Anda di halaman 1dari 16

125

PERAN ZAKAT DALAM ISLAM


Ardianis
Universitas Nadlatul Ulama Sumatera Barat
Email : anis11ardianis@gmail.com
Abstract : One of the managers of zakat in the area of Government is BAZ (Badan Amil Zakat). The role of this
institution provides the latest system in zakat management. this institution, must be immediately channeled
to the mustahik according to the priority scale that has been compiled in the work program. The purpose of
zalcat management is the increasing awareness of the community in the fulfillment and in the service of
zakat worship, the increasing function and role of religious institutions in the effort to realize the welfare of
society and social justice, as well as increasing the utilization and utilization of zakat.
Keywords: The role of Zakat, Zakat in Islam, Amil Zakat

Abstrak: Salah satu pengelola zakat dalam wilayah Pemerintahan adalah BAZ (Badan Amil Zakat). Peran lembaga
ini memberikan sistem terbaru dalam pengelolaan zakat. lembaga ini, harus segera disalurkan kepada
para mustahik sesuai dengan skala prioritas yang telah disusun dalam program kerja. Tujuan pengelolaan
zakat adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penunaian dan dalam pelayanan ibadah zakat,
meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya wewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan keadilan social, serta meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat.
Kata Kunci : Peran Zakat, Zakat dalam Islam, Amil Zakat

A. PENDAHULUAN Potensi dan peran zakat yang ada


Kemiskinan merupakan masalah besar diharapkan menjadi sarana untuk
dan sejak lama telah ada. Islam mengentaskan kemiskinan dan
memandang bahwa masalah kemiskinan mendapatkan perhatian besar.
adalah masalah tidak terpenuhinya B. PEMBAHASAN
kebutuhan-kebutuhan primer diantaranya 1. Pengertian Peran
sandang, pangan dan papan. Peran (role) merupakan proses
Mengeluarkan zakat merupakan dinamis kedudukan (status). Apabila
kewajiban bagi setiap muslim yang mampu seseorang melaksanakan hak dan
dan telah memenuhi syarat dan ketenttuan kewajibannya sesuai dengan
syariat Islam. Membangun sebuah sistem kedudukannya, maka dia menjalankan
pengentasan kemiskinan berbasis zakat, suatu peranan. Perbedaan antara
perlu adanya kerjasama dengan berbagai kedudukan dengan peranan adalah
pihak untuk memaksimumkan peran zakat. untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Peran merupakan proses untuk Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan
menghasilkan sesuatu yang akan karena yang satu tergantung pada yang
dilakukan. Salah satu lembaga yang lain dan sebaliknya.1
membuat masyarakat mengenai harta Levinson dalam Soekanto
adalah BAZ. Kebanyakan masyarakat mengatakan peranan mencakup tiga hal,
belum mengetahui peran Zakat yang
1
Soejono Soekanto, sosiologi suatu pengantar,
dikelola oleh BAZ tersebut. (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), h. 213

AL-INTAJ Vol. 4, No. 1, Maret 2018


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Ardianis 126
Peran Zakat dan Islam

