Anda di halaman 1dari 48

Usulan Teknis

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

4.1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang KAK ,-

1.Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja


Setelah membaca dan mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK)
pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa-Jasa Desain
Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air, maka dapat diperoleh
gambaran secara umum maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut. Dari
Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah termuat latar belakang kegiatan
tersebut diadakan dan uraian kegiatan yang harus dilakukan.

2. Saran dan Inovasi


Untuk mengarahkan kegiatan supaya terarah dan mempunyai lingkup
pekerjaan yang terukur, maka harus dipahami terlebih dahulu kondisi
Lokasi Pekerjaan yang ada di wilayah administrasi Kabupaten Buol. Hal
ini perlu dilakukan supaya mempunyai gambaran nyata terhadap kondisi
lokasi pekerjaan dilapangan seperti apa dan apa yang harus dilakukan
oleh Konsultan sebagai langkah awal. Dengan memperhatikan bahwa
pekerjaan tersebut meliputi banyak lingkup aspek yang harus
diperhatikan, konsultan melihat bahwa waktu yang tersedia untuk
pekerjaan tersebut dipandang cukup, maka untuk mengoptimalkan
pencapaian dalam tenggat waktu yang terbatas tersebut pihak konsultan
merasa perlu mendapatkan dukungan kebijakan penuh dari pemberi
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

pekerjaan sehubungan dengan ketersediaan data yang valid, actual dan


factual untuk menunjang tercapainya tujuan dari pekerjaan ini, baik
secara kualitas maupun ketepatan waktu pelaksanaan.
Terkait dengan Kerangka Acuan Kerja yang ada, maka perlu untuk
membuat suatu latar belakang yang kontekstual dengan wilayah
kegiatan, sehingga hasil kegiatan yang diperoleh bisa tepat sasaran dan
dapat diaplikasikan di masing-masing daerah.
Untuk itu konsultan juga akan mengadakan penekanan bahwa
penyelesaian pekerjaan tersebut didasarkan atas target serta rencana
kerja program yang ada, dan masih diperlukan penyempurnaannya dan
atau beberapa usulan substansi.

Selain yang dipaparkan di atas, ada beberapa hal yang konsultan


tegaskan, sebagai berikut :
Walaupun dalam Kerangka Acuan Kerja tidak disebutkan tentang sumber
data untuk beberapa macam data-data teknis dan non teknis, tetapi CV.
STB 64 berkeyakinan bahwa cukup tersedia data-data baik yang ada di
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buol, maupun
instansi lain. Data-data tersebut akan dikumpulkan secara lengkap.
Dalam melaksanakan kegiatan lapangan akan dimanfaatkan tenaga-
tenaga pembantu local, terutama untuk pendidikan lapangan maupun
pengukuran. Adapun banyaknya tenaga pembantu tergantung dari
jenis kegiatan, lama kegiatan dan peralatan yang digunakan.
Sebagai wakil konsultan di dalam melaksanakan pekerjaan ini adalah
seorang team leader yang akan bertugas melaksanakan pekerjaan
baik teknis maupun administrasi dan bertanggung jawab sepenuhnya
atas kualitas laporan.
Pada setiap penyerahan laporan akan diteruskan dengan pihak
direksi. Pada jadwal pekerjaan ini yang dimaksud penyerahan laporan
termasuk penyerahan dan diskusi dengan pihak direksi.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Secara umum tanggapan terhadap penugasan ini terdiri dari :


Tanggapan TOR terhadap program, ini merupakan kelanjutan dari
pada program-program dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Buol, yang telah memberikan hasil yang
signifikan pada Kabupaten Buol dan Propinsi Sulawesi Tengah.
Tanggapan TOR terhadap pelayanan jasa konsultan, ini dapat
dipahami melalui tujuan dan jenis lingkup jasa konsultan.
Tanggapan TOR terhadap organisasi pelaksanaan, merupakan alat
untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas kerja antara tim
konsultan dengan pihak proyek.
Tanggapan TOR terhadap laporan, ini sangat dibutuhkan agar semua
aktivitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh konsulan dapat di
monitor secara lagsung oleh proyek.

Lingkup Jasa Konsultan mencakup pekerjaan-pekerjaan antara lain


sebagai berikut :
Mengadakan pemeriksaan keadaan proyek serta mengadakan
penilaian atas ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan
dengan keadaan/kebutuhan lapangan yang sebenarnya.
Atas dasar data dari pemeriksaan keadaan proyek serta mengadakan
penilaian atas ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan
dengan keadaan/kebutuhan lapangan yang sebenarnya.
Atas dasar data dari pemeriksaan keadaan proyek serta mengadakan
penilaian atas ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan
dengan keadaan/kebutuhan lapangan yang sebenarnya, membuat
suatu proram terperinci untuk kepentingan pemeriksaan
/pengambilandata lapangan yang masih diperlukan dan menangani
pengawasan pelaksanaannya yang dilakukan oleh kontraktor. Dari
data yang dihasilkan, konsultan menyusun suatu program yang
terperinci dari pekerjaan minor yag diperlukan sebelum melaksanakan
pekerjaan utama.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

3. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari


PPK

Terkait dengan masalah Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari


Pejabat Pembuat Komitmen sudah mencukupi. Untuk kelancaran dalam
inventarisasi data, maka perlu dipikirkan untuk menyediakan contac
person yang ada di Kabupaten Buol, baik dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Buol, maupun dari Dinas terkait setempat.
Hal tersebut dirasa penting untuk menghilangkan hambatan birokrasi
yang dapat menyita waktu yang lama.

4. FASILITAS PENDUKUNG
Dalam bab ini digambarkan fasilitas penunjang yang dibutuhkan oleh tim
konsultan di lapangan dan akan disediakan oleh pihak konsultan untuk
menjamin terselenggaranya proyek dengan sebaik-baiknya.

