Standart Konstruksi P2B

Penyusun :
Standar Konstruksi Distribusi PLN Wilayah Papua dan Papua Barat,

Disusun oleh
Sub Bidang Perencaan Pola Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi pada
Bidang Teknik PLN Wilayah Papua dan Papua Barat
Kelompok Kerja Standar Konstruksi Distribusi Jaringan Tenaga Listrik :

Mahly J. Kbarek, Johan Febriawan, Adam Faseh R, Billy Brian Sangkek.
Narasumber :
Buku Standar Konstruksi Jaringan Distribusi PLN WIlayah Papua dan Papua Barat
Buku 5 Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik Tahun 2010
Buku 4 Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Listrik Tahun 2010
Buku 3 Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik Tahun 2010
Buku 2 Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik Tahun 2010
Buku 1 Kriteria Desain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tahun 2010
Buku Konstruksi Jaringan Distribusi PLN Distribusi Jawa Timur Tahun 2013
Diterbitkan Oleh :
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat
Jalan Ahmad Yani, No.18 Jayapura
Jayapura - Papua
STANDART KONSTRUKSI PT. PLN (PERSERO) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian Istilah
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Perseroan adalah PT. PLN (Persero) yang didirikan dengan akta notaris Sutjipto SH beserta
perubahannya.
2. General Manager (GM) adalah General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua
Barat.
3. PLN Unit adalah PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.
4. PLN Unit Pelaksana adalah PT PLN (Persero) Area.
5. Susut Jaringan Distribusi adalah kWh yang dikirimkan ke Jaringan Distribusi dikurangi kWh
terjual.
6. Efektifitas adalah meminimalisasi ruang dan waktu tanpa mengabaikan engineering.
7. Efisiensi adalah meminimalisasi biaya, baik biaya investasi dan biaya operasi tanpa mengabaikan
engineering.
8. Jaringan Distribusi adalah media penyaluran tenaga listrik dari Pembangkit/Gardu Induk ke
Pelanggan.
9. SLTR (Sambungan tenaga Listrik Tegangan Rendah) adalah bagian dari jaringan distribusi untuk
melayani pelanggan dengan sistem tegangan rendah 220/ 380 Volt.
10. SLP (Sambungan Luar Pelayanan) adalah bagian dari SLTR sebagai titik sambung dari JTR ke
tiang atap.
11. SLTM (Sambungan tenaga Listrik Tegangan Menengah) adalah bagian dari jaringan distribusi
untuk melayani pelanggan dengan sistem tegangan menengah 20 KV.
12. SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) adalah jaringan distribusi tenaga listrik yang
menggunakan saluran udara dengan sistem tegangan rendah.
13. SKTR (Saluran Kabel Tegangan Rendah) adalah jaringan distribusi tenaga listrik yang
menggunakan saluran kabel bawah tanah dengan sistem tegangan rendah.
14. SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) adalah Jaringan distribusi tenaga listrik yang
menggunakan saluran udara dengan sistem tegangan menengah.
15. SKUTM (Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah) adalah jaringan distribusi tenaga Iistrik
yang menggunakan kabel udara berisolasi dengan sistem tegangan menengah.
16. SKTM (Saluran Kabel tanah Tegangan Menengah) adalah jaringan distribusi tenaga Iistrik yang
menggunakan kabel tanah dengan sistem tegangan menengah.
17. GTT (Gardu Transformator Tiang) adalah Gardu listrik yang berisi/terdiri dari Transformator dan
perlengkapannya di pasang di Tiang.
18. GTT khusus adalah GTT yang diperuntukkan khusus melayani satu pelanggan tertentu.
19. APP (Alat pembatas dan Pengukur) adalah seperangkat alat pembatas dan pengukuran sebagai
titik transaksi antara PLN dan Pelanggan.
20. Kms (kilometer sircuit) adalah satuan yang umum dipakai di PLN untuk menentukan panjang
jaringan penghantar 3 phasa.
21. Meter energi alat untuk mengukur energi listrik.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
1. Maksud diberlakukannya Keputusan ini agar Setiap PLN Unit Pelaksana dapat lebih pasti dan
konsisten dalam menerapkan konstruksi jaringan distribusi yang berpedoman pada Keputusan
Direksi PT PLN (Persero) No. 473.K/DIR/2010, No. 474.K/DIR/2010, No. 475.K/DIR/2010,
No. 605.K/DIR/2010, dan No. 606.K/DIR/2010 menjadi tanggung jawabnya secara bertahap,
sehingga semua konstruksi sesuai standar yang berlaku di PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat, baik SPLN maupun standar perusahaan, dan standar lain yang diberlakukan
berdasar keputusan GM.
2. Tujuan diberlakukannya keputusan ini adalah dalam rangka mencapai efektifitas dan efisiensi
konstruksi jaringan distribusi, serta untuk mencapai kinerja terbaik dengan memperbaiki susut
serta keandalan (SAIDI dan SAIFl) dan keamanan penyaluran tenaga listrik ke pelanggan dan
masyarakat yang dibangun dengan dana APLN, APBN, APBD, Loan maupun swadaya
masyarakat.
BAB II
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI
Pasal 3
Penyusunan Konstruksi Jaringan Distribusi
1. Konstruksi jaringan distribusi disusun dengan memperhatikan kaidah engineering, standar
keselamatan kerja dan keandalan penyaluran ketenagalistrikan.
2. Konstruksi jaringan distribusi disusun berdasar standar perusahaan (SPLN) yang berlaku dan
juga standar internasional (IEC, IEEE, ANSI, dan lainnya) yang diacu perusahaan berdasar surat
keputusan atau tercantum dalam spesifikasi kontrak.
3. Konstruksi jaringan distribusi juga disusun berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dan ketentuan lain yang telah ditetapkan PT PLN
(Persero) Kantor Pusat.
4. Konstruksi jaringan distribusi juga disusun berdasar acuan perencanaan dan operasional khusus,
sesuai kebutuhan lapangan yang disahkan oleh GM PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua
Barat, dalam rangka perbaikan kinerja dan peningkatan pendapatan perusahaan.
5. Rencana Pembangunan Pekerjaan Jaringan harus dibuatkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kajian
Kelayakan Operasi (KKO) dan Kajian Kelayakan Finansial (KKF).
Pasal 4
Jenis Konstruksi Jaringan Distribusi
Jenis Konstruksi jaringan distribusi dibagi menjadi :
1. Konstruksi Sambungan tenaga Listrik Tegangan Rendah (SLTR) 1 phasa.
2. Jenis Sambungan tenaga Listrik Tegangan Rendah (SLTR) 3 phasa.
a. SLTR 3 Phasa Pelanggan daya 6,6 kVA sampai dengan 41,5 kVA (Pengukuran Langsung)
b. SLTR 3 Phasa Pelanggan daya 50 kVA sampai dengan 197 kVA (Pengukuran tak Langsung).
3. Jenis Sambungan tenaga Listrik Tegangan Menengah (SLTM)
a. SLTM daya 200 kVA sampai dengan 690 kVA.
b. SLTM daya 691 kVA sampai dengan 2000 kV A.
c. SLTM daya 2001 kVA s/d 9.900 kVA.
d. SLTM daya l0.000 kVA s/d 30.000 kVA.
4. Konstruksi SUTR / SKTR.
5. Konstruksi SUTM / SKTM / SKUTM.
6. Konstruksi Gardu Trafo 1 tiang (cantol), dengan daya 25 s/d 100 kVA, 2 jurusan/group.
7. Konstruksi Gardu Trafo 2 tiang (portal), dengan daya 160 kVA s/d 250 kVA, 4 jurusan/group.
8. Konstruksi Gardu Beton, dengan daya > 250 kVA, ~ 4 Jurusan.
Pasal 5
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah (SLTR) 1 Phasa
1. Panjang Twisted Insulated Cable (TIC) dan kabel tanah NYFGBY per SLTR (SLP dan SMP)
untuk perencanaan rata - rata 30 meter, maksimum 40 meter.
2. Penampang konduktor disesuaikan dengan desain kriteria yang berlaku.
3. Pemasangan APP tegak lurus dan berada pada daerah yang mudah dibaca (misalnya dekat pagar
yang menghadap ke jalan umum, terlindung dari sinar matahari secara langsung dan tetesan air)
batas bawah APP setinggi ±160 cm dari permukaan tanah/lantai.
4. Untuk keseimbangan beban Trafo maka penyambungan dengan daya diatas 7.700 VA, (mengacu
standar operasi probis pelayanan pusat) diupayakan menggunakan sambungan 3 Phasa.
5. Untuk sambungan yang menggunakan tiang atap, Panjang Tiang atap 1,5 meter (50 cm dibagian
bawah atap) dengan pipa besi diameter 1,5 inch ketebalan minimum 2 mm yang telah di hot dip
galvanized dengan ketebalan minimum 70 micron.
6. Khusus untuk rurnah-rumah yg mempunyai ketinggian atap yg tinggi atau bangunan bertingkat
dipasang dengan konstruksi baut mata jangkar.
7. Pemasangan TIC Saluran Luar Pelayanan (SLP) dan Saluran Masuk Pelayanan (SMP) sampai ke
kWH meter pelanggan berada diluar bangunan atau kelihatan secara kasat mata untuk
menghindarkan penyambungan illegal.
8. Jenis kwh meter yang digunakan adalah:
a. KWh meter Elektromekanik kelas 2;
b. KWh meter Elektronik kelas 1.
9. Jumlah tarikan SLTR per tiang maksimum 6 tarikan.
10. Jumlah tarikan SLTR seri - paralel per Phasa maksimum 5 pelanggan.
11. Pada konstruksi tarikan JTR diwajibkan memasang kabel sadapan (kumis) sesuai dengan luas
penampang JTR dengan panjang ± 40 cm.
12. Jumper menggunakan Connector Press (Compression Connector).
13. Untuk perumahan perumahan tertentu dapat menggunakan kWH meter terpusat dengan MCB di
persil / pelanggan atau di desain khusus didepan pagar.
14. Untuk kWh meter Elektronik pasca / prabayar penempatan di persil pelanggan yang mudah di
lihat dan dibaca serta terlindung dari sinar matahari dan tetesan air.
15. Batas dan Daya Pengukuran :
Daya Tersambung (VA) Pembatas MCB (Ampere) Pengukuran Langsung
450 1x2
900 1x4
1300 1x6
Kwh Meter 1Ø 220 Volt 2
2200 1 x 10
Kawat
3500 1 x 16
4400 1 x 20
5500 1 x 25
7700 1 x 35
16. lnstalasi Pelanggan harus mempunyai Surat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan Lembaga
Akreditasi yang sah.
Pasal 6
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah (SLTR) 3 Phasa
1. SLTR 3 Phasa Pelanggan daya 6,6 kVA sampai dengan 41,5 kVA
a. Suplay dari JTR yang digunakan bersama dengan pelanggan lainnya.
b. Dalam hal khusus, bila beban trafo ~ 80% setelah ada penambahan pelanggan maka disuplay
dengan meng-uprate trafo atau penambahan gardu sisipan
c. Pemasangan APP berada pada daerah yang mudah dibaca (misalnya dekat pagar yang
menghadap ke jalan umum terlindung dari sinar matahari secara langsung dan tetesan air).
d. Penampang konduktor disesuaikan dengan Buku I Kriteria Desain Enjinering konstruksi
jaringan distribusi tenaga listrik (SK No: 475.K/DIR/2010 tanggal 11 Agustus 2010).
e. APP dimasukkan dalam Kotak APP yang dapat dipasang pada dinding atau tiang pipa besi 3
inch, ditempatkan sesuai huruf "c". Penempatan Kotak APP bagian bawah berada setinggi
±150 cm dihitung dari lantai.
f. Tiang pipa besi pada huruf "e" dengan ketebalan minimum 2,3 mm yang telah di hot dip
galvanized minimum 70 micron dan dipondasi.
g. Jenis meter energi yang digunakan adalah:
i. Meter Elektromekanik 3 phasa kelas 2
ii. Meter Elektronik pasca bayar 3 phasa kelas I,
iii. Khusus pelanggan 23 kVA s/d 41,5 kVA dilengkapi fasilitas AMR.
h. Kotak APP yang digunakan untuk meter elektromekanik adalah kotak type VI (Tarif ganda ),
sedangkan untuk meter elektronik adalah type III. Batas dan Daya Pengukuran :
Daya Tersambung (VA) Pembatas MCB (Ampere) Pengukuran Langsung
6600 3 x 10
10600 3 x 16
13200 3 x 20 Meter Energi 3Ø 380 Volt
4 Kawat
16500 3 x 25
23100 3 x 35
33000 3 x 50
41500 3 x 63
i. Instalasi Pelanggan harus mempunyai Surat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan Lembaga
2. SLTR 3 Phasa Pelanggan daya 50 kVA s/d 197 kVA

