Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN

“HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN LITERASI VISUAL


DENGAN HASIL PENCIPTAAN KARYA”
Penyusun: Sandi Erlan Rismaya, M.Pd.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
A. Judul Penelitian ........................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ............................................................ 3
C. Identifikasi Masalah .................................................................... 3
D. Pembatasan Masalah .................................................................. 3
E. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
F. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
G. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 4
2. Manfaat Praktis ....................................................................... 5
H. Kajian Pustaka ............................................................................ 5
1. Kemampuan Literasi Visual .................................................... 5
a) Pengertian Kemampuan .................................................... 5
b) Pengertian Literasi............................................................. 6
c) Pengertian Literasi Visual
2. Penciptaan Karya Film ............................................................ 8
a) Pengertian Penciptaan Karya ............................................ 8
b) Pengertian Film ................................................................. 8
3. Penelitian yang Relevan .......................................................... 9
4. Kerangka Berpikir ................................................................... 10
5. Hipotesis Penelitian ................................................................. 11
I. Metode Penelitian ........................................................................ 12
1. Penentuan Populasi dan Cara Pengambilan Sampel ............... 12
a) Populasi Penelitian ............................................................ 12
b) Sampel Penelitian .............................................................. 12
2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data .................................. 13
a) Metode Penelitian .............................................................. 13
b) Teknik Pengumpulan Data ................................................ 14

ii
1) Observasi ..................................................................... 14
2) Dokumentasi................................................................ 14
3) Kuesioner .................................................................... 14
4) Uji Validitas Instrumen ............................................... 15
5) Uji Reliabilitas Instrumen ........................................... 15
6) Teknik Analisis Data dengan Analisis Univariat ........ 16
7) Uji Persyaratan Analisis .............................................. 16
a. Uji Nomalitas ........................................................ 16
b. Uji Linearitas ......................................................... 17
8) Uji Hipotesis ................................................................ 17
J. Jadwal Kegiatan .......................................................................... 18
K. Rencana Anggaran Biaya ........................................................... 18
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran

iii
PROPOSAL PENELITIAN

A. Judul Penelitian
Penelitian ini berjudul “Hubungan antara Kemampuan Literasi Visual dengan
Hasil Penciptaan Karya” (Studi korelasi pada siswa kelas XII kompetensi keahlian
Produksi dan Siaran Program Televisi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di
kabupaten dan kota Sukabumi)
B. Latar Belakang Masalah
Penciptaan karya merupakan pengembangan pembelajaran tematik kejuruan
yang menyatukan berbagai kompetensi dasar dalam ruang lingkup kompetensi
keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi, salah satunya dengan membuat
karya film pendek sesuai dengan komitmen pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Hal ini sejalan dengan prinsip kurikulum kejuruan pada jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan yang berorientasi kepada kualitas proses yang dilakukan dan apresiasi
produk yang dihasilkan.
Penugasan individu berupa penciptaan karya pada siswa kompetensi keahlian
Produksi dan Siaran Program Televisi, sebagaimana muatan kompetensi bidang
keahlian (C1), kompetensi keahlian (C2) dan kompetensi keahlian(C3) dalam
kurikulum 2013 menjadi sebuah tantangan pembelajaran bagi guru dan siswa yang
terlibat dalam sebuah penciptaan karya. Perbedaan kemampuan psikomotorik
antarsiswa untuk setiap tahapan pengkaryaan yang meliputi tahapan pra produksi,
produksi, dan paskaproduksi menjadi sebuah kemasalahan ketika tahapan tersebut
berproses untuk memenuhi target deadline dan kualifikasi karya yang sesuai
dengan standar kompetensi lulusan.
Selain itu, dalam penugasan berkelompok, peran siswa sebagai seorang kru
atau kerabat kerja belum menunjukuan soliditas sebagai kelompok produksi
sehingga menimbulkan iklim pembelajaran yang tidak kondusif, dampaknya
proses penciptaan karya berpusat pada beberapa orang siswa bukan berorientasi
pada hasil kerja tim secara keseuruhan.
Hasil penciptaan karya film pendek sebagai penugasan individu dan kelompok
pada kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi tahun pelajaran
2020/2021 untuk siswa kelas XII (dua belas) di tiga Sekolah Menengah Kejuruan

