Pendekatan advokasi dapat dilakukan dengan pendekatan grass root (dari akar)
dan top down (dari atas ke bawa), selain itu untuk terjaidnya pendekatan diperlukan
media. Media mempunyai peranan penting dalam melakukan advokasi.
Pendekatan line staff atau top down adalah sebuah pendekatan dengan system
komando dari atas ke bawah. Dengan melibatkan para pemimpin dalam hal ini para
pembuat undang – undang dalam penyusunan hukum, peraturan maupun pemimpin
politik yaitu mereka yang menetapkan kebijakan public sangat berpengaruh dalam
menciptakan perubahan terkait dengan masalah social termasuk kesehatan terutama
masalah gizi. Salah satu bahan yang dapat dijadikan rujukan atau informasi agar penentu
kebijakan tertarik dan peduli adalah meyakinkan bahwa gizi merupakan hak asasi
manusia dan investasi bagi Negara karena dengan meningkatkan status gizi, IPM bisa
meningkat sehingga kualita SDM Negara juga tinggi. Dengan adanya dukungan dari
Untuk melihat keberhasilan advokasi ini, ada beberapa indicator yakni output
berupa keterlibatan, dukungan, dukungan dan kesinambungan yang diberikan oleh
sasaran advokasi yang diimplementasikan ke dalam action, dukungan dana, sarana dan
kemudahan. Salah satu contoh keberhasilah advokasi gizi ini adalah dukungan anggaran
APBD, BOK untuk kegiatan pelayanan gizi.
Merupakan sebuah peristiwa yang dikhususkan bagi awak pers. Peristiwa ini merupakan
cara yang paling praktis untuk menyampaikan isu kita ke media
Radio dan TV
Biasanya dengan wawancara, talkshow, iklan dan lain-lain.Dengan strategi advokasi yang
dilakukan lewat media massa secara tepat, maka diharapkan dapat mendukung
keberharsilan dari tujuan advokasi itu sendiri, yakni sebuah perubahan. Di samping itu
menjalin hubungan yang baik dengan pihak media massa menjadi sangat penting,
dengan mengadakan kontak secara reguler. Hal ini mengingat advokasi yang dilakukan
biasanya jangka panjang, dan terus menerus, sehingga ketika menjalin hubungan kerja
dengan media massa pun jangan semata-mata melakukan transaksi singkat demi sebuah
publisitas sesaat.
Strategi Berdasarkan Kekuatan Fisik
3. Membangun kemitraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan upaya jaringan, kemitraan yang
berkelanjutan dengan individu, organisasi-organisasi dan sektor lain yang bergerak
dalam isu yang sama. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok yang bekerja
sama yang bertujuan untuk mencapai tujuan umum yang sama/hampir sama.
5. Membangun kapasitas
Membangun kapasitas disini di maksudkan melembagakan kemampuan untuk
mengembangakan dan mengelola program yang komprehensif dan
membangun critical mass pendukung yang memiliki keterampilan advokasi.
Kelompok ini dapat diidentifikasi dari LSM tertentu, kelompok profesi serta kelompok
lain.