a. Disuplay langsung dari GTT khusus dengan konstruksi gardu portal.
b. Pemasangan Kotak APP menempel pada tiang GTT dan diusahakan pada tempat yang
terlindung dan mudah dibaca (misalnya dekat pagar yang menghadap ke jalan umum).
c. Current transformer (CT) TR yang digunakan adalah SPLN 76 : 1987, kelas 0.5, burden
minimal 5 VA; ratio 150/5 A sd 300/5 A, hanya untuk keperluan PLN.
d. Wiring CT ke meter energi (kWh meter) dipisah dengan wiring tegangan dengan wama kabel
wiring sesuai standar (merah, kuning, hitam dan biru untuk masing - masing phasa R, S, T dan
Netral).
e. Untuk wiring kabel dari CT ke meter menggunakan kabel NYAF 4 mm2, sedangkan kabel
tegangan ke meter menggunakan kabel NYAF 2,5 mm².
f. Jenis meter energi (kWh meter) yang digunakan adalah meter elektronik 3 phasa, kelas I yang
dilengkapi fasilitas AMR.
g. Kotak APP yang digunakan adalah Kotak APP khusus hasil inovasi PLN Wilayah Papua dan
Papua Barat dari bahan Fiber atau alumunium atau plat minimal 2,8 mm dengan dilapisi sistem
pelapisan anti karat Hot Dip Galvanized dengan ketebalan minimal 70 micron dan dicat
dengan cat desain khusus subtrat metal non ferrous untuk galvanis, aluminium dan atau dengan
dilapisi cat sistem powder coating sesuai spesifikasi pada kontrak atau hasil revisi SPLN 55.
h. Pembatas menggunakan MCCB fixed type.
Batas dan Daya Pengukuran :
Daya Arus Ratio CT Faktor Kali Pengukuran
(kVA) Nominal (A) KWH KVAR Tidak Langsung
Min 50 76
100 5 20 20
Max 66 100
Min 70 106 Meter Energi
150 5 30 30 3Ø 380 Volt 4
Max 82,5 125
Min 85 129 Kawat,
200 5 40 40 dipasang di sisi
Max 131 198
Min 140 212 tegangan rendah
250 5 50 50
Max 164 248
Min 170 258
300 5 60 60
Max 197 298
i. Instalasi SUTM dan gardu distribusi harus mempunyai Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari PLN
Jaser.
j. Jnstalasi Pelanggan harus mempunyai Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan Lembaga
Pasal 7
Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Menengah (SLTM)
1. SLTM daya 200 kVA sampai dengan 690 kVA

a. Suplay dari gardu Induk menggunakan penyulang yang digunakan bersama dengan pelanggan
Iain.
b. Menggunakan PMCB yang sudah lulus type test PLN Litbang atau Type Kubikel
menggunakan 1 LBS incoming, 1 Metering (3 PT) dan 1 CB Out Going (CB Fixed atau drow
out dan 3 CT), rating arus 630 A, rating tegangan 24 kV, Ketahanan arus hubung singkat (Ith)
minimum 16 KA, 1 s dan Breaking Capacity untuk CB Out Going minimum 16 kA.
c. Kabel incoming yang masuk pada kubikel menggunakan kabel jenis single core.
d. Pelanggan di wajibkan menyediakan :
i. Lahan minimum 20 m2 (5m x 4m) dan bangunan gardu tembok PLN
dengan tinggi langit langit minimal 3,2 m.
ii. Ketinggian permukaan lantai minimal 30 cm dari ketinggian jalan utama.
e. Konstruksi bangunan gardu tembok mengacu pada SK DIR 605.K/DIR/2010 buku 4 standar
konstruksi gardu distribusi dan gardu hubung tenaga listrik.
f. Penempatan Gardu tembok berada di bagian depan persil diluar bangunan utama dan dekat
jalan masuk utama yang memudahkan petugas PLN leluasa keluar masuk untuk keperluan
operasional dan pemeliharaan.
g. Penempatan peralatan APP ditanam di dalam atau ditempel pada dinding gardu tembok PLN
yang terlindung dari sinar matahari.
h. Meter energi yang digunakan adalah meter elektronik 3 phasa klas 0,5s dilengkapi fasilitas
AMR.
i. APP disisi TM menggunakan kubikel dengan gardu beton, Apabila menggunakan PMCB,
maka peralatan APP ditempatkan berdampingan dengan panel control PMCB dan penempatan
PMCB harus di dalam persil pelanggan.
j. Kelas CT TM 0,2s, 5Pl0 burden minimal 5 VA untuk keperluan pengukuran dan burden
minimal 10 VA untuk proteksi dengan sambungan empat kawat.
k. Rasio CT single primer, double sekunder 10/5-5 A (240 KV A - 345 KV A) s/d 20/5-5 A (346
KV A - 690 KVA). Ith minimum 8 kA, 1 sec.
l. PT yang digunakan dengan ratio 20000/V3 : 100/V3 - 100/3 (double sekunder ) dengan faktor
tegangan 1,2 Vn continous - 1,9 Vn 30 second, kelas akurasi 0,5 atau yang lebih baik
(pengukuran) dan 3P (proteksi); burden minimal 30 VA.
m. Batas dan daya pengukuran mengacu pada Surat Kepala Divisi Niaga Nomor
504/072/DIVAGA/2013 sesuai lampiran.
n. Batas dan Daya Pengukuran :
Daya Arus Rasio Faktor Kali

(kVA) Nominal KWH KVAR
PT CT
(A)
Min 200 5,77
200 10 5 400 400
Max 345 9,96
Min 380 10,97
200 15 5 600 600
Max 500 14,43
Min 520 15,01
200 20 5 800 800
Max 690 19,92
o. Setting Relai untuk pembatasan arus disesuaikan dengan Daya Kontrak pelanggan dengan
kurva Long Time Inverse/ IEC LTI (sesuai TDL dan untuk 4In Setting Waktunya
memperhitungkan Inrush current waktu trip 0, l s/d 0, 15 s).
p. Pada Relai pembatas selain Over Current Relay (OCR) diaktifkan juga relai GFR untuk:
i. Instalasi Milik Pelanggan (IML) yang menggunakan JTM dari kubikel outgoing ke
trafo pelanggan dengan panjang SKTM/ SKUTM < 300 ms, diaktifkan relai GFR
(setting dikoordinasikan dengan GI/PLTD)
ii. Instalasi Milik Pelanggan (IML) yang menggunakan JTM dari kubikel
outgoing ke trafo pelanggan dengan panjang SKTM/ SKUTM > 300 ms, diaktifkan relai
GFR (setting dikoordinasikan dengan GI/PLTD).
q. Instalasi Milik Pelanggan harus mempunyai Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan
Lembaga Akreditasi yang sah.
r. Instalasi Milik Pelanggan sisi tegangan menengah (TM) minimal harus dilengkapi dengan
pengaman berupa Circuit Breaker (CB) atau Fuse Cut Out (FCO) yang bisa dikoordinasikan
dengan proteksi sisi PLN.
2. SLTM daya 691 kVA sampai dengan 2180 kVA

a. Suplay dari Gardu Induk menggunakan penyulang yang digunakan bersama dengan pelanggan
lain.
b. APP disisi TM menggunakan kubikel dengan gardu beton.
c. Kabel incoming yang masuk pada kubikel diutamakan menggunakan kabel jenis single core.
d. Pelanggan di wajibkan menyediakan :
i. Lahan minimum 20 m2 (Sm x 4m) dan bangunan gardu beton PLN dengan tinggi
langit langit minimal 3,2 m.
ii. Ketinggian permukaan lantai minimal 30 cm dari ketinggian jalan utama
e. Penempatan Gardu beton berada di bagian depan persil diluar bangunan utama dan dekat jalan
masuk utama yang memudahkan petugas PLN leluasa keluar masuk untuk keperluan
f. Penempatan peralatan APP ditanam didalam atau ditempel pada dinding gardu beton PLN yang
terlindung dari sinar matahari.
g. Jika lokasi gardu tembok PLN terpisah jauh dengan gardu beton pelanggan maka segala biaya
pengadaan sambungan menjadi tanggung jawab pelanggan.
h. PT yang digunakan dengan ratio 20000/V3 : 100/V3 - 100/3 (sekunder double ratio) dengan
faktor tegangan 1,2 Vn continous - 1,9 Vn 30 second kelas akurasi 0,5 atau yang lebih baik
(pengukuran) dan 3P (proteksi); burden minimal 30 VA.
i. CT TM kelas 0,2s, 5P10 burden minimal 5 VA untuk keperluan pengukuran dan proteksi
dengan sambungan empat kawat.
j. Rasia CT single primer type S, double sekunder dengan Ith minimum 8 kA, 1 sec.
k. Batas Daya dan Pengukuran:
Daya Arus Rasio Faktor Kali
(kVA) Nominal KWH KVAR
PT CT
(A)
Min 725 20,93
200 25 5 1000 1000
Max 865 24,97
Min 900 25,98
200 30 5 1200 1200
Max 1040 30,02
Min 1110 32,04
200 40 5 1600 1600
Max 1385 39,99
Min 1455 42,00
200 50 5 2000 2000
Max 1730 49,94
Min 1750 50,52
200 60 5 2400 2400
Max 2075 59,90
Min 2150 62,07
200 75 5 3000 3000
Max 2500 72,17
l. Meter energi yang digunakan adalah meter elektronik / statis 3 phasa kelas 0,5s dilengkapi
fasilitas AMR.
m. Alat pengukur dan pembatas disisi TM dengan menggunakan kubikel tiga sel 1 LBS
Incoming, kubikel Metering dan kubikel Out Going (fixed), rating arus 630 A, rating tegangan
24 kV, ketahanan arus hubung singkat (Ith) minimum 16 KA, 1 s dan Breaking Capacity untuk
CB Out Going mimmum 16 kA dengan proteksi minimal sesuai karakteristik TDL.
n. Setting Relai untuk pembatasan arus disesuaikan dengan Daya Kontrak pelanggan
dengan kurva Long Time Inverse / IEC LTI (sesuai TDL dan untuk Setting 4In Waktunya
memperhitungkan Inrush Current waktu trip 0,l s/d 0,15 s).
o. Pada Relai pembatas selain Over Current Relay (OCR) diaktifkan juga relai GFR untuk :
i. lnstalasi Milik Pelanggan (IML) yang menggunakan JTM dari kubikel outgoing ke
trafo pelanggan dengan panjang SKTM / SKUTM < 300 ms, diaktifkan relai GFR
(setting dikoordinasikan dengan GI)
ii. lnstalasi Milik Pelanggan (IML) yang menggunakan JTM dari kubikel outgoing ke
trafo pelanggan dengan panjang SKTM/SKUTM > 300 ms, diaktitkan relai DGR
(setting dikoordinasikan dengan GI).
p. Instalasi Pada pembatas dipasang relai UFR dengan setting sesuai SK Dir 1258.K/DIR/ 2011
(tanggal 16 Agustus 2011)
q. Instalasi Milik Pelanggan harus mempunyai Surat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan
i. Instalasi Milik Pelanggan harus dilengkapi dengan pengaman OCR dan GFR yang
bisa dikoordinasikan dengan proteksi Milik Pelanggan (IML) yang menggunakan
JTM dari kubikel outgoing ke trafo pelanggan dengan panjang SKTM / SKUTM <
300 ms, diaktifkan Directional Ground Fault Relay (DGR) / Ground Fault Relai
(GFR) yang setting dikoordinasikan dengan GI
ii. lnstalasi Milik Pelanggan (IML) yang menggunakan JTM dari kubikel outgoing ke
trafo pelanggan dengan panjang SKTM/ SKUTM > 300 ms, diaktifkan Directional
Ground Fault Relai (DGR) / Ground Fault Relay yang settingnya dikoordinasikan
dengan GI
3. SLTM daya 2181 kVA sampai dengan 9.999 kVA

a. Suplay dari gardu lnduk menggunakan penyulang yang digunakan bersama dengan
pelanggan lain atau penyulang sendiri untuk pelanggan yang menginginkan pelayanan
khusus.
b. Untuk pelanggan dengan layanan khusus diperlukan sistem proteksi khusus dan dilengkapi
ATS (Automatic Transfer Switch), sehingga penyulang dapat difungsikan sebagai backup
penyulang yang lain.
c. Menggunakan Gardu beton.
d. Alat pengukur dan pembatas disisi TM dengan menggunakan kubikel tiga sel l LBS
Incoming, kubikel Metering dan kubikel Out Going (drawout), rating arus 630 A,
ratingtegangan 24 kV, ketahanan arus hubung Singkat (I th) minimu 16 KA 1 s dan Breaking
Capacity untuk CB Out Going minimum16 kA dengan proteksi minimal sesuai karakteristik
TDL.
e. Penempatan peralatan APP ditanam didalam atau ditempel pada dinding gardu tembok PLN
yang terlindung dari sinar matahari.
f. Untuk kriteria pelanggan yang menginginkan keandalan khusus dapat menggunakan
kubikel double incoming dengan memakai ATS (Automatic Transfer Switch).
g. CT TM kelas 0,2s 5P l0, burden minimal 15 VA untuk keperluan pengukuran dan
proteksi dengan sambungan 4 kawat, sedangkan meter energi yang digunakan adalah meter
elektronik kelas 0,5s dengan fasilitas AMR. CT ini hanya khusus keperluan pengukuran dan
proteksi PLN.
h. Rasia CT single primer, double sekunder 75/5-5 A (2181 KVA - 2769 KVA), 80/5-5 A (2770
KVA - 3464 KVA), 100/5-5 A (3465 KVA - 4329 KVA), 125/5-5 A (4330 KVA - 5539 KVA),
160/5-5 A (5540 KVA - 6929 KVA), 200/5-5 A (6930 KVA - 8659 KVA). Ith minimum16
kA, 1 sec.
i. PT yang digunakan dengan ratio 20000/V3 : 100/V3 - l00/3 (sekunder double ratio)
dengan faktor tegangan 1,2 Vn continous - 1,9 Vn 30 second kelas akurasi 0,5 atau yang lebih
baik (pengukuran) dan 3P (proteksi); burden minimal 30 VA.
Daya Arus Ratio Faktor Kali
(kVA) Nominal PT CT KWH KVAR
(A)
Min 2600 75,06 200 80 5 3200 3200
Max 2770 79,97
Min 2800 80,83 200 100 5 4000 4000
Max 3465 100,03
Min 3500 101,04 200 150 5 6000 6000
Max 5190 149,83
Min 5400 155,89 200 200 5 8000 8000
Max 6930 200,06
Min 7000 202,08 200 250 5 10000 10000
Max 8660 250,00
Min 8700 251,15 200 300 5 12000 12000
Max 10390 299,94
j. Setting relai untuk pembatasan arus disesuaikan dengan daya kontrak pelanggan dengan kurva
Long Time Inverse/IEC LTl (sesuai TDL dan untuk 41n Setting Waktunya memperhitungkan
Inrush current waktu trip 0,1 s/d 0,15 s).
k. Pada Relai pembatas selain Over Current Relay (OCR) diaktifkan juga relai GFR/DGR untuk:
ii. InstalasiMilik Pelanggan (IML) yang menggunakan JTM dari kubikel outgoing ke
trafo pelanggan dengan panjang SKTM/SKUTM > 300 ms, diaktifkan relai DGR
l. Pelanggan diwajibkan menyediakan :
i. Lahan minimum 20 m2 (5m x 4m) dan bangunan gardu tembok PLN dengan tinggi
ii. Gardu tembok milik pelanggan dilengkapi dengan kubikel TM dengan sistem
proteksi yang dapat dikoordinasikan dengan sistem proteksi milik PLN dan lnstalasi
milik Pelanggan harus terpisah dengan instalasi milik PLN dalam bangunan gardu
tembok.
iii. Ketinggian permukaan lantai minimal 30 cm dari ketinggian jalan utama.
m. Penempatan Gardu tembok berada di bagian depan persil diluar bangunan utama dan dekat
jalan masuk utama yang memudahkan petugas PLN leluasa keluar masuk untuk keperluan
n. Jika lokasi gardu tembok PLN terpisah jauh dengan gardu tembok pelanggan maka segala
biaya pengadaan sambungan menjadi tanggung jawab pelanggan.
o. Untuk pelanggan dengan layanan khusus diperlukan sistem proteksi khusus dan dilengkapi
ATS (Automatic Transfer Switch), sehingga penyulang dapat difungsikan sebagai backup
penyulang yang lain.
p. Instalasi Milik Pelanggan harus mempunyai Surat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan
q. Instalasi Milik Pelanggan harus dilengkapi dengan pengaman OCR dan GFR yang bisa
dikoordinasikan dengan proteksi sisi PLN
4. SLTM daya 10.000 kVA s/d 30.000 kVA

