Anda di halaman 1dari 100

ISSN 2963-5837

BULETIN

GAKKUM KLHK Volume 1, No.1, Desember 2022

PEMANFAATAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
UNTUK FORENSIK KEJAHATAN
KEBAKARAN HUTAN
MENILIK KASUS KAPAL DAN LAHAN
PENYELUNDUP LIMBAH B3 :

PRAKTIK BAIK
REORIENTASI PENEGAKAN HUKUM
BERBASIS DEKRIMINALISASI

DAN PELUANG
BERSYARAT TERHADAP
PELANGGARAN ADMINISTRATIF

YURISPRUDENSI
DI DALAM KAWASAN HUTAN

DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
GAKKUM KLHK/ IMAM AGI PRATAMA

“Kejahatan terhadap Tumbuhan dan Satwa Liar


adalah kejahatan yang sangat serius dan luar biasa
(extraordinary crime)”

2 DITJENGAKKUM.KLHK GAKKUM KLHK GAKKUM KLHK GAKKUMKLHK


ISSN 2963-5837

BULETIN
GAKKUM KLHK
Volume 1, No.1, Desember 2022

PENANGGUNG JAWAB
Damayanti Ratunanda, ST., M.Eng.Sc.

REDAKTUR
Lutfiah, S.Sos, M.Si.

PENYUNTING / EDITOR
Ardi Risman,S.Hut., MT., M.PSc.
Osten Sianipar, S.H., M.Si.
Dewi Sri Kurniawati, S.Si., M.Si.

DESAIN GRAFIS
Muhammad Musa Abdurrohim, A.Md.Kom.
Imam Agi Pratama, S.I.Kom.

SEKRETARIAT
Anninda Nurul Islami, S.S.
Ghusnun Khairunnisa, S.Hut.
Ajeng Kusumadewi, A.Md.
Anditha Novananthasa, S.Pd., S.E.

FOTO COVER
Tribun Batam/Beres Lumbantobing

PENERBIT
Sekretariat Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK
Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Blok IV Lantai 4
Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat (10270)
Telp/Fax (021) 57902925

ALAMAT KANTOR
Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Blok IV Lantai 4
Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat (10270)
Telp/Fax (021) 57902925
SAMBUTAN DIRJEN GAKKUM KLHK
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas rahmat dan karunia-
Nya maka Buletin Gakkum KLHK Volume 1 Tahun 2022 ini dapat diterbitkan. Tu-
juan dari penerbitan buletin ini salah satunya sebagai media untuk memberikan
ruang khususnya bagi pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Penegakan Hu-
kum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum LHK) untuk berbagi ilmu
(sharing knowledge), wawasan, informasi, atau pengalaman yang dimiliki. Selain
itu, Buletin Gakkum ini juga diinisisasi sebagai langkah publikasi sekaligus advo-
kasi dari kebijakan yang diimplementasikan untuk mendukung efektifitas upaya
penegakan hukum LHK dan memberikan gambaran kinerja penegakan hukum
LHK sesuai dengan core value Gakkum LHK yakni Integritas, Profesional, Re-
sponsif, dan Inovatif.

Setelah terbitnya edisi perdana ini, diharapkan edisi–edisi berikutnya dapat diter-
bitkan secara rutin dan berkesinambungan untuk meningkatkan budaya literasi,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, ataupun perluasan informasi terkait
penegakan hukum LHK kepada para seluruh pembaca yang tidak hanya di lingk-
up internal namun dapat disebarluaskan ke ruang publik, terutama kedepannya
dapat dikembangkan media digital bagi Buletin Gakkum KLHK untuk memudah-
kan akses kepada seluruh pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih kepada para


penulis dan pengelola Buletin Gakkum KLHK, serta
pihak lain yang telah bekerja keras untuk memban-
tu menyelesaikan penerbitan edisi perdana Buletin
Gakkum KLHK ini. Akhir kata, saya ucapkan se-
lamat atas terbitnya Buletin Gakkum KLHK Volume
1 Tahun 2022. Semoga buletin ini dapat berman-
faat sekaligus mendorong produktifitas pegawai
Ditjen Gakkum LHK maupun stakeholder lain
untuk turut berkontribusi secara aktif men-
yampaikan ulasan yang terkait dengan pen-
egakan hukum LHK.

RASIO RIDHO SANI


DIREKTUR JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LHK

2 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


SALAM REDAKSI
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya kami Tim Redaksi
Buletin Gakkum dapat menyelesaikan edisi perdana buletin ini dengan dukungan
seluruh tim dan pegawai lingkup Ditjen Gakkum LHK.

Pandemi Covid-19 yang masih kita rasakan pada tahun 2022 ini, tentunya tidak akan
menyurutkan semangat berkarya, menulis, dan bekerja sebagai bukti profesional-
itas dan integritas jajaran pegawai Ditjen Gakkum LHK. Sebagai sarana publikasi
dan advokasi, inisiasi penerbitan Buletin Gakkum KLHK ini, kami harapkan dapat
meningkatkan budaya literasi, menjadi media untuk berbagi ilmu serta informasi, re-
komendasi, maupun gagasan baru guna mendukung sekaligus memperkuat langkah
penegakan hukum LHK.

Beberapa judul artikel yang menjadi sorotan utama dalam edisi perdana ini yaitu:
(1) Menilik Kasus Cramoil: Praktik Baik Dan Peluang Yurisprudensi; (2) Mengulik Isu
dan Strategi Penyidikan Tindak Pidana Pencucian Uang Pasca Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 15/PUU-XIX/2021”; dan (3) Reorientasi Penegakan Hukum Berba-
sis Dekriminalisasi Bersyarat Terhadap Pelanggaran Administratif di Dalam Kawasan
Hutan.

Artikel ringan yang tentunya juga menarik yakni pengelolaan kearsipan di Ditjen
Gakkum LHK juga turut memberikan informasi pentingnya penataan arsip yang san-
gat berpengaruh dalam manajerial tata usaha untuk memudahkan pelacakan dan
penemuan kembali arsip. Sedangkan rubrik khusus yang kami sajikan terkait kesia-
pan Ditjen Gakkum LHK untuk terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Tentunya tulisan lainnya juga sama menariknya untuk disimak dan telah dikemas
secara informatif oleh Tim Redaksi.

Tak lupa kami menyampaikan apresiasi kepada para kontributor pada edisi perdana
Buletin Gakkum KLHK ini. Kami juga mengajak pembaca lainnya untuk berkontribusi
pada edisi Buletin Gakkum KLHK selanjutnya untuk memberikan sharing pengala-
man, informasi, maupun tinjauan ilmiah untuk dapat dibagikan dengan pembaca lain-
nya. Semoga edisi perdana Buletin Gakkum KLHK ini dapat memberikan khasanah
dan wawasan baru terkait kinerja penegakan hukum LHK maupun hal lain yang rel-
evan.

Salam lestari dan selamat membaca.


Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Pemimpin Redaksi

Dwi Januanto Nugroho

3 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Kegiatan operasi peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar oleh Tim Pos Gakkum KLHK Labuan Bajo
GAKKUM KLHK/ FATYA KRESNAWAN

DITJENGAKKUM.KLHK GAKKUM KLHK GAKKUM KLHK GAKKUMKLHK


DAFTAR ISI
ISSN 2963-5837

BULETIN
GAKKUM KLHK
Volume 1, No.1, Desember 2022

KEBIJAKAN 54 KASUS 82 TEKNOLOGI 42


ANALISA PENGUATAN PEMANFAATAN SIG
PENEGAKAN HUKUM UNTUK FORENSIK
KEJAHATAN TERHADAP KEJAHATAN KARHUTLA
SATWA LIAR Penegakan hukum merupakan
Perdagangan ilegal satwa liar salah satu bentuk penang-
merupakan salah satu bentuk gulangan kejahatan karhutla,
kejahatan terhadap satwa liar Sistem Informasi Geografis
berupa kegiatan komersial (SIG) sangat membantu un-
bertaraf internasional dengan tuk digunakan dalam upaya
nilai mencapai jutaan dollar penegakan hukum, mulai dari
(USD). INTERPOL dan UNEP penyelidikan, penyidikan sam-
tahun 2016 memperkirakan pai dengan proses persidan-
kekayaan alam di dunia telah gan. Tulisan ini mengulas pros-
diambil secara ilegal oleh para es analisis SIG secara manual
pelaku kejahatan dengan nilai untuk memperoleh data serta
mencapai USD 91 miliar – analisis yang dapat dipergu-
USD 258 miliar. IMPLEMENTASI UU nakan dalam proses pembuk-
NO.18/2013 & UU tian kejahatan karhutla.
NO.11/2020 TENTANG
ILMU 74 CIPTA KERJA UNTUK
PENYELESAIAN KASUS INFORMASI 78
MENATA ARSIP SAMA
PENCURIAN KAYU PERAN PENGENDALI
DENGAN LAYAKNYA
SONOKELING DI DAMPAK LINGKUNGAN
MENATA HATI
KAWASAN CAGAR ALAM DALAM PROSES
GUNUNG JAGAT PENYELESAIAN
HUKUM 14 SENGKETA
MENGULIK ISU DAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGI PENYIDIKAN KASUS 6
TINDAK PIDANA MENILIK KASUS KAPAL HUKUM 26
PENCUCIAN UANG PENYELUNDUP LIMBAH B3: REORIENTASI
PASCA PUTUSAN PRAKTIK BAIK DAN PENEGAKAN HUKUM
MAHKAMAH PELUANG YURISPRUDENSI
BERBASIS
KONSTITUSI DEKRIMINALISASI
NOMOR 15/PUU BERSYARAT TERHADAP
-XIX/2021 PELANGGARAN
ADMINISTRATIF DI DALAM
KAWASAN HUTAN

5 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


KASUS
MENILIK KASUS KAPAL
PENYELUNDUP LIMBAH B3 :
PRAKTIK BAIK
DAN PELUANG
YURISPRUDENSI
Oleh : Hani Afnita Murti TRIBUN BATAM
Analis Kebijakan Ahli Muda
Direktorat Penegakan Hukum Pidana LHK
Pidana berlapis dijatuhkan kepada Nahkoda Kapal yang mengangkut limbah cair tanpa izin
ke perairan Nongsa, Batam di Kaepulauan Riau.

P
enegakan hukum lingkungan hid- khususnya, dan Kementerian Lingkun-
up dan kehutanan (LHK) tidak gan Hidup dan Kehutanan (KLHK) um-
terlepas dari salah satu aspek umnya termasuk membuka peluang
kedaulatan dan yurisdiksi negara yang pintu yurisprudensi bagi kasus lingkun-
harus ditegakkan. Pemutusan mata gan hidup.
rantai kejahatan dan pemberian efek
jera yang beriringan dengan pemulihan Kasus pengangkutan limbah B3 dari
lingkungan (konsep keadilan restoratif) Negara lain yang memasuki wilayah
terhadap pelaku kejahatan LHK akan perairan Indonesia oleh terdakwa CP
menjawab tuntutan keadilan baik dari diputus oleh Majelis Hakim di Penga-
sisi lingkungan maupun masyarakat. dilan Negeri Batam pada tanggal 15
Kepastian hukum yang diberikan ten- Juni 2022 dengan vonis hukuman 7
tunya akan mengembangkan tingkat (tujuh) tahun 8 (delapan) bulan penjara
kepercayaan masyarakat terhadap dan denda Rp 5.000.000.000,00 (lima
aparat penegak hukum, termasuk ke- miliar rupiah) subsider kurungan 3 (tiga)
pada penyidik pegawai negeri sipil bulan. CP adalah , pelaut migran yang
(PPNS) LHK. bekerja di kapal milik perusahaan Neg-
ara lain sebagai nahkoda, dijatuhi hu-
Keberpihakan hakim pada kasus kuman tersebut sesuai dengan tuntutan
lingkungan hidup yang memberikan vo- jaksa, yang melakukan penuntutan den-
nis hukuman, yang saat ini menjadi vo- gan 2 (dua) Undang-Undang sekaligus
nis tertinggi yang dijatuhkan terhadap yakni Pasal 317 juncto Pasal 193 Ayat
pelanggaran norma larangan mema- (1) UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang
sukkan limbah Bahan Berbahaya dan Pelayaran (UUP), serta Pasal 69 Ayat
Beracun (B3) ke dalam wilayah Negara (1) huruf d dan Pasal 106 UU Nomor 32
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
serta efektifnya penerapan multidoor, Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUP-
menjadi kabar baik bagi PPNS LHK PLH). Pada perkara pertama menjatuh-
sekaligus menjadi praktik baik (best kan, menajels hakim memutuskan hu-
practice case) bagi Direktorat Jenderal kuman 8 (delapan) bulan penjara dan
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup denda Rp 50.000.000,00 (lima puluh
dan Kehutanan (Ditjen Gakkum KLHK) juta rupiah) dengan subsider kurungan
6 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
3 (tiga) bulan karena terbukti secara memiliki port cleareance dengan tujuan
sah dan menyakinkan melanggar Pas- laut lepas (highseas) sehingga diperin-
al 317 juncto Pasal 193 ayat (1) UUP. tahkan kapal keluar dari wilayah perai-
Sedangkan dalam perkara kedua, ma- ran Batam. Setelahnya, tanggal 15 juni
jelis hakim juga menjatuhkan hukuman 2021 Kapal tersebut masih melakukan
7 (tujuh) tahun penjara dan denda Rp pelayaran di perairan Batam, dan akh-
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) irnya muatan kapal diperiksa. Hasil
subsider kurungan 3 (tiga) bulan kare- pemeriksaan ditemukan terdapat 20
na terbukti secara sah dan meyakink- kontainer jenis IBC tank berkapasitas
an melanggar Pasal 69 ayat (1) huruf 1.000 liter berisi cairan yang diduga
d dan Pasal 106 UUPPLH. Selain itu, limbah B3.
majelis hakim dalam putusannya juga
menyatakan barang bukti berupa 1 unit Terhadap temuan tersebut, Penyidik
kapal dirampas untuk negara, semen- LHK dan Penyidik KSOP khusus Ba-
tara barang bukti berupa limbah B3 cair tam secara intensif mendalami dan
yang dimuat dalam 20 kontainer jenis melakukan kegiatan penyidikan terha-
Intermediate Bulk Container (IBC) tank dap kasus pelanggaran pelayaran dan
berkapasitas 1.000 liter dirampas untuk dugaan pencemaran laut (marine pollu-
dimusnahkan. tion) akibat kegiatan pengangkutan lim-
bah B3. Hasil uji laboratorium, cairan
Kronologi penyidikan atas kasus ini be- dalam IBC tank berupa oil & grease
rawal dari laporan Patroli Keselamatan bekas yang berdasarkan ketentuan
Maritim Kantor Kesyahbandaran dan hukum Indonesia masuk dalam kate-
Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus gori limbah B3. Sementara, membawa
Batam. KSOP Khusus Batam mendapat limbah tanpa izin memasuki wilayah In-
informasi Kapal Negara lain, memasuki donesia dilarang merupakan tindak pi-
wilayah perairan Batam pada tanggal dana berdasarkan Pasal 106 UUPPLH.
13 Juni 2021. Tim patroli mendapa-
ti kapal itu di perairan Nongsa. Saat A. PRAKTIK BAIK
diperiksa, tim mengetahui kapal itu 1. Vonis Tertinggi dalam Kasus
Lingkungan Hidup

Pengaturan pemidanaan yang dia-


tur dalam UUPPLH untuk perbuatan
melawan hukum yang mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambi-
en, baku mutu air, baku mutu air laut,
atau kriteria baku kerusakan lingkun-
gan hidup, yang dilakukan secara sen-
gaja, dapat dipidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
10 (sepuluh) tahun dan denda pal-
ing sedikit Rp 3.000.000.000,00 (tiga
GAKKUM KLHK
miliar rupiah) dan paling banyak Rp
7 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupi- Jenis < 1 th 1 s/d 5 th > 5 th
ah). Sedangkan untuk unsur kelalaian Kehutanan 0.5 1.6 8.0
dipidana dengan pidana penjara pal- Lingkungan 0.5 1.3 0.0
ing singkat 1 (satu) tahun dan paling Perkebunan 0.3 1.9 0.0
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
Pertambangan 0.5 1.8 5.8
sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu
Konservasi 0.4 1.9 0.0
miliar rupiah) dan paling banyak Rp SDA
3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Minyak dan 0.6 1.2 0.0
Untuk tipologi tindak pidana pencema- Gas Bumi
ran lainnya, rentang pemidanaan yakni Budidaya 0.0 1.2 0.0
penjara paling singkat 1 (satu) tahun Tanaman
dan paling lama 15 (lima belas) tahun Perikanan 0.6 1.3 0.0
dan denda paling sedikit satu miliar ru- Karantina 0.5 0.0 0.0
piah dan paling banyak lima belas mil- Hewan
iar rupiah. Tabel 1. Rata-rata Pidana Penjara yang Dijatuhkan Dalam
rentang Hukuman Tertentu. Sumber: Data Leip, 20201
Mengupas sanksi terhadap pelaku tin-
dak pidana bidang lingkungan hidup, 2. Keberhasilan Pendekatan Multi-
kasus pelanggaran terhadap pengelo- door
laan Limbah B3 menjadi kasus tertinggi
yang disusul dengan kasus dumping Menilik lebih jauh, kebijakan penega-
limbah ilegal. Terhadap kasus lingkun- kan hukum multidoor telah menjadi
gan tersebut, rata-rata vonis pidana salah satu bagian kebijakan penega-
yang diberikan pada rentang 1 (satu) kan hukum guna memberikan efek
hingga 5 (lima) tahun dan kurang dari jera terhadap pelaku kejahatan tindak
1 (satu) tahun. Belum pernah terdapat pidana lingkungan hidup dan kehutan-
kasus pidana lingkungan hidup yang an (TPLHK). Pendekatan multidoor
diberikan hukuman pidana lebih dari 5 dikenalkan berangkat dari konsep pen-
(lima) tahun (Tabel 1). Berdasar data egakan hukum secara kolaborasi pada
Direktorat Penegakan Hukum Pidana sektor Sumber Daya Alam-Lingkungan
KLHK, kasus lingkungan hidup baik ka- Hidup (SDA-LH) dengan mengandal-
sus pencemaran, kebakaran hutan dan kan berbagai peraturan perundangan
lahan, dan kasus perusakan lingkun- antara lain: lingkungan hidup, kehutan-
gan, sampai dengan saat ini belum ter- an, tata ruang, perkebunan, pertam-
dapat putusan pidana lebih dari 5 (lima) bangan, perpajakan, tindak pidana
tahun penjara. korupsi, dan pencucian uang. Sing-
katnya, pendekatan multidoor artinya
penegakan hukum yang menggunakan
berbagai rezim hukum. Pendekatan ini
ditujukan untuk: (1) mewujudkan pen-
egakan hukum terintegrasi, (2) meng-
hindarkan adanya disparitas tuntutan
pidana untuk perkara-perkara sejenis
antara satu daerah dengan daerah lain-

8 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


1
Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan (LeIP). 2020.
Laporan Kajian Putusan Perkara Lingkungan Hidup. Penerbit: LeIP
nya dengan memperhatikan faktor ka- tan tersebut melekat menjadi salah
suistik pada setiap kasus, (3) mencip- satu kebijakan penegakan hukum yang
takan kesatuan kebijakan penyelidikan, diusung guna memperkuat efek jera
penyidikan dan penuntutan dalam pelaku kejahatan TPLHK.
penanganan pelanggaran sektor SDA-
LH, (4) menghindari peluang lolosnya Beberapa kasus TPLHK telah dilaku-
pelaku kejahatan di bidang SDA-LH kan dengan pendekatan multidoor. Ka-
karena terbatasnya jangkauan suatu sus pembalakan liar pada tahun 2017
peraturan perundangan, (5) memberi- di Provinsi Sumatera Selatan telah
kan efek jera terhadap pelaku intelek- divonis baik korporasi dan perseoran-
tual dalam kejahatan yang terorganisir gan. Kasus ini merupakan hasil pen-
yang pada akhirnya akan memberikan egakan hukum kolaborasi antara KLHK
efek pada penguatan pola pencegahan dan Kejaksaan Agung. Sementara vo-
dan daya tangkal dalam dalam kejaha- nis yang diberikan untuk korporasi yak-
tan SDA-LH, dan (6) mendorong peng- ni denda Rp 5.000.000.000,00 (lima
gunaan ketentuan-ketentuan pidana milyar rupiah), sedangkan terdakwa
terkait pertanggungjawaban korporasi, perseorangan di vonis 2 (dua) tahun
pengembalian kerugian negara, pencu- 6(enam) bulan penjara dan pidana
cian uang, dan pemulihan lingkungan, denda sebesar Rp 500.000.000,00
hingga kerjasama internasional dalam (lima juta rupiah) subsider 4 (empat)
rangka pemulihan aset sehingga me- bulan. Pada tahun 2018, KLHK bersa-
nimbulkan efek jera. ma Kementerian ATR/BPN melakukan
penyidikan bersama atas kasus peram-
Pendekatan multidoor diinisiasi se- bahan hutan untuk kegiatan pertam-
jak tahun 2012 yang diprakarsai oleh bangan ilegal di Bangka, vonis yang
Unit Kerja Presiden Bidang Penga- dijatuhkan untuk tersangka perseoran-
wasan dan Pengendalian Pemba- gannya 3 (tiga) tahun penjara, denda
ngunan (UKP4) yang merupakan Rp. 1.500.000.000,00 (satu milyar lima
kelanjutan dari Unit Kerja Presiden ratus juta rupiah) subside 1 (satu) bu-
Pengelolaan Program dan Reforma- lan. Selanjutnya, pada tahun 2019,
si (UKP3R). Dalam hal penyelamatan sinergitas antara KLHK, Kementerian
SDA-LH, pendekatan penegakan hu- ATR/BPN, dan Kementerian Kelautan
kum ini kemudian dituangkan dalam dan Perikanan (KKP) juga dijalin da-
Nota Kesepahaman Bersama antara lam penegakan hukum bersama atas
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), kasus reklamasi pantai ilegal di Provin-
Kementerian Kehutanan (KemenHut), si Bangka Belitung, dengan tersangka
Pusat Pelaporan dan Analisis Transak- korporasi dan dijatuhi hukuman denda
si Keuangan (PPATK), Kepolisian RI Rp 1.150.000.000,00 (satu milyar sera-
serta Kejaksaan RI untuk menangani tus lima puluh juta rupiah).2
kasus SDA-LH. Pada tahun 2015, se-
jak bergabungnya KLH dan Kemenhut Selain memperkuat progresivitas kasus
menjadi KLHK dan dibentuknya unit dengan pendekatan multidoor, pengua-
kerja penegakan hukum yang mandiri tan sumber daya manusia (SDM) dan
yakni Ditjen Gakkum KLHK, pendeka- sarana prasarana pendukung kegiatan

9 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


2
Data Direktorat Penegakan Hukum Pidana Tahun 2015-2022.
penegakan hukum dengan pendekat- tan kapasitas telah dilakukan bebera-
an multidoor juga menjadi faktor pen- pa kali, baik dalam bentuk bimibingan
dukung yang krusial. Kerjasama an- teknis, diskusi terpumpun, maupun
tara KLHK dan UNDP (United Nations pelaksanaan gelar perkara atau studi
Development Programme) telah ber- kasus.
jalan pada tahun 2017 – 2020 dalam
proyek “Support to Institutionalizing Pelaksanaan penyelesaian ka-
the Multi-door Approach to Counter sus TPLHK yang dilakukan dengan
Natural Resources and Environmental pendekatan multidoor belum sepenuhn-
Related Crimes”. Bentuk kerjasama ya berjalan efektif pada semua ka-
yang dibangun meliputi tiga hal, yakni sus, namun pola ini tetap memberikan
(1) fasilitasi pembangunan sekretariat keuntungan utamanya dalam hal mem-
multidoor meliputi penyediaan sarana berikan efek jera bahwa terdapat relasi
dan prasarana untuk sekretariat multi- kasus tindak pidana yang dengan ka-
door serta peningkatan kapasitas bagi sus tindak pidana yang lain yang dapat
SDM, (2) fasilitasi penyelesaian kasus, ditindak bersama sehingga menimbul-
dan (3) fasilitasi pelembagaan penega- kan efek jera. Beberapa kasus yang
kan hukum LHK dengan pendekatan ditindaklanjuti bersama dengan instan-
multidoor. UNDP mencatat, sebanyak si penegak hukum lain masih berjalan
12 (dua belas) kasus telah dilakukan secara parsial yakni kasus yang ditan-
penegakan hukum multidoor, 4 (empat) gani hanya ditindaklanjuti penyidikann-
kasus masih dalam tahap persidangan, ya hingga ke sidang oleh KLHK. Disisi
dan sebanyak 3 (tiga) kasus telah dipu- lainnya, juga terdapat beberapa kasus
tuskan vonisnya.3 Sekretariat multidoor yang dapat menjadi praktik baik den-
telah dibentuk dan bertempat di Ditjen gan mengadopsi pendekatan ini.
Gakkum KLHK. Sedangkan peningka-

Kasus perambahan hutan dan Kasus pencemaran lingkungan Kasus pelanggaran pelayaran
kerusakan lingkungan oil spilling dan pelanggaran pe- dan pencemaran lingkungan
(kasus tahun 2019) layaran (kasus tahun 2020) (kasus tahun 2021)

Penyidik LHK Pusat dan Penyidik KLHK dan Bakamla KLHK dan Bakamla
Balai Gakkum Wilayah Sumatera

UU Nomor 32 Tahun 2009 UU Nomor 32 Tahun 2009 UU Nomor 32 Tahun 2009


UU Nomor 18 Tahun 2013 UU Nomor 17 Tahun 2008 UU Nomor 17 Tahun 2008
Menyatakan terdakwa CY telah Menyatakan terdakwa CP telah
terbukti secara sah dan men- terbukti secara sah dan menya-
yakinkan melakukan tindak pi- kinkan melakukan pelanggaran
dana dumping limbah ke media yaitu nahkoda berlayar tidak me-
lingkungan tanpa izin sebagaima- matuhi sistem tertib pelayaran
na dakwaan Kesatu Primair (vonis 8 bulan penjara dan denda
Penuntut dan Nahkoda yang ber- Rp 50 juta dengan subsider ku-
layar tidak mematuhi alur pela- rungan 3 bulan);
yaran sebagaimana dalam Dak- Memasukkan limbah B3 ke
waan kedua; wilayah NKRI (vonis hukuman 7
Vonis 1 tahun penjara dan denda tahun 8 bulan penjara dan denda
2 milyar rupiah subsider 3 bulan. Rp 5 miliar subsider kurungan 3
bulan).

3
United Nations Development Programme. Multi-door Supprt Facility
10 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022 Final Report. 2019. Project Support to Institutionalizing the Multi-door Ap-
proach to Counter Natural Resources and Environmental Related Crimes.
Dalam koridor kebijakan ini, dapat yang tergolong sebagai B3 ke saluran
dikatakan KLHK mampu mengimple- pembuangan umum secara ilegal dan
mentasikan adopsi kebijakan multidoor, dijatuhi denda dengan jumlah $52.500
utamanya melalui sinergitas dengan (lima puluh ribu lima ratus dolar).5 Hal
instansi penegak hukum lainnya, dan tersebut dapat dilakukan pengemban-
mendorong penggunaan rezim hukum gan dan pendalaman penyidikan untuk
lingkungan hidup dan kehutanan se- memberikan efek jera terhadap keja-
cara bersama. Terlebih saat ini dengan hatan lintas batas ini (transboundary
adanya putusan Mahkamah Konstitusi crimes).
Nomor 15 tahun 2021 yang memberi-
kan kewenagan penyidik PNS dalam B. PELUANG YURISPRUDENSI
penanganan Tindak Pidana Pencucian
Uang (TPPU) dari tindak pidana asaln- Putusan kasus Cramoil menjadi pio-
ya (predicate crime) merupakan kebija- neer putusan lingkungan hidup den-
kan progresif yang membuka peluang gan vonis pidana tertinggi. Perbua-
penguatan multidoor utamanya dalam tan melawan hukum memasukkan
hal mengembalikan kerugian negara limbah B3 ke wilayah NKRI6 diputus
untuk pemulihan lingkungan (kebijakan dengan 7 (tujuh) tahun penjara dan
restoratif) dengan menerapkan prinsip denda Rp 5.000.000.000,00 (lima mil-
follow the suspect and follow the mon- iar rupiah) subsider kurungan 3 (tiga)
ey. bulan. Pelaku dijerat dengan meng-
gunakan Pasal 106 UUPPLH yang
Jika ditinjau dari definitif klaster keja- ancamannya pidana penjara pal-
hatan LHK yang termasuk dalam keja- ing singkat 5 (lima) tahun dan paling
hatan luar biasa (extra ordinary crime) lama 15 (lima belas) tahun dan den-
yang jangkauannya lintas batas nega- da paling sedikit Rp5.000.000.000,00
ra, maka pendekatan multidoor yang (lima miliar rupiah) dan paling banyak
mengusung konsep multi rezim hu- Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
kum tentunya juga tidak terbatas pada rupiah).
penerapan lingkup dalam negeri saja,
tetapi bisa menyentuh koordinasi dan Dalam tradisi common law, pada haki-
merangkul sinergitas dengan instan- katnya semua putusan pengadilan
si yang terkait di luar negeri. Sebagai berpotensi untuk menjadi yurispruden-
contoh dalam kasus Cramoil ini, dilihat si, atau paling tidak terikat di dalam
dari rekam jejak perusahaan pengum- rangkaian mata rantai yurisprudensi.
pulan limbah industri beracun ini tel- Setiap dua tahun sekali Mahkamah
ah didenda $16.600 (enam belas ribu Agung (MA) menerbitkan buku yang
enam ratus dolar) karena membuang menghimpun putusan-putusan pen-
limbah perdagangan yang mengand- gadilan sebagai yurisprudensi. Kaidah
ung B3 secara ilegal ke saluran pem- yurisprudensi ini termasuk dalam ratio
buangan umum.4 Sejak 2010, perusa- decidendi, yaitu alasan penjatuhan pu-
haan telah melakukan 20 pelanggaran tusan (the rationale for the decision).
membuang limbah perdagangan yang Penilaian putusan tentu terletak pada
mengandung senyawa organic volatile ratio decidendi, walaupun tidak mudah
4
Diakses dari waterwastewaterasia.com tanggal 27 Juni 2022.
5
Diakses dari www.pub.gov.sg tanggal 27 Juni 2022.
11 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022 6
Pasal 69 ayat (1) huruf d UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH.
mengurai formulasinya karena dalam putusan hakim seringkali tidak dituang-
kan secara eksplisit. Derivasi pertimbangan hakim perlu dicermati agar tersusun
proposisi yang akhirnya dapat dinilai derajat kebenarannya.