antara lain:2 Peranan meliputi norma- a. Definisi zakat


norma yang dihubungkan dengan posisi Zakat ditinjau dari segi bahasa,
atau tempat seseorang dalam kata zakat merupakan kata dasar dari
masyarakat. Peranan dalam arti ini zakaa, yang berarti suci, berkah,
merupakan rangkaian peraturan- tumbuh, dan terpuji. Dari segi istilah
peraturan yang membimbing seseorang fiqih, zakat berarti sejumlah harta
dalam kehidupan bermasyarakat. tertentu yang diwajibkan oleh Allah
Peranan merupakan suatu konsep SWT diserahkan kepada orang yang
tentang apa yang dapat dilakukan oleh berhak menerimanya.3
individu dalam masyarakat sebagai Zakat menurut terminologi
organisasi. Dan peranan juga dapat (syar’i) adalah sejumlah harata
dikatakan sebagai perilaku individu tertentu yang diwajibkan oleh Allah
yang penting bagi struktur sosial SWT untuk diberikan kepada orang
masyarakat. yang berhak menerima zakat
Peranan didefinisikan sebagai (mustahiq) yang disebutkan dalam
seperangkat harapan-harapan yang Al-Qur’an. Selain itu, bisa juga
dikenakan kepada individu yang berarti sejumlah harta dari harta
menempati kedudukan sosial tertentu. tertentu yang diberikan kepada orang
Peranan ditentukan oleh norma-norma yang berhak menerimanya dengan
dalam masyarakat, maksudnya kita syarat-syarat tertentu.4
diwajibkan untuk melakukan hal-hal 2. Dasar Hukum Zakat
yang diharapkan masyarakat di dalam Q.S At-Taubah ayat 1035 :
ۖ ‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮭ ْﻢ‬
َ ‫ﺻ َﺪﻗَﺔً ﺗُﻄَﮭﱢ ُﺮھُ ْﻢ َوﺗُ َﺰﻛﱢﯿ ِﮭ ْﻢ ﺑِﮭَﺎ َو‬
َ ‫ُﺧ ْﺬ ﻣِﻦْ أَ ْﻣﻮَاﻟِ ِﮭ ْﻢ‬
pekerjaan kita, di dalam keluarga, dan ‫َﷲُ َﺳﻤِﯿ ٌﻊ َﻋﻠِﯿ ٌﻢ‬‫ﻚ َﺳﻜَﻦٌ ﻟَﮭُ ْﻢ ۗ و ﱠ‬ َ َ‫إِنﱠ ﺻ ََﻼﺗ‬
di dalam peranan-peranan lain. “Ambillah zakat dari sebahagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu
Berdasarkan pendapat para ahli membersihkan diri dan mensucikan
diatas, peranan dapat disimpulkan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
bahwa peranan merupakan aspek (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
dinamis berupa tindakan atau perilaku mereka dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui”
yang dilaksanakan oleh orang atau
badan atau lembaga yang menempati
atau memangku suatu posisi dalam
sistem sosial. 3
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Jakarta:
2. Zakat dalam Islam Litera Antar Nusa dan Mizan, 1996), h. 35
4
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, …. h. 36
5
Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an
dan Terjemahan, (CV. Penerbit Dipenorogo 2005), h.
2
Soejono Soekanto, sosiologi… h. 213 203
Ardianis 127
Peran Zakat dan Islam

a. Q.S Al-Baqarah ayat 436 dikeluarkan seorang muslim menjelang


َ‫َوأَﻗِﯿﻤُﻮا اﻟﺼ َﱠﻼةَ وَ آﺗُﻮا اﻟ ﱠﺰﻛَﺎةَ وَارْ َﻛﻌُﻮا َﻣ َﻊ اﻟﺮﱠا ِﻛﻌِﯿﻦ‬
Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besar
“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat ini setara dengan 2,5 kg makanan
zakat, dan ruku’lah bersama orang-
orang yang ruku’’ pokok yang ada di daerah bersangkutan
3. Syarat sah dan rukun zakat dan zakat mal. Zakat mal adalah zakat
Zakat mempunyai beberapa syarat kekayaan yang harus dikeluarkan dalam
wajib dan syarat sah. Menurut jumhur jangka waktu setahun sekali yang sudah
ulama, syarat wajib zakat terdiri atas:7 memenuhi nishab, mencakup hasil
islam, merdeka, baligh dan berakal, perniagaan, pertanian, pertambangan,
harta yang dikeluarkan adalah harta hasil laut, hasil ternak, harta temuan,
yang wajib dizakati, harta yang dizakati emas dan perak, serta hasil kerja
telah mencapai nisab, harta yang (profesi).9
dizakati adalah kepemilikan penuh, 5. Tujuan dan hakikat zakat:
kepemilikan harta telah mencapai haul Secara umum, zakat bertujuan
(setahun)harta tersebut bukan termasuk untuk menata hubungan dua arah, yaitu
harta hasil hutang, harta yang akan hubungan vertikal dengan Tuhan dan
dizakati melebihi kebutuhan pokok hubungan horizontal dengan sesama
Rukun zakat adalah mengeluarkan manusia.10Artinya secara vertikal, zakat
sebagian dari nisab harta yang dengan sebagai ibadah dan wujud ketakwaan
melepaskan kepemilikan terhadapnya, dan kesyukuran seorang hamba kepada
menjadikannya sebagai milik orang Allah atas nikmat berupa harta yang
fakir atau menyerahkan harta tersebut diberikan Allah kepadanya serta untuk
kepada wakilnya yaitu imam atau orang membersihkan dan mensucikan diri dan
8
yang bertugas untuk memungut zakat. hartanya. Sedangkan secara horizontal,
4. Macam-macam Zakat zakat bertujuan mewujudkan rasa
Zakat yang dikenal dalam Islam keadilan sosial dan kasih sayang di
secara garis besar dikategorikan antara pihak yang berkemampuan
menjadi dua bentuk yaitu zakat fitrah. dengan pihak yang tidak mampu dan
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dapat memperkecil problema dan
kesenjangan sosial serta ekonomi umat.
6
Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an
dan Terjemahan, (CV. Penerbit Dipenorogo 2005), h.
7
7
Laila, “Pengertian Zakat, Syarat Sah dan 9
Abdul al-Hamid, Mahmud al-Ba’Iy, Ekonomi
Rukun Zakat”, www.pengertianzakat.com (diakses Zakat, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 1991) h. 3
tanggal 5 Juni 2016) 10
Asnaini, Zakat Produktif dalam Presfektif
8
Syaikh Muhammad Abdul Malik Ar-Rahman, Hukum Islam, (Jogjakarta : Pustaka Pelajar. 2008), h.
1001 Masalah…, h. 12 42
Ardianis 128
Peran Zakat dan Islam

