BULETIN
PEMANFAATAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
UNTUK FORENSIK KEJAHATAN
KEBAKARAN HUTAN
MENILIK KASUS KAPAL DAN LAHAN
PENYELUNDUP LIMBAH B3 :
PRAKTIK BAIK
REORIENTASI PENEGAKAN HUKUM
BERBASIS DEKRIMINALISASI
DAN PELUANG
BERSYARAT TERHADAP
PELANGGARAN ADMINISTRATIF
YURISPRUDENSI
DI DALAM KAWASAN HUTAN
BULETIN
GAKKUM KLHK
Volume 1, No.1, Desember 2022
PENANGGUNG JAWAB
Damayanti Ratunanda, ST., M.Eng.Sc.
REDAKTUR
Lutfiah, S.Sos, M.Si.
PENYUNTING / EDITOR
Ardi Risman,S.Hut., MT., M.PSc.
Osten Sianipar, S.H., M.Si.
Dewi Sri Kurniawati, S.Si., M.Si.
DESAIN GRAFIS
Muhammad Musa Abdurrohim, A.Md.Kom.
Imam Agi Pratama, S.I.Kom.
SEKRETARIAT
Anninda Nurul Islami, S.S.
Ghusnun Khairunnisa, S.Hut.
Ajeng Kusumadewi, A.Md.
Anditha Novananthasa, S.Pd., S.E.
FOTO COVER
Tribun Batam/Beres Lumbantobing
PENERBIT
Sekretariat Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK
Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Blok IV Lantai 4
Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat (10270)
Telp/Fax (021) 57902925
ALAMAT KANTOR
Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Blok IV Lantai 4
Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat (10270)
Telp/Fax (021) 57902925
SAMBUTAN DIRJEN GAKKUM KLHK
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas rahmat dan karunia-
Nya maka Buletin Gakkum KLHK Volume 1 Tahun 2022 ini dapat diterbitkan. Tu-
juan dari penerbitan buletin ini salah satunya sebagai media untuk memberikan
ruang khususnya bagi pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Penegakan Hu-
kum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum LHK) untuk berbagi ilmu
(sharing knowledge), wawasan, informasi, atau pengalaman yang dimiliki. Selain
itu, Buletin Gakkum ini juga diinisisasi sebagai langkah publikasi sekaligus advo-
kasi dari kebijakan yang diimplementasikan untuk mendukung efektifitas upaya
penegakan hukum LHK dan memberikan gambaran kinerja penegakan hukum
LHK sesuai dengan core value Gakkum LHK yakni Integritas, Profesional, Re-
sponsif, dan Inovatif.
Setelah terbitnya edisi perdana ini, diharapkan edisi–edisi berikutnya dapat diter-
bitkan secara rutin dan berkesinambungan untuk meningkatkan budaya literasi,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, ataupun perluasan informasi terkait
penegakan hukum LHK kepada para seluruh pembaca yang tidak hanya di lingk-
up internal namun dapat disebarluaskan ke ruang publik, terutama kedepannya
dapat dikembangkan media digital bagi Buletin Gakkum KLHK untuk memudah-
kan akses kepada seluruh pembaca.
Pandemi Covid-19 yang masih kita rasakan pada tahun 2022 ini, tentunya tidak akan
menyurutkan semangat berkarya, menulis, dan bekerja sebagai bukti profesional-
itas dan integritas jajaran pegawai Ditjen Gakkum LHK. Sebagai sarana publikasi
dan advokasi, inisiasi penerbitan Buletin Gakkum KLHK ini, kami harapkan dapat
meningkatkan budaya literasi, menjadi media untuk berbagi ilmu serta informasi, re-
komendasi, maupun gagasan baru guna mendukung sekaligus memperkuat langkah
penegakan hukum LHK.
Beberapa judul artikel yang menjadi sorotan utama dalam edisi perdana ini yaitu:
(1) Menilik Kasus Cramoil: Praktik Baik Dan Peluang Yurisprudensi; (2) Mengulik Isu
dan Strategi Penyidikan Tindak Pidana Pencucian Uang Pasca Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 15/PUU-XIX/2021”; dan (3) Reorientasi Penegakan Hukum Berba-
sis Dekriminalisasi Bersyarat Terhadap Pelanggaran Administratif di Dalam Kawasan
Hutan.
Artikel ringan yang tentunya juga menarik yakni pengelolaan kearsipan di Ditjen
Gakkum LHK juga turut memberikan informasi pentingnya penataan arsip yang san-
gat berpengaruh dalam manajerial tata usaha untuk memudahkan pelacakan dan
penemuan kembali arsip. Sedangkan rubrik khusus yang kami sajikan terkait kesia-
pan Ditjen Gakkum LHK untuk terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Tentunya tulisan lainnya juga sama menariknya untuk disimak dan telah dikemas
secara informatif oleh Tim Redaksi.
Tak lupa kami menyampaikan apresiasi kepada para kontributor pada edisi perdana
Buletin Gakkum KLHK ini. Kami juga mengajak pembaca lainnya untuk berkontribusi
pada edisi Buletin Gakkum KLHK selanjutnya untuk memberikan sharing pengala-
man, informasi, maupun tinjauan ilmiah untuk dapat dibagikan dengan pembaca lain-
nya. Semoga edisi perdana Buletin Gakkum KLHK ini dapat memberikan khasanah
dan wawasan baru terkait kinerja penegakan hukum LHK maupun hal lain yang rel-
evan.
BULETIN
GAKKUM KLHK
Volume 1, No.1, Desember 2022
P
enegakan hukum lingkungan hid- khususnya, dan Kementerian Lingkun-
up dan kehutanan (LHK) tidak gan Hidup dan Kehutanan (KLHK) um-
terlepas dari salah satu aspek umnya termasuk membuka peluang
kedaulatan dan yurisdiksi negara yang pintu yurisprudensi bagi kasus lingkun-
harus ditegakkan. Pemutusan mata gan hidup.
rantai kejahatan dan pemberian efek
jera yang beriringan dengan pemulihan Kasus pengangkutan limbah B3 dari
lingkungan (konsep keadilan restoratif) Negara lain yang memasuki wilayah
terhadap pelaku kejahatan LHK akan perairan Indonesia oleh terdakwa CP
menjawab tuntutan keadilan baik dari diputus oleh Majelis Hakim di Penga-
sisi lingkungan maupun masyarakat. dilan Negeri Batam pada tanggal 15
Kepastian hukum yang diberikan ten- Juni 2022 dengan vonis hukuman 7
tunya akan mengembangkan tingkat (tujuh) tahun 8 (delapan) bulan penjara
kepercayaan masyarakat terhadap dan denda Rp 5.000.000.000,00 (lima
aparat penegak hukum, termasuk ke- miliar rupiah) subsider kurungan 3 (tiga)
pada penyidik pegawai negeri sipil bulan. CP adalah , pelaut migran yang
(PPNS) LHK. bekerja di kapal milik perusahaan Neg-
ara lain sebagai nahkoda, dijatuhi hu-
Keberpihakan hakim pada kasus kuman tersebut sesuai dengan tuntutan
lingkungan hidup yang memberikan vo- jaksa, yang melakukan penuntutan den-
nis hukuman, yang saat ini menjadi vo- gan 2 (dua) Undang-Undang sekaligus
nis tertinggi yang dijatuhkan terhadap yakni Pasal 317 juncto Pasal 193 Ayat
pelanggaran norma larangan mema- (1) UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang
sukkan limbah Bahan Berbahaya dan Pelayaran (UUP), serta Pasal 69 Ayat
Beracun (B3) ke dalam wilayah Negara (1) huruf d dan Pasal 106 UU Nomor 32
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
serta efektifnya penerapan multidoor, Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUP-
menjadi kabar baik bagi PPNS LHK PLH). Pada perkara pertama menjatuh-
sekaligus menjadi praktik baik (best kan, menajels hakim memutuskan hu-
practice case) bagi Direktorat Jenderal kuman 8 (delapan) bulan penjara dan
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup denda Rp 50.000.000,00 (lima puluh
dan Kehutanan (Ditjen Gakkum KLHK) juta rupiah) dengan subsider kurungan
6 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
3 (tiga) bulan karena terbukti secara memiliki port cleareance dengan tujuan
sah dan menyakinkan melanggar Pas- laut lepas (highseas) sehingga diperin-
al 317 juncto Pasal 193 ayat (1) UUP. tahkan kapal keluar dari wilayah perai-
Sedangkan dalam perkara kedua, ma- ran Batam. Setelahnya, tanggal 15 juni
jelis hakim juga menjatuhkan hukuman 2021 Kapal tersebut masih melakukan
7 (tujuh) tahun penjara dan denda Rp pelayaran di perairan Batam, dan akh-
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) irnya muatan kapal diperiksa. Hasil
subsider kurungan 3 (tiga) bulan kare- pemeriksaan ditemukan terdapat 20
na terbukti secara sah dan meyakink- kontainer jenis IBC tank berkapasitas
an melanggar Pasal 69 ayat (1) huruf 1.000 liter berisi cairan yang diduga
d dan Pasal 106 UUPPLH. Selain itu, limbah B3.
