Bukti/Temuan/Rampasan
8. SOP Form-31
Tabel Rantai Pengelolaan & Penyelesaian (Chain Of Custody) Benda
Sitaan/Barang Bukti/Barang Temuan/Barang Rampasan Negara
9. SOP Form-32
Surat Panggilan Korban Sebagai Saksi /Anak Korban/Anak Saksi*)
Untuk Menghadiri Pertemuan Sebelum Sidang (Pretrial Meeting) /
Pemeriksaan Di Luar Sidang Pengadilan / Pemeriksaan Langsung Jarak
Jauh
10 SOP Form-33
Berita Acara Pertemuan Sebelum Sidang
(Pretrial Meeting)
11 SOP Form-34
Buku Kontrol Tahanan
12 SOP Form-35
Nota Pendapat Terhadap Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
13 SOP Form-36
Nota Pendapat Untuk Dilakukan Penahanan/
Perpanjangan Penahanan
14 SOP Form-37
Nota Pendapat Penelitian Kelengkapan Permohonan Restitusi
15 SOP Form-38
Pemberitahuan Permohonan Restitusi untuk dilengkapi
16 SOP Form-39
Pemberitahuan Penarikan Kembali Permohonan Restitusi kepada
Terdakwa
17 SOP Form-40
Pemberitahuan Penarikan Kembali Permohonan Restitusi
18 SOP Form-41
Usulan Pengesampingan Perkara Demi Kepentingan Umum
19 SOP Form-42
Surat Ketetapan Pengesampingan Perkara
Demi Kepentingan Umum
20 SOP Form-43
Berita Acara Pelaksanaan Ketetapan Pengesampingan Perkara Demi
Kepentingan Umum
21 SOP Form-44
Permintaan Penarikan Surat Dakwaan dan Berkas Perkara
22 SOP Form-45
Permintaan Ijin / Persetujuan Majelis Hakim/Hakim untuk Melakukan
Pemeriksaan di Luar Sidang melalui Perekamana Elektronik /
Pemeriksaan Langsung Jarak Jauh dengan Alat Komunikasi Audio
Visual
22 SOP Form-46
Berita Acara Pemeriksaan Di Luar Sidang Pengadilan Melalui
Perekaman Elektronik
23 SOP Form-47
Nota Dinas Rencana Tuntutan Pidana/Tindakan kepada Kepala
Kejaksaan Negeri
24 SOP Form-48
Rencana tuntutan pidana/ tindakan kepada Kepala Kejaksaan
Tinggi/JAM Pidum/JA R.I
25 SOP Form-49
Surat Tuntutan
26 SOP Prin-07
Surat Perintah Pembantaran Penahanan/ Pencabutan Pembantaran
Penahanan
27 SOP REG-04
Register Praperadilan Tahap Penuntutan

KEJAKSAAN ................*) SOP FORM-24


“UNTUK KEADILAN”

BERITA ACARA PENDAPAT


(HASIL PEMERIKSAAN TAMBAHAN)

Pada hari ini ............... tanggal .......... bulan ….......... tahun dua ribu ............
saya/kami :
1. Nama : .....................................................................................................
Pangkat : .....................................................................................................
NIP : .....................................................................................................
2. Nama : .....................................................................................................
Pangkat : .....................................................................................................
NIP : .....................................................................................................
berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan ............. (P-25) Nomor: ....................
tanggal ...................., telah melakukan pemeriksaan tambahan terhadap berkas perkara
dengan nama Tersangka ........................ Register Nomor: ......................, disangka
melanggar Pasal ................., dengan hasil sebagai berikut :
I. Alat Bukti
a. Keterangan Saksi ..............................................................................................
b. Keterangan Ahli ..................................................................................................
c. Surat ..................................................................................................................
d. Keterangan Tersangka .......................................................................................
II. Barang Bukti
III. Fakta Hukum ..........................................................................................................
IV. Analisis Yuridis ..............................................................................................
V. Kesimpulan ............................................................................................................
VI. Pendapat ...............................................................................................................
Berdasarkan uraian pada butir I s/d V di atas, kami berpendapat: **)
a. Berkas perkara belum dapat dilengkapi dan belum memenuhi syarat untuk
dilimpahkan ke pengadilan oleh karenanya dipertimbangkan untuk menghentikan
penuntutan
b. Berkas perkara memenuhi persyaratan untuk dilimpahkan ke pengadilan

Demikian Berita Acara Pendapat ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
sumpah jabatan, untuk memperkuatnya kami membubuhkan tanda tangan dibawah ini :

PENUNTUT UMUM,

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

*) Diisi sesuai unit organisasi


**) Coret yang tidak perlu

KEJAKSAAN ……….*) SOP FORM - 25

NOTA PENDAPAT

Kepada Yth : Kepala Kejaksaan ............*)


Dari : Penuntut Umum
Tanggal : .......................................................................................................
Sifat : .......................................................................................................
Perihal : Penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap II) Tersangka…..
agar dilakukan/tidak dilakukan**) penahanan
Sehubungan akan dilaksanakannya penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap
II) terhadap Tersangka ...................... yang disangka melanggar Pasal ........................ dari
Penyidik ..................... kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri .....................
pada hari ............... tanggal .................., kami Penuntut Umum yang melakukan penelitian
berkas perkara dengan nama tersangka tersebut berpendapat agar terhadap Tersangka
dilakukan/tidak dilakukan**) penahanan dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Terhadap tersangka dilakukan/tidak dilakukan**) penahanan di tingkat penyidikan;
2. Memenuhi/tidak memenuhi**) kategori tindak pidana yang dapat dikenakan
penahanan sebagaimana ketentuan Pasal 21 ayat (4) KUHAP;
3. Memenuhi/tidak memenuhi**) keadaan pada diri tersangka yang dikhawatirkan akan
melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, dan/atau mengulangi
tindak pidana sebagaimana ketentuan Pasal 21 ayat (1) KUHAP.
3. Untuk Anak, memenuhi/tidak memenuhi**) persyaratan sebagai berikut :
a. Telah berusia 14 (empat belas) tahun atau lebih; dan
b. Diduga melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana penjara 7 (tujuh) tahun
atau lebih.
4. Alasan lain yang dapat dipertimbangkan: …………………………………………
Dalam hal terhadap Anak tidak dilakukan penahanan, ada jaminan/surat pernyataan dari
orang tua/wali dan/atau lembaga bahwa Anak tidak akan melarikan diri, tidak akan
menghilangkan atau merusak barang bukti, dan/atau tidak akan mengulangi tindak pidana.

Demikian pendapat kami dan selanjutnya mohon petunjuk.

PENUNTUT UMUM,

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

Pendapat …./Kasi Pidum/Aspidum/Direktur**) Petunjuk Kacabjari/Kajari/Kajati/Jampidum**)

*) Diisi sesuai unit organisasi


**) Coret yang tidak perlu
KEJAKSAAN …………*) SOP FORM - 26

Nomor : .............., ........................


Sifat :
Lampiran :
Perihal : Pengiriman Tahanan ke KEPADA YTH.
RUTAN .....................................
KEPALA RUMAH
TAHANAN ........................
DI –
.......................

Sehubungan dengan penyerahan tersangka dan barang bukti


dari Penyidik ………. kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri .................. pada hari ................... tanggal .................... dan
terhadap tersangka dilakukan penahanan di tingkat penuntutan dengan
jenis penahanan rutan, dengan ini kami mengirimkan Tahanan tersebut
ke Rutan .............. guna menjalani penahanan dimaksud. Adapun nama-
nama tahanan yang kami kirimkan adalah sebagai berikut :
No. Nama Tahanan Pasal yang dilanggar Penuntut Umum

Demikian untuk menjadi maklum.

An. KEPALA KEJAKSAAN NEGERI ............


KEPALA SEKSI TINDAK PIDANA UMUM

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

Arsip.
-------------
KEJAKSAAN ……………*) SOP FORM – 27

NOTA PENDAPAT

Kepada Yth : Kepala Kejaksaan .............................................*)


Dari : Penuntut Umum
Tanggal : .......................................................................................................
Sifat : .......................................................................................................
Perihal : Penangguhan penahanan Tersangka ……………………………...

Sehubungan akan dilaksanakannya penyerahan Tersangka dan barang bukti (tahap


II) terhadap Tersangka ........................... yang disangka melanggar Pasal ........................
dari Penyidik ..................... kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri .....................
pada hari ............... tanggal .................., kami Penuntut Umum yang melakukan penelitian
berkas perkara dengan nama tersangka tersebut berpendapat agar terhadap Tersangka
dilakukan penangguhan penahanan dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Bahwa tidak terdapat keadaan pada diri tersangka yang dikhawatirkan akan melarikan
diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, dan/atau mengulangi tindak pidana.
2. Adanya jaminan uang dan/atau orang yang menjamin bahwa tersangka tidak akan
melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, dan/atau mengulangi
tindak pidana.
3. Alasan lain yang dapat dipertimbangkan :
……………………………………………….……………...............................……….

Demikian pendapat kami dan selanjutnya mohon petunjuk.

PENUNTUT UMUM,

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

Pendapat …./Kasi Pidum/Aspidum/Direktur**) Petunjuk Kacabjari/Kajari/Kajati/Jampidum**)

*) Diisi sesuai unit organisasi


**) Coret yang tidak perlu
KEJAKSAAN ……… *) SOP FORM – 28

NOTA PENDAPAT

Kepada Yth. : Kepala Kejaksaan …………………………*)


Dari : Penuntut Umum (P-16A)
Tanggal : .......................................................................................................
Sifat : .......................................................................................................
Perihal : Pembantaran penahanan Tersangka …..………………………….

Sehubungan dengan adanya permohonan pembantaran terhadap


Tersangka ........................... yang disangka melanggar Pasal ........................ dalam
Berkas Perkara Nomor: ……………… tanggal .......... dari Penyidik ………………. yang
dilakukan penahanan dengan jenis penahanan Rutan, kami selaku Penuntut Umum
berpendapat agar penahanan tersangka dilakukan pembantaran dengan pertimbangan
sebagai berikut :
1. ................................................................................................................................
2. ................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................

Demikian pendapat kami dan selanjutnya mohon petunjuk.

PENUNTUT UMUM,

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

Pendapat …./Kasi Pidum/Aspidum/Direktur**) Petunjuk Kacabjari/Kajari/Kajati/Jampidum**)

Tembusan:
1. Kepala Rutan ……………..
2. Arsip
----------------------------------

*) Diisi sesuai unit organisasi


**) Coret yang tidak perlu
KEJAKSAAN……………………*) SOP Form-29
“UNTUK KEADILAN”

BERITA ACARA
PEMBANTARAN/PENCABUTAN PEMBANTARAN PENAHANAN **)

Pada hari ini………..tanggal ……………………., saya/kami :


1. Nama : ……………......................………………………………………
Pangkat : ……………………………..................…………………………
NIP : …………………………………………..................……………
2. Nama : ……………......................………………………………………
Pangkat : ……………………………..................…………………………
NIP : …………………………………………..................……………

Penuntut Umum dalam perkara dengan nama Terdakwa :


Nama Lengkap :
.............................................................................
Tempat Lahir :
.............................................................................
Umur/Tanggal lahir :
.............................................................................
Jenis kelamin :
.............................................................................
Kebangsaan/Kewarganegaraan :
.............................................................................
Tempat tinggal :
.............................................................................
Agama :
.............................................................................
Pekerjaan :
.............................................................................
Pendidikan :
.............................................................................
Yang disangka melanggar Pasal : ……………………………………………………….
Ditahan sejak ……………….. dengan jenis penahanan Rutan.
Register tahanan nomor :
.............................................................................
Register perkara nomor :
.............................................................................

Berdasarkan Surat Perintah Pembantaran/Pencabutan Pembantaran Penahanan**)


Kepala Kejaksaan …….. Nomor: …….. tanggal ………, terhadap penahanan tersangka
telah dilakukan pembantaran/pencabutan pembantaran**) dari rutan …………… terhitung
mulai tanggal …………… bertempat di Rumah Sakit ……………
Pembantaran/ pencabutan pembantaran penahanan**) dilakukan karena telah
dipenuhinya syarat sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan dan keadaan
lain yang dapat dipertimbangkan. Demikianlah Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya
atas kekuatan sumpah jabatan dan untuk memperkuatnya Terdakwa membubuhkan tanda
tangannya.

Terdakwa Penuntut Umum

(………………………………………..) (…………………………………………..)
Pangkat/NIP. .........................................
Kepala Rutan

(………………………………………….)

*) Diisi sesuai unit organisasi


**) Coret yang tidak perlu
KEJAKSAAN ………………………………. SOP Form-30
ANALISIS RANTAI PENGELOLAAN & PENYELESAIAN (CHAIN OF CUSTODY)
BENDA SITAAN/BARANG BUKTI/TEMUAN/RAMPASAN*)

No Register :
No Register Perkara :
Dasar : 1. Ditemukan dari/atas keterkaitan dengan perkara ………………………………………………………;
2. Persetujuan/Ijin Sita Pengadilan Negeri …………… nomor ………… tanggal …………………… menyita :
a. ………………………………………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………………………………… dst ;
3. Penetapan Pengadilan Negeri …………… nomor ………… tanggal …………………menetapkan
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Putusan Pengadilan Negeri …………… nomor ………… tanggal …………………amar …………………………
(ex. dikembalikan kepada pemilik atau yang berhak, dirampas, dimusnahkan dll)
Disita dari : ………………………………………………………………………………………….
Barang atas perkara : ………………………… (nama tersangka dan pasal yang disangka/dakwakan)
Tanggal penerimaan :
dari Penyidik
Tanggal pelimpahan :
ke Pengadilan
Negeri
Foto :
Jenis : ……………………………………………………………………………………
Jumlah : …………………………………………………………………………………… ………………… (satuan)
Berat : …………………………………………………………………………………… ………………… (satuan)
Sifat Fisik : …………………………………………………………………………………… (segala aspek dari suatu objek atau zat yang
dapat diukur atau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya ex. Wujud, warna, ciri khas tertentu)
Sifat Kimia : …………………………………………………………………………………… (ex. Sifat kimia, yaitu kestabilan (mudah
tidaknya berubah, terbakar, berkarat, beracun, membusuk, dan sebagainya)
Tindak lanjut atas : 1. ………………………………………………………………………………….
barang 2. …………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………… (berisi tahap demi tahap tindak lanjut
atas barang sitaan/bukti/temuan/rampasan sesuai kondisi barang sitaan/bukti/temuan dari pertama kali
diterima dalam penguasaan Kejaksaan sampai dengan diselesaikan)
Pendapat Jaksa :
Penuntut Umum

Saran Pendapat Kasi :


Pidum
Pendapat Kajari :

………………………… , …………………………………

Yang Membuat Analisis,


1. Kepala Seksi Barang Bukti & Barang Rampasan

………………………………………
……………………………………

*) Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pembuatan:
Dibuat oleh Kasi BB dan BR setiap menerima penyerahan benda sitaan/barang bukti/temuan dari Penyidik/Penuntut Umum Yang Melakukan
Penyidikan dan setelah menerima penetapan/salinan putusan dari Pengadilan melalui JPU, untuk ditindaklanjuti Kasubsi BB/BR
LAMPIRAN I ANALISIS TATA KELOLA RANTAI PENGELOLAAN DAN PENYELESAIAN (CHAIN OF CUSTODY)
BENDA SITAAN/BARANG BUKTI/BARANG TEMUAN PADA TAHAP PRAPENUNTUTAN/PENUNTUTAN

Kondisi (dapat : benda sitaan yang tidak disimpan di Rupbasan dengan BA Penitipan BB
terjadi lebih dari 1. memungkinkan disimpan di (BA-6)
satu kondisi) Kejaksaan
benda sitaan yang tidak dititipkan dengan BA-6 kepada instansi yang
2. memungkinkan disimpan di kompeten menerima penitipan barang bukti
Kejaksaan atau Rupbasan
aktivitas keluar masuk benda - membuat Berita Acara Serah Terima Benda
sitaan termasuk untuk Sitaan dari Kasubsi BB kepada PU diketahui
kepentingan penyidikan atau ditindaklanjuti dengan: oleh Kasi Pidum berdasarkan disposisi Kasi
dihadirkan di depan persidangan Pidum pada Nota Dinas PU perihal
atas permintaan PU pemberitahuan jadwal sidang dan pengeluaran
benda sitaan untuk keperluan pembuktian di
3.
persidangan
- dalam hal kondisi benda sitaan berubah
setelah dikembalikan, Kasubsi BB mencatat
perubahan itu dalam kolom keterangan pada
Kartu Barang Bukti (B-10)

4. aktivitas proses dan prosedur Hanya dapat dilakukan atas permintaan PU


keluar masuk benda sitaan yang dengan membuat Berita Acara Serah Terima
ditindaklanjuti dengan:
disimpan di Rupbasan Benda Sitaan dari Kasubsi Barang Bukti kepada
PU diketahui oleh Kasi Pidum

Catatan: setiap benda sitaan yang dititipkan di tempat lain, Kasi BB BR secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan sekali, bersama sama dengan satuan kerja teknis wajib melakukan pengecekan terhadap benda sitaan dengan
membuat laporan Pengecekan atas Benda Sitaan/Barang Bukti yang Dititipkan dan Berita Acara Hasil
Pengecekan/Penelitian atas Benda Sitaan yang ditandatangani oleh Kasi BB BR dan Kasi Pidum.

