Anda di halaman 1dari 7

Cara Gibran Rakabuming Raka Menjadi Gubernur

Majalah Tempo, Minggu, 2 Juli 2023

Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution berpeluang jadi calon gubernur. Benarkah ada
keistimewaan untuk pembangunan di Solo?

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (tengah) menyampaikan paparan bersama Wali Kota
Medan Bobby Nasution (kiri) dan komedian Babe Cabita saat Talkshow Medan Kolaborasi di Medan,
Sumatera Utara, 16 Mei 2023. Antara/Yudi. tempo : 168829543929_819675

BERTEMU dengan Presiden Joko Widodo pada Mei lalu, Budi Arie Setiadi ikut menyinggung
nama Gibran Rakabuming Raka saat berdiskusi. Budi, Ketua Umum Relawan Projo, menyebutkan
bahwa putra pertama Jokowi itu lebih berani daripada ayahnya. “Dua kali lebih berani,” ujar Budi
menceritakan pertemuannya dengan Jokowi itu kepada Tempo, Selasa, 27 Juni lalu.

Pembicaraan tentang Gibran mengalir karena Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, itu menjadi
perbincangan dalam kontestasi politik nasional. Gibran digadang-gadang menjadi calon wakil
presiden untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo akan maju
sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Syarat usia calon presiden dan calon wakil presiden dalam Undang-Undang Pemilu adalah 40 tahun.
Gibran, kini berusia 35 tahun, tak bisa maju karena ada aturan itu. Pasal usia itu kini digugat oleh
Partai Solidaritas Indonesia serta beberapa kepala daerah ke Mahkamah Konstitusi. Para penggugat
menginginkan usia pencalonan turun, menjadi 35 tahun, atau sama seperti usia Gibran. 

Mahkamah Konstitusi disebut-sebut bakal mengeluarkan putusan gugatan ini pada pekan pertama
Juli. Gibran menolak gagasan ia dijadikan calon wakil presiden. “Saya kan umur masih belum cukup,
ilmu belum cukup, pengalaman belum cukup,” ucap Gibran, Kamis, 25 Mei lalu.
Adapun Jokowi meminta putranya tak didorong sebagai calon wakil presiden. Budi Arie
mengungkapkan, Jokowi menilai anaknya masih perlu membuktikan kemampuannya. “Presiden
bilang Gibran baru dua tahun menjadi kepala daerah,” kata Budi Arie. Gibran dilantik sebagai wali
kota pada 26 Februari 2021.

Nama Gibran juga masuk bursa calon Gubernur DKI Jakarta ataupun Jawa Tengah. Sigi Indikator
Politik Indonesia pada Mei lalu menunjukkan elektabilitas Gibran di DKI sebesar 10,3 persen. Ia
tertinggal dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, 23,3 persen. Di Jawa Tengah, berdasarkan survei
Charta Politika pada Oktober 2022, elektabilitas Gibran mencapai 37,7 persen.

Dua politikus Gerindra bercerita, bos mereka, Prabowo Subianto, pernah berdiskusi dengan Gibran
mengenai peluang menjadi gubernur. Dalam pertemuan di rumah Prabowo di Hambalang, Bogor,
Jawa Barat, Juni 2022, Prabowo bertanya tentang rencana Gibran selanjutnya setelah memimpin
Solo. Narasumber yang sama bercerita, Gibran mengungkapkan niatnya memimpin Ibu Kota. 

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengaku tak mengetahui adanya
pembicaraan itu. Namun ia menilai Gibran berpotensi maju sebagai calon Gubernur Jakarta ataupun
Jawa Tengah. “Dia punya rekam kerja yang baik. Solo berkembang pesat di bawah Mas Gibran,”
ujarnya, Jumat, 30 Juni lalu.

Walikota Solo Gibran Rakabuming (kanan) bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa,
Hambalang, Jawa Barat, pada 18 Juni 2023. Dok. Gerindra

Seorang petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengungkapkan bahwa Gibran hampir pasti
berlaga dalam pemilihan kepala daerah Jakarta pada November 2024. Politikus PDIP, Deddy Yevri
Hanteru Sitorus, mengatakan partainya belum membicarakan kemungkinan Gibran menjadi calon
gubernur. “Masih jauh, kami sedang memikirkan Pemilu 2024,” katanya.

Baca: Dugaan Keterlibatan Birokrat dan Aparat Keamanan Memenangkan Kerabat Presiden


Meski partai banteng belum meminang Gibran, sejumlah partai lain telah mendekatinya. Pada
Selasa, 20 Juni lalu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar bertemu dengan
Gibran di Surakarta. Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan bosnya meminta Gibran
mau berduet dengan Ketua PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori.

PKB telah menetapkan Yusuf sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Seorang politikus PKB bercerita,
partainya tak ingin berhadap-hadapan dengan Gibran jika ia menjadi calon Gubernur Jawa Tengah.
Namun Syaiful mengatakan masalah posisi belum dibicarakan. “Untuk konfigurasi posisinya dengan
Gibran nanti dipikir belakangan,” tutur Syaiful, Jumat, 30 Juni lalu. 

Yusuf Chudlori menyatakan telah berkomunikasi dengan partai lain dan tokoh masyarakat. Namun ia
ogah berkomentar banyak ihwal Gibran. “Belum bisa ngomong apa pun soal beliau,” katanya.

Bukan hanya PKB, Partai Golkar juga berencana mengusung Gibran sebagai calon Gubernur Jawa
Tengah. Dua politikus Golkar menyebutkan nama Bupati Kendal, Jawa Tengah, Dico Mahtado
Ganinduto, sebagai pendamping Gibran. Dico membenarkan informasi itu. “Mungkin karena ada
kecocokan,” ujar putra Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto itu.

