Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Pelajaran: Fisika

Disusun oleh:

MADRASAH ALIYAH NAHDLATUL WATHAN BORO’ TUMBUH


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن‬


Alhamdulillahi robbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam yang telah menganugerahkan keimanan,
keislaman, kesehatan, dan kesempatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul
"ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE" ini disusun dalam
rangka menyediakan salah satu bahan materi fisika.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai
pihak yang telah berkontribusi secara maksimal. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Meski demikian, penulis meyakini masih banyak yang perlu
diperbaiki dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi dalil,
sumber hukum, tata bahasa, dan bahkan tanda baca sehingga
sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian
sebagai bahan evaluasi penulis.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat
menjadi bacaan menarik bagi pembaca dan peserta seminar.

Boro’ Tumbuh, 8 Oktober 2022


A. Pengertian Elastisita
Elastisitas merupakan kecenderungan pada suatu benda untuk berubah dalam
bentuk baik panjang, lebar maupun tingginya, tetapi massanya tetap, hal itu
disebabkan oleh gaya-gaya yang menekan atau menariknya, pada saat gaya
ditiadakan bentuk kembali seperti semula.

Elastis atau elastisitas dapat juga didefinisikan kemampuan sebuah benda untuk


kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka
bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan
perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu Anda ketahui bahwa gaya
yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika
gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.

B. Sejarah Hukum Hooke


Robert Hooke (lahir 18 Juli 1635 – meninggal 3 Maret 1703 pada umur 67 tahun)
adalah seorang polymath Inggris yang memainkan peranan penting dalam revolusi
ilmiah, melalui kerja eksperimen dan teoretis. Dilahirkan di Freshwater di Pulau
Wight, Hooke menerima pendidikan awal di Sekolah Westminster. Pada 1653,
Hooke mendapatkan tempat di Christ Church, Oxford. Di sana ia bertemu dengan
Robert Boyle, dan mendapat pekerjaan sebagai asistennya.

Dia berada di satu waktu bersamaan kurator percobaan dari Royal Society dan
anggota dewan nya, Gresham Profesor Geometri dan Surveyor Kota London
setelah Kebakaran Besar London, di mana kapasitas ia tampaknya telah melakukan
lebih dari setengah dari semua survei setelah kebakaran. Hooke berperan penting
dalam merancang satu set perencanaan kontrol untuk London yang pengaruhnya
sampai sekarang. Allan Chapman telah ditandai sebagai “ini Inggris leonardo “.

Hooke belajar di Wadham College


selama Protektorat di mana ia menjadi salah satu dari kelompok erat merajut
bersemangat royalis berpusat di sekitar John Wilkins. Di sini ia bekerja sebagai
asisten Thomas Willis dan Robert Boyle, untuk siapa ia membangun pompa vakum
yang digunakan dalam Boyle hukum gas eksperimen. Dia membangun beberapa
yang paling awal teleskop Gregorian, mengamati rotasi Mars dan Jupiter dan,
berdasarkan pengamatannya fosil, adalah pendukung awal evolusi biologis. Ia
meneliti fenomena refraksi, menyimpulkan dengan teori gelombang cahaya, dan
adalah yang pertama untuk menyarankan hal yang mengembang saat dipanaskan
dan udara yang terbuat dari partikel-partikel kecil yang dipisahkan oleh jarak yang
relatif besar.
Dia melakukan pekerjaan merintis di bidang survei dan pembuatan peta dan
terlibat dalam pekerjaan yang menyebabkan peta modern pertama rencana-bentuk,
meskipun rencananya untuk London pada sistem grid ditolak demi membangun
kembali sepanjang rute yang ada. Dia juga datang dekat untuk menyimpulkan
bahwa gravitasi mengikuti suatu hukum kuadrat terbalik , dan bahwa seperti relasi
mengatur gerakan planet-planet, sebuah ide yang kemudian dikembangkan oleh
Newton. Sebagian besar karya ilmiah Hooke dilakukan dalam kapasitasnya sebagai
kurator percobaan dari Royal Society, sebuah pos ia diadakan dari 1662, atau
sebagai bagian dari rumah tangga Robert Boyle.

