Pidum
ADMINISTRASI SOP
TAHAP PENUNTUTAN
Pada hari ini ............... tanggal .......... bulan ….......... tahun dua ribu ............
saya/kami :
1. Nama : .....................................................................................................
Pangkat : .....................................................................................................
NIP : .....................................................................................................
2. Nama : .....................................................................................................
Pangkat : .....................................................................................................
NIP : .....................................................................................................
berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan ............. (P-25) Nomor: ....................
tanggal ...................., telah melakukan pemeriksaan tambahan terhadap berkas perkara
dengan nama Tersangka ........................ Register Nomor: ......................, disangka
melanggar Pasal ................., dengan hasil sebagai berikut :
I. Alat Bukti
a. Keterangan Saksi ..............................................................................................
b. Keterangan Ahli ..................................................................................................
c. Surat ..................................................................................................................
d. Keterangan Tersangka .......................................................................................
II. Barang Bukti
III. Fakta Hukum ..........................................................................................................
IV. Analisis Yuridis ..............................................................................................
V. Kesimpulan ............................................................................................................
VI. Pendapat ...............................................................................................................
Berdasarkan uraian pada butir I s/d V di atas, kami berpendapat: **)
a. Berkas perkara belum dapat dilengkapi dan belum memenuhi syarat untuk
dilimpahkan ke pengadilan oleh karenanya dipertimbangkan untuk menghentikan
penuntutan
b. Berkas perkara memenuhi persyaratan untuk dilimpahkan ke pengadilan
Demikian Berita Acara Pendapat ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
sumpah jabatan, untuk memperkuatnya kami membubuhkan tanda tangan dibawah ini :
PENUNTUT UMUM,
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
NOTA PENDAPAT
PENUNTUT UMUM,
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
Arsip.
-------------
KEJAKSAAN ……………*) SOP FORM – 27
NOTA PENDAPAT
PENUNTUT UMUM,
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
NOTA PENDAPAT
PENUNTUT UMUM,
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
Tembusan:
1. Kepala Rutan ……………..
2. Arsip
----------------------------------
BERITA ACARA
PEMBANTARAN/PENCABUTAN PEMBANTARAN PENAHANAN **)
(………………………………………..) (…………………………………………..)
Pangkat/NIP. .........................................
Kepala Rutan
(………………………………………….)
No Register :
No Register Perkara :
Dasar : 1. Ditemukan dari/atas keterkaitan dengan perkara ………………………………………………………;
2. Persetujuan/Ijin Sita Pengadilan Negeri …………… nomor ………… tanggal …………………… menyita :
a. ………………………………………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………………………………… dst ;
3. Penetapan Pengadilan Negeri …………… nomor ………… tanggal …………………menetapkan
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Putusan Pengadilan Negeri …………… nomor ………… tanggal …………………amar …………………………
(ex. dikembalikan kepada pemilik atau yang berhak, dirampas, dimusnahkan dll)
Disita dari : ………………………………………………………………………………………….
Barang atas perkara : ………………………… (nama tersangka dan pasal yang disangka/dakwakan)
Tanggal penerimaan :
dari Penyidik
Tanggal pelimpahan :
ke Pengadilan
Negeri
Foto :
Jenis : ……………………………………………………………………………………
Jumlah : …………………………………………………………………………………… ………………… (satuan)
Berat : …………………………………………………………………………………… ………………… (satuan)
Sifat Fisik : …………………………………………………………………………………… (segala aspek dari suatu objek atau zat yang
dapat diukur atau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya ex. Wujud, warna, ciri khas tertentu)
Sifat Kimia : …………………………………………………………………………………… (ex. Sifat kimia, yaitu kestabilan (mudah
tidaknya berubah, terbakar, berkarat, beracun, membusuk, dan sebagainya)
Tindak lanjut atas : 1. ………………………………………………………………………………….
barang 2. …………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………… (berisi tahap demi tahap tindak lanjut
atas barang sitaan/bukti/temuan/rampasan sesuai kondisi barang sitaan/bukti/temuan dari pertama kali
diterima dalam penguasaan Kejaksaan sampai dengan diselesaikan)
Pendapat Jaksa :
Penuntut Umum
………………………… , …………………………………
………………………………………
……………………………………
Petunjuk Pembuatan:
Dibuat oleh Kasi BB dan BR setiap menerima penyerahan benda sitaan/barang bukti/temuan dari Penyidik/Penuntut Umum Yang Melakukan
Penyidikan dan setelah menerima penetapan/salinan putusan dari Pengadilan melalui JPU, untuk ditindaklanjuti Kasubsi BB/BR
LAMPIRAN I ANALISIS TATA KELOLA RANTAI PENGELOLAAN DAN PENYELESAIAN (CHAIN OF CUSTODY)
BENDA SITAAN/BARANG BUKTI/BARANG TEMUAN PADA TAHAP PRAPENUNTUTAN/PENUNTUTAN
Kondisi (dapat : benda sitaan yang tidak disimpan di Rupbasan dengan BA Penitipan BB
terjadi lebih dari 1. memungkinkan disimpan di (BA-6)
satu kondisi) Kejaksaan
benda sitaan yang tidak dititipkan dengan BA-6 kepada instansi yang
2. memungkinkan disimpan di kompeten menerima penitipan barang bukti
Kejaksaan atau Rupbasan
aktivitas keluar masuk benda - membuat Berita Acara Serah Terima Benda
sitaan termasuk untuk Sitaan dari Kasubsi BB kepada PU diketahui
kepentingan penyidikan atau ditindaklanjuti dengan: oleh Kasi Pidum berdasarkan disposisi Kasi
dihadirkan di depan persidangan Pidum pada Nota Dinas PU perihal
atas permintaan PU pemberitahuan jadwal sidang dan pengeluaran
benda sitaan untuk keperluan pembuktian di
3.
persidangan
- dalam hal kondisi benda sitaan berubah
setelah dikembalikan, Kasubsi BB mencatat
perubahan itu dalam kolom keterangan pada
Kartu Barang Bukti (B-10)
Catatan: setiap benda sitaan yang dititipkan di tempat lain, Kasi BB BR secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan sekali, bersama sama dengan satuan kerja teknis wajib melakukan pengecekan terhadap benda sitaan dengan
membuat laporan Pengecekan atas Benda Sitaan/Barang Bukti yang Dititipkan dan Berita Acara Hasil
Pengecekan/Penelitian atas Benda Sitaan yang ditandatangani oleh Kasi BB BR dan Kasi Pidum.