Jika menilik dari putusan kasus cramoil, dapat diurai premis mayor dan minor
untuk memberikan kesimpulan.
Premis mayor setiap orang yang memasukkan limbah B3 kedalam Wilayah NKRI se-
bagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf d adalah tindakan yang
dilarang oleh peraturan perundang-undangan
Premis minor terdakwa CP sebagai nahkoda Kapal membawa muatan limbah B3 dalam
IBC Tank ke Wilayah NKRI
Kesimpulan terdakwa CP yang membawa muatan limbah B3 dalam IBC Tank ke Wilayah
NKRI adalah tindakan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan

Premis mayor tersebut adalah dasar


pertimbangan yang paling penting da-
lam putusan ini yang merupakan ratio
decidendi yang memberikan konklusi
bahwa tindakan yang dilakukan oleh
terdakwa tergolong tindakan yang
dilarang oleh peraturan perundang-un-
dangan yang menjadi unsur pidana.
Proposisi dalam premis mayor ini mer-
upakan asas legalitas, yang secara
logika deduksi tidak ada yang salah
dalam rumusan tersebut. Namun, alur
logika juga harus dibangun dengan
mengarah kepada skeptisisme ter-
hadap fakta (fact-skepticism) yang
mungkin dapat menunjukkan bahwa
dalam premis minor pun ada kemu-
ngkinan terjadi kesesatan irelevansi
(ignoratio elenchi). Hal tersebut kare-
na jika dilihat dari premis mayor yang
BENTAN.CO.ID

berangkat dari skeptisisme terhadap


aturan (rule-skepticism) barangkali ti-
dak mampu menjawab kemungkinan
adanya logika melompat (jumping to
conclusion) dalam silogisme tersebut.
Oleh karena silogisme-silogisme yang
dapat diajukan sebagai ratio decidendi

12 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


perlu dibangun dan dirunut, termasuk C. KESIMPULAN
silogisme yang tidak secara eksplisit
muncul dalam pertimbangan putusan, Kasus Cramoil memberikan jejak lugas
namun kuat diduga muncul sebagai terhadap kepastian hukum atas kasus
ratio decidendi oleh majelis hakim. lingkungan hidup yang menjadi praktik
Berangkat dari hal tersebut, putusan baik dari kebijakan penegakan hukum
cramoil bisa jadi berpeluang menjadi yang diimplementasikan oleh Ditjen
kasus yang disematkan ke dalam kla- Gakkum KLHK, terutama dari pendeka-
sifikasi yurisprudensi, dengan analisis tan multidoor. Selain itu, putusan hakim
lebih mendalam terhadap pertimban- atas kasus tersebut berpeluang men-
gan putusan hakim. jadi kasus yang dilabeli yurisprudensi.
Selebihnya, Ditjen Gakkum KLHK tetap
harus mampu mendorong dan mem-
berikan bahan pertimbangan kepada
hakim untuk memutuskan kasus seru-
pa sehingga keputusan berpihak pada
lingkungan (environment oriented jus-
tice).

Pidana berlapis dijatuhkan kepada Nahkoda Kapal yang mengangkut limbah cair tanpa
izin ke perairan Nongsa, Batam di Kepulauan Riau.

13 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


HUKUM

MENGULIK ISU DAN STRATEGI PENYIDIKAN


TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.15/PUU-XIX/2021

Oleh : Felix Aglen Ndaru Prasetya


Analis Kebijakan Ahli Pertama
Direktorat Penegakan Hukum Pidana LHK

Sidang Permohonan Pengujian UU PPTPPU tanggal 28 Mei 2022 di Ruang Sidang MK

T
ahun 2021 menjadi tonggak ketentuan peraturan perundang-un-
penting bagi penguatan penega- dangan. Penjelasan Pasal 74 justru
kan hukum lingkungan hidup dan mengerdilkan substansi Pasal 74 dan
kehutanan (LHK) di Indonesia, karena menimbulkan ketidakpastian hukum.
Mahkamah Konstitusi (MK) mengabul- Dalam Penjelasan Pasal 74, yang di-
kan gugatan uji konstitusi terhadap UU maksud dengan “penyidik TPA” hany-
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pence- alah enam instansi, yaitu Kepolisian
gahan dan Pemberantasan Tindak Pi- Negara Republik Indonesia (Polri), Ke-
dana Pencucian Uang (UU PPTPPU). jaksaan, Komisi Pemberantasan Ko-
MK melalui Putusan Nomor 15/PUU- rupsi (KPK), Badan Narkotika Nasional
XIX/2021 menyematkan kewenangan (BNN), serta Direktorat Jenderal (Dit-
penyidikan tindak pidana pencucian jen) Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai
uang (TPPU) bagi Penyidik tindak pi- Kementerian Keuangan.
dana asal (TPA), termasuk Penyidik
bidang LHK. Putusan MK ini menga- Berdasarkan rumusan Penjelasan Pas-
khiri ambiguitas antara batang tubuh al 74 UU PPTPPU, Penyidik LHK tidak
Pasal 74 dengan Penjelasan Pasal 74 termasuk dalam instansi yang ber-
UU PPTPPU. Pasal 74 UU PPTPPU wenang melakukan penyidikan TPPU.
menyatakan bahwa penyidikan TPPU Ketentuan tersebut menimbulkan ker-
dilakukan oleh penyidik TPA sesuai ugian karena kerap kali Penyidik LHK
dengan ketentuan hukum acara dan menemukan adanya dugaan TPPU

14 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


pada perkara LHK, namun tidak dapat melalui instrumen pemulihan aset.
ditindaklanjuti karena keterbatasan ke-
wenangan. Ketentuan tersebut akhirn- Menindaklanjuti Putusan MK Nomor 15/
ya direvisi melalui Putusan MK Nomor PUU-XIX/2021, maka terdapat bebera-
15/PUU-XIX/2021 yang menyatakan pa isu mengemuka yang menarik untuk
bahwa Penjelasan Pasal 74 UU PPTP- dibahas. Isu pertama, bagaimana den-
PU bertentangan dengan UUD 1945. gan seluruh perkara tindak pidana asal
Kini Penyidik TPA dapat melakukan LHK yang tempus delicti-nya dilaku-
penyidikan TPPU yang berasal dari 25 kan sebelum Putusan MK Nomor 15/
jenis TPA ditambah tindak pidana den- PUU-XIX/2021? Apakah perkara LHK
gan ancaman hukuman empat tahun tersebut tetap dapat ditindaklanjuti per-
atau lebih. kara TPPU-nya? Isu kedua, bagaimana
strategi penyidikan TPPU bagi Penyidik
Sejak 2015, pemerintah serius mem- LHK? Isu ketiga, bagaimana skema
berantas tindak pidana LHK dengan pemulihan aset dalam perkara TPPU?
membentuk Ditjen Penegakan Hukum Tulisan ini bertujuan menyajikan
LHK pada Kementerian LHK (Ditjen kerangka konseptual guna menghasil-
Gakkum KLHK). Penyidikan TPPU mer- kan rekomendasi kebijakan mengenai
upakan salah satu prioritas Ditjen Gak- isu penegakan hukum perkara TPPU.
kum KLHK karena penegakan hukum
dengan menggunakan TPA semata A. Kewenangan Penyidikan TPPU
belum mampu menciptakan efek jera. yang Berasal dari Tindak Pidana
Tindak pidana LHK secara karakteris- LHK yang Dilakukan Sebelum Ber-
tik memiliki dimensi ekonomi. Pelaku lakunya Putusan MK Nomor 15/PUU-
sengaja melakukan tindak pidana XIX/2021
dengan tujuan untuk “meraup” keun-
tungan sebesar-besarnya atau untuk Putusan MK Nomor 15/PUU-XIX/2021
menghindari biaya produksi. Memen- memberikan kewenangan kepada
jarakan pelaku saja tidak cukup untuk Penyidik LHK untuk melakukan peny-
menciptakan efek jera. Kewenangan idikan TPPU dengan tindak pidana
penyidikan TPPU membawa manfaat asal LHK, namun putusan tersebut ti-
bagi Penyidik LHK, yaitu mewujudkan dak menyebutkan secara eksplisit apa-
proses penegakan hukum terintegrasi kah kewenangan Penyidik LHK berlaku
karena penyidik LHK dapat mengung- surut atau tidak. Untuk menganalisis
kap tindak pidana secara holistik dari isu ini, maka analisis yurisprudensi
hulu hingga hilir melalui pendekatan putusan pengadilan dapat digunakan.
follow the money dan follow the sus- Penanganan perkara TPPU oleh KPK
pects. Penyidikan TPPU oleh Peny- terhadap kasus korupsi proyek pen-
idik LHK dapat lebih efektif karena gadaan simulator Surat Izin Mengemu-
langsung dilakukan oleh penyidik TPA di (SIM) dapat dijadikan rujukan untuk
dan dapat menjerat seluruh aktor yang menjawab keraguan mengenai tempus
menikmati hasil tindak pidana. Penyidik delicti.
LHK dapat melacak perolehan TPA dan
melakukan pemulihan kerugian negara Oknum pejabat pemerintah yang terli-

15 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


bat dijadikan tersangka tindak pidana Berdasarkan yurisprudensi putusan,
korupsi oleh KPK pada 27 Juli 2012 Penyidik LHK dapat melakukan peny-
dan sebagai tersangka TPPU pada 14 idikan perkara TPPU yang tempus de-
Januari 2013, KPK menggabungkan licti-nya sebelum Putusan MK Nomor
berkas perkara korupsi dan TPPU. 15/PUU-XIX/2021, yakni sejak UU
Nomor 8 Tahun 2010 berlaku. Tindak
Dalam putusan tingkat pertama hingga pidana lingkungan hidup dan tindak
kasasi, terbukti melakukan tindak pi- pidana kehutanan mulai diakui
dana korupsi dan TPPU. Hakim pada sebagai TPA perkara TPPU
tingkat pertama hingga tingkat kasa- sejak diundangkannya UU
si juga menyatakan bahwa KPK ber- PPTPPU pada tanggal 22
wenang melakukan penyidikan TPPU Oktober 2010. Penyidik
yang tempus delicti-nya sebelum ber- LHK juga perlu memper-
lakunya UU Nomor 8 Tahun 2010. Pu- hatikan batasan waktu
tusan tingkat pertama nomor: 20/PID. kedaluwarsa perkara se-
SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST. tanggal bagaimana diatur dalam
3 September 2013 menyatakan bah- Pasal 78 Kitab Undang Un-
wa Penyidik KPK berwenang untuk dang Hukum Pidana (KUHP).
melakukan penyidikan dan Penuntut Mengingat seluruh delik TPPU
Umum KPK berwenang melakukan dalam UU PPTPPU memiliki
penuntutan terhadap TPPU pada peri- ancaman sanksi pidana penja-
ode sebelum UU Nomor 8 Tahun 2010 ra 5 s.d. 20 tahun, usia keda-
diberlakukan, dengan menggunakan luwarsa penuntutan perkara
UU Nomor 15 Tahun 2002 jo. UU No- adalah dua belas tahun.
mor 25 Tahun 2003. Putusan tersebut
diperkuat oleh Hakim tingkat band- B. Strategi Penyidikan
ing. Dalam putusan banding nomor TPPU yang Berasal dari
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 18 Tindak Pidana LHK
Desember 2013, Hakim memastikan
bahwa Penyidik KPK berwenang un- Pasca ditetapkannya
tuk melakukan penyidikan dan Penun- Putusan MK Nomor
tut Umum KPK berwenang melaku- 15/PUU-XIX/2021,
kan penuntutan terhadap TPPU yang muncul harapan
dilakukan terdakwa pada periode se- publik agar Peny-
belum UU Nomor 8 Tahun 2010 ber- idik LHK segera
laku dengan menggunakan UU Nomor melakukan peny-
15 Tahun 2002 jo. UU Nomor 25 Tahun idikan TPPU terh-
2003, karena perbuatan pidana terse- adap tindak pidana
but belum kedaluwarsa. Pertimbangan LHK. Harus diakui bah-
Hakim tingkat banding ini diperkuat wa modalitas Penyidik
kembali di tingkat kasasi melalui Putu- LHK untuk melakukan
san Mahkamah Agung Nomor 537 K/ penyidikan TPPU masih
Pid.Sus/2014 tanggal 4 Juni 2014. terbatas. Penyidik LHK
belum memiliki infrastruk-

16 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


tur atau sumber daya manusia seperti penyidikan TPPU. Perkara TPA yang
pada institusi Polri atau KPK yang jauh sudah dalam tahap P-21 atau putusan
lebih mapan. Penyidikan TPPU juga su- berkekuatan hukum tetap juga dapat
lit berjalan mulus karena Penyidik LHK ditindaklanjuti dengan penyidikan
belum memiliki pedoman teknis se- TPPU.
bagai alat pandu di lapangan. Terlepas
dari permasalahan tersebut, Penyidik Seluruh perkara TPA berpotensi terkait
LHK perlu menjaga asa publik dengan dengan TPPU, sehingga proses peny-
segera memulai penyidikan perkara idikan antara TPA dan TPPU harus ter-
TPPU sehingga akan didapatkan prak- integrasi. Penyidik LHK perlu menerap-
tik penanganan kasus yang sesuai kan perangkat pikir penyidikan TPPU
dengan karakteristik bidang LHK. Ren- ketika melakukan penyidikan TPA. Se-
cana jangka pendek yang perlu ditinda- dari dini, Penyidik LHK harus menana-
klanjuti adalah peningkatan kapasitas mkan metode follow the money ketika
Penyidik secara berkala serta kon- menangani perkara TPA. Beberapa
solidasi dengan Kementerian Hu- pertanyaan dalam proses penyidikan
kum dan Hak Asasi Manusia TPPU perlu diajukan dalam perkara
untuk pembaharuan Kartu TPA, misalnya: apa perolehan dari TPA
Tanda Anggota. yang dilakukan?; di mana aset hasil
TPA ditempatkan?; atau siapa saja pi-
Dalam melakukan hak yang menikmati hasil tindak pi-
penyidikan TPPU, dana? Dalam melakukan penggeleda-
Penyidik LHK dapat han dan penyitaan dalam perkara LHK,
memilih salah satu dari Penyidik LHK perlu dengan cermat
tiga cara berikut ini: mencari bukti-bukti pendukung, seper-
ti buku rekening, perangkat komputer,
1) Penyidik LHK melaku- alat komunikasi, dokumen perjanjian,
kan penyidikan TPA dan standar operasional prosedur organ-
TPPU dalam waktu yang isasi, atau laporan keuangan. Hal ini
berbarengan. Berkas per- untuk memudahkan menemukan alat
kara TPA dan TPPU juga bukti atau barang bukti TPA yang nan-
dapat digabungkan (lihat tinya dapat juga digunakan sekaligus
Pasal 75 UU PPTPPU). dalam pembuktian perkara TPPU.

2) Penyidik LHK melaku- Kapasitas kelembagaan penyidikan


kan penyidikan TPPU TPPU membutuhkan waktu dalam
terlebih dahulu, dan membangunnya. Sebagai contoh, BNN
setelahnya melakukan memiliki kewenangan penyidikan TPPU
penyidikan TPA (lihat Pas- sejak berlakunya UU Nomor 15 Tahun
al 69 UU PPTPPU). 2002, namun BNN baru memperkuat
kelembagaan penyidikan TPPU 12 ta-
3) Penyidik LHK melakukan hun kemudian dengan membentuk Di-
penyidikan TPA terlebih dahu- rektorat TPPU (lihat Peraturan Kepala
lu dan kemudian melakukan BNN Nomor 16 Tahun 2014 tentang

17 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Organisasi dan Tata Kerja BNN). Pe- si, 2) unit forensik dan pelacakan aset,
doman penyidikan TPPU untuk Peny- 3) unit penanganan barang bukti dan
idik BNN juga baru dibentuk pada 2016 aset, 4) unit penguatan jejaring kerja
melalui Peraturan Kepala BNN Nomor sama, 5) tim pengawas penyidikan, dan
7 Tahun 2016 tentang Penyelidikan dan 6) tim pembelaan hukum. Membangun
Penyidikan TPPU dari TPA Narkotika sistem ini tidak dapat dilakukan dalam
dan Prekursor Narkotika. sekejap, namun unit-unit ini dapat “dic-
icil” pembangunannya secara perlahan
Untuk penanganan perkara TPPU ke untuk memperkuat kelembagaan peny-
depan, Penulis menawarkan suatu idikan TPPU. Unit-unit ini perlu bekerja
konsep strategi penyidikan TPPU. Da- secara serba sistem, karena akan sal-
lam konsep ini, Penyidik akan didukung ing menunjang dan menentukan kuali-
oleh unit-unit khusus, yaitu: 1) tim ad- tas pembuktian.
ministrasi penyidikan dan dokumenta-

Keterangan Grafis: Strategi Penyidikan TPPU oleh Penyidik LHK

1) Tim Administrasi Penyidikan dan dan idealnya tercatat dalam suatu


Dokumentasi sistem informasi khusus. Dokumenta-
si dalam hal ini tidak hanya mencak-
Administrasi penyidikan merupakan up surat dan berkas, namun juga data
elemen penting dari proses peny- gambar, rekaman suara, atau video.
idikan karena menentukan kualitas isi Dalam melakukan proses upaya pak-
berkas perkara. Kegiatan dalam ad- sa, Penyidik LHK perlu mengikutser-
ministrasi penyidikan antara lain me- takan petugas khusus yang terlatih
liputi pencatatan, pemeliharaan, serta untuk menjadi videografer dan/atau
pengarsipan data dan informasi yang fotografer guna mendokumentasikan
terregistrasi dalam sistem adminis- seluruh jalannya kegiatan. Dokumen-
trasi penyidikan. Suatu proses peny- tasi tersebut dapat menjadi bukti bagi
idikan perlu dilengkapi dengan sistem Penyidik LHK ketika terdapat perla-
dokumentasi yang komplet dan rapi, wanan hukum dari terduga pelaku.

18 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


2) Unit Forensik dan Pelacakan Aset manfaatan, pengawasan, dan/atau
pengembalian aset. Pengelolaan aset
Penegakan hukum perlu diperkuat harus dilakukan secara cermat dan
dengan dukungan sains dan teknologi hati-hati, karena aset dapat rusak atau
forensik untuk memperkuat pembuk- turun nilainya jika tidak dikelola secara
tian. Dalam perkara LHK, jenis forensik tepat. Barang bukti dan aset perlu di-
yang biasa digunakan adalah forensik tempatkan pada tempat khusus ser-
kimia, biologi, dan digital. Dalam perka- ta ditunjuk personel yang melakukan
ra TPPU, maka jenis forensik yang juga pengamanan dan pemeliharaan secara
perlu dikuasai adalah forensik ekonomi rutin. Aset dapat dititipkan di Rumah
dan akuntansi. Ditjen Gakkum KLHK Penyimpanan Benda Sitaan Negara,
memiliki Center of Intelligence untuk gudang penyimpanan milik Kementeri-
mengemban fungsi forensik dan pela- an/Lembaga, atau juga dapat dititipkan
cakan aset. Penyidik LHK perlu meli- pada pihak lain seperti bank dan kan-
batkan unit ini dalam seluruh kegiatan tor pegadaian. Dalam kondisi tertentu,
penyidikan. Ketika melakukan upaya aset dapat dikelola oleh pihak ketiga
penggeledahan dan/atau penyitaan, yang memiliki keahlian, selama aset
personel unit forensik yang sudah kom- tersebut dapat memiliki nilai tambah
peten dan terlatih perlu diikutsertakan dan tidak digunakan untuk melakukan
untuk melakukan penanganan perta- perbuatan melawan hukum. Tidak me-
ma (first response) terhadap perang- nutup kemungkinan bahwa Ditjen Gak-
kat elektronik. Penanganan perang- kum KLHK di masa yang akan datang
kat elektronik harus dilakukan sesuai akan membangun tempat khusus untuk
prosedur untuk menjaga integritas data penyimpanan barang bukti dan aset,
yang ada di dalamnya. Personel unit ini seperti halnya yang sudah dibangun
juga perlu piawai dalam membedah do- oleh Polri, Kejaksaan, dan KPK.
kumen keuangan ataupun nonkeuan-
gan untuk mengetahui profil aset. 4) Unit Penguatan Jejaring dan
Salah satu produk dari unit ini adalah Kerja Sama
telaahan matang mengenai jenis dan
jumlah aset, lokasi aset, serta pemilik/ Tidak akan ada upaya penegakan hu-
penguasa aset. kum yang berhasil tanpa adanya data
dan informasi yang lengkap, akurat,
3) Unit Pengelolaan Barang Bukti dan sah. Sistem jejaring penegakan hu-
dan Aset kum tidak mudah untuk membangunn-
ya, karena membutuhkan kepercayaan
Penegakan hukum perkara TPPU dari pihak mitra. Layaknya KPK yang
akan menimbulkan implikasi baru bagi memiliki Direktorat Pembinaan Jarin-
Penyidik LHK, yakni kewajiban untuk gan Kerja Antar-Komisi dan Instansi
mengelola barang bukti dan aset. Pen- (PJKAKI), Ditjen Gakkum KLHK juga
gelolaan barang bukti dan aset setidak- perlu membangun unit serupa untuk
nya terdiri atas kegiatan penyimpanan, mengakuisisi data dan informasi yang
pengamanan, pemeliharaan, penilaian, tersebar di berbagai instansi pemerin-
pemindahtanganan, penggunaan, pe- tah dan nonpemerintah untuk kepent-

19 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


ingan pencarian alat bukti dan pela- 2021. Tim Wasidik memiliki tugas dan
cakan aset. Dalam perkara TPPU, data fungsi untuk mengawasi administrasi
dan informasi yang diperlukan antara penyidikan, pemberian bantuan teknis,
lain data kependudukan pada Ditjen supervisi, dan asistensi kepada Peny-
Kependudukan dan Pencatatan Sipil idik. Tim Wasidik diwajibkan untuk ber-
(Dukcapil), data administrasi badan us- peran aktif di setiap tahapan penyidikan
aha atau data fidusia pada Ditjen Ad- dan menyelenggarakan gelar perkara
ministrasi Hukum Umum (AHU), data terhadap setiap kegiatan pengumpu-
sertifikat tanah dan hak guna bangunan lan bahan dan keterangan, penyidikan,
pada Kementerian Agraria dan Tata Ru- dan upaya paksa.
ang/Badan Pertanahan Nasional, data
transaksi keuangan pada Pusat Pel- 6) Tim Pembelaan Hukum
aporan dan Analisis Transaksi Keuan-
gan (PPATK), data perbankan pada Sejak 2015 hingga saat ini, Ditjen Ga-
Otoritas Jasa Keuangan, data perpaja- kkum KLHK selalu mendapatkan perl-
kan pada Ditjen Pajak, data kendaraan awanan, berupa teror fisik dan psikol-
bermotor pada Samsat Kepolisian/Di- ogis, dilaporkan tindak pidana kepada
nas Pendapatan Daerah, data pesawat Polisi, gugatan praperadilan, gugatan
udara dan kapal laut pada Kementeri- perdata, dan gugatan tata usaha neg-
an Perhubungan, data efek pada lem- ara. Penyidikan perkara TPPU mer-
baga kustodian, serta data lain yang upakan proses yang kompleks dan
terkait. Saat ini Ditjen Gakkum KLHK indikasi perlawanan berupa gugatan
tengah menempuh upaya progresif praperadilan akan lebih kuat diband-
dengan menjalin jejaring kerja sama ing perkara tindak pidana asal LHK.
dengan Ditjen Dukcapil, Ditjen AHU, TPPU dilakukan oleh korporasi atau
dan PPATK. Jejaring ini perlu diperlu- kelompok terorganisasi yang memiliki
as dengan menggandeng lebih banyak sumber daya finansial kuat, sehing-
instansi yang memiliki data-data aset. ga mudah bagi mereka untuk mengh-
adirkan tim hukum yang berkualitas.
5) Tim Pengawas Penyidikan Penyidik LHK perlu didukung oleh tim
pembelaan hukum yang mumpuni un-
Sejak 2015 hingga saat ini, terdapat be- tuk mengantisipasi potensi perlawa-
berapa perkara LHK yang ditolak oleh nan tersebut. Ditjen Gakkum KLHK
Jaksa atau digugat praperadilan kare- membangun sistem pembelaan hukum
na ada prosedur penyidikan yang tidak melalui Surat Edaran (SE) Direktur
dijalani dengan cermat. Penyidikan ha- Jenderal Nomor SE.1/SET.10/HKST/
rus dilakukan dengan hati-hati dan me- SET.1/1/2021 tanggal 18 Januari 2021
menuhi semua asas legal-formal untuk tentang Penyelenggaraan Pembelaan
mencegah kesalahan sekecil apapun. Hukum. Melalui sistem pembelaan hu-
Ditjen Gakkum KLHK telah membentuk kum ini, Penyidik LHK yang berada di
tim Pengawas Penyidikan (Wasidik) kantor pusat dan unit pelaksana teknis
berdasarkan Keputusan Direktur Jen- diharapkan semakin siap dan percaya
deral Nomor SK.34/PHLHK/SET.10/ diri dalam menghadapi gugatan prap-
SET.1/12/2021 tanggal 6 Desember eradilan.

20 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Untuk melakukan penyidikan perdana 2) PPATK merupakan penyedia analisis
kasus TPPU, maka seyogianya dis- transaksi keuangan yang sangat bergu-
usun skema kerja yang seluruhnya ter- na sebagai bahan pengembangan per-
integrasi di kantor pusat Ditjen Gakkum kara, analisis keterkaitan aktor pelaku
KLHK. Surat Perintah Penyidikan TPPU kejahatan, pelacakan aset, dan penye-
diterbitkan oleh Direktur Penegakan dia bahan pembuktian di persidangan.
Hukum Pidana LHK dan Penyidik an- PPATK juga dapat menyediakan ahli
ggotanya adalah Penyidik kantor pusat untuk pendampingan dan memberikan
dan Balai Pengamanan dan Penegakan keterangan.
Hukum LHK. Penyidik yang diprioritas-
kan adalah Penyidik yang sebelumnya 3) PPATK merupakan instansi yang
telah mendapatkan peningkatan kapa- berwenang untuk mengajukan peng-
sitas di bidang penyidikan TPPU dan/ hentian sementara transaksi kepada
atau Penyidik yang memiliki seman- penyedia jasa keuangan sesuai keten-
gat tinggi dalam mengungkap perkara tuan Pasal 65 ayat (1) UU PPTPPU.
TPPU. Dari awal penanganan perkara, Penyidik tidak diperkenankan men-
Penyidik LHK perlu merajut kolaborasi gajukan permohonan tersebut secara
secara kontinu dengan PPATK, karena: langsung kepada penyedia jasa keuan-
gan. Penghentian sementara transaksi
1) Sesuai Pasal 65 UU PPTPPU, Peny- ini merupakan instrumen penting, kare-
idik TPA wajib melakukan koordinasi na merupakan tahap awal dalam rang-
dengan PPATK ketika melakukan peny- ka melakukan perampasan aset (lihat
idikan TPPU. PPATK dapat berperan Pasal 66 dan Pasal 67 UU PPTPPU).
sebagai pihak pelapor yang membuat
Laporan Kejadian untuk kemudian KLHK dan PPATK menjalin suatu ko-
ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat laborasi melalui Perjanjian Kerja Sama
Perintah Penyidikan TPPU. (PKS) Nomor PKS.5/SETJEN/ROKUM/

GAKKUM KLHK

Penyidik LHK Melakukan Penyidikan Perkara Dumping Limbah Tanpa Izin

21 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


SET.1/4/2020 tanggal 16 April 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pertukaran
Informasi dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan TPPU di Bidang LHK
dengan durasi lima tahun. Sebelum PKS ditekenditanda tangani bersama, ko-
munikasi antara KLHK dengan PPATK sudah terjalin baik. Penyidik KLHK beber-
apa kali melakukan permintaan data transaksi keuangan kepada PPATK dalam
rangka pengembangan perkara TPA. Bahkan Direktorat PSLH juga melakukan
permintaan data serupa untuk kepentingan pelacakan aset dalam rangka ek-
sekusi putusan perdata. Permintaan Penyidik KLHK dan Direktorat PSLH selalu
direspon dengan baik dan PPATK memberikan analisis transaksi keuangan yang
mendalam. Manfaat data PPATK bagi penegakan hukum LHK tergambar dalam
grafis berikut:

Keterangan Grafis: Pemanfaatan Data PPATK untuk Penegakan Hukum LHK

C. Mekanisme Pemulihan Aset Kehutanan) jo. UU Nomor 11 Tahun


dalam Perkara TPPU 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK); 2)
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Per-
UU PPTPPU merupakan perangkat lindungan dan Pengelolaan Lingkun-
hukum yang efektif dalam memperkuat gan Hidup (UU PPLH) jo. UU CK; 3) UU
efek jera dan pengembalian kerugian Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pence-
negara melalui instrumen pemulihan gahan dan Pemberantasan Perusakan
aset. Pemulihan aset merupakan rang- Hutan (UU P3H) jo. UU CK; dan 4) UU
kaian kegiatan yang dimulai dari pela- Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konser-
cakan aset, pengamanan aset, proses vasi Tanah dan Air (UU KTA). Dalam
peradilan, eksekusi putusan, hingga UU PPLH dan UU KTA, perampas-
perampasan aset. Konsep pemulihan an aset ditempatkan sebagai pidana
aset sebetulnya juga diatur dalam tambahan dan hanya dapat dikenakan
KUHP, Kitab Undang Undang Hukum kepada badan hukum atau badan us-
Acara Pidana (KUHAP), dan beberapa aha. Dalam Pasal 119 UU PPLH dan
UU bidang LHK, yakni UU Nomor 41 Pasal 66 UU KTA, terdapat pidana
Tahun 1999 tentang Kehutanan (UU tambahan yang dapat dikenakan terh-
22 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
adap badan usaha, salah satunya per- dengan lebih mudah. Pedoman pemu-
ampasan keuntungan yang diperoleh lihan aset dalam perkara TPPU sudah
dari tindak pidana. Kemudian, dalam dibentuk melalui Peraturan Mahkamah
UU Kehutanan dan UU P3H, peram- Agung Nomor 1 Tahun 2013 tentang
pasan aset tidak ditempatkan sebagai Tata Cara Penyelesaian Permohonan
sebagai pidana tambahan (lihat Pasal Harta Kekayaan dalam Tindak Pidana
78 ayat (12) UU Kehutanan dan Pasal Pencucian Uang atau Tindak Pidana
66 ayat (2) UU P3H), sehingga Penulis Lain (Perma 1 Tahun 2013). Dalam
meyakini bahwa pemulihan aset dalam peraturan tersebut, perampasan aset
kedua UU tersebut dapat dilakukan dapat dilakukan oleh Penyidik dengan
tanpa harus menunggu putusan pidana cara menyampaikan permohonan ke-
inkracht. Dengan demikian, pemulihan pada Ketua Pengadilan Negeri (PN)
aset dapat dilakukan secara in rem dan tanpa harus melalui Jaksa.
atau non-conviction-based.
Perma 1 Tahun 2013 merupakan penja-
Pemulihan aset masih belum diter- baran dari Pasal 67 UU PPTPPU. Pas-
apkan oleh Penyidik LHK. Salah satu al ini dapat dijuluki “pasal sakti” karena
penyebabnya adalah ketiadaan pe- pemulihan aset dapat dilakukan tanpa
doman. Hingga saat ini, peraturan harus menunggu suatu perkara pidana
turunan dari UU Kehutanan, UU PPLH, memperoleh putusan inkracht. Perma
UU P3H, dan UU KTA terkait tata cara 1 Tahun 2013 hanya dapat digunakan
perampasan aset masih belum diru- dalam hal terduga pelaku tindak pidana
muskan. Melalui kewenangan peny- tidak ditemukan. Permohonan peram-
idikan TPPU, Penyidik LHK dapat men- pasan aset dapat dilakukan oleh Peny-
gaplikasikan instrumen pemulihan aset idik LHK setelah dilakukannya peng-

Tersangka dan Barang Bukti Tindak Pidana LHK

23 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


hentian sementara transaksi. Pasal 67 dak dapat dirampas. Kelemahan lain
ayat (1) UU PPTPPU menjelaskan bah- skema ini adalah pemulihan aset ha-
wa dalam hal tidak ada orang dan/atau rus menunggu hingga perkara pidana
pihak ketiga yang mengajukan keber- inkracht, yang dapat memakan waktu
atan dalam waktu dua puluh hari sejak relatif panjang. Proses penyidikan atau
tanggal penghentian sementara tran- penuntutan juga rentan dihentikan da-
saksi, PPATK menyerahkan penanga- lam hal tidak ada bukti yang cukup.
nan harta kekayaan (aset) yang diketa-
hui atau patut diduga merupakan hasil SIMPULAN
tindak pidana kepada Penyidik untuk
dilakukan penyidikan. Kemudian Pasal Dengan berlakunya Putusan MK No-
67 ayat (2) UU PPTPPU menyatakan mor 15/PUU-XIX/2021, beberapa isu
bahwa dalam hal yang diduga sebagai yang mencuat dapat dijawab sebagai
pelaku tindak pidana tidak ditemukan berikut:
dalam waktu tiga puluh hari, Penyidik
dapat mengajukan permohonan kepa- 1.Penyidik LHK dapat melakukan peny-
da PN untuk memutuskan aset tersebut idikan TPPU dengan tindak pidana asal
sebagai aset negara atau dikembalikan LHK yang tempus delicti-nya setelah
kepada yang berhak. UU Nomor 8 Tahun 2010, selama perk-
ara tersebut belum kedaluwarsa.
Penyidik LHK juga dapat menggunakan
skema pemulihan aset mengacu pada 2.Strategi Penyidikan TPPU bagi Peny-
Pasal 7 ayat (2) UU PPTPPU, yaitu idik LHK masih perlu didukung oleh
perampasan aset melalui pidana tam- kelembagaan yang kuat diantaranya
bahan. Pidana tambahan dalam UU adalah tim administrasi penyidikan dan
PPTPPU hanya dapat dikenakan ter- dokumentasi, unit forensik dan pela-
hadap pelaku korporasi. Jika menggu- cakan aset, unit penanganan barang
nakan skema ini, maka Penyidik LHK bukti dan aset, unit penguatan jejaring
dan Penuntut Umum perlu menyer- kerja sama, tim pengawas penyidikan,
takan permohonan perampasan aset dan tim pembelaan hukum.
dalam berkas perkara. Perkara TPPU
mensyaratkan adanya pembuktian ter- 3.Penyidik LHK dapat melakukan
balik yang diatur dalam Pasal 77 dan pemulihan aset berdasarkan Pasal 7
78 UU PPTPPU, yaitu terdakwa wajib ayat (2) UU PPTPPU yaitu melalui ske-
membuktikan bahwa asetnya bukan ma pidana tambahan atau Pasal 67 UU
merupakan hasil tindak pidana. Wa- PPTPPU yaitu permohonan perampas-
laupun menganut sistem pembuktian an aset dari Penyidik kepada Ketua PN
terbalik, Penuntut Umum juga perlu dalam hal terduga pelaku tidak ditemu-
memperkuat pembuktian dalam berkas kan.
perkaranya dengan memasukkan da-
ta-data aset secara terperinci. Dalam
hal terdakwa memiliki bukti yang lebih
kuat dibandingkan Penuntut Umum,
maka terdapat potensi bahwa aset ti-

24 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Barang Bukti Tindak Pidana LHK
GAKKUM KLHK/ M MUSA ABDURROHIM

25 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


HUKUM

REORIENTASI
PENEGAKAN
HUKUM BERBASIS
DEKRIMINALISASI
BERSYARAT
TERHADAP PELANGGARAN
ADMINISTRATIF DI DALAM
KAWASAN HUTAN

Oleh : Jessy Theresia Purba, S.H.