Hukum Hooke
hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi karena
sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara
proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi
normalnya, atau lewat rumus matematis
Hukum Hooke yang ditemukan dengan rumus tanda (-) menyatakan bahwa arah F
berlawanan dengan arah perubahan panjang x. Menurut Hooke , dengan x diukur
dengan posisi keseimbangan pegas. Tanda (-) menunjukkan bahwa pegas
diregangkan (L > 0), gaya yang dikerjakan pegas mempunyai arah sehingga
menyusutkan L. Sebaliknya, waktu mendesak pegas (L < 0), gaya pegas pada arah
L yang positif sedangkan k disebut konstanta pegas mempunyai dimensi
gaya/panjang.

F = – kx
di mana :

 F adalah gaya (N)


 k adalah konstante pegas (N/m)
 x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).

Pada 1660, Hooke menemukan hukum dari elastisitas yang menyandang namanya
dan yang menggambarkan variasi linier ketegangan dengan ekstensi dalam elastis
semi. Dia pertama kali menggambarkan penemuan ini dalam anagram yang
“ceiiinosssttuv”, yang solusinya ia diterbitkan pada 1678 sebagai “Ut Tensio, sic
vis” yang berarti “Sebagai ekstensi, sehingga gaya.” Karya Hooke pada elastisitas
memuncak, untuk tujuan praktis, dalam pengembangan tentang keseimbangan
semi atau pegas rambut, yang untuk pertama kalinya memungkinkan sebuah arloji
portabel – menonton – untuk menjaga waktu dengan akurasi yang wajar. Sebuah
perselisihan sengit antara Hooke dan Christiaan Huygens pada prioritas penemuan
ini adalah untuk terus selama berabad-abad setelah kematian kedua, tetapi catatan
tanggal 23 Juni 1670 di Folio Hooke, menggambarkan demonstrasi keseimbangan-
menonton dikendalikan sebelum Royal Society, telah diadakan untuk mendukung
klaim Hooke.

Memasuki abad 20
Hal yang menarik dari sudut pandang abad kedua puluh yang pertama kali
mengumumkan Hooke hukumnya elastisitas sebagai anagram. Ini adalah metode
yang kadang-kadang digunakan oleh para ilmuwan, seperti Hooke, Huygens,
Galileo , dan lain-lain, untuk menetapkan prioritas untuk penemuan tanpa
mengungkapkan rincian.
Hooke menjadi Kurator Percobaan pada 1662 ke yang baru didirikan Royal
Society , dan mengambil tanggung jawab untuk uji coba yang dilakukan pada
pertemuan mingguan. Ini adalah posisi yang dipegangnya selama lebih dari 40
tahun. Sementara posisi ini terus dia di tengah-tengah ilmu pengetahuan di Inggris
dan di luar, itu juga menyebabkan beberapa argumen dipanaskan dengan ilmuwan
lain, seperti Huygens dan khususnya dengan Isaac Newton dan Royal Society
Henry Oldenburg. Pada 1664 Hooke juga diangkat Profesor Geometry di Gresham
College di London dan Dosen Cutlerian dalam Mekanika.
Pada tanggal 8 Juli 1680, Hooke mengamati pola nodal terkait dengan mode
getaran pelat kaca. Dia berlari busur sepanjang tepi piring kaca ditutupi dengan
tepung, dan melihat pola nodal muncul.
C. Teori Hukum Hooke
Hukum Hooke menyelidiki hubungan antara gaya F yang merenggangkan sebuah
pegas dengan pertambahan panjang pegas (Δx), pada daerah batas elastisitas pegas.
Pada daerah elastisitasnya, Besar gaya luar yang dibrikan (F) sebanding dengan
pertambahan panjang pegas (Δx).

Persamaan hukum Hooke 


Dari bunyi hukum Hooke di atas, hukum Hooke dapat dituliskan : 
F = K . Δx atau K = F / Δx
Dimana:
F : besar gaya luar yang diberikan pada Pegas (N)
Δx : Pertambahan panjang pegas (m)
K : Konstanta Pegas (N/m)
Ketika sebuah pegas diberi gaya luar dengan ditarik, maka pegas akan
mengeluarkan gaya yang besarnya sama dengan gaya luar yang menariknya, tetapi
arahnya berlawanan (aksi = reaksi). Jika gaya yang diberikan pegas ini disebut
Gaya pemulih pegas (Fp), gaya pemulih ini juga sebanding dengan pertambahan
panjang pegas Δx. Secara matematis dapat
ditulis :
Fp = – K . Δx
Dari persaman persamaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam batas
elastisitas benda, gaya F sebanding dengan pertambahan panjang benda.
Pernyataan inilah yang dikenal dengan Hukum Hooke.
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya yang diakibatkan oleh
sifat elastisitas suatu bahan pegas atau peer. Besarnya hukum Hooke akan
sebanding dengan ertambahan panjang pegas diukur dari posisi setimbangnya.
Secaara matematis hukum Hooke dapat dituliskan :
F = – k . Δx
Dimana:
F : gaya luar yang diberikan (N)
k : konstante pegas (N/m)
Δx : pertambahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