Semua fasilitas administrasi dan kebutuhan pendukung (misalnya, alat


survey dan pengukuran, komputer, printer, transportasi dan lain-lain)
telah direncanakan dan dihitung secara cermat dengan
mempertimbangkan sumber daya yang bisa dimanfaatkan seoptimal
mungkin. Rincian staf administrasi dan teknis serta kebutuhan lainnya
disajikan dalam Proposal Biaya, yang memuat aspek keuangan
penugasan yang akan dilaksanakan. Meskipun konsultan memahami
bahwa rincian bergantung pada pembahasan dan penyesuaian selama
negosiasi kontrak, namun konsultan menyesuaikan dengan kondisi real di
lokasi.

A. Fasilitas Oleh Penyedia Jasa

Pengguna Jasa dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana


Daerah Kabupaten Buol menyediakan data dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk menunjang pembuatan perencanaan dimaksud.
Data yang akan disiapkan oleh Pengguna Jasa dalam membantu
konsultan berupa :
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

1. Data hasil studi terdahulu (jika ada);


2. Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan oleh Penyedia
Jasa sebagai sebagai langkah penyelidikan awal;

B. Ruangan Kantor dan Perlengkapannya


Untuk kebutuhan operasional tim konsultan, pihak konsultan akan
menempati studio konsultan, perusahaan konsultan memperlengkapi
peralatan dan akomodasi kantor di direksi keet tersebut khususnya
yang digunakan langsung oleh tim konsultan. Untuk memperlancar
kegiatan administrasi dan operasional maka akan diperlengkapi
dengan berbagai alat penunjang kegiatan kantor, antara lain
telepon/mesin facsimile. Kantor harus memiliki fasilitas listrik, air dan
sarana komunikasi, peralatan survey dan lainnya.

Peralatan kantor yag tersedia, antara lain :


 Sejumlah unit computer yang digunakan untuk operasionalisasi
proyek dengan kualifikasi Pentium IV.
 Printer A4 dan A3
 Note Book Merek HP
 Camera Digital
 Handy Cam Merek Sonny
 Mesin Gambar (Drafting Machine) minimal A1
 Meja Gambar minimal A1
 Mesin copy.
 Pesawat telepon/fax.

Pengadaan tersebut sebagian berasal dari peralatan milik konsultan


dan sebagian di antaranya disewa (bila perusahaan tidak memiliki
namun sangat dibutuhkan selama proyek berlangsung).
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

C. Peralatan Penunjang
Seluruh peralatan penunjang perusahaan yang telah disebutkan
dalam bab I tentang Pendahuluan, peralatan tersebut berstatus milik
dan siap digunakan kapan saja dibutuhkan (mobile able) untuk
menunjang kelancaran proyek.

D. Kendaraan dan Perjalanan Dinas


Konsultan mencermati bahwa sebagian besar indicator keberhasilan
kinerja tim memerlukan koordinasi dan keselarasan kegiatan yang
erat antar tim konsultan, dengan klien/owner. Untuk tujuan itu,
perhatian penuh diberikan kepada kebutuhan transportasi, khususnya
transportasi local. Untuk membantu memperlancar dan memberi
kemudahan accessibilities bagi pihak konsultan dalam menjalankan
pekerjaan maka konsultan akan menyediakan fasilitas transportasi
kendaraan berupa kendaraan roda 2 (dua) Dan Kendaraan Roda 4
yang akan disewa selama proyek.

Perjalanan Dinas oleh staf konsultan dilakukan berdasarkan


kebutuhan dengan mengisi form travel request yang memuat data
waktu, tujuan, sasaran, lokasi dan verifikasi.

E. Peralatan Survey
Konsultan memiliki sejumlah peralatan yang digunakan sewaktu-
waktu dalam menunjang kegiatan survey topografi dan penyelidikan
tanah, antara lain :

 Drone
Merupakan sebuah alat perangkat yang dapat digunakan untuk
menentukan pengamatan (surveyor) terhadap suatu titik referensi
topografi dari pengamatan lewat udara.
 GPS (Global Position System)
Merupakan sebah perangkat yang dapat digunakan untuk
menentukan posisi pengamat (surveyor) terhadap suatu titik referensi
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

tertentu, misalnya terhadap koordinat lintang dan bujur bumi, ataupun


terhadap landmark tertentu.
 Brunton Kompas
Kompas Brunton merupakan alat yang kerap digunakan oleh
surveyor atau pengamat dalam menentukan arah pandang terhadap
titik referensi titik utara (U) standard international.
 Alat Tulis Lapangan
Meskipun alat tulis lapangan yang biasa digunakan merupakan alat
tulis biasa, namun khusus bagi alat tulis lapangan sebaiknya memiliki
spesifikasi tertentu, misalnya tahan terhadap air (bilaman terkena
hujan), jenis kertas yang digunakan tidak mudah sobek, tinta yang
digunakan tidak mudah luntur dan lain-lain.
 Alat Ukur
Alat ukur/pesawat digunakan bilamana perlu dan selalu tersedia
untuk digunakan berupa Thedolite T0 dan Theodolite Compass T2.
Sedangka untuk mengukur beda tinggi permukaan tanah akan
digunakan alat ukur Waterpass.
 Alat Penyelidikan Tanah
Alat untuk menyelidiki keadaan struktur lapisan tanah yang
digunakan adalah berupa alat Sondir. Alat ini digunakan untuk
mendeteksi daya dukung tanah dimana bangunan akan didirikan,
sehingga pemilihan type pondasi dapat disesuaikan dengan type
bangunan yang akan dibangun.

