Anda di halaman 1dari 2

Profesi adalah adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu

pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut, sedangkan professional adalah
sifat dari suatu profesi, artinya suatu kumpulan pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan
atau standar operasional pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing

Perbedaan profesi dengan pekerjaan adalah, profesi membutuhkan keahlian khusus , sedangkan
pekerjaan di dapat berdasarkan pengalaman yang pernah di lakukan.

Prinsip profesionalisme ada terbagi menjadi beberapa yaitu, akuntabilitas, kewajiban, respect for other,
kehormatan dan integritas.

Ciri-ciri profesi yaitu:

1. Pekerjaan mempunyai fungsi untuk mengabdi kepada masyarakat


2. Pelaku profesi dapat mendasar pada kode etik
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat
4. Ada kode etik yang digunakan sebagai pedoman disertakan dengan sanksi, dan seterusnya

Tenaga kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan

Ketentuan yang harus dipenuhi oleh tenaga kesehatan yaitu:

1. Kode etik
2. Standar profesi
3. Hak pengguna pelayanan kesehatan
4. Standar pelayanan
5. Standar prosedur operasional

Tenaga kesehatan juga mempunayi hak , kewajiban dan kewengangan dimana salah satunya yaitu,
Mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, bahwa tenaga kesehatan
dikelompokan ke dalam : Tenaga medis • Tenaga psikologi klinis • Tenaga keperawatan • Tenaga
kebidanan • Tenaga kefarmasian • Tenaga kesehatan masyarakat, dan lain-lain

Adapun kewajiban apoteker/farmasis terhadap pekerjaan, pasien, rekan sejawat dan profesi
kesehatan lainnya tertuang pada pasal 1 – 14.

Adapun Hubungan apoteker dengan tenaga kesehatan lainnya harus memiliki hubungan yang
harmonis dimana saling memahami hak dan kewajiban masing-masing profesi tenaga kesehatan.
Contoh Komunikasi antara farmasis dengan dokter yaitu penelusuran informasi riwayat obat yang
lengkap dan akurat, sedangkan contoh komunikasi antara farmasis dengan perawat seperti
berdikusi dalam menangani masalah yang pasien hadapi.

Anda mungkin juga menyukai