BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Landasan hukum
a. Undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional
b. Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan, peraturan pemerintah republik indonesia nomor 32 tahun 2013
tentang perubahan PP 19/2005 standar nasional pendidikan
c. Peraturan menteri pendidikan nasional RI no 41 tahun 2007 dan permendikbud RI
nomor 22 tahun 2016 (khusus k 13) tentang standar proses
d. Peraturan menteri pendidikan nasional RI No103 tahun 2014 tentang pembelajaran
pendidikan dasar dana menengah
e. Peraturan menteri agama RI nomor 60 tahun 2015 tentang penyelenggaraan
pendidikan madrasah
f. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan RI nomor 160 tahun 2014 tentang
pemberlakuan kurikulum tahun 2006 dan kurikulum tahun 2013
g. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 61 tahun 2014 tentang
kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah
h. Peraturan menteri agam RI nomor 177 tahun 2014 tentang implementasi kurikulum
2013 di madrasah
i. Keputusan menteri agama republik indonesia nomor 207 tahun 2014 tentang
kurikulum madrasah
j. PMA nomor 165 tahun 2014 tentang pedoman kurikulum 2013 mapel agama islam
dan bahasa arab
k. Edaran SK Dirjen pendis Nomor SE./DJ.I/PP.00.6/1/2015 tentang tindak lanjut
KMA 207 tahun 2014 tentang kurikulum madrasah
l. SK Gubernur Jatim No 12/2008 dan peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19
Tahun 2014 tentang mata pelajaran bahasa Jawa/Madura sebagai muatan lokal wajib
di sekolah dan madrasah
m. Permendikbud RI Nomor 20 tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan
n. Permendikbud RI Nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi
o. Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses
p. Peraturan menteri pendidikan nasional RI Nomor 23 tahun 2016 tentang standar
penilaian
q. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun 2016 dan
permendikbud no 37 tahun 2018 tentang kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum
2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
r. Peraturan menteri agama nomor 42 tahun 2016 tentang organisasi dan tata cara kerja
kementerian agama
s. Permendikbud nomor 3 tahun 2017 tentang penilaian hasil belajar oleh pemerintah
dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Pada akhirnya kurikulum ini tetap sebagai sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran dilaksanakan di kelas atau di luar keals dengan menggunakan stategi
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
VISI : Terciptanya peserta didik yang beriman, cerdas, terampil, mandiri, mencitai
Al-Qur’an dan berwawasan luas.
MISI :
TUJUAN: Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan
sekolah dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai
berikut:
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yanag harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Kompetensi dimaksud terdiri atas untuk semua mata pelajaran umum untuk kelas
I sampai dengan kelas VI menggunakan kurikulum 2013 dengan kompetensi yang
dikembangkan dari permendikbud no 20, 21, 22, 23, dan 24 tahun 2016 dan permendikbud no
37 tahun 2018. Untuk rumpun mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan bahasa arab kelas
I,II,III,V & VI kompetensi dikembangkan dari standar isi dan standar kompetensi lulusan
PMA 165 tahun 2014. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian
integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Struktur
kurikulum terdiri dari tiga komponen, yaitu mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri. Kelompok mata pelajaran menurut peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005
menyatakan bahwa kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
A. Struktur kurikulum
Struktur kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Integral An-Nur Hayya selama 6 tahun
mulai kelas 1 sampai dengan kelas VI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan
standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
Struktur kurikulum kelas 1 sampai dengan kelas VI struktur kurikulum kelas 1 sampai
dengan kelas VI berdasarkan kurikulum 2013 yang memuat tematik umum dan muatan mata
pelajaran, 1 muatan lokal, dan 2 pengembangan diri, seperti tertera pada tabel.