1
yang mempunyai kompetensi keahlian tersebut, yaitu SMK Negeri 1 Sukalarang,
SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, dan SMK Swasta Pasim Kota Sukabumi
merupakan dampak dari perbedaan kemampuan antarindvidu maupun individu
sebagai bagian dari kelompok ketika proses penciptaan karya. Berdasarkan hasil
perolehan nilai kompetensi dan subkompetensi untuk ketuntasan individu sebesar
40 memenuhi kriteria kompeten dan 60 % tidak memenuhi kriteria kompeten
sedangkan untuk ketuntasan kelompok sebesar 45% memenuhi kriteria kompeten
dan 55% tidak memenuhi kriteria kompeten
Mencipta karya merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan kompleks
dan universal. Dalam revisi taksonomi Bloom, spesifikasi penciptaan karya yaitu
sebagai kemampuan ranah psikomotorik yang ada pada semua tingkatan.
Kompetensi penciptaan karya pada P1 dengan kemampuan merekonstruksi, P2
dengan kemampuan Merancang, P3 dengan kemampuan memproduksi, dan P4
dengan kemampuan membentuk. Kemampuan kompleks inilah yang terpetakan
dalam kemampuan literasi visual, baik sebagai media maupun representasi
kemampuan individu dan kelompok.
Literasi visual adalah kemampuan untuk menginterpretasi dan memberi
makna dari sebuah informasi yang berbentuk visual. Dalam literasi visual, sebuah
gambar visual bisa dibaca, dimaknai dan didekonstruksikan dengan
mengkomunikasikannya dalam pemahaman lain. Penciptan karya merupakan
kelanjutan dari mengkomunikasikan hasil dari aktivitas literasi tersebut. Oleh
karena itu, kemampuan literasi visual menjadi penting dan fundamental dalam
proses penciptaan karya.
Ada tiga komponen penting dalam proses penciptaan karya, yaitu karya,
pekarya dan khalayak atau audiens. Film sebagai sebuah hasil dari penciptaan
karya akan berproses dari ide yang ditampilkan dalam rangkaian gambar visual
sampai akhirnya khalayak membuat interpretasi sesuai dengan persepsi masing-
masing. Dalam kaitan ini, kemampuan literasi visual seorang kru, baik sebagai
individu maupun kelompok, nyatanya belum menunjang proses penciptaan karya,
padahal kemampuan literasi visual menjadi jembatan yang berkelanjutan dari satu
kompetensi ke kompetensi lainnya atau dari satu tahapan ke tahapan berikutnya.

2
Hubungan sebab akibat dua komponen pembelajaran tersebut, yaitu
kemampuan literasi visual dan penciptaan karya akan saling berkorelasi dalam
setiap kegiatan pra produksi, produksi dan paskaproduksi yang dilakukan oleh
siswa. Oleh karena itu, diperlukan rancang bangun pembelajaran yang
komprehensip untuk membuat proses pembelajaran yang lebih tepat dan terarah.
Berdasarkan identifikasi latar belakang masalah tersebut, ada keyakinan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan di antara keduanya, sehingga
diperlukan pendekatan dan metode ilmiah untuk menjadi sebuah kebenaran
melalui sebuah penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang berjudul
“Kemampuan Literasi Visual dengan Hasil Penciptaan Karya”. Studi korelasi
pada siswa kelas XII kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kabupaten dan kota Sukabumi
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, maka
dapat diidentifikasi permasalahananya adalah sebagai berikut :
1. Perolehan nilai kompetensi dan subkompetensi untuk ketuntasan individu
dan kelompok dalam penciptaan karya
2. Proses penciptaan karya berpusat pada satu orang siswa bukan berorientasi
pada hasil kerja tim atau kelompok.
3. Penugasan individu maupun kelompok dalam penciptaan karya pada siswa
kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi tidak
memenuhi waktu deadline dan kualifikasi karya seni
4. Adanya perbedaan kemampuan psikomotorik antarsiswa untuk setiap
tahapan pengkaryaan yang meliputi tahapan pra produksi, produksi, dan
paskaproduksi
5. Kemampuan literasi visual seorang siswa sebagai individu maupun
kelompok belum menjadi menunjang proses penciptaan karya
D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan tersebut, terdapat topik
bahasan permasalahan yang sangat luas. Oleh karena itu, dalam rancangan
penelitian ini akan fokus dan terpusat pada kemampuan literasi visual dengan