majelis hakim dalam putusannya juga
menyatakan barang bukti berupa 1 unit Terhadap temuan tersebut, Penyidik
kapal dirampas untuk negara, semen- LHK dan Penyidik KSOP khusus Ba-
tara barang bukti berupa limbah B3 cair tam secara intensif mendalami dan
yang dimuat dalam 20 kontainer jenis melakukan kegiatan penyidikan terha-
Intermediate Bulk Container (IBC) tank dap kasus pelanggaran pelayaran dan
berkapasitas 1.000 liter dirampas untuk dugaan pencemaran laut (marine pollu-
dimusnahkan. tion) akibat kegiatan pengangkutan lim-
bah B3. Hasil uji laboratorium, cairan
Kronologi penyidikan atas kasus ini be- dalam IBC tank berupa oil & grease
rawal dari laporan Patroli Keselamatan bekas yang berdasarkan ketentuan
Maritim Kantor Kesyahbandaran dan hukum Indonesia masuk dalam kate-
Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus gori limbah B3. Sementara, membawa
Batam. KSOP Khusus Batam mendapat limbah tanpa izin memasuki wilayah In-
informasi Kapal Negara lain, memasuki donesia dilarang merupakan tindak pi-
wilayah perairan Batam pada tanggal dana berdasarkan Pasal 106 UUPPLH.
13 Juni 2021. Tim patroli mendapa-
ti kapal itu di perairan Nongsa. Saat A. PRAKTIK BAIK
diperiksa, tim mengetahui kapal itu 1. Vonis Tertinggi dalam Kasus
Lingkungan Hidup
Kasus perambahan hutan dan Kasus pencemaran lingkungan Kasus pelanggaran pelayaran
kerusakan lingkungan oil spilling dan pelanggaran pe- dan pencemaran lingkungan
(kasus tahun 2019) layaran (kasus tahun 2020) (kasus tahun 2021)
Penyidik LHK Pusat dan Penyidik KLHK dan Bakamla KLHK dan Bakamla
Balai Gakkum Wilayah Sumatera
3
United Nations Development Programme. Multi-door Supprt Facility
10 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022 Final Report. 2019. Project Support to Institutionalizing the Multi-door Ap-
proach to Counter Natural Resources and Environmental Related Crimes.
Dalam koridor kebijakan ini, dapat yang tergolong sebagai B3 ke saluran
dikatakan KLHK mampu mengimple- pembuangan umum secara ilegal dan
mentasikan adopsi kebijakan multidoor, dijatuhi denda dengan jumlah $52.500
utamanya melalui sinergitas dengan (lima puluh ribu lima ratus dolar).5 Hal
instansi penegak hukum lainnya, dan tersebut dapat dilakukan pengemban-
mendorong penggunaan rezim hukum gan dan pendalaman penyidikan untuk
lingkungan hidup dan kehutanan se- memberikan efek jera terhadap keja-
cara bersama. Terlebih saat ini dengan hatan lintas batas ini (transboundary
adanya putusan Mahkamah Konstitusi crimes).
Nomor 15 tahun 2021 yang memberi-
kan kewenagan penyidik PNS dalam B. PELUANG YURISPRUDENSI
penanganan Tindak Pidana Pencucian
Uang (TPPU) dari tindak pidana asaln- Putusan kasus Cramoil menjadi pio-
ya (predicate crime) merupakan kebija- neer putusan lingkungan hidup den-
kan progresif yang membuka peluang gan vonis pidana tertinggi. Perbua-
penguatan multidoor utamanya dalam tan melawan hukum memasukkan
hal mengembalikan kerugian negara limbah B3 ke wilayah NKRI6 diputus
untuk pemulihan lingkungan (kebijakan dengan 7 (tujuh) tahun penjara dan
restoratif) dengan menerapkan prinsip denda Rp 5.000.000.000,00 (lima mil-
follow the suspect and follow the mon- iar rupiah) subsider kurungan 3 (tiga)
ey. bulan. Pelaku dijerat dengan meng-
gunakan Pasal 106 UUPPLH yang
Jika ditinjau dari definitif klaster keja- ancamannya pidana penjara pal-
hatan LHK yang termasuk dalam keja- ing singkat 5 (lima) tahun dan paling
hatan luar biasa (extra ordinary crime) lama 15 (lima belas) tahun dan den-
yang jangkauannya lintas batas nega- da paling sedikit Rp5.000.000.000,00
ra, maka pendekatan multidoor yang (lima miliar rupiah) dan paling banyak
mengusung konsep multi rezim hu- Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
kum tentunya juga tidak terbatas pada rupiah).
penerapan lingkup dalam negeri saja,
tetapi bisa menyentuh koordinasi dan Dalam tradisi common law, pada haki-
merangkul sinergitas dengan instan- katnya semua putusan pengadilan
si yang terkait di luar negeri. Sebagai berpotensi untuk menjadi yurispruden-
contoh dalam kasus Cramoil ini, dilihat si, atau paling tidak terikat di dalam
dari rekam jejak perusahaan pengum- rangkaian mata rantai yurisprudensi.
pulan limbah industri beracun ini tel- Setiap dua tahun sekali Mahkamah
ah didenda $16.600 (enam belas ribu Agung (MA) menerbitkan buku yang
enam ratus dolar) karena membuang menghimpun putusan-putusan pen-
limbah perdagangan yang mengand- gadilan sebagai yurisprudensi. Kaidah
ung B3 secara ilegal ke saluran pem- yurisprudensi ini termasuk dalam ratio
buangan umum.4 Sejak 2010, perusa- decidendi, yaitu alasan penjatuhan pu-
haan telah melakukan 20 pelanggaran tusan (the rationale for the decision).
membuang limbah perdagangan yang Penilaian putusan tentu terletak pada
mengandung senyawa organic volatile ratio decidendi, walaupun tidak mudah
4
Diakses dari waterwastewaterasia.com tanggal 27 Juni 2022.
5
Diakses dari www.pub.gov.sg tanggal 27 Juni 2022.
11 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022 6
Pasal 69 ayat (1) huruf d UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH.
mengurai formulasinya karena dalam putusan hakim seringkali tidak dituang-
kan secara eksplisit. Derivasi pertimbangan hakim perlu dicermati agar tersusun
proposisi yang akhirnya dapat dinilai derajat kebenarannya.