Analis Hukum
Direktorat Penegakan Hukum Pidana LHK

P
aradigma kemakmuran suatu
negara saat ini ditentukan oleh
kemampuannya melakukan
investasi di luar batas negara se-
bagaimana hasil kajian Kenichi Ohmae
tentang pertumbuhan perekonomian
global. Walaupun pada kenyataann-
ya, faktanya sangat berbeda karena GAKKUM KLHK

masih banyak negara di dunia yang


mengandalkan sumber daya alamnya donesia merupakan milik bangsa Indo-
untuk mewujudkan kemakmuran bagi nesia.
rakyatnya. Indonesia adalah salah satu
negara yang memanfaatkan kekayaan Pengelolaan kekayaan sumber daya
sumber daya alamnya sebagai roda alam dilakukan langsung oleh Nega-
perekonomian. Pemanfaatan sumber ra melalui badan-badan pemerintahan
daya alam ditujukan untuk mencapai yang dapat bertindak sebagai badan
kesejahteraan umum dan keadilan so- publik (iure emperii) maupun badan
sial sebagaimana cita-cita luhur didiri- privat (iure gestiones). Sebagai badan
kannya Indonesia, sehingga aktualisasi publik, Negara berwenang untuk mem-
dasar negara dan konstitusi dalam reg- bentuk regulasi, peraturan, dan kebija-
ulasi harus relevan dengan nilai-nilai kan sebagai suatu mekanisme kontrol
dari Pancasila. Politik hukum penge- pengelolaan sumber daya alam di In-
lolaan sumber daya alam di Indonesia donesia. Sedangkan, sebagai badan
terumus di dalam Pasal 33 ayat (3) privat, Negara dapat melakukan kerja
UUD NRI Tahun 1945 yang mengand- sama dengan pelaku usaha swasta da-
ung konstruksi yuridis bahwa seluruh lam negeri maupun asing. Pengelolaan
sumber daya alam yang berada di In- sumber daya alam khususnya yang
26 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
Seringkali kegiatan usaha di dalam kawasan
hutan dilakukan tanpa alas hak yang sah seh-
ingga berpotensi menimbulkan kerugian Negara
maupun degradasi pada hutan sebagai penyang-
ganya. Hukum harus dekat dengan kompleksi-
tas perkembangan masyarakat sehingga harus
mampu mengelaborasikan kebijakan di dalamnya
untuk menyelesaikan konflik bisnis di dalam ka-
wasan hutan.

kum primum remedium yang mengede-


pankan penegakan hukum pidana di-
mana pelaksanaannya dijalankan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan melalui Direktorat Jenderal
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (Ditjen Gakkum KLHK)
yang terbentuk pada tahun 2015.

Ditjen Gakkum KLHK memiliki ke-


wenangan melaksanakan penegakan
hukum khususnya hukum pidana terh-
adap kejahatan lingkungan hidup dan
kehutanan yang bersumber dari UU
Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konser-
vasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, UU Nomor 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan, UU Nomor
bersumber dari sektor kehutanan dilan- 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
dasi oleh peraturan perundang-undan- Sampah, UU Nomor 32 Tahun 2009
gan yang memuat serangkaian norma tentang Perlindungan dan Pengelo-
hukum untuk mengatur pengelolaan- laan Lingkungan Hidup, UU Nomor 18
nya, penataannya, hingga penegakan Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
hukum terhadap pelanggaran maupun Pemberantasan Perusakan Hutan, UU
kejahatan dalam pengelolaannya. Ke- Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konser-
bijakan hukum yang mengatur sektor vasi Tanah dan Air, UU Nomor 8 Tahun
kehutanan diantaranya adalah UU No- 2010 tentang Pemberantasan Tindak
mor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Pidana Pencucian Uang, dan UU No-
Sumber Daya Alam Hayati dan Eko- mor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Ker-
sistemnya, UU Nomor 41 Tahun 1999 ja. Khusus pada sektor kehutanan,
tentang Kehutanan, UU Nomor 18 Ta- pendekatan penegakan hukum dilan-
hun 2013 tentang Pencegahan dan daskan pada prinsip primum remedium
Pemberantasan Perusakan Hutan dan yaitu mengedepankan sanksi pidana.
peraturan teknisnya. Orientasi penega-
kan hukum dalam ketentuan norma Eskalasi jumlah kegiatan penegakan
hukum di atas adalah penegakan hu- hukum khususnya penegakan hukum
27 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
pidana yang dilakukan oleh Ditjen Gakkum KLHK tidak dapat disangkal. Ter-
hitung sejak tahun 2015, terdapat 1.241 kegiatan penegakan hukum pidana yang
telah dilakukan untuk menindak kejahatan dan pelanggaran di bidang lingkungan
hidup dan kehutanan sebagaimana dalam gambar grafik di bawah ini.

Keterangan Grafis: Grafik Data Penegakan Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Ditjen Gakkum KLHK, 2022

Gambar di atas menunjukkan bahwa han dan satwa liar, dan 175 kegiatan
jumlah kegiatan penegakan hukum penegakan hukum perambahan hutan.
fluktuatif per tipologi pelanggaran. Tren Apabila disandingkan dengan putusan
penegakan hukum khususnya penega- pengadilan, berdasarkan hasil kajian
kan hukum terhadap pelanggaran di Lembaga Kajian dan Advokasi Inde-
bidang kehutanan menunjukkan an- pendensi Peradilan (LeIP) pada tahun
gka yang tinggi. Dari 1.241 kegiatan 2020, penjatuhan vonis penjara terha-
penegakan hukum lingkungan hidup dap pelanggaran di bidang kehutanan
dan kehutanan, terdapat 653 kegia- belum memenuhi rasa keadilan dalam
tan penegakan hukum terhadap keja- masyarakat sebagaimana dalam tabel
hatan pembalakan liar, 355 kegiatan di bawah ini.
penegakan hukum peredaran tumbu-

No. Jenis Perkara < 1 tahun 1 s/d 5 tahun > 5 tahun Akumulasi

1 Kehutanan 52 128 2 182


2 Lingkungan Hidup 13 24 0 37

3 Konservasi Sumber Daya Alam 28 14 2 64

Matriks Jumlah Putusan Berdasarkan Rentang Pidana Penjara

28 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Berdasarkan tabel tersebut, diketahui dilakukan sebelum berlakunya UU CK.
bahwa sebagian besar perkara ke- Dalam hal pelanggaran tersebut dilaku-
hutanan divonis kurang dari 5 tahun kan setelah berlakunya UU CK, maka
sanksi penjara. Dari 182 putusan per- terhadap pelaku pelanggaran akan
kara kehutanan, hanya 2 perkara yang dikenakan sanksi pidana. Artinya, kebi-
dijatuhi vonis sanksi penjara di atas 5 jakan dekriminalisasi terbatas pada de-
tahun penjara. Hal ini menjadi salah lik-delik tertentu dengan tempus delicti
satu indikator ketidakefektifan daya pelanggaran sebelum berlakunya UU
jerat sanksi pidana terhadap pelangga- CK. Dalam tulisan ini, penulis memo-
ran di dalam kawasan hutan yang tidak tret bahwa kebijakan dekriminalisasi
mampu mewujudkan efek jera terha- sebagai filosofi reorientasi penegakan
dap pelaku pelanggaran. hukum terhadap pelanggaran adminis-
tratif di bidang kehutanan adalah kebi-
Penerbitan omnibus law melalui pener- jakan yang solutif untuk mengelabora-
bitan UU CK dan PP Nomor 24 Tahun si tata kelola pemerintahan yang baik
2021 adalah kebijakan advance yang dalam mitigasi konflik tenurial di dalam
tengah didorong oleh Pemerintah se- kawasan hutan dalam batas dan syarat
bagai pendekatan penegakan hukum tertentu sebagaimana diatur dalam UU
berbasis penegakan hukum adminis- CK dan PP Nomor 24 Tahun 2021.
tratif terhadap pelanggaran administra-
tif di dalam kawasan hutan. Penegakan Pengaturan Penegakan Hukum Ter-
hukum administratif adalah reorientasi hadap Pelanggaran Administratif di
penegakan hukum berlandaskan pada Bidang Kehutanan
prinsip dekriminalisasi yang dapat di-
maknai sebagai penghapusan sank- Pelanggaran administratif dalam tu-
si pidana secara bersyarat terhadap lisan ini dibatasi sebagai suatu per-
suatu perbuatan tertentu sehingga ter- buatan berupa kegiatan usaha di da-
hadap perbuatan tersebut dijatuhkan lam kawasan hutan tanpa perizinan
sanksi administratif, diversi selektif, di bidang kehutanan sebagai alas hak
atau penyelesaian sengketa melalui yang wajib dimiliki oleh pelaku usaha.
jalur keperdataan. Kebijakan dekrimi- Izin di bidang kehutanan melahirkan
nalisasi bersyarat terhadap pelangga- konsekuensi hukum bagi pelaku usa-
ran berupa (1)kegiatan pertambangan, ha berupa hak dan kewajiban terhadap
perkebunan, dan kegiatan lain di da- kegiatan usaha yang dilakukan di da-
lam kawasan hutan tanpa perizinan di lam kawasan hutan, yang dikeluarkan
bidang kehutanan; (2)mengangkut dan/ oleh Pemerintah, sebagai kebijakan
atau menerima titipan hasil tambang/ pengelolaan dan pemanfaatan hutan
kebun/kegiatan lain dari kegiatan per- berbasis sustainable forest manage-
tambangan/perkebunan/kegiatan lain ment. Sebelum berlakunya omnibus
di dalam kawasan hutan; dan (3)mem- law, seluruh kegiatan yang dilakukan di
beli, memasarkan, dan/atau mengo- dalam kawasan hutan tanpa perizinan
lah hasil tambang/kebun/kegiatan lain di bidang kehutanan akan dikenakan
di dalam kawasan hutan hanya dapat sanksi pidana mengingat pada saat itu
diberlakukan apabila pelanggaran penegakan hukum berpadanan pada

29 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


prinsip primum remedium yang punitif yarakat; hingga modus pemanfaatan
dan berorientasi pada deterrent effect masyarakat di sekitar kawasan hutan
yang dihasilkan dari penegakan hukum oleh segelintir oknum untuk melaku-
itu sendiri. Padahal, pelanggaran ad- kan pembukaan kawasan hutan den-
ministratif tersebut tidak semata-mata gan iming-iming peningkatan investasi.
lahir karena motif dari pelaku namun Akar permasalahannya berlanjut kare-
dapat disebabkan dari faktor-faktor na kondisi ketimpangan struktural dan
eksternal lainnya. Berdasarkan hasil serta alasan lainnya. Motifnya tidak se-
penelitian Center for International For- lalu untuk kepentingan pribadi namun
estry Research (CIFOR) pada dasarn- dapat berupa kealpaan karena minimn-
ya terdapat beberapa segmentasi yang ya pengetahuan atau aksesibilitas terh-
menyebabkan tingginya pelanggaran adap kebijakan yang berlaku.
administratif diantaranya, ketidakhar-
monisan antara kebijakan dari tingkat Pencegahan dan pemberantasan pe-
tapak hingga tingkat nasional terkait rusakan hutan sebenarnya telah diatur
peruntukan tata ruang dan kawasan dengan UU Nomor 41 Tahun 1999 dan
hutan sehingga timbul berbagai penaf- UU Nomor 18 Tahun 2013. Dalam ma-
siran dan keputusan untuk alokasi are- teri muatan peraturan perundang-un-
al bagi kegiatan usaha di masing-mas- dangan tersebut, perusakan hutan di-
ing daerah. Selain itu, pengukuhan maknai sebagai sebuah proses, cara,
kawasan hutan belum dilakukan se- maupun perbuatan merusak hutan
cara optimal yang berakibat pada keti- melalui berbagai cara diantaranya
dakjelasan batas fisik kawasan hutan penggunaan kawasan hutan tanpa izin
maupun ketidakjelasan antara batas atau penggunaan izin yang bertentan-
desa dengan kawasan hutan; ketida- gan dengan maksud dan tujuan pem-
kjelasan peta penguasaan areal yang berian izin di dalam kawasan hutan
dimiliki oleh pelaku usaha atau mas- yang telah ditetapkan dan termasuk

GAKKUM KLHK

UU CK dan PP Nomor 24 Tahun 2021 dapat menjadi resolusi dalam penyelesaian pelanggaran di bidang
kehutanan melalui penegakan hukum administratif dengan aspek dekriminalisasi bersyarat terhadap pelang-
garan sebelum berlakunya UU CK.

30 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


GAKKUM KLHK
Kegiatan penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan khususnya penegakan hukum pidana terha-
dap kejahatan/pelanggaran di bidang kehutanan selalu diupayakan oleh Ditjen Gakkum KLHK dengan tren
peningkatan jumlah kasus yang terselesaikan setiap tahunnya.

didalamnya pembalakan liar. Penggu- ran nilai-nilai tahap akhir, untuk mencip-
naan kawasan hutan secara tidak sah takan dan memelihara, serta memper-
dipandang sebagai sebuah pola ter- tahankan kedamaian dan pergaulan.
organisir oleh segelintir oknum tanpa Sejalan dengan pendapat kedua ahli
adanya akses legal yang diterbitkan tersebut, pencegahan dan pemberan-
oleh instansi pemerintahan yang sah. tasan perusakan hutan adalah bagian
Pencegahan dan pemberantasan pe- dari kerangka penegakan hukum kare-
rusakan hutan pada dasarnya adalah na merupakan kolaborasi antara upaya
langkah penegakan hukum. Penega- preventif dan represif dalam perlindun-
kan hukum menurut Satjipto Rahard- gan hutan.
jo adalah proses untuk mewujudkan
keinginan hukum yaitu pikiran-pikiran Menjadi wewenang dan tanggung
dari badan-badan pembuat undang-un- jawab Pemerintah bersama Pemerin-
dang yang dirumuskan dan ditetapkan tah Daerah untuk melakukan pencega-
dalam peraturan hukum yang kemudi- han terjadinya kerusakan hutan melalui
an menjadi kenyataan. Senada dengan berbagai aksi kolaboratif maupun sink-
pendapat Satjipto, Soerjono Soekanto ronisasi tugas dan fungsi jabatan lintas
berpendapat bahwa penegakan hukum sektor. Ketentuan pidana dalam UU
adalah kegiatan untuk menyelaraskan Nomor 41 Tahun 1999 dan UU Nomor
hubungan nilai-nilai yang terjabarkan 18 Tahun 2013 sebenarnya sudah cuk-
dalam kaedah-kaedah yang mantap up tegas dan progresif dalam menindak
dan pengejawantahan dalam sikap dan pelaku kejahatan di sektor kehutanan.
tindakan sebagai rangkaian penjaba- Ketentuan sanksi pidana yang dijatuh-

31 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


kan pun dipadankan dengan pelaku kejahatan yang dapat berupa pihak korpora-
si, perorangan, masyarakat, maupun pejabat yang tidak menjalankan tugasnya
sehingga menyebabkan penggunaan kawasan hutan secara illegal. Sebelum
berlakunya omnibus law, pengaturan penegakan hukum terhadap pelanggaran
administratif di bidang kehutanan diselesaikan melalui penegakan hukum pidana,
sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel Matriks Pengaturan Penegakan Hukum Pidana Terhadap Kegiatan Usaha


yang Telah Terbangun di dalam Kawasan Hutan tanpa Izin sebelum Terbitnya UU CK

Peraturan Delik Pelanggaran di Bidang Konstruksi Sanksi Pidana


Perundang -Undangan Kehutanan

Undang-Undang Nomor 41 Pasal 50 ayat (3) huruf b Pasal 78 ayat (2)


Tahun 1999 tentang Kehutan- “Setiap orang dilarang meram- “Barang siapa dengan sen-
an bah kawasan hutan” gaja melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam
Penjelasan Pasal 50 ayat (3) Pasal 50 ayat (3) huruf a,
huruf b huruf b, dan huruf c, diancam
Yang dimaksud dengan dengan pidana penjara paling
merambah adalah melakukan lama 10 (sepuluh) tahun
pembukaan kawasan hutan dan denda paling banyak
tanpa mendapat izin dari peja- Rp5.000.000.000,- (lima mil-
bat yang berwenang. yar rupiah).
Undang-Undang Nomor 18 Pasal 17 ayat (1) huruf b Pasal 89 ayat (1) huruf a
Tahun 2013 “Setiap orang dilarang “Orang perseorangan yang
melakukan kegiatan penam- dengan sengaja melakukan
bangan di dalam kawasan kegiatan penambangan di
hutan tanpa izin Menteri.” dalam kawasan hutan tanpa
izin Menteri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(1) huruf b dipidana dengan
penjara paling singkat 3 tahun
dan paling lama 15 tahun ser-
ta pidana denda paling sedikit
Rp1.500.000.000,- dan paling
banyak Rp10.000.000.000,-“

Pasal 89 ayat (2) huruf a


“Korporasi yang melakukan
kegiatan penambangan di
dalam kawasan hutan tanpa
izin Menteri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(1) huruf b dipidana den-
gan pidana penjara 8 tahun
dan paling lama 20 tahun
serta pidana denda paling
sedikit Rp20.000.000.000,-
dan paling banyak
Rp50.000.000.000,-.”

32 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Peraturan Delik Pelanggaran di Bidang Konstruksi Sanksi Pidana
Perundang -Undangan Kehutanan

Pasal 17 ayat (1) huruf c Pasal 90 ayat (1)


“Setiap orang dilarang men- “Orang perseorangan yang
gangkut dan/atau menerima dengan sengaja mengangkut
titipan hasil tambang yang dan/atau menerima titipan
berasal dari kegiatan penam- hasil tambang yang berasal
bangan di dalam kawasan dari kegiatan penambangan di
hutan tanpa izin.” dalam kawasan hutan tanpa
izin sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) huruf
c dipidana dengan penjara
paling singkat 3 tahun dan
paling lama 10 tahun serta
pidana denda paling sedikit
Rp1.500.000.000,- dan paling
banyak Rp5.000.000.000,-“

Pasal 90 ayat (2)


“Korporasi yang mengangkut
dan/atau menerima titipan
hasil tambang yang berasal
dari kegiatan penambangan di
dalam kawasan hutan tanpa
izin sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1) huruf
c dipidana dengan penjara
paling singkat 5 tahun dan
paling lama 15 tahun serta
pidana denda paling sedikit
Rp5.000.000.000,- dan paling
banyak Rp15.000.000.000,.”
Pasal 17 ayat (1) huruf e Pasal 91 ayat (1) huruf b
“Setiap orang dilarang mem- “Orang perseorangan yang
beli, memasarkan, dan/atau dengan sengaja membe-
mengolah hasil tambang dari li, memasarkan, dan/atau
kegiatan penambangan di mengolah hasil tambang dari
dalam kawasan hutan tanpa kegiatan penambangan di
izin.” dalam kawasan hutan tanpa
izin sebagaimana dimaksud
pada Pasal 17 ayat (1) huruf
e dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 3 tahun
dan paling lama 10 tahun ser-
ta pidana denda paling sedikit
Rp1.500.000.000 dan paling
banyak Rp5.000.000.000.”

33 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Peraturan Delik Pelanggaran di Bidang Konstruksi Sanksi Pidana
Perundang -Undangan Kehutanan

Pasal 91 ayat (2) huruf b


Korporasi yang membe-
li, memasarkan, dan/atau
mengolah hasil tambang dari
kegiatan penambangan di
dalam kawasan hutan tanpa
izin sebagaimana dimaksud
pada Pasal 17 ayat (1) huruf
e dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 5 tahun
dan paling lama 15 tahun ser-
ta pidana denda paling sedikit
Rp5.000.000.000,- dan paling
banyak Rp15.000.000.000.”

Pasal 17 ayat (2) huruf b Pasal 92 ayat (1) huruf a


“Setiap orang dilarang “Orang perseorangan yang
melakukan kegiatan perke- dengan sengaja melakukan
bunan tanpa izin Menteri di kegiatan perkebunan tanpa
dalam kawasan hutan.” izin Menteri di dalam kawasan
hutan sebagaimana dimaksud
pada Pasal 17 ayat (2) huruf
b dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 3 tahun
dan paling lama 10 tahun ser-
ta pidana denda paling sedikit
Rp1.500.000.000 dan paling
banyak Rp5.000.000.000.”

Pasal 92 ayat (2) huruf a


“Korporasi yang melakukan
kegiatan perkebunan tanpa
izin Menteri di dalam kawasan
hutan sebagaimana dimaksud
pada Pasal 17 ayat (2) huruf
b dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 8 tahun
dan paling lama 20 tahun ser-
ta pidana denda paling sedikit
Rp20.000.000.000 dan paling
banyak Rp50.000.000.000.”

34 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Peraturan Delik Pelanggaran di Bidang Konstruksi Sanksi Pidana
Perundang -Undangan Kehutanan

Pasal 17 ayat (2) huruf c Pasal 93 ayat (1) huruf a


“Setiap orang dilarang men- “Orang perseorangan yang
gangkut dan/atau menerima dengan sengaja mengangkut
titipan hasil perkebunan yang dan/atau menerima titipan
berasal dari kegiatan perkebu- hasil perkebunan yang berasal
nan di dalam kawasan hutan dari kegiatan perkebunan di
tanpa izin.” dalam kawasan hutan tanpa
izin sebagaimana dimaksud
pada Pasal 17 ayat (2) huruf
c dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 3 tahun
dan paling lama 10 tahun ser-
ta pidana denda paling sedikit
Rp1.500.000.000 dan paling
banyak Rp5.000.000.000.”

Pasal 93 ayat (2) huruf a


“Orang perseorangan yang
karena kelalaiannya mengang-
kut dan/atau menerima titipan
hasil perkebunan yang berasal
dari kegiatan perkebunan di
dalam kawasan hutan tanpa
izin sebagaimana dimaksud
pada Pasal 17 ayat (2) huruf
c dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 1 tahun
dan paling lama 3 tahun serta
pidana denda paling sedikit
Rp100.000.000 dan paling
banyak Rp1.000.000.000.”

Pasal 93 ayat (3) huruf a


“Korporasi yang mengangkut
dan/atau menerima titipan
hasil perkebunan yang berasal
dari kegiatan perkebunan di
dalam kawasan hutan tanpa
izin sebagaimana dimaksud
pada Pasal 17 ayat (2) huruf
c dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 5 tahun
dan paling lama 15 tahun ser-
ta pidana denda paling sedikit
Rp5.000.000.000 dan paling
banyak Rp15.000.000.000.”

35 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Peraturan Delik Pelanggaran di Bidang Konstruksi Sanksi Pidana
Perundang -Undangan Kehutanan

Pasal 17 ayat (2) huruf e Pasal 93 ayat (1) huruf c


“Setiap orang dilarang mem- “Orang perseorangan yang
beli, memasarkan, dan/atau dengan sengaja membe-
mengolah hasil kebun dari li, memasarkan, dan/atau
kegiatan perkebunan di dalam mengolah hasil kebun dari
kawasan hutan tanpa izin. kegiatan perkebunan di dalam
kawasan hutan tanpa izin
sebagaimana dimaksud pada
Pasal 17 ayat (2) huruf e dip-
idana dengan pidana penjara
paling singkat 3 tahun dan
paling lama 10 tahun serta
pidana denda paling sedikit
Rp1.500.000.000 dan paling
banyak Rp5.000.000.000.”

Pasal 93 ayat (2) huruf c


“Orang perseorangan yang
karena kelalaiannya mem-
beli, memasarkan, dan/
atau mengolah hasil kebun
dari kegiatan perkebunan di
dalam kawasan hutan tanpa
izin sebagaimana dimaksud
pada Pasal 17 ayat (2) huruf
e dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 1 tahun
dan paling lama 3 tahun serta
pidana denda paling sedikit
Rp100.000.000 dan paling
banyak Rp1.000.000.000.”

Pasal 93 ayat (3) huruf c


“Korporasi yang membe-
li, memasarkan, dan/atau
mengolah hasil kebun dari
kegiatan perkebunan di dalam
kawasan hutan tanpa izin
sebagaimana dimaksud pada
Pasal 17 ayat (2) huruf e dip-
idana dengan pidana penjara
paling singkat 5 tahun dan
paling lama 15 tahun serta
pidana denda paling sedikit
Rp5.000.000.000 dan paling
banyak Rp15.000.000.000.”

36 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Peraturan Delik Pelanggaran di Bidang Konstruksi Sanksi Pidana
Perundang -Undangan Kehutanan

Tipologi kejahatan Pasal 17 Pasal 18 ayat (1)


ayat (1) huruf b, huruf c, dan “Selain dikenakan sanksi
huruf e, dan Pasal 17 ayat (2) pidana, pelanggaran terha-
huruf b, huruf c, dan huruf e dap ketentuan sebagaimana
yang pelaku kejahatan adalah dimaksud dalam Pasal 12
korporasi huruf a, huruf b, huruf c, Pasal
17 ayat (1) huruf b, huruf c,
dan huruf e, dan Pasal 17 ayat
(2) huruf b, huruf c, dan huruf
e yang dilakukan oleh badan
hukum atau korporasi dikenai
sanksi administratif berupa:
a. paksaan pemerintah
b. uang paksa; dan/atau
c. pencabutan izin.”

Dalam matriks telah dijelaskan bah- hukum pidana terhadap pelanggaran


wa pada dasarnya konstruksi sanksi di bidang kehutanan. Mahalnya biaya
pidana dalam menindak pelaku pe- penegakan hukum pidana yang tengah
langgaran di bidang kehutanan sangatdilakukan secara komprehensif oleh
progresif dengan memberlakukan pi- Ditjen Gakkum KLHK tidak sepadan
dana maksimum dan minimum untuk dengan efektifitas tujuan penegakan
meningkatkan efek jera bagi pelaku. hukum pidana untuk mencegah per-
Pemberlakuan sanksi pidana dibenar- tambahan jumlah kasus pelanggaran.
kan mengingat konsekuensi kejahatan Setiap tahunnya jumlah penegakan hu-
di bidang kehutanan sangat massif dan
kum di bidang kehutanan terus mening-
dapat mengancam kehidupan di masa kat sehingga kontras dengan falsafah
kini maupun masa depan. Namun yang pemidanaan itu sendiri. Pasca UU CK,
menjadi permasalahan, hingga tahun segala bentuk pelanggaran yang da-
2019, berpadanan dengan hasil kajianhulu termasuk dalam delik pidana dire-
Auriga mengenai jumlah pelanggaran konstruksi sebagai bentuk pelanggaran
di dalam kawasan hutan yang terus yang diselesaikan melalui penegakan
meningkat, kebijakan penal dinilai kon-
hukum administratif dengan prinsip
traproduktif dengan tujuan hukum itudekriminalisasi bersyarat. Dekriminal-
sendiri. isasi bersyarat bukanlah sebuah konsep
baru dalam penegakan hukum namun
Reorientasi Penegakan Hukum Ter- aspek kajian untuk mencari alterna-
hadap Pelanggaran Administratif di tif dalam penegakan hukum. Dalam
Bidang Kehutanan Berlandaskan Ketentuan omnibus law, aspek dekrim-
Dekriminalisasi Bersyarat Pasca UU inalisasi bersyarat dijadikan landasan
CK dalam penegakan hukum administratif
terhadap delik pelanggaran di bidang
Reorientasi penegakan hukum berpad- kehutanan sebagaimana diatur dalam
anan pada legal gap dalam penegakan Pasal 17 ayat (1) huruf b, c, dan e dan/

37 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


atau Pasal 17 ayat (2) huruf b, c, dan e ian melalui jalur perdata. Secara umum
UU Nomor 18 Tahun 2013 sebagaima- metode ini berhasil mengurangi beban
na telah diubah dalam Pasal 37 angka pada sistem peradilan pidana dan laju
5 UU CK. Dalam Pasal 110B UU No- penggunaan narkotika di negara-nega-
mor 18 Tahun 2013 sebagaimana telah ra tersebut.
diubah dalam Pasal 37 angka 20 UU
CK, pelanggaran tersebut diselesaikan Kebijakan yang sama juga telah dilak-
melalui penegakan hukum administratif sanakan di beberapa negara bagian
berupa penghentian sementara kegia- Amerika Serikat yaitu Maryland dan
tan usaha, perintah pembayaran denda
administratif, dan/atau paksaan pemer-
intah, dalam hal pelanggaran dilakukan
sebelum berlakunya UU CK. Dekrim-
inalisasi bersyarat pada hakikatnya
adalah dekriminalisasi terhadap suatu
delik dalam undang-undang dan/atau
peraturan lainnya dengan menegaskan
syarat tertentu dalam hal berlakunya
suatu delik secara legal. Sehingga, ke-
bijakan penegakan hukum administratif
hanya dapat ditegakkan jika pelangga-
ran di bidang kehutanan yang terbatas
pada delik pelanggaran sebagaimana
diatur dalam Pasal 17 ayat (1) huruf
b, c, dan e dan/atau Pasal 17 ayat (2)
huruf b, c, dan e UU Nomor 18 Tahun
2013 sebagaimana telah diubah dalam
Pasal 37 angka 5 UU CK dilakukan se-
belum berlakunya UU CK. Sanksi ad-
ministratif hanya dapat dilaksanakan
secara bersyarat pada pelanggaran
yang dilakukan sebelum berlakunya
UU CK.