3
hasil penciptaan karya siswa kelas XII kompetensi keahlian Produksi dan
Siaran Program Televisi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kabupaten
dan kota Sukabumi
E. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran kemampuan literasi visual siswa kelas XII
kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi, Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di kabupaten dan kota Sukabumi
2. Bagaimana hasil penciptaan karya siswa kelas XII kompetensi keahlian
Produksi dan Siaran Program Televisi, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) di kabupaten dan kota Sukabumi
3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara kemampuan literasi visual
dengan hasil penciptaan karya siswa kelas XII kompetensi keahlian
Produksi dan Siaran Program Televisi, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) di kabupaten dan kota Sukabumi
F. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kemampuan literasi visual siswa kelas XII kompetensi
keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi, Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di kabupaten dan kota Sukabumi
2. Untuk mengetahui hasil penciptaan karya siswa kelas XII kompetensi
keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi, Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di kabupaten dan kota Sukabumi
3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara
kemampuan literasi visual dengan hasil penciptaan karya siswa kelas XII
kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi, Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di kabupaten dan kota Sukabumi
G. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapakan dapat mengemukakan konsep literasi visual
sebagai kajian yang inovatif dan berkelanjutan dalam membuat pemodelan
pembelajaran kejuruan yang berorientasi kepada kemampuan siswa
sebagai individu maupun kelompok.

4
2. Manfaat Praktis
a. Lembaga (BBPPMPV Seni dan Budaya)
Dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian untuk
memetakan konsep dan arah pembelajaran vokasi yang relevan dengan
karakteristik kebutuhan pendidikan bermuatan kedaerahan, nasional,
dan regional dalam momentum peningkatan kualitas guru Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian seni dan industri kreatif
b. SMK Bidang Keahlian Seni dan Industri Kreatif
Dengan adanya penelitian ini diharapkan terjadi perubahan dalam
tatanan sumber daya pembelajaran di sekolah untuk membuat desain
percepatan literasi sumber belajar sebagai pusat keunggulan sekolah
c. Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini muncul kepekaan masyarakat untuk
menggalakan gerakan literasi yang berorientasi kepada penajaman
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam berbagai bidang pekerjaan
dan sosial kemasyarakatan.
H. KAJIAN PUSTAKA
1. Kemampuan Literasi Visual
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang mempunyai arti dapat
atau bisa. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita
berusaha dengan diri sendiri. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI)
memperinci kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa
(bisa, sanggup) melakukan sesuatu.
Kemampuan juga sebagai identitas seseorang dalam bersikap dan
bertindak, sebagaimana penjelasan dari Hamzah Uno (2010:62) yang
mendefinisikan kemampuan sebagai karakteristik yang menonjol dari
seseorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan
superior dalam suatu pekerjaan atau situasi.
Sardiman (2009:73) mengemukakan kemampuan adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya pikiran

5
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Selain
kecakapan secara fisik, kemampuan juga merupakan representasi
psikologi seseorang. Hal tersebut sejalan dengan penjelasan Sulaeman
(2011:23), menurut Sulaeman, kemampuan adalah sifat yang dibawa
lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat
menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan atau ability merupakan kesanggupan seseorang sebagai
individu maupun kelompok untuk menyelesaikan tanggungjawabnya
dengan penuh kesadaran dan kehati-hatian sesuai dengan kesepakatan
yang dibuat.
b. Pengertian Literasi
Literasi berasal dari kata litterae yang berarti makna hurup,
Pengertian literasi secara luas adalah kemampuan berbahasa yang
mencakup kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
serta kemampuan berpikir yang termasuk elemen di dalamnya. Hal ini
sejalan dengan pejelasan dari Kusmana (2016: 6) yang menjelaskan
literasi sebagai melek hurup, kemampuan baca tulis,
kemelekwacanaan atau kemampuan dalam membaca dan menulis.
Kemendikbud (2016:8) menjelaskan literasi sebagai kemampuan
dalam mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara
cerdas. Farid Ahmadi mengungkapkan literasi adalah kemampuan atau
komptensi akan suatu pengetahuan dan dapat memanfaatkan
pengetahuan tersebut. Ni Nyoman Padmadewi dan Luh Putu Artini
menjelaskan literasi sebagai keberaksaraan, kemampuan membaca dan
menulis.
Berdasarkan paparan yang disampaikan tersebut, kemampuan
seseorang adalah hal utama dalam memahami konsep literasi. Literasi
akan selalu berkaitan dengan kemampuan, kecakapan, dan kompetensi
seseorang dalam berinisiasi untuk mendapatkan akses dan komunikasi
terhadap informasi dalam beragam bentuk dan saluran.