Jika menilik dari putusan kasus cramoil, dapat diurai premis mayor dan minor
untuk memberikan kesimpulan.
Premis mayor setiap orang yang memasukkan limbah B3 kedalam Wilayah NKRI se-
bagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf d adalah tindakan yang
dilarang oleh peraturan perundang-undangan
Premis minor terdakwa CP sebagai nahkoda Kapal membawa muatan limbah B3 dalam
IBC Tank ke Wilayah NKRI
Kesimpulan terdakwa CP yang membawa muatan limbah B3 dalam IBC Tank ke Wilayah
NKRI adalah tindakan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan
Pidana berlapis dijatuhkan kepada Nahkoda Kapal yang mengangkut limbah cair tanpa
izin ke perairan Nongsa, Batam di Kepulauan Riau.
T
ahun 2021 menjadi tonggak ketentuan peraturan perundang-un-
penting bagi penguatan penega- dangan. Penjelasan Pasal 74 justru
kan hukum lingkungan hidup dan mengerdilkan substansi Pasal 74 dan
kehutanan (LHK) di Indonesia, karena menimbulkan ketidakpastian hukum.
Mahkamah Konstitusi (MK) mengabul- Dalam Penjelasan Pasal 74, yang di-
kan gugatan uji konstitusi terhadap UU maksud dengan “penyidik TPA” hany-
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pence- alah enam instansi, yaitu Kepolisian
gahan dan Pemberantasan Tindak Pi- Negara Republik Indonesia (Polri), Ke-
dana Pencucian Uang (UU PPTPPU). jaksaan, Komisi Pemberantasan Ko-
MK melalui Putusan Nomor 15/PUU- rupsi (KPK), Badan Narkotika Nasional
XIX/2021 menyematkan kewenangan (BNN), serta Direktorat Jenderal (Dit-
penyidikan tindak pidana pencucian jen) Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai
uang (TPPU) bagi Penyidik tindak pi- Kementerian Keuangan.
dana asal (TPA), termasuk Penyidik
bidang LHK. Putusan MK ini menga- Berdasarkan rumusan Penjelasan Pas-
khiri ambiguitas antara batang tubuh al 74 UU PPTPPU, Penyidik LHK tidak
Pasal 74 dengan Penjelasan Pasal 74 termasuk dalam instansi yang ber-
UU PPTPPU. Pasal 74 UU PPTPPU wenang melakukan penyidikan TPPU.
menyatakan bahwa penyidikan TPPU Ketentuan tersebut menimbulkan ker-
dilakukan oleh penyidik TPA sesuai ugian karena kerap kali Penyidik LHK
dengan ketentuan hukum acara dan menemukan adanya dugaan TPPU
GAKKUM KLHK
REORIENTASI
PENEGAKAN
HUKUM BERBASIS
DEKRIMINALISASI
BERSYARAT
TERHADAP PELANGGARAN
ADMINISTRATIF DI DALAM
KAWASAN HUTAN
P
aradigma kemakmuran suatu
negara saat ini ditentukan oleh
kemampuannya melakukan
investasi di luar batas negara se-
bagaimana hasil kajian Kenichi Ohmae
tentang pertumbuhan perekonomian
global. Walaupun pada kenyataann-
ya, faktanya sangat berbeda karena GAKKUM KLHK
Keterangan Grafis: Grafik Data Penegakan Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Ditjen Gakkum KLHK, 2022
Gambar di atas menunjukkan bahwa han dan satwa liar, dan 175 kegiatan
jumlah kegiatan penegakan hukum penegakan hukum perambahan hutan.
fluktuatif per tipologi pelanggaran. Tren Apabila disandingkan dengan putusan
penegakan hukum khususnya penega- pengadilan, berdasarkan hasil kajian
kan hukum terhadap pelanggaran di Lembaga Kajian dan Advokasi Inde-
bidang kehutanan menunjukkan an- pendensi Peradilan (LeIP) pada tahun
gka yang tinggi. Dari 1.241 kegiatan 2020, penjatuhan vonis penjara terha-
penegakan hukum lingkungan hidup dap pelanggaran di bidang kehutanan
dan kehutanan, terdapat 653 kegia- belum memenuhi rasa keadilan dalam
tan penegakan hukum terhadap keja- masyarakat sebagaimana dalam tabel
hatan pembalakan liar, 355 kegiatan di bawah ini.
penegakan hukum peredaran tumbu-
No. Jenis Perkara < 1 tahun 1 s/d 5 tahun > 5 tahun Akumulasi
GAKKUM KLHK
UU CK dan PP Nomor 24 Tahun 2021 dapat menjadi resolusi dalam penyelesaian pelanggaran di bidang
kehutanan melalui penegakan hukum administratif dengan aspek dekriminalisasi bersyarat terhadap pelang-
garan sebelum berlakunya UU CK.
didalamnya pembalakan liar. Penggu- ran nilai-nilai tahap akhir, untuk mencip-
naan kawasan hutan secara tidak sah takan dan memelihara, serta memper-
dipandang sebagai sebuah pola ter- tahankan kedamaian dan pergaulan.
organisir oleh segelintir oknum tanpa Sejalan dengan pendapat kedua ahli
adanya akses legal yang diterbitkan tersebut, pencegahan dan pemberan-
oleh instansi pemerintahan yang sah. tasan perusakan hutan adalah bagian
Pencegahan dan pemberantasan pe- dari kerangka penegakan hukum kare-
rusakan hutan pada dasarnya adalah na merupakan kolaborasi antara upaya
langkah penegakan hukum. Penega- preventif dan represif dalam perlindun-
kan hukum menurut Satjipto Rahard- gan hutan.
jo adalah proses untuk mewujudkan
keinginan hukum yaitu pikiran-pikiran Menjadi wewenang dan tanggung
dari badan-badan pembuat undang-un- jawab Pemerintah bersama Pemerin-
dang yang dirumuskan dan ditetapkan tah Daerah untuk melakukan pencega-
dalam peraturan hukum yang kemudi- han terjadinya kerusakan hutan melalui
an menjadi kenyataan. Senada dengan berbagai aksi kolaboratif maupun sink-
pendapat Satjipto, Soerjono Soekanto ronisasi tugas dan fungsi jabatan lintas
berpendapat bahwa penegakan hukum sektor. Ketentuan pidana dalam UU
adalah kegiatan untuk menyelaraskan Nomor 41 Tahun 1999 dan UU Nomor
hubungan nilai-nilai yang terjabarkan 18 Tahun 2013 sebenarnya sudah cuk-
dalam kaedah-kaedah yang mantap up tegas dan progresif dalam menindak
dan pengejawantahan dalam sikap dan pelaku kejahatan di sektor kehutanan.
tindakan sebagai rangkaian penjaba- Ketentuan sanksi pidana yang dijatuh-
GAKKUM KLHK
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada lahan gambut di Provinsi Jambi tahun 2019
K
ebakaran hutan dan lahan (kar- sidangan. Tulisan ini mengulas pros-
hutla) merupakan kejahatan es analisis SIG secara manual untuk
yang luar biasa (Sani,2019), aki- memperoleh data serta analisis yang
bat karhutla selain musnahnya keane- dapat dipergunakan dalam proses
karagaman hayati juga menyebabkan pembuktian kejahatan karhutla.