5. - benda yang disita dari ditentukan: tidak diperkenankan untuk dititipkan kepada
tersangka/terdakwa; atau korban/pihak ketiga yang beritikad baik sebelum
- benda sitaan yang putusan berkekuatan hukum tetap atau
digunakan untuk melakukan keluarganya, kecuali:
tindak pidana 1. barang sitaan yang dipergunakan untuk
melakukan kejahatan itu adalah milik korban
atau pihak ketiga yang beritikad baik dimana
korban atau pihak ketiga yang beritikad baik
sangat membutuhkan untuk mata
pencaharian/kehidupan sehari-hari dan sudah
tidak diperlukan untuk kepentingan pembuktian
dengan syarat dapat menghadirkan setiap
waktu
2. penetapan pengadilan atas putusan yang
belum berkekuatan hukum tetap
benda sitaan yang: ditindaklanjuti dengan: Mengembalikan kepada orang atau kepada
- tidak diperlukan lagi untuk mereka dari siapa benda itu disita atau kepada
kepentingan penyidikan dan orang atau kepada mereka yang paling berhak
penuntutan; Kajari/Kacabjari menerbitkan Surat Ketetapan
- perkaranya tidak jadi dituntut Pengembalian Benda Sitaan/Barang Bukti (B-17);
karena tidak cukup bukti atau Penuntut Umum membuat Berita Acara
ternyata tidak merupakan Pengembalian Barang Bukti (BA-20);
tindak pidana; atau Kasubsi BB:
6. - perkaranya dikesampingkan Memeriksa dan mengkopi identitas penerima
untuk kepentingan umum benda sitaan untuk kelengkan B-10;
atau ditutup demi hukum, Menerima benda sitaan menandatangani B-10
kecuali apabila benda itu dalam kolom keterangan;
diperoleh dari suatu tindak
pidana atau yang
dipergunakan untuk
melakukan suatu tindak
pidana
7. benda sitaan berupa dokumen ditindaklanjuti dengan: disimpan di brankas/lemari besi gudang barang
kepemilikan, surat surat bukti atau dititipkan di brankas/lemari besi
berharga, uang dan dokumen Bendaharawan Kejaksaan dengan membuat BA-6
penting lainnya; yang ditandatangani JPU PU, Kasusbi BB,
Bendahara dan diketahui oleh Kepala Sub Bagian
Pembinaan dan Kasi Pidum
8. dalam hal brankas/lemari besi ditindaklanjuti dengan: dititipkan di pegadaian, kantor pos, atau bank
gudang barang bukti/ Bendahara pemerintah dengan membuat:
Kejaksaan tidak memungkinkan 1. Surat Kajari kepada kepala pegadaian,
untuk menerima titipan, kantor pos, atau Bank Pemerintah untuk
khususnya yang nilainya di atas menitipkan barang bukti;
Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta 2. BA-6 yang ditanda tangani PU dan Kasubsi
rupiah) BB mengetahui Kasi Pidum
10. benda sitaan khusus: rlu ditindaklanjuti dengan: dalam hal diperlukan Kasi BB BR membuat
- karena sifatnya yang surat kepada Kementerian/Dinas yang
membahayakan ex.pelumas menyelenggarakan urusan pemerintahan
bekas, limbah, limbah B3, B3; terkait untuk merujuk penyimpanan, perawatan
- berupa makhluk hidup; ex. atau penitipan BB khusus (seperti Dirjen
satwa, lahan/kebun; atau Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan,
- yang membutuhkan Dirjen KSDA dan Ekosistem, Dirjen
perawatan khusus, ex. kapal, Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Badan
pesawat alat berat dll, Karantina Pertanian atau dinas terkait di
daerah)
setelah menerima jawaban dari
Kementerian/Dinas yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan terkait, Kasi BB BR
membuat BA
penitipan/pengamanan/perawatan BB khusus
kepada instansi/lembaga/perusahaan yang
dirujuk.
11. benda sitaan yang sifatnya cepat ditindaklanjuti dengan: Kasi BB BR
rusak atau memerlukan biaya menyisihkan untuk kepentingan pembuktian di
penyimpanan/perawatan tinggi persidangan dengan Berita Acara Penyisihan
Barang Bukti;
dalam hal benda sitaan akan dilelang,
membuat B-11 untuk menentukan nilai limit
lelang Kajari
- membuat surat permintaan kepada instansi
yang berwenang untuk melakukan
pemeriksaan benda sitaan untuk keperluan
dijual lelang
membuat surat Permintaan Persetujuan
Kepala PPA untuk melakukan penjualan benda
sitaan/barang bukti tertentu yang sifatnya
cepat rusak atau memerlukan biaya
penyimpanan/perawatan tinggi (B-12 yang
dimodifikasi) dengan melampirkan hasil
pemeriksaan intansi yang berwenang
12.
Dalam hal Penuntut Umum melakukan penyidikan perkara tindak pidana perusakan hutan dan Penyidik belum
meminta izin lelang/izin peruntukan benda sitaan/barang bukti
12.1 - barang bukti sitaan hasil ditindaklanjuti dengan PU meminta izin lelang kepada Ketua PN
tindak pidana perusakan setempat dengan B-13 dalam waktu 3 x
hutan (ex. hasil hutan, kebun 24 jam TANPA MELALUI
dan/atau tambang) yang PERSETUJUAN KEPALA PPA
mudah/cepat rusak; atau Kajari/Kacabjari menerbitkan:
- barang bukti temuan hasil o B-14 kepada PU untuk melakukan
kebun dan/atau hasil lelang /barang bukti; dan
tambang beserta o B-15 kepada Kantor Pelayanan
sarana/prasarana Kekayaan Negara dan Lelang
pendukung dari hasil tindak (KPKNL)
pidana penggunaan Kajari membuat Surat Pernyataan Penjual
kawasan hutan secara tidak bermeterai cukup (yang menyatakan
sah Penjual bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala permasalahan hukum,
tuntutan pidana, gugatan perdata dan/
atau gugatan tata usaha negara yang
timbul akibat pelaksanaan Lelang.)