5. - benda yang disita dari ditentukan: tidak diperkenankan untuk dititipkan kepada
tersangka/terdakwa; atau korban/pihak ketiga yang beritikad baik sebelum
- benda sitaan yang putusan berkekuatan hukum tetap atau
digunakan untuk melakukan keluarganya, kecuali:
tindak pidana 1. barang sitaan yang dipergunakan untuk
melakukan kejahatan itu adalah milik korban
atau pihak ketiga yang beritikad baik dimana
korban atau pihak ketiga yang beritikad baik
sangat membutuhkan untuk mata
pencaharian/kehidupan sehari-hari dan sudah
tidak diperlukan untuk kepentingan pembuktian
dengan syarat dapat menghadirkan setiap
waktu
2. penetapan pengadilan atas putusan yang
belum berkekuatan hukum tetap

benda sitaan yang: ditindaklanjuti dengan: Mengembalikan kepada orang atau kepada
- tidak diperlukan lagi untuk mereka dari siapa benda itu disita atau kepada
kepentingan penyidikan dan orang atau kepada mereka yang paling berhak
penuntutan; Kajari/Kacabjari menerbitkan Surat Ketetapan
- perkaranya tidak jadi dituntut Pengembalian Benda Sitaan/Barang Bukti (B-17);
karena tidak cukup bukti atau Penuntut Umum membuat Berita Acara
ternyata tidak merupakan Pengembalian Barang Bukti (BA-20);
tindak pidana; atau Kasubsi BB:
6. - perkaranya dikesampingkan Memeriksa dan mengkopi identitas penerima
untuk kepentingan umum benda sitaan untuk kelengkan B-10;
atau ditutup demi hukum, Menerima benda sitaan menandatangani B-10
kecuali apabila benda itu dalam kolom keterangan;
diperoleh dari suatu tindak
pidana atau yang
dipergunakan untuk
melakukan suatu tindak
pidana
7. benda sitaan berupa dokumen ditindaklanjuti dengan: disimpan di brankas/lemari besi gudang barang
kepemilikan, surat surat bukti atau dititipkan di brankas/lemari besi
berharga, uang dan dokumen Bendaharawan Kejaksaan dengan membuat BA-6
penting lainnya; yang ditandatangani JPU PU, Kasusbi BB,
Bendahara dan diketahui oleh Kepala Sub Bagian
Pembinaan dan Kasi Pidum

8. dalam hal brankas/lemari besi ditindaklanjuti dengan: dititipkan di pegadaian, kantor pos, atau bank
gudang barang bukti/ Bendahara pemerintah dengan membuat:
Kejaksaan tidak memungkinkan 1. Surat Kajari kepada kepala pegadaian,
untuk menerima titipan, kantor pos, atau Bank Pemerintah untuk
khususnya yang nilainya di atas menitipkan barang bukti;
Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta 2. BA-6 yang ditanda tangani PU dan Kasubsi
rupiah) BB mengetahui Kasi Pidum

9. benda sitaan yang memerlukan ditindaklanjuti dengan: Kasubsi BB:


penelitian khusus (logam mulia,  membungkus dan menyegel barang bukti
perhiasan, narkotika dll)  membuat tanda terima sementara yang
memuat perincian berat, jumlah, jenis ciri dan
sifat khusus, 2 (dua) rangkap untuk diserahkan
kepada penyidik/yang menyerahkan dan arsip
Kasi BB BR membuat surat Permintaan Penelitian
Benda Sitaan/Barang Bukti lembaga yang
memiliki kualifikasi di bidangnya untuk melakukan
pemeriksaan/penelitian (B-11)

10. benda sitaan khusus: rlu ditindaklanjuti dengan:  dalam hal diperlukan Kasi BB BR membuat
- karena sifatnya yang surat kepada Kementerian/Dinas yang
membahayakan ex.pelumas menyelenggarakan urusan pemerintahan
bekas, limbah, limbah B3, B3; terkait untuk merujuk penyimpanan, perawatan
- berupa makhluk hidup; ex. atau penitipan BB khusus (seperti Dirjen
satwa, lahan/kebun; atau Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan,
- yang membutuhkan Dirjen KSDA dan Ekosistem, Dirjen
perawatan khusus, ex. kapal, Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Badan
pesawat alat berat dll, Karantina Pertanian atau dinas terkait di
daerah)
 setelah menerima jawaban dari
Kementerian/Dinas yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan terkait, Kasi BB BR
membuat BA
penitipan/pengamanan/perawatan BB khusus
kepada instansi/lembaga/perusahaan yang
dirujuk.
11. benda sitaan yang sifatnya cepat ditindaklanjuti dengan: Kasi BB BR
rusak atau memerlukan biaya  menyisihkan untuk kepentingan pembuktian di
penyimpanan/perawatan tinggi persidangan dengan Berita Acara Penyisihan
Barang Bukti;
 dalam hal benda sitaan akan dilelang,
membuat B-11 untuk menentukan nilai limit
lelang Kajari
- membuat surat permintaan kepada instansi
yang berwenang untuk melakukan
pemeriksaan benda sitaan untuk keperluan
dijual lelang
 membuat surat Permintaan Persetujuan
Kepala PPA untuk melakukan penjualan benda
sitaan/barang bukti tertentu yang sifatnya
cepat rusak atau memerlukan biaya
penyimpanan/perawatan tinggi (B-12 yang
dimodifikasi) dengan melampirkan hasil
pemeriksaan intansi yang berwenang

B-12: Pemberitahuan dan permintaan


persetujuan lelang benda sitaan/barang bukti
yang lekas rusak/membahayakan/biaya tinggi
(B-12)
 apabila perkara sudah dalam tahap
persidangan dan benda sitaan belum dilelang,
Penuntut Umum membuat surat Permohonan
Izin kepada Hakim yang menyidangkan
perkaranya untuk melelang benda sitaan (B-
13)
 setelah persetujuan Kepala PPA dan/atau izin
Hakim sudah terbit maka Kajari menerbitkan:
o Surat Perintah Lelang Benda
Sitaan/Barang Bukti (B-14) kepada PU
untuk melakukan lelang benda sitaan dan
o Surat Permintaan Bantuan Pelelangan
Benda Sitaan (B-15) kepada Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL)
- PU membuat laporan pelaksanaan lelang
benda sitaan B-16)
 hasil pelelangan berupa uang disimpan di bank
pemerintah dan digunakan sebagai barang
bukti di persidangan.

12.
Dalam hal Penuntut Umum melakukan penyidikan perkara tindak pidana perusakan hutan dan Penyidik belum
meminta izin lelang/izin peruntukan benda sitaan/barang bukti
12.1 - barang bukti sitaan hasil ditindaklanjuti dengan  PU meminta izin lelang kepada Ketua PN
tindak pidana perusakan setempat dengan B-13 dalam waktu 3 x
hutan (ex. hasil hutan, kebun 24 jam TANPA MELALUI
dan/atau tambang) yang PERSETUJUAN KEPALA PPA
mudah/cepat rusak; atau  Kajari/Kacabjari menerbitkan:
- barang bukti temuan hasil o B-14 kepada PU untuk melakukan
kebun dan/atau hasil lelang /barang bukti; dan
tambang beserta o B-15 kepada Kantor Pelayanan
sarana/prasarana Kekayaan Negara dan Lelang
pendukung dari hasil tindak (KPKNL)
pidana penggunaan  Kajari membuat Surat Pernyataan Penjual
kawasan hutan secara tidak bermeterai cukup (yang menyatakan
sah Penjual bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala permasalahan hukum,
tuntutan pidana, gugatan perdata dan/
atau gugatan tata usaha negara yang
timbul akibat pelaksanaan Lelang.)
 PU membuat laporan pelaksanaan lelang
dengan B-16

12.2 barang temuan hasil tindak ditindaklanjuti dengan: dalam waktu 3 x 24 jam sejak dilakukan sita
pidana perusakan hutan penyitaan, meminta izin peruntukan pemanfaatan
barang bukti kepada Ketua PN, yang ditujukan
untuk:
o kepentingan pembuktian perkara;
o pemanfaatan bagi kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan;
o dimusnahkan; dan/atau
o kepentingan publik atau sosial
12.3 hasil lelang yang berasal dari ditindaklanjuti dengan: memanfaatkan hasil lelang untuk kepentingan
barang bukti temuan hasil kebun publik atau kepentingan sosial dengan membuat
dan/atau hasil tambang beserta Berita Acara Penyerahan Barang Temuan untuk
sarana/prasarana pendukung Dimanfaatkan (BA-22)
dari hasil tindak pidana
penggunaan kawasan hutan BA-22: Berita Acara Penyerahan Benda Sitaan
secara tidak sah yang Bersifat Terlarang/Barang Rampasan/Barang
Bukti yang dikembalikan Tetapi Tidak
Diambil/Barang Temuan untuk
Dimanfaatkan/Dimusnahkan

12.4 - barang bukti kayu hasil ditindaklanjuti dengan: pemusnahan barang bukti/ barang temuan dengan
pembalakan liar dan/atau membuat BA-23
hasil dari penggunaan
kawasan hutan secara tidak BA-23: Berita Acara Pemusnahan BB
sah yang berasal dari hutan
konservasi, kecuali untuk
kepentingan pembuktian
perkara atau penelitian;
- barang bukti barang temuan
hasil tindak pidana
perusakan hutan yang telah
mendapatkan penetapan
status peruntukan dari Ketua
Pengadilan Negeri untuk
dimusnahkan
LAMPIRAN II ANALISIS TATA KELOLA RANTAI PENGELOLAAN DAN PENYELESAIAN (CHAIN OF CUSTODY)
BARANG BUKTI/BARANG RAMPASAN NEGARA PADA TAHAP EKSEKUSI

Kondisi : PENYELESAIAN BARANG BUKTI*)


(dapat lebih *) Dalam kondisi tertentu, dapat digunakan untuk penyelesaian benda sitaan/barang rampasan negara/barang temuan
dari 1 (satu) sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya untuk penyesuaian istilah
kondisi) “barang bukti/benda sitaan/barang rampasan negara/barang temuan"

1. Barang bukti dinyatakan - barang bukti dikembalikan


dikembalikan kepada dengan diantarkan
pemilik atau yang berhak, setelah dipanggil dengan langsung kepada pemilik
namun: surat panggilan yang sah atau yang berhak;
a. pemilik atau yang - Jaksa membuat BA
berhak tidak datang Pengembalian Barang
ditindaklanjuti dengan:
untuk menerima Bukti (BA-20);
pengembalian barang - memeriksa dan mengkopi
bukti identitas penerima barang
bukti;
- menerima barang bukti
menandatangani B-10
dalam kolom keterangan.
setelah 30 (tiga puluh) hari ditindaklanjuti dengan: mengumumkan
sejak tanggal pengiriman pengembalian barang bukti di
surat panggilan dan alamat kantor Kecamatan/Kelurahan/
atau keberadaannya tidak Desa tempat tinggal terakhir
diketemukan pemilik atau yang berhak dan
di Pengadilan Negeri yang
memutus perkara dan/atau
melalui media massa
setelah 30 (tiga puluh) hari ditindaklanjuti mengumumkan kembali
sejak tanggal pengumuman dengan: pengembalian barang bukti di
pengembalian barang bukti kantor Kecamatan/Kelurahan/
Desa tempat tinggal terakhir
pemilik atau yang berhak dan
di Pengadilan Negeri yang
memutus perkara dan/atau
melalui media massa
b. Pemilik atau yang setelah dipanggil dengan  membuat BA Penolakan
berhak, menolak surat panggilan yang sah dengan menyebutkan
menerima dan/atau diberitahukan alasan penolakan, termasuk
pengembalian barang jika pemilik atau yang
bukti berhak menolak untuk
menandatangani BA maka
penolakan
penandatanganan itu
ditindaklanjuti dengan: dicantumkan dalam BA.
 Hak pemilik atau yang
berhak untuk menerima
pengembalian barang bukti
gugur sejak tanggal BA
Penolakan

2. Barang bukti yang setelah dilakukan ditindaklanjuti dengan:  Jaksa membuat BA


putusan dan berkasnya pencarian putusan dan Pencarian Dokumen
tidak diketemukan berkasnya di kantor Barang Bukti
Penyidik, Kejaksaan  mengumumkan di papan
dan/atau Pengadilan pengumuman kantor
Cabang Kejaksaan
Negeri/Kejaksaan Negeri
dan/atau media massa
 Kasi Pidum melaporkan
kepada Kajari
 Dalam hal barang bukti
dapat dipertimbangkan
untuk dilelang, Kajari
menerbitkan Surat
Pernyataan Tanggung
Jawab Mutlak (SPTJM)
sebagai dokumen
pengganti untuk
kelengkapan dokumen
lelang

Dalam hal keadaan sebagai berikut: Dalam hal barang bukti


a. pemilik atau yang berhak tidak datang untuk menerima diperhitungkan masih
pengembalian barang bukti; memiliki nilai ekonomis,
b. pemilik atau yang berhak menolak menerima Kajari membuat Surat
pengembalian barang bukti; atau Permintaan Penelitian Barang
c. barang bukti yang putusan dan berkasnya tidak Bukti (B-11) kepada pimpinan
diketemukan, setelah 14 (empat belas) hari diumumkan instansi yang berwenang
tidak ada pihak yang melakukan klaim melakukan pemeriksaan,
untuk:
- menilai barang bukti.
Penilaian berupa:
 besaran nilai barang bukti
yang dapat dijadikan
pedoman untuk
menentukan nilai limit
ditindaklanjuti dengan:
lelang;
 perkiraan nilai barang
bukti sebagai tindak lanjut
penyelesaian dengan
tujuan penggunaan, hibah
atau pemusnahan;
dan/atau
 penilaian harga yang
wajar; dan/atau
- meneliti fisik barang bukti