Potret reorientasi penegakan hukum


berlandaskan aspek dekriminalisasi
bersyarat telah dilakukan di banyak Nebraska. Dengan berpadanan pada
negara lain. Di beberapa wilayah neg- pendekatan diversi selektif dalam pen-
ara Australia, Republik Ceko, dan Ja- egakan hukum terhadap delik penggu-
maika, dalam menindak tindak pidana naan narkoba, penurunan penggunaan
narkotika, kebijakan penegakan hukum narkotika terjadi secara drastis diband-
yang dahulu berpadanan pada sanksi ingkan negara yang tidak menerapkan
pidana direkonstruksi dengan pendeka- kebijakan ini. Reorientasi penegakan
tan sanksi administratif atau penyelesa- hukum berlandaskan aspek dekrimi-

38 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


nalisasi sepanjang didasari pada per- kebijakan dekriminalisasi bersyarat se-
timbangan berbagai segmen maupun bagai dasar dari reorientasi penegakan
teori hukum dapat diupayakan untuk hukum tidak hanya berpadanan untuk
mencapai model penegakan hukum kepentingan ekonomis Negara saja
yang efektif dan efisien. namun keberlanjutan fungsi kawasan
Hutan. Tujuan pengaturan Pasal 37 an-
Reorientasi penegakan hukum berlan- gka 20 UU CK jo Pasal 110B UU Nomor
daskan aspek dekriminalisasi bersyarat 18 Tahun 2013 adalah memberikan le-
secara tegas telah diatur dalam Pasal 3 galitas kepada seluruh sektor termasuk
masyarakat untuk dapat melakukan
kegiatan usaha dengan alas hak yang
legitimate.

Reorientasi penegakan hukum terha-


dap pelanggaran di bidang kehutanan
dimana mengedepankan penegakan
hukum administratif dibandingkan pen-
egakan hukum pidana jangan disalah
artikan sebagai bentuk forest amnes-
ty, karena pada dasarnya kebijakan ini
diambil oleh Pemerintah dengan tetap
memberlakukan penegakan hukum
terhadap pelanggar dan mengupaya-
kan penertiban dalam pengelolaan ke-
hutanan di Indonesia. Batasan dalam
penegakan hukum administratif terha-
dap pelanggaran pada tipologi-tipolo-
gi tertentu dan jangka waktu pelang-
garan sebelum UU CK dinilai sangat
responsif untuk menjawab tantangan
penyelesaian konflik tata ruang dalam
kawasan hutan yang beririsan dengan
sektor bisnis. Berlandaskan dengan
hal tersebut, penulis meyakini bahwa
langkah Pemerintah sudah tepat un-
tuk menyelesaikan disharmonisasi dan
ayat (3) PP Nomor 24 Tahun 2021 yaitu gap dalam penegakan hukum dengan
tempus delicti dari pelanggaran adalah alternatif penegakan hukum adminis-
sebelum terbitnya UU CK yakni Novem- tratif pada pelanggaran administratif
ber 2021. Mengingat bahwa tipologi di dalam kawasan hutan sebelum ber-
pelanggaran ini memiliki tingkat urgensi lakunya UU CK. Terbitnya UU CK dan
dan concern yang tinggi dari berbagai PP Nomor 24 Tahun 2021 diyakini se-
elemen karena peran dan fungsi Hutan bagai sebuah kebijakan strategis untuk
yang mempengaruhi kehidupan kita, mewujudkan tujuan hukum itu sendiri

39 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


yaitu kepastian hukum, kemanfaatan baik. Ketentuan Omnibus Law men-
hukum, serta keadilan bagi seluruh jawab segala krisis multidimensi dalam
segmen dalam Negara Indonesia. perwujudan good governance, khusus-
nya di bidang kehutanan, untuk men-
PENUTUP jawab tantangan penegakan hukum
yang dahulu berorientasi pada prinsip
Orientasi penegakan hukum pada primum remedium, saat ini terhadap ti-
dasarnya untuk mewujudkan keadilan, pologi pelanggaran administratif disele-
kepastian, dan kemanfaatan hukum. saikan melalui penegakan hukum ad-
Apabila dinilai bahwa kebijakan hu- ministratif. Hal ini dilandaskan pada
kum yang ada kontraproduktif dengan aspek dekriminalisasi bersyarat yang
tujuan hukum itu sendiri maka perlu terbatas pada bentuk pelanggaran ad-
untuk dilakukan perubahan demi terca- ministratif tertentu dan tempus delicti
painya tata kelola pemerintahan yang pelanggaran sebelum UU CK. Reorien-
GAKKUM KLHK

40 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


tasi penegakan hukum berlandaskan sumber pendapatan negara bukan pa-
prinsip dekriminalisasi bersyarat bertu- jak (PNBP) untuk kepentingan Negara
juan untuk menyelesaikan gap dalam dan perlindungan terhadap Hutan se-
penegakan hukum untuk pengelolaan cara optimal. Pengawasan pelaksa-
hutan berbasis sustainable forest man- naan sanksi administratif dilakukan oleh
agement dan menyelesaikan dishar- Menteri LHK sebagai langkah korektif
monisasi kebijakan yang ada. Kebija- penegakan hukum pidana diharapkan
kan dekriminalisasi bersyarat terbatas dapat mewujudkan tujuan dari hukum
untuk menyelesaikan konflik di dalam itu sendiri yaitu keadilan, kepastian,
kawasan hutan yang kegiatannya terja- dan kemanfaatan bagi seluruh tatanan.
di sebelum UU CK yang konkritisasinya
berupa pengenaan sanksi administrat-
if pembayaran denda administratif di
bidang kehutanan yang akan menjadi

41 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


TEKNOLOGI

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK


FORENSIK KEJAHATAN
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Oleh : Eko Novi Setiawan
Kepala Subdirektorat PSLH-LP
Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

GAKKUM KLHK

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada lahan gambut di Provinsi Jambi tahun 2019

K
ebakaran hutan dan lahan (kar- sidangan. Tulisan ini mengulas pros-
hutla) merupakan kejahatan es analisis SIG secara manual untuk
yang luar biasa (Sani,2019), aki- memperoleh data serta analisis yang
bat karhutla selain musnahnya keane- dapat dipergunakan dalam proses
karagaman hayati juga menyebabkan pembuktian kejahatan karhutla.
bencana kabut asap yang menimbul-
kan gangguan kesehatan secara ma- Karhutla terjadi setiap tahun di Indone-
sal, kerugian perekonomian, gangguan sia dan menjadi bencana yang mengan-
transportasi sampai dengan tergang- cam seluruh willayah Indonesia. Data
gunya hubungan antar negara akibat Kementerian Lingkungan Hidup dan
kabut asap (transboundary haze pol- Kehutanan (KLHK) menyebutkan total
lution). Penegakan hukum merupakan taksiran luas kebakaran hutan dan la-
salah satu bentuk penanggulangan han di Indonesia mengalami peningka-
kejahatan karhutla, Sistem Informasi tan dari 165,483.92 hektar pada tahun
Geografis (SIG) sangat membantu un- 2017 menjadi 529,266.64 hektar pada
tuk digunakan dalam upaya penega- tahun 2018. Luas kebakaran hutan
kan hukum, mulai dari penyelidikan, dan lahan di tahun 2019 kembali men-
penyidikan sampai dengan proses per- galami peningkatan menjadi 1,649,258
42 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
hektar (SiPongi, 2022). Data yang dike- di Indonesia dipengaruhi unsur kesen-
luarkan oleh World Bank Group pada gajaan untuk pembukaan lahan (land
januari 2016 bahwa antara bulan Juni clearing) terutama korporasi (Murti,
dan Oktober 2015 terdapat 2,6 juta H.A, 2017). Faktor curah hujan dan
hektar hutan dan lahan telah terbakar anomalinya menjadi indikator yang pal-
dengan kerugian diperkirakan menca- ing utama sebagai pemicu kebakaran
pai USD 16,1 miliar (Glauber, 2016). di Indonesia (Najafabadi, et al, 2015;
Akibat yang terjadi adalah menurun- Syaufina et al., 2004; Ceccato et al.,
nya kualitas udara sampai taraf yang 2010). KLHK telah melakukan penega-
membahayakan kesehatan dan akh- kan hukum tercatat sudah menangani
irnya menimbulkan dan meningkatkan 12 kasus pidana karhutla, 23 perkara
gangguan penyakit saluran pernafasan perdata yang sudah inkracht (Statistik
seperti ISPA, asma dan pneumonia Ditjen Gakum KLHK 2020). Dari data
serta penyakit mata. Penderita ISPA tersebut sebagian pelaku karhutla yang
pada daerah bencana asap meningkat ditangani oleh Ditjen Gakkum KLHK
sebesar 1,8–3,8 kali lebih besar dari adalah oknum korporasi. Kejahatan
jumlah penderita ISPA pada periode karhutla menurut Hartiwingsih (2015)
yang sama tahun-tahun sebelumnya tergolong extra ordinary crimes karena
(Saharjo, et al, 2018). perlu penanganan yang luar biasa.

Karhutla dipengaruhi oleh dua fak- SIG untuk forensik Kejahatan Kar-
tor yaitu faktor alam (biofisik) dan fak- hutla
tor perilaku manusia. Faktor biofisik
yang mempengaruhi terjadinya ke- Luasnya wilayah kerja penegakan hu-
bakaran hutan dan lahan antara lain kum yang membentang dari Aceh sam-
adalah bahan bakar, cuaca, waktu pai dengan Papua dengan berbagai
dan topografi. Adapun faktor perilaku karakteristik lahan membutuhkan alat
manusia lebih disebabkan oleh tinda- bantu untuk melakukan pengawasan,
kan kesengajaan dan kelalaian yang kurangnya alat bukti yakni tidak adan-
menyebabkan terjadinya kebakaran ya saksi-saksi yang melihat peristiwa
(Purbowaseso, 2004). pembakaran hutan dan atau lahan se-
cara langsung menjadi kendala dalam
Karhutla di Indonesia umumnya proses penegakan hukum. Perkem-
(99,9%) disebabkan oleh manusia, baik bangan alat bukti khususnya dalam
disengaja maupun akibat kelalaiannya. kasus karhutla diatur dalam Pasal 96
Sedangkan sisanya (0,1%) dimungk- Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
inkan karena alam (petir, larva gunung tentang Perlindungan dan Pengelolaan
berapi). Kebakaran yang disebabkan Lingkungan Hidup (PPLH) menyebut-
oleh manusia pada umumnya tidak ter- kan bahwa alat bukti tersebut adalah
jadi secara acak, kebakaran tersebut keterangan saksi, keterangan ahli, su-
biasanya akan mengikuti sebuah pola rat, petunjuk, keterangan terdakwa,
baik itu pola spasial maupun pola tem- dan/atau alat bukti lain termasuk yang
poral (Costafreda-Aumedes, Comas, diatur dalam peraturan perundang-un-
& Vega-Garcia, 2016). Kasus karhutla dangan. Mahkamah Agung menga-

43 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


tur mengenai perluasan alat bukti da- tion (BTS) Telkomsel untuk mende-
lam perkara lingkungan hidup melalui teksi asap. Polda Kalimantan Selatan
Keputusan Ketua Mahkamah Agung juga telah meluncurkan sistem aplikasi
No. 36/KMA/SK/II/2013 tentang Pem- bernama BEKANTAN (Berantas Keba-
berlakuan Pedoman Penanganan Per- karan Hutan) memiliki fitur yaitu integra-
kara Lingkungan Hidup. Terdapat per- si data realtime dengan satelit LAPAN
luasan alat bukti yang tidak diatur di untuk pemantauan Titik Api se-Indone-
dalam KUHAP (Kitab Undang-Undang sia. Bekantan adalah merupakan salah
Hukum Acara Pidana) yakni bukti ilm- satu aplikasi Kepolisian yang mampu
iah (scientific evidence) sebagai bukti melakukan integrasi data dengan LA-
pendukung dalam penanganan perka- PAN, Ditjen Gakum KLHK mengem-
ra karhutla. bangkan webgis Hotspot monitoring
melalui Intelligence Center yang yang
Forensik adalah penggunaan ilmu pen- mendukung penegakan hukum karhut-
getahuan dan teknologi untuk mengin- la baik melalui instrument administrasi,
vestigasi dan menetapkan data untuk pidana dan perdata.
pengungkapan kriminal atau penga-
dilan. Forensik adalah suatu penggu- Ada pameo dalam dunia pemberan-
naan sains dan technology untuk in- tasan kejahatan bahwa “tidak ada ke-
vestigasi dan mencari fakta (Elmes,et jahatan yang sempurna” artinya setiap
al, 2014). Kemajuan perkembangan kejahatan selalu meninggalkan jejak
teknologi telah memungkinkan pener- yang bisa ditelusuri untuk mengumpul-
apan SIG dalam pemetaan lanskap, kan bukti-bukti sehingga bisa diketahui
pengelolaan lingkungan, risiko bahaya dan diungkap kejahatan tersebut. De-
alam dan pengelolaan bencana terma- mikian halnya dengan kejahatan kar-
suk dalam penegakan hukum (McKin- hutla tentu meninggalkan jejak yang
ley, 2017; Elmes et al, 2014; Leipnik, dapat diungkap, setiap kejahatan ber-
dan Albert, 2002; Harrington dan Cross, kaitan dengan tempat baik lokasi ke-
2014). jahatan, barang bukti maupun lokasi
keberadaan tersangka dan saksi-saksi,
Beberapa institusi penegak hukum tel- setiap tempat dapat dilacak dengan
ah mengembangkan sistem informasi SIG. Penggunaan SIG untuk forensik
yang terintegrasi terkait karhutla, seper- karhutla dapat dilakukan pada tahap
ti siIstem informasi karhutla “Lancang deteksi, penyelidikan, penyidikan sam-
Kuning Nusantara” yang dikembang- pai dengan sebagai alat bukti di persi-
kan oleh Polda Riau memadukan in- dangan. Tahapan dalam forensik kar-
formasi penanggulangan karhutla dan hutla dimulai dari pengumpulan data,
upaya penegakan hukum. Polda Jambi analisis data sampai dengan penyajian
mengembangkan Aplikasi Sistem Pen- data sesuai dengan kebutuhan dalam
gendalian Karhutla secara digital (Asap proses penegakan hukum.
Digital) untuk membantu melakukan
deteksi dini terjadinya karhutla, melalui A. Sumber data
pemasangan Closed Circuit Television Data menjadi unsur yang penting dalam
(CCTV) pada Base Transceiver Sta- proses analisis karhutla, pengumpulan

44 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


HUMAS KLHK

data utama yang nanti menjadi bahan merupakan benar-benar kejadian ke-
untuk analisis, Data yang diperlukan bakaran yang sebenarnya di lapangan.
antara lain data titik panas (hot spot), Semakin tinggi selang kepercayaan,
citra satelit, data tematik dan indforma- maka semakin tinggi pula potensi bah-
si lapangan. wa hotspot tersebut adalah benar-be-
nar karhutla yang terjadi. Ada tiga kelas
1. Data hot spot tingkat kepercayaan dalam citra satelit
Pemantauan hotspot merupakan salah hotspot Tingkat kepercayaan hotspot
satu upaya pengendalian kejadian C < 30 persen artinya tingkat keper-
bencana karhutla dengan melakukan cayaan rendah dan tindakan yang di-
deteksi panas melalui bantuan satelit harapkan yaitu perlu diperhatikan, ting-
penginderaan jarak jauh dan SIG. kat kepercayaan hotspot C < 80 persen
Hotspot memiliki ragam variasi yang artinya tingkat kepercayaan sedang
tinggi baik secara temporal maupun dan tindakan yang diharapkan yakni
spasial sebagai sebuah indikator ter- waspada, Tingkat kepercayaan hotspot
jadinya kebakaran disuatu tempat den- C < 100 persen artinya tingkat keper-
gan tingkat kepercayaan tertentu. (Pu- cayaan tinggi dengan tindakan segera
tra et al, 2019). penanggulangan.
Ada tiga tingkatan selang kepercayaan
atau confidence level yang menun- Selain informasi selang kepercayaan
jukkan tingkat kepercayaan, bahwa sebagai penanda adanya kebakaran
hotspot yang dipantau dari data satelit lahan dan hutan, berikut adalah ciri-ciri

45 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


hotspot yang berpeluang besar terjadi Aqua-MODIS dan Suomi NPP-VIIRS
kebakaran lahan atau hutan (LAPAN, untuk deteksi hotspot. Informasi dari
2016): 1). Hotspot bergerombol, bi- citra satelit itu akan diolah melalui ja-
asanya kebakaran lahan yang cukup ringan VPN dari stasiun bumi Pare-
besar tidak dideteksi hanya sebagai pare-Pekayon dan Rumpin-Pekayon
satu hotspot karena efek panasnya ke Pusat Pengolahan dan Pengelo-
menyebar ke lingkungannya sehingga laan Data (BDPJN) untuk diolah meng-
jika hotspot bergerombol dengan ting- hasilkan informasi hotspot. Informasi
kat kepercayaan tinggi maka dapat hotspot rata-rata dihasilkan dalam 1,5
dipastikan terjadi kebakaran lahan jam, Data hotspot Lapan dapat diunduh
dan hutan. 2). Hotspot disertai den- pada tautan: http://hotspot.brin.go.id.
gan asap. Dalam menganalisa titik api
sebagai penanda kebakaran lahan/ LAPAN selalu melakukan inovasi dalam
hutan, maka perlu juga dilihat RGB ci- pemantaun hotspot, pada tahun 1998
tra yang bersangkutan sehingga dapat LAPAN hanya mempunyai akses satu
diketahui apakah titik hotspot tersebut satelit yaitu NOAA-15 dengan jarak pix-
terdapat asap tau tidak dalam citra. 3). el 1 Km, sepuluh tahun kemudian pada
Titik hotspot terjadi berulang, sehing- tahun 2008 LAPAN menggunakan 2
ga dimungkinkan adanya kebakaran di satelit yaitu Terra Modis ( 1 Km) dan
wilayah tersebut. Aqua Modis (1 Km). Tahun 2015 LA-
PAN menggunakan 3 satelit yaitu Terra
Terdapat berbagai satelit dengan berb- Modis (1 Km), Aqua Modis (1Km) dan
agai sensor serta dengan resolusi spa- S-NPP VIIRS (750 meter). Pada tahun
tial yang berbeda-beda yang mengi- 2019 LAPAN menambah satelit yang
tari bumi membantu deteksi adanya digunakan untuk pemantauan hot spot
hotspot serta informasi perubahan menjadi 4 yaitu Terra Modis (1 Km),
tutupan permukaan bumi yang dapat Aqua Modis (1Km), S-NPP VIIRS (750
digunakan untuk analisis karhutla. Ker- meter) dan NOAA-20 VIIRS (750 me-
agaman waktu deteksi akan saling me- ter). Pada tahun 2020 LAPAN meng-
lengkapi sehingga kejadian karhutla gunakan 5 satelit untuk pemantauan
dapat terpantau. Informasi hotspot ini hotspot yaitu: Terra Modis (1 Km), Aqua
bersifat terbuka yang bisa diakses ser- Modis (1Km), S-NPP VIIRS (750 me-
ta diambil datanya oleh publik melalui ter), NOAA-20 VIIRS (750 meter) dan
berbagai situs / website baik secara na- Landsat-8 OLI (30 meter). Generasi
sional maupun internasional. baru satelit untuk pemantauan hotspot
kebakaran hutan dan lahan yaitu NA-
a. LAPAN SA-NOAA Suomi NPP (National Po-
Untuk mendeteksi hotspot karhutla, lar-orbiting Partnership) dengan salah
Lembaga Penerbangan dan Antariksa satu sensornya yang disebut Visible
Nasional (LAPAN) menyediakan citra Infrared Imaging Radiometer Suite
satelit khusus pendeteksi kebakaran (VIIRS) sebagai lanjutan dari genera-
yang menjangkau seluruh wilayah In- si MODIS Terra/Aqua telah membuka
donesia. LAPAN menggunakan satelit harapan untuk mendapatkan informasi
penginderaan jauh, Terra-MODIS, secara dini kebakaran hutan dan lah-

46 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


an yang lebih akurat. Salah satu pro- BMKG, BRG dan NASA. Fitur dalam
duk yang sedang dikaji sebelum diop- website SiPongi sudah dikembangkan
erasionalkan adalah informasi hotspot sehingga menjadi salah satu rujukan
dari data malam hari (VIIRS nightfire) dalam pemantauan Karhutla. Informa-
yang ideal untuk mendeteksi panas si hotspot sebagian merujuk pada data
permukaan bumi pada malam hari. dari satelit LAPAN, dengan ditambah
Produk hotspot ini dinilai lebih ideal,fitur pemilihan peta dasar, pemilihan
karena efek kesalahan algoritma akibat waktu, pemilihan satelit, pemilihan lo-
pengaruh cahaya matahari pada data kasi (propinsi), informasi arah angin,
siang hari dapat dikurangi. informasi prakiraan cuaca, informasi
kualitas udara, serta informasi tinggi
b. SiPongi muka air gambut. Pada file menu kita
SiPongi merupakan aplikasi pantauan dapat mengunduh data hotspot, down-
karhutla yang dimiliki oleh KLHK yang load data luas karhutla per propinsi
di operasikan oleh Direktorat Penang- dalam bentuk file excel, data emisi
gulangan Kebakaran Hutan dan Lahan CO2 per propinsi dalam bentuk file ex-
(PKHL) Ditjen Pengendalian Perubahan cel, data Fire Danger Rating System
Iklim (PPI). Si Pongi mengintegrasikan (FDRS) berdasarkan propinsi dan pi-
informasi dan data di tingkat tapak lahan waktu dimana file dalam bentuk
dengan dukungan data dari LAPAN, gambar.

SNPP : Suomi-National Polar-orbiting Partnership


NOAA-20 : National Oceanic and Atmospheric Administration seri 20
MODIS : Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer
VIIRS : Visible and Infrared Imager/Radiometer Suite
OLI : Operational Land Imager

47 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


GAKKUM KLHK

Si Pongi menyediakan fitur untuk me- (MODIS) NASA dan Visometer Infrared
ngunduh data hotspot dengan alamat Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dari
situs https://sipongi.menlhk.go.id. Un- NASA. Pada situs FIRM NASA ini kita
tuk mengunduh hotspot SiPongi dapat dapat melakukan pengunduhan data
dilakukan secara langsung tanpa hotspot pada 24 jam terakhir, 48 jam
melalui login, masuk ke “menu” kemu- terakhir, 7 hari terakhir sampai mundur
dian klik titik panas, kemuidan kita pilih setelah tujuh hari sebelumnya. Data
rentang waktu hotspot yang akan kita dapat diunduh dalam bentuk shapefile
unduh, lokasi sebaran hotspot yang (shp), googleearth KML dan Text Files
dipilih (propinsi atau seluruh Indone- (CSV), untuk pilihan satelitnya: MODIS
sia), kemudian kita pilih satelit/sensor dengan area 1 Km, VIIRS S-NPP den-
yang diinginkan, memilih level confi- gan area 375 meter dan VIIRS NOAA-
dence. Setelah semua sudah kita pilih 20 dengan area 375 meter.
kemudian kita klik “download” dengan
3 pilihan bentuk file yaitu : excel, txt
Kelebihan dari website ini, kita dapat
atau kmz. mengunduh file hotspot langsung da-
lam bentuk shapefile (shp) sehingga
c. FIRMS kita tidak repot untuk melakukan kon-
NASA menyediakan pelayanan dis- versi file. Kelebihan lainnya yaitu data
tribusi arsip data hotspot dinamakan dalam website ini gratis serta meny-
dengan Fire Information for Manage- ajikan data hotspot di seluruh dunia
ment Resources System (FIRMS), serta dapat melakukan pengunduhan
mendistribusikan data kebakaran aktif hotspot di tahun-tahun sebelumnya.
Near Real-Time (NRT) dalam waktu 3 Untuk keperluan ini kita dapat mengun-
jam pengamatan satelit dari Moderate jungi situs NASA pada alamat http://
Resolution Imaging Spectroradiometer firms.modaps.eosdis.nasa.gov.

48 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


2. Data Citra Satelit karan dengan tutupan awan tidak lebih
Dalam SIG sumber data yang digu- dari 30%.
nakan tidak hanya data vector (mis-
alnya shp), ada juga yang berbasis a. Landsat 8 dan Landsat 9
data raster salah satunya citra satelit,. Landsat 9 mempunyai kemampuan
Karakteristik data raster pun beragam, mencitrakan lokasi yang sama seti-
selain dari nama satelitnya juga dari sisi ap 16 hari, dan dalam 8 hari mampu
resolusi spasialnya, yang secara umum ‘memotret’ seluruh bagian bumi offset
dari mulai citra satelit resolusi tinggi (bersamaan) dengan Landsat 8. Land-
sampai citra satelit resolusi rendah. sat 9 mempunyai kecepatan 27.000
km/jam dan mampu mengumpulkan
Kemajuan teknologi penginderaan jauh gambar sebanyak 750 per hari, jadi
dan kemudahan mengakses berbagai jika digabung dengan Landsat 8 maka
data citra secara terbuka/online saat akan bisa mengumpulkan data citra
ini memudahkan pengguna dalam hal Landsat berjumlah 1.500 per harin-
memperoleh data citra berkualitas ting- ya. lni merupakan suatu peningkatan
gi yang tersedia secara multitemporal, yang signifikan dibandingan dengan
serta mampu menyajikan pilihan salu- data yang dihasilkan tandem Landsat 7
ran dengan berbagai multispektral/hip- dan 8 yang ‘hanya” 1.200 gambar per
erspektral (Hird 2017, 1315). Tersedi- harinya. Cakupan area Landsat 9 dan
anya citra satelit dengan resolusi tinggi 8 sama yaitu 185 x 185 km.
ini bisa diperoleh dengan berbagai
teknik dan dapat diambil dari berbagai Earthexplorer merupakan salah satu
situs resmi dunia (Utami et al, 2018)., situs milik United States Geological
Survey (USGS) yang menyediakan
Citra satelit ini adalah basis data yang layanan citra gratis alamat situs: https://
pada akhirnya akan dianalisis menjadi earthexplorer.usgs.gov. Salah satu ci-
vektor juga, tentunya setelah melalui tra yang dapat di download adalah Ci-
beberapa tahapan pengolahan dan tra Landsat 8 OLI dan Landsat 9 OLI.
analisis data di perangkat lunak pengin- Lakukan Login, masukkan username
deraan jauh dan SIG. Resolusi spasial dan passwort dan sign in. Klik tombol
citra akan menentukan tingkat kede- ‘Path/Row’ lalu masukkan kode Path
tailan analisis spasial yang dihasilkan. dan Row. Pilih “Data Sets” untuk me-
Contoh citra resolusi rendah adalah nentukan rentang waktu citra satelit
Aqua-MODIS, resolusi sedang ada- yang akan kita ambil, kemudian klik
lah (keluarga) Landsat, lalu ada Sen- “Landsat Archive”, lalu berikan check
tinel-2, tinggi adalah SPOT, dan san- list pada kotak sebelah kiri L8-9 OLI/
gat tinggi contohnya adalah Quickbird. TIRS C2 L1.
Dari sekian banyak citra tersebut ada
yang bersifat komersil alias berbayar b. Sentinel 2
dan ada juga yang bersifat gratis bisa Untuk mengakses sentinel 2 dapat di-
didapatkan dengan cara mengunduh. unduh dari situs Sentinel Hub EO mer-
Data citra yang diperlukan adalah citra upakan salah satu aplikasi penyedia
sebelum dan sesudah kejadian keba- citra sentinel yang didukung oleh sin-

49 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


ergise dan European Space Agency ventarisasi dan Pemantauan Sumber
dimana situs ini memungkinkan kita Daya Hutan Direktorat Jenderal PKTL
untuk mengakses citra Sentinel secara (akses terbatas hanya bagi produsen
gratis. data). Untuk data terkait administrasi
dapat diunduh di situs Badan Informasi
Cara mendownload data citra Sentinel Geospasial dengan link di https://tana-
pada situs Sentinel-Hub adalah sebagai hair.indonesia.go.id/portal-web, sebe-
berikut Pertama tama kunjungi website lum download lakukan login terlebih
Sentinel Hub EO, sebelum mendown- dahulu.
load citra Sentinel anda terlebih dahulu
harus melakukan registrasi pembuatan 4. Informasi lapangan
akun kemudian perbesar peta ke daer- Informasi lapangan dapat kita peroleh
ah yang akan di download, Selanjutn- dari beberapa sumber antara lain dari
ya cari citra dari tanggal sebelum dan situs Si Pongi dimana pada Menu kita
setelah dugaan terjadinya karhutla, Ke- dapat membuka menu publikasi kemu-
tika Sentinel menampilkan hasil pen- dian kita dapat memilih “laporan hari-
carian makan pilih visualize, tampilan an posko” untuk mengunduh file lapo-
citra pada map secara otomatis akan ran harian dari Posko maupun Daops
muncul dalam komposit natural color, Manggala Agni. Laporan harian Posko
Selanjutnya pilih Download image yang merupakan kegiatan manggala agni
terletak pada daftar menu vertikal dise- dalam melakukan kegiatan ground cek
belah kanan, Selanjutnya pilih analyt- hot spot, patrol dan pemadaman kar-
ical, ubah image format menjadi TIFF hutla. Data lapangan dapat juga be-
(16-bit) dan image resolution high. rupa data lokasi water bombing yang
dilakukan BPBD. Informasi hasil patrol
3. Data tematik karhutla oleh Polisi Kehutanan mau-
Data-data tematik antara lain: data pun pengaduan masyarakat dapat juga
fungsi kawasan hutan, data sebaran dimanfaatkan sebagai data primer di
ekosistem gambut, data pelepasan Ka- lapangan.
wasan hutan, data tata ruang wilayah
provinsi / kabupaten (RTRWP/K), data B. Pengolahan Data
sebaran perijinan kehutanan (HPU/ Berdasarkan bagan diatas, analisis
HTI/RE), data Hak Guna Usaha (HGU) karhutla dimulai dari pengumpulan data
korporasi serta data lain yang relevan sebaran hot spot (sumber data dijelas-
(misalnya areal program/kegiatan). kan di atas), pengumpulan data citra
lansat 8-9 OLI atau Sentinel 2.
Untuk data tematik terkait dengan
lingkungan hidup dan kehutanan (se- 1. Peralatan
baran perijinan kehutanan, fungsi ka- Dalam proses pengolahan data dibu-
wasan hutan, kerawanan karhutla, se- tuhkan peralatan antara lain:
baran area terbakar, fungsi ekosistem a. Perangkat keras: Personal Comput-
gambut, sebaran KPH dan lain-lain) er atau laptop.
dapat diunduh di Jaringan Data Spasial b. Perangkat lunak : Arcgis dan Micro-
KLHK yang dikelola oleh Direktorat In- soft Office.

