Disusun Oleh :
2023
A. PROFIL
1
A. PENYEBAB
Demi meloloskan istrinya, Elin Suharliah, menjadi Bupati Bandung Barat,
Abubakar rela korupsi ratusan juta. Saat itu, Abubakar masih menjabat sebagai
Bupati Bandung Barat. Dan sudah ditebak, KPK akhirnya mencium perbuatan
"kotor" Abubakar tersebut. Abubakar pun menyandang status tersangka dan
dituntut 8 tahun penjara dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi.
Sekitar pukul 17.00 WIB, KPK mendatangi rumah Bupati Bandung Barat
Abubakar untuk mengamankan sang bupati. Namun, Abubakar memohon untuk
tidak diamankan karena harus melakukan kemoterapi dan dalam kondisi tidak
sehat. "Atas dasar kemanusiaan, tim melakukan pemeriksaan di rumah bupati dan
melakukan koordinasi dengan bupati," kata Saut Situmorang, Wakil Ketua KPK.
Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp 435
juta. Saut mengatakan, uang tersebut ada di dalam sebuah koper berwarna biru
dengan pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Uang tersebut diduga akan diberikan
kepada Bupati Bandung Barat Abubakar selaku penerima.
2
Ketiganya diduga sebagai penerima hadiah atau janji. KPK juga menetapkan
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Hidayat
sebagai tersangka. "KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan
serta menetapkannya sebagai tersangka," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang
dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4/2018). Saut
mengungkapkan, Abubakar diduga menerima hadiah atau janji yang bertentangan
dengan kewajibannya.
Jumat, 13 April 2018 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Barat
secara resmi memecat Bupati Bandung Barat Abubakar sebagai ketua DPC PDI-P
Kabupaten Bandung Barat karena menjadi tersangka kasus dugaan gratifikasi.
Keputusan DPD PDI-P tersebut berlaku mulai hari Jumat (13/4/2018). “Partai
dalam hal ini terhadap posisi politik pak Abubakar memutuskan untuk mengganti
posisinya sebagai ketua DPC dan menunjuk pelaksana tugas ketua DPC
dimandatkan kepada Yadi Srimulyadi,” kata Sekretaris DPD PDI-P Jawa Barat,
Abdy Yuhana dalam konferensi pers di kantor DPD PDI-P Jawa Barat di Jalan
Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat sore. Selain melengserkan Abubakar dari
jabatan ketua DPC, DPD PDI-P juga secara resmi memecat Abubakar dari
keanggotaan partai. “Partai juga memecat Pak Abubakar dari keanggotaannya
sebagai anggota PDI Perjuangan,” ungkapnya. Bupati Bandung Barat Abubakar
diduga menerima gratifikasi untuk membiayai kampanye istrinya yang
mencalonkan diri menjadi bupati Bandung Barat.
3
B. HUKUMAN
4
Dalam konstruksi perkara, Abubakar diduga meminta uang kepada
sejumlah kepala dinas untuk kepentingan pencalonan istrinya, Elin Suharliah.
Seperti diketahui, Elin akan maju sebagai calon bupati Bandung Barat periode
2018-2023 menggantikan suaminya. Permintaan itu disampaikan dalam beberapa
kali pertemuan antara Abubakar dan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
yang diadakan pada Januari, Februari, dan Maret 2018. Bahkan, Abubakar juga
terus menagih permintaan uang tersebut demi melunasi pembayaran ke lembaga
survei. "Hingga April, bupati terus menagih permintaan uang ini salah satunya
untuk melunasi pembayaran ke lembaga survei," kata Saut. Kepala Pelaksana
Harian Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriarti menuturkan, Abubakar telah
memberikan uang muka senilai Rp 50 juta kepada lembaga survei.1
C. DAMPAK
Tidak ada spesifikasi informasi yang beredar mengenai dampak yang
ditimbulkan dengan kasus yang terjerat pada Bapak Abu Bakar selaku mantan
Bupati Bandung Barat. Namun bagaimanapun juga kasus korupsi tentunya sangat
merugikan negara, berdampak dengan kemajuan infrastruktur, konflik sosial
bahkan hilangnya rasa kepercayaan semua orang.
D. TANGGAPAN
Kasus korupsi yang melanda mantan Bupati Bandung Barat Alm Bapak Abu
Bakar demi membiayai istrinya untuk dapat mencalonkan diri juga bagi kami hal
yang serius, orang yang berani melakukan korupsi akan tercap sebagai orang yang
akan sering melakukan kecurangan, kebohongan dan dampaknya tidak akan
diberikan rasa kepercayaan dari orang banyak.
Mengenai istri beliau, tak sepantasnya mantan Bupati Bandung Barat ini
melakukan hal tersebut karena harus berdasarkann prinsip hukum keadilan yakni
pemilihan umum harus menjadi proses yang bebas dan adil tanpa campur tangan
atau pengaruh illegal. Pemimpin yang baik harus memiliki integritas dan etika yang
1
https://regional.kompas.com/read/2018/11/06/19371871/kasus-dugaan-korupsi-bupati-bandung-
barat-demi-biayai-istrinya-nyalon-hingga?page=all
5
tinggi, bila diawal saja sudah melakukan kecurangan maka akan ada kecurangan-
kecurangan lainnya yang akan dilakukan.
Pihak yang terlibat dalam suap-menyuap ini tentu perlu ditindak, karena
sistem peradilan harus bekerja dengan adil dan transparan dalam menangani kasus
korupsi. Proses hukum harus dijalankan secara independen tanpa adanya campur
tangan politik atau tekanan dari pihak manapun. Penting untuk menekankan bahwa
pemberantasan korupsi dan memastikan keberlanjutan demokrasi adalah tanggung
jawab bersama masyarakat, lembaga-lembaga pemerintah, dan sistem peradilan.
Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa aturan hukum dihormati
dan bahwa pemilihan umum dapat menjadi sarana yang adil bagi masyarakat untuk
memilih pemimpin mereka.