PU membuat laporan pelaksanaan lelang
dengan B-16
12.2 barang temuan hasil tindak ditindaklanjuti dengan: dalam waktu 3 x 24 jam sejak dilakukan sita
pidana perusakan hutan penyitaan, meminta izin peruntukan pemanfaatan
barang bukti kepada Ketua PN, yang ditujukan
untuk:
o kepentingan pembuktian perkara;
o pemanfaatan bagi kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan;
o dimusnahkan; dan/atau
o kepentingan publik atau sosial
12.3 hasil lelang yang berasal dari ditindaklanjuti dengan: memanfaatkan hasil lelang untuk kepentingan
barang bukti temuan hasil kebun publik atau kepentingan sosial dengan membuat
dan/atau hasil tambang beserta Berita Acara Penyerahan Barang Temuan untuk
sarana/prasarana pendukung Dimanfaatkan (BA-22)
dari hasil tindak pidana
penggunaan kawasan hutan BA-22: Berita Acara Penyerahan Benda Sitaan
secara tidak sah yang Bersifat Terlarang/Barang Rampasan/Barang
Bukti yang dikembalikan Tetapi Tidak
Diambil/Barang Temuan untuk
Dimanfaatkan/Dimusnahkan
12.4 - barang bukti kayu hasil ditindaklanjuti dengan: pemusnahan barang bukti/ barang temuan dengan
pembalakan liar dan/atau membuat BA-23
hasil dari penggunaan
kawasan hutan secara tidak BA-23: Berita Acara Pemusnahan BB
sah yang berasal dari hutan
konservasi, kecuali untuk
kepentingan pembuktian
perkara atau penelitian;
- barang bukti barang temuan
hasil tindak pidana
perusakan hutan yang telah
mendapatkan penetapan
status peruntukan dari Ketua
Pengadilan Negeri untuk
dimusnahkan
LAMPIRAN II ANALISIS TATA KELOLA RANTAI PENGELOLAAN DAN PENYELESAIAN (CHAIN OF CUSTODY)
BARANG BUKTI/BARANG RAMPASAN NEGARA PADA TAHAP EKSEKUSI
Dalam hal berdasarkan hasil penilaian, barang bukti - Jaksa membuat Nota Dinas
memiliki nilai ekonomis dan memiliki nilai taksiran: Laporan kepada Kajari
a. tidak lebih dari Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta disertai permintaan
rupiah), dilakukan penjualan secara langsung oleh Kajari penetapan status barang
tanpa melalui Kantor Lelang Negara; atau ditindaklanjuti dengan: bukti
b. di atas Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah), - Kajari membuat surat
dilakukan lelang sebagaimana ketentuan peraturan Perintah Lelang Barang
perundang-undangan Bukti (modifikasi dari B-14)
- Kajari membuat surat
Permintaan Bantuan
Pelelangan Barang Bukti
kepada KPKNL (B-15 yang
dimodifikasi), termasuk
informasi jadwal
pelaksanaan lelang
dilengkapi dokumen
persyaratan lelang
- Kajari menerbitkan
Penetapan Status Barang
Bukti untuk dilelang
- Kajari membuat Surat
Pernyataan Penjual
bermeterai cukup yang
menyatakan Penjual
bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap
segala permasalahan
hukum, tuntutan pidana,
gugatan perdata, dan/ atau
gugatan tata usaha negara
yang timbul akibat
pelaksanaan lelang
- Surat Pernyataan Penjual
dilampiri dokumen lelang
sebagaimana diatur dalam
lampiran Peraturan Menteri
Keuangan Nomor:
13/PMK.06/2018 tentang
Lelang Benda Sitaan,
Barang Rampasan Negara,
atau Benda Sita Eksekusi
yang Berasal dari
Kejaksaan Republik
Indonesia
- Jaksa membuat laporan
pelaksanaan lelang barang
bukti (B-16 yang
dimodifikasi)
Dalam hal barang bukti tidak memiliki nilai ekonomis atau - Kajari membuat surat
nilai ekonomisnya sangat kecil, dan/atau jika dilakukan permohonan izin
penjualan lelang biaya lelang diperkirakan lebih besar pemanfaatan/
daripada hasil lelang**) pemusnahan barang bukti
**) dapat didukung dengan hasil penilaian barang bukti kepada JAM Pembinaan cq.
Kepala PPA (B-20 yang
dimodifikasi)
B-20: Permohonan izin
pemanfaatan/ penyerahan/
pemusnahan barang
ditindaklanjuti dengan: terlarang/barang bukti yang
dikembalikan tetapi tidak
diambil/
barang temuan
- Lampiran surat
permohonan izin terdiri dari:
surat jawaban dari
instansi yang berwenang
untuk memanfaatkan/
memusnahkan barang
bukti
putusan pengadilan yang
telah memperoleh
kekuatan hukum tetap
analisis atas barang
bukti
3. Barang bukti yang: ditindaklanjuti dengan: Kajari membuat surat
a. tidak dapat dipindahtangankan; permohonan izin
b. tidak dapat digunakan (kedaluwarsa, tidak memenuhi pemusnahan barang bukti
standar kelayakan, dll); kepada JAM Pembinaan cq.
c. atau Kepala PPA (B-20 yang
d. sudah tidak lagi berada dalam penguasaan fisik dimodifikasi)
Kejaksaan akibat force majeure (misalnya karena Lampiran surat
bencana alam atau kebakaran), hilang, atau permohonan izin terdiri dari:
menguap surat jawaban dari
instansi yang berwenang
untuk
memusnahkan barang
bukti
putusan pengadilan yang
telah memperoleh
kekuatan hukum tetap
analisis atas barang
bukti
Khusus terhadap barang
bukti yang bukan berupa
tanah dan/atau bangunan
yang kondisinya sudah/
berpotensi cepat lapuk/
busuk, Kepala PPA memberi
pertimbangan kepada Jaksa
Agung tanpa perlu
persetujuan Menteri
Keuangan, memutuskan agar
barang bukti dimusnahkan
Setelah memperoleh izin pemanfaatan barang bukti dari Kajari menerbitkan
JAM Pembinaan Penetapan Status Barang
Bukti untuk dimanfaatkan
ditindaklanjuti dengan: Kajari menerbitkan Surat
Perintah Pemanfaatan/
Penyerahan Barang Bukti
(B-21 yang dimodifikasi)
Jaksa membuat BA
Penyerahan Barang Bukti
untuk Dimanfaatan (BA-22
yang dimodifikasi)
Jaksa membuat Laporan
Pelaksanaan
Pemanfaatan/
Penyerahan atas Barang
Bukti (B-22 yang
dimodifikasi)
Setelah memperoleh izin pemusnahan barang bukti dari Kajari mengajukan surat
JAM Pembinaan kepada KPKNL untuk
memohon persetujuan
pemusnahan barang bukti
4. Denda atau uang Denda atau uang pengganti ditindaklanjuti - Kepala PPA dan/atau
pengganti berasal dari dibayar melalui penyitaan dengan: Kajari menerbitkan Surat
aset terpidana yang tidak aset terpidana, keluarga Perintah Sita Eksekusi
termasuk barang terpidana, atau perusahaan terhadap aset terpidana,
rampasan negara terpidana keluarga terpidana, atau
perusahaan terpidana
yang akan dilelang untuk
membayar denda atau
uang pengganti
- Jaksa eksekutor/Jaksa
Pemulihan Aset
melakukan sita eksekusi
atas aset
- Jaksa eksekutor/Jaksa
Pemulihan Aset membuat
BA Sita Eksekusi
- Kajari membuat surat
Permintaan Bantuan
Pelelangan Benda Sita
Eksekusi kepada KPKNL
(B-15 yang dimodifikasi)
- Kajari menerbitkan Surat
Perintah Lelang Benda
Sita Eksekusi (B-14 yang
dimodifikasi)
- Dalam hal hasil
pelelangan melebihi
kewajiban pembayaran
denda atau uang
pengganti, sisa hasil
pelelangan dikembalikan
kepada
terpidana/keluarganya,
atau pihak ketiga yang
memiliki alas hukum yang
sah.