F. Data Penunjang
Selain itu, dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sejumlah data sangat
dibutuhkan dalam proyek, antara lain :

 Software AutoCAD
Software AutoCAD merupakan perangkat lunak yang digunakan
untuk mendigitasi dan merancang gambar rencana yang dibutuhkan.
 Software ETAB dan SAP2000
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Software ETAB dan SAP2000 merupakan perangkat lunak yang


digunakan untuk merancang dan merencanakan perhitungan sruktur
konstruksi fisik atas struktur bangunan gedung.
 Software Office Application
Software Office Application merupakan lunak yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan tertib administrasi dan pelaporan. Namun
karena issu kekayaan intelektual, maka konsultan akan
menggunakan Aplikasi Open Office 2.1 yang open source
GNU/Linux.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

5.1. Pendekatan dan Metodologi


1. Latar Belakang
Berdasarkan data tatistic, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat
dengan pesat. Salah satu faktor penggerak pertumbuhan ekonomi yaitu
masyarakat. Banyak daerah dengan sumber daya potensial dan salah
satunya adalah kabupaten buol. Sebagian wilayah kabupaten buol
memanjang di pesisir pantai utara dan menghadap laut Sulawesi yang dikenal
memiliki gelombang laut yang cukup tinggi. Di sepanjang pantai laut Sulawesi
ini terdapat rumah – rumah penduduk dalam jumlah yang tidak sedikit.
Kondisi rumah penduduk, sarana dan prasarana pemerintah mengalami
abrasi akibat terjangan gelombang pasang air laut sehingga dibutuhkan
fasilitas sarana dan prasarana untuk mampu melindungi rumah penduduk dan
dan fasilitas umum lainnya. Dalam penataan serta pengembangan daerah
tersebut salah satu elemen yang penting yaitu bangunan revetment dan
seawall. Dimana fungsi Revetmen adalah struktur onshore dengan fungsi
utama melindungi garis pantai dari erosi, dan seawall merupakan struktur
pantai yang memiliki fungsi utama untuk mencegah atau mengurangi limpasan
air laut dan banjir terhadap tanah dan struktur yang berada di belakang
daerah pantai akibat badai dan gelombang. Kedua bangunan ini memiliki
perbedaan fungsional, namun dalam literatur teknis seringkali tidak ada
perbedaan antara revetments dan seawalls.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Pada kajian ini akan direncanakan bangunan revetments dan seawalls sebagai
bangunan struktur yang meindungi promenade, jalan dan rumah – rumah
penduduk. Analisis yang dilakukan memperhitungkan berbagai gaya alam
yang terdapat di sekitar pantai seperti pasang surut air dan gelombang air.

2. Pendekatan Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan, khususnya perencanaan
bangunan Revetments dan Seawalls ini, meskipun diyakini memberikan nilai
manfaat bagi masyarakat dan lingkungan setempat, namun tetap sering
mendapat hambatan, baik oleh masyarakat di sekitar lokasi sendiri maupun
diluar lokasi pembangunan. Hal ini mungkin terkait dengan pola pendekatan
yang digunakan pada saat proses perencanaan berlangsung. Untuk itu dalam
proses perencanaan, selain menggunakan pendekatan teknis, juga sebaiknya
menggunakan pendekatan teknis, juga sebaiknya menggunakan pendekatan
lain yang secara social mampu menarik dukungan serta pastisipasi
masyarakat di lokasi rencana.
Berdasarkan landasan pemikiran tersebut, maka pendekatan yang akan
digunakan konsultan dalam perencanaan ini adalah :
a. Pendekatan Teknis
Pendekatan yang lebih condong untuk memberikan solusi teknis (sesuai
dengan ketersediaan teknologi yang ada dan feasible untuk diterapkan)
dalam mengatasi berbagai masalah teknis di lapangan. Misalnya dalam
melakukan pengukuran teknis, perencanaan desain struktur bangunan,
tata lingkungan dan lain sebagainya.
Dalam hal ini dalam perencanaan pembangunan Revetments dan seawalls
termasuk dalam kategori bangunan pengaman pantai. Bangunan
pengaman pantai ini dibuat degan tujuan mengatasi erosi yang
mengakibatkan perubahan fisik yaitu kemunduran garis pantai dan juga
akan mengganggu aktifitas keseharian masyarakat yang tinggal di sekitar
pantai. Seawalls dibangun sejajar dengan garis pantai sebagai penguat
bagian dari profil pantai, struktur ini biasanya dipasang menghadap ke laut
dari tepi puncak profil alami pantai. Seawalls pada umumnya dibuat dari
konstruksi padat seperti beton, turap baja/kayu, pasangan batu atau pipa
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

beton sehingga seawalls tidak meredam energi gelombang, tetapi


gelombang yang memukul permukaan seawalls akan dipantulkan Kembali
dan menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya. Sedangkan Revetments
dipasang melandai mengikuti profil alami dari garis pantai.

b. Pendekatan Aspek Lingkungan


Pendekatan yang berusaha menyesuaikan antara konsep perencanaan
yang sesuai dengan standar dan kriteria perencanaan dengan lokasi
perencanaan dalam beberapa hal seperti pemberian pemahaman kepada
tim tentang kondisi lingkungan setempat yang bermanfaat saat mencari
dukungan pada tahap pembangunan nanti. Selain itu perlu juga diperoleh
informasi tentang masalah penguasaan lahan, serta karakterisktik lokasi
yang secara teknis mungkin tidak menjadi perhatian atau bahkan beberapa
karakteristik fisik belum terukur pada saat survey dilakukan.

3. Metdologi Perencanaan
Definsi pantai terkadang rancu dalam pemakainnya yaitu antara Coast
(pesisir) dan Shore (pantai). Dari uraian diatas maka dapat dikatakan
bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melakukan perencanaan bangunan
pelindung pantai dengan kontruksi bangunan Revetments dan Seawalls.
Tujuan perencanaan ini yaitu adanya dokumen perencanaan lengkap baik
dari sisi desain, rincian anggaran biaya serta mengenai Kesehatan dan
keselamatan kerja.

