Anda di halaman 1dari 3

Keuntungan dan Kerugian Pemilihan Gibran sebagai Bacawapres Prabowo

(Transkrip wawancara Adi Prayitno di CNN TV)


Pendapat pengamat politik Adi Prayitno, diektur utama Parameter Politik Indonesia di CNN
“Banyak hal yang bisa dilihat untung ruginya mencalonan Gibran sebagai Bakal Calon Wakil
Presiden prabowo. Untungnya bagiGibran bisa bertanding di pemilu 2024. Tapi ruginya harus
berhadapan dengan PDIP dan tentu sikap Gibran ini meninggalkan luka yang luar biasa di hati
PDIP karena Gibran adalah kader PDIP yang didung dan diperjuangkan oleh PDIP untuk menjadi
walikota Solo. Bahkn pencalonan Gibran harus menyisihkan calon lain karena Gibran anak
seorang presiden.

Plus minus yang kedua dari pencalonan Gibran, adalah kerugian pencalonan Gibran menurut
data survey sampai hari ini secara kualitas dan kuantitas Gibran kalah oleh calon calon wapres
lain seperti Erick Thohir, ridwal Kamil, Sandiaga Uno, Mhafudz Md dan lain-lain. Meski kita tidak
tahu setelah Gibran diumumkan menjadi bacapres Prabowo, apakah elektabiltasnya akan
meningkat signifikan atau tidak. Biasanya setelah diumumkan namanya akan melesat dan
menjadi perbincangan public. Ini salah satu factor kerugian pencalonan Gibran. Padahal Prabowo
kalau mau bersabar bisa memilh bacapres lain yang elektabilitasnya lebih tingg disbanding
Gibran seperti Erick Thohir, Ridwal kamil dan lain-lain.

Tapi kelebihannya, karena Giibran ini adalah anak Jokowi, maka ada keyakinan bahwa para
pendukung, relawan, msin politik Jokowi, networking dan relawan Jokowi akan terafiliasi kepada
Gibran di pemilu 2024. Inilah nampaknya yang menjadi alasan kenapa Gibran yang dipilih
Prabowo untuk menjadi bacapresnya, bukan Erick Thohir, Yusril dan lain-lain. Tentu akan kita uji
apakah, pendukung jokowi akan pindah dan migrasi kepada Gibran pada pemilu 2024. Saya
berpendapat bahwa elektabiltas itu tidak bisa diwariskan. Elektabilitas ity butuh kerja kerja
politik yang nyata, yang terukur dan smart agar pemilih dibawa itu bisa diyakinkan dengan masa
tiga bulan menjelang pemilu 2024 yang sangat mepet. Ini bkan Sesutu yang mudah, karena
koalisi yang lain seperti kolaisi Ganjar dan Anies terus melakukan kerja kerja politik yang terukur.

Yang ketiga, secara kualitatif Gibran kalau jauh disbanding penantang-ppenantangnya yang
memiliki porto polio yang mentereng/ Anies Baswedan itu adalah mantan rector Paramadina,
mantan menteri dan mantan Gubernur DKI yang memiliki cukup banyak pendukung. Muhaimin
skandar, mantan mentri, ketua umum PKB, puna karis politik mentereng. Demikian juga Ganjar
adalah mantn anggota dewan dua periode, mantan Gubernur dua periode. Begitupun Mahfudz
md. Di ekesekutif pernah. Di legslatif pernah, di yudikatif pernah. Nah pertanyaannya, Gibran
dalam kontek itu jik dibandingkan dengan para pesaingnya sedikit lemah dan kurang karena baru
punya pengalaman dua setengah tahun jadi walikota Solo. The end of the day-nya pemilih kita itu
tidak melihat latar belakang calon tapi sejauhmana mesin politik menjangkau dan mengunjungi
mereka door to door. Bahwa misalnya Gibran layak dipilih.”

Berita tentang Gibran :

Pemilihan Gibran sebgai seorang calon presiden tidak akan otomatis bisa memenangkan Prabowo
menjadi priseiden di kontestasi pemilu 2024. Karena menurut Adi Prayitno, direktur Parameter
Politik Indonesia (PPI), meski Gibran seorang anak presiden Joko Widodo yang memiliki tingkat
kepuasan rakyat tinggi atas kinerjanya, Gibran bukanlah Jokowi. Memang Gibran memilki
keuntungan sebagai anak Jokowi tapi sekaligus juga memiliki kerugian.

Diantara kerugian Gibran adalah karena pencalonannya sebagai wakil presiden menimbulkan
persolan dan kontroversi dengan partai PDIP yang telah melahirkan dan membesarkannya. Ini
akan menjadi kerugian yang menghambat tumbuhnya minat sebagian pemilih kepada Gibran
terutama para calon pemilih dari kader dan simpatisan PDIP itu sendiri.

“Banyak hal yang bisa dilihat untung ruginya mencalonan Gibran sebagai Bakal Calon Wakil
Presiden prabowo. Untungnya bagiGibran bisa bertanding di pemilu 2024. Tapi ruginya harus
berhadapan dengan PDIP dan tentu sikap Gibran ini meninggalkan luka yang luar biasa di hati
PDIP karena Gibran adalah kader PDIP yang didung dan diperjuangkan oleh PDIP untuk menjadi
walikota Solo. Bahkn pencalonan Gibran harus menyisihkan calon lain karena Gibran anak
seorang presiden.”, ujar Adi Prayitno

Pada sisi kualitas, Gibran juga memiliki kelemahan jika dibanding dengan Kualitas calon wakil
presiden yang lain seperti Eric Thohir, Ridwan Kamil dan lain lain. Kemapuan Gibran belum teruji
dalam tata kelola pemeintahan.

“Plus minus yang kedua dari pencalonan Gibran, adalah kerugian pencalonan Gibran menurut
data survey sampai hari ini secara kualitas dan kuantitas Gibran kalah oleh calon calon wapres
lain seperti Erick Thohir, ridwal Kamil, Sandiaga Uno, Mhafudz Md dan lain-lain. Meski kita tidak
tahu setelah Gibran diumumkan menjadi bacapres Prabowo, apakah elektabiltasnya akan
meningkat signifikan atau tidak. Biasanya setelah diumumkan namanya akan melesat dan
menjadi perbincangan public. Ini salah satu factor kerugian pencalonan Gibran. Padahal Prabowo
kalau mau bersabar bisa memilh bacapres lain yang elektabilitasnya lebih tingg disbanding
Gibran seperti Erick Thohir, Ridwal kamil dan lain-lain.”, tegas Adi Prayitno.

Anda mungkin juga menyukai