- Jaksa membuat Laporan
Pelaksanaan Lelang
Benda Sita Eksekusi (B-
16 yang dimodifikasi)
- Kasubsi BR melakukan
pencatatan tanggal BA
Penyerahan Benda Sita
Eksekusi di kolom 16
- Kasubsi BR mencatat
Denda dalam RHD
- RHD: Register Hasil Dinas
5. Harta kekayaan yang Setelah 30 (tiga puluh) hari ditindaklanjuti dengan: - Jaksa/Penuntut Umum
diketahui atau patut yang diduga sebagai yang melakukan
diduga merupakan hasil pelaku tindak pidana tidak penyidikan dapat
tindak pidana yang dapat ditemukan mengajukan permohonan
penanganannya kepada Pengadilan Negeri
diserahkan oleh PPATK untuk memutuskan harta
setelah sebelumnya kekayaan tersebut
dilakukan penghentian sebagai aset negara atau
sementara transaksi (vide dikembalikan kepada yang
Pasal 67 UU TPPU) berhak
- Pengadilan Negeri yang
berwenang memeriksa,
mengadili, dan memutus
permohonan adalah
Pengadilan Negeri yang
daerah hukumnya meliputi
tempat keberadaan harta
kekayaan
- Apabila meliputi daerah
hukum beberapa
Pengadilan Negeri, dapat
dipilih salah satu dari
Pengadilan Negeri
- Dalam hal harta kekayaan
berada di luar negeri,
Pengadilan Negeri yang
berwenang adalah
Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat
- Permohonan penanganan
harta kekayaan kepada
Pengadilan dilengkapi
dengan:
BA penghentian
sementara seluruh atau
sebagian transaksi
terkait harta kekayaan
Berkas perkara hasil
penyidikan; dan
BA pencarian
tersangka
1 Foto :
2 No Register Perkara :
Prapenuntutan
3 No Register Perkara Penuntutan :
4 Ditemukan tanggal/tempat : ……………………………….. (dalam hal barang temuan)
5 Tersangka :
6 Pasal yang dilanggar :
7 Jenis benda :
8 Jumlah :
9 Berat :
10 Sifat Fisik : …………………………………………………………………………………… (segala
aspek dari suatu obyek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa
mengubah identitasnya ex. wujud, warna, ciri khas tertentu)
11 Sifat Kimia : …………………………………………………………………………………… (ex. sifat
kimia, yaitu kestabilan mudah tidaknya berubah, terbakar, berkarat, beracun,
membusuk, dan sebagainya)
12 Tanggal penerimaan dari Penyidik : (Nomor dan tanggal surat penyerahan barang bukti dari Penyidik**)
13 Tindak Lanjut (1) : 1. ………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………… (berdasarkan analisis
tata kelola rantai pengelolaan & penyelesaian (chain of custody) benda
sitaan/barang bukti/barang temuan/barang rampasan negara*) tahap
Prapenuntutan/Penuntutan**)
14 Pendapat PU :
15 Saran Pendapat Kasi Pidum :
16 Pendapat Kajari :
17 Tempat Penyimpanan :
18 Penyitaan : 1. SP Sita :
2. BA Sita :
3 Izin/Persetujuan Penyitaan dari :
Ketua PN
19 Tindak Lanjut (2) : 1. ………………………………………………………..
2. ……………………………………………………….
3. ………………………………………………………. (berdasarkan analisis tata
kelola rantai pengelolaan & penyelesaian (chain of custody) benda
sitaan/barang bukti/barang temuan/barang rampasan negara*) tahap
Prapenuntutan/Penuntutan
20 Pendapat PU :
21 Saran Pendapat Kasi Pidum***) :
22 Pendapat Kacabjari/Kajari***) :
23 Tanggal dan Tempat Penerimaan :
dan Penelitian /Barang Bukti
24 Jenis benda :
25 Jumlah :
26 Berat :
27 Tindak Lanjut (2) : 1. ………………………………………………………………
(Tahap penuntutan) 2. ………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………… (berdasarkan analisis
tata kelola rantai pengelolaan & penyelesaian (chain of custody) benda
sitaan/barang bukti/ barang temuan/barang rampasan negara *) tahap
Penuntutan
28 Pendapat PU :
29 Saran Pendapat Kasi Pidum***) :
30 Pendapat Kajari***) :
31 Tempat Penyimpanan :
32 Pelimpahan : (Nomor dan tanggal surat pelimpahan)
33 Jenis benda :
34 Jumlah :
35 Berat :
36 Tindak Lanjut (3) : 1. ………………………………………………………………
(Tahap pemeriksaan di pengadilan) 2. ………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………… (berdasarkan analisis
tata kelola rantai pengelolaan & penyelesaian (chain of custody) benda
sitaan/barang bukti/ barang temuan/barang rampasan negara *) tahap
Prapenuntutan/Penuntutan
37 Pendapat PU :
38 Saran Pendapat Kasi Pidum**) :
39 Pendapat Kajari**) :
40 Tempat Penyimpanan :
41 Aktivitas Keluar Masuk Keluar Masuk/Kembali Untuk Keperluan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
42 Penetapan Hakim :
43 Pengembalian karena sudah tidak :
diperlukan untuk kepentingan
pembuktian
44 Putusan : (Nomor dan tanggal putusan pengadilan)
45 Amar putusan barang bukti :
46 Tindak Lanjut (4) : 1
(Tahap upaya hukum/eksekusi*) : 2
3………………………(berdasarkan analisis tata kelola rantai pengelolaan &
penyelesaian (chain of custody)
benda sitaan/barang bukti/ barang temuan/barang rampasan negara *) tahap upaya
hukum/Eksekusi*)
48 Pendapat Jaksa/PU*) :
49 Saran Pendapat Kasi Pidum***) :
50 Pendapat Kajari***) :
Fungsi : Rekam Kelola benda sitaan/barang bukti/temuan/rampasan dari tahap diterima/ditemukan sampai
dengan diselesaikan
Petunjuk Pembuatan : Dibuat oleh Kasubsi Barang Bukti / Barang Rampasan untuk setiap barang bukti yang
diterima/ditemukan
KEJAKSAAN ………………………….. SOP Form-32
MENGHADAP KEPADA:
(…………………………….)
(…………………………….) Pangkat/Nip ..........................
Petunjuk Pembuatan:
1. Pertemuan sebelum sidang (pretrial meeting) dilakukan setelah Penuntut Umum
melakukan penelitian berkas perkara dan/atau berkoordinasi, baik dengan Penyidik
dan/atau lembaga penyedia layanan, pekerja sosial profesional, tenaga kesejahteraan
sosial, relawan pendamping, LPSK, orang tua/wali tentang kondisi korban, anak korban
dan/atau anak saksi dan Penuntut Umum merasa perlu memanggil korban, anak korban
dan/atau anak saksi sebelum sidang (pretrial meeting) untuk memberikan gambaran
mengenai proses persidangan serta menyampaikan hak-haknya;
2. Pemeriksaan di luar sidang pengadilan melalui perekaman elektronik atau melalui
pemeriksaan langsung jarak jauh dengan alat komunikasi audio visual dilakukan setelah
mendapat persetujuan Majelis Hakim/Hakim dalam hal Anak Korban dan/atau Anak Saksi
tidak dapat hadir untuk memberikan keterangan di depan sidang pengadilan
TANDA TERIMA
SURAT PANGGILAN
(…………………………….) (…………………………….)