a. Supplay dengan menggunakan penyulang sendiri dimana jumlah penyulang tergantung luas
penghantar yang digunakan (minimum 150 mm2 dengan beban 6 MVA per penyulang)
dengan tetap mempertimbangkan drop tegangan sesuai standar dan menggunakan Gardu beton.
b. Alat pengukur dan pembatas di sisi TM dengan menggunakan kubikel sel 1 LBS Incomi untuk
tiap-tiap penyulang, dilengkapi 1 Kubikel Metering, 1 Kubikel Out Going (CB) drawout dan
kubikel LBS untuk tapping (jumper), sesuai tabel berikut:
Daya Arus Ratio Faktor Konduktor Kubikel Ket.
Nominal Kali /AAACS
CT PT kWH/ (mm2) LBS Mete CB LBS
kVAR Inc. ring Out Out
Min 10500 303,12 400/5 200 16000 150 2 1 1 1 Busbar 630 A
Max 13850 399,83 240 1 1 1 1 CB Out 630 A
Min 13900 401,27 500/5 200 20000 150 2 1 1 2 Busbar 630 A
Max 17300 499,42 240 2 1 1 2 CB Out 630 A
Min 17350 500,87 600/5 200 24000 150 3 1 1 2 Busbar 1250 A
Max 20780 599,88 240 2 1 1 2 CB Out 1250 A
Min 20850 601,91 800/5 200 32000 240 3 1 1 3 Busbar 1250 A
Max 27700 799,65 CB Out 1250 A
Min 27750 801,10 1000/5 200 40000 240 3 1 1 3 Busbar 1250 A
Max 29000 837,18 CB Out 1250 A
*. Untuk penyulang panjang, perlu diperhitungkan drop tegangan sesuai standar
c. Untuk pelanggan dengan layanan khusus diperlukan sistem proteksi khusus, sehingga salah
satu penyulang dapat difungsikan sebagai backup penyulang yang lain.
d. CT TM kelas 0,2s 5P l0, burden minimal 15 VA untuk keperluan pengukuran dan
proteksi dengan sambungan 4 kawat, sedangkan meter energi yang digunakan adalah meter
elektronik kelas 0,5s dengan fasilitas AMR. CT ini hanya khusus keperluan pengukuran dan
proteksi PLN.
e. Rasio CT single primer, double sekunder 400/5-5 A (10 MVA - 12 MVA), 600/5-5 A (12
MVA - 18 MVA), 800/5-5 A ( 18 MVA - 24 MVA), l000/5-5 A (24 MVA - 29 MVA). Ith
minimum 25 kA, l sec
f. PT yang digunakan dengan ratio 20000/V3 : l00/V3 - 100/3 (sekunder double ratio)
dengan faktor tegangan 1,2 Vn continous - 1,9 Vn 30 second kelas akurasi 0,5 atau yang lebih
baik (pengukuran) dan 3P (proteksi); burden minimal 30 VA
g. Type Kubikel menggunakan LBS incoming, 1 Metering (3 PT) dan 1 CB Out Going (CB draw
out dengan 3 CT) serta kubikel LBS untuk Jumper (type kubikel sama dengan type kubikel di
GI), rating arus 630 A, rating tegangan 24 kV, ketahanan arus hubung Singkat (I th) minimum
25 KA, l s dan Breaking Capacity untuk CB Out Going minimum 25 kA.
h. Setting relai untuk pembatasan arus disesuaikan dengan Daya Kontrak pelanggan dengan kurva
Long Time Inverse/IEC LTl (sesuai TDL dan untuk 4In Setting Waktunya memperhitungkan
Inrush current waktu trip 0,1 s/d 0,15 s).
i. Pada Relai pembatas selain Over Current Relay (OCR) diaktifkan juga relai GFR/DGR untuk:
ii. Instalasi Milik Pelanggan (IML) yang menggunakan JTM dari kubikel outgoing ke
trafo pelanggan dengan panjang SKTM/ SKUTM > 300 ms, diaktifkan relai GFR
(setting dikoordinasikan dengan GI).
j. Pelanggan di wajibkan menyediakan:
i. Lahan minimum 35 m2 (5m x 7m) dan bangunan gardu tembok PLN dengan tinggi
ii. Gardu tembok milik pelanggan dilengkapi dengan kubikel TM dengan sistem
proteksi yang dapat dikoordinasikan dengan sistem proteksi milik PLN dan Instalasi
milik Pelanggan harus terpisah dengan instalasi milik PLN dalam bangunan gardu
tembok.
iii. Ketinggian permukaan lantai minimal 30 cm dari ketinggian jalan utama.
k. Penempatan Gardu tembok berada di bagian depan persil diluar bangunan utama dan dekat
jalan masuk utama yang memudahkan petugas PLN leluasa keluar masukuntuk keperluan
l. Penempatan Gardu tembok harus di dekat jalan besar yang memungkinkan pelayanan
teknik dapat leluasa masuk untuk pemeliharaan.
m. Instalasi Milik Pelanggan harus mempunyai Surat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan
n. Instalasi Milik Pelanggan harus dilengkapi dengan pengaman OCR dan GFR yang bisa
dikoordinasikan dengan proteksi sisi PLN.
Pasal 8
Konstruksi SUTR
1. Perhitungan kebutuhan material konstruksi harus berdasarkan hasil survey lapangan.
2. Untuk estimasi perhitungan perencanaan per 1 Kms Murni terdiri dari :
Konstruksi R-9 3 Set
Konstruksi R-9A 1 Set
Konstruksi R-10 - Set
Konstruksi R-11A 1 Set
diperlukan :
i. Treck scoor 10 Set
ii. Horizontal Guy Wire 1 Set
iii. Druck scoor 2 Set
iv. Grounding 4 Set
Untuk pelaksanaan di lapangan dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada dan perubahan harus
dituliskan dalam laporan pemasangan.
3. Perhitungan panjang Bundled Conductor atau Twisted Insulated Cable (TIC) dihitung dengan
memperkirakan sagging / andongan maksimal sebesar 3% dari panjang JTR.
4. Pemasangan Grounding Setiap 4 tiang sekali atau minimal pada konstruksi awal, tengah dan akhir
jaringan.
5. Pada daerah-daerah dengan tanah labil diperlukan pondasi tiang.
6. Konductor yang dipakai minimal ukuran 3x70 + lx50 mm2.
7. Guy Steel Wire / Treck Schoor yang dipergunakan ukuran penampang 35 mm2.
8. Tiang JTR menggunakan tiang beton/tiang besi 9 meter 200 daN.
9. Tiang JTR untuk grounding menggunakan tiang 9 meter 200 daN
10. Untuk kondisi konstruksi R-11 tanpaTreck Schoor, menggunakan tiang beton 9 meter 350 daN
dengan pondasi dilengkapi Pole Block dan atau menggunakan tiang beton/besi 9 meter 350 daN
dengan Treck Schoor TR Khusus.
11. Jarak antar tiang rata - rata 40 meter, jarak maksimum 50 meter.
Pasal 9
Konstruksi SKTR
1. Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) dimungkinkan untuk keandalan pasokan
dan estetika pemasangan konstruksi tersebut yang dalam pelaksanaanya membutuhkan biaya
tinggi dan perlu diperhitungkan rugi-rugi akibat banyaknya tap pada PHB-TR dan pemulihan
gangguan.
2. Jenis kabel bawah tanah harus berpelindung mekanis, jenis NYFGBY dengan ukuran KHA pada
suhu (t) = 30°C dengan kedalaman penggelaran bawah tanah ± 70 cm, dan diberi spare kabel
untuk by pass Setiap PHB-TR.
3. Ukuran penampang dan KHA kabel tanah yang dipakai, adalah :
Jenis Kabel Ukuran Penampang KHA
4 x 95 mm2 275 A
4 x 70 mm2 228 A
NYFGBY
2
4 x 50 mm 185 A
4 x 25 mm2 128 A
4. PHB-TR menggunakan pelat dengan ketebalan minimal 2,8 mm dengan dilapisi dengan Hot Dip
Galvanized dan dicat sesuai dengan cat khusus untuk metal non ferrous, galvanis dan Aluminium
cat sistem powder coating yang digunakan terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
a. PHB-TR Utama dengan kabel sirkit masuk jenis NYFGBY ukuran 95 mm2 dan 70 mm2.
b. PHB-TR Cabang dengan kabel sirkit masuk jenis NYFGBY ukuran 50 mm 2 dan 25
mm2.
c. Kabel saluran ke pelanggan menggunakan NYFGbY ukuran 4x6 mm2. Tidak diijinkan
menyambung langsung sambungan pelayanan dengan beban kurang dari 25 A ke PHB-TR
Utama.
5. Perlengkapan PHB-TR harus memenuhi persyaratan :
a. Kemampuan Hantar Arus.
b. Kemampuan Hubung Singkat.
c. Kemampuan kondisi klimatik (Tingkat IP) yaitu untuk Pasangan Luar dengan kualifikasi
IP.45 (Outdoor free standing) sedangkan Pasangan Dalam dengan kualifikasi IP.44 (Indoor
Wall mounting).
d. Kemampuan Mekanis.
6. Spesifikasi Teknis PHB-TR sebagai berikut :
a. Pengaman Sirkit keluar memakai pengaman lebur jenis HRC type NH/NT.
b. Jumlah Sirkit yang keluar maksimal 6 buah, dengan 1 spare.
c. Jenis Rel Tembaga.
d. Pintu dilengkapi dengan kaca atau bahan tembus pandang.
e. Lampu indikator merah, kuning dan biru pada sisi sirkit masuk.
f. PHB-TR dihubungkan tanah / dibumikan.
g. PHB-TR menggunakan pelat dengan ketebalan minimal 2,8 mm dengan dilapisi dengan Hot
Dip Galvanized dan dicat sesuai dengan cat khusus untuk metal non ferrous, galvanis dan
Aluminium atau dicat dengan sistem powder coating sesuai persyaratan kontrak.
Pasal 10
Konstruksi SUTM
1. Perhitungan kebutuhan material konstruksi harus berdasarkan hasil survey Japangan
2. Untuk estimasi perhitungan perencanaan per 1 Kms Murni terdiri dari
Konstruksi Satuan Penguatan Jaringan Pelanggan Baru

Konstruksi M1 Set 1 -
Konstruksi M5 Set 11 6
Konstruksi M7 Set 1 -
Konstruksi M7X Set
Konstruksi M12X Set
Konstruksi M22 Set - 3
diperlukan :
Treck Schoor TM Set 8 13