6
c. Pengertian Literasi Visual
Literasi visual adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami
ide-ide yang disampaikan secara visual, termasuk adegan, video, dan
gambar. Adegan, Video, dan gambar adalah bentuk media yang selalu
menjadi objek dalam proses literasi visual. (I Made Marthana Yusa dan
I Nyoman Agus Suarya, 2017:3) menarasikan literasi visual dalam
kehidupan sehari sebagai suatu strategi dan bagian dari proses
penyampaian pesan dengan rekayasa bentuk agar menarik perhatian.
Dalam pemahaman lain, literasi berkaitan dengan orientasi
seseorang dalam memaknai informasi secara terstruktur dan
argumentatif. Konsep literasi visual pun dimaknai sebagai
pemahaman yang lebih dengan kemampuan dalam menginterpretasi
dan memberi makna dari suatu informasi yang berbentuk gambar atau
visual (Dinny Devi Triana, (2020:3).
Visual literasi juga hadir dari pemikiran bahwa gambar bisa dibaca
dan bisa dikomunikasikan dari proses membaca. Konsep demikian
memaknai literasi sebagai akivitas yang tidak berdiri sendiri. Bahwa
literasi visual merupakan pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi dengan mengembangkan kemampuan dan
kebutuhan belajar menggunakan materi visual dan audiovisual (Feri
Sulianta, 2020:60).
Literasi visual juga dapat dipahami sebagai kemampuan
memahami informasi yang dikandung oleh gambar-gambar dan
kemudian mengungkapkanya dalam bentuk gambar (Burhan
Nurgiantoro, 2018:126)
Hal mendasar dari berbagai penjelasan literasi visual yang
dipaparkan tersebut, maka literasi visual dapat dimaknai sebagai
kompetensi yang melekat pada seseorang untuk melakukan tindakan
nyata dengan cara menginterpretasikan pesan dalam bentuk adegan,
gambar diam dan bergerak serta objek-objek yang tampak dan dapat

7
menjadi sebuah pengetahuan baru untuk bisa dikomunikasikan dengan
orang lain.
2. Penciptaan Karya Film
a. Pengertian Penciptaan Karya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penciptaan berasal
dari kata cipta yang berarti kemampuan pikiran untuk mengadakan
sesuatu yang baru; angan-angan yang kreatif. Menciptakan berarti
menjadikan sesuatu yang baru yang belum pernah ada.
Menurut Sahman, (1993:66) Mencipta pada dasarnya adalah
melahirkan sesuatu. Walaupun proses kelahiran itu diwarnai oleh
derita, rasa duka atau rasa takut, kesemuanya akhirnya bermuara pada
rasa suka cita.
Taksonomi Bloom dalam Anderson (2010:27) mencipta merupakan
proses menempatkan elemen, bersama-sama untuk membentuk satu
kesatuan yang utuh atau fungsional, meliputi: reorganisasi unsur ke
dalam pola atau struktur yang baru. Termasuk dalam kemampuan
mencipta yaitu menghipotesiskan, merencanakan, dan menghasilkan.
Sebagaimana penjelasan yang diuraikan tersebut, Penciptaan karya
bisa dimaknai sebagai proses kreatif untuk membuat mengembangkan
gagasan yang bisa dilihat, didengar dan dirasakan dengan cara
memvisualkan komponen-komponen pembentukya sehingga ada
wujud konkret baik berupa rancangan maupun hasil produk.
b. Pengertian Film
Menurut KBBI film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid
untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk
gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop). Menurut Undang-
undang perfilman tahun 2009, pasal 1 ayat 1 no 33, film adalah karya
seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi
massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau
tanpa suara dan dapat dipertunjukan.

