Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS NANGGUNG
Jalan Ace Tabrani Km. 5 Ds. Parakanmuncang Kec. Nanggung
Kab. Bogor Kode Pos 16650 Tlp. (0251) 8681024
Email: uptpuskesmasnanggung@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NANGGUNG


NOMOR : 445/ -SK/PkmNgg/I/2018

TENTANG
KEBIJAKAN ATURAN KARYAWAN DAN TEKNIS PELAYANAN KESEHATAN

KEPALA PUSKESMAS NANGGUNG,

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Puskesmas


sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka perlu
disusun kebijakan yang mengatur tata tertib karyawan
dan tekhnis pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan
di tiap-tiap unit yang berada di kawasan Puskesmas
Nanggung;
b. bahwa agar kinerja Puskesmas dapat ditingkatkan
secara berkesinambungan, maka perlu disusun
kebijakan evaluasi dan monitoring terhadap kegiatan
Puskesmas dengan tim dan jadwal serta indikator-
indikator kinerja yang jelas.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 tahun 2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
5. Peraturan daerah Kabupaten Bogor nomor 16 tahun
2010 tentang retribusi pelayanan kesehatan.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NANGGUNG TENTANG


KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN
ATURAN KARYAWAN DAN TEKNIS PELAYANAN
KESEHATAN PUSKESMAS NANGGUNG.

Kesatu : Kebijakan tentang aturan karyawan dan tekhnis pelayanan


kesehatan sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Nanggung
Pada tanggal : 03 Januari 2018

KEPALA PUSKESMAS NANGGUNG,

dr. Baringin TA Manik


Penata Tk.1
NIP. 197506282006041013
LAMPIRAN : Keputusan Kepala Puskesmas Nanggung
NOMOR :445/ -SK/PkmNgg/I/2018
TANGGAL : 03 Januari 2018
TENTANG : KEBIJAKAN ATURAN
KARYAWAN DAN TEKHNIS
PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS NANGGUNG

A. ATURAN KARYAWAN.

1. KEHADIRAN
a. Jam kerja karyawan

Senin - Kamis mulai jam 07.30 - jam 14.00 WIB


Jum,at mulai jam 07.30 – 11.15 WIB
Sabtu mulai jam 07.30 – 12.00 WIB
Jam istirahat mulai 11.45 – 12.15 WIB
b. Pelayanan pasien dilaksanakan mulai jam 08.00 sampai dengan jam
13.00 WIB dengan tetap memberikan pelayanan teknis setelah jam
pelayanan
c. Pelaksanaan admistrasi dan registrasi pelaporan dilaksanakan dari
jam 13.00 sampai dengan 14.00 WIB
d. Kepala Puskesmas dan seluruh staff wajib hadir dalam pelaksanaan
kegiatan pelayanan kecuali berhalangan karena sakit, ijin, cuti, rapat
Dinas, pelatihan dan tugas belajar
e. Sistim pencatatan kehadiran menggunakan mesin absensi dan
absen manual (paraf)
f. Penerapan Sangsi :
1. Mengacu pada PP 53 tahun 2010 bahwa keterlambatan dan
pulang cepat dihitung secara komulatif setiap bulan.
a. Perhitungan :
Keterlambatan dan pulang cepat jika dihitung sudah mencapai
7 jam kerja maka akan dihitung tidak hadir 1 hari.
b. Kehadiran dihitung mulai jam masuk dan jam pulang, jika
tidak ada data jam datang/ pulang salah satu maka dihitung
setengan hari kerja ( 3 jam kerja ).

II. PERTEMUAN/ BRIEFING


a. Rapat staf umum (staff Meeting)
- Dilaksanakan oleh seluruh staff dipimpin oleh Kepala Puskesmas
atau Kepala Sub Bagian Tata Usaha
- Agenda Pembahasan : Sosialisasi kebijakan, evaluasi program,
laporan keuangan, evaluasi pelayanan dan rencana tindak
lanjut dari pembahasan/ masalah.
b. Rapat staff khusus (Mini Staff Meeting)
₋ Dilaksanakan oleh Tim Mutu dipimpin oleh Kepala Puskesmas
₋ Agenda pembahasan : Monitoringan evaluasi kegiatan serta
rencana tindak lanjut pelayanan, program dan keuangan, serta
pembahasan penerapan kebijakan