Dalam hal berdasarkan hasil penilaian, barang bukti - Jaksa membuat Nota Dinas
memiliki nilai ekonomis dan memiliki nilai taksiran: Laporan kepada Kajari
a. tidak lebih dari Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta disertai permintaan
rupiah), dilakukan penjualan secara langsung oleh Kajari penetapan status barang
tanpa melalui Kantor Lelang Negara; atau ditindaklanjuti dengan: bukti
b. di atas Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah), - Kajari membuat surat
dilakukan lelang sebagaimana ketentuan peraturan Perintah Lelang Barang
perundang-undangan Bukti (modifikasi dari B-14)
- Kajari membuat surat
Permintaan Bantuan
Pelelangan Barang Bukti
kepada KPKNL (B-15 yang
dimodifikasi), termasuk
informasi jadwal
pelaksanaan lelang
dilengkapi dokumen
persyaratan lelang
- Kajari menerbitkan
Penetapan Status Barang
Bukti untuk dilelang
- Kajari membuat Surat
Pernyataan Penjual
bermeterai cukup yang
menyatakan Penjual
bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap
segala permasalahan
hukum, tuntutan pidana,
gugatan perdata, dan/ atau
gugatan tata usaha negara
yang timbul akibat
pelaksanaan lelang
- Surat Pernyataan Penjual
dilampiri dokumen lelang
sebagaimana diatur dalam
lampiran Peraturan Menteri
Keuangan Nomor:
13/PMK.06/2018 tentang
Lelang Benda Sitaan,
Barang Rampasan Negara,
atau Benda Sita Eksekusi
yang Berasal dari
Kejaksaan Republik
Indonesia
- Jaksa membuat laporan
pelaksanaan lelang barang
bukti (B-16 yang
dimodifikasi)
Dalam hal barang bukti tidak memiliki nilai ekonomis atau - Kajari membuat surat
nilai ekonomisnya sangat kecil, dan/atau jika dilakukan permohonan izin
penjualan lelang biaya lelang diperkirakan lebih besar pemanfaatan/
daripada hasil lelang**) pemusnahan barang bukti
**) dapat didukung dengan hasil penilaian barang bukti kepada JAM Pembinaan cq.
Kepala PPA (B-20 yang
dimodifikasi)
B-20: Permohonan izin
pemanfaatan/ penyerahan/
pemusnahan barang
ditindaklanjuti dengan: terlarang/barang bukti yang
dikembalikan tetapi tidak
diambil/
barang temuan
- Lampiran surat
permohonan izin terdiri dari:
 surat jawaban dari
instansi yang berwenang
untuk memanfaatkan/
memusnahkan barang
bukti
 putusan pengadilan yang
telah memperoleh
kekuatan hukum tetap
 analisis atas barang
bukti
3. Barang bukti yang: ditindaklanjuti dengan: Kajari membuat surat
a. tidak dapat dipindahtangankan; permohonan izin
b. tidak dapat digunakan (kedaluwarsa, tidak memenuhi pemusnahan barang bukti
standar kelayakan, dll); kepada JAM Pembinaan cq.
c. atau Kepala PPA (B-20 yang
d. sudah tidak lagi berada dalam penguasaan fisik dimodifikasi)
Kejaksaan akibat force majeure (misalnya karena  Lampiran surat
bencana alam atau kebakaran), hilang, atau permohonan izin terdiri dari:
menguap  surat jawaban dari
instansi yang berwenang
untuk
memusnahkan barang
bukti
 putusan pengadilan yang
telah memperoleh
kekuatan hukum tetap
 analisis atas barang
bukti
Khusus terhadap barang
bukti yang bukan berupa
tanah dan/atau bangunan
yang kondisinya sudah/
berpotensi cepat lapuk/
busuk, Kepala PPA memberi
pertimbangan kepada Jaksa
Agung tanpa perlu
persetujuan Menteri
Keuangan, memutuskan agar
barang bukti dimusnahkan
Setelah memperoleh izin pemanfaatan barang bukti dari Kajari menerbitkan
JAM Pembinaan Penetapan Status Barang
Bukti untuk dimanfaatkan
ditindaklanjuti dengan: Kajari menerbitkan Surat
Perintah Pemanfaatan/
Penyerahan Barang Bukti
(B-21 yang dimodifikasi)
Jaksa membuat BA
Penyerahan Barang Bukti
untuk Dimanfaatan (BA-22
yang dimodifikasi)
Jaksa membuat Laporan
Pelaksanaan
Pemanfaatan/
Penyerahan atas Barang
Bukti (B-22 yang
dimodifikasi)

Setelah memperoleh izin pemusnahan barang bukti dari Kajari mengajukan surat
JAM Pembinaan kepada KPKNL untuk
memohon persetujuan
pemusnahan barang bukti

Setelah memperoleh persetujuan dari KPKNL untuk Kajari menerbitkan


melakukan pemusnahan barang bukti Penetapan Status Barang
Bukti untuk dimusnahkan
Kajari menerbitkan Surat
Perintah Pemusnahan
Barang Bukti (B-21 yang
dimodifikasi)
Jaksa membuat BA
Pemusnahan Barang
Bukti (BA-22 yang
dimodifikasi)
Jaksa membuat Laporan
Pelaksanaan
Pemusnahan Barang
Bukti (B-22 yang
dimodifikasi) kepada JAM
Pembinaan dengan
tembusan Kepala Biro
Keuangan, Kepala PPA,
Kajati, dan kepala KPKNL
setempat dengan
melampirkan dokumen
dan foto pemusnahan
barang bukti
Menghapus barang bukti
dari daftar barang bukti
dengan cara
mengeluarkan barang
bukti dari daftar barang
bukti
Catatan:
 Pelaksanaan pemusnahan barang bukti dilakukan dengan cara dihancurkan/ditimbun/ditenggelamkan di
laut/dibakar/dirusak sampai tidak dapat digunakan sebagaimana fungsinya.
 Pelaksanaan pemusnahan barang bukti berupa senjata api, mesiu, dan/atau bahan peledak dilaksanakan dengan
bantuan TNI/Polri setempat.
 Pemusnahan barang bukti berupa narkotika, prekusor narkotika, psikotropika, dan/atau zat/bahan kimia lain
dilaksanakan dengan cara yang aman sesuai dengan sifatnya, dalam hal diperlukan dapat berkoordinasi dengan
instansi/lembaga yang memiliki sarana prasarana pemusnahan
 dikembalikan kepada
4. Benda sitaan telah tuntutan terhadap barang pemilik atau yang berhak
dilelang pada tahap bukti dapat ditindaklanjuti dengan: dalam bentuk uang hasil
penyidikan/ penuntutan, dipertimbangkan pelelangan benda sitaan
pemilik atau yang berhak dikembalikan kepada  Jaksa membuat BA
meminta pengembalian pemilik atau yang berhak Pengembalian Barang
benda sitaan berdasarkan Bukti berupa uang hasil
putusan perdata yang lelang (BA-20)
telah memperoleh Pemeriksa dan mengkopi
kekuatan hukum tetap identitas penerima
atau berdasarkan alas Penerima
hak lain yang sah menandatangani B-10
dalam kolom keterangan

5. Barang bukti tanpa pernyataan dirampas - Barang bukti diserahkan


yang diputus langsung; atau
dikembalikan kepada - Dilakukan penjualan atau
Kementerian, pelelangan oleh Jaksa
Lembaga, BUMN, atau Pemulihan Aset, sesuai
BUMD ketentuan peraturan
perundang-undangan
- Dalam hal barang bukti
telah dilakukan penjualan
atau pelelangan, pimpinan
K/L mengajukan surat
permohonan kepada JAM
ditindaklanjuti dengan: Pembinaan cq Kepala
PPA perihal permintaan
pengembalian barang
bukti. Pengembalian
barang bukti dilakukan
dalam bentuk uang hasil
lelang
- Jaksa membuat BA
Pengembalian Barang
Bukti (BA-20)

Sertifikat atau surat tanah - Kepala PPA membuat


diputus untuk dikembalikan ditindaklanjuti dengan: Surat Perintah Sita
kepada Kementerian, Eksekusi terhadap fisik
Lembaga, BUMN, atau tanah dan bangunan
BUMD, sebagaimana dimaksud
dalam sertifikat atau surat
tanah
- Jaksa membuat BA Sita
Eksekusi
- Jaksa membuat BA
Pengembalian Barang
Bukti (BA-20)
6. Barang bukti berupa ditindaklanjuti dengan: - dikembalikan kepada
kebun dan/atau tambang Pemerintah untuk
dari penggunaan kawasan dihutankan kembali sesuai
hutan secara tidak sah dengan fungsinya
- Jaksa membuat BA
Pengembalian Barang Bukti
(BA-20)
- mPemeriksa dan mengkopi
identitas penerima barang
bukti
- PPenerima barang bukti
menandatangani B-10
dalam kolom keterangan
Penyelesaian Barang Rampasan Negara

Kondisi 1. Dalam hal: setelah Jaksa membuat BA - Kasi Pidum melaporkan


(dapat lebih dari 1 1. Barang rampasan Pencarian Dokumen kepada Kajari
(satu) kondisi) negara tidak diketahui Barang Rampasan Negara - Kajari menerbitkan Surat
lagi dokumen dan Kasi Pidum telah Pernyataan Tanggung
penyitaan/dokumen menerbitkan Surat ditindaklanjuti Jawab Mutlak (SPTJM)
penanganan perkaranya Keterangan yang dengan: sebagai dokumen
menerangkan dokumen pengganti untuk
barang rampasan negara kelengkapan dokumen
tidak diketemukan lagi baik lelang beserta putusan
sebagian atau seluruhnya pengadilan dan Surat
Keterangan Kasi
2. Data barang rampasan Kajari membuat Surat Pidum/Kajari
negara dalam putusan Keterangan bahwa barang - Kajari membuat surat
pengadilan berbeda rampasan negara permohonon izin lelang.
dengan Surat Perintah sebagaimana dimaksud Untuk barang rampasan
Penyitaan, BA Penyitaan, dalam putusan pengadilan, negara yang nilai
atau fisik barang surat perintah penyitaan, ekonomisnya diperkirakan:
rampasan negara atau BA penyitaan adalah  > Rp.1.000.000.000, -
sebagaimana dimaksud ditujukan kepada JAM
dalam Surat Keterangan Pembinaan (B-20 yang
dimodifikasi)
 Rp. 500.000.000,- < Rp.
1.000.000.000,- ditujukan
kepada Kajati
Untuk barang rampasan
negara yang memiliki nilai
ekonomis < Rp.
500.000.000,- izin lelang
dikeluarkan oleh Kajari
Setelah memperoleh izin lelang dari JAM - Kajari membuat surat
Pembinaan/Kajati /Kajari kepada KPKNL untuk
membuat penilaian yang
wajar
- Dalam hal nilai taksiran
tidak lebih dari Rp.
35.000.000,- (tiga puluh
lima juta rupiah), Kajari
menerbitkan surat
penetapan penjualan
langsung barang rampasan
negara
- Dalam hal nilai taksiran
lebih dari Rp. 35.000.000,-
(tiga puluh lima juta rupiah),
Kajari membuat surat
Permintaan Bantuan
Pelelangan kepada KPKNL
(B-15 yang dimodifikasi)
- Kajari menerbitkan Surat
Perintah Lelang Barang
Rampasan Negara (B-14
yang dimodifikasi)
- Jaksa membuat Laporan
Pelaksanaan Lelang
Barang Rampasan Negara
(B-16 yang dimodifikasi
2. Sertifikat atau surat tanah Penyelesaian barang - Kajari menerbitkan Surat
dan fisik tanah dan/atau rampasan negara Perintah Sita Eksekusi
bangunan dirampas untuk dilaksanakan terhadap terhadap fisik tanah
negara namun tidak sertifikat atau surat tanah dan/atau bangunan yang
disertai perampasan fisik beserta fisik tanah dan/atau tercantum dalam
tanah dan/atau bangunan bangunan sebagaimana sertifikat/surat tanah
yang tercantum dalam tercantum dalam sertifikat - Jaksa membuat BA Sita
sertifikat atau surat tanahnya Eksekusi
- Kajari membuat surat
Permintaan Bantuan
Pelelangan Barang
Rampasan Negara kepada
KPKNL (B-15 yang
dimodifikasi) dengan
melampirkan Putusan
Pengadilan, Surat Perintah
dan BA Sita Eksekusi
terhadap tanah dan/atau
bangunan
- Kajari menerbitkan Surat
Perintah Lelang Barang
Rampasan Negara (B-14
yang dimodifikasi)
- Jaksa membuat Laporan
Pelaksanaan Lelang
Barang Rampasan Negara
(B-16 yang dimodifikasi)
3. Barang rampasan negara tetapi belum dilakukan Jaksa melakukan
berupa tanah dan/atau pengamanan administrasi pengamanan administrasi,
bangunan misalnya dilakukan
pemblokiran sertifikat ke
Kantor Pertanahan atau
ditindaklanjuti untuk tanah yang belum
dengan terdaftar atau belum
bersertifikat dilakukan
pemblokiran ke Kantor
Kelurahan atau Desa
setempat)
Barang rampasan negara dapat digunakan untuk:
a. Mendukung tugas pokok dan fungsi Kejaksaan dengan cara:
1) Kajari mengajukan permohonan izin pemanfaatan/penggunaan barang rampasan negara untuk mendukung
tugas pokok dan fungsi Kejaksaan kepada JAM Pembinaan melalui Kepala PPA, disertai alasan dan tujuan
dari penggunaan aset barang rampasan negara tersebut (B-20 yang dimodifikasi);
2) Setelah memperoleh izin pemanfaatan/penggunaan barang rampasan negara dari JAM Pembinaan, Kajari
menerbitkan Surat Perintah Pemanfaatan Barang Rampasan Negara (B-21 yang dimodifikasi) dan
ditembuskan kepada Pejabat di atasnya;
3) Jaksa membuat Laporan Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Rampasan Negara (B-22 yang dimodifikasi);
4) Menghapus barang rampasan negara dari daftar barang rampasan negara dan dicatat dalam SIMAK - BMN
Kejaksaan RI sebagai aset tetap yang berasal dari barang rampasan negara oleh satuan kerja yang
menggunakan barang rampasan negara tersebut.
b. Kepentingan kementerian/lembaga lain dengan cara:
1) Pimpinan kementerian/lembaga mengajukan permohonan penggunaan barang rampasan negara untuk
mendukung tugas pokok dan fungsi kementerian/lembaga ditujukan kepada Jaksa Agung melalui Kepala
PPA, disertai identitas barang rampasan negara serta alasan permohonan penggunaan;
2) Setelah terbit Surat Keputusan Menteri Keuangan tentang Penetapan Status Penggunaan Barang
Rampasan Negara, JAM Pembinaan menyerahkan barang rampasan negara kepada kementerian/
lembaga pemerintah yang mengajukan permohonan;
3) Pelaksanaan serah terima barang rampasan negara disertai dengan BA serah terima barang rampasan
negara, yang berisi: a) Keterangan mengenai barang rampasan negara yang diserahkan, antara lain:
kondisi jenis, jumlah/volume, lokasi/tempat, serta nilai barang rampasan negara. b) Kementerian/Lembaga
yang menggunakan barag rampasan negara. c) Fungsi dan peruntukan barang rampasan negara. d)
Peralihan kewajiban penatausahaan, pemeliharaan dan pengamanan barang rampasan negara;
4) Menghapus barang rampasan negara yang sudah diserahterimakan kepada kementerian/lembaga lain
dari daftar barang rampasan negara

4. Denda atau uang Denda atau uang pengganti ditindaklanjuti - Kepala PPA dan/atau
pengganti berasal dari dibayar melalui penyitaan dengan: Kajari menerbitkan Surat
aset terpidana yang tidak aset terpidana, keluarga Perintah Sita Eksekusi
termasuk barang terpidana, atau perusahaan terhadap aset terpidana,
rampasan negara terpidana keluarga terpidana, atau
perusahaan terpidana
yang akan dilelang untuk
membayar denda atau
uang pengganti
- Jaksa eksekutor/Jaksa
Pemulihan Aset
melakukan sita eksekusi
atas aset
- Jaksa eksekutor/Jaksa
Pemulihan Aset membuat
BA Sita Eksekusi
- Kajari membuat surat
Permintaan Bantuan
Pelelangan Benda Sita
Eksekusi kepada KPKNL
(B-15 yang dimodifikasi)
- Kajari menerbitkan Surat
Perintah Lelang Benda
Sita Eksekusi (B-14 yang
dimodifikasi)
- Dalam hal hasil
pelelangan melebihi
kewajiban pembayaran
denda atau uang
pengganti, sisa hasil
pelelangan dikembalikan
kepada
terpidana/keluarganya,
atau pihak ketiga yang
memiliki alas hukum yang
sah.
- Jaksa membuat Laporan
Pelaksanaan Lelang
Benda Sita Eksekusi (B-
16 yang dimodifikasi)
- Kasubsi BR melakukan
pencatatan tanggal BA
Penyerahan Benda Sita
Eksekusi di kolom 16
- Kasubsi BR mencatat
Denda dalam RHD
- RHD: Register Hasil Dinas

5. Harta kekayaan yang Setelah 30 (tiga puluh) hari ditindaklanjuti dengan: - Jaksa/Penuntut Umum
diketahui atau patut yang diduga sebagai yang melakukan
diduga merupakan hasil pelaku tindak pidana tidak penyidikan dapat
tindak pidana yang dapat ditemukan mengajukan permohonan
penanganannya kepada Pengadilan Negeri
diserahkan oleh PPATK untuk memutuskan harta
setelah sebelumnya kekayaan tersebut
dilakukan penghentian sebagai aset negara atau
sementara transaksi (vide dikembalikan kepada yang
Pasal 67 UU TPPU) berhak
- Pengadilan Negeri yang
berwenang memeriksa,
mengadili, dan memutus
permohonan adalah
Pengadilan Negeri yang
daerah hukumnya meliputi
tempat keberadaan harta
kekayaan
- Apabila meliputi daerah
hukum beberapa
Pengadilan Negeri, dapat
dipilih salah satu dari
Pengadilan Negeri
- Dalam hal harta kekayaan
berada di luar negeri,
Pengadilan Negeri yang
berwenang adalah
Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat
- Permohonan penanganan
harta kekayaan kepada
Pengadilan dilengkapi
dengan:
 BA penghentian
sementara seluruh atau
sebagian transaksi
terkait harta kekayaan
 Berkas perkara hasil
penyidikan; dan
 BA pencarian
tersangka