BERITA ACARA
PERTEMUAN SEBELUM SIDANG
(pretrial meeting)
setelah menanyakan kebenaran identitas tersebut diatas, saya bertanya kepada korban
dan korban menjawab sebagai berikut
Dalam tindak pidana apa Saudara/i menjadi Jawab:
korban ?
Dalam hal korban membutuhkan penjelasan terkait informasi atas proses peradilan
yang menimpa dirinya, maka Penuntut Umum menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
Apakah ketika saudara/i dipanggil untuk Jawab:
memberikan keterangan di depan persidangan,
Saudara/i bersedia hadir ? Jelaskan
Dalam hal korban menyatakan tidak dapat hadir di persidangan dengan alasan
tidak bebas memberikan keterangan karena adanya ancaman, tekanan, ketakutan
dan/atau kecemasan , maka Penuntut Umum dapat menyarankan untuk dilakukan
pemeriksaan di luar persidangan dengan cara sebagai berikut:
1.
2.
3.
Atas penjelasan Penuntut Umum terkait Alasan:
pemeriksaan di luar sidang dengan perekaman
elektronik atau pemeriksaan langsung jarak jauh
dengan audio visual, korban menyetujui/tidak
menyetujui *)
Dalam hal korban menyetujui maka Penuntut Umum menentukan waktu dan
tempat pemeriksaan di luar persidangan dengan cara ……………………………
pada hari …….. tanggal ……….jam bertempat di ……………………… / Penuntut
Umum akan memanggil pada saat yang ditentukan, untuk pemeriksaan langsung
jarak jauh dan untuk itu korban memberikan alamat tempat tinggal korban dan
nomor kontak yang dapat dihubungi yaitu ...............................
( ) (...........................................)
Pangkat ............
NIP ......................................
Berangkat dari Rutan Jam : Jumlah Tanda Tangan Pengawal Tahanan : Tanda Tangan Kepala Rutan:
Tahanan
Berangkat :
Kembali ke Rutan Jam : Jumlah Tanda Tangan Pengawal Tahanan : Tanda Tangan Kepala Rutan:
Tahanan
Kembali :
Keterangan :
PETUNJUK/CARA PENGISIAN
No. Nama Dijemput Tahap Tanggal & Dikembalikan Alasan Tidak Putusan Keterangan
Tahanan/Terdakwa Melanggar di Rutan Persidangan Agenda Pada Rutan Hadir dalam Pengadilan (Bila
Pasal &. Nama PU Sidang Persidangan Telah dilakukan
Berikutnya Pembacaan
Putusan)
Isi dengan Isi dengan Nama Isi dengan Coret Isi dengan Isi dengan Coret salah Isi apabila Isi dengan Amar
Nomor dari tahanan yang akan Paal yang salah proses Tanggal satu apakah tahanan putusan (jenis
setiap menjalani didakwakan satu persidangan dan tahanan tidak di dan lamanya
tahanan persidangan apakah yang dijalani Agenda dikembalikan lakukan pidana/tindakan)
yang akan tahanan oleh Tahanan Sidang pada rutan penjemputan
menjalani dijemput tersebut dan yang akan tahanan
persidangan di rutan nama PU dijalani
yang oleh
melaksanakan Tahanan
persidangan
KEJAKSAAN ……………*) SOP FORM –35
NOTA PENDAPAT
PENUNTUT UMUM,
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
Petunjuk Pembuatan:
1. Dalam hal Ketua Pengadilan Negeri dengan surat penetapan menyatakan
pengadilan negeri tidak berwenang mengadili berdasar pasal 148 KUHAP tentang
sengketa wewenang mengadili; atau
2. Dalam hal Hakim Ketua Sidang karena jabatannya (ex officio) dengan surat
penetapan menyatakan pengadilan negeri tidak berwenang mengadili berdasar
pasal 156 ayat (7) KUHAP; atau
3. Dalam hal keberatan (eksepsi) terdakwa dan/atau Penasehat Hukumnya dengan
putusan sela menyatakan pengadilan negeri tidak berwenang mengadili
perkaranya berdasar pasal 156 ayat (1) KUHAP diterima dan diputus oleh
Pengadilan dengan putusan sela.
4. Dalam hal keberatan (eksepsi) terdakwa dan/atau Penasehat Hukumnya dengan
putusan sela menyatakan dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus
dibatalkan berdasar pasal 156 ayat (1) KUHAP diterima dan diputus oleh
Pengadilan dengan putusan sela.
NOTA PENDAPAT
PENELITIAN KELENGKAPAN PERMOHONAN RESTITUSI
KETERANGAN
NO KELENGKAPAN (ADA/TIDAK
LENGKAP)
1 2 4
1. Identitas Korban
1.1 Nama lengkap :
1.2 Tempat tanggal lahir :
1.3 Tempat tinggal :
1.4 Nomor telepon yang dapat :
dihubungi
1.5 Agama :
1.6 Pekerjaan :
1.7 Status perkawinan :
1.8 Jumlah tanggungan dalam :
keluarga
1.9 Usia dan hubungan :
keluarga tertanggung
dengan korban
1.10 Dalam hal permohonan
restitusi diajukan oleh
keluarga korban atau
kuasanya,
Identitas dan hubungan
Pemohon dengan korban
- (didukung dengan surat
keterangan hubungan
Keluarga; atau
- surat kuasa khusus,
1.11 Identitas lain :
(Kartu Tanda Penduduk (KTP)
yang masih berlaku, Surat Ijin
Mengemudi (SIM), Paspor,
atau kartu identitas lainnya)
2. Identitas Pelaku
2.1 Nama :
2.2 Tempat dan tanggal lahir :
2.3 Pekerjaan :
2.4 Tempat tinggal :
2.5 Kewarganegaraan :
2.6 Motif/latar belakang :
melakukan tindak pidana
3. Uraian mengenai tindak pidana
(dengan menyebutkan tempat dan waktu terjadinya tindak pidana,
termasuk akibatnya bagi korban).
Kesimpulan:
Berkas permohonan Restitusi lengkap/tidak lengkap *).
dan perlu dilengkapi dengan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Pendapat:
Bahwa berdasarkan hasil penelitian kelengkapan permohonan restitusi di atas, kami
berpendapat :
a. Berkas permohonan restitusi lengkap/tidak lengkap *) sehingga dikembalikan kepada
Pemohon untuk dilengkapi; atau
b. Permohonan restitusi telah memenuhi persyaratan untuk diajukan dalam penuntutan.
Demikian Nota Pendapat ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah
jabatan, untuk memperkuatnya kami membubuhkan tanda tangan dibawah ini.