50 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Citra Satelit Landsat 8 tanggal 13 Agustus 2019 Citra Satelit Landsat 8 tanggal 13 September 2019, seba-
pada PT R Kalbar. ran hotspot dan deliniasi areal terbakar pada PT R Kalbar.

c. Bahan : File hotspot, citra satelit adap feature spasial; dissolve adalah
(landsat 8-9 atau sentinel 2), file menggabungkan beberapa nilai ber-
(shp) data administrasi, file (shp) beda berdasar pada atribut tertentu.
data tematik (shp).
3. Analisis data
2. Pemprosesan data a. Langkah awal dalam pengolah-
Pengelolaan, pemrosesan dan anali- an data adalah pengumpulan data
sa data spasial biasanya bergantung hotspot, data citra satelit, data tem-
dengan model datanya. Pengelolaan, atik dan informasi lapangan.
pemprosesan dan analisa data spasial b. Langkah selanjutnya yaitu pengkla-
memanfaatkan pemodelan SIG yang sifikasian data hot spot menurut
berdasar pada kebutuhan dan anal- waktu (tahun / bulan / hari). Pe-
itiknya. Analitik yang berlaku pada metaan sebaran titik panas meng-
pemrosesan data spasial antara lain: gunakan data hot spot (pilih salah
overlay adalah merupakan perpad- satu satelit dan sensornya) dengan
uan dua layer data spasial; clip ada- tingkat kepercayaan tertentu (dis-
lah perpotongan suatu area berdasar arankan menggunakan data den-
area lain sebagai referensi; intersec- gan tingkat kepercayaan medium
tion adalah perpotongan dua area yang sampai dengan high) dan melaku-
memiliki kesamaan karakteristik dan kan overlay pada data titik panas
kriteria; buffer adalah menambahkan dengan peta tematik menggunakan
area di sekitar obyek spasial tertentu; fungsi clip di perangkat lunak Arc-
query adalah seleksi data berdasar Gis.
pada kriteria tertentu; union adalah c. Langkah selanjutnya pilih area yang
penggabungan / kombinasi dua area terdapat hot spot kemudian overly
spasial beserta atributnya yang berbe- dengan citra satelit (bisa landsat 8-9
da menjadi satu; merge adalah peng- ataupun sentinel 2).
gabungan dua data berbeda terh- d. Melakukan deliniasi sebaran hotspot

51 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


dioverly dengan data citra setelit ra (TKP) karhutla untuk groundcek
dan data lapangan, hasil delinia- maupun verifikasi lapangan. Aven-
si dilakukan validasi dengan cara za Map merupakan aplikasi Open
membandingkan citra sebelumnya Source yang tersedia di Playstore
pada lokasi yang sama berdasar- (Android) yang dapat di unduh &
kan rona warna pada citra satelit, digunakan oleh siapa saja yang
rona warna coklat kehitam-hitaman memiliki perangkat Smartphone
dapat diduga merupakan lokasi kar- Android. Peta lokasi karhutla yang
hutla (predicted burnt area). Delin- sudah dioverly dengan citra satelit
easi secara visual dilakukan den- dibuat dalam bentuk pdf dan dibuka
gan menarik vektor poligon yang dalam aplikasi Avenza Map, dapat
merupakan batas antara piksel-pik- digunakan untuk membuat Titik/
sel citra yang diindikasikan sebagai Waypoint/ Marking Point, membuat
area terbakar dengan area yang trayek (Line), mengukur Jarak dan
bukan terbakar. Cara yang diper- luas, menghitung arah kompas.
gunakan untuk mengetahui bahwa
piksel tersebut merupakan area ter- 2) Data untuk proses penyidikan
bakar adalah dengan mengetahui Bahwa dalam pasal 96 huruf f UU
perubahan kondisi penutup lahan 32 tahun 2009 tentang PPLH beser-
antara sebelum (lahan bervegeta- ta penjelasannya menyebutkan
si) dan setelah terbakar, pada loka- bahwa alat bukti sah dalam tuntut-
si-lokasi di sekitar hotspot berada. an tindak pidana lingkungan hidup
e. Hasil deliniasi yang sudah divalida- salah satunya adalah peta. Peta
si tersebut kemudian kita analisis yang dibuat dapat dipergunakan
mendalam dengan data sesuai ke- untuk konfirmasi kepada saksi mau-
butuhan dengan data tematik an- pun dipergunakan sebagai salah
tara lain data kawasan hutan, data satu kelengkapan berkas yang
fungsi ekosistemm gambut, data diajukan kepada jaksa penuntut
perijinan. umum. Pada tahapan olah TKP kar-
hutla, SIG dapat dipadukan dengan
PENYAJIAN DATA pengambilan data melalui drone,
1) Penyajian Data untuk proses hasil pengambilan data drone, aku-
penyelidikan sisi data drone dilakukan dilaku-
Dalam proses penyelidikan SIG kan dengan membuat rencana
sangat berperan untuk mendeteksi jalur terbang drone dengan meng-
sebaran karhutla yang terjadi meli- gunakan pola-pola koordinat yang
puti data lokasi kejadian, identitas ditentukan untuk areal yang akan
konsesi lokasi karhutla. Peta yang diambil datanya dengan menggu-
berisi informasi dalam bentuk pdf nakan tools Drone Deploy, hasil
yang sudah ter-georeferensi dapat foto udara diolah dengan menggu-
dimasukkan dalam aplikasi android nakan software Agisoft Metashape
antara lain avenza map yang dapat (tergantung dari jumlah foto yang
dipergunakan sebagai alat bantu akan diolah) kemudian dilakukan
menuju Tempat Kejadian Perka- fotogrametri menjadi peta arthmo-

52 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


saic dalam format GeoTiff. Peta teknologi penginderaan jauh dan
Arthomosaic tersebut kemudian kemudahan mengakses berbagai
dianalisis memggunakan software data citra secara terbuka/online saat
Arcgis dengan metode digizing on ini memudahkan pengguna dalam
screen yang kemudian dibuat peta hal memperoleh data citra berkuali-
yang detail. Pada perkara tindak pi- tas tinggi yang tersedia secara mul-
dana karhutla dengan area terbakar titemporal. Penerapan SIG untuk
luas (misalnya lebih dari 500 hektar) forensik kejahatan karhuta perlu
serta lokasi yang sulit dijangkau, dikembangkan untuk mengantisipa-
penggunaan analisis spasial san- si modus kejahatan karhutla yang
gat membantu terutama dalam pen- diduga akan semakin meningkat.
gukuran luas area terbakar sebagai
salah satu bahan tuntutan ataupun
gugatan.

3) Data untuk proses persidangan


Data karhutla dipergunakan dalam
proses pembuktian di pengadilan
serta sebagai bahan untuk mem-
perkuat keterangan ahli karhutla.
Dalam persidangan di pengadilan,
data dan peta karhutla sangat
membantu dalam memberikan pen-
jelasan kepada Majelis Hakim, data
yang disampaikan oleh ahli karhutla
dilengkapi dengan peta hasil olah
TKP dengan disertai penjelasan dari
analisis hotspot serta citra satelit,
berdasarkan peta dan data karhutla
yang disampaikan oleh jaksa serta
dikuatkan dengan keterangan ahli
akan menjadi salah satu pertim-
bangan hakim di dalam pembuatan
keputusan dalam persidangan.

PENUTUP
Bahwa SIG sangat mendukung
membantu dalam proses penega-
kan hukum dari penyelidikan, peny-
idikan sampai dengan persidangan
pelaksanaan putusan pengadian.
Semakin lengkap data tematik yang
up date akan mendukung penega-
kan hukum karhutla. Kemajuan

53 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022 HUMAS KLHK


KEBIJAKAN

ANALISA PENGUATAN
PENEGAKAN HUKUM
KEJAHATAN
TERHADAP
SATWA LIAR
Oleh : Arief Santosa
Perencana Ahli Muda
Setditjen Penegakan Hukum LHK

Barang bukti kejahatan terhadap Satwa dilindungi.


Padang 2022. GAKKUM KLHK/ M MUSA ABDURROHIM

K
ejahatan terhadap satwa liar be- dengan saat ini, pengaturan terkait
rupa perburuan liar dan perda- perlindungan satwa liar di Indonesia
gangan ilegal menjadi suatu per- belum bisa mengatasi permasalahan
masalahan yang harus mendapatkan kejahatan terhadap satwa liar secara
perhatian khusus mengingat dampak- tuntas. Banyak faktor yang menyebab-
nya yang mengancam keberlangsun- kan upaya penegakan hukum terhadap
gan hidup manusia. Perdagangan ile- kejahatan satwa liar masih belum efek-
gal satwa liar merupakan salah satu tif. Penerapan UU Nomor 5 Tahun 1990
bentuk kejahatan terhadap satwa liar yang dirasa belum dapat memberikan
berupa kegiatan komersial bertaraf in- efek jera, serta kapasitas penegak hu-
ternasional dengan nilai mencapai juta- kum yang masih memiliki banyak ket-
an dollar (USD). INTERPOL dan UNEP erbatasan.
tahun 2016 memperkirakan kekayaan
alam di dunia telah diambil secara ile-Dalam perkembangannya, kejahatan
gal oleh para pelaku kejahatan dengan terhadap satwa liar dewasa ini telah
nilai mencapai USD 91 miliar - USD menjadi suatu bentuk kejahatan ter-
258 miliar. Permintaan satwa liar dari organisasi (organized crime) dan lin-
pasar gelap secara ilegal diperkirakan tas negara (transnational crime) yang
mencapai USD 20 miliar per tahun, tel- juga berbasis elektronik (cybercrime).
ah menyebabkan terus meningkatnya Meskipun telah banyak upaya penega-
kejahatan perburuan ilegal dan perda- kan hukum yang dilakukan selama ini,
gangan ilegal satwa liar. akan tetapi angka kejahatan terhadap
satwa liar masih tetap tinggi. Untuk itu,
Kejahatan terhadap satwa liar di Indo- perlu dilakukan banyak intervensi untuk
nesia masih marak terjadi seiring den- meningkatkan kapasitas penegakan
gan meningkatnya trend global per- hukum kejahatan terhadap satwa liar,
mintaan atas produk satwa liar. Sampai yaitu penyempurnaan kerangka regu-

54 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


lasi, memperkuat kolaborasi penega- an perundang-undangannya, sehingga
kan hukum, mendorong penggunaan sumberdaya tersebut tersebut dapat
pendekatan lain dalam proses penega- terjaga dengan baik.
kan hukum terhadap kejahatan satwa
liar berupa multidoor approach dan Berbagai gangguan dan ancaman ter-
prinsip follow the money. Referensi nilai
hadap satwa liar secara umum berasal
ekonomi dan kerugian ekonomi serta dari tekanan pembangunan dan up-
yurisprudensi kasus-kasus kejahatan aya eksploitasi pemanfaatan sumber
terhadap satwa liar perlu terus ditam- daya alam secara tidak berkelanjutan,
bahkan untuk mendorong pengenaan antara lain perubahan habitat akibat
sanksi yang lebih berat oleh hakim ke- aktivitas manusia seperti pembalakan
pada para pelaku kejahatan satwa liar. liar, perambahan hutan, pembukaan
Selain itu, kapasitas petugas penegak lahan perkebunan sawit, perburuan liar
hukum perlu terus ditingkatkan yang dan perdagangan ilegal. Selain keru-
didukung dengan pemanfaatan inovasi sakan terhadap habitat dan ekosistem,
dan perkembangan ilmu pengetahuan penyebab lain yang mengancam kele-
dan teknologi seperti analisis forensik starian satwa liar adalah perdagangan
DNA satwa, penggunaan alat peng- satwa liar dan perburuan. Perdagan-
umpulan data dan sistem pemantauan gan ilegal satwa liar merupakan ke-
(aggregating and monitoring tools), ser-giatan komersial bertaraf internasional
ta pengembangan data base dan peng- dengan nilai mencapai jutaan dollar
gunaan aplikasi identifikasi jenis bagi (USD) untuk hewan peliharaan, kon-
petugas pengawas di lapangan. sumsi makanan, obat-obatan, fashion,
dan penelitian biomedis. Pusat Pelapo-
Indonesia merupakan negara tro- ran dan Analisis Transaksi Keuangan
pis yang menjadi salah satu negara (PPATK) menyebutkan, hasil penelitian
mega-biodiversity dengan kekayaan Jaringan Pendidikan Lingkungan pada
keanekaragaman hayati yang sangat 2014 menunjukkan bahwa kerugian
tinggi. Indonesia juga memiliki tingkat negara yang ditimbulkan akibat perda-
endemik keanekaragaman hayati yang gangan satwa ilegal di Indonesia men-
tinggi. Dari 38.000 spesies tumbuhan, capai Rp 9 triliun atau 1 miliar USD per
55% merupakan spesies endemik, se- tahun. Lebih lanjut disebutkan bahwa
dangkan dari 512 spesies binatang secara resmi perdagangan hewan le-
menyusui, 39% merupakan spesies gal di Indonesia bernilai Rp 23 miliar,
endemik. Untuk itu, pemerintah telah tetapi nilai perdagangan di pasar gelap
melakukan upaya pemanfaatan sum- diperkirakan hingga Rp. 13 triliun atau
ber daya hayati tersebut secara lestari 90 Juta USD (FATF, 2020).
dengan memberikan perlindungan da-
lam rangka mencegah dampak ting- Indonesia sering dianggap sebagai
ginya tekanan pembangunan terhadap salah satu pemasok produk satwa liar
kawasan hutan dan keanekaragaman terbesar di kawasan Asia, baik yang
hayati di dalamnya. Untuk itu, pemerin- legal maupun ilegal. Selain sebagai
tah Indonesia harus memiliki perlindun- negara sumber, Indonesia juga men-
gan hukum yang tegas dalam peratur- jadi negara transit bagi perdagangan

55 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


ilegal satwa liar di Asia Tenggara selain dianggap sudah kurang sesuai kondisi
Thailand dan Vietnam. Oleh karena terkini dan harus diperbaharui. Kapasi-
itu, kejahatan terhadap satwa liar baik tas aparat penegak hukum dirasa be-
berupa perburuan liar maupun perda- lum optimal untuk menanggulangi keja-
gangan ilegal menjadi suatu permas- hatan terhadap satwa liar yang hampir
alahan yang perlu untuk mendapatkan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
perhatian khusus mengingat dampak Serta peran serta masyarakat dalam
dari kejahatan terhadap satwa liar tidak upaya perlindungan satwa liar yang
hanya menyebabkan kerugian negara masih rendah.
secara ekonomi, akan tetapi juga men-
gancam keberlangsungan hidup manu- Kajian kebijakan ini diusun untuk
sia mengingat peran penting satwa liar melakukan analisa (gap analysis) ter-
dalam menjaga keseimbangan suatu hadap berbagai permasalahan terkait
ekosistem. dengan proses penegakan hukum
tindak kejahatan terhadap satwa liar
Sampai dengan saat ini, pengaturan dengan tujuan untuk memberikan re-
terkait perlindungan satwa liar di Indo- komendasi kebijakan dan bahan per-
nesia belum bisa mengatasi permas- timbangan dalam penyusunan langkah
alahan kejahatan terhadap satwa liar dan kebijakan untuk meningkatkan
secara tuntas, termasuk upaya pen- efektifitas dan kinerja penegakan hu-
egakan hukum terhadap tindak kejaha- kum di bidang satwa liar.
tan perdagangan satwa liar ilegal yang
masih sering terjadi terhadap spesies Penulisan kajian ini dilakukan melalui
kunci seperti orang utan, harimau dan studi literatur, untuk memperoleh data
gajah. Banyak faktor yang menyebab- dan informasi sekunder yang diperlu-
kan upaya penegakan hukum terhadap kan untuk memberikan gambaran ter-
kejahatan terhadap satwa liar masih kait penegakan hukum satwa liar di
belum efektif, beberapa diantaranya Indonesia yang relevan dengan mak-
adalah regulasi yang ada (Un- sud penulisan kajian, yang bersumber
dang Undang Nomor 5 Tahun dari laporan, artikel, jurnal, buku, berita
1990 tentang Konservasi serta sumber informasi lainnya. Studi
Sumber Daya Alam literatur digunakan untuk memperoleh
Hayati dan Eko- informasi ilmiah mengenai tinjauan
sistem) pustaka, kerangka konsep, pemba-
hasan dan anlisis yang sesuai dalam
tema kajian ini.

Barang bukti kejahatan terhadap Satwa dilindungi.


Padang 2022.
GAKKUM KLHK/ M MUSA ABDURROHIM

56 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Barang bukti kejahatan terhadap satwa dilindungi. Surabaya 2022.
GAKKUM KLHK/ IMAM AGI PRATAMA

PEMANFAATAN SATWA LIAR Adapun besaran Pendapatan Neg-


ara Bukan Pajak (PNBP) di bidang
Produk tumbuhan dan satwa diperda- lingkungan hidup dan kehutanan yang
gangkan setiap tahun, baik secara legal diperoleh dari pemanfaatan tumbuhan
dan ilegal, untuk memenuhi perminta- dan satwa liar (menangkap/ mengabil/
an konsumen di seluruh dunia. Perda- mengangkut) untuk Tahun 2020 ada-
gangan satwa liar legal tahunan secara lah sebesar Rp 24,542,795,044,- untuk
global pada tahun 2020 diperkirakan pemanfaatan dalam negeri dan luar
bernilai 119 miliar USD. Sampai den- negeri. Nilai tersebut diperoleh dari
gan tahun 2020, Kementerian Lingkun- iuran pemanfaatan TSL dalam negeri
gan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tel- dan luar negeri antara lain: iuran izin
ah menerbitkan sebanyak 1,449 izin pengedar (dalam negeri dan luar neg-
penangkaran tumbuhan dan satwa liar eri), izin penangkaran, izin lembaga
(KLHK, 2020). Jenis tumbuhan dan sat- konservasi, izin pengambilan sampel
wa liar (TSL) lain yang banyak ditang- penelitian, pungutan perdagangan TSL
karkan adalah mamalia, yang dikelola ke luar negeri, pungutan administrasi
oleh 406 unit penangkar. Jenis mama- pemanfaatan TSL serta PNBP yang be-
lia ini bervariasi mulai dari jenis rusa rasal dari pungutan di Unit Pelaksana
timor (Rusa timorensis), rusa sambar Teknis. Sementara itu, jumlah devisa
(Rusa unicolor), rusa totol (Axis axis), ekspor tumbuhan dan satwa liar tahun
binturong (Arctictis binturong), musang 2020 sebesar Rp 10.791.681.563.677,-
pandan atau musang luwak (Paradox- dengan rincian Rp 5.907.150.897.618,-
urus hermaphroditus), berang-berang berasal dari ekspor hasil dari habitat
(Aonyx cinerea), monyet ekor panjang alam dan Rp 4.884.530.666.059,- dari
(macaca fascicularis), kuskus (Phalan- ekspor hasil dari penangkaran (Direk-
geridae spp.) dan lainnya. torat Konservasi Keanekaragaman Ha-

57 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


yati/KKH, 2020). hatan terorganisir lintas Negara yang
melibatkan organisasi kejahatan inter-
NILAI EKONOMI KEJAHATAN TERH- nasional. Dalam laporannya UNODC
ADAP SATWA LIAR juga menyebutkan bahwa ditemukan
banyak kejahatan ikutan yang terkait
The International Criminal Police Orga- dengan kejahatan satwa liar di seti-
nization (INTERPOL) dan United Na- ap tingkatan, dan yang paling banyak
tions Environment Programme (UNEP) ditemukan adalah korupsi, suap, dan
tahun 2016 memperkirakan kekayaan pemalsuan/penggelapan dokumen.
alam di dunia telah diambil secara ile-
gal oleh para pelaku kejahatan dengan Adapun jenis tumbuhan dan satwa liar
nilai mencapai USD 91 miliar - USD 258 yang paling banyak diperdagangkan
miliar, yang menyebabkan kerugian hi- secara ilegal adalah kayu sonokeling
langnya pendapatan Negara dan po- dan gajah (satwa hidup, bagian tu-
tensi untuk pembangunan. Kejahatan buh, gading, dan produk turunannya).
satwa liar sendiri berkontribusi terha- Untuk satwa sendiri, berdasarkan tak-
dap hilangnya pendapatan (kerugian) sonominya, jenis yang paling banyak
Negara sebesar UD 7-23 miliar per diperdagangkan secara ilegal adalah
tahun. Hal itu didukung juga dari hasil hewan mamalia besar, reptil dan koral.
penelitian African Wildlife Foundation INTERPOL lebih lanjut menyampaikan
pada tahun 2016 yang juga menyebut- bahwa Organisasi kejahatan internasi-
kan bahwa besarnya kerugian dari ke- onal terus mengeksploitasi satwa liar di
jahatan perdagangan ilegal mencapai seluruh dunia, mengancam kelestarian
USD 7-23 miliar setiap tahunnya, dima- satwa liar, mempengaruhi masyarakat
na kejahatan pergadangan ilegal satwa yang rentan, menurunkan pertumbu-
liar menduduki posisi ke-4 bentuk ke- han ekonomi dan mengancam ketah-
jahatan paling menguntungkan setelah anan pangan. Tingginya permintaan
kejahatan obat-obatan, perdagangan dari pasar gelap satwa ilegal yang
manusia dan perdagangan senjata. mencapai USD 20 miliar per tahun, tel-
ah menyebabkan terus meningkatnya
Sementara itu, United Nations Office kejahatan perburuan ilegal dan per-
on Drugs and Crime (UNODC) men- dagangan ilegal satwa liar yang me-
yampaikan hasil penelitiannya bahwa nimbulkan ancaman kepunahan pada
nilai kejahatan satwa liar (wildlife crime) spesies satwa, terutama spesies yang
mencapai USD 8-10 miliar per tahun- dilindungi (INTERPOL, 2018).
nya (UNODC, 2016). Hasil penelitian
UNODC selanjutnya pada tahun 2019 KEJAHATAN TERHADAP SATWA
menyebutkan bahwa dari data base ke- LIAR DI INDONESIA
jahatan yang disusun, sepanjang peri-
ode 2005-2018 telah dilakukan lebih Masyarakat Indonesia secara umum
kurang 155,000 penyitaan produk ile- dan masih memiliki persepsi bahwa
gal satwa liar di 146 negara. Fakta leb- yang menganggap sumber daya alam
ih lanjut menunjukkan bahwa kejahatan khususnya keanekaragaman hayati
satwa liar merupakan salah satu keja- (biodiversity), baik flora maupun fauna

58 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


di Indonesia sebagai Res Communes keadaan mati;
dan dianggap open access untuk ke- c mengeluarkan satwa yang dilindun-
giatan pemanfaatan/eksploitasi oleh gi dari suatu tempat di Indonesia ke
semua pihak. Hal ini yang kemudian tempat lain di dalam atau di luar In-
menyebabkan tingginya laju eksploitasi donesia;
dan menyebabkan laju kepunahan be- d mempemiagakan, menyimpan atau
berapa terhadap spesies di Indonesia. memiliki kulit, tubuh atau bagian-ba-
gian lain satwa yang dilindungi atau
Perbuatan pidana menurut Moeljatno barang-arang yang dibuat dari ba-
(2008) adalah perbuatan yang dilarang gian-bagian satwa tersebut atau
oleh suatu aturan hukum larangan yang mengeluarkannya dari suatu tempat
disertai ancaman (sanksi) yang berupa di Indonesia ke tempat lain di dalam
pidana tertentu, bagi siapa saja yang atau di luar Indonesia;
melanggar larangan tersebut. Maka e mengambil, merusak, memusnah-
berdasarkan pengertian tersebut, tin- kan, mempemiagakan, menyimpan
dak kejahatan perdagangan ilegal sat- atau memiliki telur dan/atau sarang
wa liar merupakan suatu tindak keja- satwa yang dilindungi.”
hatan karena melanggar aturan dalam
Undang Undang 5 Tahun 1990. Pada Kejahatan terhadap satwa liar di Indo-
dasarnya kejahatan terhadap satwa nesia mengalami peningkatan seiring
liar (wildlife crime) adalah suatu tindak dengan meningkatnya trend global per-
pelanggaran, kejahatan, atau setiap mintaan atas produk satwa liar. Dalam
tindakan yang bertentangan dengan perkembangannya, kejahatan terha-
peraturan dan ketentuan yang berlaku dap satwa liar dewasa ini telah menjadi
pada suatu wilayah, yang memanfaat- suatu bentuk kejahatan terorganisasi
kan hidupan liar (wildlife) termasuk (organized crime) dan lintas negara
tumbuhan dan satwa liar sebagai sub- (transnational crime) yang juga berba-
yek atau obyek dari tindakan pelangga- sis elektronik (cybercrime) (Sembiring
ran tersebut. dan Adzkia, 2021).

Pasal 21 ayat 2 Undang Undang 5 Ta- Tipologi kejahatan terhadap satwa liar
hun 1990 memuat deskripsi aktivitas yang menjadi permasalahan di Indone-
yang berkaitan dengan tindak kejaha- sia, yaitu:
tan terhadap satwa liar, yaitu:
a. Perburuan ilegal
“(2) Setiap orang dilarang untuk: Kegiatan perburuan satwa liar se-
a menangkap, melukai, membunuh, cara ilegal merupakan kegiatan
menyimpan, memiliki, memelihara, perburuan terhadap satwa liar den-
mengangkut, dan mempemiaga- gan status dilindungi (satwa dilind-
kan satwa yang dilindungi dalam ungi), atau kegiatan perburuan di
keadaan hidup; dalam suatu kawasan yang tidak
b menyimpan, memiliki, memelihara, membolehkan adanya aktivitas per-
mengangkut, dan mempemiaga- buruan (Kawasan Konservasi dan
kan satwa yang dilindungi dalam Kawasan Lindung). Perburuan ile-

59 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


gal umumnya memiliki motif tujuan ment), pemalsuan dokumen ang-
ekonomi untuk memperoleh keun- kut (misdeclaration), pemalsuan
tungan, meskipun ada juga yang perizinan/ dokumen perdagangan
dimaksudnya untuk hobi maupun (forgery of permit) dan pencucian
membasmi satwa yang dianggap dari barang legal (laundering legal
hama. Kegiatan perburuan ilegal stock). Rantai transportasi sangat
merupakan pintu masuk dalam terfraksionasi dan melibatkan ban-
mata rantai kejahatan perdagangan yak jalur baik udara, laut, dan darat,
satwa ilegal. serta menggunakan metode trans-
portasi melalui berbagai titik masuk
Konflik manusia dan satwa juga dan keluar (port). Pemilihan metode
sering menjadi penyebab terjadin- penyelundupan/ transportasi san-
ya perburuan satwa, hal ini dikare- gat bervariasi dan tergantung pada
nakan adanya satwa liar yang keluar jenis (spesies), ukuran dan bentuk
dari habitatnya dan membahayakan satwa yang diangkut (ECOFEL,
kehidupan manusia. Akan tetapi 2021).
konflik manusia dan satwa sendi-
ri sering menjadi modus operandi c. Kepemilikan ilegal (satwa hidup
dalam kejahatan perburuan ilegal maupun bagiannya)
untuk kepentingan ekonomi (pro- Setiap pemilikan satwa dilindungi
fessional). Sepanjang tahun 2020, tanpa izin merupakan suatu bentuk
tercatat ada 662 kejadian konflik kejahatan yang banyak ditemukan.
satwa yang terjadi di seluruh Unit Hal ini umumnya dipicu dengan
Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat anggapan bahwa memelihara atau
Jenderal Konservasi Sumber Daya memiliki satwa dilindungi merupa-
Alam dan Ekosistem (KSDAE), kan suatu kebanggaan tersendiri
KLHK. (prestige). Selain itu, hobi memeli-
hara satwa menjadi alasan paling
b.
Perdagangan ilegal dan banyak ditemukan dalam kasus
penyelundupan kepemilikan satwa ilegal, selain ala-
Perdagangan dan penyelundupan san ketidaktahuan bahwa suatu je-
satwa liar ilegal merupakan suatu nis satwa memiliki status dilindungi.
tindakan perdagangan satwa liar Jenis satwa dilindungi yang banyak
baik dalam kondisi hidup, bagian dipelihara secara ilegal yaitu dari je-
tubah, maupun produk turunann- nis burung (aves), primata, kucing
ya yang dihasilkan dari kegiatan besar, reptil, dan satwa laut.
perburuan ilegal, atau yang tidak
dilengkapi dengan kelengkapan PENEGAKAN HUKUM
dokumen yang dipersyaratkan.
Beberapa modus yang umum di- Penegakan hukum yang efektif sangat
gunakan dalam perdagangan ile- diperlukan dalam memerangi perburu-
gal dan penyelundupan satwa liar an dan perdagangan ilegal satwa liar.
antara lain: menyamarkan dengan Penegakan hukum yang efektif dapat
cara menyembunyikan (conceal- melibatkan tidak hanya aparat pen-

60 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


egakan hukum, tetapi juga melibat- buhan dan Satwa Yang Dilindungi.
kan peran masyarakat, NGOLemba-
ga Swadaya Masyarakat (LSM), pers, Kegiatan perlindungan dan pengaman-
dan banyak pihak lainnya. Pelibatan an satwa liar di hulu (Kawasan Hutan)
aktif masyarakat dan informan yang yang dilakukan oleh Polisi Kehutanan
direkrut sebagai salah satu sumber in-(Polhut) menjadi penentu utama dalam
formasi menjadi kunci pentying tahap menanggulangi permasalahan keja-
awal penegakan hukum. Banyak NGO hatan terhadap satwa liar. Akan tetapi
LSM konservasi satwa yang memiliki karena permasalahan klasik berupa
data dan informasi penting yang dapat keterbatasan jumlah personel Polhut,
dimanfaatkan dalam mendeteksi dan penyelenggaraan kegiatan penga-
mencegah terjadinya kejahatan terha- wasan dan pengamanan belum dapat
dap satwa liar. Selain itu, Peran peran
terselenggara secara optimal, meng-
media sebagai kontrol proses penega- ingat luas kawasan hutan yang ha-
kan hukum dan diseminasi informasi rus diawasai oleh petugas. Untuk itu,
sangat menentukan keberhasilan pen- pemanfaatan dukungan masyarakat
egakan hukum secara tuntas. menjadi sangat penting untuk mem-
perkuat sistem deteksi dan pelaporan
Dasar Hukum Penegakan Hukum Keja- atas adanya tindak kejahatan terhadap
hatan Terhadap Satwa Liar: satwa liar.
1. Undang Undang Nomor 5 Tahun
1990 tentang Konservasi Sumber Upaya penegakan hukum terhadap ke-
Daya Alam Hayati dan Ekosistem- jahatan satwa liar di Indonesia dimoto-
nya; ri oleh Direktorat Jenderal Penegakan
2. Undang Undang Nomor 41 Tahun Hukum Lingkungan Hidup dan Ke-
1999 tentang Kehutanan; hutanan (Ditjen Gakkum KLHK). Meng-
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Ta- ingat bentuk kejahatan ini berdasarkan
hun 1999 tentang Pengawetan Je- asas lex systematic specialis, penega-
nis Tumbuhan dan Satwa; kan hukum kejahatan terhadap satwa
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Ta- liar dilindungi menjadi domain dari UU
hun 1999 tentang Pemanfaatan Je- 5 Tahun 1990, karena undang-undang
nis Tumbuhan dan Satwa Liar; tersebut memiliki kekhususan (Ariaga-
5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 na, 2020). Oleh karena itu, penegakan
Tahun 1994 tentang Perburuan Sat- hukum terhadap suatu kasus tindak ke-
wa Buru; jahatan terhadap satwa liar selama ini
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 didominasi dilakukan oleh Polhut dan
Tahun 2004 tentang Perlindungan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Hutan; yang berada di KLHK. Kebijakan pen-
7. Peraturan Menteri LHK No- anggulangan kejahatan terhadap sat-
mor P.106/MENLHK/SETJEN/ wa liar yang selama ini ditempuh oleh
KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Ditjen Gakkum KLHK diselenggarakan
Kedua Atas Peraturan Menteri LHK melalui berbagai kegiatan yang bersi-
Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/ fat preventif (pengumpulan data dan
KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tum- informasi, intelijen), represif (operasi