6. Terhadap putusan merampas harta kekayaan ditindaklanjuti dengan: melakukan perampasan


pengadilan yang telah milik terpidana sebagai aset terhadap aset
memperoleh kekuatan negara atau dikembalikan terpidana/keluarga terpidana,
hukum tetap dan dalam kepada yang berhak sesuai ketentuan yang
amarnya menjatuhkan berlaku
pidana kepada terpidana
untuk membayar
denda/restitusi
sedangkan terpidana
tidak membayar
denda/restitusi dan tidak
ada benda milik
terpidana yang telah
disita sebelumnya

7. Barang bukti berupa ditindaklanjuti - dikembalikan kepada


kebun dan/atau tambang dengan: Pemerintah untuk
dari penggunaan kawasan dihutankan kembali sesuai
hutan secara tidak sah dengan fungsinya
- Jaksa membuat BA
Pengembalian Barang Bukti
(BA-20)
- memeriksa dan mengkopi
identitas penerima barang
bukti
- PMenerima barang bukti
menandatangani B-10
dalam kolom keterangan

KejaksaanNegeri/Cabang Kejaksaan Negeri*) SOP Form-31


…………………………………………………
TABEL RANTAI PENGELOLAAN & PENYELESAIAN (CHAIN OF CUSTODY)
BENDA SITAAN/BARANG BUKTI/BARANG TEMUAN/BARANG RAMPASAN NEGARA*)

1 Foto :

2 No Register Perkara :
Prapenuntutan
3 No Register Perkara Penuntutan :
4 Ditemukan tanggal/tempat : ……………………………….. (dalam hal barang temuan)
5 Tersangka :
6 Pasal yang dilanggar :
7 Jenis benda :
8 Jumlah :
9 Berat :
10 Sifat Fisik : …………………………………………………………………………………… (segala
aspek dari suatu obyek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa
mengubah identitasnya ex. wujud, warna, ciri khas tertentu)
11 Sifat Kimia : …………………………………………………………………………………… (ex. sifat
kimia, yaitu kestabilan mudah tidaknya berubah, terbakar, berkarat, beracun,
membusuk, dan sebagainya)
12 Tanggal penerimaan dari Penyidik : (Nomor dan tanggal surat penyerahan barang bukti dari Penyidik**)
13 Tindak Lanjut (1) : 1. ………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………… (berdasarkan analisis
tata kelola rantai pengelolaan & penyelesaian (chain of custody) benda
sitaan/barang bukti/barang temuan/barang rampasan negara*) tahap
Prapenuntutan/Penuntutan**)

14 Pendapat PU :
15 Saran Pendapat Kasi Pidum :
16 Pendapat Kajari :
17 Tempat Penyimpanan :
18 Penyitaan : 1. SP Sita :
2. BA Sita :
3 Izin/Persetujuan Penyitaan dari :
Ketua PN
19 Tindak Lanjut (2) : 1. ………………………………………………………..
2. ……………………………………………………….
3. ………………………………………………………. (berdasarkan analisis tata
kelola rantai pengelolaan & penyelesaian (chain of custody) benda
sitaan/barang bukti/barang temuan/barang rampasan negara*) tahap
Prapenuntutan/Penuntutan

20 Pendapat PU :
21 Saran Pendapat Kasi Pidum***) :
22 Pendapat Kacabjari/Kajari***) :
23 Tanggal dan Tempat Penerimaan :
dan Penelitian /Barang Bukti
24 Jenis benda :
25 Jumlah :
26 Berat :
27 Tindak Lanjut (2) : 1. ………………………………………………………………
(Tahap penuntutan) 2. ………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………… (berdasarkan analisis
tata kelola rantai pengelolaan & penyelesaian (chain of custody) benda
sitaan/barang bukti/ barang temuan/barang rampasan negara *) tahap
Penuntutan

28 Pendapat PU :
29 Saran Pendapat Kasi Pidum***) :
30 Pendapat Kajari***) :
31 Tempat Penyimpanan :
32 Pelimpahan : (Nomor dan tanggal surat pelimpahan)
33 Jenis benda :
34 Jumlah :
35 Berat :
36 Tindak Lanjut (3) : 1. ………………………………………………………………
(Tahap pemeriksaan di pengadilan) 2. ………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………… (berdasarkan analisis
tata kelola rantai pengelolaan & penyelesaian (chain of custody) benda
sitaan/barang bukti/ barang temuan/barang rampasan negara *) tahap
Prapenuntutan/Penuntutan

37 Pendapat PU :
38 Saran Pendapat Kasi Pidum**) :
39 Pendapat Kajari**) :
40 Tempat Penyimpanan :
41 Aktivitas Keluar Masuk Keluar Masuk/Kembali Untuk Keperluan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
42 Penetapan Hakim :
43 Pengembalian karena sudah tidak :
diperlukan untuk kepentingan
pembuktian
44 Putusan : (Nomor dan tanggal putusan pengadilan)
45 Amar putusan barang bukti :
46 Tindak Lanjut (4) : 1
(Tahap upaya hukum/eksekusi*) : 2
3………………………(berdasarkan analisis tata kelola rantai pengelolaan &
penyelesaian (chain of custody)
benda sitaan/barang bukti/ barang temuan/barang rampasan negara *) tahap upaya
hukum/Eksekusi*)

48 Pendapat Jaksa/PU*) :
49 Saran Pendapat Kasi Pidum***) :
50 Pendapat Kajari***) :

*) Dipilih sesuai kebutuhan


**) Dalam hal Jaksa/Penuntut Umum melakukan penyidikan
***) Disesuaikan dengan unit organisasi (Cabjari/Kejari)

Fungsi : Rekam Kelola benda sitaan/barang bukti/temuan/rampasan dari tahap diterima/ditemukan sampai
dengan diselesaikan
Petunjuk Pembuatan : Dibuat oleh Kasubsi Barang Bukti / Barang Rampasan untuk setiap barang bukti yang
diterima/ditemukan
KEJAKSAAN ………………………….. SOP Form-32

SURAT PANGGILAN KORBAN SEBAGAI SAKSI /ANAK KORBAN/ANAK SAKSI*)


UNTUK MENGHADIRI PERTEMUAN SEBELUM SIDANG (PRETRIAL MEETING) /
PEMERIKSAAN DI LUAR SIDANG PENGADILAN / PEMERIKSAAN LANGSUNG
JARAK JAUH *)
NOMOR: ................................................

Untuk keperluan pertemuan sebelum sidang (pretrial meeting) / pemeriksaan di luar


sidang pengadilan melalui perekaman elektronik / pemeriksaan langsung jarak jauh
dengan alat komunikasi audio visual*), dalam perkara tindak pidana ..................... dengan
tersangka .................................................... melanggar Pasal ........................................
diminta agar saudara/i korban sebagai saksi,/anak korban/anak saksi:
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur/tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan/
Kewarganegaraan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :

MENGHADAP KEPADA:

Nama, pangkat, jabatan :


Di kantor / alamat :
Pada hari / tanggal :
Jam :

Demikian untuk diindahkan sebagaimana mestinya.

Korban sebagai Saksi /Anak Korban/Anak …………………………………..


Saksi An. KEPALA KEJAKSAAN………
Kasi Pidum

(…………………………….)
(…………………………….) Pangkat/Nip ..........................

*) Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pembuatan:
1. Pertemuan sebelum sidang (pretrial meeting) dilakukan setelah Penuntut Umum
melakukan penelitian berkas perkara dan/atau berkoordinasi, baik dengan Penyidik
dan/atau lembaga penyedia layanan, pekerja sosial profesional, tenaga kesejahteraan
sosial, relawan pendamping, LPSK, orang tua/wali tentang kondisi korban, anak korban
dan/atau anak saksi dan Penuntut Umum merasa perlu memanggil korban, anak korban
dan/atau anak saksi sebelum sidang (pretrial meeting) untuk memberikan gambaran
mengenai proses persidangan serta menyampaikan hak-haknya;
2. Pemeriksaan di luar sidang pengadilan melalui perekaman elektronik atau melalui
pemeriksaan langsung jarak jauh dengan alat komunikasi audio visual dilakukan setelah
mendapat persetujuan Majelis Hakim/Hakim dalam hal Anak Korban dan/atau Anak Saksi
tidak dapat hadir untuk memberikan keterangan di depan sidang pengadilan

TANDA TERIMA
SURAT PANGGILAN

Pada hari ini ..............................tanggal ……………………………jam……………………


saya ……………………. pangkat ……………………………….. telah menyampaikan surat
panggilan tersebut di atas kepada korban/anak korban/anak saksi
……………………… .......................................................... dan yang bersangkutan

a) Menandatangani surat panggilan ini


b) Tidak berada di alamat tersebut dan surat panggilan telah disampaikan
kepada*)
......................................................................................................................................
Demikian Tanda Terima Surat Panggilan ini dibuat dengan sebenarnya.

Yang menyampaikan, Yang menerima,

(…………………………….) (…………………………….)

*) Coret yang tidak perlu


KEJAKSAAN NEGERI ………………. SOP FORM- 33
"UNTUK KEADILAN”

BERITA ACARA
PERTEMUAN SEBELUM SIDANG
(pretrial meeting)

Pada hari ini ……………….... tanggal ………………. bulan …………………. tahun


dua ribu …………………….... berdasarkan pasal 4, 5 huruf a, huruf c, huruf f dan huruf l,
pasal 9 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4635) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban serta huruf E angka 1 ayat (8) Surat Edaran
Jaksa Agung RI Nomor SE-007/A/Ja/10/2016 Tentang
Perlindungan Terhadap Anak
Korban Kekerasan saya:
Nama : ………………………………….
Pangkat : ………………………………….
NIP : ………………………….……...
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri ……………………. telah mengadakan pertemuan
sebelum sidang terhadap korban:
Nama :
Tempat lahir :
Umur/tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan /Kewarganegaraan: .....................................................................................
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Register Perkara Nomor :

setelah menanyakan kebenaran identitas tersebut diatas, saya bertanya kepada korban
dan korban menjawab sebagai berikut
Dalam tindak pidana apa Saudara/i menjadi Jawab:
korban ?

Apakah saudara sudah mengerti proses peradilan Jawab:


yang akan Saudara/i hadapi?

Dalam hal korban membutuhkan penjelasan terkait informasi atas proses peradilan
yang menimpa dirinya, maka Penuntut Umum menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
Apakah ketika saudara/i dipanggil untuk Jawab:
memberikan keterangan di depan persidangan,
Saudara/i bersedia hadir ? Jelaskan

Apakah untuk memberikan keterangan di Jawab:


persidangan Saudara/i dapat memberikan
keterangan dalam keadaan bebas dari ancaman,
tekanan, ketakutan dan/atau kecemasan? Jelaskan

Dalam hal korban menyatakan tidak dapat hadir di persidangan dengan alasan
tidak bebas memberikan keterangan karena adanya ancaman, tekanan, ketakutan
dan/atau kecemasan , maka Penuntut Umum dapat menyarankan untuk dilakukan
pemeriksaan di luar persidangan dengan cara sebagai berikut:
1.
2.
3.
Atas penjelasan Penuntut Umum terkait Alasan:
pemeriksaan di luar sidang dengan perekaman
elektronik atau pemeriksaan langsung jarak jauh
dengan audio visual, korban menyetujui/tidak
menyetujui *)

Dalam hal korban menyetujui maka Penuntut Umum menentukan waktu dan
tempat pemeriksaan di luar persidangan dengan cara ……………………………
pada hari …….. tanggal ……….jam bertempat di ……………………… / Penuntut
Umum akan memanggil pada saat yang ditentukan, untuk pemeriksaan langsung
jarak jauh dan untuk itu korban memberikan alamat tempat tinggal korban dan
nomor kontak yang dapat dihubungi yaitu ...............................

Dalam hal korban tidak menyetujui maka Penuntut Alasan:


Umum memberikan penjelasan tentang konsekuensi
keberlanjutan proses perkara yang menimpa korban.
Atas penjelasan itu, korban memahami/tidak
memahami*)

Apakah Saudara/i mengalami kerugian / luka / derita Jawab:


/ nestapa / kerugian dalam bentuk lain atas tindak
pidana yang menimpa Saudara/i? Jelaskan

Atas kerugian dimaksud, Saudara/i berhak untuk Jawab:


mendapatkan ganti rugi/resitusi/kompensasi *)
dengan cara sebagaimana ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dimana setelah
Penuntut Umum menjelaskannya, korban
mengajukan/tidak mengajukan/permintaan dalam
bentuk lain*)
kepada .......................................................................
............
Adakah hal lain-lain yang hendak saudara/i
sampaikan atas proses tindak pidana yang sedang
dan akan saudara hadapi?
-------Demikianlah Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah
jabatan untuk dipergunakan sebagai pertimbangan proses persidangan dan ditutup
serta ditanda tangani pada hari dan tanggal tersebut diatas.----------------------

Korban Penuntut Umum

( ) (...........................................)
Pangkat ............
NIP ......................................

*) Coret yang tidak perlu


SOP FORM-34
BUKU KONTROL TAHANAN
Sidang Pengadilan Negeri ……..
Hari/Tanggal : ……..
Pengawal Tahanan : ……
……
Jumlah Tahanan : ……
No. Nama Melanggar Dijemput di Tahap Tanggal & Dikembalikan Alasan Tidak Putusan Keterangan
Tahanan/Terdakwa Pasal Rutan Persidangan Agenda ke Rutan Hadir dalam Pengadilan
& Nama PU Sidang Persidangan (Bila Telah
Berikutnya dilakukan
Pembacaan
Putusan)
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak

Berangkat dari Rutan Jam : Jumlah Tanda Tangan Pengawal Tahanan : Tanda Tangan Kepala Rutan:
Tahanan
Berangkat :

Kembali ke Rutan Jam : Jumlah Tanda Tangan Pengawal Tahanan : Tanda Tangan Kepala Rutan:
Tahanan
Kembali :

Keterangan :
PETUNJUK/CARA PENGISIAN

No. Nama Dijemput Tahap Tanggal & Dikembalikan Alasan Tidak Putusan Keterangan
Tahanan/Terdakwa Melanggar di Rutan Persidangan Agenda Pada Rutan Hadir dalam Pengadilan (Bila
Pasal &. Nama PU Sidang Persidangan Telah dilakukan
Berikutnya Pembacaan
Putusan)
Isi dengan Isi dengan Nama Isi dengan Coret Isi dengan Isi dengan Coret salah Isi apabila Isi dengan Amar
Nomor dari tahanan yang akan Paal yang salah proses Tanggal satu apakah tahanan putusan (jenis
setiap menjalani didakwakan satu persidangan dan tahanan tidak di dan lamanya
tahanan persidangan apakah yang dijalani Agenda dikembalikan lakukan pidana/tindakan)
yang akan tahanan oleh Tahanan Sidang pada rutan penjemputan
menjalani dijemput tersebut dan yang akan tahanan
persidangan di rutan nama PU dijalani
yang oleh
melaksanakan Tahanan
persidangan
KEJAKSAAN ……………*) SOP FORM –35

NOTA PENDAPAT

Kepada Yth : Kepala Kejaksaan .............................................*)


Dari : Penuntut Umum
Tanggal : .......................................................................................................
Sifat : .......................................................................................................
Perihal : Pendapat Terhadap Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
……………………………...

