Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI PENYAKIT PARKINSON

Nama Anggota 4:
● Riza Laras Wijayanti 202110101084
● Regantia Happy Suwardi 202110101129
● Annisa Nabila Rahma 202110101134
● Qaimima Ayuni Indriana 202110101178

Dosen Pengampu : Dosen Pengampu: Adhista Eka Noveyani, S.KM., M.P.H.

1. Finna Mar'atus Sholikhah (202110101116)


Bagaimana seseorang dikatakan menderita parkinson? Atau dapat dikatakan
bagaimana tanda dan gejalanya karena dalam ppt tsb belum dijelaskan. Lalu apakah
penyakit parkinson berbahaya sampai mengakibatkan korban jiwa apabila tdk segera
ditangani?
Jawab:
Regantia Happy Suwardi (202110101129)
Parkinson termasuk penyakit yang berbahaya. Parkinson adalah penyakit yang
dapat menurunkan kualitas hidup. Penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi saat
seseorang sudah menderita penyakit ini dapat menurun kualitas hidupnya, maka ia
tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti yang dilakukan orang pada
umumnya. Penyakit Parkinson semakin lama akan semakin memberat jika tidak
mendapat tatalaksana yang sesuai.

Tanda dan gejala Penyakit Parkinson:


● Tubuh bergetar atau tremor, yang biasanya dimulai di tungkai kaki, tangan,
atau jari.
● Gerakan melambat secara bertahap.
● Otot kaku dan tidak fleksibel, terutama pada lengan, tungkai kaki, atau batang
tubuh.
● Keseimbangan dan koordinasi terganggu, seperti postur tubuh menjadi
bungkuk dan terkadang menyebabkan terjatuh.
● Hilangnya gerakan otomatis, seperti berkedip, tersenyum, atau mengayunkan
tangan saat berjalan.
● Perubahan berbicara, seperti bicara terlalu cepat, cadel, atau lainnya.
● Kesulitan menulis.
● Depresi dan gangguan kecemasan, masalah buang air kecil, sembelit, masalah
kulit, gangguan tidur, dan masalah memori.
Stadium keparahan penyakit Parkinson:

● Stadium 1: Penderita mengalami gejala ringan yang tidak mengganggu


aktivitas sehari-hari, seperti tremor di satu sisi tubuh serta perubahan postur,
berjalan, dan ekspresi wajah.
● Stadium 2: Gejala pada penderita mulai memburuk yang ditandai dengan
tremor, kekakuan otot, dan gejala gerakan lainnya yang memengaruhi kedua
sisi tubuh. Penderita masih bisa hidup sendiri, tetapi sudah kesulitan
menjalankan aktivitas sehari-hari dan lebih lama.
● Stadium 3: Di tahap inilah gejala sudah mulai terasa signifikan, seperti
kehilangan keseimbangan dan lambatnya gerakan, sehingga sudah
mengganggu aktivitas sehari-sehari, seperti berpakaian dan makan.
● Stadium 4: Gejala Parkinson sudah parah hingga membatasi aktivitas
sehari-hari penderitanya, seperti sulit berjalan yang kerap membutuhkan alat
bantu jalan.
● Stadium 5: Stadium yang paling parah dengan tanda kekakuan di otot kaki,
sehingga penderitanya tidak bisa berdiri atau berjalan dan harus menggunakan
kursi roda dan bantuan orang lain atau hanya terbaring di tempat tidur.

2. Siti 'Arifatul Mu'awanah (202110101011)


Di ppt dijelaskan beberapa pencegahan dan cenderung kepada pencegahan tersier.
Lalu apakah ada pencegahan primordial, primer, dan sekunder yg cocok dilakukan
guna mencegah Parkinson? Kalau ada apa saja?
Jawab:
Annisa Nabila Rahma (202110101134)
a. Pencegahan primordial merupakan pencegahan penyakit yang bertujuan untuk
mengurangi faktor risiko dan ditargetkan pada seluruh populasi. Bentuk
pencegahan primordial adalah berupa peraturan atau undang-undang.
Parkinson merupakan salah satu penyakit degeneratif yang memiliki risiko
tinggi oleh individu yang telah lanjut usia karena fungsi tubuhnya semakin
menurun. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-Undang No. 13
Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Peraturan ini akan membuat
seluruh pihak, seperti pemerintah dan masyarakat akan mendukung dalam
peningkatan kesejahteraan lansia sehingga risiko terjadinya penyakit
parkinson dalam dikurangi.
b. Pencegahan primer merupakan pencegahan penyakit yang bertujuan untuk
mengurangi faktor risiko dan dilakukan oleh individu masing-masing. Contoh
dari pencegahan primer penyakit parkinson adalah menjaga pola makan
dengan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur, rajin melakukan aktivitas
fisik dan berolahraga, mengurangi penggunaan pestisida di dalam rumah,
menjaga pola tidur, menjaga berat badan, dan menghindari stres. Selain itu,
bentuk pencegahan primer penyakit parkinson juga dapat berupa sosialisasi
atau penyuluhan, dan pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
c. Pencegahan sekunder merupakan pencegahan penyakit yang bertujuan untuk
menurunkan risiko supaya penyakit tidak bertambah parah. Contoh dari
pencegahan sekunder adalah melakukan skrining kesehatan dan mengonsumsi
obat-obatan agar gejala parkinson tidak semakin parah.
3. Clarissa Paramesti (202110101171)
Tadi dijelaskan parkinson dapat menyerang anak-anak meskipun paling sering terjadi
pada usia lanjut. Bagaimana cara mendeteksi parkinson pada anak- anak dan pada
usia berapa parkinson pada anak dapat dideteksi?
Jawab:
Qaimima Ayuni Indriana (202110101178)
Penyakit parkinson jarang ditemui pada anak, “dapat” terjadi pada beberapa kasus
yang diakibatkan oleh faktor genetik adanya mutasi gen pada gen LRRK2
(leucine-rich repeat kinase 2), yang menyebabkan produksi protein LRRK2 yang
berlebihan atau cacat dan mempengaruhi aktivitas sel saraf dan menyebabkan
kerusakan sel saraf di daerah otak serta kurangnya koordinasi tubuh serta tanda atau
gejala sudah terlihat saat tumbuh kembang anak, seperti terjadinya :
1. Tremor: getaran yang tidak disengaja pada bagian tubuh tertentu, seperti
tangan atau kaki.
2. Kekakuan: kekakuan pada otot dan sendi yang dapat membuat gerakan
menjadi sulit.
3. Kesulitan dalam bergerak: anak dapat mengalami kesulitan dalam memulai
atau menghentikan gerakan, atau dalam berjalan.
4. Gangguan keseimbangan: anak lebih rentan jatuh.
5. Gangguan tidur: Anak mungkin mengalami masalah tidur, seperti insomnia
atau tidur terlalu banyak.
6. Masalah dengan bicara dan tulisan tangan: mengalami kesulitan mengeluarkan
kata-kata atau tulisan tangan yang sulit dibaca.

Anda mungkin juga menyukai