Definisi Pantai dan Batasan Pantai


Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Bangunan pelindung pantai pada umumnya berfungsi untuk;


1. Mengurangi energi gelombang menuju pantai
2. Mengurangi laju angkatan sedimen yang sejajar pantai
3. Memperkuat tebing pantai
4. Meningkatkan suplai sedimen ke pantai
5. Menstabilkan muara sungai
6. Melakukan penghijauan wilayah pantai

Terdapat beberapa jenis bangunan pelindung pantai diantaranya yaitu;


1. Sea Wall
Sea Wall merupakan konstruksi bangunan yang dibangun di pantai
sejajar dengan garis pantai. Bangunan ini difungsikan untuk
memperkuat bagian tepi pantai dari resiko pengikisan pantai akibat
terjangan gelombang ombak dengan energi besar yang dapat
menyebabkan erosi pantai, serta berfungsi sebagai penahan tanah dan
melindungi bangunan yang berada dibelakang dinding dari terjangan
gelombang ombak.

Bangunan Seawall

2. Revetments
Revetments umumnya dibangun di daerah pantai dengan terjangan
ombak yang relative kecil. Bangunan ini merupakan bangunan yang
difungsikan untuk memperkuat tebing pantai, serta melindungi tanah
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

atau bangunan yang berada di belakang dinding dari terjangan


gelombang ombak.

Bangunan Revetment

3. Jetty
Jetty merupakan bangunan yang dibangun tegak lurus dengan pantai
dan diletakkan pada kedua sisi dari muara sungai. Bangunan Jetty
memiliki fungsi untuk meminimalisir pendangkalan alur oleh sedimen
pantai.

Bangunan Jetty
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

4. Breakwater
Breakwater merupakan bangunan yang dibuat sejajar dengan garis
pantai dan terletak pada jarak tertentu dari garis pantai. Breakwater
dibangun untuk melindungi pantai dan daerah perairan di bagian
belakang breakwater dari terjangan gelombang.
Keberadaan breakwater membuat energi gelombang ombak yang
menuju pantai menjadi terpecah. Breakwater juga berfungsi untuk
menahan arus yang membawa sedimen Kembali ke laut.

Bangunan Breakwater

5. Groin
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang umumnya dibangun
tegak lurus dengan garis pantai. Bangunan groin memiliki fungsiuntuk
mengubah laju angkutan dan sebagai penahan masuknya transport
sedimen di sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara sungai.

Bangunan Groin
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

6. Bulkhead
Bulkhead atau dikenal juga dengan sebutan turap baja. Bangunan ini
dibuat sejar dengan garis pantai dan dibangun di pantai dengan
gelombang sedang. Bulkhead berfungsi sebagai penahan laju erosi
pantai dan mengefektifkan tumpukan tanah reklamasi.

Bangunan Bulkhead

7. Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan jenis bangunan dengan sistem
perlindungan garis pantai yang berfungsi untuk menambah suplai
sedimen di daerah pantai.
Bangunan ini memiliki prinsip utama untuk mesuplai sedimen ke daerah
pantai yang rawan erosi, sehingga dapat mengmbalikan garis pantai
yang terkikis dengan cara menambah sedimen dari dartan atau lautan.

Bangunan Bulkhead
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

8. Artifical Headland
Sebuah tanjung buatan (artificial headland) akan mencegah pasir
bermigrasi disepanjang pantai. Biasanya berbentuk struktur rubble
mound (bentuknya seperti trapesium), dengan batu pada bagian luar
untuk memberikan perlindungan dari gelombang badai. Biasanya
dibagian atas dari struktur ini dapat dijadikan akses pejalan kaki, dan
tidak jarang digunakan sebagai tempat memancing. Tujuan
menggunakan tanjung buatan (artificial land) adalah untuk membentuk
profil pantai yang stabil di sekitar belakang Tanjung, salah satunya
pemulihan bagian pantai yang mengalami erosi, akibat pasir yang
terkikis

Bangunan Artifical Headland

Dalam perencanaan bangunan pelindung pantai terdapat beberapa


landasan teori yang digunakan dalam perencanaan penentuan bangunan
pelindung pantai yang akan digunakan, antara lain ;
a. Angin
Angin merupakan sirkulasi yang kurang lebih sejajar dengan permukaan
bumi. Angin terjadi akibat adanya perubahan ataupun perbedaan suhu
antara suatu tempat dengan tempat yang lain. Dalam perhitungan ini
digunakan kecepatan angin maksimum, dimaksudkan agar dapat
diperoleh kondisi- kondisi gelombang yang ekstrim. Angin maksimum
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

yang digunakan, terlebih dahulu dikoreksi untuk mendapatkan factor


stress-angin (wind-stress fator). Koreksi-koreksi tersebut adalah:
➢ Koreksi Elevasi
Kecepatan angin yang digunakan adalah kecepatan angin yang
diukur pada elevasi 10 meter. Jika data angin didapat dari
pengukuran pada elevasi yang lain (misalnya y meter), maka dapat
dikonversi dengan persamaan:

➢ Koreksi Stabilitas
Koreksi ini diperlukan, jika terdapat perbedaan temperatur antara
udara dan air laut. Besarnya koreksi dilambangkan dengan RT,
dimana :
U=RT×U10 ,Jika tidak terdapat perbedaan data temperatur,
maka RT = 1.1

Faktor Koreksi Beda Suhu Di Laut Dan Di Darat


Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

➢ Koreksi Lokasi Pengamatan


Jika data angin yang dimiliki adalah data angin pengukuran di darat,
perlu dilakukan koreksi untuk mendapatkan nilai kecepatan di laut.
Faktor koreksi dilambangkan dengan RL, yang nilainya disajikan
Gambar berikut. Di dalam gambar tersebut, Uw adalah kecepatan
angin di atas laut, sedangkan UL adalah kecepatan angin di darat.
Apabila data kecepatan angin disuatu perairan memerlukan
penyesuaian atau koreksi terhadap elevasi, koreksi stabilitas dan
efek lokasi maka dapat digunakan persamaan:
U=RT×RL×U10

Hubungan Antara Kecepatan Angin di Laut dan di Darat

Distribusi Vertical Kecepatan Angin


Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

b. Gelombang
Gelombang laut adalah salah satu fenomena alam yang sering terjadi di
laut. Gelombang laut merupakan peristiwa naik turunnya permukaan
laut secara vertikal yang membentuk kurva/grafik sinusoidal.