Sehubungan dengan surat penetapan Pengadilan


Negeri ...............nomor: ....................... tanggal ...................... /Putusan Sela
nomor: ................................................ tanggal .................................... atas perkara
terdakwa ................................... melanggar pasal ........................................... yang
amarnya menyatakan: 1. ........................................; 2. ...............................................;
3. .............................................................., kami Penuntut Umum yang melakukan
penyelesaian perkara tindak pidana, berpendapat terhadap penetapan pengadilan negeri
tersebut:

Bahwa perkara pidana tidak termasuk wewenang pengadilan


negeri .......................... sebagaimana pertimbangan Ketua Pengadilan Negeri dan/atau
karena
alasan ....................................................................................................................................
................................................................................................................................................
............
Oleh karena itu berkas perkara dan/atau barang bukti dalam perkara dimaksud perlu
dilimpahkan kepada pengadilan negeri yang berwenang yaitu pengadilan
negeri .............................................................;
atau
Bahwa perkara pidana sudah tepat masuk dalam wewenang pegadilan
negeri ...............................................karena alasan:
i. .......................................................................................................................................
.;
ii. .......................................................................................................................................
.;
iii. .......................................................................................................................................
..
Oleh karena itu Penuntut Umum berkeberatan terhadap surat penetapan Ketua
Pengadilan Negeri ............................................dimaksud dan mengajukan perlawanan
dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah penetapan diterima;
atau
Dakwaan telah memenuhi syarat formil dan/atau materiil surat dakwaan karena
alasan:
iv. ..................................................................................................................................
......;
v. ..................................................................................................................................
......;
vi. ..................................................................................................................................
.......
Oleh karena itu Penuntut Umum berkeberatan terhadap surat penetapan Ketua
Pengadilan Negeri ............................................dimaksud dan mengajukan perlawanan
dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah penetapan diterima;
atau
Dakwaan tidak memenuhi syarat formil dan/atau materiil surat dakwaan sebagaimana
pertimbangan Ketua Pengadilan Negeri dan/atau karena
alasan .............................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............
Oleh karena itu Penuntut Umum memperbaiki dakwaan untuk diajukan kembali **)

Demikian pendapat kami dan selanjutnya mohon petunjuk.

PENUNTUT UMUM,

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

Pendapat …./Kasi Pidum/Aspidum/Direktur**) Petunjuk


Kacabjari/Kajari/Kajati/Jampidum**)

*) Diisi sesuai unit organisasi


**) Coret yang tidak perlu dari pilihan pendapat yang digunakan dari angka 1 sampai
dengan 4.

Petunjuk Pembuatan:
1. Dalam hal Ketua Pengadilan Negeri dengan surat penetapan menyatakan
pengadilan negeri tidak berwenang mengadili berdasar pasal 148 KUHAP tentang
sengketa wewenang mengadili; atau
2. Dalam hal Hakim Ketua Sidang karena jabatannya (ex officio) dengan surat
penetapan menyatakan pengadilan negeri tidak berwenang mengadili berdasar
pasal 156 ayat (7) KUHAP; atau
3. Dalam hal keberatan (eksepsi) terdakwa dan/atau Penasehat Hukumnya dengan
putusan sela menyatakan pengadilan negeri tidak berwenang mengadili
perkaranya berdasar pasal 156 ayat (1) KUHAP diterima dan diputus oleh
Pengadilan dengan putusan sela.
4. Dalam hal keberatan (eksepsi) terdakwa dan/atau Penasehat Hukumnya dengan
putusan sela menyatakan dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus
dibatalkan berdasar pasal 156 ayat (1) KUHAP diterima dan diputus oleh
Pengadilan dengan putusan sela.

KEJAKSAAN ………………… *) SOP Form- 36


“UNTUK KEADILAN”

NOTA PENDAPAT
PENELITIAN KELENGKAPAN PERMOHONAN RESTITUSI

Pada hari ini ……….. tanggal ……………………., saya/kami :


3. Nama : ……………......................………………………………………
Pangkat : ……………………………..................…………………………
NIP : …………………………………………..................……………
4. Nama : ……………......................………………………………………
Pangkat : ……………………………..................…………………………
NIP : …………………………………………..................……………
berdasarkan Surat Perintah JAM Pidum/Kajati/Kajari/Kacabjari ................ Nomor:
……………………………. tanggal ……………………….**) telah melakukan pemeriksaan
kelengkapan surat permohonan restitusi Nomor: ………………. tanggal ………….. a.n
korban ............................ yang disampaikan melalui ……………………………… ***)
dalam perkara tindak pidana ………………… ****) dengan nama terdakwa
…………………… melanggar Pasal .........................., dengan hasil pemeriksaan sebagai
berikut sebagai berikut :

KETERANGAN
NO KELENGKAPAN (ADA/TIDAK
LENGKAP)
1 2 4
1. Identitas Korban
1.1 Nama lengkap :
1.2 Tempat tanggal lahir :
1.3 Tempat tinggal :
1.4 Nomor telepon yang dapat :
dihubungi
1.5 Agama :
1.6 Pekerjaan :
1.7 Status perkawinan :
1.8 Jumlah tanggungan dalam :
keluarga
1.9 Usia dan hubungan :
keluarga tertanggung
dengan korban
1.10 Dalam hal permohonan
restitusi diajukan oleh
keluarga korban atau
kuasanya,
Identitas dan hubungan
Pemohon dengan korban
- (didukung dengan surat
keterangan hubungan
Keluarga; atau
- surat kuasa khusus,
1.11 Identitas lain :
(Kartu Tanda Penduduk (KTP)
yang masih berlaku, Surat Ijin
Mengemudi (SIM), Paspor,
atau kartu identitas lainnya)
2. Identitas Pelaku
2.1 Nama :
2.2 Tempat dan tanggal lahir :
2.3 Pekerjaan :
2.4 Tempat tinggal :
2.5 Kewarganegaraan :
2.6 Motif/latar belakang :
melakukan tindak pidana
3. Uraian mengenai tindak pidana
(dengan menyebutkan tempat dan waktu terjadinya tindak pidana,
termasuk akibatnya bagi korban).

4. Uraian kerugian yang diderita korban.


(meliputi kerugian atas kehilangan kekayaan atau penghasilan,
kerugian yang ditimbulkan akibat penderitaan yang berkaitan
langsung sebagai akibat tindak pidana, dan/atau penggantian biaya
perawatan medis dan/atau psikologis, disertai dengan bukti
pendukung).

5. Besaran atau bentuk restitusi

Kesimpulan:
Berkas permohonan Restitusi lengkap/tidak lengkap *).
dan perlu dilengkapi dengan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Pendapat:
Bahwa berdasarkan hasil penelitian kelengkapan permohonan restitusi di atas, kami
berpendapat :
a. Berkas permohonan restitusi lengkap/tidak lengkap *) sehingga dikembalikan kepada
Pemohon untuk dilengkapi; atau
b. Permohonan restitusi telah memenuhi persyaratan untuk diajukan dalam penuntutan.

Demikian Nota Pendapat ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah
jabatan, untuk memperkuatnya kami membubuhkan tanda tangan dibawah ini.

PENUNTUT UMUM,
……………………………………...
Pangkat/NIP

Saran Kasubsi Pidum dan Pidsus/Kasi Petunjuk Kacabjari/Kajari/Kajati/JAM


Pidum/Aspidum/Kasubdit*) Pidum*)

*) Coret yang tidak perlu


KEJAKSAAN…………………*) SOP FORM-37

Nomor : ………………………………….. …………..,……………..


Sifat : …………………………………..
Lampiran : ………………………………….. KEPADA YTH.
Perihal : Pemberitahuan Permohonan …………………………..
Restitusi A.n. korban ………**) ……………………….**).
dalam perkara tindak pidana Di –
…….. untuk dilengkapi ………………….
-----------------------------------------

Sehubungan dengan permohonan Restitusi A.n. korban ………


dalam perkara tindak pidana ……. yang diajukan oleh …………........***)
tanggal………, setelah kami teliti kelengkapan berkas permohonan
dimaksud masih perlu dilengkapi, yaitu :
a. ………………………………………………………………………….
b. ………………………………………………………………………….
c. Dst.

Agar Saudara melengkapi permohonan restitusi tersebut dalam


waktu paling lama 14 (empat belas hari) / 3 (tiga) hari (dalam perkara anak
****) sejak tanggal surat pemberitahuan ini diterima. Apabila permohonan
tidak dilengkapi dalam waktu sebagaimana dimaksud maka permohonan
restitusi tidak kami tindak lanjuti.

Demikian untuk dimaklumi.

JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ……….*****)
SELAKU PENUNTUT UMUM,

(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...
Tembusan :
1. Yth. …………………………….***)
(sebagai laporan)
2. Yth. …………………...…………...;
(Ketua Pengadilan Negeri)
3. Yth. ………………………………..;
(terdakwa)
4. Arsip
---------------------------------------------

*) Diisi/dipilih sesuai unit organisasi


**) Diisi nama korban
***) Diisi nama korban/keluarga korban/kuasa hukum korban
****) Coret yang tidak perlu
****) Atasan pejabat penandatangan dalam hal penandatanganan dimandatkan/dibuat atas nama
KEJAKSAAN…………………*) SOP FORM-38

Nomor : ………………………………….. …………..,……………..


Sifat : …………………………………..
Lampiran : ………………………………….. KEPADA YTH.
Perihal : Pemberitahuan Permohonan …………………………..
Restitusi A.n. korban ………**) ………………………..**)
dalam perkara tindak pidana Di –
…….. kepada Terdakwa ………………….
-----------------------------------------

Dengan ini kami beritahukan bahwa Sdr. ……… selaku korban/


dalam perkara tindak pidana …….. melalui ……………***) telah
mengajukan permohonan restitusi sebagai ganti kerugian atas
……………… ****) sebesar Rp. …………………….
(………………………………….).

Atas permohonan restitusi tersebut Saudara dapat menitipkan uang


sejumlah tersebut di atas pada Panitera di Pengadilan Negeri
…………………
Dalam hal pengadilan memutus bebas atau memutuskan restitusi
kurang dari sejumlah uang yang saudara titipkan berdasarkan putusan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, restitusi/kelebihan restitusi
yang dititipkan tersebut akan dikembalikan kepada Saudara.

Demikian untuk dimaklumi.

JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ….*)
SELAKU PENUNTUT UMUM

(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...

Tembusan :
1. Yth. …………………………….*****)
(sebagai laporan)
2. Yth. …………………...…………...;
(Ketua Pengadilan Negeri)
3. Yth. ………………………………..;
(korban/keluarga korban/kuasa hukum korban)
4. Arsip
---------------------------------------------

*) Diisi/dipilih sesuai unit organisasi


**) Diisi nama terdakwa
***) Diisi dalam hal permohonan restitusi diajukan oleh keluarga/kuasa hukum korban
****) Restitusi yang dapat diajukan meliputi :
a. Ganti kerugian atas kehilangan kekayaan atau penghasilan;
b. Ganti kerugian atas penderitaan sebagai akibat tindak pidana;
c. Penggantian biaya perawatan medis dan/atau psikologis; danatau
d. Kerugian lain yang diderita korban sebagai akibat perdagangan orang.
*****) Atasan pejabat penandatangan dalam hal penandatanganan dimandatkan/dibuat atas nama
KEJAKSAAN…………………*) SOP FORM-39

Nomor : ………………………………….. …………..,……………..


Sifat : …………………………………..
Lampiran : ………………………………….. KEPADA YTH.
Perihal : Pemberitahuan Penarikan …………………………..
Kembali Permohonan Restitusi ………………………..**)
A.n. korban ………**) dalam Di –
perkara tindak pidana …….. ………………….
kepada Terdakwa
-----------------------------------------

Dengan ini kami beritahukan bahwa Sdr. ……… selaku korban


dalam perkara tindak pidana …….. melalui ……………***) telah
melakukan penarikan kembali permohonan restitusi yang pernah diajukan
sebesar Rp. ……………………. (………………………………….)
sebagaimana pemberitahuan permohonan restitusi dalam surat nomor:
………………………. tanggal ………………………

Atas penarikan permohonan restitusi tersebut Saudara dapat


mengambil kembali sejumlah tersebut di atas yang pernah Saudara
titipkan pada Panitera di Pengadilan Negeri ………………… segera
setelah menerima surat pemberitahuan ini.

Demikian untuk dimaklumi.

JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ….*)
SELAKU PENUNTUT UMUM

(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...

Tembusan :
1. Yth. …………………………….****)
(sebagai laporan)
2. Yth. …………………...…………...;
(Ketua Pengadilan Negeri)
3. Yth. ………………………………..;
(korban/keluarga korban/kuasa hukum korban)
4. Arsip
---------------------------------------------

*) Diisi/dipilih sesuai unit organisasi


**) Diisi nama terdakwa
***) Diisi dalam hal permohonan restitusi diajukan oleh keluarga/kuasa hukum korban
****) Atasan pejabat penandatangan dalam hal penandatanganan dimandatkan/dibuat atas nama
KEJAKSAAN…………………*) SOP FORM-40

Nomor : ………………………………….. …………..,……………..


Sifat : …………………………………..
Lampiran : ………………………………….. KEPADA YTH.
Perihal : Pemberitahuan Penarikan KETUA PENGADILAN
Kembali Permohonan Restitusi NEGERI
dalam perkara tindak pidana ………………………..***)
…….. dengan terdakwa Di –
…………………………………..**) ………………….
-----------------------------------------

Sehubungan surat pemberitahuan penitipan restitusi dari Ketua


Pengadilan Negeri ………….. nomor ……………. tanggal …………………,
bersama ini kami beritahukan, telah dilakukan penarikan kembali
permohonan restitusi a.n korban …………………… dalam perkara
sebagaimana pada pokok surat, sehingga terbuka hak bagi terdakwa
untuk menerima kembali sejumlah uang yang telah dititipkan dalam
rekening titipan Pengadilan Negeri
………………………………………………………………

Demikian untuk dimaklumi.

JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ….*)
SELAKU PENUNTUT UMUM

(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...

Tembusan :
1. Yth. …………………………….****)
(sebagai laporan)
2. Yth. …………………...…………...;
(Ketua Pengadilan Negeri)
3. Yth. ………………………………..;
(korban/keluarga korban/kuasa hukum korban)
4. Arsip
---------------------------------------------

*) Diisi/dipilih sesuai unit organisasi


**) Diisi nama terdakwa
***) Diisi nama pengadilan negeri yang menerima titipan pembayaran restitusi
****) Atasan pejabat penandatangan dalam hal penandatanganan dimandatkan/dibuat atas nama
KEJAKSAAN ......................*) SOP FORM - 41

Nomor : .............., ....................


Sifat : Biasa
Lampiran : KEPADA YTH.:
Perihal : Usulan Pengesampingan ......................................
Perkara Demi Kepentingan DI –
Umum. .....................

Memenuhi ketentuan Pasal 35 huruf c Undang-Undang No.


Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia dengan ini
kami mengusulkan Pengesampingan Perkara Demi Kepentingan Umum
dalam perkara atas nama Terdakwa :
I. Identitas Terdakwa
Nama lengkap : ...........................................................
Tempat lahir : ...........................................................
Umur /
Tanggal lahir : ...........................................................
Jenis Kelamin : ...........................................................
Kebangsaan/
kewargarnegaraan: ...........................................................
Tempat tinggal : ...........................................................
Agama : ...........................................................
Pekerjaan : ...........................................................
Pendidikan : ...........................................................
Yang disangka melakukan tindak pidana …… melanggar Pasal
…………………
II. Kasus Posisi

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Pasal yang disangkakan:
…………………………………………………………………………
Terdakwa tidak ditahan/ditahan**) dengan jenis penahanan ……..
sejak ……………………
Bahwa berdasarkan hasil penelitian berkas perkara kami
berpendapat perkara atas nama terdakwa tersebut dapat diusulkan
kepada Jaksa Agung RI untuk dikesampingkan demi kepentingan umum
dengan alasan:
a. ......................................................................................................
b. ......................................................................................................
c. dst.
Barang Bukti berupa:
a. …………….
b. ……………. Dst
Dikembalikan kepada yang berhak/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan***)

Untuk keperluan dimaksud kami mohon kiranya usulan ini dapat


diteruskan kepada Jaksa Agung RI.
Demikian usulan kami, dengan harapan dapat dikabulkan.

JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/
KACABJARI…….*)

(.........................................................)
Pangkat/Nip. .....................................
Tembusan :
1. Yth. ……………………………****);
2. Yth……………………………..****);
3. Arsip.

*) Dipilih dan diisi sesui unit organisasi


**) Dalam hal terdakwa ditahan, disesuaikan dengan riwayat penahanan terdakwa;
***) Disesuaikan dengan perolehan dan jenis barang bukti yang disita.
****) Tembusan sesuai kebutuhan

PETUNJUK / CARA PENGISIAN

Tata Cara
Macam dan
Pembuat
No. Kode Pengguna- Dasar Waktu Distribusi / Turunan Keterangan
Penanda
an Surat Pembuatan Tembusan
tangan
1 2 3 4 5 6 7 8
SOP Usulan Pasal 35 JAM Dalam hal - JAM Pidum Cukup jelas
FORM Pengesam- huruf c Pidum, terdapat - Kajati/kajari
-37 pingan Undang- Kajati, alasan yang - Arsip
Perkara Undang Kajari, kuat perkara Ditembuskan secara
Demi Nomor 16 atau tersebut berjenjang sesuai unit
Kepenting- Tahun 2004 Kacabjari dapat organisasi dan
an Umum. tentang dikesamping kebutuhan
Kejaksaan kan demi
Republik kepentingan
Indonesia umum
KEJAKSAAN …………….. SOP FORM-42
“UNTUK KEADILAN”

SURAT KETETAPAN PENGESAMPINGAN PERKARA


DEMI KEPENTINGAN UMUM
NOMOR: ……………………………….