D. Aplikasi Hukum Hooke


1. Neraca
Neraca yang dalam bahasa sehari – hari disebut timbangan . Neraca terdiri dari
beberapa jenis, salah satunya adalah neraca pegas yang memanfaatkan teori hukum
Hooke dalam aplikasinya. Neraca pegas digunakan untuk mengetahui massa tubuh
seseorang.
2. Dinamometer
Dinamometer merupakan alat ukur gaya. Di dalam dinamometer terdapat pegas.
Pegas akan bertambaha panjang ketika dinamometer diberi gaya. Hal ini sesuai
dengan teori hukum Hooke.
3. Ketapel
Ketapel biasa digunakan anak – anak untuk membidik buah ataupun burung yang
ada di atas. Cara penggunaan ketapel ialah batu yang akan digunakan untuk
membidik diletakkan di ujung karet kemudian karet ditarik sehingga keret
bertambah panjang. Setelah gaya tarik dihilangkan batu akan terlempar dan ketapel
aka kembali pada panjang awal. Hal ini sesuai dengan konsep hukum Hooke.
4. Kasur Pegas
Ketika tiduran di atas kasur pegas ada gaya berat yang diberikan ubuh pada kasur.
Akibat gaya berat tersebut pegas pada kasur akan termampatkan. Karena ada gaya
emulih pada pegas maka pegas akan meregang kembali. Karena ada gesek anara
pegas dan bagian dalam kasur maka peas akan berhenti bergerak. Sebagai akibat
dari gaya yang diberikan pegas kita akan merasa empuk saat tiduran di atas kasur
pegas.

E. Rangkaian Pegas
Susunan Seri
Saat pegas dirangkai seri, gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besarnya dan
gaya tarik ini = gaya tarik yang dialami pegas pengganti ( F1 = F2 = ….Fn).
Pertambahan panjang pegas pengganti seri = total pertambahan panjang tiap – tiap
pegas ( = x1 + x2 + ….. xn) maka nilai konstanta pengganti = total dari kebalikan
tiap – tiap tetapan pegas ( 1/ks = 1/k1 + 1/k2 + ….1/kn ).

Susunan Paralel
Saat pegas dirangkai paralel, gaya tarik pada pegas pengganti F = total gaya tarik
pada tiap pegas ( F = F1 + F2 + ….F ). Pertambahan panjang tiap pegas sama
besarnya ( xtotal = x1 + x2 + ….. xn ) maka nilai konstanta pengganti = total dari
tetapan tiap – tiap pegas (kp = k1 + k2 + …. kn).

F. Tengangan (Stress)
Jika sebuah benda elastis ditarik oleh suatu gaya, benda tersebut akan bertambah
panjang sampai ukuran tertentu sebanding dengan gaya tersebut, yang berarti ada
sejumlah gaya yang bekerja pada setiap satuan panjang benda. Gaya yang bekerja
sebanding dengan panjang benda dan berbanding terbalik dengan luas
penampangnya. Besarnya gaya yang bekerja dibagi dengan luas penampang
didefinisikan sebagai tegangan (stress).

Apabila gaya tersebut menyebabkan pertambahan panjang pada benda, maka


disebut tegangan tensil. Sebaliknya, jika gaya menyebabkan berkurangnya panjang
benda, maka disebut tegangan kompresional.
G. Renggangan (Strain)
Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang dengan
panjang awal.
Contohnya benda yang menggantung pada tali, menimbulkan gaya tarik pada tali,
sehingga tali memberikan perlawanan berupa gaya dalam yang sebanding dengan
berat beban yang dipikulnya (gaya aksi = reaksi). Respon perlawanan dari tali
terhadap beban yang bekerja padanya akan mengakibatkan tali menegang sekaligus
juga meregang sebagai efek terjadinya pergeseran internal di tingkat atom pada
partikel-partikel yang menyusun tali, sehingga tali mengalami pertambahan
panjang.

