Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

IDENTIFIKASI KOMPETISI AWAL DAN KARAKSTRIKTIK SISWA

Dosen pengampu: Dr. L.parhanuddin, M. Pd.

Oleh: kelompok

1. LIZA LAELATUL FATONAH (210102233)


2. ASRY MULIANA (210102214)
3. IRMA PEBRIANTI (210102225)
4. LALU KUSUMA WARDI (210102229)

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata kuliah perencanaan & strategi pembelajaran

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)


UNIVERSITAS HAMZANWADI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatulloh hiwabarokatuh

Puji dan syukur kita haturkan kepada Allah SWT dimana berkat ramhat,

hidayah beserta izinnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat

waktu. Tidak lupa pula penulis haturkan sholawat beserta salam kepada junjungan

alam Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa Ummat nya dari

zamannya Mentari-mentari jahiliyah, sehingga kini kita berada dalam kesejukan

dan kedaimaian dibawah naungan Islam.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak dosen pengampu

Mata kuliah Pembelajaran Membaca dan Menulis Bapak Dr L. parhanuddin ,M. Pd.

Yang telah memberikan kami tugas ini, sehingga dapat memami materi terkait

“identifikasi kompetisi awal & karaktristik siswa”. Harapan penulis semoga dapat

memberikan manfaat dan pelajaran bagi semua yang membaca baik itu dari penulis

sendiri dan orang lain,lebih kurangnya penulis mohon maaf dan ucapan terimaksih.

Wassalamu’alaikum warohmatulloh hiwabarokatuh

Pancor ,1 april 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................

B. Rumusan Masalah ..................................................................................

C. Tujuan ...................................................................................................

D. Manfaat ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kompetisi Awal ............................................................... ....

B. Karkteristik siswa/peserta didik ......................................................... ....

C. Alternatif solusi masalah ................................................................... ....

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................

B. Saran .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perubahan sistem kurikulum yang terjadi rentang waktu singkat

mempengaruhi sistem pembelajaran dan pola belajar siswa. Seperti

diketahui bersama semenjak perubahan kabinet kementerian saat ini, dari

sebelumnya berdasarkan Kurtilas (kurikulum 2013) kini kembali kepada

KTSP 2006 (meskipun sebagian kecil yang lebih dari jangka waktu enam

bulan pelaksanaan Kurtilas ditetapkan untuk tetap menjalani sistem

kurikulum 2013). Perubahan ini pula turut mempengaruhi kualitas dan

kuantitas siswa dalam mobilitas dalam perlakukan pembelajaran serta hasil

yang didapat berupa kualitas pribadi masing-masing siswa/peserta didik.

Dalam proses mengajar tentunya seorang guru harus memiliki

sebuah perencanaan untuk persiapan bahan ajar kepada murid dalam hal-hal

apa yang akan disampaikan di dalam kelas dan melalui metode atau strategi

apa supaya apa yanga di sampaikan bisa di miliki oleh peserta didik. Salah

satu hal yang harus disiapkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran.

Rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) merupakan perangkat

pembelajaran yang harus dibuat oleh seorang guru ketika proses kegiatan

belajar mengajar akan dilaksanakan (Harsiati & Thamrin, 2012). Dalam

menyusun sebuah Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), seorang guru

haruslah melakukan sebuah analisis kebutuhan yang diperlukan oleh siswa


dalam mata pelajaran. Guru mengidentifikasi hal-hal apa saja yang

dibutuhkan siswa dalam artian hal apa yang belum dan sudah siswa ketahui

tentang sebuah materi pembelajaran yang akan di sampaikan, dengan tujuan

untuk mendalami mata pelajaran tersebut untuk lebih dalam.