III. UGD, PONED dan RAWAT INAP


1. UGD dan PONED
a. Petugas datang 15 menit sebelum jam kerja, untuk operan pasien,
alat dan kelengkapan lainnya serta kebersihan ruangan IGD.
Kebersihan, kelengkapan, dan kesterilan alat menjadi tanggung
jawab dari petugas piket saat itu, sehingga yang piket berikutnya
sudah dalam keadaan ruangan bersih dan alat steril (set emergensi,
set oksigen konsentrat dan tabung, set suction, set sterilisator, set
nebulizer, set hecting dan GV, set infuset, set untuk TTV dan
pemeriksaan fisik dan kelengkapan)
b. Operan pasien observasi atau gawat darurat dioperkan secara
lengkap mulai dari pemeriksaan fisik/TTV, tindakan yg telah
dilakukan dan terapi yang telah di berikan serta waktunya
c. Setiap tindakan terhadap pasien harus selalu dijelaskan nama
tindakannya, tujuannya, kemungkinan sakit atau ketidaknyamanan
dan hasil dari tindakannya, Setiap tindakan diharuskan mengisi
inform konsen yang ditanda tangan oleh pasien atau
keluarga/walinya yang sebelumnya telah diberi penjelasan dengan
minimal 2 orang saksi
d. Pencatatan : Seluruh kegiatan/ tindakan harus ditulis dibuku
register IGD, bila tidak ditulis/salah penulisan register maka
menjadi tanggung jawab yang piket untuk menulis ulang dari awal
bulan
e. Pasien gawat atau darurat ditangani terlebih dahulu dari pasien
biasa walaupun datang belakangan dengan terlebih dahulu
menjelaskan pada pasien lain
f. Semua pasien gawat atau darurat yang kemungkinan dirujuk tetap
harus diperiksa atau ditangani terlebih dahulu sebelum dirujuk ke
rumah sakit, Pasien yg gawat atau darurat atau yang harus dirujuk
RS setelah diberi penjelasan tapi tetap tidak mau dirujuk, tetap kita
rawat dengan memberi penjelasan dan menandatangani blangko
penolakan
g. Pasien yang dirujuk yang menggunakan ambulan wajib
didampingi oleh pendamping yang sesuai dengan tupoksinya.
Bagi pasien yang gawat atau darurat yang tidak mau
menggunakan ambulan wajib menandatangani surat penolakan
dan di cantumkan dirujukan bahwa pasien menolak menggunakan
ambulan
h. Bagi pasien pengguna JKN/BPJS tetap dilayani 24 jam dengan
syarat ( pasien yg harus dirawat, gawat/darurat dan pasien yg tidak
bisa datang pada waktu jam pelayanan puskesmas seperti alasan
kerja) dan apabila datang di jam pelayanan
i. puskesmas tapi ditangani di IGD kartu BPJS nya diverifikasi
terlebih dahulu dipendaftaran. Pasien pengguna JKN/BPJS yang
datang ke IGD tapi tidak ada indikasi gawat/darurat pada/ diluar
jam pelayanan puskesmas tetap dilayani dan diberi penjelasan dan
diarahkan ke puskesmas
j. Pasien yang setelah diperiksa dan dikasih penjelasan tetapi tidak
ada indikasi untuk dirawat namun ingin dirawat tetap kita rawat
dengan menandatangani persetujuan dirawat atau tindakan
k. Setiap tindakan dilakukan sesuai dengan SOP atau tupoksinya dan
sesuai dengan kemampuan petugas dengan mengutamakan
profesionalisme.
l. Gunakan komunikasi yang baik (sopan dan bahasa yg dimengerti)
pada semua pasien dan keluarga pasien dalam memberikan
penjelasan, sehingga dapat dimengerti dengan baik oleh
pasien/keluarganya
m. Setiap tindakan diluar ketentuan SOP dan atau ketentuan
puskesmas menjadi tanggung jawab masing-masing petugas.
n. Tarif :
- tindakan harus selalu disesuaikan dengan perda yang berlaku
(PERDA KABUPATEN BOGOR NO 16 TAHUN 2010). Pencatatan
tarif dituliskan di form rincian biaya tindakan dan diserahkan
kepada pasien.
- Tarif retribusi rawat jalan umum sebesar Rp. 5.000,- (PERDA
KABUPATEN BOGOR NO 16 TAHUN 2010)
- Pasien peserta bpjs tetap dilayani tanpa dipungut biaya
- Penarikan tarif di luar ketentuan/PERDA menjadi tanggung