Membaca : 1. Berkas perkara hasil penyidikan dari ......................


tanggal .................. Nomor ..................................... yang dibuat
oleh ....................... Pangkat/NIP ..............................
jabatan ......................... dalam perkara dengan nama terdakwa :
Nama lengkap : ............................................................
Tempat lahir : ............................................................
Umur/Tanggal lahir : ............................................................
Jenis Kelamin : .............................................................
Kebangsaan/
kewargarnegaraan : ............................................................
Tempat tinggal : ..............................................................
Agama : ............................................................
Pekerjaan : ..............................................................
Pendidikan : ..............................................................
Yang disangka melanggar pasal : ..........................................
2. Usul Pengesampingan Perkara Demi Kepentingan Umum Nomor :
…………………………….. tanggal : …………………..
Menimban : 1. a. Kasus Posisi :
g …………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
Pasal yang disangkakan :
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………..
b. Barang Bukti berupa :
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
2. Bahwa dapat dipertimbangkan untuk dikesampingkan demi
kepentingan umum dengan alasan:
a. ...............................................................................................
b. ..............................................................................................
c. dst.;

Mengingat : 1. Pasal 35 huruf c Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang


Kejaksaan Republik Indonesia;
2. …………………………………………………………………………

MENETAPKAN:

1. Mengesampingkan perkara demi kepentingan umum dengan


nama terdakwa .................................. karena :.............................
2. Benda sitaan/barang bukti berupa .................................................
dikembalikan kepada yang berhak/dirampas untuk Negara *)
Register Bukti No. ...........................................................................
3. Mengeluarkan/membebaskan terdakwa dari tahanan **)
4. Turunan dari Surat Ketetapan ini diberikan kepada yang
bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : …………………...
Pada tanggal : …………………..

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

(………………………………...)

Tembusan :
1. KETUA MA;
2. KAPOLRI;
3. KEMENKUMHAM
4. Saksi korban/pelapor
5. Arsip
-----------------------

*) Coret yang tidak perlu


**) Dalam hal terdakwa ditahan.
KEJAKSAAN .........................*) SOP FORM-43
”UNTUK KEADILAN”

BERITA ACARA
PELAKSANAAN KETETAPAN PENGESAMPINGAN PERKARA
DEMI KEPENTINGAN UMUM

---------Pada hari ini ............. tanggal ......... bulan ........... tahun ....................... bertempat di
........................, saya:
Nama : ...........................................................................................
Pangkat /NIP : ...........................................................................................
Jabatan : ...........................................................................................
selaku Jaksa Penuntut Umum

berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan ...................*) Nomor: ........................


tanggal .......................... telah melaksanakan Ketetapan Pengesampingan Perkara Demi
Kepentingan Umum Nomor: ......................... tanggal ...................... dalam perkara dengan
nama ........................ dengan cara:
- Membebaskan/mengeluarkan terdakwa dari tahanan. **)

-------Demikian Berita Acara Pelaksanaan Ketetapan Pengesampingan Perkara Demi


Kepentingan Umum ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, ditutup
dan ditanda tangani pada hari dan tanggal tersebut dalam Berita Acara ini.

Terdakwa, Jaksa Penuntut Umum

( ) (...................................)
Pangkat .................NIP..............

*) Diisi sesuai unit organisasi


**) dalam hal terdakwa ditahan
KEJAKSAAN NEGERI………*) SOP FORM - 44

Nomor : ………………………………………. ……………,……………….


Sifat : ……………………………………….
Lampiran : ………………………………………. KEPADA YTH.
Perihal : Permintaan Penarikan Surat KETUA PENGADILAN
Dakwaan dan Berkas Perkara NEGERI ............................
dengan nama Terdakwa ………….
yang didakwa melanggar Pasal DI –
……………………………………….
____________________________ …………………..

Sehubungan dengan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan


Kepala Kejaksaan ……….*) Nomor: ………… tanggal ……….. dengan
nama Terdakwa …….. yang didakwa melanggar Pasal ............... yang
telah kami kirimkan kepada Saudara, dengan ini kami mengajukan
permohonan untuk menarik surat dakwaan Nomor: …….. tanggal dan
berkas perkara Nomor: ….. tanggal ….. dengan nama Terdakwa
tersebut dikarenakan penuntutannya dihentikan.

Demikian untuk dimaklumi.

JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI …*)
SELAKU PENUNTUT UMUM

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

Tembusan :
1. Yth. ………………………….**)
(sebagai laporan)
2. Yth. Kapolda/Kapolres .......;
3. Arsip.
----------------------------------------

*) Diisi/dipilih sesuai unit organisasi


**) Atasan pejabat penandatangan dalam hal penandatanganan dimandatkan
KEJAKSAAN ………………………….. SOP FORM - 45

…………………. , 20 …………

Nomor : B- … / …/…. / 20 …… KEPADA YTH.


Sifat : Biasa Majelis Hakim/Hakim
Lampiran : ………………………….. Pengadilan Negeri ……………
Perihal : Permintaan Ijin / Persetujuan Di
Majelis Hakim
/ Hakim*) Pemeriksaan Di Luar JAKARTA
Sidang Pengadilan melalui
Perekaman Elektronik /
Pemeriksaan Langsung
Jarak Jauh dengan alat
komunikasi Audio Visual*)

Berdasarkan Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntut Umum Untuk Penyelesaian


Perkara Tindak Pidana nomor: Print- ……………. tanggal ………………. sehubungan dengan
perkara tindak pidana ………. dengan tersangka …………………... melanggar pasal
……………………………. dan Berita Acara Pertemuan Sebelum Sidang (pretrial meeting) dengan
korban / keterangan dari Penyidik, orang tua/wali, pendamping lainnya didapati keadaan/kondisi
bahwa:
- …………………………………………………………………………………………………...;
- …………………………………………………………………………………………………...;
- ……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Keadaan sebagaimana dimaksud, perlu diatasi dengan prosedur hukum yang tepat agar proses
hukum tidak terhambat sebagaimana kewajiban negara untuk menghindari trauma ulang
(reviktimisasi) dalam proses hukum serta menjamin perlindungan terhadap korban.

Berdasarkan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang


Perlindungan Saksi dan Korban sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan
Saksi dan Korban, Pasal 34 dan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Pasal 58 ayat (3) Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan/atau Pasal 10 Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan
dengan Hukum, meminta ijin/persetujuan Majelis Hakim/Hakim Pengadilan Negeri yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkara dimaksud, untuk melakukan pemeriksaan di luar
sidang pengadilan melalui perekaman elektronik / pemeriksaan langsung jarak jauh dengan alat
komunikasi audio visual*) terhadap korban sebagai saksi:

Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan / :
kewarganegaraan
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :

yang dilaksanakan :
Pada hari / tanggal : …………. / …………………….
Bertempat di : ………………………………….

Atas perhatian dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI/


KEPALA CABANG KEJAKSAAN
NEGERI*)..........,

PANGKAT, NIP

Tembusan
1. Instansi Penyidik
2. Arsip.

Catatan *) Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pembuatan:
Dibuat Penuntut Umum setelah melakukan pertemuan sebelum sidang (pretrial meeting) atau
keterangan orang tua/wali, penyidik atau pendamping lainnya menyebutkan kondisi korban/anak
korban dan/atau anak saksi tidak dapat hadir untuk memberikan keterangan di depan sidang
pengadilan dalam keadaan bebas dari ancaman, tekanan dan/atau ketakutan
KEJAKSAAN ………………………….. SOP FORM - 46

BERITA ACARA PEMERIKSAAN DI LUAR SIDANG PENGADILAN MELALUI


PEREKAMAN ELEKTRONIK

--------Pada hari ini…………..tanggal…………….bertempat di…………………………. saya


Penuntut Umum: ------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : .......................................................................
Pangkat : ......................................................................
NIP : ......................................................................
--------Berdasarkan Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntut Umum Untuk Penyelesaian
Perkara Tindak Pidana Nomor: Print- ……………………tanggal…………… telah
melakukan pemeriksaan di luar sidang pengadilan melalui perekaman elektronik dengan
menggunakan media elektronik, alat rekaman audio dan/atau audio visual
merek ........................................ memori internal sebesar …………………….. GB, durasi
…… jam ……….. menit dalam format MP3 berkualitas ………………. kbps / merek
……………………………………. dengan media penyimpanan dan backup video hardisk
internal mencapai ……………………TB terhadap anak korban/anak saksi*) yang di
hadapan saya mengaku: --------------------------------------------------------------------------------------
Nama lengkap : ……………………………….
Tempat lahir : ……………………………….
Umur / tanggal lahir : ……………………………….
Jenis Kelamin : ……………………………….
Kebangsaan/ : ……………………………….
kewarganegaraan
Tempat tinggal : ……………………………….
Agama : ……………………………….
Pekerjaan : ……………………………….
Pendidikan : ……………………………….
------- Ia diperiksa sebagai anak saksi/anak korban*) dalam perkara tindak pidana
……………………. dengan tersangka …………………... melanggar Pasal …………
dengan perekaman yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan:
Nama : .......................................................................
Pangkat : ......................................................................
NIP : ......................................................................
dengan didampingi oleh orang tua/wali korban, pekerja sosial profesional/tenaga
kesejahteraan sosial, pendamping lainnya dan/atau advokat/pemberi bantuan hukum
lainnya ...................................................................................................................................
................................................................................................................................................
......

----- Pemeriksaan di luar sidang pengadilan melalui perekaman elektronik, dilaksanakan


dengan dihadiri oleh Penuntut Umum, Penyidik, Pembimbing Kemasyarakatan, Advokat
atau pemberi bantuan hukum lainnya dan/atau petugas lainnya tanpa memakai toga atau
atribut kedinasan, dan anak korban / anak saksi *) memberikan keterangannya dengan
bebas tanpa ancaman, tekanan dan/atau ketakutan.

----- Setelah selesai, pemeriksaan ditutup dengan membuat berita acara pemeriksaan di
luar sidang pengadilan melalui perekaman elektronik dan para pihak membubuhkan tanda
tangannya di bawah ini. ----------------------------------------------------------------------------------------
Anak Saksi/Anak Korban *) Yang Diperiksa,

...........................................................................

Yang Mendampingi,
Orang Tua/Wali, Pekerja Sosial
Profesional/Tenaga
Kesejahteraan
Sosial/Pendamping
Lainnya,

................................ Advokat atau Pemberi .........................................


Bantuan Hukum Lainnya,

..........................................

------ Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
sumpah jabatan kemudian ditutup dan ditandatangani pada hari tanggal dan tempat
seperti tersebut di atas ---------------------------------------------------------------------------------------

Yang Memeriksa,
Penuntut Umum,

........................................................................
........................................................................
.

*) Coret yang tidak perlu.


KEJAKSAAN NEGERI ……………*) SOP FORM – 47

NOTA DINAS

Kepada Yth : Kepala Kejaksaan Negeri ............................*)


Dari : Tim Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri ……………*)
Nomor : –
Perihal : Rencana tuntutan pidana/tindakan perkara tindak pidana
…………....... dengan nama Terdakwa
…...............................................…….
---------------------------------------------------------------------------------------------

1. Perkara tindak pidana dengan nama Terdakwa :


(1) Subjek orang perorangan (naturlijk person)
Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Identitas Lain :
1. Foto Berwarna :
2. Nomor KTP :
3. Nomor SIM :
4. Nomor Paspor :
5. Lain-lain :
(2) Subjek korporasi
(a) Korporasi
Nama Korporasi :
Tempat, tanggal pendirian :
Nomor anggaran dasar/akta :
pendirian/peraturan/dokumen
/perjanjian serta perubahan
terakhir
Nomor Salinan Kep. :
Menkumham tentang
Persetujuan Akta Pendirian
Perseroan
Nomor Salinan Kep. :
Menkumham tentang
Persetujuan Akta Perubahan
Perseroan
Nomor dan tanggal akta :
korporasi pada saat tindak
pidana terjadi
Tempat kedudukan :
Kebangsaan korporasi :
Surat Keterangan terdaftar :
Mendagri untuk Ormas tidak
berbadan hukum
Jenis Korporasi :
Bentuk kegiatan/usaha :
Alamat Korporasi :
Identitas Lain
1. NPWP :
2. Nomor Wajib Daftar :
Perusahaan
3. Lain-lain :
Identitas Orang Yang Mewakili Korporasi**)
Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
(b) Orang Yang Mengendalikan Korporasi
Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Identitas Lain
1. Foto Berwarna :
2. Nomor KTP :
3. Nomor SIM :
4. Nomor Paspor :
Lain-lain :

telah sampai pada tahap tuntutan pidana yang akan dibacakan oleh Penuntut Umum
pada hari ……………… tanggal ………………….

2. Kasus Posisi:

3. Pasal yang didakwakan


4. Pasal dakwaan yang dapat dibuktikan
5. Barang Bukti :

6. Akibat yang ditimbulkan.


- Kerugian keuangan negara : Rp
- Mati :
- Luka :
- Akibat lain :
7. Keadaan yang mempengaruhi tuntutan
7.1. Yang memberatkan
-
-
-
7.2. Yang meringankan
-
-
-
8. Tolok Ukur:

9. Rencana tuntutan pidana


9.1. Usul Penuntut Umum
- Pidana pokok :
- Pidana tambahan :
- Tindakan : …………………………………………………….........
- Barang bukti :
- Biaya perkara :
9.2. Saran Kasi Pidum*)

9.3. Pendapat Kepala Kejaksaan Negeri*)

PENUNTUT UMUM,

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................

*) Diisi sesuai unit organisasi (Kejari/Cabjari)

Arsip.
---------
KEJAKSAAN ……………... SOP FORM - 48

........................, .....................
Nomor : R- ………………………..
Sifat : Rahasia/Segera
Lampiran :
Perihal : Rencana tuntutan pidana/ KEPADA YTH.
tindakan atas tindak pidana ...............................................
……………… dengan nama Di –
Terdakwa/Anak**) …..……… ………………….