bencana kabut asap yang menimbul-
kan gangguan kesehatan secara ma- Karhutla terjadi setiap tahun di Indone-
sal, kerugian perekonomian, gangguan sia dan menjadi bencana yang mengan-
transportasi sampai dengan tergang- cam seluruh willayah Indonesia. Data
gunya hubungan antar negara akibat Kementerian Lingkungan Hidup dan
kabut asap (transboundary haze pol- Kehutanan (KLHK) menyebutkan total
lution). Penegakan hukum merupakan taksiran luas kebakaran hutan dan la-
salah satu bentuk penanggulangan han di Indonesia mengalami peningka-
kejahatan karhutla, Sistem Informasi tan dari 165,483.92 hektar pada tahun
Geografis (SIG) sangat membantu un- 2017 menjadi 529,266.64 hektar pada
tuk digunakan dalam upaya penega- tahun 2018. Luas kebakaran hutan
kan hukum, mulai dari penyelidikan, dan lahan di tahun 2019 kembali men-
penyidikan sampai dengan proses per- galami peningkatan menjadi 1,649,258
42 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
hektar (SiPongi, 2022). Data yang dike- di Indonesia dipengaruhi unsur kesen-
luarkan oleh World Bank Group pada gajaan untuk pembukaan lahan (land
januari 2016 bahwa antara bulan Juni clearing) terutama korporasi (Murti,
dan Oktober 2015 terdapat 2,6 juta H.A, 2017). Faktor curah hujan dan
hektar hutan dan lahan telah terbakar anomalinya menjadi indikator yang pal-
dengan kerugian diperkirakan menca- ing utama sebagai pemicu kebakaran
pai USD 16,1 miliar (Glauber, 2016). di Indonesia (Najafabadi, et al, 2015;
Akibat yang terjadi adalah menurun- Syaufina et al., 2004; Ceccato et al.,
nya kualitas udara sampai taraf yang 2010). KLHK telah melakukan penega-
membahayakan kesehatan dan akh- kan hukum tercatat sudah menangani
irnya menimbulkan dan meningkatkan 12 kasus pidana karhutla, 23 perkara
gangguan penyakit saluran pernafasan perdata yang sudah inkracht (Statistik
seperti ISPA, asma dan pneumonia Ditjen Gakum KLHK 2020). Dari data
serta penyakit mata. Penderita ISPA tersebut sebagian pelaku karhutla yang
pada daerah bencana asap meningkat ditangani oleh Ditjen Gakkum KLHK
sebesar 1,8–3,8 kali lebih besar dari adalah oknum korporasi. Kejahatan
jumlah penderita ISPA pada periode karhutla menurut Hartiwingsih (2015)
yang sama tahun-tahun sebelumnya tergolong extra ordinary crimes karena
(Saharjo, et al, 2018). perlu penanganan yang luar biasa.
Karhutla dipengaruhi oleh dua fak- SIG untuk forensik Kejahatan Kar-
tor yaitu faktor alam (biofisik) dan fak- hutla
tor perilaku manusia. Faktor biofisik
yang mempengaruhi terjadinya ke- Luasnya wilayah kerja penegakan hu-
bakaran hutan dan lahan antara lain kum yang membentang dari Aceh sam-
adalah bahan bakar, cuaca, waktu pai dengan Papua dengan berbagai
dan topografi. Adapun faktor perilaku karakteristik lahan membutuhkan alat
manusia lebih disebabkan oleh tinda- bantu untuk melakukan pengawasan,
kan kesengajaan dan kelalaian yang kurangnya alat bukti yakni tidak adan-
menyebabkan terjadinya kebakaran ya saksi-saksi yang melihat peristiwa
(Purbowaseso, 2004). pembakaran hutan dan atau lahan se-
cara langsung menjadi kendala dalam
Karhutla di Indonesia umumnya proses penegakan hukum. Perkem-
(99,9%) disebabkan oleh manusia, baik bangan alat bukti khususnya dalam
disengaja maupun akibat kelalaiannya. kasus karhutla diatur dalam Pasal 96
Sedangkan sisanya (0,1%) dimungk- Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
inkan karena alam (petir, larva gunung tentang Perlindungan dan Pengelolaan
berapi). Kebakaran yang disebabkan Lingkungan Hidup (PPLH) menyebut-
oleh manusia pada umumnya tidak ter- kan bahwa alat bukti tersebut adalah
jadi secara acak, kebakaran tersebut keterangan saksi, keterangan ahli, su-
biasanya akan mengikuti sebuah pola rat, petunjuk, keterangan terdakwa,
baik itu pola spasial maupun pola tem- dan/atau alat bukti lain termasuk yang
poral (Costafreda-Aumedes, Comas, diatur dalam peraturan perundang-un-
& Vega-Garcia, 2016). Kasus karhutla dangan. Mahkamah Agung menga-
data utama yang nanti menjadi bahan merupakan benar-benar kejadian ke-
untuk analisis, Data yang diperlukan bakaran yang sebenarnya di lapangan.
antara lain data titik panas (hot spot), Semakin tinggi selang kepercayaan,
citra satelit, data tematik dan indforma- maka semakin tinggi pula potensi bah-
si lapangan. wa hotspot tersebut adalah benar-be-
nar karhutla yang terjadi. Ada tiga kelas
1. Data hot spot tingkat kepercayaan dalam citra satelit
Pemantauan hotspot merupakan salah hotspot Tingkat kepercayaan hotspot
satu upaya pengendalian kejadian C < 30 persen artinya tingkat keper-
bencana karhutla dengan melakukan cayaan rendah dan tindakan yang di-
deteksi panas melalui bantuan satelit harapkan yaitu perlu diperhatikan, ting-
penginderaan jarak jauh dan SIG. kat kepercayaan hotspot C < 80 persen
Hotspot memiliki ragam variasi yang artinya tingkat kepercayaan sedang
tinggi baik secara temporal maupun dan tindakan yang diharapkan yakni
spasial sebagai sebuah indikator ter- waspada, Tingkat kepercayaan hotspot
jadinya kebakaran disuatu tempat den- C < 100 persen artinya tingkat keper-
gan tingkat kepercayaan tertentu. (Pu- cayaan tinggi dengan tindakan segera
tra et al, 2019). penanggulangan.
Ada tiga tingkatan selang kepercayaan
atau confidence level yang menun- Selain informasi selang kepercayaan
jukkan tingkat kepercayaan, bahwa sebagai penanda adanya kebakaran
hotspot yang dipantau dari data satelit lahan dan hutan, berikut adalah ciri-ciri
Si Pongi menyediakan fitur untuk me- (MODIS) NASA dan Visometer Infrared
ngunduh data hotspot dengan alamat Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dari
situs https://sipongi.menlhk.go.id. Un- NASA. Pada situs FIRM NASA ini kita
tuk mengunduh hotspot SiPongi dapat dapat melakukan pengunduhan data
dilakukan secara langsung tanpa hotspot pada 24 jam terakhir, 48 jam
melalui login, masuk ke “menu” kemu- terakhir, 7 hari terakhir sampai mundur
dian klik titik panas, kemuidan kita pilih setelah tujuh hari sebelumnya. Data
rentang waktu hotspot yang akan kita dapat diunduh dalam bentuk shapefile
unduh, lokasi sebaran hotspot yang (shp), googleearth KML dan Text Files
dipilih (propinsi atau seluruh Indone- (CSV), untuk pilihan satelitnya: MODIS
sia), kemudian kita pilih satelit/sensor dengan area 1 Km, VIIRS S-NPP den-
yang diinginkan, memilih level confi- gan area 375 meter dan VIIRS NOAA-
dence. Setelah semua sudah kita pilih 20 dengan area 375 meter.
kemudian kita klik “download” dengan
3 pilihan bentuk file yaitu : excel, txt
Kelebihan dari website ini, kita dapat
atau kmz. mengunduh file hotspot langsung da-
lam bentuk shapefile (shp) sehingga
c. FIRMS kita tidak repot untuk melakukan kon-
NASA menyediakan pelayanan dis- versi file. Kelebihan lainnya yaitu data
tribusi arsip data hotspot dinamakan dalam website ini gratis serta meny-
dengan Fire Information for Manage- ajikan data hotspot di seluruh dunia
ment Resources System (FIRMS), serta dapat melakukan pengunduhan
mendistribusikan data kebakaran aktif hotspot di tahun-tahun sebelumnya.