No Kelompok mata pelajaran Cakupan
1 Agama dan akhlak mulia 1. Agama dan akhlak mulia kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak
mulia. Kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
2 Kewarganegaraan dan kepribadian Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dimaksudkan untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan
bernegara serta peningkatan kualitas dirnya
sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan
termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme nela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kolusi dan nepotisme
3 Ilmu pengetahuan teknologi Kelompok mata pelajaran ilmun pengetahuan
dan teknologi pada MI dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi, mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah
yang kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada MI dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas,
kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan
harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5 Jasmani Kelompo mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada MI dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat
Struktur kurikulum madrasah ibtidaiyah (MI) Integral An-Nur Hayya meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. Struktur kurikulum MI Integral
An-Nur Hayya kemenag disusun berdasarkan standar Isi dan standar Kompetensi Lulusan,
yaitu sebagai berikut:
PMA No 165 Tahun 2104 tentang kurikulum PAI dan Bahasa Arab
e. Meningkatkan pengenalan dan kemampuan mengambil ibrah terhadap
peristiwa penting sejarah kebudayaan Islam mulai perkembangan masyarakat
Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan para Khulafaurrasyidin, Bani
Umayyah, Abbasiyah Al- ayyubiyah sampai dengan perkembangan Islam di
Indonesia
f. Mengapresiasi fakta dan makna peristiwa-peristiwa bersejarah dan
mengaitkannya dengan fenomena kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi,
iptek dan seni
g. Meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam peristiwa
bersejarah
5) Bahasa Arab
Tujuan
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa arab, baik lisan
maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak
(‘istima), berbicara (kalam), membaca (qiraah), dan menulis (kitabah)
b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa arab sebagai salah satu
bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan
budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik
diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya
Selain standar kompetensi lulusan (SKL) tiap mapel PAI dan akhlak mulia di atas,
mapel agama dan budi pekerti yang mengimplementasikan kurikulum 2013 pada kelas I
sampai dengan kelas VI, secara umum diarahkan pada tercapainya standar kompetensi
lulusan madrasah ibtidayiah berdasarkan PMA 165 Tahun 2014 yakni:
Tabel 2
B. Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi
Berkembang secara positif dan demokratis
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung
atau tidak langsung
C. Bahasa indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
Berkomunikasi secara efektif sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara
lisan maupun tulis
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
Memahami bahasa indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
Menggunakan bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti
Menghargai dan mengembangkan sastra indonesia
D. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat
Memecahkan masalah
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
E. Ilmu pengetahuan alam
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi
Mengembangkan keterampilan proses
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
F. Ilmu pengetahuan sosial
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk
G. Seni budaya dan keterampilan
Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan:
Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan
H. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan:
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
kebugaran jasmani
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama,
percaya diri, demokratis
Mengembangkan keterampilan menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga
Selain Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mapel umum diatas, mapel agama dan
budi pekerti yang mengimplementasikan kurikulum 2013 pada kelas I-VI secara umum
diarahkan pada tercapainya standar kompetensi lulusan madrasah ibtidaiyah berdasarkan
permendikbud no 20 tahun 2016 yakni:
Tabel 3
4. Beban belajar
a. Pengaturan beban belajar dan alokasi waktu belajar
Tabel 6
Pengaturan Beban Belajar
Kelas Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu
pembelajaran pembelajaran efektif per pembelajaran/jam
tatap perminggu semester pertahun
muka/menit tahun ajaran
I 35 36 17-19 629-703
II 35 36 17-19 629-703
III 35 44 17-19 663-741
IV 35 44 17-19 -
IV s/d VI 35 44 17-19 -
5. Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan
belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada
tingkat penguasaan minimal atau diatasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belaajr terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun
pelajaran dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan belajar dalam satu semester
adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran
yang diikutinya dalam satu semester.
Ketuntasan belajar dalam setiap tahun pelajaran adalah keberhasilan peserta didik pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan
pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata
pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C) dan Kurang (D)
sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 8
Nilai ketuntasan sikap Predikat
Sangat baik A
Baik B
Cukup C
Kurang D
Ketuntasan belajar untuk aspek sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B). Nilai
ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka
dengan rentang nilai 0 (nol)- 100 (seratus).
- Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada
standar kompetensi Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, kondisi satuan pendidikan.
- Kriteria penetapan KKM tiap mapel
1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
2. KKM ditetapkan oleh musyawarah guru mata pelajaran madrasah Ibtidaiya
Integral An-Nur Hayya
3. KKM yang sudah ditetapkan akan disosialisasikan ke semua guru, siswa dan
orangtua pada awal tahun pelajaran
4. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100
5. Nilai KKM dicantumkan dalam laporan hasil belajar siswa (LHBS) dengan
menggunakan ARD
6. Kriteria penetapan KKM
KKM madrasah Ibtidaiya Integral An-Nur Hayya ditentukan melalui analisis tiga
hal, yaitu: tingkat kerumitan (kompleksitas), daya dukung sekolah )man, money,
material), intake (tingkat kemampuan rata-rata siswa)
- Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan
data empiris dari pengalaman guru dalam membelanjakan KD tersebut pada
waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi,
semakin rendah nilai KKM-nya.
- Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi
guru (misalnya hasil uji kompetensi guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu
kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana dan kebijakan madrasah.
Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
- Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi
antara lain berdasarkan hasil ujian pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil tes
awal yang dilakukan oleh madrasah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi
aspek intake, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada satuan pendidikan sebagai berikut:
Untuk memudahkan menentuka KKM, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru
mata pelajaran. Berikut disajikan skala penilaian pertama.
Tabel 9
Dalam menetapkan nilai KKM mata pelajaran, pendidik/satuan pendidikan dapat juga
memberikan bobot berbeda untuk masing-masing aspek, atau dengan menggunakan skor
pada setiap kriteria yang ditetapkan sebagai pilihan kedua.
Tabel 10
KKM Predikat
D C B A
N <N N≤..... ..... .....≤100
Satuan pendidikan diharapkan menentukan KKM yang sama untuk semua mata pelajaran
pada tingkatan kelas tertentu. Untuk penetapan kriteria ketuntasan minimal terdapat dalam
tabel berikut:
Tabel 12
Penetapan KKM
no komponen KKM/Kelas
Kelas I Kelas II Kelas Kelas Kelas v Kelas
III IV VI
1 Mata Pelajaran
2 Al-Quran Hadis 70 70 70 75 75 75
3 Akidah Akhlak70 70 70 70 75 75 75
4 Fiqih 70 70 70 75 75 75
5 Sejah - - - - - -
Kebudayaan
Islam
6 Pendidikan 70 70 70 75 75 75
Kewarganegaraan
7 Bahasa Indonesia 70 70 70 75 75 75
8 Bahasa Arab 60 60 70 70 70 70
9 Matematika 70 70 70 75 75 75
10 Ilmu - - - - - -
Pengetahuan
Alam
11 Ilmu - - - - - -
Pengetahuan
Sosial
12 Seni budaya dan 70 70 70 70 70 70
keterampilan
13 Pendidikan 70 70 70 70 70 70
jasmani dan
kesehatan
14 Muatan lokal
15 BTQ 70 70 75 75 75
16 Tahfizh 70 70 75 75 75
17 Bahasa Inggris 60 60 70 70 70
18 Pengembangan Minimal
diri Baik
Kriteria penetapan KKM satuan pendidikan setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan,
satuan pendidikan dapat menetapkan satu KKM yang sama dengan mempertimbangkan nilai
terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran pada kelas tersebut.
Misalnya madrasah Ibtidaiyah Integral An-Nur Hayya memiliki KKM mata pelajaran pada
kelas I terendah = 65 dan tertinggi = 76. Jika ditentukan rata-ratanya maka diperoleh 71.