Jika tali  mengalami pertambahan sejauh Δl dari yang semula sepanjang L, maka
regangan yang terjadi pada tali merupakan perbandingan antara penambahan
panjang yang terjadi terhadap panjang mula-mula dari tali dan dinyatakan sebagai
berikut :

dimana :          
ΔL   =  perubahan panjang (perpanjangan)  ……………  (satuan panjang)
L    =  panjang awal (panjang semula) ……………   (satuan panjang)
karena pembilang dan penyebutnya memiliki satuan yang sama, maka regangan
adalah sebuah nilai nisbi, yang dapat dinyatakan dalam persen dan tidak
mempunyai satuan.

H. Sejarah Modulus Young


Thomas Young adalah seorang dokter Inggris dan ahli fisika, dengan pikiran yang
brilian dan kepentingan eklektik. Thomas lahir di Milverton, Somerset, Inggris
pada tanggal 13 Juni 1773. Pada usia empat belas dikatakan bahwa ia berkenalan
dengan Latin, Yunani, Perancis, Italia, Ibrani, Arab dan Persia. Begitu besar
pengetahuan bahwa ia dipanggil dipanggil Fenomena Muda oleh teman-temannya
di Cambridge. Ia belajar kedokteran di London, Edinburgh, dan Göttingen dan
mendirikan praktek medis di London.minat awal-nya dalam persepsi akal, dan ia
adalah orang pertama yang menyadari bahwa mata memfokuskan dengan
mengubah bentuk lensa. Ia menemukan penyebab astigmatisme, dan inisiator,
dengan Helmoltz, dari teori warna tiga persepsi, percaya bahwa mata dibangun arti
warna hanya menggunakan tiga reseptor, untuk merah, hijau dan biru. Pada 1801 ia
diangkat sebagai Profesor Fisika di universitas Cambridge.
Artikel utamanya menggambarkan karakterisasi elastisitas yang kemudian dikenal
sebagai modulus Young , dinotasikan sebagai E, pada tahun 1807, dan selanjutnya
didituliskan dalam karya-karya berikutnya seperti 1845 Kursus Dosen Filsafat
Alam dan Seni Mekanik. Namun, penggunaan pertama dari konsep modulus Young
dalam percobaan adalah dengan Giordano Riccati pada tahun 1782
Modulus Young yang mengaitkan stres (tekanan) dalam tubuh untuk berhubungan
strain nya (perubahan panjang sebagai rasio dari panjang asli), yaitu, stres = E ×
strain, untuk dimuat spesimen uniaksial. modulus Young tidak tergantung pada
komponen yang diperiksa, yaitu, itu adalah aset yang material yang melekat
(modulus merujuk pada sebuah aset yang material yang melekat). Modulus Young
diizinkan, untuk pertama kalinya, prediksi regangan dalam subjek komponen
tegangan diketahui (dan sebaliknya). Sebelum kontribusi Young, insinyur yang
diperlukan untuk menerapkan F Hooke hubungan kx = untuk mengidentifikasi
deformasi (x) dari suatu subjek tubuh untuk sebuah beban yang diketahui (F), di
mana (k) konstan adalah fungsi dari kedua geometri dan material di bawah
pertimbangan. Menemukan k diperlukan pengujian fisik untuk setiap komponen
baru, sebagai F = hubungan kx merupakan fungsi dari kedua geometri dan
material. Modulus Young hanya bergantung pada bahan, tidak geometri, sehingga
memungkinkan sebuah revolusi dalam strategi rekayasa.

I. Teori Mudulus Young


Modulus elastisitas sering disebut sebagai Modulus Young yang merupakan
perbandingan antara tegangan dan regangan aksial dalam deformasi yang elastis,
sehingga modulus elastisitas menunjukkan kecenderungan suatu material untuk
berubah bentuk dan kembali lagi kebentuk semula bila diberi beban (SNI 2826-
2008).
Modulus elastisitas merupakan ukuran kekakuan suatu material, sehingga semakin
tinggi nilai modulus elastisitas bahan, maka semakin sedikit perubahan bentuk
yang terjadi apabila diberi gaya. Jadi, semakin besar nilai modulus ini maka
semakin kecil regangan elastis yang terjadi atau semakin kaku
Besarnya pertambahan panjang yang dialami oleh setiap benda ketika merenggang
adalah berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung dari elastisitas
bahannya. Sebagai contoh, akan lebih mudah untuk meregangkan sebuah karet
gelang daripada besi pegas. Untuk merenggangkan sebuah besi pegas
membutuhkan ratusan kali lipat dari tenaga yang dibutuhkan untuk merenggangkan
sebuah karet gelang.