Druck Schoor TM Set 1 1
Treck Schoor TM Khusus Set - 1
Grounding Set 4 3
Pole Block Set 9 3
Untuk pelaksanaan di lapangan dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada dan perubahan harus
dituliskan dalam laporan pemasangan.
3. Perhitungan panjang konduktor per phasa dihitung dengan memperkirakan maksimal sagging I
andongan dari panjang SUTM sebagai berikut :
JENIS ANDONGAN
AAAC 1,5%
AAAC-S 2,0%
4. Pada daerah-daerah dengan tanah labil diperlukan pondasi tiang. Pemasangan pondasi tiang
tersebut dilakukan berdasarkan hasil survei lapangan dan diusulkan oleh PLN unit pelaksana
untuk mendapat persetujuan.
5. Pole suporter Galvanized Steel Wire yang dipergunakan ukuran penampang 70 mm2.
6. Untuk di daerah perdesaan atau daerah yang pertumbuhan bebannya lambat menggunakan
penghantar 70 mm2, dengan tiang beton/besi minimal 12 meter 200 daN (untuk kondisi berbeban
menggunakan tiang beton/besi 12 meter 350 daN), sedang di daerah yang pertumbuhan bebannya
cepat menggunakan penghantar 150 mm2, tiang beton 13 meter 350 daN atau 14 meter 350 daN
disesuaikan dengan kondisi eksisting (untuk kondisi berbeban menggunakan tiang beton 13 meter
350 daN atau 14 meter 350 daN)
7. Penghantar yang digunakan secara umum menggunakan penghantar telanjang A3C sedangkan
untuk daerah rawan pohon, perkotaan atau sesuai rencana tata kota Pemda Setempat dapat
menggunakan penghantar terbungkus (AAAC-S), MVTIC dan Kabel Tanah.
8. Pemasangan Lightning Arrester untuk jaringan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Setiap perubahan impedansi jaringan (antara kabel dengan SUTM),
b. Ujungjaringan,
c. Percabangan,
d. Peralatan switching (2bh dipasang pada Normaly Open, lbh dipasang pada Normaly Close),
e. Setiap 500ms pada daerah dengan kerapatan petir tinggi,
f. Setiap l kms pada daerah dengan kerapatan petir sedang,
g. Setiap trafo,
9. Pemasangan Lightning Arrester yang digunakan :
a. Rated tegangan 24 kV,
b. 5 kA pada trafo,
c. 10 kA pada jaringan.
10. Pemasangan pentanahan untuk GSW Setiap 250 meter (± 5 tiang) dengan Ground Rod diameter
16 mm2 dengan panjang 2,5 meter.
Pasal 11
Konstruksi SKUTM (MVTIC)
1. Perhitungan kebutuhan material konstruksi harus berdasarkan hasil survey Iapangan Untuk
estimasi perhitungan perencanaan per 1 Kms Murni terdiri dari:
Konstruksi Satuan Penguatan Jaringan Pelanggan Baru
Konstruksi MVTIC - 1 Set 27 27
Konstruksi MVTIC - 4A Set 1 1
Konstruksi MVTIC - 5A Set 2 2
Diperlukan :
Treck Schoor TM Set 11 11
Druck Schoor TM Set 1 1
Treck Schoor TM Khusus Set 1 1
Grounding Set 4 4
Untuk pelaksanaan di lapangan dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada dan perubahan
harus dituliskan dalam laporan pemasangan.
2. Perhitungan panjang konduktor maksimal 35 meter dengan memperkirakan maksimal
sagging/andongan dari panjang MVTIC sebagai berikut :
a. MVTIC 150 mm 3,0 %
b. MVTIC 240 mm 3,5 %
3. Pada daerah-daerah dengan tanah Jabil diperlukan pondasi tiang.
Pemasangan pondasi tiang tersebut dilakukan berdasarkan hasil survei lapangan dan diusulkan
oleh PLN unit pelaksana untuk mendapat persetujuan.
4. Menggunakan tiang besi / beton utama minimal 12 meter 200 daN (untuk kondisi berbeban
menggunakan tiang besi / beton 12 meter 350 daN) maksimum 4 feeder. Pemasangan untuk
Grounding Setiap Sambungan kabel (Jointing) 250 meter (sesuai panjang tiap haspel) dengan
Ground Rod dengan diameter l 6mm panjang 2,5 meter.
5. Pemasangan MVTIC, wajib dilakukan pengujian DC Test / Test tahnan isolasi.
Pasal 12
Konstruksi SKTM (Kabel Tanah)
1. Konstruksi Pemasangan Kabel Tanah adalah konstruksi yang paling aman dan andal sebagai
upaya peningkatan kwalitas untuk pendistribusian tenaga listrik Tegangan Menengah, tetapi relatif
lebih mahal biayanya.
2. Kabel Tanah hams memenuhi SPLN.
3. Dalam pelaksanaan kedalaman penggalian Kabel Tanah ± 80 cm dan lebar ± 40 cm (memenuhi
persyaratan pabrikan) harus menggunakan pasir urug tebal ± 20 cm dan pengaman kabel dari batu
bata / batu tela.
4. Penarikan Kabel Tanah tidak boleh ditarik oleh mesin (winch / mesin penarik) tetapi dengan
tenaga manusia dengan cara memutar haspel dan harus menggunakan Roll (jarak rol maksimal 5
meter) agar kabel tidak rusak.
5. Penandaan Kabel Tanah harus diberi Patok Tanda Kabel Setiap ± 30 meter dan label/lood segel
setiap 5 meter, untuk pemasangan di Gardu lnduk dan pemasangan kabel tanah lebih dari l (satu)
jalur.
6. Terminasi Kabel Tanah harus ditanahkan dengan Ground Rod diameter l6 mm dengan panjang 2,5
meter.
7. Posisi Out Going Kabel Tanah diberi pengaman menggunakan Pipa Galvanized 4" - 6"
(menyesuaikan diameter Kabel Tanah) dengan panjang pipa 6 meter, menggunakan Ornament
Kabel Band sebanyak 4 Set (2 Set pada pipa, dan 2 Set pada kabel).
8. Spelling 1 Spare Kabel Tanah maksimal 4 meter dalam satu sisi.
9. Radius belokan Kabel Tanah tidak boleh 90°, minimal 20 x (kali) dari diameter luar kabel.
10. Dalam pengangkutan apabila volume Kabel Tanah kurang dari 1 haspel (terbatas) dalam
pelaksanaan dapat dilakukan dengan menggulung kabel membentuk angka 8, minimal dengan
radius R = 15 kali diameter luar kabel.
11. Pemasangan Kabel Tanah, wajib dilakukan pengujian DC Test.
Pasal 13
Konstruksi Gardu 1 tiang, daya 50 kVA s/d 100 kVA, 2 jurusan
1. Pada Gardu 1 (satu) tiang ; trafo di topang hanya oleh satu tiang dengan spesifikasi : Tiang Besi /
Beton tinggi minimal 12 meter 200 daN / 13 meter 350 daN atau 14 meter 350 daN .
2. Panel TR yang digunakan adalah PHB-TR 2 Group/Jurusan, dari bahan Fiber dan atau plat dengan
tebal minimal 2,8 mm sistem pelapisan anti karat Hot Dip Galvanized dengan ketebalan minimal
70 micron dan dicat dengan cat desain khusus subtrat metal non ferrous untuk galvanis,
aluminium dan atau dengan dilapisi cat sistem powder coating sesuai spesifikasi pada kontrak.
3. Pembatas utama TM menggunakan CO sedang pembatas utama TR menggunakan NH fuse atau
MCCB, pembatas jurusan menggunakan NH fuse I MCCB I NFB I Phasa dengan Kapasitas
disesuaikan kapasitas trafo distribusi seperti tabel berikut :
Trafo Pembatas Utama TM Pembatas Utama TR Pembatas Jurusan

(A) (A) (A)
50 kVA 2 63 35 - 50
100 kVA 3 125 63 - 80
Agar drop tegangan JTR (TIC 3x70 + 50 mm2) tidak melebihi 4% maka :
Beban Panjang JTR max.
(A) (m)
35 1280
50 820
63 650
80 512
100 410
125 273
a. Pondasi type A untuk 1 tiang.

b. Khusus untuk Trafo yang mempunyai bobot diatas 1.000 kg, menggunakan Konstruksi
Dudukan Trafo 2 tiang, dengan 2 jurusan.
Pasal 14
Konstruksi Gardu 2 tiang, daya 160 kVA, 200 kVA, dan 250 kVA, 4 jurusan
1. Pada Gardu 2 (dua) tiang, trafo di topang oleh 2 tiang dengan spesifikasi : Tiang Seton tinggi
minimal 13 meter 350 daN.
2. Panel TR yang digunakan adalah PHB-TR 4 Group/Jurusan, dari bahan Fiber dan atau
plat minimal 2,8 mm sistem pelapisan anti karat Hot Dip Galvanized dengan ketebalan
minimal 70 micron dan dicat dengan cat desain khusus untuk subtrat metal non ferrous
untuk galvanis, aluminium dan atau dengan dilapisi cat sistem powder coating sesuai
spesifikasi pada kontrak.
3. Pembatas utama TM menggunakan CO sedang Pembatas utama TR menggunakan NH
fuse atau MCCB, pembatas jurusan menggunakan NH fuse I MCCB I NFB I Phasa dengan
Kapasitas disesuaikan kapasitas trafo distribusi seperti tabel benikut:
Trafo Pembatas Utama TM Pembatas Utama TR Pembatas Jurusan
(A) (A) (A)
160 kVA 5 200 63 - 80
200 kVA 6 250 80 - 100
250 kVA 8 310 100 - 125
Agar drop tegangan JTR (TIC 3x70 + 50 mm2) tidak melebihi 4% maka:
Beban (A) Pembatas Utama TM (A)
80 kVA 512
100 kVA 410
125 kVA 273
4. Pondasi M.24 A untuk 2 tiang.
Pasal 15
Konstruksi Gardu Beton, dengan daya > 250 kVA, > 4 Jurusan
1. Konstruksi gardu beton diperuntukkan pada daerah padat penduduk (metropolis) yang sudah
tersedia gardu beton atau memungkinkan pembangunan gardu beton.
2. Trafo distribusi yang digunakan adalah trafo type In door (ID).
3. Type Gardu yang digunakan :
a. Gardu Beton Transformator (Sesuai gambar buku 4 standar konstruksi).
b. Gardu compact (padmount transformer) yang dilengkapi dengan proteksi kebocoran arus ke
tanah (Earth Leakage Circuit Breaker).
4. Menggunakan kubikel incoming LBS dan kubikel transformator, kabel TM menggunakan jenis
single core.
5. Pembatas utama TM menggunakan fuse jenis HRC (High Rupture Capacity), sedang Pembatas
utama TR menggunakan NH/NT fuse atau MCCB, pembatas jurusan menggunakan NH fuse atau
NFB/MCCB 1 Phasa dengan Kapasitas disesuaikan kapasitas trafo distribusi seperti tabel berikut
:
Trafo Jumlah Pembatas Utama Pembatas Utama Pembatas
Jurusan TM (A) TR (A) Jurusan (A)
315 kVA 4 10 400 100 - 125
400 kVA 6 10 600 100 - 125
630 kVA 8 20 800 100 - 125
Agar drop tegangan JTR (TIC 3x70 + 50 mm2) tidak melebihi 4% maka:
Beban (A) Pembatas Utama TM (A)

100 kVA 410
125 kVA 273
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : JAYAPURA
Pada tanggal : 2018
GENERAL MANAGER
YOHANES SUKRISLISMONO
1. KONSTRUKSI SLTR 1 PHASA
No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN
KETERANGAN
- Sambungan Tenaga Listrik Tipe-A tanpa Tiang Atap
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT Kode Konst.
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-A

di gambar : KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
( Bidang Teknik ) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT Edisi 2018
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Sambungan Tenaga Listrik Tipe-B dengan memakai Tiang Atap
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-B

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Sambungan Tenaga Listrik Tipe-C khususnya di daerah pertokoan dengan jarak anta tiang dengan bangunan
sangat dekat, maksimal 3 meter
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-C

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Sambungan Tenaga Listrik pada rumah petak dengan menggunakan Hidraulic tipe connector sebagai
percabangan
- Jumlah sambungan seri maksimum 5 sambungan
- Panjang kabel sampai dengan APP terakhir tidak lebih dari 30 meter
- Tinggi APP minimal 1,5 meter dari lantai
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-D

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Persyaratan Konstruksi kabel bawah tanah sama dengan persyaratan konstruksi saluran kabel bawah tanah
tegangan rendah
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-E

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Sambungan Tenaga Listrik dengan daya tidak lebih dari 25 A tidak disambung dari PHB Utama (PHB motor)
- Jumlah jurusan keluar dari PHB sebanyak - banyaknya 6 jurusan keluar dengan sambungan tenaga listrik
sekurang - kurangnya berukuran 10 mm2
SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-F

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Sambungan Tenaga Listrik dari PHB pada bangunan pelanggan atau pertokoan
KONSTRUKSI SAMBUNGAN TEGANGAN LISTRIK TIPE-F

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Sambungan Tenaga Listrik panel APP kolektif diluar bangunan pelanggan

- Sirkui penghantar antara panel APP dan PHB milik pelangan milik PLN sekurang - kurangnya jenis NYY
- Konstruksi tidak menyeberangi jalan raya
KONSTRUKSI SAMBUNGAN TEGANGAN LISTRIK TIPE - G

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Sambungan Tenaga Listrik kolektif pada apartemen atau perumahan dengan panel APP kolektif pada lokasi
dinding 1 dan atau pada dinding di atas tanah
- Penghantar antara panel APP sampai dengan PHB pelanggan disediakan oleh pelanggan
(Sirkuit Utama Pelanggan)
- Panjang kabel antara PHB kolektif sampai dengan PHB pelanggan tidak lebih dari 30 meter
- Kabel sekurang - kurangnya jenis NYY
KONSTRUKSI SAMBUNGAN TEGANGAN LISTRIK TIPE - H

Disetujui
Disetujui: :
001
2. KONSTRUKSI PANJANG
SAMBUNGAN SLTR
KETERANGAN
DATA PANJANG SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK FASA - 1 ΔV = 1%

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
PANJANG SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK KABEL BAWAH TANAH
FASA - 1 UNTUK ΔV = 1%
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
DATA PANJANG SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK FASA - 3
UNTUK ΔV = 1%
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
PANJANG SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK KABEL BAWAH TANAH
FASA - 3 UNTUK ΔV = 1%
di gambar : UNTUK
KONSTRUKSI JARINGAN ΔV = TEGANGAN
DISTRIBUSI 1% MENENGAH
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
PANJANG SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK PADA KONSTRUKSI
KABEL DINDING FASA - 1
di gambar : UNTUK
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
PANJANG SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK PADA KONSTRUKSI
KABEL DINDING FASA - 3 UNTUK ΔV = 1%
di gambar : UNTUK
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Jarak aman (Safety Distance) atau jarak vertikal adalah jarak antara penghantar 1 SLP dengan pemuka jalan atau
jarak SLP dengan jangkauan tangan terjauh
- Tidak dianjurkan untuk jalan utama 2 jalur
JARAK AMAN SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK

Disetujui
Disetujui: :
001
3. KONSTRUKSI SUTR TWISTED CABLE
3 4
6 7
12
9
5 11
10
13

1 Tiang Besi/Beton 9-200 daN Bh 1
2 Gesper stopping buckle Bh 3
3 Pita baja tahan karat stainless steel strip Mtr 2
4 Braket tiang untuk penggantung Bh 1
5 Braket tiang untuk penegang Bh 1
6 Rantai penghubung Bh 1
7 Klem penggantung Bh 1
8 Penghantar netral penggantung - -
9 Kabel pilin udara TR - -
10 Plastik pengikat Bh 6
11 Klem tarik Bh 1
12 Piercing connector Bh 4
13 Bundled 50 mm - 50 cm (Kumisan) +Tanda Phasa Set 4
14 Pengecetan tiang Btg 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI PERCABANGAN PADA PENGGANTUNG

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT Edisi 2018
R.09
Disetujui
Disetujui: :
001
4 6
2
8
3
9
12 7
11
10
1
5
1
3

1 Tiang Besi/Beton 9-200 daN Bh 1
10 Plastic pengikat Bh 9
11 Klem tarik Bh 2
13 Bundled 50 mm - 50 cm (Kumisan) +Tanda Phasa Set 4
14 Pengecatan tiang btg 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI 2 PERCABANGAN PADA PENGGANTUNG

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH R.09A
Disetujui
Disetujui: :
001
5
3 4 8
2
7

1 Tiang 9-200 daN Bh 1
5 Klem tarik Bh 1
8 Kabel udara pilin TR - -
9 Pipa PVC 2” – 0,5 mtr Bh 1
10 Pengecatan tiang Btg 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENEGANG PADA AWAL/UJUNG AKHIR

di gambar :
( Bidang Teknik )
R.11
Disetujui
Disetujui: :
001
8
5
2 4
3
7
1
6
5

5 Klem tarik Bh 1
8 Kabel udara pilin TR - -
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENEGANG AWAL EXISTING

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH R.11A
Disetujui
Disetujui: :
001
3 7
5 6
4

1 Tiang 9-200 daN Btg 1
4 Braket untuk tiang penegang Bh 1
5 Klem tarik Bh 2
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENEGANG SETIAP 7 GAWANG LURUS ATAU
BELOKAN > 25 DERAJAT
di gambar :
( Bidang Teknik )
R.12
Disetujui
Disetujui: :
001
4
2 5
6
3
8
9

10 Pengecatan tiang Bh 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENGGANTUNG SUDUT KECIL S/D 25 DERAJAT

di gambar :
( Bidang Teknik )
R.13
Disetujui
Disetujui: :
001
3 4 5 6
9 8

5 Klem tarik Bh 3
KETERANGAN
KONSTRUKSI PERCABANGAN PADA PENEGANG

di gambar :
( Bidang Teknik )
R.14
Disetujui
Disetujui: :
001
1 4
3 7

5 Klem tarik Bh 4
KETERANGAN
KONSTRUKSI 4 PERCABANGAN PADA PENEGANG

di gambar :
( Bidang Teknik )
R.15
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Besarnya kekuatan tarik pada saat penarikan (stringing) kabel pilin (3x25 mm2 + N) untuk berbagai panjang
andongan (seg) dan jarak gawang
- Jarak gawang yang dihitung adalah jarak gawang ekivalen
KEKUATAN TARIK SUTR TWISTED CABLE 3X25+N mm2 UNTUK
PANJANG ANDONGAN DAN JARAK GAWANG
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Besarnya kekuatan tarik pada saat penarikan (stringing) kabel pilin (3x35 mm 2 + N) untuk berbagai panjang
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Besarnya kekuatan tarik pada saat penarikan (stringing) kabel pilin (3x50 mm 2 + N) untuk berbagai panjang
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Besarnya kekuatan tarik pada saat penarikan (stringing) kabel pilin (3x70 mm2 + N) untuk berbagai panjang
Disetujui
Disetujui: :
001
4. KONSTRUKSI SUTM (TIANG BESI) UNTUK
LISDES
100 900 900 100
650
4 2 3
6
7 1
70
0
8
1
20.000 V
300
4 5
200
2
KODE PADA GAMBAR DISTRIBUSI

1 Tiang Besi 12-200 daN Btg 1
2 Isolator Tarik 20 kV Set 3
3 Cross Arm Clevis Bh 3
4 Cross Arm 2mtr UNP 10 5mm / Traves Btg 2
5 Double Arm bolt Ø M16 – 350 Bh 4
Arm Tie LNP.8 / Arm Brace
6 Btg 2
50x50x5x1000+bolt M16 – 50
7 Arm band type II Set 1
8 Tanda kilat kecil 20 kV Bh 1
9 Pengecatan tiang Set 1
KETERANGAN
1. Span 50 meter
2. Cross Arm UNP 8 untuk penghanter ≤ 70 mm2
3. Cross Arm UNP 10 untuk penghantar > 70 mm2
4. Dipondasi M.24 atau M.24.A
KONSTRUKSI ASPAN / TIANG UJUNG
di gambar :
(di Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.1
Disetujui : WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT 001
100 550 500 500 550 100
4 2 3
1 6
5 20.000 V
300
4
200
2

4 Cross Arm 2,3 mtr UNP 10 5mm / Traves Btg 2
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 100 s/d150 meter
KONSTRUKSI ASPAN DENGAN 2 TIANG
di gambar :
(di Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.2
6 2
3 4
1
4
1
5
7
2
1100 20.000 V
100 150 1100 150 100
300
4 200

4 Cross Arm 2,7mtr UNP 10 - 5mm / Traves Btg 4
6 U Bolt Btg 4
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 200 meter
KONSTRUKSI PENEGANG DENGAN 3 TIANG
di gambar :
( di Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.3
6
4 2 3
1
3 7
20.000 V
300
100 150 1100 1100 100
150
200
4
2

2 Isolator tarik 20 KV Set 3
4 Cross Arm 2,7 mtr UNP 10 – 5 mm / traves Btg 6
6 U-Bolt Bh 4
7 Tanda Kilat Kecil 20 KV Bh 4
KETERANGAN
1. Panjang gawang 80 s/d 150 meter

di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.4
100 900 900 100
3
450
700
4 5 6
7 1
20.000 V
300
200
MAX 15°
Kode Pada Gambar
Distribusi

2 Isolator Tumpu 20 kV Bh 3
3 Al. bending wire mtr 3
4 Cross Arm 2 mtr UNP 10 5 mm / Traves Btg 1
5 U-Bolt Bh 1
6 Btg 2
50x50x5x1000+bolt M16 – 50
KETERANGAN
1. Span 50 s/d 80 meter
KONSTRUKSI TUMPU
di gambar :
(di Bidang Teknik )
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
Edisi
2018
M.5
Disetujui : 001
4
2 3
9
5
3 100 750 150 900 100
650
1
700
6 8
7 20.000 V
200
200
15° - 30°
Kode Pada Gambar
Distribusi

3 Al. bending wire Mtr 6
4 Cross Arm 2 mtr UNP 10 5 mm/Traves Btg 2
5 Cross Arm 0,2 mtr UNP 10 5 mm/Traves Btg 2
Arm Tie LNP.8/Arm Brace
6 Btg 2
50x50x5x1000+bolt M16 – 50
KETERANGAN
KONSTRUKSI BELOKAN 15 S/D 30 DERAJAT
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.6
100 90 900 100 6 5
0
150 650
70
0
9
10
1
3
4 2 11
1
20.000 V
300
8
20
0
30° - 60°
Kode Pada Gambar
Distribusi

1 Tiang 12 – 200 daN btg 1
2 Isolator tarik 20 kV set 6
3 Cross arm clevis bh 6
4 Isolator tumpu 20 kV bh 1
5 Al binding wire mtr 1
6 Klem Type H Al bh 3
7 Cross arm 2 mtr UNP 10 5 mm/Traves btg 2
8 Double arm bolt M16 – 350 bh 4
9 Arm tie/Arm Brace (50x50x5x1000+bolt M16-50) btg 2
10 Arm band type II set 1
11 Tanda kilat kecil 20 kV bh 1
12 Pengecatan tiang btg 1
KETERANGAN
1. Span 50 meter
5. Penegang tiap 10 gawang
KONSTRUKSI ASPAN/PENEGANG/BELOKAN 30 S/D 60 DERAJAT

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
M.7
Disetujui
Disetujui ::
001
100 550 1000 550 100 2
6
1
7
20.000 V
5
300
20
4 0
60°
Kode Pada Gambar

Distribusi

3 Cross arm clevis Bh 6
4 Cross arm 2,3 mtr UNP 10-5 mm/Traves Btg 2
5 Double arm bolt M16-350 Bh 6
6 Klem Type H Al Bh 3
KETERANGAN

KONSTRUKSI ASPAN/PENEGANG/BELOKAN S/D 60 DERAJAT

di gambar :
( Bidang Teknik )
M.8
Disetujui
Disetujui ::
001
2
4
3
6
100 550 1000 550 100

7
0
20.000 V 1
300
200
60°
Kode Pada Gambar

Distribusi

4 Cross Arm 2,3 mtr UNP 10 - 5 mm/Traves Btg 4
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 150 meter (lereng pegunungan); 150 s/d 200 meter (sungai)
KONSTRUKSI ASPAN PENEGANG/BELOKAN S/D 60 DERAJAT
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.10
2
100 550 1000 550 100
3
6
1
7
1000
20.000 V
300
1000
200

6 Klem Type H Al Btg 3
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 200 s/d 300 meter

di gambar :
( DI Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.11
100 900 450 900 100 6 5
450
7
700
1
1 4
1
0
700
3 1
2
1
1
3
20.000 V
300
8 9
200

4 Isolator tumpu 20 KV Bh 4
8 U-Bolt bh 1
10 Arm Tie/Arm Brace LNP.8 50x50x5x1000+bolt M16 – 50 Btg 3
11 Arm band type I Set 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI PERCABANGAN PADA TIANG TUNGGAL
di gambar :
(di Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.12
2
3
6
100 1050 1050 1050 1050 1050 1050 100

1
7
20.000 V
300
4
200

8 Klem Beugel Bh 2
9 Besi siku L 50x50x6mm 3 meter (galvanis) Btg 2
KETERANGAN

KONSTRUKSI ASPAN/PENEGANG/BELOKAN S/D 60 DERAJAT DENGAN 4 TIANG
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.13
9 4
8
6 2
3
100 150 1100 1100 150 100
20.000 V
1 300
3000
200
8
1
0
4 Isolator tumpu 20 KV Set 8
8 U-Bolt Bh 8
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 80 - 150 meter

KONSTRUKSI PENEGANG/PERCABANGAN DENGAN 3 TIANG
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.14
100 150 1100 1100 15 100
0
3
10
1
20.000 V
300
9
5 20
0
7
2 8
6

2 Isolator tarik 20 kV Set 12
4 Isolator tumpu 20 kV Bh 12
5 Al binding wire Mtr 12
7 Cross arm 2,7 mtr UNP 10-5 mm/Traves Btg 10
8 U bolt Bh 4
KETERANGAN


di gambar :
( Bidang Teknik )
M.15
Disetujui
Disetujui ::
001
100 900 900 100
2 650
5
700
9
1000
4
1
7 0
1 3
1
20.000 V
6 300
8
200 1
1
2
Arm Tie/Arm Brace LNP.8
9 Btg 3
50x50x5x1000+bolt M16 – 50
KETERANGAN
KONSTRUKSI BELOKAN S/D 60 DERAJAT
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M.16
4 100 900 900 100
6 5
10 700
8
11
2
3 9 12 1
20.000 V
300
20
0

6 Klem parallel groove Bh 9
7 Cros arm 2 mtr UNP 10 – 5 mm/Traves Btg 3
8 U bolt Bh 1
10 Arm Tie/Arm Brace LNP. 8 (50x50x5x1000+bolt M16 – 50 ) Btg 4
12 Tanda kilat kecil 20 kV Set 1
13 Pengecatan tiang Bh 1
Btg 1
KETERANGAN

di gambar :
( Bidang Teknik )
M.17
Disetujui
Disetujui ::
001
5. KONSTRUKSI SUTM (TIANG BETON)
100 900 900 100
650
2
3
6 1
70
0
1 7
20.000 V
4 5
300
200
2
Kode Pada Gambar
Distribusi
1 Tiang Beton 13 - 350 daN Btg 1
4 Cross Arm 2mtr UNP 10 5mm / Traves Btg 2
6 Btg 2
50x50x5x1000+bolt M16 – 50
KETERANGAN
1. Span 50 meter / Untuk jarak per gawang 50 meter
KONSTRUKSI ASPAN / TIANG UJUNG
di gambar :
(di Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-1
100 550 500 500 550 100
4 2
1 20.000 V
300
5
200
4 2
MAX 15°

1 Tiang 13 - 350 daN Btg 2
4 Cross Arm 2,3 mtr UNP 10 5mm (Traves) Btg 2
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 100 s/d150 meter
KONSTRUKSI ASPAN DENGAN 2 TIANG
di gambar :
(di Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-2
Disetujui : WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
6 2
3 4
1
4
1
5
7
2
20.000 V
100 150 1100 1100 150 100
300
4 200

4 Cross Arm 2,7mtr UNP 10 - 5mm / Traves Btg 4
6 U Bolt Btg 3
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 200 meter
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-3
6
4 2 3
7 1
3
20.000 V
300
100 150 1100 1100 100
150
200
4
2

2 Isolator tarik 20 KV Set 3
4 Cross Arm 2,7 mtr UNP 10 – 5 mm / Traves Btg 6
6 U-Bolt Bh 4
7 Tanda Kilat Kecil 20 KV Bh 4
KETERANGAN

di gambar :
( diBidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-4
100 900 900 100
3
450
700
4 5
1
20.000 V
300
200
MAX 15°
Kode Pada Gambar
Distribusi

1 Tiang Beton 13-350 daN Btg 1
3 Al. bending wire (for A3C) / Top Ties (for A3CS) mtr 3
5 Arm Tie LNP.8 / Arm Brace 50x50x5x1000+bolt M16 – 50 Btg 2
KETERANGAN
KONSTRUKSI TUMPU
di gambar :
(diBidang Teknik )
Edisi
2018
M-5
Disetujui :
100 900 900 100
3
450
700
4 5
1
20.000 V
300
200
MAX 15°
Kode Pada Gambar
Distribusi

3 Al. bending wire (for A3C) / Top Ties (for A3CS) mtr 3
5 Arm Tie LNP.8 / Arm Brace 50x50x5x1000+bolt M16 – 50 Btg 2
KETERANGAN
KONSTRUKSI TUMPU
di gambar :
(diBidang Teknik )
Edisi
2018
M-5A
Disetujui :
4
2 3
3 100 750 150 900 100