Near Real-Time (NRT) dalam waktu 3 Untuk keperluan ini kita dapat mengun-
jam pengamatan satelit dari Moderate jungi situs NASA pada alamat http://
Resolution Imaging Spectroradiometer firms.modaps.eosdis.nasa.gov.
c. Bahan : File hotspot, citra satelit adap feature spasial; dissolve adalah
(landsat 8-9 atau sentinel 2), file menggabungkan beberapa nilai ber-
(shp) data administrasi, file (shp) beda berdasar pada atribut tertentu.
data tematik (shp).
3. Analisis data
2. Pemprosesan data a. Langkah awal dalam pengolah-
Pengelolaan, pemrosesan dan anali- an data adalah pengumpulan data
sa data spasial biasanya bergantung hotspot, data citra satelit, data tem-
dengan model datanya. Pengelolaan, atik dan informasi lapangan.
pemprosesan dan analisa data spasial b. Langkah selanjutnya yaitu pengkla-
memanfaatkan pemodelan SIG yang sifikasian data hot spot menurut
berdasar pada kebutuhan dan anal- waktu (tahun / bulan / hari). Pe-
itiknya. Analitik yang berlaku pada metaan sebaran titik panas meng-
pemrosesan data spasial antara lain: gunakan data hot spot (pilih salah
overlay adalah merupakan perpad- satu satelit dan sensornya) dengan
uan dua layer data spasial; clip ada- tingkat kepercayaan tertentu (dis-
lah perpotongan suatu area berdasar arankan menggunakan data den-
area lain sebagai referensi; intersec- gan tingkat kepercayaan medium
tion adalah perpotongan dua area yang sampai dengan high) dan melaku-
memiliki kesamaan karakteristik dan kan overlay pada data titik panas
kriteria; buffer adalah menambahkan dengan peta tematik menggunakan
area di sekitar obyek spasial tertentu; fungsi clip di perangkat lunak Arc-
query adalah seleksi data berdasar Gis.
pada kriteria tertentu; union adalah c. Langkah selanjutnya pilih area yang
penggabungan / kombinasi dua area terdapat hot spot kemudian overly
spasial beserta atributnya yang berbe- dengan citra satelit (bisa landsat 8-9
da menjadi satu; merge adalah peng- ataupun sentinel 2).
gabungan dua data berbeda terh- d. Melakukan deliniasi sebaran hotspot
PENUTUP
Bahwa SIG sangat mendukung
membantu dalam proses penega-
kan hukum dari penyelidikan, peny-
idikan sampai dengan persidangan
pelaksanaan putusan pengadian.
Semakin lengkap data tematik yang
up date akan mendukung penega-
kan hukum karhutla. Kemajuan
ANALISA PENGUATAN
PENEGAKAN HUKUM
KEJAHATAN
TERHADAP
SATWA LIAR
Oleh : Arief Santosa
Perencana Ahli Muda
Setditjen Penegakan Hukum LHK
K
ejahatan terhadap satwa liar be- dengan saat ini, pengaturan terkait
rupa perburuan liar dan perda- perlindungan satwa liar di Indonesia
gangan ilegal menjadi suatu per- belum bisa mengatasi permasalahan
masalahan yang harus mendapatkan kejahatan terhadap satwa liar secara
perhatian khusus mengingat dampak- tuntas. Banyak faktor yang menyebab-
nya yang mengancam keberlangsun- kan upaya penegakan hukum terhadap
gan hidup manusia. Perdagangan ile- kejahatan satwa liar masih belum efek-
gal satwa liar merupakan salah satu tif. Penerapan UU Nomor 5 Tahun 1990
bentuk kejahatan terhadap satwa liar yang dirasa belum dapat memberikan
berupa kegiatan komersial bertaraf in- efek jera, serta kapasitas penegak hu-
ternasional dengan nilai mencapai juta- kum yang masih memiliki banyak ket-
an dollar (USD). INTERPOL dan UNEP erbatasan.
tahun 2016 memperkirakan kekayaan
alam di dunia telah diambil secara ile-Dalam perkembangannya, kejahatan
gal oleh para pelaku kejahatan dengan terhadap satwa liar dewasa ini telah
nilai mencapai USD 91 miliar - USD menjadi suatu bentuk kejahatan ter-
258 miliar. Permintaan satwa liar dari organisasi (organized crime) dan lin-
pasar gelap secara ilegal diperkirakan tas negara (transnational crime) yang
mencapai USD 20 miliar per tahun, tel- juga berbasis elektronik (cybercrime).
ah menyebabkan terus meningkatnya Meskipun telah banyak upaya penega-
kejahatan perburuan ilegal dan perda- kan hukum yang dilakukan selama ini,
gangan ilegal satwa liar. akan tetapi angka kejahatan terhadap
satwa liar masih tetap tinggi. Untuk itu,
Kejahatan terhadap satwa liar di Indo- perlu dilakukan banyak intervensi untuk
nesia masih marak terjadi seiring den- meningkatkan kapasitas penegakan
gan meningkatnya trend global per- hukum kejahatan terhadap satwa liar,
mintaan atas produk satwa liar. Sampai yaitu penyempurnaan kerangka regu-
Pasal 21 ayat 2 Undang Undang 5 Ta- Tipologi kejahatan terhadap satwa liar
hun 1990 memuat deskripsi aktivitas yang menjadi permasalahan di Indone-
yang berkaitan dengan tindak kejaha- sia, yaitu:
tan terhadap satwa liar, yaitu:
a. Perburuan ilegal
“(2) Setiap orang dilarang untuk: Kegiatan perburuan satwa liar se-
a menangkap, melukai, membunuh, cara ilegal merupakan kegiatan
menyimpan, memiliki, memelihara, perburuan terhadap satwa liar den-
mengangkut, dan mempemiaga- gan status dilindungi (satwa dilind-
kan satwa yang dilindungi dalam ungi), atau kegiatan perburuan di
keadaan hidup; dalam suatu kawasan yang tidak
b menyimpan, memiliki, memelihara, membolehkan adanya aktivitas per-
mengangkut, dan mempemiaga- buruan (Kawasan Konservasi dan
kan satwa yang dilindungi dalam Kawasan Lindung). Perburuan ile-
maupun denda yang diajukan oleh masuk dalam daftar satwa dilind-
jaksa maupun yang diputusakan ung (Peraturan Menteri LHK No-
oleh hakim pengadilan. Tow, et. al. mor P.106/MENLHK/ SETJEN/
(2021) menyatakan bahwa mema- KUM.1/12/2018). Untuk itu, peng-
hami nilai ekonomi dari kejahatan gunaan teknologi dan inovasi untuk
terhadap satwa liar merupakan lang- mengidentifikasi dan mendeteksi je-
kah awal untuk menghitung besarn- nis satwa dilindungi menjadi suatu
ya permasalahan bentuk kejahatan kebutuhan mendesak, agar proses
ini. Berbagai estimasi perhitungan pemeriksaan dapat berjalan lebih
nilai ekonomi yang ada saat ini ma- efektif.