8
Penjelasan lebih spesifik disampaikan (Effendy, 1996: 134) yang
memaknai film sebagai media komunikasi yang bersifat audio visual
untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang
berkumpul di suatu tempat tertentu.
Dalam pemahaman teknis, Film didefinisikan sebagai media
komunikasi yang mempunyai kandungan nilai seni dan budaya yang
menggabungkan unsur suara atau tanpa suara dan gambar didalamnya
(Tonny Limbong dan Janner Simarmata, 2020: 5). Pemaparan lain
menjelaskan bahwa film merupakan produk yang memiliki fungsi
entertaint, dikemukan (Tjasmadi, 2008: 44) bahwa Film sebagai
tontonan yang bersifat audiovisual dengan sendirinya berhubungan
dengan hiburan, dan film sebagai piranti menyampaikan pesan apa saja
yang bersifat dengar-pandang.
Dari berbagai penjelasan yang disampaikan tersebut, maka film bisa
didefinisikan sebagai pesan yang tersimpan dalam media perekaman
berupa tayangan audio visual yang mengandung tujuan tertentu untuk
orang lain atau Lembaga tertentu
3. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan penelusuran peneliti terhadap
berbagai literatur hasil penelitian sebelumnya yang relevan atau memiliki
keterkaitan dengan fokus permasalahan yang ditelitinya. Telaah pustaka
ini bertujuan agar tidak terjadi plagiasi terhadap karya-karya sebelumnya
dan mendukung karya peneliti sesudahnya serta sebagai referensi untuk
melakukan penelitian.
a. Penelitian oleh Siti Nurannisaa P.B., dalam Jurnal Elementary School
Education (ELSE) yang berjudul “Menghadapi Generasi Visual;
Literasi Visual Untuk Menstimulasi Kemampuan Berpikir Dalam
Proses Pembelajaran” Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
diperoleh gambaran bahwa kemampuan literasi visual sama dengan
kemampuan berpikir. Visual yang dikelola dengan baik dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan

9
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya untuk mempelajari
pengetahuan baru. Perancangan instruksional visual dapat menjadi
pilihan untuk mengembangkan literasi visual dalam proses
pembelajaran. Kompetensi literasi visual yang baik mampu
membentuk seseorang untuk dapat mengekspresikan gagasan yang
merangkum pemikiran mereka dan menginformasikannya kembali
kepada orang lain.
b. Penelitian oleh Marzuki Rachmi Afriani, dalam jurnal Edumedia
dengan judul “Analisis Kemampuan Literasi Visual Mahasiswa
Pendidikan Biologi di Universitas Kapuas Sintang, Kalimantan
Barat” diperoleh hasil analisis kemampuan literasi visual mahasiwa
prodi pendidikan Biologi di Universitas Kapuas menunjukkan bahwa
sebanyak 61,43 % memiliki kemampuan dalam membuat media
visual dan hanya sebagian kecil, yakni sebesar 43,14% yang tidak
mampu untuk melakukan editing video. Selain itu, sebanyak 60,58%
mahasiswa sudah mampu menafsirkan makna dari gambar yang
diujikan.
c. Penelitian oleh Ilham Ramadhan Perdana dalam skripsi yang berjudul
“Pengaruh Film Pendek Terhadap Kemampuan Literasi Visual
Aspek Berpikir Analitis Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Teknik
Pengambilan Gambar Bergerak”diperoleh gambaran bahwa terdapat
pengaruh pada kemampuan literasi visual aspek berpikir analitis
dalam memberikan penjelasan sederhana, membuat kesimpulan dan
membuat penjelasan lebih lanjut dengan menggunakan media film
pendek untuk pembelajaran.
4. Kerangka Berpikir
Literasi visual berkaitan dengan kecakapan seseorang dalam
menginterpretasi berbagai bentuk visual sebagai sumber daya
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menempatkan berbagai
komponen adegan, gambar diam, maupun gambar bergerak menjadi
sebuah hasil yang bisa dilihat, didengar dan dirasakan. Sumber daya

10
tersebut akan berdampak pada kontribusi seseorang dalam merancang,
memproduksi dan mengapresiasi sebuah karya penciptaan sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya. Dengan demikian, dalam penelitian ini
kerangka berpikirnya dapat dibuatkan sebagai berikut ini:

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir


Keterangan Gambar:
X : Variabel Kemampuan Literasi Visual
Y : Variabel Hasil Penciptaan Karya
r : Hubungan antara Kemampuan Literasi Visual dengan Hasil
Penciptaan Karya
5. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan, maka hipotesis atau
jawaban sementara yang akan dibuktikan kebenarannya adalah sebagai
berikut:
Ha : “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan
literasi dengan hasil penciptaan karya siswa kelas XII kompetensi
keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi, Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di kabupaten dan kota Sukabumi”.
H0 :“Tidak Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kemampuan literasi dengan hasil penciptaan karya siswa kelas XII
kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi,
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kabupaten dan kota
Sukabumi”.

