And I didn’t like the ending

Buatku, jatuh hati adalah salah satu jenis kecelakaan. Kamu bukan tipeku sama
sekali---terlalu santai saat mengerjakan sesuatu, terlalu ngebut saat menyetir, terlalu
banyak menyepelekan hal kecil. Kisah kita adalah serangkaian ketidaksengajaan---
tidak sengaja bertemu dikantor, tidak sengaja dapat topik obrolan yang cocok
sehingga larut dalam obrolan yang tak surut, tidak sengaja bilang iya waktu kamu
mengajakku spotify session, dan mungkin juga kamu yg tidak sengaja menerima
ajakanku untuk jajan di MCD pada siang itu. Setelah semua orang menyuruhku
berhenti denial, akhirnya aku akui: aku sudah masuk kedalam jalur jatuh cinta.

Buatku, pepatah “cinta tidak harus memiliki” adalah alibi manusia-manusia yang
kalah. Sampai akhirnya aku mengalami sendiri: diperjuangkan setengah mati hanya
untuk diputuskan lewat percakapan di dini hari. Penghiburanku sebatas “kata
‘balikan’ kan masih ada di KBBI” dan “besok dia bakal sadar kok.”dan ya,
besoknya kamu sadar: masih banyak yang lebih baik dari aku. Masih banyak yang
bisa membuatmu lebih Bahagia, contohnya teman temanmu dan atau mantan
pacarmu, ah tidak, kini dia telah resmi kembali menjadi pacarmu.

Tidak ada lagi celah maupun kesempatan. As much as I hate it, the only way I can love
you is by letting you go.