Dalam menyusun sebuah perangkat pembelajaran beberapa hal

yang harus dilakukan dipenyusunan suatu RPP atau perangkat pembelajaran

lainnya yaitu : Analisis kebutuhan siswa sehingga munculah sebuah

Kompetensi dasar (KD) kemudian Kompetensi Dasar itu sendiri dijabarkan

kembali sehingga menghasilkan kemampuan siswa di dalam Kompetensi

Dasar. Kemudian analisis Karakteristik siswa dan lingkungan yang dimana

hasil analisis tersebut akan menghasilkan indikator kemudian disusun

menjadi tujuan pembelajaran, stategi, dan mengembangkan bahan ajar lalu

dikemas menjadi RPP ( Rencana pelaksanaan pembelajaran).

Aspek-aspek perseorangan siswa yang mempengaruhi kompetensi

awal dan karakteristik terangkum dalam aspek-aspek atau kualitas

perseorangan peserta didik. Aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap,

motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berfikir yang telah dimiliki

peserta didik. Seseorang terlahir ke dunia memiliki anugerah masing-

masing yang telah dilimpahkan oleh maha pencipta berupa suatu

kemampuan ataupun keahlian yang meski digali dan diasah secara

berkesinambungan, tentu saja dan tanpa kecuali siswa/peserta didik kita

(sebagai guru) disekolah, berupa diberkahinya suat u kemampuan dari segi

fisik maupun pikir.


Apabila dikaitkan dengan kompetensi dan pengertian karakteristik

terhadap pengertian peserta didik maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik

peserta didik adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari

minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan

awal yang dimiliki dengan kemampuan yang dibawanya semenjak lahir. Sehingga

ini saling keterkaitan atau dapat juga disimpulkan bahwa kompetensi dan

karakteristik peserta didik adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang

ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga

menentukan pola aktifitas dalam meraih cita-citanya.

Maka, kami dari kelompok lima bermaksud untuk mengidentfikasi secara

mendalam dilihat dari analisis mengidentifikasi kompetensi awal dan karakteristik

siswa/peserta didik ditinjau dari pelajaran Bahasa Inggris, berserta pembahasannya

secara lebih dalam.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apa itu Kompetensi awal?

2. Apa itu Karakteristik siswa/peserta didik?

3. Apa pengertian Kompetensi awal dan Karateristik siswa/perserta didik,

ditinjau dari para ahli?

4. Pendalaman materi pembelajaran Bahasa Inggris pada kompetensi awal siswa

SD kelas 3

5. Pedalaman materi bahasa Inggris pada karakteristik awal siswa SD kelas 3


C. Tujuan

ujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk pengetahui tentang kompetensi awal dan karakteristik siswa/peserta didik,

ditinjau dari pelajaran Bahasa Inggris.

2. Manfaat dalam mempelajari kompetensi awal dan karakteristik siswa/peserta

didik.

3. Mengetahui lebih didetail tentang kemampuan kompetensi awal dan karakteristik

siswa pada kelas lima SD ditinjau dari pelajaran Bahasa Inggris


BAB II

PEMBAHASAN

A. kompetensi awal

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) daring/ dalam jaringan online,

pengertian identifikasi adalah tanda kenal diri/bukti diri, atau penentu atau

penetapan identitas seseorang, benda atau lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan

mengidentifikasi adalah menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda atau

lainnya). Dalam perihal ini mengidentifikasi kompetensi dan karakteristik

siswa/peserta didik memiliki pengertian sebagai berikut:

a. Pengertian kompetensi awal

Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang mendasar dari seseorang individu,

yaitu penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang kinerja yang efektif ”A

competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related

to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or situation“

(Spencer & Spencer, 1993:9). Karakteristik yang mendasari (underlying

characteristic) berarti kompetensi merupakan bagian dari kepribadian seseorang

yang telah tertanam dan berlangsung lama, dapat memprediksi perilaku terkait

(causally related) dalam berbagai tugas dan situasi kerja. Penyebab, berarti bahwa

kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja (performance).