jawab masing-masing petugas
2. RAWAT INAP
a. Operan pasien rawat inap dioperkan secara lengkap mulai dari
diagnosa, pemeriksaan fisik/TTV, tindakan yg telah dilakukan, terapi
baik oral maupun injeksi serta rencana lanjutan dari tiap-tiap
pasien. Selain operan pasien rawat inap petugas piket juga
mengoperkan kelengkapan kebutuhan rawat inap, diantaranya :
kelengkapan obat, set untuk TTV dan pemeriksaan fisik,
kelengkapan laken/alat tenun dan kelengkapan ATK ( buku register
rawat inap dan blangko untuk kebutuhan rawat inap). Pencatatan :
kasus rawat inap ditulis diregister rawat inap dan setiap pasien baru
yang dirawat harus dimasukan di status pasien. Status pasien
harus diisi dengan lengkap mulai dari identitas lengkap, keluhan
penyakit sekarang dan dan riwayat penyakit yang lalu serta asuhan
keperawatan yg lengkap minimal dengan cara SOAP
b. Pemanfaatan ruang rawat inap : ruangan diisi terlebih dahulu
ruang sakura 1 & 2 setelah penuh baru masuk ke ruang adelia 3
c. Pada keadaan ruang sakura 1 dan 2 penuh tetapi adelia 3 masih
ada tempat ketika ada pasien baru yang mau dirawat tetapi lansia
atau dewasa yang tidak bisa jalan maka tetap ditempatkan di
sakura 1 atau 2 dan pasien sakura 1 atau 2 ada yang dipindah ke
adelia 3 setelah pasien diberi penjelasan dan sepakat
d. Observasi/pemeriksaan TTV dilakukan minimal 1 kali dalam 1
shift dengan mendahulukan pasien yang kondisinya lebih jelek ( TTV
pagi jam 12.00, sore jam 18.00 dan malam jam 06.00)
e. Gunakan komunikasi yang baik (sopan dan bahasa yg dimengerti)
pada semua pasien dan keluarga pasien dalam memberikan
penjelasan, sehingga dapat dimengerti dengan baik oleh
pasien/keluarganya
f. Pasien gawat atau darurat diobservasi lebih dari 1 kali sesuai
dengan kondisi dan diagnosa pasien dalam satu shift
g. Setiap hasil TTV harus selalu dimasukan kedalam status pasien
dengan lengkap dan di ttd oleh petugas. Hasil evaluasi pasien dalam
1 shift dicatat di buku register rawat inap dan dicantumkan siapa
saja yang saat sebagai PJ IGD, rawat inap dan PONED dan di
tandatangani
h. Setelah dilakukan visitasi oleh dokter, petugas piket
melaksanakan semua instruksi dari dokter ( tindakan yg harus
dilakukan, perubahan obat, pemeriksaan laboratorium, pasien
pulang/pasien yg harus dirujuk dan kebutuhan pasien lainnya)
i. Tarif :
- Pasien yang sudah diperbolehkan pulang oleh dokter dirinci dan
pembayaran dilakukan di kasir
- Pasien rawat yang menggunakan kartu BPJS ketika datang
diverifikasi dipendaftaran dan diperiksa kembali sebelum
pasien pulang
- Pasien pemegang kartu JKN/BPJS boleh masuk ke ruang sakura
1, 2, adelia 1,2 dan 3 dan dibebaskan dari semua biaya
- Pasien pulang hanya dilayani pada jam pelayanan puskesmas
dan setelah mendapat persetujuan dari dokter
- Bagi pasien yang pulang diluar jam pelayanan puskesmas wajib
menandatangani surat penolakan melanjutkan rawat inap
setelah mendapatkan penjelasan dari petugas
- Pasien yang menggunakan kartu BPJS yang belum diverifikasi
di pendaftaran dan menginginkan pulang diperlakukan seperti
pasien umum dan menyarankan pada keluarga untuk diverifikasi
pada waktu jam pelayanan puskesmas dan setelah dinyatakan
aktif uang bisa kembali.
g. Khusus PONED :
- JOB AID PARTOGRAF
1. Tulis apa yang didapatkan pada hasil pemeriksaan dengan
baik dan benar
2. Selalu utamakan pendampingan persalinan dan temani ibu
dalam setiap inpartu serta penuhi semua kebutuhan ibu fisik
dan emosional
3. Setiap melakukan penilaian, informasikan segera kepada
pasien dan keluarga tentang kemajuan persalinan
4. Saat penggantian staf atau giliran dinas, perhatikan data
pada partograf