61 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Sumber: LKJ Tahun 2021, Ditjen Gakkum KLHK

pengamanan/ penertiban peredaran), pengangkut - pembeli, menyebabkan


dan yustisi (penyidikan, pengumpulan penelusuran jejaring/sindikat semakin
bahan dan keterangan, penanganan sulit. Tindak kejahatan terhadap sat-
barang bukti). wa liar masih marak terjadi dan terus
berkembang dengan modus operandi
Selama periode 2015-2020, Ditjen Ga- yang semakin canggih. Proses peny-
kkum KLHK telah melakukan seban- idikan juga sering terkendala dalam
yak 424 kali operasi peredaran tumbu- penanganan barang bukti satwa yang
han dan satwa liar dan telah berhasil memerlukan perlakuan yang khusus,
mengamankan sebanyak 239.362 ekor terutama untuk satwa hidup dan bagian
satwa dan 15.870 bagian tubuh satwa. satwa mati yang memerlukan kandang
Dari hasil kegiatan operasi tersebut perawatan atau tempat penyimpanan
telah dilakukan proses penyidikan dan khusus untuk menghindari kerusakan
sebanyak 341 kasus telah selesai sam- barang bukti. Untuk satwa hidup, adan-
pai dengan P-21 (penyerahan berkas ya prosedur karantina, rehabilitasi
perkara dan tersangka kepada pihak dan pelepasliaran menjadi tantangan
Kejaksaan oleh PPNS KLHK (Ditjen tersendiri. Selain itu, sering terjadi per-
Gakkum KLHK, 2021). masalahan ketika harus menghadirkan
barang bukti di Pengadilan.
Penegakan hukum kasus kejahatan
terhadap satwa liar memiliki kesulitan Meskipun upaya penegakan hukum
dan tantangan tersendiri yang dapat kejahatan terhadap satwa liar telah
menghambat penyelesaiannya, teruta- banyak berhasil dilakukan, akan teta-
ma pada saat proses penyidikan. Pola pi proses hukum masih banyak hanya
peredaran dan perdagangan yang ter- kepada pelaku lapangan dan peroran-
putus antara pemburu - penampung - gan, belum sampai kepada aktor besar

62 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


maupun korporasi, serta belum dapat gamanan di wilayah Bandara Udara
membongkar jejaring sindikat perd- dan Pelabuhan (area Custom-Imi-
agangan ilegal ke pasar gelap di luar gration-Quarantine/CIQ). Keter-
negeri. Sekitar 80% terdakwa merupa- batasan akses cukup menyulitkan
kan pelaku lapangan yang berprofe- karena akan menambah prosedur
si sebagai supir, petani, nelayan, dan dan waktu dalam penanganan ka-
pelajar (Sembiring dan Adzkia, 2021). sus apabila ditemukan pengank-
Selain itu, rendahnya tuntutan Penun- gutan ilegal/penyelundupan satwa
tut Umum dan putusan Majelis Hakim liar di area CIQ.
membuat tidak adanya efek jera bagi
pelaku kejahatan terhadap satwa liar. Dalam proses penyidikan, PPNS
LHK juga tidak memiliki kewenan-
PERMASALAHAN DAN KESENJAN- gan untuk melakukan penangkapan
GAN HUKUM DALAM PENEGAKAN terhadap pelaku, sehingga mem-
HUKUM persulit proses penanganan kasus
yang sedang dilakukan, dimana
Banyak faktor yang mempengaruhi ke- penangkapan hanya dapat dilaku-
berhasilan maupun kegagalan proses kan oleh polisi. Sementara itu, pros-
penegakan hukum atas suatu kasus es penanganan kasus satwa yang
tindak kejahatan. Terkait kasus perda- dilakukan oleh penyidik polisi mau-
gangan ilegal satwa liar, terdapat dua pun jaksa penuntut seringkali ku-
aspek penting yang harus diperhatikan, rang tepat, yang disebabkan karena
yaitu aspek kerangka hukum/regulasi tidak memiliki pengetahuan teknis
(UU Nomor 5 Tahun 1990) dan aspek yang memadai.
penegak hukum (institusi penegak hu-
kum dan pihak terkait). Kualitas pera- Terhadap peredaran dan kepemi-
turan perundang-undangan yang men- likan satwa liar ilegal yang masuk
gatur tentang perdagangan satwa liar dalam appendix I the Convention on
yang dilindungi yang belum memadai, International Trade in Endangered
serta keterbatasan pengetahuan dan Species of Wild Fauna and Flora
pemahaman para penegak hukum (CITES), aparat penegak hukum
akan ancaman ekologis apabila ban- menghadapi permasalahan kare-
yak terjadi tindak kejahatan terhadap na tidak semua jenis satwa dalam
satwa liar (Doly, 2015). appendix I CITES masuk ke dalam
daftar spesies yang dilindungi oleh
1. Aspek Regulasi UU 5 Tahun 1990 maupun Peratur-
Terkait kualitas peraturan perun- an Menteri LHK Nomor P.106/MEN-
dang-undangan, beberapa hal yang LHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018.
menjadi permasalahan dalam pros- Meskipun Indonesia telah melaku-
es penegakan hukum dan umum kan ratifikasi CITES melalui melalui
dihadapi oleh petugas adalah ket- Keputusan Presiden No. 43 tahun
erbatasan kewenangan Polisi Ke- 1978 tentang Mengesahkan “Con-
hutanan dan PPNS LHK dalam vention on International Trade in
melakukan pengawasan dan pen- Endangered Species of Wild Fauna

63 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


and Flora”, akan tetapi dalam pros- ekosistem. Umumnya para penegak
es penegakan hukum masih belum hukum masih melihat pada hukum
bisa memenuhi unsur pidananya. positif yang berlaku di Indonesia,
termasuk di dalamnya pada hasil
Sama halnya dengan penanganan putusan hakim yang menjadi yuris-
kasus peredaran satwa liar yang prudensi bagi para hakim dan jaksa
tidak termasuk dalam daftar jenis dalam menangani kasus perdagan-
dilindungi, proses penegakan huk- gan ilegal satwa liar. (Doly, 2015)
umnya menghadapi permasalahan
tersendiri untuk menentukan pasal Tindak kejahatan terhadap satwa
pidananya, karena hal tersebut be- liar sering kali melibatkan bentuk
lum diatur dalam UU Nomor 5 Ta- kejahatan serius lainnya seperti
hun 1990. Salah satu upaya yang pencucian uang, korupsi, penipuan
dilakukan saat ini adalah melalui pajak dan bea cukai. Akan tetapi,
pengenaan Sanksi Administrasi jarang sekali tindak pidana terkait
apabila pelaku adalah pemegang ini turut dipergunakan dalam proses
izin pemanfaatan satwa, sedang- penegakan hukum atas suatu pe-
kan apabila pelaku adalah perseo- langgaran dan kasus terhadap sat-
rangan, petugas Polhut hanya akan wa liar. Umumnya, fokus penegakan
melakukan pembinaan dan penyita- hukum ditujukan pada aktor tingkat
an terhadap barang bukti satwa. rendah yang melakukan kejahatan
terhadap satwa liar di lapangan
2. Aspek Penegak Hukum daripada pelaku unsur pidana ko-
Putusan pengadilan yang diberikan rupsinya maupun fasilitator kejaha-
Hakim kepada pelaku kejahatan sat- tan satwa liar transnasional (UNO-
wa liar selama ini masih dirasakan DC, 2017). Penegakan hukum atas
sangat rendah dan tidak memberi- suatu kasus kejahatan satwa liar
kan efek jera kepada pelaku. Hal ini di Indonesia saat ini masih dilaku-
dianggap menjadi salah satu faktor kan secara konvensional dengan
yang menyebabkan kejahatan terh- hanya menggunakan UU 5 Tahun
adap satwa liar masih marak terjadi. 1990 atau UU 41 Tahun 1999 dan
Para penegak hukum belum memi- dilakukan secara terpisah (parsial).
liki pengetahuan dan pemahaman Upaya penyidikan maupun penun-
yang memadai mengenai dampak tutan masih belum menggunakan
dari perdagangan ilegal satwa pengenaan pasal berlapis dengan
dilindungi terhadap keberlangsun- menggunakan peraturan perun-
gan hidup manusia dan ekologi. dang-undangan terkait kejahatan
Perdagangan ilegal satwa liar, khu- sumberdaya alam terkait lainnya.
susnya satwa liar yang dilindungi, Keterbatasan literatur dan referen-
mempunyai dampak negatif jang- si dalam perhitungan nilai ekonomi
ka panjang yang krusial bagi ke- maupun kerugian negra yang ditim-
hidupan, meskipun dalam dalam bulkan dari tindak kejahatan ter-
jangka pendek tidak dapat dira- hadap satwa liar menyebabkan
sakan dampak kerusakannya bagi rendahnya tuntutan sanksi pidana

64 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Barang bukti kejahatan terhadap satwa dilindungi. Surabaya 2022.
GAKKUM KLHK/ IMAM AGI PRATAMA

maupun denda yang diajukan oleh masuk dalam daftar satwa dilind-
jaksa maupun yang diputusakan ung (Peraturan Menteri LHK No-
oleh hakim pengadilan. Tow, et. al. mor P.106/MENLHK/ SETJEN/
(2021) menyatakan bahwa mema- KUM.1/12/2018). Untuk itu, peng-
hami nilai ekonomi dari kejahatan gunaan teknologi dan inovasi untuk
terhadap satwa liar merupakan lang- mengidentifikasi dan mendeteksi je-
kah awal untuk menghitung besarn- nis satwa dilindungi menjadi suatu
ya permasalahan bentuk kejahatan kebutuhan mendesak, agar proses
ini. Berbagai estimasi perhitungan pemeriksaan dapat berjalan lebih
nilai ekonomi yang ada saat ini ma- efektif.
sih belum pasti dan cenderung un-
derestimate, sehingga memerlukan Kejahatan terhadap satwa liar tel-
revisi perhitungan yang segera. ah bertransnformasi menjadi suatu
bentuk kejahatan terorganisasi lin-
Petugas yang melaksanakan kegia- tas negara/ transnational organized
tan pengawasan dan pengamanan crime (TOC) sehingga memerlu-
peredaran tumbuhan dan satwa kan respon global yang terkoordi-
dilindungi juga masih menghada- nasi dengan baik. Setiap negara
pi kendala dalam mengidentifikasi memiliki cara yang berbeda dalam
jenis satwa yang ditemukan pada menangani pelanggaran kejaha-
saat pemeriksaan, mengingat saat tan terhadap satwa liar, sebagian
ini terdapat 787 jenis satwa yang negara memilih untuk menghukum

65 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


pelaku kejahatan dengan men- kan hukum masih berjalan lambat.
genakan sanksi administratif, per-
data, atau pidana. Perdagangan PILIHAN KEBIJAKAN
ilegal satwa liar di beberapa negara
belum dapat ditangani secara kom- Berdasarkan hasil analisis terhadap
prehensif di dalam peraturan perun- kondisi penegakan hukum kejahatan
dang-undangan yang dimiliki. Per- terhadap satwa liar saat ini, perlu adan-
janjian, konvensi, dan kesepakatan ya pilihan kebijakan yang dapat dilaku-
internasional telah muncul sejak 40 kan sebagai bentuk intervensi untuk
tahun terakhir untuk menyelaras- meningkatkan kapasitas penegakan
kan standar dan pendekatan, serta hukum dalam rangka mewujudkan per-
untuk memfasilitasi koordinasi dan lindungan dan pengamanan satwa liar
kerjasama dalam penanganan ka- di Indonesia.
sus kejahatan terhadap satwa liar
yang terfragmentasi. (OECD, 2019) A. Penguatan regulasi
Mengingat saat ini UU Nomor 5 tahun
Banyak dukungan kerja sama pen- 1990 sedang proses revisi dan masuk
egakan hukum pemberantasan ke- ke dalam Program Legislasi Nasional
jahatan terhadap satwa liar di In- (Prolegnas) 2022, beberapa masukan
donesia yang telah dibangun dan perbaikan dan usulan perubahan pen-
diterima oleh Pemerintah Indone- gaturan dalam revisi UU tersebut yang
sia, yang berasal dari Negara, LSM, perlu didorong yaitu:
forum, atau konvensi, baik dalam
bentuk kerja sama bilateral, re- 1. Peningkatan sanksi pidana dan
gional (ASEAN Working Group on denda. Hal ini didasari bahwa sank-
CITES and Wildlife Enforcement) si hukum atas kejahatan terhadap
maupun internasional (Interpol). satwa liar dalam UU Nomor 5 Ta-
Kerja sama yang dilakukan berupa hun 1990 masih dianggap kurang
pertukaran data dan informasi in- dan belum efektif untuk member-
telijen, peningkatan kapasitas, atau ikan efek jera kepada para pelaku
Mutual Legal Assistance (MLA) kejahatan. UU Nomor 5 Tahun 1990
dengan negara lain (pernah dilaku- hanya mengenakan hukuman pi-
kan dengan negara Belanda). Koor- dana penjara paling lama 5 tahun
dinasi dan kerjasama memegang dan denda paling banyak Rp 100
peranan penting dalam mendeteksi juta. Padahal kejahatan terhadap
dan mengantisipasi masuknya sat- satwa liar termasuk dalam kate-
wa ilegal (early warning system), gori transnational organized crime
maupun melacak peredaran satwa sehingga pengenaan sanksi dapat
ilegal yang diselundupkan dari In- lebih ditingkatkan dengan memper-
donesia di negara lain. Akan tetapi hitungkan potensi kerugian ekologis
dalam pelaksanaannya, banyak ke- dan sosial, selain kerugian ekonomi
giatan kerja sama yang melakukan yang ditimbulkan.
kegiatan yang sama/berulang, seh- 2. Pemberian kewenangan kepada
ingga peningkatan dalam penega- PPNS untuk melakukan penang-

66 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


kapan dan penahanan terhadap gatasi berbagai permasalahan pen-
pelaku kejahatan terhadap satwa egakan hukum yang ada. Termasuk
liar, sehingga proses penanganan kolaborasi untuk peroses peny-
kasus dapat berjalan lebih efektif idikan dan penuntutan dalam rang-
dan efisien. Diharapkan kewenan- ka meningkatkan ancaman pidana
gan tersebut akan mempercepat dengan pilihan jenis pidana yang
proses penyelesaian kasus (P-21) akan diberikan kepada pelaku keja-
oleh PPNS LHK. hatan terhadap satwa liar. Sebagai
3. Memperbolehkan penggunaan do- contoh, ketika ditemukan pengang-
kumen elektronik yang sudah di- kutan/kepemilikan satwa liar tidak
validasi, baik berupa foto, video dilindungi tanpa izin, atau masuk
atau dokumen elektronik lainnya dalam appendix I CITES, yang tidak
sebagai barang bukti dalam proses dapat dijerat dengan UU Nomor 5
hukum kejahatan terhadap satwa Tahun 1990, petugas atau PPNS
liar, mengingat saat ini perdagan- LHK dapat menyerahkan perkara
gan ilegal satwa liar secara daring tersebut kepada Kepolisian/ PPNS
(online) sebagai salah satu bentuk Kementerian lain untuk dapat di-
cybercrime semakin meningkat. proses dengan peraturan perun-
4. Mengadopsi perubahan dan dang-undangan lainnya (perkaranti-
perkembangan yang terjadi pada naan, bea dan cukai, perdagangan,
appendix list CITES, sehingga da- dll.). Sehingga celah hukum yang
lam penentuan status perlindungan ada saat ini dapat diantisipasi, dan
satwa di Indonesia, mempertim- pelaku tetap dapat dikenakan jerat
bangkan perkembangan appendix hukum.
list CITES. Hal tersebut bertujuan
agar penegakan hukum dapat tetap Hasil pengamanan dan penegakan
dilakukan terhadap jenis satwa hukum kejahatan terhadap satwa
yang dilindungi oleh CITES, tetapi liar semakin meningkat, akan tetapi
tidak termasuk dalam jenis dilindun- laju kejadian kejahatan terhadap sat-
gi di Indonesia. wa liar tidak lantas menurun secara
signifikan. Penanganan kejahatan
B. Strategi Penegakan Hukum terhadap satwa liar harus dilakukan
1. Penegakan Hukum Kolaboratif mulai dari hulu ke hilir secara lebih
Perlindungan dan penegakan hu- sistematik dan efektif. Keberhasi-
kum atas tindak kejahatan terhadap lan tindakan represif di hulu sangat
satwa liar bukan hanya menjadi ke- dipengaruhi oleh kualitas data dan
wenangan dari KLHK, akan tetapi informasi intelejen yang akurat. In-
menjadi tanggung jawab seluruh formasi yang akurat (A-1) tidak ha-
masyarakat Indonesia. Untuk itu, nya diperoleh dari aparat penegak
perlu adanya peningkatan kolab- hukum, tetapi juga dapat diperoleh
orasi antar lembaga, dan memban- dengan memanfaatkan peran mas-
gun kesadaran hukum dan peratur- yarakat dan LSM. Partisipasi aktif
an di setiap lapisan masyakarat. Hal masyarakat perlu didorong untuk
tersebut sangat penting untuk men- menyediakan informasi lapangan

67 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


yang akurat dan up to date (Pribadi bentuk kejahatan lainnya berupa
dan Siswanty, 2017). pencucian uang, suap, korupsi,
gratifikasi, dan penghindaran pajak
Penegakan hukum kolaboratif per- (Nalatia dan Priyatna, 2020). Meski-
lu didukung dengan sosialisasi ke- pun yurisprudensi penggunaan
pada para pemangku kepentingan pendekatan ini masih terbatas, akan
mengenai berbagai peraturan pe- tetapi merupakan trobosan baru da-
rundang-undangan yang ada yang lam penegakan hukum kasus-kasus
berkaitan dengan perburuan dan lingkungan hidup, termasuk kasus
perdagangan ilegal satwa, yang kejahatan terhadap satwa liar.
disertai dengan informasi mengenai
dampak negatif serta kerugian neg- Pendekatan multidoor dalam proses
ara yang dapat ditimbulkan. Penga- penuntutan diperkenalkan di Indo-
dilan harus berani membangun pre- nesia pada tahun 2012, akan teta-
seden hukum dengan menjatuhkan pi belum digunakan secara maksi-
vonis berat terhadap para pelaku mal oleh aparat penegak hukum.
dan jaringan mafia dibalik kejaha- Hal ini disebabkan oleh terbatasn-
tan terhadap satwa liar. Penjatuhan ya pemahaman dan pengalaman
vonis berat ini diharapkan dapat dari penegak hukum (PPNS, Polisi
memberikan efek jera tidak hanya dan Jaksa) dalam menggunakan
bagi pelaku, tetapi juga terhadap pendekatan ini dalam proses peny-
calon potensial pelaku kejahatan idikan dan tuntutan. Beberapa
untuk tidak melakukan di masa de- peraturan perundang-undangan
pan. Mudah-mudahan ini bisa mem- yang dapat dipergunakan dalam
perkuat dan menjadi obat penawar pendekatan multidoor antara lain
bagi krisis kepercayaan masyarakat UU Nomor 32 tahun 2009 tentang
terhadap wibawa institusi penegak Perlindungan dan Pengelolaan
hukum. Lingkungan Hidup, UU Nomor 7
tahun 2014 tentang Perdagangan,
2. Pendekatan Multidoor (multidoor UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang
approach) Kepabeanan, UU Nomor 21 Tahun
Pendekatan baru yang menarik dan 2019 tentang Karantina, UU Nomor
menjadi harapan bagi upaya pen- 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan
egakan hukum kejahatan lingkun- dan Pemberantasan Tindak Pidana
gan adalah pendekatan multidoor. Pencucian Uang, UU Nomor 20 Ta-
Pendekatan multidoor adalah pros- hun 2001 tentang Pemberantasan
es dan bentuk pelembagaan pen- Tindak Pidana Korupsi, dan pera-
egakan hukum dengan menggu- turan perundang-undangan terkait
nakan berbagai Undang Undang kejahatan sumberdaya alam terkait
untuk menjerat pelaku kejahatan. lainnya.
Pendekatan ini diperkenalkan kare-
na kejahatan terhadap satwa liar Untuk mensukseskan penerapan
memiliki karakteristik multi-sektoral pendekatan multidoor dalam pen-
yang hampir selalu diikuti dengan anganan suatu kasus, PPNS harus

68 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


memiliki kesadaran dan kemam- jukkan arus aliran dana yang rumit
puan analisa dalam memahami untuk menentukan aliran dana hasil
suatu kasus, sehingga pendekatan suatu kejahatan (follow the money)
ini dapat dilakukan dengan baik. yang kemudian mengarahkan ke-
Koordinasi diantara instansi pen- pada para pelaku dan pengusaha
egak hukum terkait harus dibagun yang terlibat dalam kasus tersebut.
dan terus diperkuat, sehingga dapat
saling mendukung dalam proses Permasalahan utama yang menye-
penyidikan multidoor. Join investi- babkan pelaksanaan penegakan
gation maupun paralel investigation hukum saat ini masih belum efek-
dapat dilakukan oleh PPNS dari In- tif adalah terputusnya mata rantai
stansi yang berbeda, sehingga da- pencarian otak pelaku dan belum
lam proses penyidikan dapat saling optimalnya penerapan pendekatan
bertukar data dan informasi. Selain follow the money dengan menelusu-
itu, harus ada suatu standar dan pe- ri pelaku dan aliran uang dari tindak
doman penentuan dan penyeleng- kejahatan tersebut. PPNS umumn-
garaan penyidikan multidoor yang ya masih menerapkan rezim hukum
dapat dipergunakan bersama oleh tunggal dalam menjerat tersangka,
para penyidik dan jaksa sehing- dimana masih cenderung menggu-
ga suatu kasus dapat diselesaikan nakan prinsip follow the suspects
dengan pendekatan multidoor sam- dan belum pada tahapan follow the
pai dengan tahap penuntutan. money (Nalatia dan Priyatna, 2020).

3. Folow the money Kejahatan terhadap satwa liar mem-


Transaksi keuangan dalam perd- berikan keuntungan yang sangat
agangan ilegal satwa liar pasti ter- besar kepada para pelaku dan meli-
jadi ketika terjadi transfer uang di batkan aliran dana yang juga sangat
antara pelaku kejahatan terhadap besar. Dengan menggunakan prin-
satwa liar, dimana proses transfer sip follow the money, Analis Keuan-
akan menggunakan penyedia jasa gan dan PPNS dapat menargetkan
transaksi keuangan. Menjelajahi aliran keuangan dan mengidenti-
aliran keuangan akan mendorong fikasi sindikat kriminal terorganisir
penggunaan alat dan tipologi anal- (UNODC, 2017). Penerapan prinsip
itis yang tepat dalam domain perd- follow the money akan membuka
agangan satwa liar ilegal sehingga peluang proses penyidikan untuk
dapat memfasilitasi pencegahan membongkar jejaring kejahatan sat-
kejahatan melalui berbagai bidang wa liar yang diketahui menjangkau
(ECOFEL, 2021). Sehingga, salah kepada pelaku di luar negeri.
satu upaya pengungkapan dan pe-
nelusuran jejaring pelaku kejahatan 4. Penguatan Economic Analysis
terhadap satwa liar dalam proses Secara umum, kurangnya kes-
penyidikan adalah dengan menggu- adaran dan pemahaman di antara
nakan pendekatan akuntansi foren- aparat penegak peradilan, baik jak-
sik. Pendekatan ini dapat menun- sa maupun hakim, terkait dampak

69 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


ekonomi dari kejahatan terhadap pasal pidana dari banyak peraturan
satwa liar yang bisa menjadi san- perundang-undangan yang ada, da-
gat besar ketika faktor penilaian lam rangka mewujudkan pendekat-
dampak kerusakan lingkungan dan an multidoor;
ekosistem diperhitungkan. Sehing- 3. Kemampuan analisa keuangan da-
ga dalam pengenaan sanksi pidana lam rangka penerapan prinsip fol-
dalam putusan pengadilan, besaran low the money dalam proses peny-
sanksi pidana penjara dan denda idikan;
dapat memperhitungkan kerugian 4. Kemampuan penanganan barang
saat ini dan kerugian yang akan bukti kejahatan terhadap satwa liar
datang sebagai akibat tindak pi- seperti animal handling, dan juga
dana di bidang konservasi (USAID, pengambilan sampel (sampling) un-
2015). Untuk itu, penelitian dan ka- tuk kepentingan uji deoxyribonucle-
jian terkait valuasi atau penilaian ic acid (DNA)/laboratorium;
ekonomi atas hasil dari suatu ke- 5. Pengetahuan dan pemahaman bagi
jahatan terhadap satwa liar perlu aparat peradilan (jaksa dan hakim)
banyak dilakukan agar dapat men- terkait nilai kerugian ekologis dan
jadi referensi maupun rujukan bagi dampak negatif kejahatan terhadap
aparat penegak hukum sebagai satwa liar bagi kehidupan manusia;
dasar penyusunan gugatan dalam 6. Melanjutkan Program Sertifikasi
proses penuntutan. Ketersediaan Hakim Lingkungan dan menginisia-
referensi nilai ekonomi satwa liar si Program Jaksa Lingkungan den-
yang memperhitungkan nilai kon- gan menambah pemahaman men-
servasi ekositem diharapkan dapat genai perlindungan dan konservasi
menjadi pertimbangan tambahan tumbuhan dan satwa liar.
bagi hakim untuk memberi huku-
man berat kepada pelaku agar efek Selain kapasitas sumber daya manu-
jera yang diberikan lebih efektif. sia, kerja sama dengan sesama in-
stansi penegak hukum dan organisasi
C. Peningkatan Kapasitas Penegak non-pemerintah harus terus ditingkat-
Hukum kan, baik di dalam negeri maupun luar
Upaya peningkatan kapasitas baik se- negeri. Kerjasama dengan INTERPOL
cara kuantitas maupun kualitas terh- dapat dipergunakan untuk membantu
adap personel/sumber daya manusia proses penegakan hukum pada ting-
penegak hukum harus terus dilakukan kat internasional dan meningkatkan
baik kepada Polhut, PPNS, Jaksa, kapasitas jaringan CITES dan instansi
maupun Hakim. Beberapa kompetensi penegakan hukum di Indonesia. Pem-
teknis yang perlu mendapatkan priori- bangunan kerja sama yang kuat harus
tas untuk ditingkatkan antara lain: menjadi prioritas untuk memfasilitasi
1. Kemampuan mendeteksi dan iden- kegiatan penggeledahan, pengumpu-
tifikasi jenis satwa dilindungi bagi lan bahan dan keterangan, penyidikan
petugas Polhut ketika melakukan dan repatriasi barang bukti satwa keti-
pengawasan peredaran satwa liar; ka ditemukan di luar negeri. Termasuk
2. Kemampuan analisa keterkaitan juga kerja sama ekstradisi bersama

70 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


GAKKUM KLHK

Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC)

untuk tersangka kejahatan terhadap peringatan dini untuk mendukung ko-


satwa liar antara negara sumber dan laborasi dan kerja sama penegakan
negara penerima. hukum kejahatan terhadap satwa liar.

Partispasi dan peran serta pada forum D. Penerapan ilmu pengetahuan dan
kerja sama di tingkat regional dan in- inovasi teknologi
ternasional harus terus diperkuat, jar- Salah satu upaya pemanfaatan ilmu
ingan kerja sama ini dapat digunakan pengetahuan dan teknologi yang ser-
untuk berbagi data dan informasi, pen- ing mucul untuk mendukung penega-
guatan kapasitas petugas, dan dukun- kan hukum di bidang satwa liar adalah
gan personel atau expert. Kerja sama penerapan Forensik DNA. Forensik
pertukaran data dan informasi memi- DNA satwa liar telah berkembang se-
liki peranan penting dalam suksesnya cara global, dimana banyak Negara
proses penegakan hukum. Protokol telah mulai membangun laboratorium
pertukaran informasi perlu dibangun, forensik satwa liar dan protokol koor-
khususnya data dan informasi intelejen dinasi pemanfaatan di antara instansi
baik pada tingkat nasional maupun in- penegak hukum. Forensik DNA dapat
ternasional. Pembangunan data base digunakan untuk melakukan profil in-
dan sistem bersama antar institusi ha- dividu satwa serta untuk mengidentifi-
rus terus dikembangkan untuk menga- kasi sumber spesies produk satwa liar,
komodir kebutuhan standar/protokol serta untuk mencocokkan bukti jejak
pertukaran data dan informasi, sistem dan bahkan untuk membangun ske-

71 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


nario kejahatan yang terjadi. Saman- alat pengumpulan data dan sistem pe-
tha Gunasekara (2014) menyampaikan mantauan (aggregating and monitor-
pentingnya untuk segera membangun ing tools) untuk dipergunakan dalam
species barcode satwa liar dan meng- menangani kejahatan dunia maya (on-
gunakan peralatan berteknologi tinggi line) terhadap satwa liar. Pada tahun
untuk proses identifikasi spesies, per- 2016, sekelompok peneliti data dan
tukaran informasi, dan peningkatan lingkungan dari New York University
kapasitas. berhasil mengembangkan sistem En-
forcement Gaps Interface yang dapat
Pemanfaatan teknologi seperti learn- melakukan pencarian iklan perdagan-
ing machine dapat sangat membantu gan satwa ilegal yang tersembunyi,
kinerja penegakan hukum, pemerintah berdasarkan teks, harga, lokasi den-
harus mempertimbangkan untuk ber- gan menggunakan fungsi penggalian
investasi dalam pengembangan dan data (data mining) dan pengenalan
penerapan teknologi tersebut. Teknolo- gambar (image recognition), dengan
gi pengenalan jenis satwa secara cepat tingkat akurasi 80%. Teknologi ini akan
menjadi suatu kebutuhan, khususnya sangat membantu petugas penegak
untuk petugas pengawasan di banda- hukum untuk mendeteksi dan menin-
ra dan pelabuhan. Salah satu contohn- dak pelaku perdagangan ilegal satwa
ya adalah WildScan mobile applica- liar dengan menyediakan informasi
tion yang dikembangkan oleh ASEAN penting secara efektif.
Wildlife Enforcement Network (ASE-
AN WEN), Freeland Foundation, and KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
United States Agency for Internation-
al Development (USAID). Akan tetapi Berdasarkan hasil kajian yang dilaku-
mengingat data base jenis yang masih kan, tergambarkan bahwa tindak keja-
terbatas, peru dikebangkan aplikasi se- hatan terhadap satwa liar merupakan
jenis untuk spesies satwa dilindungi di suatu ancaman besar bagi kelestarian
Indonesia. lingkungan dan keanekaragaman ha-
yati (biodiversity), dengan nilai ekonomi
Perdagangan ilegal satwa liat dewa- yang sangat besar. Bentuk kejahatan
sa ini telah menjadi salah satu bentuk ini telah bertransformasi menjadi suatu
cybercrime. Studi kriminologi menun- kejahatan terorganisir lintas negara
jukkan bahwa internet telah membuka (transnational organized crime) yang
peluang dalam rantai pasokan untuk juga berbasis elektronik (cybercrime).
perdagangan ilegal satwa liar, seperti Telah banyak upaya penegakan hukum
komunikasi, distribusi, manajemen, or- yang dilakukan selama ini, akan teta-
ganisasi dan kontak promosi, dan iklan pi kejahatan terhadap satwa liar masih
(TRAFFIC, 2019). Untuk itu, terobosan tetap tinggi. Hal tersebut disebabkan
teknologi perlu banyak dipergunakan oleh banyak faktor antara lain lemahn-
untuk mengoptimalkan kegiatan pen- ya sanksi pidana yang dikenakan ke-
egakan hukum kejahatan terhadap sat- pada pelaku, keterbatasan wewenang
wa liar. Salah satunya adalah dengan yang dimiliki PPNS, pola penanganan
mengadaptasi teknologi baru berupa kasus yang masih konvensional (follow