Sehubungan dengan telah selesainya pemeriksaan di


persidangan perkara tindak pidana ...................... dengan nama
Terdakwa/Anak*) ..........................., bersama ini dengan hormat kami
laporkan sebagai berikut:
1. Identitas Terdakwa/Anak*) **):
(1) Subjek orang perorangan (naturlijk person)
Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Identitas Lain :
6. Foto Berwarna :
7. Nomor KTP :
8. Nomor SIM :
9. Nomor Paspor :
10. Lain-lain :
(2) Subjek korporasi
(a) Korporasi
Nama Korporasi :
Tempat, tanggal pendirian :
Nomor anggaran dasar/akta :
pendirian/peraturan/dokumen
/perjanjian serta perubahan
terakhir
Nomor Salinan Kep. :
Menkumham tentang
Persetujuan Akta Pendirian
Perseroan
Nomor Salinan Kep. :
Menkumham tentang
Persetujuan Akta Perubahan
Perseroan
Nomor dan tanggal akta :
korporasi pada saat tindak
pidana terjadi
Tempat kedudukan :
Kebangsaan korporasi :
Surat Keterangan terdaftar :
Mendagri untuk Ormas tidak
berbadan hukum
Jenis Korporasi :
Bentuk kegiatan/usaha :
Alamat Korporasi :
Identitas Lain
4. NPWP :
5. Nomor Wajib Daftar :
Perusahaan
6. Lain-lain :
Identitas Orang Yang Mewakili Korporasi**)
Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
(b) Orang Yang Mengendalikan Korporasi
Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Identitas Lain
5. Foto Berwarna :
6. Nomor KTP :
7. Nomor SIM :
8. Nomor Paspor :
Lain-lain :
telah sampai pada tahap tuntutan pidana yang akan dibacakan oleh
Penuntut Umum pada hari ............. tanggal ...................
2. Kasus Posisi :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Pasal yang didakwakan ....................................................................
4. Pasal dakwaan yang dapat dibuktikan .............................................
5. Barang Bukti
………………………………………………………………………
6. Akibat yang ditimbulkan
(1) Kerugian keuangan negara : …………………………………
(2) Mati : ………………………………...
(3) Luka : …………………………………
(4) Akibat lain : …………………………………
7. Keadaan yang Mempengaruhi Tuntutan
(1) Yang memberatkan :
(a) ..............................................................................................
(b) Dst
(2) Yang meringankan :
(a) ..............................................................................................
(b) Dst
8. Tolok Ukur:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
(komparasi dengan tindak pidana sejenis dengan fakta hukum,
tuntutan dan/atau putusan yang sebanding, dengan jangka waktu
yang masih relevan)
9. Hasil Penelitian Kemasyarakatan
(Khusus perkara Anak dengan menguraikan rekomendasi dan latar
belakang dilakukannya tindak pidana)
10. Laporan Sosial
(Khusus terhadap Anak Korban/Anak Saksi/Perempuan korban
tindak pidana dengan menguraikan kondisi psikologi dan sosial
serta rehabilitasi sosial atau rencana intervensi yang dibutuhkan)
11. Rencana Tuntutan pidana
Usul Penuntut Umum
Pidana pokok : ...................................................................
(amar untuk pidana penjara dalam hal
terdakwa/Anak ditahan dan tidak berlaku
untuk korporasi:
"selama .......... (...................) dikurangi
selama Terdakwa/Anak*) berada dalam
tahanan dengan perintah Terdakwa/Anak*)
tetap ditahan).
Pidana tambahan : ....................................................................
Tindakan : ....................................................................
Barang bukti : …………………………………………………
Biaya perkara : …………………………………………….***)
Pendapat/keadaan : ....................................................................
....................................................................
lain yang perlu
.............................................................****)
dipertimbangkan
sesuai fakta hukum
di persidangan

Usul Kepala Seksi Tindak Pidana Umum*****)


Pidana pokok : ...................................................................
Pidana tambahan : ....................................................................
Tindakan : ....................................................................
Barang bukti : …………………………………………………
Biaya perkara : …………………………………………….***)
Pendapat/ keada : .......................................................................
.......................................................................
an lain yang perlu
...............................................................****)
dipertimbangkan
sesuai fakta
hukum di
persidangan

Usul Kepala Kejaksaan Negeri ……………………….*****)


Pidana pokok : ...................................................................
Pidana tambahan : ....................................................................
Tindakan : ....................................................................
Barang bukti : …………………………………………………
Biaya perkara : …………………………………………….***)
Pendapat/Keada : .......................................................................
.......................................................................
an lain yang perlu
...............................................................****)
dipertimbangkan
sesuai fakta
hukum di
persidangan

Usul Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi ……*****)


Pidana pokok : ............................................................
Pidana tambahan : ............................................................
Tindakan : ............................................................
Barang bukti : …………………………………………
Biaya perkara : ……………………………………….***)
Pendapat/Keadaan : ............................................................
............................................................
lain yang perlu
......................................................****
dipertimbangkan )
sesuai fakta hukum
di persidangan

Usul Kepala Kejaksaan Tinggi …………………………………*****)


Pidana pokok : ...................................................................
Pidana tambahan : ....................................................................
Tindakan : ....................................................................
Barang bukti : …………………………………………………
Biaya perkara : ……………………………………………..***)
Pendapat/Keadaan : .......................................................................
.......................................................................
lain yang perlu
...............................................................****)
dipertimbangkan
sesuai fakta hukum
di persidangan

Usul Direktur Tindak Pidana ……………………..................*****)


Pidana pokok : ...................................................................
Pidana tambahan : ....................................................................
Tindakan : ....................................................................
Barang bukti : …………………………………………………
Biaya perkara : ………………………………………………***)
Pendapat/Keadaan : .......................................................................
.......................................................................
lain yang perlu
................................................................****)
dipertimbangkan
sesuai fakta hukum
di persidangan

Usul Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum*****)


Pidana pokok : ..................................................................
Pidana tambahan : ....................................................................
Tindakan : ....................................................................
Barang bukti : …………………………………………………
Biaya perkara : ……………………………………………***)
Pendapat/Keadaan : ......................................................................
......................................................................
lain yang perlu
..............................................................****)
dipertimbangkan
sesuai fakta hukum
di persidangan

Demikian untuk maklum dan mohon petunjuk.


…………………………….
(Pejabat yang mengajukan dan
menandatangani Rencana
Tuntutan pidana)*****)

……………………………………….
……………………………………..

*) Pilih sesuai dengan kualifikasi umur terdakwa. Untuk Anak, telah berumur 12
(dua belas) tahun tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun
sebagaimana diatur dalam UU SPPA.
**) Identitas terdakwa sesuai dengan subjek pertanggungjawaban pidana, yakni
orang-perorangan dan/atau korporasi. Dalam hal terdakwa korporasi,
pengurus dapat mewakili korporasi atau juga sebagai terdakwa.
***) Surat Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/155/X/1981 tanggal 19 Oktober
1981 jo.Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor SEMA/17 tahun 1983 tanggal
8 Desember 1983 dan angka 27 Lampiran Keputusan Menteri Kehakiman RI
No.M.14-PW.07.03 Tahun 1983 tanggal 10 Desember 1983 tentang
Tambahan Pedoman KUHAP ditentukan pedoman biaya perkara minimal
Rp.500,00 dan maksimal Rp.10.000,00 dengan penjelasan bahwa maksimal
Rp.10.000,00 itu adalah Rp.7.500,00 bagi tingkat pertama dan Rp.2.500,00
bagi tingkat banding).
Selain yang diatur dalam Pasal 222 ayat (1) KUHAP terkait putusan bebas
atau lepas dari segala tuntutan hukum, biaya perkara dikecualikan terhadap
Terdakwa yang dijatuhi pidana mati atau penjara seumur hidup. Selain itu
berdasarkan ketentuan Pasal 10 KUHP, biaya perkara tidak termasuk jenis
pidana sehingga berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2017 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
Mahkamah Agung Tahun 2017 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi
Pengadilan terhadap Terdakwa yang dijatuhi pidana mati atau seumur hidup
maka biaya perkara diambil alih dan dibebankan kepada Negara.
****) Hanya diisi apabila terdapat keadaan lain yang perlu dipertimbangkan
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Jaksa Agung tentang Pedoman
Tuntutan pidana Perkara Tindak Pidana Umum
*****) Pejabat yang mengusulkan tuntutan pidana, pejabat yang menandatangani
rencana tuntutan pidana, dan pejabat yang mengendalikan tuntutan pidana
disesuaikan dengan pendelegasian kewenangan pengendalian tuntutan
pidana sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Jaksa Agung tentang
Pedoman Tuntutan pidana Perkara Tindak Pidana Umum yang untuk
tuntutan tertentu, tetap dikendalikan oleh Jaksa Agung.

Tuntutan Jaksa Agung Republik Indonesia

Pidana pokok : ……………………………………………………..


……………………………………………………..
Pidana : ....................................................................
tambahan
Tindakan : ....................................................................
Barang bukti : …………………………………………………
Biaya perkara : …………………………………………………….***)
Pendapat/ : ................................................................................
................................................................................
Keadaan lain
.........................................................................****)
yang perlu
dipertimbang
kan sesuai
fakta hukum di
persidangan
KEJAKSAAN NEGERI ……………… SOP FORM-49
“UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERKARA: PDM-…………/…………/…………/……

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri ………………..*) dengan


memperhatikan hasil pemeriksaan sidang dalam perkara dengan nama terdakwa:
1. Identitas Terdakwa/Anak*) **) :
(1) Subjek orang-perorangan
Nama terdakwa :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Identitas Lain :
a. Foto Berwarna :
b. Nomor KTP :
c. Nomor SIM :
d. Nomor Paspor :
e. Lain-lain :
(2) Subjek Korporasi
(a) Korporasi
Nama Korporasi :
Tempat, tanggal pendirian :
Nomor anggaran dasar/akta :
pendirian/peraturan/
dokumen/perjanjian serta
perubahan terakhir
Nomor Salinan Kep. :
Menkumham tentang
Persetujuan Akta Pendirian
Perseroan
Nomor Salinan Kep. :
Menkumham tentang
Persetujuan Akta
Perubahan Perseroan
Nomor dan tanggal akta :
korporasi pada saat tindak
pidana terjadi
Tempat kedudukan :
Kebangsaan korporasi :
Surat Keterangan terdaftar :
Mendagri untuk Ormas
tidak berbadan hukum :
Jenis Korporasi
Bentuk kegiatan/usaha :
Alamat Korporasi :
Identitas Lain
1. NPWP :
2. Nomor Wajib Daftar :
Perusahaan
3. Lain-lain :
Identitas Orang Yang Mewakili Korporasi**)
Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :

(b) Orang Yang Mengendalikan Korporasi


Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Identitas Lain
a. Foto Berwarna :
b. Nomor KTP :
c. Nomor SIM :
d. Nomor Paspor :
e. Lain-lain :

berdasarkan Surat Penetapan Hakim Ketua pada Pengadilan Negeri ................


Nomor: .......... tanggal ............. /Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan
Biasa/Singkat***) Nomor: ............ tanggal ............., Terdakwa dihadapkan ke depan
persidangan dengan dakwaan/catatan Penuntut Umum***) sebagai berikut: ------------
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
1. Hasil Penelitian Kemasyarakatan (khusus perkara Anak)
(1) Latar belakang dilakukan tindak pidana;
(2) Diversi dilakukan (meskipun tidak berhasil)/tidak dilakukan karena tidak
memenuhi syarat diversi***)
(3) Kesimpulan dan rekomendasi Pembimbing Kemasyarakatan
2. Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi, keterangan ahli, surat, keterangan
Terdakwa/Anak*), petunjuk, dan barang bukti sebagai berikut -------------------------

Berdasarkan ketentuan Pasal 160 ayat (1) huruf b KUHAP, yang pertama-tama
didengar keterangannya adalah korban yang menjadi saksi atau dalam hal undang-
undang mengatur ketentuan bahwa keterangan korban saja sudah cukup membuktikan
bahwa terdakwa bersalah apabila ditambah dengan alat bukti lain” maka ditambah
dengan kalimat,
Berdasarkan ketentuan Pasal …… Undang-Undang ……………, keterangan saksi
korban saja sudah cukup membuktikan bahwa terdakwa bersalah, apabila disertai
dengan suatu alat bukti yang sah lainnya, yakni alat bukti ……. sebagai berikut:
(1) Keterangan Saksi
(a) Anak Korban/Anak Saksi .....................***) (nama dan identitas Anak
Korban/Anak Saksi) dengan/tanpa didampingi orang tua/wali dan/atau
orang yang dipercaya Anak Korban dan/atau Pekerja Sosial dan/atau
juru bahasa/penterjemah ..............***) dalam pemeriksaan di sidang
pengadilan/ruangan terpisah di sidang pengadilan/luar sidang pengadilan
melalui perekaman elektronik yang dilakukan secara sah didampingi oleh
Pembimbing Kemasyarakatan/melalui pemeriksaan langsung jarak jauh
dengan alat komunikasi audiovisual dengan pendampingan
………………***) memberikan keterangan dengan disumpah/tidak
disumpah***) menyatakan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
secara benar dan tanpa paksaan menerangkan sebagai berikut: -----------
 bahwa ..........................................................
 bahwa ...........................................................
Keterangan tersebut telah ditanyakan kepada Terdakwa/Anak*) dan
Terdakwa/Anak*) membenarkan/membenarkan sebagian/tidak
membenarkan***).
(b) Saksi ……………………… (nama dan identitas saksi)
Dalam keterangannya yang disumpah menyatakan di persidangan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani secara benar dan tanpa
paksaan, menerangkan : ------------------------
 bahwa…………………………………
 bahwa ………………………………..
Keterangan tersebut telah ditanyakan kepada Terdakwa/Anak*) dan
Terdakwa/Anak*) membenarkan/membenarkan sebagian/tidak
membenarkan***)
Dst.

(2) Keterangan Ahli


a. …………………… (nama dan identitas Ahli) memberikan pendapat
berdasarkan keahliannya dengan disumpah sebagai berikut: -----------
 bahwa Ahli adalah ............. memiliki keahlian di bidang ...............;
 bahwa Ahli memiliki pengalaman di bidang .................................;
 bahwa Ahli memiliki kualifikasi pendidikan di bidang .................;
 bahwa Ahli memberikan keterangan atas penunjukan
lembaga/institusi ................ berdasarkan surat tugas/penunjukan
Nomor: .............. tanggal ............ perihal ............ dan surat
permintaan dari ............... Nomor: ............ tanggal ....................
 bahwa .........................................................................................
b. dst.

(3) Surat yang dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah
yaitu:
a. Berita acara/surat***) …………… yang dibuat oleh/dibuat di
hadapan***) ……………… yang memuat keadaan sebagai berikut:
i. ……………………….;
ii. ………………………..
b. dst.

(4) Keterangan Terdakwa/Anak*)


........................., .......................... (nama dan identitas Terdakwa/Anak*)
dengan/tanpa didampingi Penasehat Hukum/pemberi bantuan hukum
lainnya dan/atau Pembimbing Kemasyarakatan atau pendamping lain
dan/atau juru bahasa/penterjemah .............***), dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani, di persidangan menerangkan:
- bahwa Terdakwa/Anak*) telah diperiksa di tingkat penyidikan sesuai
dengan Berita Acara Pemeriksaan Tersangka tanggal ................. dan
keterangan tersebut adalah benar.
- bahwa .....................................................................................
Dalam hal terhadap terdakwa berlaku ketentuan pembalikan beban
sebagaimana ketentuan undang-undang maka dicantumkan:
“Keterangan Terdakwa ………… (nama dan identitas terdakwa) dengan
pembalikan beban pembuktian, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
di persidangan menerangkan sebagai berikut: …………………”
Dalam hal terdakwa telah diperiksa di tingkat penyidikan dan undang-
undang mengatur ketentuan mengenai persidangan in absentia maka
dicantumkan:
“Terdakwa telah dipanggil secara sah tapi tidak hadir di sidang
pengadilan tanpa alasan yang sah. Dengan memperhatikan ketentuan
undang-undang, perkara tindak pidana ini diperiksa dan diputus tanpa
hadirnya terdakwa dan berita acara pemeriksaan tersangka pada tingkat
penyidikan dibacakan sebagai berikut: ………“
Atau dalam hal dalam perkara tindak pidana ini terhadap terdakwa tidak
pernah dilakukan pemeriksaan maka dicantumkan:
“Berdasarkan ketentuan undang-undang dan dengan tetap
mempertimbangkan keadilan serta asas peradilan cepat, sederhana, dan
biaya ringan, pemeriksaan perkara dilanjutkan dan diputus tanpa
hadirnya terdakwa“.
(5) Barang bukti
 ...................................................................
 ...................................................................
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah
menurut hukum sehingga perlu dipertimbangkan guna mendukung
pembuktian.
Majelis Hakim/Hakim***) telah memperlihatkan barang bukti tersebut
kepada saksi dan terdakwa/Anak*) dan yang bersangkutan telah
membenarkannya.