PENUNTUT UMUM,
……………………………………...
Pangkat/NIP
JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ……….*****)
SELAKU PENUNTUT UMUM,
(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...
Tembusan :
1. Yth. …………………………….***)
(sebagai laporan)
2. Yth. …………………...…………...;
(Ketua Pengadilan Negeri)
3. Yth. ………………………………..;
(terdakwa)
4. Arsip
---------------------------------------------
JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ….*)
SELAKU PENUNTUT UMUM
(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...
Tembusan :
1. Yth. …………………………….*****)
(sebagai laporan)
2. Yth. …………………...…………...;
(Ketua Pengadilan Negeri)
3. Yth. ………………………………..;
(korban/keluarga korban/kuasa hukum korban)
4. Arsip
---------------------------------------------
JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ….*)
SELAKU PENUNTUT UMUM
(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...
Tembusan :
1. Yth. …………………………….****)
(sebagai laporan)
2. Yth. …………………...…………...;
(Ketua Pengadilan Negeri)
3. Yth. ………………………………..;
(korban/keluarga korban/kuasa hukum korban)
4. Arsip
---------------------------------------------
JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ….*)
SELAKU PENUNTUT UMUM
(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...
Tembusan :
1. Yth. …………………………….****)
(sebagai laporan)
2. Yth. …………………...…………...;
(Ketua Pengadilan Negeri)
3. Yth. ………………………………..;
(korban/keluarga korban/kuasa hukum korban)
4. Arsip
---------------------------------------------
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Pasal yang disangkakan:
…………………………………………………………………………
Terdakwa tidak ditahan/ditahan**) dengan jenis penahanan ……..
sejak ……………………
Bahwa berdasarkan hasil penelitian berkas perkara kami
berpendapat perkara atas nama terdakwa tersebut dapat diusulkan
kepada Jaksa Agung RI untuk dikesampingkan demi kepentingan umum
dengan alasan:
a. ......................................................................................................
b. ......................................................................................................
c. dst.
Barang Bukti berupa:
a. …………….
b. ……………. Dst
Dikembalikan kepada yang berhak/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan***)
JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/
KACABJARI…….*)
(.........................................................)
Pangkat/Nip. .....................................
Tembusan :
1. Yth. ……………………………****);
2. Yth……………………………..****);
3. Arsip.
Tata Cara
Macam dan
Pembuat
No. Kode Pengguna- Dasar Waktu Distribusi / Turunan Keterangan
Penanda
an Surat Pembuatan Tembusan
tangan
1 2 3 4 5 6 7 8
SOP Usulan Pasal 35 JAM Dalam hal - JAM Pidum Cukup jelas
FORM Pengesam- huruf c Pidum, terdapat - Kajati/kajari
-37 pingan Undang- Kajati, alasan yang - Arsip
Perkara Undang Kajari, kuat perkara Ditembuskan secara
Demi Nomor 16 atau tersebut berjenjang sesuai unit
Kepenting- Tahun 2004 Kacabjari dapat organisasi dan
an Umum. tentang dikesamping kebutuhan
Kejaksaan kan demi
Republik kepentingan
Indonesia umum
KEJAKSAAN …………….. SOP FORM-42
“UNTUK KEADILAN”
MENETAPKAN:
(………………………………...)
Tembusan :
1. KETUA MA;
2. KAPOLRI;
3. KEMENKUMHAM
4. Saksi korban/pelapor
5. Arsip
-----------------------
BERITA ACARA
PELAKSANAAN KETETAPAN PENGESAMPINGAN PERKARA
DEMI KEPENTINGAN UMUM
---------Pada hari ini ............. tanggal ......... bulan ........... tahun ....................... bertempat di
........................, saya:
Nama : ...........................................................................................
Pangkat /NIP : ...........................................................................................
Jabatan : ...........................................................................................
selaku Jaksa Penuntut Umum
( ) (...................................)
Pangkat .................NIP..............
JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI …*)
SELAKU PENUNTUT UMUM
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
Tembusan :
1. Yth. ………………………….**)
(sebagai laporan)
2. Yth. Kapolda/Kapolres .......;
3. Arsip.
----------------------------------------
…………………. , 20 …………
Keadaan sebagaimana dimaksud, perlu diatasi dengan prosedur hukum yang tepat agar proses
hukum tidak terhambat sebagaimana kewajiban negara untuk menghindari trauma ulang
(reviktimisasi) dalam proses hukum serta menjamin perlindungan terhadap korban.
Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur / tanggal lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan / :
kewarganegaraan
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
yang dilaksanakan :
Pada hari / tanggal : …………. / …………………….
Bertempat di : ………………………………….
PANGKAT, NIP
Tembusan
1. Instansi Penyidik
2. Arsip.
Petunjuk Pembuatan:
Dibuat Penuntut Umum setelah melakukan pertemuan sebelum sidang (pretrial meeting) atau
keterangan orang tua/wali, penyidik atau pendamping lainnya menyebutkan kondisi korban/anak
korban dan/atau anak saksi tidak dapat hadir untuk memberikan keterangan di depan sidang
pengadilan dalam keadaan bebas dari ancaman, tekanan dan/atau ketakutan
KEJAKSAAN ………………………….. SOP FORM - 46
----- Setelah selesai, pemeriksaan ditutup dengan membuat berita acara pemeriksaan di
luar sidang pengadilan melalui perekaman elektronik dan para pihak membubuhkan tanda
tangannya di bawah ini. ----------------------------------------------------------------------------------------
Anak Saksi/Anak Korban *) Yang Diperiksa,
...........................................................................
Yang Mendampingi,
Orang Tua/Wali, Pekerja Sosial
Profesional/Tenaga
Kesejahteraan
Sosial/Pendamping
Lainnya,
..........................................
------ Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
sumpah jabatan kemudian ditutup dan ditandatangani pada hari tanggal dan tempat
seperti tersebut di atas ---------------------------------------------------------------------------------------
Yang Memeriksa,
Penuntut Umum,
........................................................................
........................................................................
.
NOTA DINAS
telah sampai pada tahap tuntutan pidana yang akan dibacakan oleh Penuntut Umum
pada hari ……………… tanggal ………………….
2. Kasus Posisi:
PENUNTUT UMUM,
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
(.........................................................)
Pangkat/Nip. ......................................
Arsip.
---------
KEJAKSAAN ……………... SOP FORM - 48
........................, .....................
Nomor : R- ………………………..
Sifat : Rahasia/Segera
Lampiran :
Perihal : Rencana tuntutan pidana/ KEPADA YTH.
tindakan atas tindak pidana ...............................................
……………… dengan nama Di –
Terdakwa/Anak**) …..……… ………………….
……………………………………….
……………………………………..
*) Pilih sesuai dengan kualifikasi umur terdakwa. Untuk Anak, telah berumur 12
(dua belas) tahun tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun
sebagaimana diatur dalam UU SPPA.