11
I. Metode Penelitian
1. Penentuan Populasi dan Cara Pengambilan Sampel.
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Dalam
penelitian ini, pengambilan populasi targetnya (target population)
adalah seluruh siswa program keahlian Produksi dan Siaran
Program Televisi di Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di
kabupaten dan Sukabumi tahun pelajaran 2021/2022 yaitu sebesar
624 orang. Sedangkan untuk populasi terjangkau (accessible
population) adalah seluruh siswa kelas XII program keahlian
Produksi dan Siaran Program Televisi di SMK kabupaten dan kota
Sukabumi yaitu sebanyak 134 orang
b. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti.
Menurut Sudjana, sampel adalah bagian dari populasi terjangkau
yang memiliki sifat sama dengan populasi. Untuk mendapatkan data
yang akurat, faktual dan bisa dipertanggungjawabkan dalam
penyusunan penelitian ini, maka diperlukan penyusunan data
mengenai jumlah populasi denagn teknik pengambilan sampel yang
benar. Untuk teknik penghitungan sampel digunakan rumus Slovin
sepeti berikut ini:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2

Keterangan:
N : Jumlah siswa
n : Jumlah sampel
e : Keloggaran ketidaktelitan karena kesalahan sampel yang
dapat ditolerir sebesar 0,1

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya unit


sampel sebagai berikut :

12
134 134
𝑛= =
1 + 134(0,1)2 1 + 134 × (0,1)2
134
= = 57,26
2,34
Dengan demikian, dalam penelitian ini jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 57,26 orang responden. Pada perhitungan yang
menghasilkan pecahan dengan angka koma, maka dilakukan
pembulatan ke atas menjadi 58 responden
Berdasarkan data populasi terjangkau yang diambil dari kelas
XII di tiga sekolah yang berbeda, maka pengambilan sampel juga
harus dihitung berdasarkan jumlah siswa kelas XII di masing-
masing sekolah tersebut. Tenik pengambilan sebaran sampel
menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling.
Hasil penghitungannya sebagaimana dalam sajian tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Sebaran Populasi dan Sampel

2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data


a. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
termasuk jenis korelasional karena penelitian ini mencari ada
tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain. Dilihat dari sifatnya, termasuk desain penelitian asosiatif
kausal yaitu untuk mengetahui hubungan antara kemampuan
literasi visual dengan penciptaan karya. Sedangkan pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
yaitu penelitian yang menekankan analisisnya berdasarkan data-
data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.

13
b. Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Observasi sering disebut pula sebagai pengamatan.
Observasi atau pengamatan adalah memperhatikan sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra atau
pendengaran. Dengan demikian kegiatan observasi atau
pengamatan dalam penelitian ini dapat dilakukan melalui
penglihatan. Metode ini digunakan untuk mengetahui
kemampuan literasi siwa dan proses penciptaan karya. Metode
yang digunakan dalam proses observasi yaitu metode observasi
partisipasi pasif, dimana peneliti hadir dalam peristiwa, tetapi
tidak berpartisipasi atau berinteraksi dengan orang lain.
2) Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data
yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di
sekolah ataupun yang berada di luar sekolah. Studi dokumentasi
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, gambar, maupun tak tertulis.
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data kemampuan literasi visual dengan hasil
penciptaan karya berupa karya film. Data untuk variabel hasil
penciptaan karya menggunakan hasil karya yang akan dibuat
pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022
3) Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
cara menggunakan pertanyaan yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh orang sebagai responden. Dalam penelitian ini,
kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan literasi visual dan hasil penciptaan karya siswa