3. Analisis Yuridis
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan maka sampailah
kami kepada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan. Oleh karena dakwaan yang diajukan berbentuk
tunggal/alternatif/subsidiaritas/kumulatif/kombinasi***) maka Penuntut Umum
membuktikan dakwaan dengan cara membuktikan dakwaan .................. terlebih
dahulu***), melanggar Pasal ................ dengan unsur sebagai berikut: -------------
1. Unsur ……………..
2. Unsur ……….……dst.

dengan analisis yuridis sebagai berikut:


(1) Unsur Barang Siapa/Setiap Orang
a. Bahwa Terdakwa/Anak*) …………… adalah subyek hukum yang
identitasnya sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Tersangka di tahap penyidikan, Berita Acara Penelitian Tersangka di tahap
penuntutan, maupun sebagaimana dilampirkan dalam berkas perkara
berupa ……… (KTP/Ijazah/lain-lain*). Di persidangan, Hakim telah
menanyakan identitas terdakwa dan telah dibenarkan oleh terdakwa
sehingga terhindar dari error in persona;
b. Bahwa Terdakwa/Anak*) sebagai subyek hukum pendukung hak dan
kewajiban berada dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani sehingga
mampu menginsyafi perbuatan pidana yang dilakukannya. Dalam diri dan
perbuatan terdakwa juga tidak terdapat alasan pemaaf dan pembenar dan
tidak termasuk dalam ketentuan Pasal 44, 48, 49, 50, 51 KUHP sehingga
terhadap terdakwa dapat dimintai pertanggungjawaban pidana.
Dalam hal terdakwa adalah korporasi, diganti dengan kalimat:
Bahwa terdakwa korporasi selaku subyek hukum telah memenuhi kriteria
pertanggungjawaban pidana dan pemidanaan korporasi, antara lain:
a. perbuatan pidana korporasi diidentifikasi dilakukan untuk dan atas nama
atau demi kepentingan korporasi dan dalam lingkup usaha atau kegiatan
korporasi;
b. korporasi dikendalikan oleh pihak di luar struktur organisasi korporasi yang
bersifat langsung berkaitan dengan lingkup usaha atau kegiatan korporasi
dan diterima sebagai kebijakan korporasi untuk melakukan perbuatan
melawan hukum yang menguntungkan korporasi atau pemilik manfaat;
c. korporasi memperoleh keuntungan atau manfaat dari tindak pidana
tersebut; dan/atau
d. korporasi melakukan pembiaran atas terjadinya tindak pidana, tidak
melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan
pencegahan terjadinya tindak pidana, atau tidak memastikan kepatuhan
atas ketentuan hukum yang berlaku guna menghindari terjadinya tindak
pidana
oleh karenanya terhadap korporasi dapat dimintai pertanggungjawaban
pidana.
Dengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum terpenuhi/tidak terbukti/terbukti tetapi bukan
merupakan tindak pidana.
(2) Unsur …………………………
a. Bahwa yang dimaksud dengan unsur ……………… adalah …………….
b. Bahwa perbuatan …………… tersebut mengandung unsur kesalahan
berupa kesengajaan/kelalaian***) dan bersifat melawan hukum yang
harus dibuktikan, yakni bahwa benar terdakwa melakukan perbuatan
……… (diuraikan kesalahan terdakwa dan sifat melawan hukumnya
perbuatan terdakwa)
c. Bahwa berdasarkan alat bukti di persidangan dikaitkan juga dengan
barang bukti terdapat persesuaian, yakni antara keterangan saksi-saksi
………. (sebutkan nama-nama saksi yang mendukung pembuktian)
dengan alat bukti lain, termasuk dengan keterangan terdakwa yang
membenarkan keterangan saksi dan pengakuan terdakwa atas dakwaan
yang dituduhkan terhadapnya diperoleh fakta hukum:
- Bahwa benar ………………………
- Bahwa benar ……………………….
Atau dalam hal terdakwa/Anak*) tidak mengakui perbuatannya:
Bahwa keterangan terdakwa yang menyangkal dan tidak mengakui
dakwaan yang dituduhkan terhadapnya dengan memberikan keterangan:
- bahwa …………….;
- bahwa …………….
bertentangan dengan alat bukti lain dan barang bukti yang diajukan di
persidangan, yang satu dengan lainnya saling bersesuian, antara lain:
Keterangan saksi-saksi ………………… (sebutkan nama-nama saksi yang
mendukung pembuktian), keterangan ahli ………….., surat, petunjuk, dan
barang bukti yang karena persesuaiannya diperoleh fakta hukum:
- Bahwa benar ………………….
- Bahwa benar ………………….
Dengan demikian cukup beralasan sebagai petunjuk atau untuk
meyakinkan hakim bahwa terdakwa memberikan keterangan yang tidak
sebenarnya.
Dalam hal undang-undang mengatur pembalikan beban pembuktian dan
terdakwa tidak dapat membuktikan sebaliknya maka keterangan itu
dinyatakan dalam analisis yuridis untuk memperkuat pembuktian
d. Teori atau pendapat hukum dari para ahli hukum atau yurisprudensi
dengan menyebutkan sumbernya (apabila dipandang perlu untuk diuraikan
dalam surat tuntutan)
Dengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum terpenuhi/tidak terbukti/terbukti tetapi bukan
merupakan tindak pidana.
Dst.
Dalam hal dakwaan berbertuk alternatif atau subsidiaritas ditambah dengan kalimat:
Bahwa oleh karena dakwaan ………… telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum maka dakwaan ……………………………….. tidak perlu
dibuktikan lagi.

3. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, perbuatan Terdakwa/Anak*) memenuhi unsur-
unsur tindak pidana yang didakwakan dan pada diri dan perbuatan Terdakwa/Anak*)
tidak ditemukan alasan pembenar ataupun pemaaf yang dapat menghapus sifat
melawan hukum serta kesalahan Terdakwa/Anak*) sehingga Terdakwa/Anak*) dapat
dimintai pertanggungjawaban pidana dan dijatuhi pidana.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana atas diri Terdakwa/Anak*),
perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan
dalam mengajukan tuntutan pidana, yaitu:
Laporan sosial
 Keadaan psikologi dan/atau psikososial Korban/Anak Korban
 Rencana Intervensi/Rekomendasi laporan sosial
Keadaan yang memberatkan:
- ............................................................................................................................
- Dst
Keadaan yang meringankan:
- ................................................................................................................................
.
- Dst
Keadaan lain yang perlu dipertimbangkan terkait dengan fakta hukum:****)
- .............................................................................................................................
4. Tuntutan
Berdasarkan uraian dimaksud kami Penuntut Umum dalam perkara ini,
dengan memperhatikan ketentuan Undang-undang yang bersangkutan, untuk dan
atas nama negara,
MENUNTUT
(Tuntutan pemidanaan)
Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan
1. Menyatakan terdakwa/Anak*) telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “……………………” melanggar
Pasal ......... sebagaimana dakwaan ..................;
2. Membebaskan terdakwa/Anak*) dari dakwaan ............................................
(dakwaan yang tidak terbukti dalam hal dakwaan berbentuk subsidaritas)
3. Menjatuhkan pidana dan/atau mengenakan tindakan***) oleh karena itu
dengan pidana ................... dan/atau tindakan .......................................*)
4. Menjatuhkan pidana tambahan berupa ……………………………..***)
5. Menyatakan agar terdakwa tetap ditahan (dalam hal terdakwa selama proses
persidangan telah ditahan);
6. Menyatakan barang bukti berupa:
- ………………………………………………………………………………………
- ………………………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
7. Menetapkan agar Terdakwa/Anak*) membayar biaya perkara sebesar Rp.
……………,- (……………………………)*****).
atau
MENUNTUT
(Tuntutan pidana bebas)
Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan
1. Menyatakan terdakwa/Anak*) tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “……………………” melanggar
pasal ......... sebagaimana dakwaan .................. (vrijspraak);
2. Membebaskan terdakwa oleh karena itu dari semua dakwaan tersebut;
3. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
martabatnya;
4. Membebaskan terdakwa/Anak*) oleh karena itu dari semua dakwaan;
5. Membebaskan terdakwa/Anak*) dikeluarkan dari tahanan di rumah tahanan
negara/LPAS/LPKS segera setelah putusan diucapkan;
6. Menyatakan barang bukti berupa:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
7. Menetapkan agar Terdakwa/Anak*) membayar biaya perkara sebesar Rp.
……………,- (……………………………)*****).
atau
MENUNTUT
(Tuntutan pidana lepas dari segala tuntutan hukum)
Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan
1. Menyatakan terdakwa/Anak*) terbukti melakukan perbuatan
“……………………” sebagaimana dakwaan .................. tetapi perbuatan itu
tidak merupakan suatu tindak pidana karena didasarkan pada .................
(mengacu pada syarat yang tercantum dalam pedoman tuntutan pidana
dalam hal Penuntut Umum mengajukan tuntutan lepas dari segala tuntutan
hukum);
2. Melepaskan terdakwa oleh karena itu dari segala tuntutan hukum;
3. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
martabatnya;
4. Membebaskan terdakwa/Anak*) dikeluarkan dari tahanan di rumah tahanan
negara/LPAS/LPKS segera setelah putusan diucapkan;
5. Menyatakan barang bukti berupa:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
6. Membebankan biaya perkara kepada negara.
atau
MENUNTUT
(Tuntutan pidana bersyarat)
Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan
1. Menjatuhkan/mengenakan***) pidana/tindakan oleh karena itu kepada
terdakwa dengan pidana/tindakan*) ……….. selama ……………………;
(lamanya yang dijatuhkan penjara sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang mengatur pidana dengan syarat)
2. Menetapkan bahwa hukuman itu tidak akan dijalani, kecuali kalau dikemudian
hari ada perintah lain dalam putusan hakim, oleh karena terdakwa sebelum
lewat masa percobaan …………………….. (tidak boleh melebihi ketentuan
terkait masa percobaan) telah melakukan perbuatan yang dapat dihukum;
3. Membebaskan terdakwa/Anak*) dikeluarkan dari tahanan di rumah tahanan
negara/LPAS/LPKS segera setelah putusan diucapkan;
4. Menyatakan barang bukti berupa:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
5. Membebankan biaya perkara kepada negara.
atau
MENUNTUT
(Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima)

Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan


mengadili perkara ini memutuskan,
1. Tuntutan Penuntut Umum tidak dapat diterima karena kewenangan
penuntutan hapus/gugur (mengacu pada syarat yang tercantum dalam
pedoman tuntutan pidana dalam hal Penuntut Umum mengajukan tuntutan
penuntut umum tidak dapat diterima);
2. Memerintahkan panitera pengadilan negeri ………………. Mengembalikan
berkas perkara kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
…………………. dengan terdakwa …………………………… yang semula
dilimpahkan dengan register perkara nomor ……………………… tanggal
………………..;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
4. Membebankan biaya perkara kepada negara.
Atau
MENUNTUT
(Tuntutan Penuntut Umum dalam keadaan ada delik tertinggal dalam hal
terdakwa telah dijatuhi pidana penjara paling lama 15 (lima) belas tahun atau
20 (dua puluh tahun) karena keadaan sebagaimana diatur dalam undang-
undang atau dijatuhi pidana mati atau pidana penjara seumur hidup)

Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan


mengadili perkara ini memutuskan,
1. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa dengan pidana penjara
selama ……………………; (lamanya yang dijatuhkan penjara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang mengatur pidana dengan syarat);
2. Menetapkan bahwa hukuman itu tidak akan dijalani, kecuali kalau pengadilan
tingkat terakhir atau hakim yang memeriksa peninjauan kembali, menjatuhkan
pidana putusan bebas, putusan lepas dari segala tuntutan hukum, tuntutan
penuntut umum tidak dapat diterima (karena ne bis in idem atau daluwarsa),
pidana penjara yang lebih ringan dan tidak lebih dari 20 (dua puluh) tahun
atau Presiden mengabulkan grasi atau amnesti terpidana.
3. Menyatakan agar terdakwa tetap ditahan (dalam hal terdakwa selama proses
persidangan telah ditahan);
4. Menyatakan barang bukti berupa:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
5. Membebankan biaya perkara kepada negara.

5. Penutup
Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang
hari ini ………………………………… tanggal …………………………………………….

PENUNTUT UMUM,

..........................................
............................NIP. .........................
*) Pilih sesuai dengan kualifikasi umur terdakwa. Untuk Anak, telah berumur 12
(dua belas) tahun tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun
sebagaimana diatur dalam UU SPPA.
**) Identitas terdakwa sesuai dengan subjek pertanggungjawaban pidana, yakni
orang-perorangan dan/atau korporasi. Dalam hal terdakwa korporasi,
pengurus dapat mewakili korporasi atau juga sebagai terdakwa.
***) Dipilih/diisi berdasarkan kebutuhan
****) Hanya diisi apabila terdapat keadaan lain yang perlu dipertimbangkan
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Jaksa Agung tentang Pedoman
Tuntutan pidana Perkara Tindak Pidana Umum
*****) Surat Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/155/X/1981 tanggal 19 Oktober
1981 jo.Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor SEMA/17 tahun 1983 tanggal
8 Desember 1983 dan angka 27 Lampiran Keputusan Menteri Kehakiman RI
No.M.14-PW.07.03 Tahun 1983 tanggal 10 Desember 1983 tentang
Tambahan Pedoman KUHAP ditentukan pedoman biaya perkara minimal
Rp.500,00 dan maksimal Rp.10.000,00 dengan penjelasan bahwa maksimal
Rp.10.000,00 itu adalah Rp.7.500,00 bagi tingkat pertama dan Rp.2.500,00
bagi tingkat banding).
Selain yang diatur dalam Pasal 222 ayat (1) KUHAP terkait putusan bebas
atau lepas dari segala tuntutan hukum, biaya perkara dikecualikan terhadap
Terdakwa yang dijatuhi pidana mati atau penjara seumur hidup. Selain itu
berdasarkan ketentuan Pasal 10 KUHP, biaya perkara tidak termasuk jenis
pidana sehingga berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2017 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
Mahkamah Agung Tahun 2017 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi
Pengadilan terhadap Terdakwa yang dijatuhi pidana mati atau seumur hidup
maka biaya perkara diambil alih dan dibebankan kepada Negara.
Catatan: untuk amat tuntutan pidana terhadap Anak disesuaikan dengan
Lampiran Peraturan Jaksa Agung tentang Pedoman Tuntutan pidana Perkara
Tindak PIdana Umum.
KEJAKSAAN……………………*) SOP Prin-07
“UNTUK KEADILAN”

SURAT PERINTAH
PEMBANTARAN PENAHANAN/
PENCABUTAN PEMBANTARAN PENAHANAN **)
NOMOR: PRINT………………………………………….

KEPALA KEJAKSAAN……………………………….*)

Dasar : 1. Pasal 1 angka 6 huruf b dan Pasal 14 Undang-Undang


Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
2. Pasal 30 ayat (1) huruf a dan huruf b Undang-Undang No.
16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia;
3. Surat Perintah Penahanan dari ........ Nomor: ........
tanggal ........
4. Surat permohonan tersangka/terdakwa**) tanggal ……
perihal ……..
5. Surat Perintah Pembantaran Penahanan dari …… Nomor:
……. tanggal ……**)

Menimbang : 1. Dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-


undangan, pendapat Penuntut Umum, efektivitas
penyelesaian perkara, alasan permohonan tersangka dan
adanya penjaminan, serta keadaan lain yang dapat
dipertimbangkan sehingga dipandang perlu untuk
membantarkan/mencabut pembantaran penahanan
tersangka**)
2. Bahwa untuk pelaksanaannya perlu dikeluarkan Surat
Perintah Pembantaran Penahanan/Pencabutan
Pembantaran Penahanan**)

MEMERINTAHKAN

Kepada : Penuntut Umum


1. Nama :
Pangkat/ NIP :
Jabatan :
2. Nama :
Pangkat/ NIP :
Jabatan :
-2-

Untuk :1. Melakukan pembantaran/pencabutan pembantaran penahanan **)


terhadap terdakwa dengan
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur/Tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan/Kewarganegaraan :
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
selama ………… (………………) hari terhitung mulai tanggal …………
sampai dengan tanggal ……………***)
:2. Membuat Berita Acara Pembantaran/Pencabutan pembantaran
Penahanan**)

Kepada yang bersangkutan Dikeluarkan di : ………


untuk dilaksanakan. Pada tanggal : ………

JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ...*)

(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...

Tembusan:
1. Yth . ...............................)
(sebagai laporan).
2. Arsip.
-------------------------------------

*) Diisi/dipilih sesuai unit organisasi


**) Dipilih berdasarkan kebutuhan
***) Dicantumkan dalam hal dilakukan pembantaran penahanan
KEJAKSAAN…………………..*) SOP REG-04

REGISTER PRAPERADILAN TAHAP PENUNTUTAN

Surat Perintah Penunjukan Penuntut Nomor registrasi RP-7


Surat panggilan dari pengadilan Putusan Praperadilan
No Umum untuk sidang praperadilan (dalam hal Kejaksaan sebagai Keterangan
(No, Tgl, dan Identitas Pemohon) (No, Tgl, amar)
(No, Tgl dan nama PU) turut termohon/termohon II)
1 2 3 4 5 6

REKAPITULASI BULAN……………TAHUN……………….
SISA BULAN LALU : ……………….. PERKARA
MASUK BULAN LAPORAN : ……………….. PERKARA
JUMLAH : ……………….. PERKARA
DISELESAIKAN : ……………….- PERKARA
SISA BULAN LAPORAN ………………... PERKARA ……………….., ………………………………..
Kasi Tindak Pidana Pidum/Aspidum/Direktur*),

ttd
…………………………………………….
Pangkat/NIP………………………………
MENGETAHUI,
KEPALA KEJAKSAAN …………………**)

…………………………………………….
Pangkat/NIP……………………………..
*) Diisi/dipilih sesuai unit organisasi dan kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai