Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TES PAPIKOSTICK

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikodiagnostika IV

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Nabilla Widi Permatasari

G0121090

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2023
LAPORAN TES PAPIKOSTIK
1. IDENTITAS TESTEE
Nama : LUP
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20
Tanggal Pemeriksaan : 2 Mei 2023

2. TUJUAN PEMERIKSAAN

Tujuan diadakannya pemeriksaan PAPI-KOSTICK ini adalah untuk mengungkap 20 aspek


kepribadian yang dimiliki oleh testee di tempat kerja. Tes tersebut mengukur kebutuhan (needs)
dan peran (roles) seseorang di tempat kerjanya. Hal yang diungkap terdiri dari 7 sub-aspek yaitu
arah kerja yang meliputi kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri, peran pekerja keras,
dan kebutuhan berprestasi; kepemimpinan meliputi peran kepemimpinan, kebutuhan mengatur
orang lain, dan peran membuat keputusan; aktivitas kerja meliputi peran sibuk dan peran penuh
semangat; relasi sosial meliputi kebutuhan kedekatan dan kasih sayang, kebutuhan diterima
dalam kelompok, peran hubungan sosial, dan kebutuhan untuk diperhatikan; gaya kerja meliputi
peran mengatur, peran bekerja dengan hal-hal rinci, dan peran orang yang teoritis; sifat
temperamen meliputi kebutuhan untuk berubah, peran pengendalian emosi, dan kebutuhan
untuk agresif; dan posisi atasan-bawahan meliputi kebutuhan membantu atasan dan kebutuhan
mengikuti aturan dan pengawasan.

3. SKORING

NO. ASPEK ROLE LAMBANG SKOR KATEGORI

1. Hard intense worked G 8 Tinggi

2. Leadership role L 7 Tinggi

Ease in decision
3. I 6 Sedang
making
4. Pace T 2 Rendah

5. Vigorous type V 1 Rendah

6. Social extension S 2 Rendah

7. Theoretical type R 3 Rendah

Interest in working
8. D 7 Tinggi
with details

9. Organized type C 6 Sedang

10. Emotional resistant E 3 Rendah

NO. ASPEK NEED LAMBANG SKOR KATEGORI

1. Need to finish task N 7 Tinggi

2. Need to achieve A 8 Tinggi

3. Need to control others P 4 Sedang

4.. Need to be noticed X 7 Tinggi

Need to belong to
5. B 3 Rendah
groups

Need for closeness


6. O 3 Rendah
and affection

7. Need for change Z 4 Sedang

8. Need to be forceful K 2 Tinggi

Need to support
9. F 2 Rendah
authority

Need for rules and


10. W 5 Sedang
supervision
90

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil tes, subjek menunjukkan:
1. Role
a. G: skor 8, subjek masuk kategori tinggi pada peran pekerja keras.
b. L: skor 7, subjek masuk kategori tinggi pada peran kepemimpinan
c. I: skor 6, subjek masuk kategori sedang dalam peran membuat keputusan
d. T: skor 2, subjek masuk kategori rendah dalam peran sibuk
e. V: skor 1, subjek masuk kategori rendah dalam peran penuh semangat
f. S: skor 2, subjek masuk kategori rendah dalam peran hubungan sosial
g. R: skor 3, subjek masuk kategori rendah dalam peran orang yang teoretis
h. D: skor 7, subjek termasuk kategori tinggi dalam peran bekerja dengan
hal-hal
i. C: skor 6, subjek termasuk kategori sedang dalam peran mengatur
j. E: skor 3, subjek termasuk kategori rendah dalam peran pengendalian
emosi
2. Needs
a. N: skor 7, subjek termasuk kategori tinggi dalam kebutuhan
menyelesaikan tugas secara mandiri
b. A: skor 8, subjek masuk kategori tinggi dalam kebutuhan berprestasi
c. P: skor 4, subjek masuk kategori sedang dalam kebutuhan mengatur orang
lain
d. X: skor 7, subjek masuk kategori tinggi dalam kebutuhan untuk
diperhatikan
e. B: skor 3, subjek masuk kategori rendah dalam kebutuhan diterima
dalam kelompok
f. O: skor 3, subjek masuk kategori rendah dalam kebutuhan kedekatan dan
kasih sayang
g. Z: skor 4, subjek masuk kategori sedang dalam kebutuhan untuk berubah
h. K: skor 2, subjek masuk kategori tinggi dalam kebutuhan untuk agresif
i. F: skor 2, subjek masuk kategori rendah dalam kebutuhan membantu
atasan
j. W: skor 5, subjek masuk kategori sedang dalam kebutuhan mengikuti
aturan dan pengawasan