sih belum pasti dan cenderung un-
derestimate, sehingga memerlukan Kejahatan terhadap satwa liar tel-
revisi perhitungan yang segera. ah bertransnformasi menjadi suatu
bentuk kejahatan terorganisasi lin-
Petugas yang melaksanakan kegia- tas negara/ transnational organized
tan pengawasan dan pengamanan crime (TOC) sehingga memerlu-
peredaran tumbuhan dan satwa kan respon global yang terkoordi-
dilindungi juga masih menghada- nasi dengan baik. Setiap negara
pi kendala dalam mengidentifikasi memiliki cara yang berbeda dalam
jenis satwa yang ditemukan pada menangani pelanggaran kejaha-
saat pemeriksaan, mengingat saat tan terhadap satwa liar, sebagian
ini terdapat 787 jenis satwa yang negara memilih untuk menghukum
Partispasi dan peran serta pada forum D. Penerapan ilmu pengetahuan dan
kerja sama di tingkat regional dan in- inovasi teknologi
ternasional harus terus diperkuat, jar- Salah satu upaya pemanfaatan ilmu
ingan kerja sama ini dapat digunakan pengetahuan dan teknologi yang ser-
untuk berbagi data dan informasi, pen- ing mucul untuk mendukung penega-
guatan kapasitas petugas, dan dukun- kan hukum di bidang satwa liar adalah
gan personel atau expert. Kerja sama penerapan Forensik DNA. Forensik
pertukaran data dan informasi memi- DNA satwa liar telah berkembang se-
liki peranan penting dalam suksesnya cara global, dimana banyak Negara
proses penegakan hukum. Protokol telah mulai membangun laboratorium
pertukaran informasi perlu dibangun, forensik satwa liar dan protokol koor-
khususnya data dan informasi intelejen dinasi pemanfaatan di antara instansi
baik pada tingkat nasional maupun in- penegak hukum. Forensik DNA dapat
ternasional. Pembangunan data base digunakan untuk melakukan profil in-
dan sistem bersama antar institusi ha- dividu satwa serta untuk mengidentifi-
rus terus dikembangkan untuk menga- kasi sumber spesies produk satwa liar,
komodir kebutuhan standar/protokol serta untuk mencocokkan bukti jejak
pertukaran data dan informasi, sistem dan bahkan untuk membangun ske-
MENATA ARSIP
SAMA DENGAN
MENATA HATI
Oleh : Finny Rufaida
Arsiparis Muda
GAKKUM KLHK
Setditjen Penegakan Hukum LHK
P
ernahkah kita masuk ke dalam suasana. Tidak ada seorang pun akan
gudang kantor dan mendapati nyaman untuk berlama-lama di ruang
tumpukan arsip yang menggu- tersebut karena khawatir kesehatann-
nung dengan kondisi yang berantakan? ya akan terganggu karena kondisi ru-
Tumpukan arsip diletakan tidak teratur angan yang tidak sehat.
dengan kondisi yang beragam, ada
yang kertasnya sudah kusut, ada yang Menata arsip diibaratkan seperti me-
warnanya sudah kecoklatan, robek, nata hati yang gundah gulana. Diperlu-
bahkan ada yang kondisinya sangat kan semangat yang tinggi, ketekunan
menyedihkan karena dimakan rayap. dan pengetahuan yang memadai untuk
Arsip juga hanya ditumpuk dan dima- membuat gunungan arsip yang tidak
sukan ke dalam karung, kontainer plas- teratur menjadi arsip yang tertata. Pe-
tik, kardus atau hanya diikat dengan talinataan arsip bertujuan agar arsip ter-
rafia. pelihara dengan baik, teratur dan aman
serta mudah ditemukan dengan cepat
Kondisi tersebut membuat suasana ti- untuk menghindari pemborosan tena-
dak indah dipandang mata, apalagi bila ga dan waktu. Arsip yang tertata akan
arsip digabungkan dengan tumpukan menghemat tempat penyimpanan, ter-
barang rusak dalam satu ruangan yang jaga kerahasian dan kelestariannya.
sempit dengan debu yang menempel
dan beterbangan, serta sirkulasi uda- Direktorat Jenderal Penegakan Hukum
ra yang pengap menambah runyam Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dit-
jen Gakkum KLHK) yang terbentuk se-
jak tahun 2015 telah menciptakan ban-
yak arsip yang terkait dengan kegiatan
penegakan hukum lingkungan hidup
dan kehutanan serta berbagai kegia-
tan penunjangnya. Arsip tersebut harus
dikelola sesuai dengan ketentuan seh-
ingga memudahkan dalam pencarian
arsip, efisiensi sarana dan prasarana
GAKKUM KLHK
arsip dan penghematan anggaran. Ber-
Kondisi arsip sebelum ditata dasarkan alasan tersebut Ditjen Gak-
GAKKUM KLHK
I
ndonesia merupakan salah satu neg- gunya keseimbangan ekologi tersebut,
ara di dunia yang memiliki kekayaan kemampuan alam untuk produksi akan
alam yang luar biasa. Dari sudut semakin menurun sedangkan kebutu-
lingkungan, kekayaan alam tersebut han manusia akan semakin meningkat
lebih dikenal dengan keanekaragaman seiring dengan pertumbuhan popula-
hayati. Namun demikian, kekayaan si. Kerusakan lingkungan juga dapat
tersebut saat ini sedang mengalami menyebabkan bencana alam yang
degradasi lingkungan yang sangat se- menimbulkan banyak korban baik ma-
rius akibat dari perilaku manusia yang terial maupun mental. (Fransis, 2009).
tidak bertanggung jawab (Zairin, 2013). Kerusakan lingkungan tersebut selain
Degradasi lingkungan atau kerusakan berdampak pada lingkungan juga me-
lingkungan hidup terjadi di mana-ma- nimbukan sengketa, atau kita sebut
na, baik dilakukan secara perorangan sengketa lingkungan hidup.
maupun dilakukan melaui perusahaan Sengketa lingkungan hidup adalah
tertentu. Aktivitas inilah yang membawa perselisihan antara dua pihak atau
dampak negatif yang besar terhadap lebih yang timbul dari kegiatan yang
lingkungan (Gafur, 2013:1). Kerusakan berpotensi dan/atau telah berdampak
lingkungan dapat mengganggu keseim- pada lingkungan hidup. Upaya untuk
bangan ekologi yang berdampak pada penyelesaian sengketa lingkungan hid-
eksistensi manusia. Dengan tergang- up dijelaskan lebih lanjut dalam UUP-
78 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
PLH dalam pasal 84: Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup berpedoman pada Peraturan
1. Penyelesaian sengketa lingkungan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Ta-
hidup dapat ditempuh melalui pen- hun 2013 tentang Pedoman Penyele-
gadilan atau di luar pengadilan. saian Sengketa Lingkungan sebagai
2. Pilihan penyelesaian sengketa acuan dalam penyelesaian sengketa
lingkungan hidup dilakukan se- lingkungan hidup dan Peraturan Men-
cara sukarela oleh para pihak yang teri Lingkungan Hidup No. 7 Tahun
bersengketa. 2014 tentang Penghitungan Kerugian
3. Gugatan melalui pengadilan ha- Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran
nya dapat ditempuh apabila upa- dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
ya penyelesaian sengketa di luar sebagai acuan bagi ahli dalam melaku-
pengadilan yang dipilih dinyatakan kan penghitungan kerugian lingkungan
tidak berhasil oleh salah satu atau hidup sebagai dasar tuntutan Kement-
para pihak yang bersengketa. erian Lingkungan Hidup dan Kehutan-
an kepada penanggung jawab usaha
Penyelesaian sengketa lingkun- dan/atau kegiatan.
gan hidup bersifat sukarela dan leb-
ih menekankan penyelesaian diluar Melalui cara tersebut diharapkan selain
pengadilan, artinya para pihak yang akan menimbulkan efek jera juga agar
bersengketa dapat memilih forum lingkungan pulih seperti semula dan
penyelesaian sengketa lingkungan hid- masyarakat terdampak bisa menerima
up apakah melalui pengadilan atau di ganti rugi akibat kerusakan lingkungan
luar pengadilan dan proses penyele- tersebut.
saian melalui pengadilan hanya dapat
dilakukan jika proses penyelesaian Dalam penyelesaian sengketa terse-
sengketa diluar pengadilan (mediasi) but tidak hanya unsur hukum yang
telah dilakukan dan tidak bisa berhasil
dikedepankan selain itu membutuhkan
menyelesaikan permasalahan. unsur teknis dalam analisis dan penen-
tuan kerugian, maka dari itu dibutuh-
Penyelesaian sengketa lingkungan hid- kan Pengendali Dampak Lingkungan
up di luar pengadilan dilakukan untuk yang menunjang untuk Penyelesaian
mencapai kesepakatan mengenai: Sengketa Lingkungan Hidup.