Dico mengklaim hubungannya dengan Gibran sangat baik. Mereka kerap berdiskusi mengenai
pekerjaan hingga berbagi rekomendasi santapan kuliner. Seusai rapat koordinasi kepala daerah dan
forum komunikasi pimpinan daerah yang dibuka oleh Presiden pada Januari lalu, Dico mengajak
Gibran main mobil balap gokar di Sentul International Circuit, Bogor.

Gibran enggan berkomentar ihwal kemungkinan maju sebagai calon Gubernur Jakarta ataupun Jawa
Tengah. “Idul Adha, jangan tanya masalah politik,” katanya pada Kamis, 29 Juni lalu.

Baca: Jurus Gibran Memburu Tiket PDIP

•••

DUA tahun lebih menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut memiliki sejumlah
kelebihan. Pada April lalu, misalnya, Setara Institute menobatkan Solo sebagai kota terbaik keempat
soal toleransi tahun 2022. Posisi itu naik dibanding tahun sebelumnya, yaitu peringkat kesembilan.

Gibran juga dianggap menyulap Solo menjadi lebih modern. Ia, misalnya, membuka Solo Safari dan
merevitalisasi Solo Technopark. Gibran juga membenahi fasilitas transportasi di Surakarta, seperti
mendorong pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan-Kalioso.
Pembangunan itu diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada awal 2022. Proyek
tersebut menjadi bagian dari pembangunan rel ganda Solo-Semarang. Pembangunannya didanai
oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2022 hingga 2024 dengan nilai investasi Rp 920
miliar.

Pada era Gibran, Solo tampak menjadi episentrum pembangunan. Dari transportasi, infrastruktur,
sampai pariwisata. Salah satunya revitalisasi kawasan Pura Mangkunegaran, yang didukung oleh
Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Pura Mangkunegaran menjadi tempat pernikahan putra
bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, dan Erika Gudono pada Desember 2022.

Baca: Bahaya di Balik Masuknya Anak dan Menantu Jokowi ke Dalam Politik 

Seorang pejabat BUMN bercerita, revitalisasi itu memunculkan pergunjingan karena perusahaan
pelat merah diminta mendanai proyek tersebut. Permintaan disampaikan sejumlah pejabat eselon I
Kementerian BUMN dalam beberapa pertemuan yang mengundang direksi perusahaan negara di
lantai 19 dan 21 gedung Kementerian BUMN. Pertemuan mulai diadakan seusai pernikahan Kaesang.

Sumber yang sama mengatakan kebutuhan revitalisasi kawasan yang berdiri sejak 1757 itu mencapai
belasan miliar rupiah. Menurut dia, salah satu yang ikut memberikan sumbangan adalah PT Angkasa
Pura I dengan nilai donasi Rp 2,5 miliar. Belakangan, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
ditunjuk menggarap proyek tersebut.

Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Rahadian D. Yogisworo belum bisa berkomentar
ihwal pendanaan revitalisasi Pura Mangkunegaran. “Kami siapkan datanya dulu,” tuturnya.
Adapun Menteri BUMN Erick Thohir tak menanggapi pertanyaan yang dikirim Tempo ke nomor
telepon selulernya. Pada Desember tahun lalu, akun Instagram Erick menyebutkan bahwa revitalisasi
Pura Mangkunegaran Solo dan Taman Pracima Tuin merupakan komitmen pemerintah pusat dan
daerah untuk mendorong pengembangan pariwisata.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menampik bila disebut mendapat keistimewaan dari
pemerintah pusat. “Tidak. Biasa saja,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat, 30 Juni lalu. Yang
terpenting, menurut Gibran, semua pembangunan itu bermanfaat bagi warga Solo.
•••

MENANTU Presiden Joko Widodo, Muhammad Bobby Afif Nasution, juga disebut-sebut bakal maju
sebagai calon Gubernur Sumatera Utara, yang pemilihannya diadakan tahun depan. Bobby Nasution,
kini Wali Kota Medan, juga menempati posisi teratas dalam survei calon Gubernur Sumatera Utara. 

Hasil survei Charta Politika pada Oktober 2022 menyebutkan elektabilitas Bobby sebagai calon
Gubernur Sumatera Utara sebesar 35,1 persen. Ia unggul tipis atas Gubernur Sumatera Utara
inkumben, Edy Rahmayadi, yang tingkat keterpilihannya sebesar 34,3 persen.
Baca: Langkah Kuda Menantu Jokowi

Namun Bobby memiliki catatan dalam pembangunan di Medan. Pada akhir April lalu, mencuat kasus
proyek lampu jalan atau “lampu pocong” senilai Rp 25,7 miliar yang tak berfungsi. Seorang pejabat
dan dua politikus pendukung pemerintah bercerita, Jokowi saat berkunjung ke Medan pada Mei lalu
sempat menasihati Bobby agar lebih baik mengelola kota itu.

Seperti terhadap Gibran Rakabuming Raka, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan belum bisa
memastikan nasib Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumatera Utara, meskipun keduanya
sama-sama menjadi anggota partai banteng. “Pilkada masih jauh,” kata politikus PDIP, Deddy Yevri
Hanteru Sitorus. Adapun Bobby dalam sejumlah pemberitaan menyatakan ingin menyelesaikan
pekerjaannya di Medan.

Hussein Abri Dongoran

Francisca Christy Rosana dari Jakarta, Septia Ryanthie dari Solo, dan Mei Leandha dari Medan


berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Perintah
Donasi dari Lantai 19"

https://majalah.tempo.co/read/laporan-utama/169172/gibran-rakabuming-raka-gubernur

Anda mungkin juga menyukai