72 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


the suspect) dan penggunaan pera- tan lain dalam proses penegakan
turan perundang-undangan tunggal, hukum kasus kejahatan terhadap
keterbatasan kapasitas petugas pen- satwa liar, antara lain pendekatan
gawas peredaran satwa liar, minimnya multidoor (multidoor approach) un-
teknologi pengidentifikasi dan penelu- tuk menjerat pelaku dengan banyak
suran sumber satwa, dan keterbatasan regulasi, penerpaan prinsip follow
literatur/referensi untuk dipergunakan the money untuk membongkar jar-
dalam proses peradilan. ingan/ sindikat kejahatan terhadap
satwa liar sampai kepada pelaku be-
Berikut beberapa rekomendasi kebi- sar di luar negeri. Serta mendorong
jakan yang dapat ditindaklanjuti ber- elaborasi pertimbangan kerugian
dasarkan hasil temuan kajian ini: ekologis dan kerusakan ekosistem
dalam proses penuntutan dan pen-
a. Mendorong perbaikan kerangka genaan vonis.
regulasi/ peraturan perundang-un- c. Peningkatan kapasitas petugas
dangan yang ada (revisi UU Nomor penegak hukum harus terus di-
5 tahun 1990) untuk menghilangkan dorong di semua lini, mulai dari Pol-
gap yang menghambat proses pen- hut, PPNS, Jaksa dan Hakim untuk
egakan hukum kejahatan terhadap mewujudkan penegakan hukum
satwa liar, serta meningkatkan efek yang efektif dan menimbulkan efek
jera kepada para pelaku. Intervensi jera. Kemampuan dan keterampi-
substansi dalam revisi UU Nomor lan petugas harus terus ditingkat-
5 tahun 1990, yaitu: peningkatan kan untuk memperkuat upaya pen-
sanksi pidana (kurungan dan den- egakan hukum kejahatan terhadap
da), pemberian kewenangan pen- satwa liar yang bersifat preventif,
angkapan dan penahanan kepada represif dan yustisi.
PPNS, penggunaan dokumen elek- d. Optimalisasi pengetahuan dan te-
tronik untuk kejahatan pedagangan knologi melalui pemanfaatan ino-
ilegal satwa liar (cybercrime), serta vasi yang terus berkembang saat
adopsi list appendix CITES sebagai ini seperti analisis forensik DNA
satwa dilindungi di Indonesia. Untuk satwa, penggunaan alat pengum-
itu, perlu dipersiapkan Naskah Ak- pulan data dan sistem pemantauan
ademis sebagai dasar dalam mem- (aggregating and monitoring tools),
berikan intervensi dalam proses teknologi identifikasi spesies, dll.
pembahasan revisi UU yang akan untuk mengimbangi perkemban-
dilakukan. gan bentuk dan modus kejahatan
b. Kolaborasi penegakan hukum ha- terhadap satwa yang juga semakin
rus dibangun dan diperkuat dengan berkembang.
semua pihak terkait, baik instansi
pemerintah, masyarakat dan NGO
di dalam negeri maupun luar negeri
untuk meningkatkan penegakan hu-
kum dari hulu sampai ke hilir. Inisiasi
penggunaan prinsip dan pendeka-

73 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


ILMU

MENATA ARSIP
SAMA DENGAN
MENATA HATI
Oleh : Finny Rufaida
Arsiparis Muda
GAKKUM KLHK
Setditjen Penegakan Hukum LHK

P
ernahkah kita masuk ke dalam suasana. Tidak ada seorang pun akan
gudang kantor dan mendapati nyaman untuk berlama-lama di ruang
tumpukan arsip yang menggu- tersebut karena khawatir kesehatann-
nung dengan kondisi yang berantakan? ya akan terganggu karena kondisi ru-
Tumpukan arsip diletakan tidak teratur angan yang tidak sehat.
dengan kondisi yang beragam, ada
yang kertasnya sudah kusut, ada yang Menata arsip diibaratkan seperti me-
warnanya sudah kecoklatan, robek, nata hati yang gundah gulana. Diperlu-
bahkan ada yang kondisinya sangat kan semangat yang tinggi, ketekunan
menyedihkan karena dimakan rayap. dan pengetahuan yang memadai untuk
Arsip juga hanya ditumpuk dan dima- membuat gunungan arsip yang tidak
sukan ke dalam karung, kontainer plas- teratur menjadi arsip yang tertata. Pe-
tik, kardus atau hanya diikat dengan talinataan arsip bertujuan agar arsip ter-
rafia. pelihara dengan baik, teratur dan aman
serta mudah ditemukan dengan cepat
Kondisi tersebut membuat suasana ti- untuk menghindari pemborosan tena-
dak indah dipandang mata, apalagi bila ga dan waktu. Arsip yang tertata akan
arsip digabungkan dengan tumpukan menghemat tempat penyimpanan, ter-
barang rusak dalam satu ruangan yang jaga kerahasian dan kelestariannya.
sempit dengan debu yang menempel
dan beterbangan, serta sirkulasi uda- Direktorat Jenderal Penegakan Hukum
ra yang pengap menambah runyam Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dit-
jen Gakkum KLHK) yang terbentuk se-
jak tahun 2015 telah menciptakan ban-
yak arsip yang terkait dengan kegiatan
penegakan hukum lingkungan hidup
dan kehutanan serta berbagai kegia-
tan penunjangnya. Arsip tersebut harus
dikelola sesuai dengan ketentuan seh-
ingga memudahkan dalam pencarian
arsip, efisiensi sarana dan prasarana
GAKKUM KLHK
arsip dan penghematan anggaran. Ber-
Kondisi arsip sebelum ditata dasarkan alasan tersebut Ditjen Gak-

74 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


kum KLHK perlu melakukan kegiatan Mengingat arsip yang akan ditata ada-
penataan arsip agar arsip tertata ses- lah arsip keuangan dan kepegawaian
uai dengan ketentuan peraturan perun- maka kode klasifikasi yang dipergu-
dang-undangan. nakan adalah KEU (keuangan) dan
PEG (kepegawaian).
Pada bulan Maret 2022 pasukan arsip
Ditjen Gakkum KLHK yang berjumlah
15 orang terdiri dari pejabat fungsional
Arsiparis dan para pengelola arsip tel-
ah melaksanakan penataan arsip ina-
ktif di pusat penyimpan arsip (record
center) Ditjen Gakkum KLHK. Kegiatan
ini dilaksanakan bekerja sama dengan
Unit Pusat Kearsipan KLHK Cimang-
gis untuk membimbing dan mengawasi Pemilahan arsip
jalannya penataan arsip.
Tahap selanjutnya dilakukan pemila-
Pada saat pertama kali tiba di lokasi, han/seleksi arsip yaitu kegiatan me-
terlihat tumpukan arsip yang tidak ter- misahkan antara arsip dan nonarsip
atur – kertas kertas arsip yang diluban- dengan tujuan untuk menghindari ber-
gi dan dimasukan ke dalam binder campurnya berkas arsip dan nonarsip.
kemudian diletakan di dalam kardus, Berkas nonarsip terdiri dari duplikasi
kontainer plastik atau hanya ditumpuk arsip, blanko/formulir kosong, amplop,
kemudian diikat tali rafia. map dan konsep surat. Proses pemi-
lahan diawali dengan mengeluarkan
Pedoman penataan arsip yang tidak arsip dari kardus/kontainer kemudian
teratur berpatokan kepada Peraturan melepaskan arsip dari ordner. Pada
Sekretaris Jenderal KLHK No P.5/Set- saat proses pemilahan ditemukan be-
jen/Rokum/Kum.1/8/2018 tentang Pe- berapa Surat Keputusan asli milik PNS
tunjuk Pelaksanaan Penataan Berkas yang mungkin selama ini dicari dan fo-
Lingkup KLHK. Berdasarkan peraturan to-foto masa lalu yang terlupakan ter-
tersebut seharusnya dilakukan taha- simpan dalam map.
pan survei dan pembersihan arsip ter-
lebih dahulu, tetapi mengingat waktu Arsip selanjutnya dikelompokan ber-
yang terbatas dan kondisi arsip masih dasarkan tahun/masalah/jenis. Proses
baik sehingga tahapan tersebut dapat ini membuat suasana ruangan menja-
dilalui. di sedikit riuh karena setiap orang hil-
ir mudik dengan membawa setumpuk
Penataan dimulai dengan mengidenti- arsip sambil bertanya tempat penyim-
fikasi terhadap arsip unit kerja sesuai panan arsip berdasarkan tahun pencip-
dengan kode klasifikasi yang diatur da- taan arsip.
lam Lampiran II Permen LHK Np P.44/
MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2016 ten- Suasana paling ‘anteng’ adalah pada
tang Pedoman Tata Kearsipan KLHK. saat pendeskripsian arsip, karena saat

75 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


ini setiap peserta sibuk mencatat infor- karena penomoran pada kartu deskrip-
masi dari berkas arsip inaktif secara si harus sama dengan arsip/berkas
singkat dan jelas yang meliputi nomor yang telah dibungkus. Terkadang pe-
arsip, kode klasifikasi, indeks, isi ring- serta memberikan penomoran sambil
kas/uraian masalah, tanggal arsip, je- bersenda gurau sehingga terjadi per-
nis arsip, kurun waktu, keadaan arsip, bedaan nomor kartu deskripsi dengan
dan jumlah arsip. Ruangan pun menja- arsip/berkas, tetapi berkat kesigapan
di hening pada saat proses ini, hanya pembimbing penomoran dapat segera
sesekali terdengar percakapan antara dikoreksi dan kegiatan dapat berlanjut
peserta dan pembimbing terkait penu- kembali.
lisan deskripsi. Tetapi keesokan harin-
ya Pak Tukirman peserta dari Direktorat Tahap selanjutnya adalah penataan
Penyelesaian Sengketa LHK berinisiat- berkas arsip ke dalam boks arsip ses-
if untuk memutar lagu dari perangkat uai dengan nomor urut. Kegiatan me-
hpnya, “Biar tambah semangat dan nata berkas arsip dimulai dari arah
tidak mengantuk membuat deskripsi belakang ke depan sehingga nomor
harus sambil mendengarkan lagu”, ka- terkecil berada di belakang.
tanya sambil bersenandung mengikuti
irama lagu pop Sunda. Pemberian label pada boks arsip dilaku-
kan untuk memudahkan dalam pencar-
Pada saat pembungkusan, pembimbing ian arsip. Label boks memuat informasi
memberikan tutorial cara pembungku- antara lain pemilki arsip, kode klasifika-
san arsip dengan menggunakan kertas si, nomor berkas, nomor boks dan ta-
kising. Pesertapun antusias memper- hun penciptaan arsip. Selanjutnya boks
hatikan tata cara pembungkusan dan ditempatkan dalam lemari arsip secara
langsung mempraktekkannya. Kartu lateral dari kiri ke kanan dari rak paling
deskripsi yang sudah dibuat sebelum- atas ke bawah dan seterusnya. Hingga
nya distaples di sebelah kanan atas akhirnya jejeran boks arsip telah rapi
bungkusan. Setelah dilakukan pemerik- menghiasi rak arsip. Pesertapun bisa
saan hasil pembungkusan ternyata ma- tersenyum dan bernapas lega melihat
sih terdapat beberapa pembungkusan kondisi saat ini -- ruanganpun terlihat
yang tidak sesuai sehingga bungkusan menjadi lebih luas, bersih dan nyaman.
harus dibuka dan perbaiki kembali.
Tidak sia-sia rasanya tim penataan ar-
Tahap selanjutnya yaitu menggabung- sip sudah melakukan semua tahapan
kan arsip yang sudah dibungkus ses- kegiatan, masih terbayang bagaimana
uai dengan kesamaan masalah, tahun perjuangan peserta selama mengikuti
dan jenis. Kembali suasana menjadi kegiatan ini. Cucuran keringat karena
semarak dengan hilir mudik peserta mengangkat dan memindahkan arsip/
yang menyimpan arsip sesuai dengan rak yang berat, berpanas-panasan
kelompoknya. mencari kertas kising dan karung di
Jatinegara , tangan yang terluka karena
Kegiatan penomoran arsip memerlu- tersayat ujung kertas, serta bersin-ber-
kan konsentrasi dalam pengerjaannya sin terkena debu terbayar dengan telah

76 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


tersusun dengan rapihnya arsip Ditjen Apakah tahapan kegiatan ini sudah
Gakkum KLHK. selesai -- ternyata belum -- masih ada
tahap akhir yang harus dilakukan yai-
Penataan arsip yang dilaksanakan se- tu input/entry data ke dalam komputer
lama sepuluh hari kerja, akhirnya mem- sesuai dengan informasi pada kartu
buahkan hasil yang membanggakan deskripsi yang menghasilkan daftar
bila dilihat dari jumlah berkas dengan arsip. Mengingat waktu pelaksanaan
perincian berikut: penataan arsip telah selesai maka ke-
giatan input data dilakukan di ruangan
a. 96 (sembilan puluh enam) karung kantor Manggala Wanabhakti pada
usul musnah; saat jam kerja.
b. 4 (empat) karung non arsip;
c. 1255 (seribu dua ratus lima puluh Kegiatan penataan arsip ini harus tetap
lima) daftar arsip usul musnah; dilanjutkan secara berkala mengingat
d. 2949 (dua ribu sembilan ratus em- masih banyak arsip inaktif yang belum
pat puluh sembilan) daftar arsip ina- ditata yang berada di unit kerja Ditjen
ktif; Gakum KLHK.
e. 143 (seratus empat puluh tiga) bok
arsip. Tetap semangat, sehat dan bahagia!
Salam arsip!

GAKKUM KLHK GAKKUM KLHK

Pengelompokkan arsip Penulisan Deskripsi

GAKKUM KLHK GAKKUM KLHK

Pembungkusan Arsip Kondisi Arsip Setelah Ditata

77 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


INFORMASI

PERAN PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN


DALAM PROSES PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR PENGADILAN
Oleh : Taufik Hidayat Aprillisandy, S.Si., Oleh : Mochammad Novan Ardista, S.Si.
CPNS Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Pertama CPNS Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Pertama
Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

GAKKUM KLHK

I
ndonesia merupakan salah satu neg- gunya keseimbangan ekologi tersebut,
ara di dunia yang memiliki kekayaan kemampuan alam untuk produksi akan
alam yang luar biasa. Dari sudut semakin menurun sedangkan kebutu-
lingkungan, kekayaan alam tersebut han manusia akan semakin meningkat
lebih dikenal dengan keanekaragaman seiring dengan pertumbuhan popula-
hayati. Namun demikian, kekayaan si. Kerusakan lingkungan juga dapat
tersebut saat ini sedang mengalami menyebabkan bencana alam yang
degradasi lingkungan yang sangat se- menimbulkan banyak korban baik ma-
rius akibat dari perilaku manusia yang terial maupun mental. (Fransis, 2009).
tidak bertanggung jawab (Zairin, 2013). Kerusakan lingkungan tersebut selain
Degradasi lingkungan atau kerusakan berdampak pada lingkungan juga me-
lingkungan hidup terjadi di mana-ma- nimbukan sengketa, atau kita sebut
na, baik dilakukan secara perorangan sengketa lingkungan hidup.
maupun dilakukan melaui perusahaan Sengketa lingkungan hidup adalah
tertentu. Aktivitas inilah yang membawa perselisihan antara dua pihak atau
dampak negatif yang besar terhadap lebih yang timbul dari kegiatan yang
lingkungan (Gafur, 2013:1). Kerusakan berpotensi dan/atau telah berdampak
lingkungan dapat mengganggu keseim- pada lingkungan hidup. Upaya untuk
bangan ekologi yang berdampak pada penyelesaian sengketa lingkungan hid-
eksistensi manusia. Dengan tergang- up dijelaskan lebih lanjut dalam UUP-
78 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
PLH dalam pasal 84: Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup berpedoman pada Peraturan
1. Penyelesaian sengketa lingkungan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Ta-
hidup dapat ditempuh melalui pen- hun 2013 tentang Pedoman Penyele-
gadilan atau di luar pengadilan. saian Sengketa Lingkungan sebagai
2. Pilihan penyelesaian sengketa acuan dalam penyelesaian sengketa
lingkungan hidup dilakukan se- lingkungan hidup dan Peraturan Men-
cara sukarela oleh para pihak yang teri Lingkungan Hidup No. 7 Tahun
bersengketa. 2014 tentang Penghitungan Kerugian
3. Gugatan melalui pengadilan ha- Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran
nya dapat ditempuh apabila upa- dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
ya penyelesaian sengketa di luar sebagai acuan bagi ahli dalam melaku-
pengadilan yang dipilih dinyatakan kan penghitungan kerugian lingkungan
tidak berhasil oleh salah satu atau hidup sebagai dasar tuntutan Kement-
para pihak yang bersengketa. erian Lingkungan Hidup dan Kehutan-
an kepada penanggung jawab usaha
Penyelesaian sengketa lingkun- dan/atau kegiatan.
gan hidup bersifat sukarela dan leb-
ih menekankan penyelesaian diluar Melalui cara tersebut diharapkan selain
pengadilan, artinya para pihak yang akan menimbulkan efek jera juga agar
bersengketa dapat memilih forum lingkungan pulih seperti semula dan
penyelesaian sengketa lingkungan hid- masyarakat terdampak bisa menerima
up apakah melalui pengadilan atau di ganti rugi akibat kerusakan lingkungan
luar pengadilan dan proses penyele- tersebut.
saian melalui pengadilan hanya dapat
dilakukan jika proses penyelesaian Dalam penyelesaian sengketa terse-
sengketa diluar pengadilan (mediasi) but tidak hanya unsur hukum yang
telah dilakukan dan tidak bisa berhasil
dikedepankan selain itu membutuhkan
menyelesaikan permasalahan. unsur teknis dalam analisis dan penen-
tuan kerugian, maka dari itu dibutuh-
Penyelesaian sengketa lingkungan hid- kan Pengendali Dampak Lingkungan
up di luar pengadilan dilakukan untuk yang menunjang untuk Penyelesaian
mencapai kesepakatan mengenai: Sengketa Lingkungan Hidup.

a. bentuk dan besarnya ganti rugi; PERAN PENGENDALI DAMPAK


b. tindakan pemulihan akibat pence- LINGKUNGAN
maran dan/atau perusakan; Pengendali Dampak Lingkungan ada-
c. tindakan tertentu untuk menjamin ti- lah jabatan fungsional yang memiliki ru-
dak akan terulangnya pencemaran ang lingkup tugas, tanggung jawab dan
dan/atau perusakan; dan/atau wewenang untuk melakukan pengen-
d. tindakan untuk mencegah timbulnya dalian dampak lingkungan. Tugas Ja-
dampak negatif terhadap lingkun- batan Fungsional Pengendali Dampak
gan hidup. Lingkungan yaitu melaksanakan pen-
gendalian dampak lingkungan yang

79 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


meliputi pemantauan kualitas lingkun- b. Bentuk dan besaran kerugian akibat
gan, pembinaan perlindungan dan pen- pencemaran dan/atau kerusakan
gelolaan lingkungan hidup, pengem- llingkungan hidup.
bangan perangkat perlindungan dan c. Tindakan tertentu yang harus
pengelolaan lingkungan hidup, pen- dilakukan oleh penanggung jawab
gendalian pencemaran dan pemuli- usaha dan/atau kegiatan.
han kerusakan lingkungan. Pengendali
Dampak Lingkungan berfokus pada : Sebelum melakukan kegiatan verifika-
si, ASN Pengendali Dampak Lingkun-
a. pemantauan kualitas lingkungan; gan memiliki peran sebagai berikut:
b. pembinaan perlindungan dan pen-
gelolaan lingkungan hidup; a. Mempelajari hasil verifikasi pengad-
c. pengembangan perangkat perlind- uan dugaan pencemaran dan/atau
ungan dan pengelolaan lingkungan kerusakan. Hasil telaah ini yang
hidup; dan menjadi dasar untuk merekomen-
d. pengendalian pencemaran dan dasikan ahli yang akan dibutuh-
pemulihan kerusakan lingkungan. kan untuk penyelesaian sengketa
lingkungan hidup.
Peran utama Pengendali Dampak b. Mempelajari bersama ahli tentang
Lingkungan dalam proses penyelesa- data hasil swapantau pengendalian
ian sengketa lingkungan hidup melaku- pencemaran dan/atau perusakan
kan telaah terhadap pengaduan ber- lingkungan hidup.
kaitan dengan sengketa lingkungan c. Bersama dengan ahli membuat
hidup yang bersumber dari laporan agenda kegiatan verifikasi dan
masyarakat, laporan Dinas Lingkun- metode verifikasi yang akan dilaku-
gan Hidup, atau pelimpahan kasus dari kan.
Direktorat Pengaduan, Pengawasan d. Bersama dengan ahli menyusun
dan Sanksi Administrasi (PPSA) untuk rencana pengambilan contoh sam-
memastikan apakah benar terjadi keru- pel atau pengukuran kerusakan
sakan dan/atau pencemaran. lingkungan.

Jika benar terjadi kerusakan dan/ Pada saat melakukan kegiatan verifika-
atau pencemaran, maka penyelesa- si, ASN Pengendali Dampak Lingkun-
ian sengketa lingkungan hidup dapat gan memiliki peran sebagai berikut:
diselesaikan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut : a. Mendampingi ahli selama proses
verifikasi.
1. Verifikasi b. Berkoordinasi dengan ahli untuk
Verifikasi Sengketa Lingkungan Hidup memastikan pengambilan sampel
merupakan tahapan dalam penyele- dilakukan oleh analis laboratorium
saian sengketa lingkungan hidup yang dengan benar dan sesuai dengan
dilakukan untuk menentukan : kaidah.
a. Kebenaran terjadinya sengketa c. Ketika hasil laboratorium sam-
lingkungan hidup. pel telah keluar, ASN Pengendali

80 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Dampak Lingkungan melakukan 4. Kesepakatan
telaah/analisa bersama ahli, hasil Kesepakatan yang dicapai oleh para
analisa ini dapat menjadi pertim- pihak yang bersengketa melalui me-
bangan untuk memutuskan apakah kanisme Penyelesaian Sengketa
benar terdapat perusakan dan/atau Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan
pecemaran yang dilakukan oleh menjadi besaran kerugian lingkungan
perusahaan/Lembaga dibanding- hidup. Kesepakatan yang disepakati
kan dengan baku mutu yang telah disusun sesuai dengan format Kesepa-
ditetapkan. katan Penyelesaian Sengketa Lingkun-
gan Hidup di Luar Pengadilan.
2. Klarifikasi Hasil Verifikasi
5. Pasca Kesepakatan
Klarifikasi laporan hasil verifikasi kepa-
da para pihak yang bersengketa. Ha- Setelah dicapai kesepakatan antar pi-
sil klarifikasi dapat berupa persetujuanhak yang bersengketa, area yang ru-
atau penolakan hasil verifikasi. Ber- sak dan/atau tercemar harus dilaku-
dasarkan hasil klarifikasi ini, ditawar-kan perbaikan/restorasi pengelolaan
kan pilihan sengketa Lingkungan hidup lingkungan hidup. Peran ASN Pengen-
bisa diselesaikan di luar pengadilan dali Dampak Lingkungan pada proses
atau melalui pengadilan. restorasi lingkungan yaitu melakukan
pemantauan keberhasilan pengenda-
Peran ASN Pengendali Dampak lian kerusakan dan pemulihan keru-
Lingkungan pada proses klarifikasi sakan lingkungan dan melaksanakan
memaparkan bersama dengan ahli ha- evaluasi kegiatan penendalian ker-
sil telaah/analisa yang dilakukan ber- usakan dan pemulihan kerusakan
dasarkan hasil laboratorium dan hasil lingkungan.
temuan kerusakan dan/atau pence-
maran pada saat melakukan verifikasi PENUTUP
lapangan.
Peran teknis Pengendali Dampak
3. Negosiasi Lingkungan dalam Penyelesaian
Negosiasi adalah cara penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup sangat
Sengketa Lingkungan Hidup melalui penting, sehingga dibutuhkan pedal
perundingan antara para pihak yan yang memiliki kompetensi yang baik
bersengketa atau wakilnya di luar pen- agar dapat mengoptimalkan penyele-
gadilan tanpa menggunakan pihak saian sengketa lingkungan hidup dalam
ketiga. Pada saat negosiasi, Ahli Valu- mewujudkan pengelolaan dan penga-
asi Perhitungan Lingkungan Hidup me- wasan lingkungan hidup yang baik se-
maparkan hasil Kerugian Lingkungan suai dengan amanat undang-undang.
Hidup. Peran ASN Pengendali Dampak
Lingkungan berperan sebagai negosi-
ator untuk memjelaskan dan memper-
tahankan nilai valuasi perhitungan gan-
ti rugi lingkungan hidup bersama ahli.

81 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


KASUS

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 18


TAHUN 2013 DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11
TAHUN 2020 DALAM PENYELESAIAN KASUS
TINDAK PIDANA PENCURIAN KAYU
SONOKELING DI KAWASAN CAGAR ALAM
GUNUNG JAGAT
Oleh : Bambang Ari Wibowo
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Balai Gakkum KLHK Wilayah Jabalnusra

GAKKUM KLHK

B
erawal dari Laporan Kejadian dari berdasarkan Surat Keputusan Menteri
petugas Balai Besar Konservasi Pertanian Nomor : 132/Um/1954 tang-
Sumber Daya Alam (BBKSDA) gal 6 Desember 1954 dengan luas ±
Jawa Barat bahwa pada hari Jum’at 126,70 Ha. Kemudian ditetapkan ber-
Tanggal 5 November 2021 sekitar dasarkan Surat Keputusan Menteri Ke-
pukul 17.00 WIB, telah ditemukan 22 hutanan Nomor: 3585/Menhut/VII/2014
(dua puluh dua) batang kayu Sonoke- tanggal 25 Maret 2014 dengan luas
ling oleh warga Dusun Cibuyung Desa 131,57 Ha secara administrasi ter-
Cisampih Kecamatan Jatigede Kabu- masuk dalam wilayah Desa Cisampih
paten Sumedang yang diduga berasal Kecamatan Jatigede dan Desa Suka-
dari hasil penebangan pohon Sonoke- manah Kecamatan Jatinunggal Kabu-
ling di dalam Kawasan Hutan Cagar paten Sumedang Provinsi Jawa Barat
Alam Gunung Jagat secara tidak sah. dibawah pengelolaan wilayah kerja
Cagar Alam Gunung Jagat merupakan Seksi Konservasi Wilayah III Soreang
salah salah satu kawasan konservasi BBKSDA Jawa Barat.

82 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Dalam Laporan Kejadian tersebut dilaporkan bahwa terlapor masih dalam penyeli-
dikan tanpa menyebutkan nama-nama pelaku. PPNS Seksi Wilayah 1 Jakarta
setelah menerima Laporan Kejadian tersebut kemudian melakukan pengumpu-
lan bahan dan keterangan (Pulbaket) di Desa Cisampih, Kecamatan Jatigede,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Cagar Alam Gunung Jagat Hasil Pulbaket
didapatkan 4 (empat) orang nama yang diduga merupakan pelaku utama yang
melakukan penebangan 22 (dua puluh dua) batang kayu sonokeling dalam Ka-
wasan Cagar Alam Gunung Jagat tersebut yaitu :

No. Nama Alamat Keterangan


1 JY alias KD alias A Sumedang, Jawa Otak Pelaku , baru setahun tinggal
Barat di desa sekitar kawasan hutan
2 KY Sumedang, Jawa Wilayah tinggal diluar kawasan
Barat hutan
3 DWK Sumedang, Jawa Wilayah tinggal diluar kawasan
Barat hutan
4 IR Alias EB Sumedang, Jawa Wilayah tinggal disekitar kawasan
Barat hutan

Bila kita lihat dari daftar terduga pelaku Penyidikan (Sprindik). Ada 2 Sprindik
tersebut dapat dijelasksan bahwa ter- yang dikeluarkan oleh Kepala Balai
dapat 1 (satu) orang pelaku An. Sauda- Gakkum KLHK Wilayah Jabalnusra se-
ra JY alias KD alias A yang merupakan laku atasan penyidik, yaitu :
warga desa sekitar kawasan sebagai 1. SPRINDIK pada tanggal 8 Desem-
otak pelaku, namun baru 1 (satu) ta- ber 2021, dengan tersangka JY
hun menetap di desa tersebut. Pelaku alias KD alias A. Dalam perka-
atas nama KY dan DWK adalah war- ra dugaan tindak pidana dibidang
ga desa yang berada di luar kawasan Pencegahan dan Pemberantasan
Cagar Alam Gunung Jagat, dan 1 Perusakan Hutan (P3H) yaitu Se-
(satu) pelaku lahir , tinggal dan me- tiap orang dilarang melakukan ke-
netap di desa sekitar kawasan Cagar giatan penebangan pohon dalam
Alam Gunung Jagat yaitu atas nama IR kawasan hutan secara tidak sah
alias EB. diduga melanggar Pasal 12 huruf b
dan/atau huruf c Jo. Pasal 82 ayat
UPAYA PENYIDIKAN (1) huruf b dan/atau huruf c dan/atau
ayat (2) Undang-Undang RI Nomor
Setelah dilakukan Pulbaket, olah TKP, 18 Tahun 2013 tentang Pencegah-
dan lacak balak kemudian dilakukan an dan Pemberantasan Perusakan
gelar perkara dengan didasarkan bukti Hutan Jo. Pasal 12 huruf b dan/atau
permulaan yang cukup maka berkes- huruf c dan/atau Pasal 12A Jo. Pas-
impulan untuk dinaikan status dari al 82 ayat (1) huruf b dan/atau huruf
penyelidikan ke penyidikan. Kepa- c dan/atau ayat (2) Undang-Undang
la Balai Gakkum KLHK Wilayah Ja- RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang
balnusra mengeluarkan Surat Perintah Cipta Kerja.
83 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
2. SPRINDIK pada tanggal 8 Febru- ANALISA YURIDIS
ari 2022 dengan tersangka KY Dalam hal ini timbul pertanyaan “Ke-
dan DWK . Dalam perkara dugaan napa Penyidik hanya mempidanakan
tindak pidana dibidang Pencegah- 3 (tiga) orang dari 4 (empat) pelaku,
an dan Pemberantasan Perusakan mengapa IR Alias EB tidak dilakukan
Hutan (P3H) yaitu Setiap orang penyidikan/pidana padahal sama-sa-
dilarang melakukan kegiatan pen- ma melakukan penebangan sonokeling
ebangan pohon dalam kawasan di Kawasan Hutan Cagar Alam Gunung
hutan secara tidak sah diduga me- Jagat ?”
langgar Pasal 12 huruf b dan/atau
huruf c Jo. Pasal 82 ayat (1) huruf b Berdasarkan fakta dan analisa kasus
dan/atau huruf c dan/atau ayat (2) didapat petunjuk bahwa telah terjadi
Undang-Undang RI Nomor 18 Ta- dugaan tindak pidana di bidang Pence-
hun 2013 tentang Pencegahan dan gahan dan Pemberantasan Perusakan
Pemberantasan Perusakan Hutan Hutan yaitu Setiap orang dilarang
Jo. Pasal 12 huruf b dan/atau huruf melakukan penebangan pohon da-
c dan/atau Pasal 12A Jo. Pasal 82 lam kawasan hutan tanpa memiliki izin
ayat (1) huruf b dan/atau huruf c yang dikeluarkan oleh pejabat yang
dan/atau ayat (2) Undang-Undang berwenang dan/atau Setiap orang dila-
RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang rang melakukan penebangan pohon
Cipta Kerja Jo Pasal 55 Ayat (1) dalam kawasan hutan secara tidak sah
Ke-1 KUHP. yang diduga dilakukan oleh JY alias KD
alias A, KY ,DWK dan IR alias EB yang
Dalam penyidikan menggunakan 2 terjadi di Kawasan Hutan Cagar Alam
(dua) saksi ahli, yaitu Ahli Hukum Pi- Gunung Jagat Desa Cisampih, Keca-
dana dari Universitas Parahiyangan matan Jatigede, Kabupaten Sumedang
Bandung dan Ahli Perpetaan dari Balai Provinsi Jawa Barat. Sehubungan den-
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah gan tindak pidana tersebut terhadap
XI Yogyakarta. Penyidik telah menyele- JY alias KD alias A, KY , DWK dapat
saikan Berkas Perkara dan telah dilaku- dipersangkakan telah melanggar se-
kan tahap 2 yaitu penyerahan tersang- bagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ka dan barang bukti kepada Jaksa huruf b dan/atau huruf c Jo. Pasal 82
Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Neg- ayat (1) huruf b dan/atau huruf c dan/
eri Sumedang, Jawa Barat. Bahkan atau ayat (2) Undang-Undang RI No-
ketiga tersangka yaitu JY alias KD alias mor 18 Tahun 2013 tentang Pencega-
A, KY dan DWK telah selesai disidang- han dan Pemberantasan Perusakan
kan dan telah memiliki ketetapan hu- Hutan Jo. Pasal 12 huruf b dan/atau
kum atau vonis dari Majelis Hakim Pen- huruf c dan/atau Pasal 12A Jo. Pasal
gadilan Negeri Sumedang, Jawa Barat. 82 ayat (1) huruf b dan/atau huruf c
Dalam Foto merupakan pelaksanaan dan/atau ayat (2) Undang-Undang RI
tahap 2 tersangka JY alias KD alias A Nomor 11 Tahun 2020;
oleh Penyidik kepada JPU Kejaksaan
Negeri Sumedang. Sementara IR Alias EB tidak dapat dip-
idana, hal ini dapat dijelaskan bahwa

84 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Pasal 12 huruf b dan/atau huruf c Jo. Hutan telah mengalami perubahan da-
Pasal 82 ayat (1) huruf b dan/atau huruf lam Undang-Undang RI Nomor 11 Ta-
c dan/atau ayat (2) Undang-Undang RI hun 2020 tentang Cipta Kerja, berikut
Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pence- penjelasannya :
gahan dan Pemberantasan Perusakan

Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun


2013 tentang Pencegahan dan Pem- 2020 tentang Cipta Kerja
berantasan Perusakan Hutan

Pasal 12 Huruf b : Setiap orang dila- Pasal 12 huruf b : Setiap orang dila-
rang melakukan penebangan pohon rang Melakukan penebangan pohon
dalam kawasan hutan yang tidak ses- dalam kawasan hutan tanpa memiliki
uai dengan izin pemanfaatan hutan; perizinan berusaha dari Pemerintah ;

Pasal 12 Huruf c : Setiap orang dila- Pasal 12 huruf c : Setiap orang dila-
rang melakukan penebangan pohon rang Melakukan penebangan pohon
dalam kawasan hutan secara tidak dalam kawasan hutan secara tidak
sah; sah;

Pasal 12 A : Setiap orang dilarang Pasal 12 A


melakukan penebangan pohon dalam 1. Orang perseorangan yang bertem-
kawasan hutan yang tidak sesuai den- pat tinggal didalam dan/atau diseki-
gan izin pemanfaatan hutan tar kawasan hutan paling singkat 5
(lima) tahun secara terus menerus
yang melakukan pelanggaran terh-
adap Pasal 12 huruf a sampai den-
gan huruf f dan/atau huruf h dike-
nai sanksi administratif.
2. Pengenaan sanksi adminitrasi se-
bagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikecualikan terhadap :
a. Orang perseorangan atau kelom-
pok masyarakat yang bertempat
tinggal di dalam dan/atau disekitar
kawasan hutan paling singkat 5
(lima) tahun secara terus menerus
dan terdaftar dalam kebijakan pe-
nataan Kawasan Hutan;
b. Orang peserorangan yang telah
mendapatkan sanksi sosial atau
sanksi adat.