650
1
700
5 6
20.000 V
200
200
15° - 30°
Kode Pada Gambar

Distribusi
3 Al. bending wire (for A3C) / Top Ties (for A3CS) Mtr 6
5 Btg 2
50x50x5x1000+bolt M16 – 50
KETERANGAN
KONSTRUKSI BELOKAN 15 S/D 30 DERAJAT
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-6
100 90 900 100 6 5
0
150 650
70
0
9
1
3
4 2 10
1
20.000 V
300
8
20
0
Kode Pada Gambar

Distribusi

1 Tiang Beton 13 – 350 daN btg 1
5 Al binding wire (for A3C) / Top Ties (for A3CS) mtr 1
7 Cross arm 2 mtr UNP 10 5 mm / Traves btg 2
8 Double arm bolt M16 – 350 bh 3
9 Arm tie / Arm Brace (50x50x5x1000+bolt M16-50) btg 2
10 Tanda kilat kecil 20 kV bh 1
KETERANGAN
6. Span 50 meter / Jarak per gawang 50 meter
KONSTRUKSI ASPAN/PENEGANG/BELOKAN 30 S/D 60 DERAJAT

di gambar :
( Bidang Teknik )
M-7
Disetujui :
100 90 900 100 5 4
1500 650
70
3
0
2 1
3
20.000 V
300
20
0
Kode Pada Gambar

Distribusi

4 Al binding wire (for A3C) / Top Ties (for A3CS) mtr 1
KETERANGAN
11. Span 50 meter / Jarak per gawang 50 meter
KONSTRUKSI ASPAN/ PENEGANG PADA TIANG UJUNG LAMA
(EX M1)
di gambar :
( Bidang Teknik )
M-7A
Disetujui
Disetujui: :
001
100 550 1000 550 100 2
6
1
7
20.000 V
5
300
20
4 0

4 Cross arm 2,3 mtr UNP 10-5 mm / Traves Btg 2
KETERANGAN


di gambar :
( Bidang Teknik )
M-8
Disetujui :
2
4
3
6
1
100 550
0
1000 550 100 7
20.000 V
300
200

4 Cross Arm 2,3 mtr UNP 10 - 5 mm / Traves Btg 4
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 150 meter (lereng pegunungan); 150 s/d 200 meter (sungai)
KONSTRUKSI ASPAN PENEGANG/BELOKAN S/D 60 DERAJAT
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-10
2
100 1000 100

550 550
3
6
1
7
1000
20.000 V
300
1000
200

6 Klem Type H Al Btg 3
KETERANGAN

di gambar :
( DI Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-11
100 900 450 900 100 6 5
450
7
700
9 4
700
3 10
11
1
12 20.000 V
300
8
200
Kode Pada Gambar

Distribusi
4 Isolator tumpu 20 KV Bh 4
5 Al. bending wire (for A3C) / Top Ties Mtr / Bh 4
Semikonduktor (for A3CS)
9
Arm Tie LNP.8 / Arm Brace Btg 3
10 50x50x5x1000+bolt M16 – 50
Arm band type I Set 1
11
Tanda kilat kecil 20 kV Bh 1
12
U Bolt Bh 1
KETERANGAN
di gambar :
(di Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-12
2
3
6
5
100 1050 1050 1050 1050 1050 1050 100

1
7
20.000 V
300
4
200

8 Klem Beugel Bh 2
9 Besi siku L 50x50x6mm 3 meter (galvanis) Btg 2
KETERANGAN

KONSTRUKSI ASPAN/PENEGANG/BELOKAN S/D 60 DERAJAT DENGAN 4 TIANG
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-13
9 4
TAMPAK B
5
8
6 2
3
SISI A
TAMPAK C
100 150 1100 1100 150 100
20.000 V
1 300
3000
200
8
TAMPAK A 1
0
5 Al. bending wire (for A3C) / Top Ties mtr 8
Semikonduktor (for A3CS)
8 U-Bolt Bh 3
KETERANGAN
1. Panjang Gawang 80 - 150 meter

di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-14
100 150 1100 1100 15 100
0
3
10
1
20.000 V
300
9
5 20
0
7
2 8
6

5 Al binding wire (for A3C) / Top Ties Mtr 12
Semikondukrot (for A3CS)
7 Cross arm 2,7 mtr UNP 10-5 mm / Traves Btg 10
8 U bolt Bh 4
KETERANGAN


di gambar :
( Bidang Teknik )
M-15
Disetujui :
100 900 900 100
2 650
5
700
9
1000
4
7
10 3
20.000 V
6 300
8
200 1
>60 - 90°
11
Kode Pada Gambar
Distribusi

5 Al. bending wire (for A3C) / Top Ties mtr 2
semikonduktor (for A3CS)
9 Btg 3
50x50x5x1000+bolt M16 – 50
KETERANGAN
KONSTRUKSI BELOKAN S/D 60 DERAJAT
di gambar :
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
M-16
4 100 900 900 100
6 5
10 700
8
11
2
3 9 12 1
20.000 V
300
Kode Pada Gambar

Distribusi 20
0
5 Al binding wire (for A3C) / Top Ties Mtr 4
semikonduktor (for A3CS) 9
7 Cros arm 2 mtr UNP 10 – 5 mm / Traves Btg 1
8 U bolt Bh 4
10 Arm Tie LNP. 8 / Arm Brace (50x50x5x1000+bolt Btg 1
M16 – 50 )
KETERANGAN

di gambar :
( Bidang Teknik )
M-17
Disetujui :
6. KONSTRUKSI MVTIC (TIANG BETON)
1. Tiang Beton 1
2. Pole Bracket 1
3. U - Bolt 1
4. Suspension Clamp 1
5. Plastik Pengikat / Strap for Clamping 2
6. Klem Beugel 2
KETERANGAN
KONSTRUKSI MVTIC LURUS ( MAKS. 15° )

MVTIC-1
Disetujui
Disetujui: :
001
1. Turn Buckle 3/4" 2
2. HV Dead End Clamp / Strain Clamp / Klem Tarik 2
3. Arm Band Type II 2
4. Bolt M 16 x 50 6
5. Plastik Pengikat / Plastic Strap Large 4
KETERANGAN
KONSTRUKSI TIANG PENUMPU MVTIC BELOKAN ( MAKS 60° - 90° )

MVTIC-2
Disetujui
Disetujui: :
001
4. Bolt M 16 x 50 6
6. Alluminium Tape 2
7. Alluminium Binding Wire 2
8. Pin Post Insulator 20 kV 6
9. Kabel / AAAC 150 mm 3
10. Cross Arm U NP - 10 x 5 x 4 mm/Traves 2
11. Arm Band Type 750 - pipe 3/4” 2
12. Double Arm Bolt & Nut M. 16 x 400 + wsr 2
13. Double Guy Wire Band TM 1
14. Ornament Cable Band 2
15. Double Arm Bolt & Nut M. 16 x 350 + wsr 3
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENEGANG MVTIC SAMBUNGAN TERMINASI

MVTIC-5
Disetujui
Disetujui: :
001
1. Plastik Strap Large Bh 10
2. HV Dead End Clamp / Strain Clamp / Klem Tarik Bh 2
3. Turn Buckle (Span Schrof) Bh 2
4. Bolt M 16 x 50 Set 1
5. Plastik Pengikat / Plastic Strap Large Bh 1
6. Jointing MVTIC 20 kV Set 1
7. Dudukan Jointing Set 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENEGANG MVTIC SAMBUNGAN JOINTING

MVTIC-5A
Disetujui
Disetujui: :
001
1. Plastik Strap Large Bh 2
2. HV Dead End Clamp / Strain Clamp / Klem Tarik Bh 2
3. Turn Buckle (Span Schrof) Bh 6
4. Bolt M 16 x 50 Bh 18
5. Plastik Pengikat / Plastic Strap Large Bh 6
6. Plat Tembaga 600 x 50 x 5 Btg 3
7. Besi siku Galv. 600 x 60 x 60 x 6 Btg 3
8. Bolt & Nut M16 x 50 HDG Bh 22
9. Klem Kabel + Bolt & Nut M16 x 50 HDG Mtr 18
10. Cross Arm U NP - 100 x 50 x 5 mm / Traves Bh 2
11. Arm Tie Type 750 - pipe 3/4” Bh 2
12. Double Arm Bolt & Nut M. 16 x 350 + wsr Bh 2
13. Double Guy Wire Band TM Bh 1
14. Lightning Arrester + bracket Bh 3
15. NYAF 16 mm (jumper Arrester) Mtr 2.3
16. Terminal Cable 16 mm - Cu Bh 3
17. NYAF 16 mm (jumper Arrester) Mtr 2.3
KETERANGAN
KONSTRUKSI PERCABANGAN TARIK MVTIC

MVTIC-6
Disetujui
Disetujui: :
001
1. Ornament Cable Band / Begel Kacamata 2
2. Arm Band Type I 1
6. Bolt M 16 x 50 8
KETERANGAN
KONSTRUKSI AKHIR MVTIC

MVTIC-4
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
KONSTRUKSI EKSISTING MVTIC DENGAN SUTM

MVTIC-3
Disetujui
Disetujui: :
001
4. Bolt M 16 x 50 6
6. Arm Band Type I 2
7. Terminal LA Atas 3
8.Lightning Arrester 20 kV 3
10. Turn Buckle 3/4” (Cross Arm Clevis) 2
11. HV Dead End Clamp 70 - 150 mm (Clamp Pistol) 2
12. Plastic Strap Large (Kabel Tice) 2
13. NYF 16 mm 1.8
14. Terminal LA Bawah + Bolt & Nut 6
15. Stainless Steel Strip (Pita Baja) 7.0
16. Stoping Buckle 4
17. Link 25 x 25 (Cincin Pita Baja) 2
18. Pipa Galvanis 3/4” 3 Meter (Besi) 1
19. BC 50 mm / AAAc 70 mm 11
20. Groun Rod 2,5 Meter (Elektroda Batang) 1
21. Terminal Lug Elektro CU / AI 70 mm 1
22. Bolt M 14 x 50 (Kuku Macan) 1
KETERANGAN
MATERIAL KONSTRUKSI MVTIC - 3

MVTIC-3
Disetujui
Disetujui: :
001
7. KONSTRUKSI SKTR
100
Berm
50 UBP-1 450
0
1000
40
A A
10
0 450
KTR
10
0
30
40 0
0
POTONGAN A-A

1 Batu pengaman (4x30x45) cm Ubp 222 bh
2 Kabel tanah TR Ktr 1m
3 Galian tanah - 0,2 m3
4 Urugan tanah dipadatkan - 0,2 m3
KETERANGAN
KONSTRUKSI PERLETAKAN 1 KABEL TANAH TR TIAP 1M

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH KR.01
Disetujui
Disetujui: :
001
100
Jalan raya aspal
250
800 450
UBP
1000
40
A A
100 UPS
450
KTR
100 UPP-1
400
300
POTONGAN A-A

1 Batu pengaman (4x30x45)cm Ubp-1 222 bh
2 Pasir urug Ups 0,062 m3
4 Pipa PVC 4” AW Upp-1 1m
6 Urungan tanah dipadatkan - 0,14 m3
7 Pengaspalan kembali - 1m
KETERANGAN
MELINTANG JALAN RAYA ASPAL (DIGALI)
di gambar :
( Bidang Teknik )
Disetujui
Disetujui: :
001
POTONGAN A-A

1 Batu pengaman (4x30x45)cm Ubp-1 222 bh
3 Bata merah (5x10x20) cm Buah 50 bh
KETERANGAN
- Batu Merah berfungsi sebagai penyangga agar kabel tidak saling bersinggungan ( Jarak untuk batu 1 buah tiap 2 meter )
- Jarak antar kabel 200 mm atau 2 kali diameter kabel

di gambar :
( Bidang Teknik )
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Bagian Konduktif terbuka dari PHB harus dibumikan
KONSTRUKSI PHB UTAMA PADA JARINGAN DISTRIBUSI SKTR

di gambar : KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
KONSTRUKSI PHB CABANG UNTUK SAMBUNGAN PELAYANAN

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
KONSTRUKSI PHB UNTUK SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK

Disetujui
Disetujui: :
001
Jalan Raya / Umum
KETERANGAN
- Konstruksi A panel diletakkan pada sisi jalan

- Konstruksi B panel diletakkan disebelah jalan sisi trotoar
KONSTRUKSI PHB UNTUK SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
SAMBUNGAN RUMAH DENGAN PENEMPATAN PANEL DI TEPI
JALAN
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
SAMBUNGAN RUMAH DENGAN PENEMPATAN PANEL MELINTAS
PARIT DI TEPI JALAN
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Patok pelindung menggunakan pipa gas 4 inchi
- Dudukan (Pondasi) panel menggunakan konstruksi beton dengan rangka besi 8
- Panel dudukan diatas kanal UNP-10 yang digalvanis dengan baut galvanis m.8 dan dyna Bolt m.8
KEDUDUKAN DIATAS PONDASI BETON

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- Ukuran Panel (107x70x40)cm.
- Panel duduk pada kanal galvanis UNP.10 diikat dengan baut m.10
- UNP.10 diikat pada pondasi dengan dyna bolt m.10
KEDUDUKAN PANEL DIATAS PONDASI BETON

Disetujui
Disetujui: :
001
8. KONSTRUKSI SKTM
10 90 90 10 2
5 3
8
11
7
9 13
12
10 20.000 V
300
20
0