**) Identitas terdakwa sesuai dengan subjek pertanggungjawaban pidana, yakni
orang-perorangan dan/atau korporasi. Dalam hal terdakwa korporasi,
pengurus dapat mewakili korporasi atau juga sebagai terdakwa.
***) Surat Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/155/X/1981 tanggal 19 Oktober
1981 jo.Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor SEMA/17 tahun 1983 tanggal
8 Desember 1983 dan angka 27 Lampiran Keputusan Menteri Kehakiman RI
No.M.14-PW.07.03 Tahun 1983 tanggal 10 Desember 1983 tentang
Tambahan Pedoman KUHAP ditentukan pedoman biaya perkara minimal
Rp.500,00 dan maksimal Rp.10.000,00 dengan penjelasan bahwa maksimal
Rp.10.000,00 itu adalah Rp.7.500,00 bagi tingkat pertama dan Rp.2.500,00
bagi tingkat banding).
Selain yang diatur dalam Pasal 222 ayat (1) KUHAP terkait putusan bebas
atau lepas dari segala tuntutan hukum, biaya perkara dikecualikan terhadap
Terdakwa yang dijatuhi pidana mati atau penjara seumur hidup. Selain itu
berdasarkan ketentuan Pasal 10 KUHP, biaya perkara tidak termasuk jenis
pidana sehingga berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2017 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
Mahkamah Agung Tahun 2017 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi
Pengadilan terhadap Terdakwa yang dijatuhi pidana mati atau seumur hidup
maka biaya perkara diambil alih dan dibebankan kepada Negara.
****) Hanya diisi apabila terdapat keadaan lain yang perlu dipertimbangkan
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Jaksa Agung tentang Pedoman
Tuntutan pidana Perkara Tindak Pidana Umum
*****) Pejabat yang mengusulkan tuntutan pidana, pejabat yang menandatangani
rencana tuntutan pidana, dan pejabat yang mengendalikan tuntutan pidana
disesuaikan dengan pendelegasian kewenangan pengendalian tuntutan
pidana sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Jaksa Agung tentang
Pedoman Tuntutan pidana Perkara Tindak Pidana Umum yang untuk
tuntutan tertentu, tetap dikendalikan oleh Jaksa Agung.
SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERKARA: PDM-…………/…………/…………/……
Berdasarkan ketentuan Pasal 160 ayat (1) huruf b KUHAP, yang pertama-tama
didengar keterangannya adalah korban yang menjadi saksi atau dalam hal undang-
undang mengatur ketentuan bahwa keterangan korban saja sudah cukup membuktikan
bahwa terdakwa bersalah apabila ditambah dengan alat bukti lain” maka ditambah
dengan kalimat,
Berdasarkan ketentuan Pasal …… Undang-Undang ……………, keterangan saksi
korban saja sudah cukup membuktikan bahwa terdakwa bersalah, apabila disertai
dengan suatu alat bukti yang sah lainnya, yakni alat bukti ……. sebagai berikut:
(1) Keterangan Saksi
(a) Anak Korban/Anak Saksi .....................***) (nama dan identitas Anak
Korban/Anak Saksi) dengan/tanpa didampingi orang tua/wali dan/atau
orang yang dipercaya Anak Korban dan/atau Pekerja Sosial dan/atau
juru bahasa/penterjemah ..............***) dalam pemeriksaan di sidang
pengadilan/ruangan terpisah di sidang pengadilan/luar sidang pengadilan
melalui perekaman elektronik yang dilakukan secara sah didampingi oleh
Pembimbing Kemasyarakatan/melalui pemeriksaan langsung jarak jauh
dengan alat komunikasi audiovisual dengan pendampingan
………………***) memberikan keterangan dengan disumpah/tidak
disumpah***) menyatakan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
secara benar dan tanpa paksaan menerangkan sebagai berikut: -----------
bahwa ..........................................................
bahwa ...........................................................
Keterangan tersebut telah ditanyakan kepada Terdakwa/Anak*) dan
Terdakwa/Anak*) membenarkan/membenarkan sebagian/tidak
membenarkan***).
(b) Saksi ……………………… (nama dan identitas saksi)
Dalam keterangannya yang disumpah menyatakan di persidangan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani secara benar dan tanpa
paksaan, menerangkan : ------------------------
bahwa…………………………………
bahwa ………………………………..
Keterangan tersebut telah ditanyakan kepada Terdakwa/Anak*) dan
Terdakwa/Anak*) membenarkan/membenarkan sebagian/tidak
membenarkan***)
Dst.
(3) Surat yang dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah
yaitu:
a. Berita acara/surat***) …………… yang dibuat oleh/dibuat di
hadapan***) ……………… yang memuat keadaan sebagai berikut:
i. ……………………….;
ii. ………………………..
b. dst.
3. Analisis Yuridis
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan maka sampailah
kami kepada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan. Oleh karena dakwaan yang diajukan berbentuk
tunggal/alternatif/subsidiaritas/kumulatif/kombinasi***) maka Penuntut Umum
membuktikan dakwaan dengan cara membuktikan dakwaan .................. terlebih
dahulu***), melanggar Pasal ................ dengan unsur sebagai berikut: -------------
1. Unsur ……………..
2. Unsur ……….……dst.
3. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, perbuatan Terdakwa/Anak*) memenuhi unsur-
unsur tindak pidana yang didakwakan dan pada diri dan perbuatan Terdakwa/Anak*)
tidak ditemukan alasan pembenar ataupun pemaaf yang dapat menghapus sifat
melawan hukum serta kesalahan Terdakwa/Anak*) sehingga Terdakwa/Anak*) dapat
dimintai pertanggungjawaban pidana dan dijatuhi pidana.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana atas diri Terdakwa/Anak*),
perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan
dalam mengajukan tuntutan pidana, yaitu:
Laporan sosial
Keadaan psikologi dan/atau psikososial Korban/Anak Korban
Rencana Intervensi/Rekomendasi laporan sosial
Keadaan yang memberatkan:
- ............................................................................................................................
- Dst
Keadaan yang meringankan:
- ................................................................................................................................
.
- Dst
Keadaan lain yang perlu dipertimbangkan terkait dengan fakta hukum:****)
- .............................................................................................................................