Acuan kriteria (criterion-referenced) berarti bahwa kompetensi secara aktual

memprediksi siapa yang mengerjakan sesuatu dengan baik atau buruk, sebagaimana

diukur oleh kriteria spesifik atau standar. Kompetensi (Competencies) dengan


demikian merupakan sejumlah karakteristik yang mendasari seseorang dan

menunjukkan (indicate) cara-cara bertindak, berpikir, atau menggeneralisasikan

situasi secara layak dalam jangka panjang.

Ada lima tipe karakteristik kompetensi, yaitu:

1. Motif-motif (motives), sesuatu yang secara konsisten dipikirkan dan

diinginkan, yang menyebabkan tindakan seseorang

2. Ciri-ciri (traits), karakteristik fisik dan respon-respon yang konsisten

terhadap situasi atau informasi

3. Konsep diri (self-concept), sikap-sikap, nilai-nilai atau gambaran tentang

diri sendiri seseorang.

4. Pengetahuan (knowledge), informasi yang dimiliki seseorang dalam area

spesifik tertentu.

5. Keterampilan (skill), kecakapan seseorang untuk menampilkan tugas fisik

atau tugas mental tertentu.

Level kompetensi seseorang terdiri dari dua bagian. Bagian yang dapat dilihat dan

dikembangkan, disebut permukaan (surface) seperti pengetahuan dan keterampilan,

dan bagian yang tidak dapat dilihat dan sulit dikembangkan disebut sebagai sentral

atau inti kepribadian (core personality), seperti sifat-sifat, motif, sikap dan nilai-

nilai. Menurut kriteria kinerja pekerjaan (job performance criterion) yang

diprediksi, kompetensi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:

1. Kompetensi permulaan atau ambang (threshold competencies) dan

2. Kompetensi yang membedakan (differentiating competencies).


Bagian pertama (threshold competencies) merupakan karakteristik esensial

minimal (biasanya adalah pengetahuan dan keterampilan) yang dibutuhkan oleh

seseorang untuk dapat berfungsi efektif dalam pekerjaannya akan tetapi tidak

membedakan kinerja pekerja yang superior dan kinerja pekerja yang biasa saja.

Kompetensi kategori kedua adalah kompetensi yang membedakan yaitu faktor-

faktor yang membedakan antara pekerja yang memiliki kinerja superior dan biasa-

biasa saja (rata-rata).

Kompetensi Inti

Dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas

tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada

kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini.

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Kelas II adalah sebagai berikut.

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.


3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan

kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta

didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar

dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti

sebagai berikut:

1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1;

2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan

KI-2;

3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3;

4. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.


Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata

pelajaran dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

B. Karakteristik Siswa/Peserta Didik

Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti tabiat watak,

pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap. Kata

“karakter” tersebut berasal dari bahasa Inggris Character bermakna hampir sama

dengan sifat, perilaku, akhlak, watak, tabiat dan budi pekerti. Sedangkan menurut

Ron Kurtus, karakter adalah satu set tingkah laku atau perilaku (behavior) dari

seseorang sehingga dari perilakunya tersebut, orang akan mengenalnya “ia seperti

apa”. Menurutnya karakter akan menentukan kemampuan seseorang untuk

mencapai cita-citanya dengan efektif, kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus

terang kepada orang lain serta kemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan aturan

yang ada.

Jika dikaitkan pengertian karakteristik dengan pengertian peserta didik

maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik adalah aspek-aspek atau

kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya

belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal yang dimiliki atau dapat juga

disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik adalah keseluruhan pola kelakuan

dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari
lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktifitas dalam meraih cita-

citanya.

Karakter seseorang peserta didik baik disengaja ataupun tidak, didapatkan

dari orang lain yang sering berada di dekatnya atau yang sering mempengaruhinya,

kemudian ia meniru untuk melakukannya. Oleh karena itu, seorang anak yang polos

sering sekali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya atau teman mainnya,

bahkan pengasuhnya. Seorang psikolog berpendapat bahwa karakteristik berbeda

dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat yang dibawa sejak lahir

dengan kata lain kepribadian bersifat genetik.