1 Tiang 11-200 atau 12 – 200 daN Btg 1
2 Klem parallel groove Al Bh 3
3 Arrester 20 kV 10 kA lengkap mounting Set 3
4 Cross arm 2 mtr UNP 10-5 mm Bh 1
5 U bolt Bh 1
6 Arm tie 50x50x5x1000+bolt M16x50 Btg 3
7 Arm band type I Bh 1
8 Outdoor termination 20 kV Set 1
9 Kabel TM 20 kV Mtr -
10 Klem beugel Bh 3
11 Pipa galvanis4” 6 mtr Btg 1
12 Arde L. arrester lengkap Set 1
13 Penghalang panjat/papan tanda kilat Bh 1
KETERANGAN
1. Span 50 meter
KONSTRUKSI OPSTIG KABEL TM PADA TIANG AWAL DENGAN
SATU JURUSAN
KM.01
Disetujui
Disetujui: :
001
2
10 90 90 100
0 0 0
4
7 3
13
5
8 9
10
20.000 V 20.000 V
11
1
600
12

1 Tiang 11-200 atau 12-200 daN Btg 2
3 Arrester 20 kV 10 kA lengkap mounting Set 6
4 Cross arm 2 mtr UNP 10-5 mm Bh 2
5 U bolt Bh 2
6 Arm tie (50x50x5x1000+bolt M16x50) Btg 3
7 Arm band type I Bh 2
8 Outdoor termination 20 kV Set 1
9 Kabel TM 20 kV Mtr -
10 Klem beugel Bh 6
11 Pipa galvanis 4” 6 mtr Btg 2
12 Arde L. arrester lengkap Set 2
13 Penghalang panjat/ papan tanda kilat Bh 2
KETERANGAN
KONSTRUKSI OPSTIG KABEL TM PADA TIANG AWAL DENGAN DUA
JURUSAN
KM.02
Disetujui
Disetujui: :
001
1500
1
3
2
5 300 4 100
250
1200
200
Di cor 1 : 2 : 3
DENAH PANDANGAN
DEPAN
PANDANGAN
SAMPING

1 Terminasi kabel 20 kV Set 1
2 Mur baut ½” - -
3 Lubang-lubang baut - -
4 Kabel XLPE - -
5 Besi siku 50x50x5 - -
KETERANGAN
KONSTRUKSI PONDASI TRAFO DAN DUDUKAN UJUNG KABEL TM
20 KV
KM.03
Disetujui
Disetujui: :
001
100
Berm
P
L
N
800
2 450
300 UBP-1
1000 0
K
V
40
P
A A L
100 UPS N
450
KTM 2
0
100 K
V
300
400
POTONGAN A-A

3 Kabel tanah TM 20 kV Ktm 1m
KETERANGAN
- Setiap 30 cm tanah urug dipadatkan dengan stamper
KONSTRUKSI PERLETAKAN 1 KABEL TANAH TM TIAP 1M DI
BAWAH BERM
KM.04
Disetujui
Disetujui: :
001
Jalan raya aspal 100
250
800 450
UBP-1
1000
40
A
A
UPS
100 450
KTM
100 UPP-1
400
300
POTONGAN A-A

1 Batu pengaman (4x30x45) cm Ubp-1 222 bh
3 Kabel tanahTM 20 kV Ktm 1m
4 Pipa PVC 5” AW Upp-1 1m
KETERANGAN
KONSTRUKSI PERLETAKAN 1 KABEL TANAH TM TIAP 1M
KM.05
Disetujui
Disetujui: :
001
20
0
Pot : 1-1
1
10
0
90 130 90
11
5 2 Pot : 2-2
20
0
TANDA KOTAK SAMBUNGAN DI BERM
60
28 0
40 0
2Ø 10”
0 2Ø 10”
12
0
40
0
TAMPAK ATAS

1
2
3
4
5
KETERANGAN
 Tanda lintasan kabel dipasang pada SKTM setiap belokan/awal/akhir atau setiap 100 meter lurus
KONSTRUKSI TANDA-TANDA LINTASAN KABEL TANAH TM 20 KV

KM.06
Disetujui
Disetujui: :
001
6 Bata Merah (5x10x20) Cm Buah 50 bh
KETERANGAN
KONSTRUKSI PER
KM.07
Disetujui
Disetujui: :
001
6 Bata Merah (5x10x20) Cm Buah 50 bh
KETERANGAN
KONSTRUKSI PERLETAKAN 2 KABEL TANAH TM TIAP 1M
KM.08
Disetujui
Disetujui: :
9. KONSTRUKSI GARDU PORTAL
3
1100
4
8
1200 5
10 7 24
17
18 6
1750
19 9
2
BERBAHAYA
16 TEGANGAN
TINGGI 12
15
22
14 4000
1 11
13
23
900
2000
20 21
60 cm 60 cm

1 Tiang 12-200 mtr daN Btg 2
2 Trafo3 phs 100 s/d 250 kVA Bh 1
5 Cross arm 2 mtr UNP 10 – 5 mm Btg 2
6 Cross arm 2,4 mtr UNP 10 – 5 mm Btg 1
7 U bolt Bh 4
9 L. arrester 20 kV 10 kA lengkap mounting Set 3
10 Cut out 20 kV 100 A lengkap monting Set 3
11 Panel TR 4 grup Set 1
12 Dudukan trafo portal Set 1
13 Dudukan panel TR Set 1
14 Pipa PVC AW 3”6 mtr untuk incoming+elbow Bh 1
15 Pipa PVC AW 2”6 mtr untuk outgoing+elbow Btg 4
16 Pegangan pipa UNP 8-5 mm + beugel + U bolt Set 4
17 Kabel NYY Mtr 48
18 Kabel skun bimetal Al-Cu untuk A3C 35 mm2 Bh 3
19 Kabel skun Cu (termasuk untuk rak TR) Bh 8
20 Arde arrester dan body trafo Set 1
21 Arde kasten/rak TR Set 1
22 Penghalang panjat Bh 2
23 Tanda kilat besar 20 kV Bh 1
24 Kawat A3C 35 mm2 Mtr 6
25 Kabel skun bimetal Al-Cu untuk opstig TC Bh 16
27 Pondasi 2 tiang dan lantai kerja (M24.A) Set 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI TRAFO PORTAL 3 PHASA PADA PERTENGAHAN

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH M.21
Disetujui
Disetujui: :
001
3
6
4
1 2 7
9 4 5
8
1 1
1
2 1 0
7 8
BERBAHAYA
TEGANGAN
TINGGI
1
2 9
1
2 3
3
2
1 1
1 4
1 5
1 6
2
2
0 2
60 cm 60 cm 1
2 Trafo 3 phs 25 s/d 50 KVA Bh 1
5 Cross Arm 2 mtr UNP 10 5 mm Btg 2
6 U-Bolt Bh 2
7 Arm Tie LNP.8 50x50x5x1000+bolt M16 – 50 Btg 2
10 L. Arrester 24 kV 5 kA lengkap mounting Set 3
11 F. Cut Out 24 kV 100 A lengkap mounting Set 3
12 Box TR lengkap MCB Set 1
13 Dudukan Trafo Cantol Set 1
14 dudukan Box TR Set 1
15 Pipa PVC AW 2” 6 mtr + Elbow Btg 2
16 Pegangan pipa UNP 8-5 mm + Beugel + U-Bolt Set 2
17 Kabel NYY Mtr 48
18 Kabel skun bimetal Al-Cu untuk A3C 35 mm² Bh 3
19 Kabel skun bimetal Al-Cu untuk NYY Bh 4
20 Arde L. Arrester dan Bodi Trafo Set 1
22 Penghalang Panjat Bh 1
23 Tanda Kilat Besar 20 KV Bh 1
24 Kawat AAAC 35 mm² Mtr 6
25 Pengecatan Tiang Set 1
26 Pondasi M24.A Set 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI TRAFO CANTOL 3 PHASA PADA PERTENGAHAN
di gambar :
(di Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH 2018
M.21.A
Edisi
11 3 4 5
6 1100
13 7
1200
22 27 20
8
12
21
1750
2
19
26
BERBAHAYA 15
TEGANGAN 10
TINGGI
17 18
25
4000
14
16 1
900
2000
23
24
60 cm 60 cm

1 Tiang 12-200 mtr daN Btg 2
2 Trafo3 phs 100 s/d 250 kVA Bh 1
5 Isolator tumpu 20 kV Set 3
7 Cross arm 2 mtr UNP 10 – 5 mm Btg 3
8 Cross arm 2,4 mtr UNP 10 – 5 mm Btg 1
10 U bolt Bh 3
12 L. arrester 24 kV 10 kA lengkap mounting Set 3
13 Cut out 24 kV 100 A lengkap monting Set 3
14 Panel TR 4 grup Set 1
15 Dudukan trafo portal Set 1
16 Dudukan panel TR Set 1
17 Pipa PVC AW 3”6 mtr untuk incoming+elbow Bh 1
18 Pipa PVC AW 2”6 mtr untuk outgoing+elbow Bh 4
19 Pegangan pipa UNP 8-5 mm + beugel + U bolt Set 4
20 Kabel NYY Mtr 48
21 Kabel skun bimetal Al-Cu untuk A3C 35 mm2 Bh 3
22 Kabel skun Cu (termasuk untuk rak TR) Bh 8
23 Arde arrester dan body trafo Set 1
25 Penghalang panjat Bh 2
26 Tanda kilat besar 20 kV Bh 1
27 Kawat A3C 35 mm2 Mtr 6
28 Kabel skun bimetal Al-Cu untuk opstig TC Bh 16
30 Pondasi 2 tiang dan lantai kerja (M24.A) Set 1
KONSTRKSI TRAFO PORTAL 3 PHASA PADA UJUNG

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH M.22
Disetujui
Disetujui: :
001
1 3 4 2 5
0 5
7
1
9
1 1 1
2 2 1
8 9 2
BERBAHAYA
TEGANGAN
TINGGI
0
1
2 Kabel NYY
4
3
1
1
1
7
1 6
3
2 1
1 5
2
60 cm 60 cm
No. NOMOR SAP
2NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN
Tiang 12-350 daN
1 Trafo 1 phs 15 s/d 50 KVA Btg 1
2 Isolator Tarik 20 kV Bh 1
4 Cross Arm 2 mtr UNP 10 - 5 mm Bh 3
5 Double Arm bolt Ø M16 – 350 Btg 3
6 U-Bolt Bh 4
7 Arm Tie LNP.8 50x50x5x100+bolt M.16 – 50 Bh 1
8 Arm Tie LNP.8 50x50x5x100+bolt M.16 – 50 Bh 1
9 Klem Type H Al Set 1
10 L. Arrester 24 kV 5 kA lengkap mounting Set 2
11 F. Cut Out 24 kV 100 A lengkap mounting Set 2
12 Box TR lengkap MCB Set 2
13 Set 1
14 Dudukan Trafo Cantol Set 1
15 Dudukan Box TR Set 1
16 Pipa pvc AW 2” 6 mtr + Elbow Bh 2
17 Pegangan pipa UNP 8-5mm + Beugel + U-Bolt Set 2
18 Kabel NYY Mtr 36
19 Kabel skun bimetal Al-Cu untuk A3C 35 mm² Bh 2
20 Kabel skun bimetal Al-Cu untuk NYY Set 3
21 Arde L. Arrester dan Bodi Trafo Set 1
23 Penghalang Panjat Bh 1
24 Tanda kilat Besar 20 kV Bh 1
25 Kawat AAAC 35 mm² Mtr 4
26 Pengecatan Tiang Set 1
27 Pondasi Tiang M.24.A Set 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI TRAFO CANTOL 2 PHASA PADA UJUNG
di gambar :
(di Bidang Teknik ) KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI
TEGANGAN MENENGAH 2018
M.22.A
Edisi
Tiang Besi
Cor lantai 1 : 3 : 5
Tiang Besi
Urungan Tanah
100
200
Cor 1 : 2 : 3
300
POTONGAN B - B
100
1000
750
Urungan Kerikil / Batu Tiang Besi
Cor lantai 1: 3 : 5 POTONGAN A - A

Urungan tanah
100
200
300
100
100
2000
B
750 500
A
1000 A
500
B
750
LANTAI KERJA, PANEL TR
(GARDU PORTAL)
PONDASI TIANG BESI
KETERANGAN
Kode Konst.
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
KONSTRUKSI PONDASI TIANG PADA TANAH BIASA DAN LANTAI

KERJA PANEL TR UNTUK GARDU PORTAL
M.24 A
Disetujui
Disetujui: :
001
10. KONSTRUKSI GARDU BETON
KETERANGAN
DENAH GARDU BETON TIPE SATU TRANSFORMATOR

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
DENAH INSTALASI KABEL TM - TR DAN PEMBUMIAN GARDU
BETON
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
KONSTRUKSI SIPIL GARDU BETON - KOLOM DAN ELEKTRODA
BUMI
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
TAMPAK SAMPING KONSTRUKSI SIPIL GARDU BETON TIPE SATU
TRANSFORMATOR
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
TAMPAK SAMPING KONSTRUKSI SIPIL GARDU BETON TIPE SATU
TRANSFORMATOR
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
TAMPAK DEPAN KONSTRUKSI SIPIL GARDU BETON TIPE SATU
TRANSFORMATOR
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
DIAGRAM SATU GARIS GARDU BETON SATU TRAFO

Disetujui
Disetujui: :
001
11. KONSTRUKSI PENDUKUNG JARINGAN
KETERANGAN
RIGHT OF WAY / JALUR BEBAS

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
PENGIKAT KONDUKTOR
di gambar :
( Bidang Teknik ) KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 2018
Edisi
Disetujui : 001
KETERANGAN
1.
2.. Sabuk Pengikat atau Plastik Strip (Kabel Ties)
PT PLN (PERSERO) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT Kode Konst.
COVER ISOLATOR (TEKEP ISOLATOR)

Di gambar :
(Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 2018
Edisi
Disetujui :
001
No NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN
KETERANGAN
PT PLN (Persero) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT Kode Konst
COVER BUSHING DAN ARRESTER ISOLATOR

Di gambar :
(Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN
MENENGAH WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT Edisi 2018
Disetujui : 001
NO NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN
KETERANGAN
PT PLN (Persero) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT Kode Konst
SEMEN KONDUKTIF
Di gambar :
(Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN
MENENGAH WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT Edisi 2018
Disetujui : 001
LBS MOTORIZED 24 kV - 630 A Unit 1