4. Tuntutan
Berdasarkan uraian dimaksud kami Penuntut Umum dalam perkara ini,
dengan memperhatikan ketentuan Undang-undang yang bersangkutan, untuk dan
atas nama negara,
MENUNTUT
(Tuntutan pemidanaan)
Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan
1. Menyatakan terdakwa/Anak*) telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “……………………” melanggar
Pasal ......... sebagaimana dakwaan ..................;
2. Membebaskan terdakwa/Anak*) dari dakwaan ............................................
(dakwaan yang tidak terbukti dalam hal dakwaan berbentuk subsidaritas)
3. Menjatuhkan pidana dan/atau mengenakan tindakan***) oleh karena itu
dengan pidana ................... dan/atau tindakan .......................................*)
4. Menjatuhkan pidana tambahan berupa ……………………………..***)
5. Menyatakan agar terdakwa tetap ditahan (dalam hal terdakwa selama proses
persidangan telah ditahan);
6. Menyatakan barang bukti berupa:
- ………………………………………………………………………………………
- ………………………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
7. Menetapkan agar Terdakwa/Anak*) membayar biaya perkara sebesar Rp.
……………,- (……………………………)*****).
atau
MENUNTUT
(Tuntutan pidana bebas)
Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan
1. Menyatakan terdakwa/Anak*) tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “……………………” melanggar
pasal ......... sebagaimana dakwaan .................. (vrijspraak);
2. Membebaskan terdakwa oleh karena itu dari semua dakwaan tersebut;
3. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
martabatnya;
4. Membebaskan terdakwa/Anak*) oleh karena itu dari semua dakwaan;
5. Membebaskan terdakwa/Anak*) dikeluarkan dari tahanan di rumah tahanan
negara/LPAS/LPKS segera setelah putusan diucapkan;
6. Menyatakan barang bukti berupa:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
7. Menetapkan agar Terdakwa/Anak*) membayar biaya perkara sebesar Rp.
……………,- (……………………………)*****).
atau
MENUNTUT
(Tuntutan pidana lepas dari segala tuntutan hukum)
Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan
1. Menyatakan terdakwa/Anak*) terbukti melakukan perbuatan
“……………………” sebagaimana dakwaan .................. tetapi perbuatan itu
tidak merupakan suatu tindak pidana karena didasarkan pada .................
(mengacu pada syarat yang tercantum dalam pedoman tuntutan pidana
dalam hal Penuntut Umum mengajukan tuntutan lepas dari segala tuntutan
hukum);
2. Melepaskan terdakwa oleh karena itu dari segala tuntutan hukum;
3. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
martabatnya;
4. Membebaskan terdakwa/Anak*) dikeluarkan dari tahanan di rumah tahanan
negara/LPAS/LPKS segera setelah putusan diucapkan;
5. Menyatakan barang bukti berupa:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
6. Membebankan biaya perkara kepada negara.
atau
MENUNTUT
(Tuntutan pidana bersyarat)
Supaya Hakim/Majelis Hakim***) Pengadilan Negeri ................ yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan
1. Menjatuhkan/mengenakan***) pidana/tindakan oleh karena itu kepada
terdakwa dengan pidana/tindakan*) ……….. selama ……………………;
(lamanya yang dijatuhkan penjara sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang mengatur pidana dengan syarat)
2. Menetapkan bahwa hukuman itu tidak akan dijalani, kecuali kalau dikemudian
hari ada perintah lain dalam putusan hakim, oleh karena terdakwa sebelum
lewat masa percobaan …………………….. (tidak boleh melebihi ketentuan
terkait masa percobaan) telah melakukan perbuatan yang dapat dihukum;
3. Membebaskan terdakwa/Anak*) dikeluarkan dari tahanan di rumah tahanan
negara/LPAS/LPKS segera setelah putusan diucapkan;
4. Menyatakan barang bukti berupa:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
dst.
Dikembalikan kepada …………………/dirampas untuk negara/untuk
dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi***)
5. Membebankan biaya perkara kepada negara.
atau
MENUNTUT
(Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima)
5. Penutup
Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang
hari ini ………………………………… tanggal …………………………………………….
PENUNTUT UMUM,
..........................................
............................NIP. .........................
*) Pilih sesuai dengan kualifikasi umur terdakwa. Untuk Anak, telah berumur 12
(dua belas) tahun tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun
sebagaimana diatur dalam UU SPPA.
**) Identitas terdakwa sesuai dengan subjek pertanggungjawaban pidana, yakni
orang-perorangan dan/atau korporasi. Dalam hal terdakwa korporasi,
pengurus dapat mewakili korporasi atau juga sebagai terdakwa.
***) Dipilih/diisi berdasarkan kebutuhan
****) Hanya diisi apabila terdapat keadaan lain yang perlu dipertimbangkan
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Jaksa Agung tentang Pedoman
Tuntutan pidana Perkara Tindak Pidana Umum
*****) Surat Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/155/X/1981 tanggal 19 Oktober
1981 jo.Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor SEMA/17 tahun 1983 tanggal
8 Desember 1983 dan angka 27 Lampiran Keputusan Menteri Kehakiman RI
No.M.14-PW.07.03 Tahun 1983 tanggal 10 Desember 1983 tentang
Tambahan Pedoman KUHAP ditentukan pedoman biaya perkara minimal
Rp.500,00 dan maksimal Rp.10.000,00 dengan penjelasan bahwa maksimal
Rp.10.000,00 itu adalah Rp.7.500,00 bagi tingkat pertama dan Rp.2.500,00
bagi tingkat banding).
Selain yang diatur dalam Pasal 222 ayat (1) KUHAP terkait putusan bebas
atau lepas dari segala tuntutan hukum, biaya perkara dikecualikan terhadap
Terdakwa yang dijatuhi pidana mati atau penjara seumur hidup. Selain itu
berdasarkan ketentuan Pasal 10 KUHP, biaya perkara tidak termasuk jenis
pidana sehingga berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2017 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
Mahkamah Agung Tahun 2017 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi
Pengadilan terhadap Terdakwa yang dijatuhi pidana mati atau seumur hidup
maka biaya perkara diambil alih dan dibebankan kepada Negara.
Catatan: untuk amat tuntutan pidana terhadap Anak disesuaikan dengan
Lampiran Peraturan Jaksa Agung tentang Pedoman Tuntutan pidana Perkara
Tindak PIdana Umum.
KEJAKSAAN……………………*) SOP Prin-07
“UNTUK KEADILAN”
SURAT PERINTAH
PEMBANTARAN PENAHANAN/
PENCABUTAN PEMBANTARAN PENAHANAN **)
NOMOR: PRINT………………………………………….
KEPALA KEJAKSAAN……………………………….*)
MEMERINTAHKAN
JAMPIDUM/KAJATI/KAJARI/KACABJARI ...*)
(………………………………...)
Pangkat/Nip…………………...
Tembusan:
1. Yth . ...............................)
(sebagai laporan).
2. Arsip.
-------------------------------------
REKAPITULASI BULAN……………TAHUN……………….
SISA BULAN LALU : ……………….. PERKARA
MASUK BULAN LAPORAN : ……………….. PERKARA
JUMLAH : ……………….. PERKARA
DISELESAIKAN : ……………….- PERKARA
SISA BULAN LAPORAN ………………... PERKARA ……………….., ………………………………..
Kasi Tindak Pidana Pidum/Aspidum/Direktur*),
ttd
…………………………………………….
Pangkat/NIP………………………………
MENGETAHUI,
KEPALA KEJAKSAAN …………………**)
…………………………………………….
Pangkat/NIP……………………………..
*) Diisi/dipilih sesuai unit organisasi dan kebutuhan