Karena karakteristik terbentuk dari proses meniru yaitu melalui proses

melihat, mendengar dan mengikuti, maka karakter sesungguhnya dapat diajarkan

secara sengaja. Oleh karena seorang anak bisa memiliki karakter yang baik atau

juga karakter buruk tergantung sumber yang ia pelajari atau sumber yang

mengajarinya.

Sejak dini siswa perlu diperkenalkan dengan berbagai perilaku positif

diantara perilaku yang bisa dipercaya, tanggung jawab, perhatian, tidak suka

berprasangka buruk, sering berbuat baik, mampu mengendalikan diri saat marah

dan kecewa, bisa bekerja sama dengan temannya, dan sebagainya. Tentunya

perilaku tersebut diperkenalkan secara bertahap dan dipraktekkan dalam kehidupan

sehari-hari.

1. Klasifikasi Karakteristik Peserta Didik


Siswa/perserta didik beraneka ragam latar belakang kehidupannya yang berasal dari

keluarga berbeda-beda, sehingga ini membentuk karakteristik siswa. Seperti saat

kita menonton film, didalamnya terdapat karakter-karakter tokoh film yang

beragam, maka didalam kelas pun terdapat karakter-karakter siswa yang mungkin

jauh beragam.

Ragam karakteristik ini ternyata mempengaruh bagaimana hasil implementasi

desain pembelajaran. Mungkin sebagian peserta didik sudah tahu apa yang kita

sampaikan, namun sebagian lain belum tahu sama sekali. Maka mengenal

karakteristik siswa sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Mengenal

karekteristik siswa tersebut misalnya dengan mengklasifikasikan karakteristik

siswa yang ada dalam kelas berdasarkan:

 Pribadi lingkungan yang terdiri dari umur, jenis kelamin, keadaan ekonomi,

orang tua, kemampuan pra sekolah dan lingkungan tempat tinggal.

 Psikis yang terdiri dari tingkat kecerdasan, perkembangan jiwa anak,

modalitas belajar, motivasi, bakat, dan minat.

2. Manfaat Klarifikasi Karakteristik Siswa

Dengan mengenal karakteristik siswa, maka dapat diketahui kualitas perseorangan

dan menjadi petunjuk dalam mengelola strategi pembelajaran manfaat yang lain

juga dapat dilihat di antaranya:

a. Guru dapat memperoleh kemampuan awal siswa sebagai

landasan dalam memberikan materi baru dan lanjutan.


b. Guru mengetahui luas dan jenis pengalaman belajar siswa,

berpengaruh terhadap daya serap siswa terhadap materi

baru yang akan disampaikan.

c. Guru dapat mengetahui latar belakang siswa dan keluarga

siswa. Meliputi tingkat pendidikan orang tua, sosial

ekonomi, emosional dan mental sehingga guru dapat

menyajikan bahan serta metode lebih serasi dan efisien.

d. Guru dapat mengetahui tingkat pertumbuhan,

perkembangan dan aspirasi dan kebutuhan siswa.

e. Guru dapat mengetahui tingkat penguasaan yang telah

diperoleh sebelum siswa.

3. Bentuk-Bentuk Karakteristik Perserta Didik.

Bentuk-bentuk karakteristik peserta didik yang ada di dalam kelas misalnya:

 Pelajar linguistik senang bermain kata-kata ketika ia membaca,

menulis dan berbicara.

 Pelajar interpersonal berbagi, membandingkan, bekerja sama,

memiliki banyak teman, serta belajar dengan dan dari orang lain.

 Pelajar intrapersonal bekerja sendirian di tempatnya sendiri,

menciptakan karya yang unik dan orisinal.

 Pelajar kinestetik senang bergerak, bersentuhan, menari, berolahraga,

dan sentuhan.
 Pelajar natural kecerdasan ini cukup spesifik. Orang yang peka

terhadap lingkungan bisa dikategorikan memiliki kecerdasan ini.