14
Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dalam
bentuk skala sikap dari Linkert, yaitu berupa pertanyaan atau
pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif.
Angket tertutup digunakan untuk mengungkap data kemampuan
literasi visual dan hasil penciptaan karya
4) Uji Validitas Instrumen
Kalibrasi yang dilakukan pada saat melakukan uji validitas
yaitu dengan menggunakan rumus koefisien korelasi produk
moment yaitu dengan cara melihat korelasi antarskor masing-
masing item pernyataan dengan skor total. Adapun rumusnya
adalah sebagai berikut:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y
N : Jumlah subyek
∑X : Jumlah skor butir soal X
∑Y : Jumlah skor total
∑X 2
: Jumlah kuadrat skor butir soal X
∑Y 2
: Jumlah kuadrat skor total
∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

5) Uji Realibilitas Instrumen


Reliabilitas menunjuk kepada keajegan pengukuran.
Keajegan suatu hasil tes adalah apabila dengan tes yang sama
diberikan kepada kelompok siswa yang berbeda, atau tes yang
berbeda diberikan pada kelompok yang sama akan memberikan
hasil yang sama. Jadi, berapa kalipun dilakukan tes dengan
instrumen yang reliabel akan memberikan data yang sama.
Untuk memperoleh reliabilitas instrumen, akan menggunakan
rumus Alpha Cronbach yaitu:

15
 k   b 
2

r11 =  k − 1 1 −  2 
   t 

Keterangan :
r11 : Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari
k : Banyaknya butir pertanyaan
 b 2
: Jumlah variansi skor butir soal ke-i
i : 1, 2, 3, 4, …n
 t
2
: Variansi total
6) Teknik Analisis Data dengan Analisis Univariat
Analisis univariat adalah suatu teknik analisis data
terhadap satu variabel secara mandiri, tiap variabel dianalisis
tanpa dikaitkan dengan variabel lainnya. Analisis univariat
biasa juga disebut analisis deskriptif atau statistik deskriptif
yang bertujuan menggambarkan kondisi fenomena yang
dikaji. Analisis univariat merupakan metode analisis yang
paling mendasar terhadap suatu data yang meliputi penyajian
mean, median, modus, tabel distribusi frekuensi, diagram
batang dan tabel kategori kecenderungan masing-masing
variabel.
7) Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji prasyarat analisis dimaksudkan untuk mengetahui
data yang dikumpulkan memenuhi syarat untuk dianalisis
dengan teknis statistik yang dipilih. Uji prasyarat meliputi
uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinearitas untuk
penelitian dengan menggunakan dua variabel bebas.
Untuk uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov digunakan rumus sebagai berikut:

𝑛1 +𝑛2
KS =1.36√
𝑛1 +𝑛2

16
Keterangan:
KS = Harga kolmogorov-smirnov yang dicari
n1 = Jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh
n2 = Jumlah sampel yang diharapkan
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai
hubungan linear atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut,
kedua variabel harus diuji dengan menggunakan uji F pada
taraf signifikansi 5% dengan menggunakan rumus:
𝑅𝑘𝑟𝑒𝑔
Freg =
𝑅𝑘𝑟𝑒𝑔

Keterangan:
Freg : Harga F garis linear
Rkreg : Rerata kuadrat regresi
Rkres : Rerata kuadrat residu

8) Uji Hipotesis
Analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini. Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur
atau mengetahui hubungan antara X dan Y. Uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product
Moment dari Karl Person. Harga koefisien korelasi yang
diperoleh selanjutnya dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf
signifikansi 5 %. Korelasi dikatakan signifikan jika rhitung lebih
besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5%.

17
J. Jadwal Kegiatan

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
No Jenis Kegiatan
Juli Agust Sept Okt Nov
1. Survey Awal ✓
2. Penyusunan Proposal ✓
3. Revisi Proposal ✓
Penyusunan Instrumen
4. ✓
Penelitian
5. Pembimbingan 1 ✓
6. Uji Coba Instrumen ✓
7. Pembimbingan 2 ✓
8. Penelitian ✓
9. Pembimbingan 3 ✓
Olah Data Statistika dengan
10. ✓
SPSS
11. Pembimbingan 4 ✓
Penyusunan Laporan Hasil
12. ✓
Penelitian
13. Presentasi Hasil Penelitian ✓
14. Revisi Presentasi ✓

K. Rencana Anggaran Biaya


Tabel 1.3 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Vol Biaya (Rp) Jumlah