Jika benar terjadi kerusakan dan/ Pada saat melakukan kegiatan verifika-
atau pencemaran, maka penyelesa- si, ASN Pengendali Dampak Lingkun-
ian sengketa lingkungan hidup dapat gan memiliki peran sebagai berikut:
diselesaikan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut : a. Mendampingi ahli selama proses
verifikasi.
1. Verifikasi b. Berkoordinasi dengan ahli untuk
Verifikasi Sengketa Lingkungan Hidup memastikan pengambilan sampel
merupakan tahapan dalam penyele- dilakukan oleh analis laboratorium
saian sengketa lingkungan hidup yang dengan benar dan sesuai dengan
dilakukan untuk menentukan : kaidah.
a. Kebenaran terjadinya sengketa c. Ketika hasil laboratorium sam-
lingkungan hidup. pel telah keluar, ASN Pengendali
GAKKUM KLHK
B
erawal dari Laporan Kejadian dari berdasarkan Surat Keputusan Menteri
petugas Balai Besar Konservasi Pertanian Nomor : 132/Um/1954 tang-
Sumber Daya Alam (BBKSDA) gal 6 Desember 1954 dengan luas ±
Jawa Barat bahwa pada hari Jum’at 126,70 Ha. Kemudian ditetapkan ber-
Tanggal 5 November 2021 sekitar dasarkan Surat Keputusan Menteri Ke-
pukul 17.00 WIB, telah ditemukan 22 hutanan Nomor: 3585/Menhut/VII/2014
(dua puluh dua) batang kayu Sonoke- tanggal 25 Maret 2014 dengan luas
ling oleh warga Dusun Cibuyung Desa 131,57 Ha secara administrasi ter-
Cisampih Kecamatan Jatigede Kabu- masuk dalam wilayah Desa Cisampih
paten Sumedang yang diduga berasal Kecamatan Jatigede dan Desa Suka-
dari hasil penebangan pohon Sonoke- manah Kecamatan Jatinunggal Kabu-
ling di dalam Kawasan Hutan Cagar paten Sumedang Provinsi Jawa Barat
Alam Gunung Jagat secara tidak sah. dibawah pengelolaan wilayah kerja
Cagar Alam Gunung Jagat merupakan Seksi Konservasi Wilayah III Soreang
salah salah satu kawasan konservasi BBKSDA Jawa Barat.
Bila kita lihat dari daftar terduga pelaku Penyidikan (Sprindik). Ada 2 Sprindik
tersebut dapat dijelasksan bahwa ter- yang dikeluarkan oleh Kepala Balai
dapat 1 (satu) orang pelaku An. Sauda- Gakkum KLHK Wilayah Jabalnusra se-
ra JY alias KD alias A yang merupakan laku atasan penyidik, yaitu :
warga desa sekitar kawasan sebagai 1. SPRINDIK pada tanggal 8 Desem-
otak pelaku, namun baru 1 (satu) ta- ber 2021, dengan tersangka JY
hun menetap di desa tersebut. Pelaku alias KD alias A. Dalam perka-
atas nama KY dan DWK adalah war- ra dugaan tindak pidana dibidang
ga desa yang berada di luar kawasan Pencegahan dan Pemberantasan
Cagar Alam Gunung Jagat, dan 1 Perusakan Hutan (P3H) yaitu Se-
(satu) pelaku lahir , tinggal dan me- tiap orang dilarang melakukan ke-
netap di desa sekitar kawasan Cagar giatan penebangan pohon dalam
Alam Gunung Jagat yaitu atas nama IR kawasan hutan secara tidak sah
alias EB. diduga melanggar Pasal 12 huruf b
dan/atau huruf c Jo. Pasal 82 ayat
UPAYA PENYIDIKAN (1) huruf b dan/atau huruf c dan/atau
ayat (2) Undang-Undang RI Nomor
Setelah dilakukan Pulbaket, olah TKP, 18 Tahun 2013 tentang Pencegah-
dan lacak balak kemudian dilakukan an dan Pemberantasan Perusakan
gelar perkara dengan didasarkan bukti Hutan Jo. Pasal 12 huruf b dan/atau
permulaan yang cukup maka berkes- huruf c dan/atau Pasal 12A Jo. Pas-
impulan untuk dinaikan status dari al 82 ayat (1) huruf b dan/atau huruf
penyelidikan ke penyidikan. Kepa- c dan/atau ayat (2) Undang-Undang
la Balai Gakkum KLHK Wilayah Ja- RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang
balnusra mengeluarkan Surat Perintah Cipta Kerja.
83 | BULETIN GAKKUM KLHK | VOLUME 1, NO.1 / DESEMBER 2022
2. SPRINDIK pada tanggal 8 Febru- ANALISA YURIDIS
ari 2022 dengan tersangka KY Dalam hal ini timbul pertanyaan “Ke-
dan DWK . Dalam perkara dugaan napa Penyidik hanya mempidanakan
tindak pidana dibidang Pencegah- 3 (tiga) orang dari 4 (empat) pelaku,
an dan Pemberantasan Perusakan mengapa IR Alias EB tidak dilakukan
Hutan (P3H) yaitu Setiap orang penyidikan/pidana padahal sama-sa-
dilarang melakukan kegiatan pen- ma melakukan penebangan sonokeling
ebangan pohon dalam kawasan di Kawasan Hutan Cagar Alam Gunung
hutan secara tidak sah diduga me- Jagat ?”