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka madrasah Ibtidaiyah Integral An-Nur Hayya
dapat menentukan satu KKM yang berlaku untuk semua mata pelajaran pada kelas I
berdasarkan rata-rata yaitu 71, maka interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran
pada kelas I menggunakan tabel yang sama, sebagaimana ditunjukkan di bawah ini. Rumus
interval nilai adalah sebagai berikut: misalnya KKM 71, maka interval nilainya= 10 karena
panjang interval 10, maka interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.
Interval predikat
91-100 A
81-90 B
71-80 C
<71 D
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan maka siswa mendapatkan
program pengajaran remedial dan tes remedial yang dilaksanakan diluar jam tatap muka.
Bagi siswa yang mencapai lebih dari ketuntasan yang ditetapkan maka mendapatkan
pengayaan yang dilaksanakan dengan bimbingan khusus.
m. Berbicara
a. Observasi perilaku
b. Pertanyaan
c. Laporan pribadi
d. Pengungkapan perasaan langsung
Proyek yaitu penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam kurun atau
periode tertentu dengan tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Pengumpulan data
c. Pengorganisasian
d. Pengolahan
e. Penyajian data
f. Laporan
Produk yaitu penilaian terhadap keterampilan dalam membuta suatu produk dan
kualitas produk tersebut, seperti:
a. Makanan
b. Hasil karya seni (LKS, gambar dll)
c. Mode/pakaian
d. Tali temali
e. Tanaman
f. Hiasan
g. Pesawat sederhana dan lain-lain
Portofolio
a. Karangan prosa/puisi
b. Gambar
c. Desain
d. Denah/peta
e. Laporan
f. Surat
g. Naskah drama
h. Kartu ucapan
i. Doa
j. Rumus
k. Resep
l. Naskah pidato
m. Teks lagu
a. Penilaian harian yaitu berupa penilaian harian yang terdiri dari beberapa KD
PAS/PAT yaitu penilaian akhir semester merupakan penilaian yang dilaksanakan seluruh
KD dari satu semester
Remedial : dilaksanakan pada KD yang belum dikuasai oleh siswa
b. Bobot Tagihan
1. Penilaian Harian = 50%
2. Non tes = 50%
3. Nilai Harian = (penilaian harian + non tes): 20%
4. Nilai PAS/PAT = 30%
5. Nilai rapot = 70% nilai harian + 30% nilai semester
c. Kenaikan kelas
Sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan, BSNP Model penilaian kelas dan SK Dirjen Pendis Nomor 5161 Tahun 2018
Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada MI. Menentukan kriteria kenaikan
kelas sebagai berikut: peserta didik dinyatakan naik kelas apabila dinyatakan naik kelas
dengan memenuhi ppersyaratan:
Selanjutnya, setelah pembelajaran ulang peserta didik mengikuti penilaian perbaikan. Apabila
memperoleh nilai yang lebih tinggi dari KKM, nilai yang diakui sama dengan besarnya
KKM, sedangkan peserta didik yang nilai kurang dari KKM akan mengikuti pembelajaran
ulang untuk kedua kalinya yang merupakan kesempatan terakhir.
f. Pindah sekolah
a. Sekolah akan memfasilitasi adanya siswa yang pindah madrasah baik swasta maupun
negeri
b. Untuk pelaksanaan pindah madrasah lintas Provinsi/Kabupaten/Kota, dikoordinasikan
dengan Dinas PendidikanProvinsi/Kabupaten/Kota setempat/ Jl. Raden Saleh Gg.
Lurah No.10 RT 006 RW 002 Karang Tengah Kota Tangerang Banten Indonesia.
c. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis madrasah
d. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (rapor) dari madrasah asalh sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan di madrasah
e. Melakukan tes atau matrikulasi bagi siswa pindahan
g. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum untuk MI dapat memasukan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan akademik, dan atau kecakapan vokasional. Pendidikan
kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran
dan atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan
hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau
dari satuan pendidikan formal lain dan atau nonformal. Pendidikan yang berorientasi pada
kecakapan hidup dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik
memperoleh bekal keterampilan dan keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber
penghidupannya. Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dirancang dengan
mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat serta
mengimplementasikannya ke dalam program pendidikan di madrasah, kurikulum yang
mereflesikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran yang khas dan terukur sehingga
kompetensi lulusannya dapat memenuhi standar yang dapat dipertanggung jawabkan.