Grafik Peramalan Gelombang

Refraksi Gelombang
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Difraksi Gelombang di Belakang Rintangan

c. Gelombang Pecah
Jika gelombang menjalar dari tempat yang dalam menuju ke tempat
yang makin lama makin dangkal, pada suatu lokasi tertentu gelombang
tersebut akan pecah. Kondisi gelombang pecah tergantung pada
kemiringan dasar pantai dan kecuraman gelombang. Tinggi gelombang
pecah dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

Kedalaman air di mana gelombang pecah diberikan oleh rumus berikut :

Dimana a dan b merupakan fungsi kemiringan pantai m dan diberikan


oleh persamaan berikut :
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Grafik Penentuan Gelombang Pecah

Wave Set Up
Pada waktu gelombang pecah akan terjadi penurunan elevasi
muka air rerata terhadap elevasi muka air diam di sekitar lokasi
gelombang pecah. Wave set up di pantai diberikan oleh bentuk
berikut:
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Run Up
Struktur bangunan pantai juga harus mampu menahan gesekan
air laut akibat adanya rayapan gelombang air laut, terutama pada
saat badai atau akibat pasang surut.

d. Tinggi Gelombang Rencana


Langkah – langkah perhitungan tinggi gelombang rencana :
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

e. Teori Gelombang Amplitudo Kecil (Airy)


Teori paling sederhana adalah teori gelombang Airy, yang juga disebut
teori gelombang linier atau teori gelombang amplitudo kecil, yang
pertama kali dikemukakan oleh Sir. George Biddell Airy pada tahun
1845. Selain mudah dipahami, teori tersebut sudah dapat digunakan
sebagai dasar dalam merencanakan bangunan pantai.

Sketsa Definisi Gelombang

Arus Dekat Pantai


Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Contoh Hasil Output Model Arus

f. Hindcasting Gelombang
Hindcasting gelombang adalah teknik peramalan gelombang yang akan
datang dengan menggunakan data angin dimasa lampau. Data angin
dapat digunakan untuk memperkirakan tinggi dan periode gelombang di
laut. Terjadinya gelombang di laut paling dipengaruhi oleh tiupan angin.

g. Fetch
Fetch adalah daerah pembangkit gelombang laut yang dibatasi oleh
daratan yang mengelilingi laut tersebut. Daerah Fetch adalah daerah
dengan kecepatan angin konstan. Sedangkan jarak Fetch merupakan
jarak tanpa rintangan dimana angin sedang bertiup.
Arah Fetch bisa dating dari segala arah, yang besarnya dapa dihitung
sebagai berikut :
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Fetch

h. Angkutan Sedimen Pantai


Angkutan sedimen yang terjadi di pantai merupakan akibat dari
gabungan antara osilasi gelombang dengan aliran searah yang berupa
arus sejajar pantai.
Rumus yang dipakai dalam hal pengangkutan sedimen sepanjang
pantai adalah:
Penjabaran rumus CERC:
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

i. Angkutan Sedimen Tegak Lurus Pantai


Gerakan air di dekat dasar menimbulkan tegangan geser pada sedimen
dasar. Bila tegangan geser melampaui batas kritis, maka akan terjadi
Gerakan sedimen.
Untuk arah angkutan sedimen ditentukan berdasarkan penelitian
Sunamura (1982) yang mendapatkan hubungan antara parameter shield
(ψm) dan parameter Ursell (UR) dalam bentuk grafik.

Transpor Sedimen rerata Pada Aliran Osilasi


Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Transpor Sedimen Sepanjang Pantai

j. Pasang Surut
Pasang Surut Metode Admiralty
Metode Admiralty merupakan metode empiris berdasarkan tabel-tabel
pasang surut yang dikembangkan pada awal abad ke 20. Metode ini
terbatas untuk menguraikan data pasang surut selam 15 atau 29 hari
dengan interval pencatatan 1 jam.
Metode ini menghitung amplitudo dan ketertinggalan phasa dari
sembilan komponen pasut serta muka laut rata-rata (MSL). Tinggi muka
air laut rata-rata (MSL) biasanya ditetapkan dari suatu bench mark
tertentu yang dijadikan acuan leveling di daerah survey.

Contoh Grafik Pasang Surut


Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Langkah – Langkah Perencanaan


Adapun Langkah – Langkah perencanaan bangunan adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa dan mengoreksi Data Angin
Data angin yang digunakan tiap jam selama 10 tahun dan data angin harian
selama 10 tahun. Data angin ini untuk mengetahui arah angin yang berpengaruh
di wilayah pantai tersebut sehingga didapat angin dominan dengan mawar angin
(wind rose). Pembagian data angin dikelompokkan berdasarkan kelompok
interval kecepatan dan arah angin, kemudian akan didapat arah angin dominan.

Sudut datang Kecepatan angin (m/dt)


Arah
angin (...)0 0≤x<5 5≤x<10 10≤x<15 10≤x<20 20 ≤ x Total
Utara 337,5 - 22,5 1% 8% 7% 1% 0% 17%
Timur Laut 22,5 - 67,5 0% 1% 1% 0% 0% 2%
Timur 67,5 - 112,5 0% 12% 18% 3% 0% 33%
Timur Tenggara 112,5 - 157,5 0% 5% 5% 1% 0% 11%
Selatan 157,5 - 202,5 0% 1% 1% 0% 0% 2%
Barat Daya 202,5 - 247,5 0% 1% 1% 0% 0% 2%
Barat 247,5 - 292,5 0% 3% 5% 3% 2% 13%
Barat Laut 292,5 - 337,5 0% 9% 8% 2% 1% 20%

Contoh Tabel Persentase Angin

Gambar Contoh Arah Angin Dominan

2. Menganalisa Panjang fetch efektif berdasarkan peta lokasi studi.


3. Menganalisa Data gelombang berdasarkan data angin dan Panjang fetch
Data angin harian selama 10 tahun untuk melakukan peramalan gelombang
sehingga menghasilkan tinggi dan periode gelombang laut dalam. Adapun
peramalan gelombang yaitu data angin di darat ditransformasikan menjadi data
angin di laut, kemudian diberi faktor tegangan angin dengan harga fetch. Dari
nilai tegangan dan harga fetch dicari tinggi gelombang dan periode gelombang
dengan menggunakan grafik peramalan gelombang. Kala ulang gelombang
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

digunakan untuk menentukan tinggi gelombang rencana (Hr) di laut dalam untuk
kala ulang n tahun.