C.Alternatif dan solusi permasalahan

a. Cara mengidentifikasi kompetensi awal dan karakteristik siswa/peserta didik

Sebagai pendesain instruksional ada beberapa data yang harus dijawab

seperti dari mana jenjang siswa serta sejauh mana kompetensi, kemampuan atau

pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah dikuasai siswa sehingga dapat

mengikuti pembelajaran tersebut.

Ada 3 sumber yang bisa memberikan informasi pada pendesain

instrukstional yaitu :

1. Siswa atau calon peserta didik

2. Orang yang mengetahui kemampuan siswa seperti guru atau

atasanya

3. Guru mata pelajaran sebelumnya.

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam

menganalisis kebutuhan instruktional yaitu kuesioner, interview dan observasi serta

tes. Teknik ini dapat digunakan dalam mengidentifikasi perilaku awal peserta

didik.

Cara yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi perilaku awal siswa


1. Menuliskan daftar kompetensi dasar yang telah berhasil

dibuat dalam kegiatan analisis instruktional. Seperti:

a. Dalam bahasa Inggris daftar kompetensi dasar yang telah

dibuat yaitu/oleh penulis dalam analisis intruktional yaitu

 Mengungkapkan kosa kata yang berhubungan dengan

numbers, alphabet, things in the classroom, at school

and at home, part of body, clotches, fruits, animal,

place, transportation.

 Mengungkapkan ungkapan-ungkapan menyapa orang

yang belum dikenal dan sudah dikenal

 Mengungkapan ungkapan meminta, memberi

informasi dan ungkapan meminta, memberi maaf.

 Mengungkapkan ungkapan meminta, memberi jasa,

barang dan pendapat

 Memahami makna dalam teks lisan dalam untuk

descriptive (deskriptif) dan procedure (rincian).

 Membaca teks berbentuk descriptive (teks) dan

procedure dengan lafal dan intonasi yang baik.

 Memahami tata bahasa seperti tenses (simple present,

present tense, present continuos dan simple past).


 Membuat kalimat sederhana sesuai dengan tenses.

Misalnya: I have three books.

 Menulis kosa kata yang berhubungan dengan numbers,

alphabet , things in the classroom, at school and at

home, part of body, clotches, fruits, animal, place,

transportation dan verbs dengan benar.

 Mengungkapkan makna yang terdapat dalam teks yang

berbentuk descriptive dan procedure.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

(Spencer & Spencer, 1993:9): Karakteristik yang mendasari (underlying

characteristic) berarti kompetensi merupakan bagian dari kepribadian seseorang

yang telah tertanam dan berlangsung lama, dapat memprediksi perilaku terkait

(causally related) dalam berbagai tugas dan situasi kerja.

Apabila dikaitkan dengan kompetensi dan pengertian karakteristik terhadap

pengertian peserta didik maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik

adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap,

motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal yang

dimiliki dengan kemampuan yang dibawanya semenjak lahir. Sehingga ini saling

keterkaitan atau dapat juga disimpulkan bahwa kompetensi dan karakteristik

peserta didik adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada

siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga

menentukan pola aktifitas dalam meraih cita-citanya.

B. Saran

Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran

untuk membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian demi

tercapainnya kesempurnaan dari makalah kami ini kedepannya


DAFTAR PUSTAKA

Sudarwan danim, Perkembangan Peserta Didik, ( Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.1.

Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, ( Jakarta: Rineka

Cipta,2008),hlm.10.

Wina Sanjaya, Perkembangan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011), hlm. 252-253

Moh Zaen Fuadi, “Identifikasi Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa”, diakses dari

http://moh-zaen-fuadi.blogspot.com/2011/11/identifikasi-prilaku-dan-karakter-awal.html,

pada tanggal 4 Oktober 2013, pukul 19:30 WIB

Anda mungkin juga menyukai