- Dalam mata matematika dari daftar kecakapan hidup di atas guru matematika dapat
merancang RPP dengan memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung
jawab dan berpikir kritis) dengan menyisipkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan
profokatif pada soal-soal dan bahan ajar matematika yang dikembangkan. Kecakapan
hidup sosial (bekerjasama dan keterbukaan terhadap kritis) diintegrasikan dengan cara
memilih metode pembelajaran diskusi atau metode kooperatif dalam kegiatan
pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan kemampuan bekerjasamanya
berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga
dilatihkan sehingga siswa lebih terlatihdalam menerima sebuah kritik.
- Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia/Bahasa Inggris/Bahasa Arab
Pembentukan aspek kecakapan personal seperti tanggung jawab, kemandirian,
kepercayaan diri diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia/ Bahasa
Inggris/ Bahasa Arab dengan cara memilih bahan bacaan dan contoh-contoh teks yang
menggambarkan pentingnya kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.
Mata pelajaran bahasa cukup fleksibel untuk memilih topik-topik teks/cerita/drama
yang berguna untuk membentuk kemandirian, tanggung jawab.
h. Program SKUA
Pendidikan kecakapan hidup di madrasah Ibtidaiyah MI Integral An-Nur Hayya meliputi
bidang agama, berdasarkan surat edaran jenderal pendidikan islam No.
Dj.11.1/PP.00/ED/863A/2008 Tentang pelaksanaan Peraturan Menteri Agama RI No. 2
Tahun 2008 dan surat edaran Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten
No. Kw. 13.4/1/HK.00.8/465/2012 Tentang Standar kecakapan Ubudiyah dan Akhlakul
Karimah (SKUA), maka kecakapan hidup bidang agama di Madrasah Ibtidaiyah Integral
An-Nur Hayya meliputi Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah (SKUA)
- KELAS I
a. Al-Quran
mampu menghafal dengan benar dan fasih:
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum pada satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Tabel 1
No Kegiatan Alokasi waktu Keterangan
1 Minggu efektif Minimum 17 Digunakan untuk
belajar minggu dan kegiatan
maksimum 19 pembelajaran
minggu efektif pada setiap
satuan pembelajaran
2 Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap
semester minggu semester
3 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk
pelajaran minggu penyiapan kegiatan
dan administrasi
akhir dan awal
tahun pelajaran
4 Hari libur 2-4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu
5 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu peraturan
pemerintah
6 Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan
minggu pendidikan dengan
ciri kekhususan
masing-masing
7 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk
madrasah minggu kegiatan yang
diprogramkan
secara khusus oleh
madrasah tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran
efektif
Tabel 2
Tanggal Kegiatan
1 Januari 2023 Tahun Baru Islam
3 Januari 2023 HAB Kementerian Agama
4 Januari 2023 Awal Semester Genap
12 Februari 2023 Tahun Baru Imlek
11 Maret 2023 Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad
SAW
14 Maret 2023 Hari Raya Nyepi
2 April 2023 Jumat Agung
1 Mei 2023 Hari Buruh
2 Mei 2023 Hari Pendidikan Nasional
13 Mei 2023 Kenaikan ISA Al-Masih
15-16 Mei 2023 Hari Raya Idul Fitri 1444 H
26 Mei 2023 Hari Raya Waisak
1 Juni 2023 Hari Lahir Pancasila
1-12 Juni 2023 Penilaian Akhir Semester (PAS)
18 Juni 2023 Pembagian Raport Semester Genap
20 Juni – 11 Juli 2023 Libur Akhir Tahun Pelajaran 2022/2023