Ketika diberi gaya tarik, karet ataupun pegas akan meregang dan mengakibatkan
pertambahan panjang baik pada karet gelang ataupun besi pegas. Besarnya
pertambahan yang terjadi tergantung pada elastisitas bahannya dan seberapa besar
gaya yang bekerja padanya. Semakin elastis sebuah benda, maka semakin mudah
benda tersebut untuk dipanjangkan atau dipendekan. Semakin besar gaya yang
bekerja pada suatu benda, maka semakin besar pula tegangan dan regangan yang
terjadi pada benda itu, sehingga semakin besar pula pemanjangan atau pemendekan
dari benda tersebut. Jika gaya yang bekerja berupa gaya tekan, maka benda akan
mengalami pemendekan, sedangkan jika gaya yang bekerja berupa beban tarik,
maka benda akan mengalami perpanjangan.

Bisa disimpulkan bahwa :


regangan (ε) yang terjadi pada suatu benda berbanding lurus dengan tegangannya
(σ) dan berbanding terbalik terhadap ke elastisitasannya. Ini dinyatakan dengan
rumus :

Bila nilai E semakin kecil, maka akan semakin mudah bagi bahan untuk
mengalami perpanjangan atau perpendekan.
Jika kita menguraikan rumus tegangan dan regangan didapat persamaan:

Dalam SI, satuan Modulus Young sama dengan satuan tegangan (N/m2), karena
pembagian tegangan dengan regangan tidak menimbulkan pengurangan satuan
(regangan tidak memiliki satuan).
Semakin besar regangan yang terjadi, maka semakin kecil nilai modulus elastisitas.
Semakin besar nilai modulus suatu benda, maka semakin sulit benda tersebut dapat
memanjang, dan sebaliknya.

 Jika modulus elastisitas menyatakan perbandingan antara tegangan terhadap


regangan volume, maka disebut dengan Modulus Bulk yang menunjukkan
besarnya hambatan untuk mengubah volume suatu benda, dan
 Jika modulus elastisitas menyatakan perbandingan antara tegangan terhadap
regangan shear, maka disebut dengan Modulus Shear yang menunjukkan
hambatan gerakan dari bidang-bidang benda padat yang saling bergesekan.
Dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan nilai dari modulus elastisitas berbagai
jenis benda.

Bahan Modulus Young Modulus Shear

(N/m2) (N/m2)

Besi 100.109 40. 109

Baja 200. 109 80. 109

Kuningan 90. 109 35. 109

Aluminum 70. 109 25. 109

Beton 20. 109 –

Marmer 50. 109 –

Granit 45. 109 –

Nylon 5. 109 –

Tulang 15. 109 80. 109

Air – –

Alkohol – –

Raksa – –

H2, He, CO2 – –


J. Aplikasi Modulus Young
Tiang dan Balok penyanggah pada pintu
Setiap rumah atau bangunan lainnya pasti memiliki pintu
atau penghubung ruangan yang bentuknya seperti gambar di bawah. Kebanyakan
bangunan menggunakan batu dan bata sebagai bahan dasar (disertai campuran
semen dan pasir).

Persoalannya, batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran walaupun
kuat terhadap tekanan. Dirimu bisa membuktikan hal ini. Jika disekitar tempatmu
terdapat batu dan bata, jika batu dan bata ditumpuk(disusun secara vertikal) dalam
jumlah banyak, batu dan bata tidak mudah patah (bentuknya tetap seperti semula).
Dalam hal ini batu dan bata sangat kuat terhadap tekanan. Tetapi jika batu dan bata
mengalami tegangan tarik dantegangan geser, batu dan bata mudah patah. Oleh
karena itu digunakan balok untuk mengatasi masalah ini. Balok mampu mengatasi
tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. Jika anda amati balok
penyanggah pada pintu rumah, tampak bahwa balok tersebut tidak berubah bentuk.
Sebenarnya terdapat perubahan bentuk balok(amati gambar di bawah), hanya
perubahannya sangat kecil sehingga tidak tampak ketika dilihat dari jauh. Bagian
atas balok mengalami mampatan akibat adanya tegangan tekanyang disebabkan
beban di atasnya (batu dan bata dkk), sedangkan bagian bawah balok mengalami
pertambahan panjang (akibat tegangan tarik). Tegangan geser terjadi di dalam
balok.

Anda mungkin juga menyukai