Waverose Hasil Peramalan 10 Tahun Terakhir

Penentuan Gelombang Pecah


Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

4. Menganalisa tinggi gelombang rencana sesuai kala ulang


Melakukan Analisa terhadap parameter – parameter gelombang dan terjadinya
deformasi gelombang yang meliputi refraksi, pendangkalan dan gelombang pecah
sehingga diperoleh tinggi gelombang datang.

Sketsa Sudut Datang Puncak Gelombang

5. Penentuan jenis dan dimensi bangunan Revetments dan Seawall

Contoh Penampang Melintang Bangunan Seawall dan Revetments


Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

6. Menganalisa stabilitas berupa kelongsoran rotasi dan daya dukung tanah


Data yang digunakan dalam menganalisa stabilitas tanah yaitu berupa data
perimer yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan alat sondir dan alat
boring.

Contoh Gambar Irisan Bidang Longsor Kondisi HHWL

Contoh Gambar Irisan Bidang Longsor Kondisi HHWL

7. Perencanaan Jenis Pondasi yang sesuai dengan keadaan lokasi.


8. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB).
9. Membuat spesifikasi teknis terhadap material yang digunakan.
10. Membuat rencana keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan fisik nantinya.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Secara Umum Tahapan kegiatan perencanaan dapat dilihat pada bagan alir
berikut :

Mulai

Pengumpulan Data:
Data Angin
Data Pasang Surut
Peta Topografi dan Bathimetri
Data Sedimen

Analisa Data
Angin, Topografi, dan Pasang Surut

Analisa Gelombang

Analisa Hidrodynamic

Analisa Arus Analisa Angkutan Sedimen

Perencanaan Bangunan
Pengaman Pantai

Simulasi Bangunan
Pengaman Pantai

SELESAI
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

5.2. Program Kerja


Pelaksanaan kegiatan Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa – Jasa
Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air dibutuhkan kerangka
pemikiran yang disusun secara metodologis dengan tahapan-tahapan secara
garis besar sebagai berikut :
1. Persiapan
2. Survey Lapangan, pengumpulan data dan analisis
3. Perumusan rencana

1. Persiapan
A. Mobilisasi Peralatan dan Konsolidasi Tim Konsultan
Mobilisasi personil yang dilakukan secara bertahap dalam minggu
pertama masa penugasan konsultan sesuai dengan kebutuhan seperti
tercantum pada jadwal penugasan. Selain personil, maka sumberdaya
lainnya seperti peralatan perlu disediakan yang meliputi peralatan untuk
menunjang pelaksanaan pekerjaan, baik di kantor maupun di lapangan.
Pengadaan peralatan dilakukan dengan cara penyewa atau membeli
sesuai dengan ketersediaannya.

B. Koordinasi dengan Pengguna Jasa


Konsultan berkoordinasi dengan Pengguna Jasa merupakan langkah awal
yang harus dilakukan setelah mobilisasi. Koordinasi tersebut merupakan
wujud kesiapan konsultan untuk melaksanakan tugasnya dan
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lengkap dari pengguna
jasa tentang kegiatan ini sehingga tercipta kesamaan langkah antara yang
dilakukan Pengguna Jasa dan pelaksanaan penugasan Konsultan.

C. Pengumpulan Data dan Informasi yang Terkait dengan Kegiatan


Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting di kawasan
perencanaan berdasarkan aspek :
1. Fisik dasar, yaitu terdiri atas aspek topografi, baltimetri,
hidrooseanografi, hidrologi, geologi, jenis tanah, kemampuan tanah,
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

klimatologi dan vegetasi, land capability dan land suitability (kendala-


kendala fisik pengembangan kawasan).
2. Sumber daya alam,yaitu terdiri atas lahan/tanah (kesesuain, daya
dukung, status, produktivitas, kelestarian, ketersediaan air dan lain-
lain).
3. Sumber daya buatan, yaitu terdiri atas sarana dan prasarana
transportasi, sarana dan prasarana air, energy/listrik, telekomunikasi,
penunjang lingkungan dan lain-lain.

D. Perumusan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Perumusan metodologi pada tahapan ini merupakan upaya pemutakhiran
dan pemanfaatan metodologi yang telah disusun dalam Usulan Teknis
yang dilakukan berdasarkan masukan-masukan baru dan pendalaman
pemahaman terhadap pekerjaan serta kawasan perencanaan yang
mengacu pada ketiga tahapan tersebut yaitu: persiapan; survey,
pengumpulan data dan analisis; dan perumusan rencana.

E. Penyusunan Rencana Kerja


Penyusunan rencana kerja merupakan upaya penajaman rencana kerja
yang telah dibuat pada Usulan Teknis dan mencakup keperluan akan jenis
data primer dan sekunder, jadwal pelaksanaan survey, metode survey dan
outline laporan pendahuluan.

2. Survey Lapangan, Pengumpulan Data dan Analisis


A. Inventarisasi/Pengumpulan Data – Data Pantai
Kebijakan sektoral dan spasial akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kota dan juga diharapkan dapat diketahui stratgei dan arah
pengembangan kawasan.