5. SARAN
Berdasarkan hasil tes, testee disarankan untuk
1. Role
a. Peran pekerja keras: karena sudah tinggi, subjek disarankan untuk
mempertahankannya
b. Peran kepemimpinan: karena sudah tinggi, subjek disarankan untuk
mempertahankannya. Subjek juga bisa mengikuti Latihan Dasar
Kepemimpinan yang diadakan di lingkungan universitas maupun umum.
c. Peran membuat keputusan: subjek disarankan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, misalnya dengan memainkan game-game
strategi seperti catur.
d. Peran sibuk: disarankan untuk lebih aktif berkegiatan baik secara internal
maupun eksternal dan mempertimbangkan norma sosial.
e. Peran penuh semangat: disarankan untuk menjaga pola hidup seperti jam
tidur dan makan untuk mendapat energi untuk bekerja. Testee juga
disarankan untuk mendapatkan emotional support dan motivasi eksternal.
f. Peran hubungan sosial: disarankan untuk meningkatkan intensitas
interaksi sosialnya. Apabila testee mengalami kesulitan atau kecemasan
dalam interaksi sosial, testee disarankan untuk menjalani terapi.
g. Peran orang yang teoretis: disarankan untuk meningkatkan kedalaman
teorinya dan meningkatkan penggunaan teori dalam mempraktikkan suatu
kegiatan.
h. Peran bekerja dengan hal-hal rinci: karena sudah tinggi, testee disarankan
untuk mempertahankannya.
i. Peran mengatur: disarankan untuk meningkatkan kemampuan peran
mengatur dengan mengerjakan segala sesuatu dengan lebih sistematis dan
menggunakan catatan.
j. Peran pengendalian emosi: disarankan untuk meningkatkan
kemampuannya mengendalikan emosi dengan mengambil waktu sebelum
bereaksi dan mempraktikkan 5-7-7 breathing technique apabila sedang
mengalami emosi yang intens.
2. Needs
a. Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri: karena sudah tinggi testee
disarankan untuk mempertahankannya.
b. Kebutuhan berprestasi: karena sudah tinggi testee disarankan untuk
mempertahankannya. Testee juga disarankan untuk mendapatkan istirahat
yang cukup agar tidak mengalami burnout.
c. Kebutuhan mengatur orang lain: disarankan untuk meningkatkan
kemampuan persuasifnya dengan membaca atau melatih diri untuk
membujuk orang.
d. Kebutuhan untuk diperhatikan: disarankan untuk mendalami salah satu
kemampuannya yang spesifik dan menempatkan diri di situasi yang
mendukungnya untuk mendapat perhatian (suportif).
e. Kebutuhan diterima dalam kelompok: disarankan untuk meningkatkan
kemampuan untuk hidup mandiri, namun juga sebaiknya memikirkan
tentang pentingnya berada di dalam kelompok untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia untuk bersosialisasi.
f. Kebutuhan kedekatan dan kasih sayang: disarankan untuk
mempertimbangkan kebutuhannya akan kedekatan dan kasih sayang
karena kebutuhan karena jika berdasarkan dengan teori Maslow, salah satu
kebutuhan manusia yang harus dicukupi untuk mengaktualisasikan diri
adalah kebutuhan akan penerimaan dan kasih sayang.
g. Kebutuhan untuk berubah: disarankan untuk menambah motivasinya
untuk terus berevolusi namun juga selektif dalam memilih apa yang akan
diubah, sehingga testee berkembang secara positif.
h. Kebutuhan untuk agresif: disarankan untuk mensugesti diri sendiri bahwa
tidak semua masalah harus diselesaikan secara agresif. Masalah dapat
diselesaikan melalui jalur damai seperti deep talk dan diskusi.
i. Kebutuhan membantu atasan: disarankan untuk lebih
mendukung/membantu atasan karena ada kalanya testee membutuhkan
approval dari atasannya.
j. Kebutuhan mengikuti aturan dan pengawasan: disarankan untuk
menambah motivasi diri untuk mengikuti aturan yang ada di
lingkungannya. Testee juga dapat menggunakan sistem reward ketika ia
mengikuti aturan dengan baik dan punishment apabila melanggar kepada
dirinya sendiri.

6. IDENTITAS PEMERIKSA
Nama : Nabilla Widi Permatasari
Instansi : Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta
NIM : G0121090
7. LAMPIRAN
7.1 Lampiran Studi Kasus dan Lembar Skoring (terlampir)
7.2 Lampiran Hasil Tes Pribadi (terlampir)
7.3 Lampiran Hasil Tes Partner (terlampir)
7.4 Lampiran Hasil Observasi Test Partner (terlampir)
LAMPIRAN

7. 1 Lampiran Studi Kasus dan Lembar Skoring

Hasil tes partner

Hasil tes pribadi


Lembar skoring partner
Lembar skoring pribadi
7.2 Lampiran Hasil Tes Pribadi
7.3 Lampiran Hasil Tes Partner
7.3 Lampiran Hasil Observasi Tes Partner

Ketika tester menginstruksikan tes kepada testee, ia mendengarkan dan memperhatikan


dengan baik (wajahnya terlihat serius, matanya fokus menatap mata tester). Pada awal
mengerjakan, testee sedikit tergesa-gesa, namun seiring waktu berjalan testee mulai mengerjakan
dengan tenang. Ketika mengerjakan tes, testee terlihat berpikir sejenak (diam sambil menatap
soal, memutar-mutar pensil di tangannya) sebelum menuliskan jawabannya. Setelah testee
selesai mengerjakan, ia mengumpulkan lembar jawabannya kepada tester sambil tersenyum.

Anda mungkin juga menyukai