1. ATK dan Bahan
1. ATK 5 250.000 1.250.000
2. Konsumsi 10 22.000 220.000
2. Penggandaan 5 150.000 750.000
3. Honor Pembimbing 1 2.500.000 2.500.000
4. Transport 4 750.000 3.000.000
5. Uang Harian Rapat Uji Coba Instrumen 4 50.000 200.000
6. Uang Harian Rapat Pengisian Angket 4 75.000 300.000
7 Pembelian Buku Referensi 8 125.000 1.000.000
8 Pulsa 1 750.000 750.000
9 Akomodasi Presentasi Penelitian 1 2.500.000 2.500.000
10 P3K 1 30.000 30.000
Jumlah Rp12.500.000

18
L. Daftar Pustaka
Ahmadi, Farid. (2019). Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi
Industri 4.0 dan Society 5.0. Donggala: Pilar Nusantara.
Anderson, L. W et al. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan (2019). Desain Induk Gerakan Literasi
Sekolah. Jakarta:Kemendikbud
Efendi, Usman dan Juhaya S. Praja, Pengantar Psikologi, Bandung:
Angkasa, 1993.
Effendy, Onong Uchyana. (1996). Ilmu Komunikasi: Teori dan Prakteknya.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamzah B. Uno. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di
Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara
Humar, Sahman. (1993). Mengenali Dunia Seni Rupa, Tentang Seni, Karya
Seni, Aktivitas Kreatif, Apresiasi, Kritik dan Estetika. Semarang: IKIP
Semarang Press.
I Made Marthana Yusa & I Nyoman Agus Suarya. (2016). Literasi visual
Hanoman. Jakarta: Animage.
Kusmana, Suherli. (2017). Pengembangan Literasi Dalam Kurikulum
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jurnal Pendidikan, Kebahasaan,
dan Kesusastraan Indonesia, Vol.1, No.1, hal. 141-150
Mukhtar, Radinal. (2015). Hubungan Motivasi Belajar dengan hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Musik Siswa
Kelas X SMA PIRI 1 Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Yogyakarta: FT UNY
Ni Nyoman Padmadewi & Luh Putu Artini. (2018). Literasi di
Sekolah:Teori dan Praktek. Bandung: Nila Cakra.
Nurannisaa P.B, Siti. (2017). Menghadapi Generasi Visual; Literasi Visual
Untuk Menstimulasi Kemampuan Berpikir Dalam Proses
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah
DasarVolume 1 Nomor 2a Desember 2017.
Nurgiantoro, Burhan. (2018). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Perdana Ilham, Ramadhan.(2019). Pengaruh Film Pendek Terhadap
Kemampuan Literasi Visual Aspek Berpikir Analitis Peserta Didik

19
Pada Mata Pelajaran Teknik Pengambilan Gambar Bergerak. Skripsi
Tidak Diterbitkan. Bandung: FIP Universitas Pendidikan Indonesia
Priyatno, Dwi. (2009). SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi dan
Multivariate. Yogyakarta: Gava Media
Rachmi Afriani, Marzuki. 2018. Analisis Kemampuan Literasi Visual
Mahasiswa prodi Pendidikan Biologi Di Universitas Kapuas
Sintang,Kalimantan Barat. Jurnal Komunikasi KAREBA 2(4) : 379-
385.
Sardiman AM. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Sitohang, Dolly Andreas. (2015). Potensi Publikasi Penciptaan Karya Seni
Rupa Universitas Negeri Jakarta Tingkat Strata I Pada Jurnal
Akademik. Skripsi Tidak Diterbitkan. Jakarta: FBS Universitas Negeri
Jakarta
Sudjana, Nana. (2010). Tuntunan Penyususnan Karya Ilmiah, Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sulianta, Feri. (2020). Literasi Digital Riset dan Perkembangannya dalam
Perspektif Social Studies. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tim Penyusun. (1997). Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tjasmadi, Johan HM. (2008). 100 Tahun Sejarah Bioskop di Indonesia.
Bandung: PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Triana, Dinny Devi. (2020). Pembelajaran & Penilaian Literasi Gerak
Berbasis Web.Yogyakarta: Deepublish.
Tonny Limbong & Janner Simamarta. (2020). Media dan Multimedia
Pembelajaran. Medan:Kita Menulis.
Undang-undang Perfilman tahun 2009, Pasal 1 ayat 1 No. 33

20
1. Surat Pernyataan Peserta

21
22

Anda mungkin juga menyukai