1.
LIGHTNING ARRESTER 20kV - 10kA Set 3
2.
POTENSIAL TRANSFORMATOR (PT) Set 1
3.
BOX CONTROL Unit 1
4.
PENGAMAN KABEL CONTROL Set 1
5.
GROUNDING SET Set 1
6.
KETERANGAN
KONSTRUKSI LBS MOTORIZED NON RTU

LBS
Disetujui
Disetujui: :
001
LBS MOTORIZED 24 kV - 630 A Unit 1

1.
2.
3.
BOX CONTROL Unit 1
4.
5.
GROUNDING SET Set 1
6.
KETERANGAN
KONSTRUKSI LBS MOTORIZED

di gambar :
LBS+RTU
Disetujui
Disetujui: :
001
RECLOSER Unit 1
1.
2.
3.
BOX CONTROL Unit 1
4.
5.
GROUNDING SET Set 1
6.
KETERANGAN
KONSTRUKSI RECLOSER
RECLOSER
Disetujui
Disetujui: :
001
LBS MANUAL Unit 1

1.
GROUNDING LUAR Set 6
2.
PONDASI TIANG TYPE A Set 1
3.
EXTERNAL KUNCI Unit 1
4.
GROUNDING ROD 2,5 meter - 3/4” Set 1
5.
KETERANGAN
KONSTRUKSI LBS MANUAL

LBS
Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
NOTASI TIANG BETON DAN TIANG BESI SERTA PENDUKUNG
JARINGAN
Disetujui
Disetujui: :
001
12. MATERIAL DAN AKSESORIS
KONSTRUKSI JARINGAN
1
2
3
4
3
KETERANGAN
TURN BUCKLE ( SPAN SCHROF )

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
1. Arm Tie / Arm Brace
2. Jenis dengan pipa logam Ø 2 Inchi
3. Jenis dengan Profil LNP.8
4. Bahan ST 37 hot dip galvanize 70 Mikron
5. A = Panjang dapat berukuran : 1500, 1200, 1000, 800
ARM TIE / ARM BRACE

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
SEPATU KABEL ( TERMINAL LUG )

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
ELEKTRODA BUMI / EARTING ROD

Disetujui
Disetujui::
001
U - Clamp / Wire Clip
KETERANGAN
U - CLAMP / WIRE CLIP / KUKU MACAN

Disetujui
Disetujui::
001
KETERANGAN
PENGANGKUTAN KABEL TANAH TM DENGAN FORKLIFT

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
- GALVANIZED STEEL WIRE ( Kawat Baja ) atau Topang Tarik / Guy Wire / Kawat Schoor
STEEL WIRE / KAWAT BAJA

Disetujui
Disetujui: :
001
KETERANGAN
COMPRESSION JOINT SLEEVE &
LINE TAP CONNECTOR / KLEM TYPE H
( Bidang Teknik ) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT 2018
Disetujui :
001
3
2 1
20.000 V 20.000 V
Detail Patok Arde
6
5
60 cm 60 cm

1 Kabel skun CU Bh 2
2 Kawat BC 50 mm² Mtr 23
3 Stainless steel strip + stop buckle Mtr 2,25
4 Pipa air ½” 3 meter untuk pelindung kabel Btg 1
5 Pipa air 1 ½” 2,7 meter Patok Arde Btg 2
6 Pipa air ½” 1 meter untuk pelindung Arde Btg 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENTANAHAN PADA GARDU SUTM
di gambar :
(di Bidang Teknik ) KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
G-T
1
20.000 V
DETAIL PATOK ARDE
4
60 cm

1 Kawat BC 50 mm² Mtr 16
2 Staniless steel strip+stopping buckle Mtr 2.25
4
Pipa air 1 ½” 2,7 meter Patok Arde lengkap mur baut Btg 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENTANAHAN ARRESTER PADA SUTM
di gambar :
( Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
G-M
1
2
20.000 V
4
3
60 cm 5

1 Bimetal connector Btg 4
2 Kawat BC 50 mm² Set 3
3 Stainless Steel strip + stoping buckle Bh 3
5 Pipa air 1 ½” 2,7 meter patok Arde lengkap mur baut Bh 9
KETERANGAN
KONSTRUKSI PENTANAHAN PADA JTR

di gambar :
TEGANGAN RENDAH
Edisi
2018
G-R
CROSS ARM UNP 10 5MM 2 METER
650 mm 650 mm 700 mm
100 mm
100
Untuk :
M5, M12, dan
M17
100 950 mm 850 mm

mm
50 mm
50 mm 50 mm
300 650 650 300
mm mm mm mm
100
mm
Untuk :
M1, M6,
M12, M16
dan M17 100 750 150 900 100
mm mm mm mm mm
50 mm
6 mm 6 mm
Semua lubang
berdiameter 18 mm 50 mm 50 mm
100 mm 100 mm

1
2
3
4
5
KETERANGAN
KONSTRUKSI CROSS ARM UNP 10 5MM UKURAN 2 METER

di gambar :
2018
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
CROSS ARM UNP 10 5MM 2,3 METER
50 mm 530 mm 140 mm 860 mm 140 mm 530 mm 50 mm
100 mm
Untuk :
M2, M8, M10
dan M11
100 1050 mm 1050 mm 100

mm mm
30 mm 140mm 1030mm 930mm 140mm 30 mm
100
mm
Untuk : M13
1030mm 1030mm
50 mm
6 mm 6 mm
50 mm 50 mm
Semua lubang
berdiameter 18 mm
100 100
mm mm
1
2
3
4
5
KETERANGAN
KONSTRUKSI CROSS ARM UNP 10 5MM 2,3 METER

di gambar :
2018
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
CROSS ARM UNP 10 5MM 2,7 METER
30mm 140mm 1230 mm 1130 mm 140mm 30mm
Untuk :
M2, M8, M10
dan M11
250mm 1100mm 1100mm 250mm
50 mm
6 mm 6 mm
Semua lubang 50 mm 50 mm
berdiameter 18 mm
100 100
mm mm
KETERANGAN
KONSTRUKSI CROSS ARM UNP 10 5MM UKURAN 2,7 METER

di gambar :
2018
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
U BOLT
140 mm
15 mm
CROSS ARM CLEVIS
M16
6 mm
U BOLT
2x Spring washers
2x Plat washers
2x Nuts
250 6 mm
mm
70 mm 190 mm
12
38 mm m
m
15 mm 18 mm
M16-350 mm2
2x Spring washers
2x Plat washers
Mur baut ½” x 2” Mur baut ½” x 2” 2x Nuts
Mur baut ½” x 2”
D 6 mm
38 mm
D D
Arm band type I Arm band type II

1
2
3
4
5
6
7
8
9
KETERANGAN
AKSESORIS TIANG
Disetujui
Disetujui: :
001
TRAFO
ARRESTER
RAK TR/ KASTEN
PERMUKAAN
TANAH
PATOK ARDE

1
2
3
4
5
6
7
8
9
KETERANGAN
SKET PENTANAHAN GARDU

Disetujui
Disetujui: :
001
Besi siku L Lubang untuk
50x50x5 Lubang U bolt
30 mm sekunder Ø
2”
U BOLT
PANEL TR
(Besi Plat 2 mm)
40 mm
40 mm
Kunci Panel
30 mm
PANEL TR 1 FASA & 3 FASA

GARDU 15 S/D 50 KVA
Lubang pipa Lubang
pentanahan/arde opstig kabel
Ø 2” U BOLT
Mur baut 1” 25 mm
10 mm Mur baut 1”
Besi strip 50x5 10 mm
3 mm
3 mm 4 mm 20 mm 3 mm 3 mm 30 mm 3 mm

1
2
3
4
5
6
7
8
9
KETERANGAN
 Keseluruhan rangka panel terbuat dari besi siku ukuran L 50x50x5
KONSTRUKSI BOX TR (TRAFO 15 S/D 50 KVA)

Disetujui
Disetujui::
001
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KETERANGAN
ORNAMENT CABLE BAND / BEGEL KACAMATA

Disetujui
Disetujui: :
001
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KETERANGAN
STRAIN - CLAMP / KLEM TARIK / KLEM PISTOL

Disetujui
Disetujui: :
001
13. KONSTRUKSI POLE SUPPORTED
JTM DAN JTR
2
3
Minimum 1000
5 Minimum 2500
60º
250

1 Klem beugel Bh 1
2 Klem kabel type C Bh 8
3 Isolator Telur/Belimbing 20 kV Bh 1
4 Kawat schoor/GSW 35 mm² Mtr 13
5 Stay rod 0,5” 2,1 meter (galvanize) Btg 1
6 Cross Arm UNP 8 60 cm Btg 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI TRECK SCHOOR TM

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH S-1
Disetujui
Disetujui ::
001
2 1
60º
250

1 Klem beugel Bh 1
3 Kawat schoor/GSW 22 mm² Mtr 11
4 Stay rod 0,5” 2,1 meter (Galvanize) Btg 1
6
KETERANGAN
KONSTRUKSI TRECK SCHOOR TR

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH S-1.A
Disetujui
Disetujui ::
001
2
3
4

1 Klem beugel Bh 1
3 Isolator telur / belimbing 20 kV Bh 1
4 Kawat schoor /GSW 35 mm² Mtr 13
7
8
9
KETERANGAN
KONSTRUKSI TRECK SCHOOR TM KHUSUS

di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH S-1.K
Disetujui
Disetujui ::
001
2
1

1 Klem beugel Bh 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI TRECK SCHOOR TR KHUSUS

S-1.AK
Disetujui
Disetujui ::
001
2
3
Minimum 1000
60º 25
6
7

1 Tiang 11 – 200 atau 12 – 200 daN Btg 1
2 Klem beugel Bh 2
4 Isolator telur/belimbing 20 kV Bh 1
KETERANGAN
KONSTRUKSI KONTRAMAST TM
di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH S-2
Disetujui
Disetujui ::
001
1
Minimum 1000
1
4
60º
25
5
6

1 Tiang 11 – 200 atau 12 – 200 daN Btg 1
2 Klem beugel Bh 2
KETERANGAN
KONSTRUKSI KONTRAMAST TR
di gambar :
( Bidang Teknik )
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH S-2.A
Disetujui
Disetujui ::
001
2
3
4
Detail beton blok
1
400
400
100

1 Tiang Btg 1
2 Cr00s Arm UNP 8 20 cm Bh 1
3 U-Bolt Bh 1
4 Klem beugel Bh 4
5 Pipa galvanize 2” 1,5 Btg 1
6 meter Beton blok 400x400x100 Btg 1
KETERANGAN TABEL JENIS TIANG

Kode Tiang TM/TR Tiang Druck Schoor
S.6-A 11 - 200 11 – 156
11 – 156 11 - 156
S.6-B 9 – 200 9 – 156
9 – 156 9 – 156
S.6-C 7 - 100 7 – 100
KONSTRUKSI DRUCK SCHOOR TM
di gambar :
( Bidang Teknik )
TEGANGAN MENENGAH
Edisi
2018
S.6

Standart Konstruksi P2B

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Standart Konstruksi P2B

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Penyusun :

Standar Konstruksi Distribusi PLN Wilayah Papua dan Papua Barat,

Kelompok Kerja Standar Konstruksi Distribusi Jaringan Tenaga Listrik :

Daya Tersambung (VA) Pembatas MCB (Ampere) Pengukuran Langsung

Daya Tersambung (VA) Pembatas MCB (Ampere) Pengukuran Langsung

2. SLTR 3 Phasa Pelanggan daya 50 kVA s/d 197 kVA

1. SLTM daya 200 kVA sampai dengan 690 kVA

Daya Arus Rasio Faktor Kali

2. SLTM daya 691 kVA sampai dengan 2180 kVA

3. SLTM daya 2181 kVA sampai dengan 9.999 kVA

4. SLTM daya 10.000 kVA s/d 30.000 kVA

Konstruksi Satuan Penguatan Jaringan Pelanggan Baru

Treck Schoor TM Set 8 13

Trafo Pembatas Utama TM Pembatas Utama TR Pembatas Jurusan

a. Pondasi type A untuk 1 tiang.

4. Pondasi M.24 A untuk 2 tiang.

Beban (A) Pembatas Utama TM (A)

- Sambungan Tenaga Listrik Tipe-A tanpa Tiang Atap

SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-A

- Sambungan Tenaga Listrik Tipe-B dengan memakai Tiang Atap

SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-B

SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-C

SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-D

SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-E

SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH TIPE-F

KONSTRUKSI SAMBUNGAN TEGANGAN LISTRIK TIPE-F

- Sambungan Tenaga Listrik panel APP kolektif diluar bangunan pelanggan

KONSTRUKSI SAMBUNGAN TEGANGAN LISTRIK TIPE - G

KONSTRUKSI SAMBUNGAN TEGANGAN LISTRIK TIPE - H

DATA PANJANG SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK FASA - 1 ΔV = 1%

JARAK AMAN SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI PERCABANGAN PADA PENGGANTUNG

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI 2 PERCABANGAN PADA PENGGANTUNG

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI PENEGANG PADA AWAL/UJUNG AKHIR

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI PENEGANG AWAL EXISTING

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI PENGGANTUNG SUDUT KECIL S/D 25 DERAJAT

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI PERCABANGAN PADA PENEGANG

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI 4 PERCABANGAN PADA PENEGANG

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI ASPAN / TIANG UJUNG

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI ASPAN DENGAN 2 TIANG

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI PENEGANG DENGAN 3 TIANG

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

1. Panjang gawang 80 s/d 150 meter

KONSTRUKSI PENEGANG DENGAN 4 TIANG

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI BELOKAN 15 S/D 30 DERAJAT

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

KONSTRUKSI ASPAN/PENEGANG/BELOKAN 30 S/D 60 DERAJAT

Kode Pada Gambar

No. NOMOR SAP NAMA MATERIAL STN KEBUTUHAN

3. Dipondasi M.24 atau M.24.A

KONSTRUKSI ASPAN/PENEGANG/BELOKAN S/D 60 DERAJAT