- TUGAS TEAM EMERGENCY


1. Tugas Merah / Koordinator :
 mengatasi, menenangkan pasien dan keluarga, anamnesa
terarah, pemeriksaan awal cepat, membuat keputusan
klinik, koordinasi penatalaksanaan awal, pasang infuse,
ambil contoh darah, ikuti instruksi dokter, tetap bersama
pasien
2. Tugas Warna Kuning
 Mempersiapkan persediaan meja trolley emergency (Setiap
ganti dinas/ Setiap selesai tindakan
 Saat emergency (Membawa meja dorong emergency
ketempat kejadian, Melakukan observasi, Bersama dengan
coordinator tetap bersama pasien, Dokumentasi semua
tindakan dan hasil observasi serta cairan

3. Tugas Warna Hijau


 Membawa obat-obat, Memberi informasi dan memanggil
dokter, Menghubungi dan bila perlu mengantar serta
mengambil hasil Lab, Memeriksa obat dan bila perlu
membawa pasien ke kamar tindakan diperlukan.

- DOKUMENTASI DAN PENCATATAN


1. Seluruh petugas yang melakukan pelayanan persalinan
wajib :
a. Cek List Alat Setiap awal Shift
b. Melengkapi rekam medik :
 Status pasien, Lembar persetujuan tindakan medic,
Partograf, Kenal Lahir, Cap Kaki bayi
c. Buku Laporan jaga PONED
d. Buku register partus (Merah)
e. Form Rujukan Emas dan cek list rujukan
f. Dashboard
- KEBIJAKAN PROSEDUR RUJUKAN PONED
1. Setiap Rujukan Kasus PONED ke UGD RS wajib ditawarkan
ambulance dan pendampingan dan diberikan Tata laksana
prarujukan sesuai kasus
2. Bila kasus tidak mengancam jiwa dan pasien menolak
dirujuk dengan ambulance wajib menandatangani surat
penolakan ambulance dan dituliskan di surat rujukan.
3. Bila kasus mengancam jiwa /emergensi dan kelarga
menolak ambulance karena alasan biaya upayakan untuk
tetap merujuk dengan ambulance dan pendamping ,
tawarkan alternative sbb :
a. Keluarga membayar kekurangan biaya ambuance dan
habis pakai yang digunakan dengan meninggalkan
identitas diri (SIM/ KTP/ dll)
b. Bila keluarga tdk memiliki biaya sama sekali, catat identitas
dan alamat lengkap, konsultasikan dengan Ka UPT/Ka TU
atau Dokter PONED.
c. Pasien keluarga miskin Dalam wilayah kerja pkm
Cigombong akan mendapatkan kebijakan dalam
pembayaran biaya ambulance sesuai dengan verifikasi
bidan desa masing-masing
d. Pasien keluarga miskin yang berasal dari wilayah kerja
puskesmas sekitar akan dikomunikasikan Ka UPT dengan
Ka puskesmas setempat.
e. Bila dirujuk dengan ambulance dan pasien belum kontak
dengan bidan setempat sebelumnya kewajiban petugas jaga
untuk mendampingi kecuali ada kondisi khusus. Bila
sebelumnya sdh kontak dengan bidan setempat /diantar
bidan dikomunikan agar rujukan didampingi bidan
setempat , PONED memfasilitasi ambulance dan tindakan
prarujukan.
f. Bila kasus maternal neonatal (PONED) luar wilayah
dirujuk ke UGD tanpa ambulance wajib dikomunikasikan
dengan bidan desa /bikor /Ka Pusk setempat untuk
petugas pendamping.Kasus dari wilayah kerja pkm
cigombong dikomunikasikan dengan bidan desa masing
untuk didampingi.
g. Bidan desa wajib memantau keberadaan dan
perkembangan ibu dan bayi kasus yang dirujuk ke RS
sampai pasien pulang dengan telp atau kunjunngan
rumah dan dicatat di buku visum .

Ditetapkan di : Nanggung
Pada tanggal : 03 Januari 2018

Kepala Puskesmas Nanggung

dr. Baringin TA Manik


Penata Tk. I
NIP. 197506282006041013

Anda mungkin juga menyukai