langgar Pasal 12 huruf b dan/atau
huruf c Jo. Pasal 82 ayat (1) huruf b Berdasarkan fakta dan analisa kasus
dan/atau huruf c dan/atau ayat (2) didapat petunjuk bahwa telah terjadi
Undang-Undang RI Nomor 18 Ta- dugaan tindak pidana di bidang Pence-
hun 2013 tentang Pencegahan dan gahan dan Pemberantasan Perusakan
Pemberantasan Perusakan Hutan Hutan yaitu Setiap orang dilarang
Jo. Pasal 12 huruf b dan/atau huruf melakukan penebangan pohon da-
c dan/atau Pasal 12A Jo. Pasal 82 lam kawasan hutan tanpa memiliki izin
ayat (1) huruf b dan/atau huruf c yang dikeluarkan oleh pejabat yang
dan/atau ayat (2) Undang-Undang berwenang dan/atau Setiap orang dila-
RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang rang melakukan penebangan pohon
Cipta Kerja Jo Pasal 55 Ayat (1) dalam kawasan hutan secara tidak sah
Ke-1 KUHP. yang diduga dilakukan oleh JY alias KD
alias A, KY ,DWK dan IR alias EB yang
Dalam penyidikan menggunakan 2 terjadi di Kawasan Hutan Cagar Alam
(dua) saksi ahli, yaitu Ahli Hukum Pi- Gunung Jagat Desa Cisampih, Keca-
dana dari Universitas Parahiyangan matan Jatigede, Kabupaten Sumedang
Bandung dan Ahli Perpetaan dari Balai Provinsi Jawa Barat. Sehubungan den-
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah gan tindak pidana tersebut terhadap
XI Yogyakarta. Penyidik telah menyele- JY alias KD alias A, KY , DWK dapat
saikan Berkas Perkara dan telah dilaku- dipersangkakan telah melanggar se-
kan tahap 2 yaitu penyerahan tersang- bagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ka dan barang bukti kepada Jaksa huruf b dan/atau huruf c Jo. Pasal 82
Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Neg- ayat (1) huruf b dan/atau huruf c dan/
eri Sumedang, Jawa Barat. Bahkan atau ayat (2) Undang-Undang RI No-
ketiga tersangka yaitu JY alias KD alias mor 18 Tahun 2013 tentang Pencega-
A, KY dan DWK telah selesai disidang- han dan Pemberantasan Perusakan
kan dan telah memiliki ketetapan hu- Hutan Jo. Pasal 12 huruf b dan/atau
kum atau vonis dari Majelis Hakim Pen- huruf c dan/atau Pasal 12A Jo. Pasal
gadilan Negeri Sumedang, Jawa Barat. 82 ayat (1) huruf b dan/atau huruf c
Dalam Foto merupakan pelaksanaan dan/atau ayat (2) Undang-Undang RI
tahap 2 tersangka JY alias KD alias A Nomor 11 Tahun 2020;
oleh Penyidik kepada JPU Kejaksaan
Negeri Sumedang. Sementara IR Alias EB tidak dapat dip-
idana, hal ini dapat dijelaskan bahwa
Pasal 12 Huruf b : Setiap orang dila- Pasal 12 huruf b : Setiap orang dila-
rang melakukan penebangan pohon rang Melakukan penebangan pohon
dalam kawasan hutan yang tidak ses- dalam kawasan hutan tanpa memiliki
uai dengan izin pemanfaatan hutan; perizinan berusaha dari Pemerintah ;
Pasal 12 Huruf c : Setiap orang dila- Pasal 12 huruf c : Setiap orang dila-
rang melakukan penebangan pohon rang Melakukan penebangan pohon
dalam kawasan hutan secara tidak dalam kawasan hutan secara tidak
sah; sah;
Pasal 82 Ayat ( 2 ) : Dalam hal tindak Pasal 82 Ayat ( 2 ) : Dalam hal tindak
pidana sebagaimana dimaksud pada pidana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh orang perseo- ayat (1) dilakukan oleh orang perseo-
rangan yang bertempat tinggal di da- rangan yang bertempat tinggal di dalam
lam dan/atau di sekitar kawasan hutan, dan/atau di sekitar kawasan hutan ku-
pelaku dipidana dengan pidana penja- rang dari 5 (lima) tahun dan tidak terus
ra paling singkat 3 (tiga) bulan dan pal- menerus, pelaku dipidana dengan pi-
ing lama 2 (dua) tahun dan/atau pidana dana penjara paling singkat 3 (tiga) bu-
denda paling sedikit Rp500.000,00 lan dan paling lama 2 (dua) tahun dan/
(lima ratus ribu rupiah) dan paling ban- atau atau pidana denda paling sedikit
yak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)
rupiah). dan paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
KESIMPULAN
PUSTAKA
LHK. 2022. Laporan Kinerja Tahun 2021
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum
LHK. Direktorat Jenderal PHLHK.
Gafur, Lorensius. 2013. Mengorbankan FATF. 2020. Money Laundering and the Il-
Lingkungan demi Hidup Manusia. On- legal Wildlife Trade. FATF, Paris, France.
line: diakses pada https://www.academia.
edu/10457686/krisis-ekologis tanggal 09 GWP. 2014. Symposium on Combating
Juni 2022 pukul 10.00. Wildlife Crime: Securing Enforcement,
Ensuring Justice, and Upholding the Rule
UU Republik Indonesia Tentang Perlind- of Law. The Proceedings. Asian Develop-
ungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ment Bank.
Nomor : 32 tahun 2009.
INTERPOL. 2018. Global Wildlife Enforce-
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 ment: Strengthening Law Enforcement Co-
Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesa- operation Against Wildlife Crime. INTER-
ian Sengketa Lingkungan. POL.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. KLHK. 2021. Statistik 2020 Kementerian
7 Tahun 2014 tentang Penghitungan Ker- Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ke-
ugian Lingkungan Hidup Akibat Pencema- menterian LHK.
ran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hid-
up. Moeljatno. 2008. Asas-Asas Hukum Pi-
dana. Cet-8. Edisi Revisi. Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Pemberdayaan Apara-
tur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor Natalia, Indriyane Vera dan Priyatna, Ma-
30 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsion- ret. 2020. Optimization of The Multidoor
al Pengendali Dampak Lingkungan. Approach Implementation in Handling
Criminal Cases in The Environmental Field.
Ariagana, Balma. 2020. Pertanggungjawa- TALREV, Volume 5 Issue 1, June 2020: pp.
ban Pidana Lembaga Konservasi Atas Ek- 99-115.
sploitasi Satwa Liar Dilindungi Dalam Per-
agaan Satwa. Jurist-Diction Vol. 3 (3) 2020 OECD. (2019). The Illegal Wildlife Trade
in Southeast Asia: Institutional Capacities
Doly, Denico. 2015. Penegakkan Hukum in Indonesia, Singapore, Thailand and Viet
Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Nam. Paris: OECD Publishing.
Satwa Liar. Info Singkat Hukum, Vol. VII
UNEP and INTERPOL. 2016. The Rise of Handayani, T., Santoso, A. J., Dwiandi-
Environmental Crime: A Growing Threat to yanta, Y. (2014). Pemanfaatan Data Terra
Natural Resources, Peace, Development Modis Untuk Identifikasi Titik Api Pada Ke-
and Security. UNEP-INTERPOL Rapid Re- bakaran Hutan Gambut (Studi Kasus Kota
sponse Assessment. Dumai Provinsi Riau). Seminar Nasional
Teknologi Informasi Dan Komunikasi 2014
UNODC. 2016. World Wildlife Crime Re- (Sentika 2014).
port: Trafficking in Wildlife Species. UNO-
DC. Hird N Jennifer, Evan R. DeLancey, Greg-
ory J. Mc Dermid , Jahan Kariyeva, (2017),
UNODC. 2017. Enhancing the Detection, ‘Google earth engine, open-access satel-
Investigation and Disruption of Illicit Finan- lite data, and machine learning in support
cial Flows from Wildlife Crime. Asia/Pacific of large-area probabilistic wetland map-
Group on Money laundering. ping’, Remote Sensing Journal, www.mdpi.
com/journal/ remotesensing. 1315, doi:
USAID. 2015. Changes for Justice Project 10.3390/rs9121315
Wildlife Trade, Wildlife Crimes and Species
Protection in Indonesia: Policy and Legal Murti, H. A. (2017). Pentingnya dukungan
Context. USAID data “Pre Fire, On Fire, dan Post Fire “da-
lam Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan.
Chrisnawati, G. 2008. Analisa Sebaran Jurnal Analis Kebijakan.
Titik Panas Dan Suhu Permukaan Da-
ratan Sebagai Penduga Terjadinya Keba- Najafabadi, A. T. P., Gorgani, F., & Naja-
Ibid., hlm.47.
BULETIN
GAKKUM KLHK
KETENTUAN UMUM