85 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Pasal 82 Ayat ( 1 ) huruf b : Orang Pasal 82 Ayat ( 1 ) huruf b : Orang
perseorangan yang dengan sengaja perseorangan yang dengan sengaja
melakukan penebangan pohon dalam melakukan penebangan pohon da-
kawasan hutan tanpa memiliki izin lam kawasan tanpa memiliki perizinan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berusaha dari pemerintah pusat se-
berwenang sebagaimana dimaksud bagaimana yang dimaksud dalam pas-
dalam Pasal 12 huruf b; al 12 huruf b;

Pasal 82 Ayat ( 1 ) huruf c : Orang Pasal 82 Ayat ( 1 ) huruf c : Orang


perseorangan yang dengan sengaja perseorangan yang dengan sengaja
melakukan penebangan pohon dalam melakukan penebangan pohon dalam
kawasan hutan secara tidak sah se- kawasan hutan secara tidak sah se-
bagaimana dimaksud dalam Pasal 12 bagaimana dimaksud dalam Pasal 12
huruf c dipidana dengan pidana pen- huruf c, dipidana dengan pidana penja-
jara paling singkat 1 (satu) tahun dan ra paling singkat 1 (satu) tahun dan pal-
paling lama 5 (lima) tahun serta pidana ing lama 5 (lima) tahun dan pidana den-
denda paling sedikit Rp500.000.000,00 da paling sedikit Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) dan paling ban- (lima ratus juta rupiah) dan paling ban-
yak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar yak Rp. 2.500.000.000,00 (dua miliar
lima ratus juta rupiah) lima ratus juta rupiah);

Pasal 82 Ayat ( 2 ) : Dalam hal tindak Pasal 82 Ayat ( 2 ) : Dalam hal tindak
pidana sebagaimana dimaksud pada pidana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh orang perseo- ayat (1) dilakukan oleh orang perseo-
rangan yang bertempat tinggal di da- rangan yang bertempat tinggal di dalam
lam dan/atau di sekitar kawasan hutan, dan/atau di sekitar kawasan hutan ku-
pelaku dipidana dengan pidana penja- rang dari 5 (lima) tahun dan tidak terus
ra paling singkat 3 (tiga) bulan dan pal- menerus, pelaku dipidana dengan pi-
ing lama 2 (dua) tahun dan/atau pidana dana penjara paling singkat 3 (tiga) bu-
denda paling sedikit Rp500.000,00 lan dan paling lama 2 (dua) tahun dan/
(lima ratus ribu rupiah) dan paling ban- atau atau pidana denda paling sedikit
yak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)
rupiah). dan paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

Mencermati perubahan Undang-Un- bersangkutan beralamat di dusun se-


dang RI Nomor 18 Tahun 2013 ten- tempat yang merupakan wilayah adm-
tang Pencegahan dan Pemberantasan initrasi Cagar Alam Gunung Jagat na-
Perusakan Hutan ke Undang-Undang mun yang bersangkutan baru 1 (satu)
RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cip- tahun tinggal di dusun tersebut, hal ini
ta Kerja khususnya pada Pasal 12 A, dikuatkan dengan keterangan ketua
maka Penyidik menetapkan 3 (tiga) RW dan Kepala Dusun yang dijadikan
orang pelaku untuk dijadikan tersang- saksi dalam berkas perkara. Sedang-
ka. JY alias KD alias A walau yang kan KY dan DWK merupakan pelaku
86 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
penebangan yang bertempat tinggal di- IR alias EB tidak dapat dijatuh-
luar kawasan dan tidak termasuk dalam kan pidana dikarenakan yang ber-
administrasi Cagar Alam Gunung Jagat, sangkutan telah bertempat tinggal
sehingga berdasarkan Undang-undang didalam atau disekitar kawasan
tersebut diatas sangat layak dijadikan hutan tersebut selama lima (5) ta-
tersangka dan bisa dipidanakan. hun berturut-turut bahwa tentang
tidak dapat dipidananya IR alias
Dalam perkara ini yang membedakan EB sebagai penduduk diwilayah
adalah IR Alias EB, yang bersangkutan kawasan hutan adalah merupakan
lahir dan menetap di dusun yang mer- kebijakan UU yang tertuang dalam
upakan wilayah adminitrasi Cagar Alam perubahan Pasal 82 ayat (2) UU
Gunung Jagat, selain itu yang bersang- 18/2013 melalui UU 11/2020 ten-
kutan telah mendapat sanksi dari desa tang Cipta Kerja. Perubahan terse-
yaitu membuat surat pernyataan. Ber- but menurut pendapat ahli boleh
dasarkan Undang-Undang RI Nomor jadi dalam rangka mengakomodir
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja kebiasaan masyarakat setempat
maka yang bersangkutan hanya dike- dalam pemanfaatan hutan. Bahwa
nakan sanksi adminitrasi saja. Hal ini pendekatan pidana penjara tidak
dikuatkan dengan keterangan Ahli Hu- tepat dan diperlukan adanya sanksi
kum Pidana Universitas Parahiyangan yang lebih lunak sebagai cara untuk
yang menyatakan bahwa : secara bertahap dapat mengubah
kebiasaan masyarakat dalam me-
1. Mengingat kawasan hutan tersebut manfaatkan hutan. Kebijakan terse-
terletak di desa Cisampih, maka but tentunya wajib dipatuhi oleh
pidana tidak dapat dijatuhkan ke- semua penegak hukum, terlepas
pada IR alias EB, sementara ke- dari apakah menurut penilaian bah-
pada JY alias KD alias A yang baru wa kebijakan tersebut tepat atau
1 (satu) tahun bertempat tinggal tidak tepat. Apabila mengabaikan
didesa tersebut, KY dan DWK yang perubahan UU tersebut, maka den-
bertempat tinggal di luar desa ad- gan sendirinya tidak lagi memiliki
minitrasi Kawasan Gunung Jagat landasan hukum.
dapat dikenakan pidana, karena
tidak termasuk dalam kategori tel- 2. Terhadap pelaku IR alias EB dapat
ah bertempat tinggal di dalam atau tidaknya dikenakan sanksi pidana
disekitar kawasan hutan tersebut.” pasal penyertaan menurut pen-
Dalam fakta bahwa IR alias EB su- jelasan ahli dengan adanya kebija-
dah secara berturut-turut selama kan dekriminalisasi terhadap mas-
4 (empat) hari yang dimulai pada yarakat sekitar yang melakukan
tanggal 1 November 2021 sampai pemanfaatan hutan, maka dengan
dengan 4 November 2021 telah sendirinya tidak dapat dan tidak
melakukan penebangan bersa- dibenarkan untuk menggunakan
ma-sama dengan JY alias KD alias pasal penyertaan dalam rangka
A, KY , dan DWK. Maka pendapat menyiasati kebijakan dekriminal-
Ahli atas perbuatan yang dilakukan isasi tersebut. Tindakan ini menurut

87 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


pendapat ahli jelas bertentangan a. 22 (dua puluh dua) potong kayu
dengan sikap UU yang seharusnya Sonokeling dengan volume kurang
selalu menjadi acuan dari seluruh lebih 1.444 m³;
penegak hukum. b. 1 (satu) buah gergaji tangan dari
yang menguasai/yang memiliki Sdr.
PUTUSAN HAKIM JY alias KD alias A;
c. 1 (satu) buah gergaji tangan dari
Kerja keras Upaya Penegakan Hu- yang menguasai/yang memiliki Sdr.
kum Tindak Pidana Bidang Kehutanan IR alias EB;
yang dilakukan antara Penyidik Balai d. 1 (satu) buah gergaji tangan dari
Gakkum KLHK Wilayah Jabalnusra , yang menguasai/yang memiliki Sdr.
JPU dan semua pihak yang membantu KY;
akhirnya membuahkan hasil yang tidak Dikembalikan kepada Penuntut
mengecewakan. Dalam persidangan Umum untuk dijadikan barang bukti
JPU telah berhasil meyakinkan Hakim dalam perkara atas nama KY , dkk.
, sehingga Hakim tidak ragu mengelu- 5. Membebankan biaya perkara ini
arkan putusan atau vonisnya. Hakim kepada Terdakwa sejumlah Rp.
Pengadilan Negeri Sumedang, Jawa 5.000,00 ( Lima Ribu Rupiah).
Barat telah memberikan vonis / keputu-
san sebagai berikut : Putusan Atas Nama KY dan DWK
(Tanggal 19 Juli 2022) :
Putusan Atas Nama JY alias KD alias 1. Menyatakan terdakwa KY dan DWK
A (Tanggal 21 Juni 2022) : telah terbukti secara sah dan mey-
1. Menyatakan terdakwa JY alias KD akinkan bersalah Turut serta tanpa
alias A telah terbukti secara sah dan izin melakukan penebangan pohon
meyakinkan bersalah Turut serta dalam Kawasan Hutan secara tidak
tanpa izin melakukan penebangan sah sebagaimana dakwaan tunggal
kayu di Kawasan Hutan sebagaima- Penuntut Umum;
na dakwaan tunggal Penuntut 2. Menjatuhkan pidana terhadap Ter-
Umum; dakwa KY dan DWK oleh karena
2. Menjatuhkan hukuman kepada itu dengan pidana penjara mas-
terdakwa tersebut oleh karena itu ing-masing selama 1 (satu) tahun 6
dengan pidana penjara selama 2 (enam) bulan dan denda sejumlah
(dua) tahun dan 6 (enam) bulan dan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
denda sebesar Rp. 600.000.000,00 rupiah) dengan ketentuan apabila
(enam ratus juta rupiah) apabila denda tersebut tidak dibayarkan di-
denda tersebut tidak dibayar maka ganti dengan pidana kurungan mas-
diganti dengan pidana kurungan se- ing-masing salama 1 (satu) bulan;
lama 3 (tiga) bulan; 3. Menetapkan masa penangkapan
3. Menetapkan masa penahanan tel- dan penahanan yang telah dijalani
ah dijalani oleh terdakwa dikurang- oleh Para Terdakwa dikurangkan
kan seluruhnya dari pidana yang seluruhnya dari pidana yang di-
dijatuhkan; jatuhkan;
4. Menetapkan barang-bukti berupa : 4. Memerintahkan agar Para Terdak-

88 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


wa tetap ditahan; bukti secara bersama-sama melaku-
5. Menetapkan barang bukti berupa : kan tindak pidana penebangan pohon
a. 3 (tiga) buah gergaji tangan. dalam kawasan hutan. Masyarakat
b. 22 (dua puluh dua) batang kayu je- yang tinggal didalam dan/atau diseki-
nis Sonokeling dengan volume ku- tar kawasan hutan paling singkat 5
rang lebih 1.444 m³. (lima) tahun secara terus menerus
Dirampas untuk Negara yang melakukan pelanggaran terhadap
5. Menetapkan Para Terdakwa untuk Pasal 12 huruf a sampai dengan huruf f
membayar biaya perkara sebesar dan/atau huruf h hanya dikenai sanksi
Rp. 5000,00 (Lima Ribu Rupiah) administratif. Implikasi bagi pemerin-
tah yang membuat kebijakan meng-
Setelah dijatuhkan vonis oleh Majelis utamakan pengenaan saksi admini-
Hakim Pengadilan Negeri Sumedang trasi karena memakai prinsip ultimum
diberikan kesempatan kepada para remedium dimana sanksi pidana dija-
terdakwa untuk melakukan upaya dikan sebagai sanksi terakhir sebagai
banding. Dalam Pasal 233 Ayat ( 2 ) konsekuensi terbitnya UU CK.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana men-
jelaskan bahwa Pengajuan banding
bisa diterima tujuh hari setelah vonis
atau putusan sidang dilakukan. Jika
dalam kurun waktu tersebut terdakwa
tidak mengajukan banding, dianggap
telah menerima putusan. Lebih dari
7 (tujuh ) hari setelah putusan/vonis
hakim ketiga tersangka tidak melaku-
kan banding terhadap putusan yang
telah dijatuhkan sehingga dianggap
telah menerima putusan tersebut.

KESIMPULAN

Dari uraian yang telah penulis sam-


paikan dapat ditarik kesimpulan bah-
wa dalam kasus penebangan pohon
sonokeling yang terjadi di Cagar Alam
Gunung Jagat, Sumedang, Jawa Barat,
penyidik menerapkan Undang-Un-
dang RI Nomor 18 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Pe-
rusakan Hutan dan Undang-Undang
RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cip-
ta Kerja yang akibatnya tidak semua
pelaku bisa dipidana walaupun cukup

89 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022 GAKKUM KLHK


DAFTAR
No. 09/I/P3DI/Mei 2015

Direktorat Jenderal Penegakan Hukum

PUSTAKA
LHK. 2022. Laporan Kinerja Tahun 2021
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum
LHK. Direktorat Jenderal PHLHK.

Direktorat KKH. 2021. Laporan Kinerja Di-


Zairin, kerusakan lingkungan dan jasa eko- rektorat Konservasi Keanekaragaman Ha-
sistem, UNIHAZ Bengkulu,Artikel, yati Tahun 2020. Direktorat Jenderal KS-
Fransis, 2009. Akar Krisis Ekologi. Di- DAE.
kutip dari https://fransis.wordpress.
com/2009/05/04/akar-krisis-ekologi/ pada ECOFEL. 2021. Financial Investigations
tanggal 09 Juni 2022 pukul 10.30. into Wildlife Crime. Egmount Group.

Gafur, Lorensius. 2013. Mengorbankan FATF. 2020. Money Laundering and the Il-
Lingkungan demi Hidup Manusia. On- legal Wildlife Trade. FATF, Paris, France.
line: diakses pada https://www.academia.
edu/10457686/krisis-ekologis tanggal 09 GWP. 2014. Symposium on Combating
Juni 2022 pukul 10.00. Wildlife Crime: Securing Enforcement,
Ensuring Justice, and Upholding the Rule
UU Republik Indonesia Tentang Perlind- of Law. The Proceedings. Asian Develop-
ungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ment Bank.
Nomor : 32 tahun 2009.
INTERPOL. 2018. Global Wildlife Enforce-
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 ment: Strengthening Law Enforcement Co-
Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesa- operation Against Wildlife Crime. INTER-
ian Sengketa Lingkungan. POL.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. KLHK. 2021. Statistik 2020 Kementerian
7 Tahun 2014 tentang Penghitungan Ker- Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ke-
ugian Lingkungan Hidup Akibat Pencema- menterian LHK.
ran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hid-
up. Moeljatno. 2008. Asas-Asas Hukum Pi-
dana. Cet-8. Edisi Revisi. Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Pemberdayaan Apara-
tur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor Natalia, Indriyane Vera dan Priyatna, Ma-
30 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsion- ret. 2020. Optimization of The Multidoor
al Pengendali Dampak Lingkungan. Approach Implementation in Handling
Criminal Cases in The Environmental Field.
Ariagana, Balma. 2020. Pertanggungjawa- TALREV, Volume 5 Issue 1, June 2020: pp.
ban Pidana Lembaga Konservasi Atas Ek- 99-115.
sploitasi Satwa Liar Dilindungi Dalam Per-
agaan Satwa. Jurist-Diction Vol. 3 (3) 2020 OECD. (2019). The Illegal Wildlife Trade
in Southeast Asia: Institutional Capacities
Doly, Denico. 2015. Penegakkan Hukum in Indonesia, Singapore, Thailand and Viet
Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Nam. Paris: OECD Publishing.
Satwa Liar. Info Singkat Hukum, Vol. VII

91 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Pribadi, Achmad dan Siswanty, Lilit. karan Hutan Menggunakan Sensor Satelit
2017. Sinergi partisipasi masyarakat dan NOAA/AVHRR Dan Eos AQUA- TERRA/
aparat menghadapi perdagangan ilegal MODIS. Skripsi. Departemen Teknik Elek-
satwa liar. Pusat Penelitian Kehutanan tro - Universitas Indonesia, Depok.
Indonesia (CIFOR). https://forestsnews.
cifor.org/48541/sinergi-partisipasi-mas- Costafreda-Aumedes, S., Comas, C., &
yarakat-dan-aparat-menghadapi-perda- Vega- Garcia, C. (2016). Spatio-temporal
gangan-ilegal-satwa-liar?fnl= configurations of human-caused fires in
spain through point patterns. Forests, 7(9),
Sembiring, Reynaldo and Adzkia, Wenni. 1–15. https://doi.org/10.3390/f7090185
2021. Memberantas Kejahatan Atas Satwa
Liar: Refleksi Atas Penegakan Hukum Un- Elmes, Gregory A., George Roedl, and
dang-Undang Nomor 5 Tahun 1990. Jurnal Jamison Conley, eds. (2014)Forensic GIS:
Hukum Lingkungan Indonesia. 2, 2 (Feb. The role of geospatial technologies for in-
2021), 49–72. vestigating crime and providing evidence.
Vol. 11. Dordrecht: Springer.
Tow, Jia Hao., Symes, William S., and Car-
rasco, Luis Roman. 2021. Economic value Glauber, A.J., Moyer., Adriani,M dan Gun-
of illegal wildlife trade entering the USA. awan,I ., (2016). Kerugian dari Kebakaran
University of Bucharest, ROMANIA. Hutan: Analisis Dampak Ekonomi Dari Kri-
sis Kebakaran Tahun 2015. Laporan Peng-
TRAFFIC. 2019. Combating Wildlife Crime etahuan Lanskap Berkelanjutan Indonesia.
Linked to the Internet Global Trend and Jakarta: World Bank dan Bursa Efek Indo-
China’s Experiences. TRAFFIC Report. nesia.

UNEP and INTERPOL. 2016. The Rise of Handayani, T., Santoso, A. J., Dwiandi-
Environmental Crime: A Growing Threat to yanta, Y. (2014). Pemanfaatan Data Terra
Natural Resources, Peace, Development Modis Untuk Identifikasi Titik Api Pada Ke-
and Security. UNEP-INTERPOL Rapid Re- bakaran Hutan Gambut (Studi Kasus Kota
sponse Assessment. Dumai Provinsi Riau). Seminar Nasional
Teknologi Informasi Dan Komunikasi 2014
UNODC. 2016. World Wildlife Crime Re- (Sentika 2014).
port: Trafficking in Wildlife Species. UNO-
DC. Hird N Jennifer, Evan R. DeLancey, Greg-
ory J. Mc Dermid , Jahan Kariyeva, (2017),
UNODC. 2017. Enhancing the Detection, ‘Google earth engine, open-access satel-
Investigation and Disruption of Illicit Finan- lite data, and machine learning in support
cial Flows from Wildlife Crime. Asia/Pacific of large-area probabilistic wetland map-
Group on Money laundering. ping’, Remote Sensing Journal, www.mdpi.
com/journal/ remotesensing. 1315, doi:
USAID. 2015. Changes for Justice Project 10.3390/rs9121315
Wildlife Trade, Wildlife Crimes and Species
Protection in Indonesia: Policy and Legal Murti, H. A. (2017). Pentingnya dukungan
Context. USAID data “Pre Fire, On Fire, dan Post Fire “da-
lam Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan.
Chrisnawati, G. 2008. Analisa Sebaran Jurnal Analis Kebijakan.
Titik Panas Dan Suhu Permukaan Da-
ratan Sebagai Penduga Terjadinya Keba- Najafabadi, A. T. P., Gorgani, F., & Naja-

92 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


fabadi,M. O. (2015). Modeling forest fires Kehutanan Internasional (CIFOR), Bogor,
in Mazandaran Province, Iran. Journal of 2019, hlm.12.
Forestry Research, 26(4), 851–
858. https://doi.org/10.1007/s11676-015- Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan
0107-z. Hukum, Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar
Baru, Bandung, 1993, hlm.15.
Purbowaseso, B. (2004). Pengendalian
Kebakaran Hutan: Suatu Pengantar. PT Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang
Rineka Cipta, Jakarta. Mempengaruhi Penegakan Hukum, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm. 5.
Putra, I. D. G. A., Heryanto, E., Sopahelu-
wakan, A., Pradana, R. P., & Haryoko, U. Nur Syarifah, dkk, Laporan Kajian Putusan
(2019). Sebaran Spasial dan Temporal Tit- Perkara Lingkungan Hidup, Lembaga Ka-
ik Panas (Hotspot) di Indonesia dari Satelit jian dan Advokasi Independensi Peradilan
Modis dengan Metode Gridding. In Semi- (LEIP), Jakarta, Juli 2020, hlm. 71.
nar Nasional Geomatika (Vol. 3, pp. 1123-
1128) Desi Djamudin, MM, Memantapkan Kon-
sepsi Wawasan Nusantara Guna Mening-
Sani, Ridho,R, Pers Release Gakum Kar- katkan Kesadaran Hukum Masyarakat
hutla, 2019, dalam Rangka Memperkokoh NKRI, Lem-
baga Ketahanan Nasional Republik Indo-
Sepriando, A., Hartono, H., & Jatmiko, R. H. nesia, Jakarta, 2011, hlm. 22.
(2019). Deteksi Kebakaran Hutan dan Lah-
an Menggunakan Citra Satelit Himawari-8
di Kalimantan Tengah. Jurnal Sains & Te-
knologi Modifikasi Cuaca.

Handoko, Kebijakan Dekriminalisasi Terh-


adap Delik-Delik Dalam KUHP, Hawa dan
AHWA, Pekanbaru, 2016.

Ibid., hlm.47.

Alex Stevens, Caitlin Elizabeth Hughes,


Shann Hulme, and Rebecca Cassidy, De-
penalization, Diversion, and Decriminal-
ization, A Realist Review and Programme
Theory of Alternatives to Criminalization for
Simple Drug Possession, European Jour-
nal of Criminology, 2019, diakses pada 24
Juni 2022.

Lukas R Wibowo, Ismatul Hakim, Heru


Komarudin, Dewi Ratna, Donny Wicak-
sono, dan Beni Okarda, Working Paper:
Penyelesaian Tenurial Perkebunan Kelapa
Sawit di Kawasan Hutan untuk Kepastian
Investasi dan Keadilan, Pusat Penelitian

93 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


ZONA INTEGRITAS
Zona Integritas (ZI) merupakan konsep daerah) perlu untuk membangun pilot
yang digunakan suatu instansi untuk project pelaksanaan reformasi birokra-
menunjukkan semangat dan komitmen si yang dapat menjadi percontohan
dalam pemberantasan dan pencega- penerapan pada unit-unit kerja dalam
han tindak pidana korupsi. ZI adalah melakukan penataan sistem penye-
predikat yang diberikan kepada instan- lenggaraan pemerintahan yang baik,
si pemerintah yang pimpinan dan ja- efektif dan efisien, sehingga dapat me-
jarannya mempunyai komitmen untuk layani masyarakat secara cepat, tepat,
mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi dan profesional serta menghapus pen-
(WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Me- yalahgunaan wewenang, praktik KKN,
layani (WBBM) melalui reformasi bi- dan lemahnya pengawasan. Untuk itu,
rokrasi, khususnya dalam hal pencega- perlu secara konkret dilaksanakan pro-
han korupsi dan peningkatan kualitas gram reformasi birokrasi pada unit ker-
pelayanan. Konsep ZI. ja melalui upaya pembangunan Zona
Integritas.
WBK adalah predikat yang diberikan
kepada suatu unit kerja yang memenuhi Pencanangan pembangunan Zona In-
sebagian besar manajemen perubah- tegritas di lingkungan unit kerja Ditjen
an, penataan tata laksana, penataan PHLHK merupakan bentuk komitmen
sistem manajemen SDM, penguatan seluruh komponen organisasi untuk
pengawasan, dan penguatan akuntabil- mengimplementasikan Instruksi Men-
itas kinerja. Sedangkan WBBM adalah teri LHK Nomor Ins.1/Menlhk-Set-
predikat yang diberikan kepada suatu jen/2015 tentang Pembangunan Zona
unit kerja yang memenuhi sebagian be- Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
sar manajemen perubahan, penataan Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
tatalaksana, penataan sistem mana- Bersih dan Melayani (WBBM) lingkup
jemen SDM, penguatan pengawasan, Kementerian LHK. Sebagai tahap awal
penguatan akuntabilitas kinerja, dan dalam pembangunan ZI di lingkungan
penguatan kualitas pelayanan publik. unit kerja Direktorat Jenderal PHL-
HK, melakukan pernyataan komitmen
Permenpan Nomor 52 Tahun 2014 secara formal oleh seluruh unit kerja
Tentang Pedoman Pembangunan melalui deklarasi dan penandatanga-
Zona Integritas di Lingkungan Instansi nan piagam pencanangan pembangu-
Pemerintah telah menjelaskan bahwa nan ZI oleh para pimpinan unit kerja
proses pembangunan zona integritas yang diikuti oleh seluruh pegawainya.
memiliki beberapa tahapan yang harus Kegiatan pencanangan pembangunan
dilalui, yaitu pencanangan, pembangu- ZI dilakukan pada hari Senin, 12 April
nan, pengusulan, penilaian, dan pene- 2021 secara luring bertempat di Ruang
tapan. Dalam rangka mengakselerasi Rapat Utama Ditjen Gakkum di Ge-
pencapaian konsep integritas tersebut, dung Manggala Wanabakti Blok 4 lan-
maka instansi pemerintah (pusat dan tai 4 dan secara daring melalui aplikasi
94 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
Zoom dari pada masing-masing kantor membangun manusia maupun memba-
Unit Pelaksana Teknis (UPT). ngun budaya, contoh kecil dapat dilihat
dari surat tugas yang dikeluarkan oleh
Selain komitmen dari seluruh jajaran, pejabat yang berwenang pada lingkup
pembangunan merupakan tahapan kerja Ditjen PHLHK di lengkapi den-
yang paling penting dalam ZI, pemba- gan keterangan “Tidak menerima se-
ngunan berarti membangun integritas gala bentuk gratifikasi/penyuapan dan
pada unit instansi pemerintah melalui menghindari diri dari perilaku korupsi,
berbagai perubahan dan perbaikan kolusi dan nepotisme selama men-
yang terencana, massif, komprehensif, jalankan tugas kedinasan”, selain itu
dan sistematis. Membangun integri- juga terpasang standing banner di pin-
tas berarti membangun sistem, mem- tu masuk lingkungan kerja Ditjen PHL-
bangun manusia, dan membangun HK yang menjadi pengingat bagi setiap
budaya. Membangun sistem berarti karyawan untuk membangun mindset
membangun berbagai instrumen, SOP, dan membiasakan memulai pekerjaan
dan peraturan untuk mencegah terjad- dengan niat hati yang bersih dari per-
inya tindak pidana korupsi/perbuatan buatan tercela.
tercela lainnya. Membangun Manusia
berarti membangun mindset aparatur Dengan modal komitmen dari pimpinan
pemerintah untuk enggan, malu, dan dan pembangunan yang dilakukan ter-
merasa bersalah melakukan tindak pi- us menerus pada seluruh unit sejalan
dana korupsi/tindakan tercela lainnya. dengan nilai-nilai yang dianut oleh Di-
Proses membangun mindset tidak mu- rektorat Jenderal PHLHK yaitu integri-
dah, karena akan ditemukan keengga- tas, profesional, responsif dan inovatif,
nan bahkan penolakan. Selain itu pula diharapkan akan mengakselerasi ter-
diperlukan waktu yang tidak singkat bentuknya ekosistem penegakan hu-
dengan pembiasaan yang terus me- kum lingkungan hidup dan kehutanan
nerus. Setelah tahapan pencanangan dalam aspek perbaikan tata kelola dan
unit kerja Ditjen PHLHK mulai melaku- kelembagaan dan memantapkan diri
kan pembangunan secara terus me- menuju WBK dan WBBM.
nerus baik itu membangun sistem,

95 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


Lutung merupakan salah satu satwa dilindungi.
GAKKUM KLHK/ M MUSA ABDURROHIM

96 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


AYO MENJADI PENULIS ARTIKEL DI

BULETIN
GAKKUM KLHK

KETENTUAN UMUM

1. Naskah tulisan harus mempunyai BENTUK NASKAH


relevansi dengan bidang Penega-
kan Hukum Lingkungan Hidup dan Naskah diketik menggunakan jenis
Kehutanan, berupa hasil kegiatan huruf Arial ukuran 12, dengan spasi 1,5
lapangan maupun kepustakaan, ka- dalam ukuran kertas A4. Batas kiri dan
jian dan aplikasi teori, dan gagasan kanan 3 cm dari pinggir kertas. Panjang
konseptual; naskah maksimal 5 halaman termasuk
2. Naskah ilmiah orisinal yang belum tabel dan gambar.
pernah diterbitkan sebelumnya (ha-
sil penelitian dan yang setara); Naskah dikirim melalui email Penyunt-
3. Naskah ditulis dalam bahasa Indo- ing Pelaksana Buletin Gakkum
nesia dan menggunakan ragam ba- Email : buletingakkum@gmail.com
hasa populer ilmiah dengan mengi-
kuti standar bahasa Indonesia yang
baik dan benar;
4. Redaksi berhak menyunting setiap
naskah yang masuk;
5. Kepastian pemuatan naskah akan
diberitahukan secara tertulis kepa-
da penulis. Artikel yang tidak dimuat
tidak akan dikembalikan;
INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :
6. Penulis bersedia melakukan revisi Buletingakkum@gmail.com
naskah jika diperlukan.

97 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022


BULETIN
GAKKUM KLHK
Volume 1, No.1, Desember 2022

DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Anda mungkin juga menyukai