B. Identifikasi Kondisi Topografi, Baltimetri dan Hidroseanografi


Kondisi terbut diatas yang perlu diidentifikasi meliputi daerah-daerah yang
tanahnya labil, rawan longsor, sesar/jalur patahan, geomorfologi, jenis
batuan dasar, air tanah, daerah-daerah yang mengalami penurunan,
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

intrusi air laut dan lain-lain. Identifikasi dilakukan dengan mengginakan


peta geologi dan tata lingkungan kemudian dilakukan penelusuran di
lapangan dan bila diperlukan pengambilan sampel untuk dianalisis di
laboratorium.

C. Pengumpulan Data Kependudukan dan Sosial Budaya


Data kependudukan dan sosial budaya yang diterima keabsahannya
adalah yang dipublikasi oleh BPS yaitu dengan pengumpulan data
sekunder. Identifikasi tersebut menyangkut jumlah penduduk, penyebaran
penduduk dan struktur penduduk beserta mata pencaharian, pendidikan,
suku, agama, ras dan tingkat partisipasi angkatan kerja.

D. Survey dan Pengumpulan Data Ekonomi Kota/Kabupaten


Data ekonomi kota/kabupaten yang akan dikumpulkan adalah dayta yang
dibutuhkan utnuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat
pelayanan social ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah. Data tersebut
meliputi data sektor ekonomi formal yang dapat diidentifikasi dari
perkembangan PDRB hasil publikasi BPS dan sektor informal harus
diidentifikasi melalui pengamatan langsung di lapangan.

E. Survey Penyelidikan Daya Dukung Tanah


Data dukung tanah adalah data yang diambil langsung di lapangan
menggunakan alat sondir dan alat boring, yang digunakan dalam
menganalisa kebutuhan pondasi.

Berdasarkan bagan alir pekerjaan Penyusunan Dokumen DED Breakwater


Pelabuhan Perikanan Ogotua terdapat 3 tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan
untuk menghasilkan keluaran seperti yang diharapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK). Setiap tahapan mencakup kegiatan yang akan diselesaikan secara berurutan.
Ketiga tahapan tersebut beserta kelompok kegiatannya diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan
a. Mobilisasi peralatan dan konsolidasi Tim Konsultan.
b. Koordinasi dengan Pengguna Jasa.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

c. Inventarisasi data Study Terdahulu yang sudah ada.


d. Pengumpulan data dan informasi yang terkait dengan kegiatan.
e. Perumusan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan.
f. Penyusunana Rencana Kerja.

2. Tahap Survei Lapangan, Kompilasi dan Analisis


a. Inventarisasi/pengumpulan data-data Pemerintah Kab. ToliToli.
b. Identifikasi sistem, prasarana dan sarana transportasi.
c. Identifikasi ketersediaan dan kualitas prasarana dan sarana.
d. Identifikasi kondisi dan pola tata air.
e. Identifikasi kondisi Topografi Baltimetri dan Hidrooseanografi dan lingkungan.

3. Tahap Penyusunan Rencana


a. Perumusan konsep Rencana DED Revetments dan Seawall.
b. Perumusan Rencana Struktur.
c. Perancangan Gambar Kerja
d. Perumusan perhitungan biaya pembangunan.
e. Perumusan kelembagaan dan peran serta masyarakat.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa – Jasa Desain
Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air dalam waktu 3 (tiga) bulan akan
mengerahkan sumber daya konsultan yang tersedia sesuai yang dinyatakan dalam
KAK. Kegiatan terpadat pada bulan ke-2 hingga akhir bulan ke-3 periode penugasan.
Hal ini mengingat kegiatan survey dan pengumpulan data akan dilaksanakan pada
bulan tersebut dan penyerahan Akhir dijadwalkan pada akhir bulan ke-3.

Tenaga Ahli Dan Tanggung jawabnya


Dukungan konsultan terhadap kegiatan Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa
– Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air dengan menyediakan
Tim Tenaga Ahli yang mempunyai penagalaman cukup dalam menjamin
keberhasilan pekerjaan.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


Organisasi pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa –
Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air dapat dilihat pada
Gambar dibawah ini.

Direktur Pemberi Pekerjaan


CV. STB 64 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Buol

Team Leader/Ketua Tim


Ahli Sumber Daya Air

AHLI AHLI AHLI


HIDROLOGI K3 KONSTRUKSI STRUKTUR

TENAGA PENDUKUNG

Keterangan:
Garis Perintah
Garis Koordinasi
Kelompok Tugas (warna)

Gambar Organisasi Pelaksana Pekerjaan

Pelaporan Hasil Pekerjaan


Berdasarkan kerangka acuan kerja yang telah diterbitkan oleh pemberi pekerjaan,
maka laporan dan atau produk yang akan dihasilkan konsultan adalah :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini berisi :
a. Pemahaman konsultan terhadap substansi pekerjaan berikut tanggapan.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

b. Pendekatan yang digunakan dlam melaksanakan berbagai kegiatan yang


tersebut dalam lingkup pelaksanaan kegiatan.
c. Daftar kebutuhan data dan informasi.
d. Daftar kebutuhan dukungan/fasilitasi yang diperlukan konsultan.
e. Informasi dasar pekerjaan, kondisi wilayah studi, metodologi dan kriteria
perencanaan yang digunakan.
f. Rencana kerja rinci dan rencana mobilisasi tenaga ahli yang dilengkapi
dengan rincian tugas dan keluaran yang dihasilkan oleh masing-masing
tenaga ahli.
g. Jadwal pelaksanaan pekerjaan serta metodologi yang diajukan konsultan.

2. Laporan Antara
Laporan Antara berisi :
a. Laporan hasil survey lapangan berupa keadaan eksisting kawasan baik
secara fisik, ekonomi dan sosial dalam kawasan perencanaan.
b. Laproan hasil analisa terhadap temuan lapangan seperti struktur kawasan,
peruntukan blok, prasarana transportasi, fasilitas umum, utilitas umum,
amplop ruang, kelembagaan dan peranserta masyarakat.
c. Draft Konsep Pengendalian Rencana.
d. Draft Konsep Rencana Gambar Kerja.
e. Draft Konsep Gambar Kerja.
f. Draft Konsep Pengendalian Rencana.

3. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi :
a. Laporan Perencanaan
b. Gambar Rencana/Detail Engineer Desai (DED)
c. Engineer Estimate (EE)
d. Spesifikasi Teknis
e. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
f. Back Up Hitungan Kuantitas
g. Softcopy laporan perencanaan
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

5.3. Penutup
Demikian Usulan Pendekatan Teknis Dan Metodologi ini kami buat dimana
konsultan telah mengkaji seluruh materi dan substansi yang merupakan isi
dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai dasar untuk mengorganisasi jasa
konsultansi untuk pelaksanaan paket Jasa Konsultansi Perencanaan
Rekayasa – Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air.
Secara garis besar, usulan ini memberikan acuan didalam melaksanakan
paket Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa – Jasa Desain Rekayasa
Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air. Muatan dari usulan ini adalah materi yang
bersifat pengaturan umum, khusus, teknis dan non-teknis dari pengkajian dan
pengevaluasian pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa –
Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air yang dipaparkan
dalam Usulan Pendekatan Teknis Dan Metodologi ini tidak lepas dari dasar
acuan yang diberikan yakni sasaran dan tujuan yang terdapat dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan dimaksudkan untuk mencapai layanan yang
memuaskan serta tercapainya kerjasama yang baik antara pemberi tugas dan
semua pihak yang terkait dan berkepentingan dengan pekerjaan ini.

Kiranya pemaparan dari Usulan Pendekatan Teknis Dan Metodologi ini dapat
memberikan gambaran dan informasi yang jelas akan kemampuan teknis CV.
STB 64 dalam kaitan penanganan pekerjaan tersebut diatas sebagaimana
yang diharapkan. Kami memahami, bahwa Usulan Pendekatan Teknis Dan
Metodologi ini masih jauh dari pada kesempurnaan, namun untuk
melaksanakan pekerjaan “Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa – Jasa
Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air” kami telah betul-betul
memahami apa yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
menyatakan sanggup untuk melaksanakan tugas yang dimaksud dengan
segala aturan dan standar yang berlaku.Terlepas dari itu kami tetap berharap
bahwa apa yang telah kami sampaikan dalam Usulan Pendekatan Teknis Dan
Metodologi ini menjadikan perhatian dan penilaian tersendiri buat perusahaan
kami. Atas segala saran masukan dan kritik yang dapat membangun dan
menambah pengalaman bagi perusahaan kami, maka kami sangat membuka
diri.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Semoga apa yang kami tawarkan dalam Usulan Pendekatan Teknis Dan
Metodologi pekerjaan ini mendapat sambutan yang positif dari pihak
pengguna jasa, dan atas kesempatan yang diberikan kepada perusahaan
kami untuk mengajukan Penawaran Administrasi & Teknis, kami ucapkan
terima kasih. Hormat kami CV. STB 64.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Seluruh tahapan pekerjaan tersebut di atas selanjutnya ditampilkan


secara grafis yang menunjukkan pemanfaatan waktu pekerjaan secara
optimal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan
Kerja.

Pelayanan tenaga ahli akan disesuaikan dengan pelaksanaan


konstruksi dilapangan sehingga memungkinkan untuk diperpanjang jika
kondisi pelaksanaan pekerjaan perencanaan masih memerlukan layanan
jasa konsultansi atas permintaan Pemimpin Kegiatan

Grafis tersebut meliputi tabel dan grafis program kerja konsultan di


lapangan, jadwal penugasan personil, tenaga ahli dan tenaga
pendukung, sesuai man-month, dan matriks tanggung jawab, yang
menunjukkan siapa mengerjakan apa dan seberapa besar tanggung
jawabnya.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

F.1. TENAGA AHLI.

Dalam hal penentuan kualifikasi personil, konsultan mengacu pada kualifikasi


yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja tatapi karena pertimbangan
untuk memperoleh hasil yang optimal maka pada kondisi tertentu kualifikasi
yang digunakan dalam pekerjaan ini perlu ditambah.
Seluruh pekerjaan akan dilaksanakan dibawah tanggung jawab langsung
tenaga-tenaga ahli yang sesuai dengan latar belakang pendidikan,
latihan/kursus, pengalaman, wawasannya yang berpengetahuan luas dan
ahli dalam melakukan perencanaan sejenis. Selain itu, para tenaga ahli
tersebut akan bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya.

Tugas layanan keahlian terdiri dari satu tim yang mempekerjakan beberapa
tenaga yang telah mendapatkan latihan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-
JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR yang terdiri atas
beberapa disiplin keahlian bidang pekerjaan sebagai berikut :
-
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

J.1 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Didalam KAK pekerjaan ”JASA KONSULTANSI PERENCANAAN
REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR ”,
bahwa waktu yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan
ditetapkan selama 90 Hari Kalender. Penyusunan jadual pelaksanaan
pekerjaaan yang sistimatis sebagai langkah awal pelaksanaan
pekerjaan ini, akan merupakan salah satu ukuran keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Langkah mana dapat ditandai dengan
adanya suatu konsep dan metodologi pendekatan yang jelas dan
komprehensif serta terarah, sebagai landasan untuk melaksanakan
pekerjaan selanjutnya.

Pada prinsipnya menjadwalkan suatu kegiatan adalah mengatur


jadwal masing-masing kegiatan (task) dan peristiwa (milestone)
sedemikian rupa sehingga konflik pemakaian sumberdaya dapat
dihindari, serta sebagai alat kontrol waktu penyelesaian pekerjaan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Penjadwalan yang
telah dianggap memenuhi syarat siap untuk dipakai sebagai alat
pengendali jalannya pelaksanaan pekerjaan.
Usulan Teknis
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN REKAYASA-JASA DESAIN REKAYASA UNTUK PEKERJAAN TEKNIK SIPIL AIR

Anda mungkin juga menyukai