Hakikat zakat, berdasarkan dalil- Zakat Perniagaan. Zakat perniagaan


dalil yang mewajibkannya adalah adalah zakat dari semua jenis usaha
merupakan hak dan bukan merupakan seperti perdagangan (ekspor, impor,
pemberian atau kebaikan hati orang- toko, warung, kios, pabrik, industri, dan
orang kaya semata. Dengan kata lain, tempat usaha lainnya), jasa, pendapatan,
zakat mencerminkan kewajiban bagi dan keuntungan-keuntungan lain yang
orang-orang kaya dan hak bagi diperoleh dari jalan yang halal. Besar
golongan miskin, baik diminta ataupun zakatnya adalah 2,5% setiap tahun dari
tidak.11 Zakat mal adalah semua harta nisab 94 gram emas.15
milik kita yang telah memenuhi syarat- Zakat binatang ternak. Zakat
syaratnya berdasarkan syariat agama binatang ternak adalah zakat yang harus
Islam seperti emas, perak, binatang dikeluarkan dari kepemilikan binatang
ternak, tumbuh-tumbuhan (buah-buahan ternak, mengenai jumlah zakat dan
dan biji-bjian), dan barang perniagaan. nisabnya dapat dilihat pada tabel
Zakat mal itu bermacam-macam.Mal berikut:16
artinya harta benda. Baik berupa hasil
pertanian, pertenakan, perdagangan, dan
lain-lain.12
6. Zakat Mal dan Macam-macamnya
Zakat mal terdiri dari beberapa
jenis, antara lain:13 Zakat harta
kekayaan. Zakat harta kekayaan yaitu
zakat dari semua jenis harta yang
sengaja disimpan baik berupa modal
maupun tabungan. Harta yang dapat
dikategorikan sebagai zakat ini antara
lain, emas, perak, batu berharga, uang a. Zakat hasil tanaman
tunai, tabungan, deposito, cek, dan Zakat hasil tanaman yaitu zakat dari
saham. Besarnya zakat adalah 2,5% dari semua hasil pertanian, perkebunan,
14
nisbahnya, yaitu senilai 94 gram emas. dan sebagainya. Besar zakatnya
adalah 5% jika dalam pengelolaan
11
Asnaini, Zakat Produktif… , h. 44 memerlukan biaya pengairan dan
12
http://alimpolos.blogspot.co.id/2014/05/penger
tian-cara-pelaksaan-zakat-mall.html (diakses tanggal
11 April 2015) 15
Abd. Shomad, Hukum Islam…., h. 406
13 16
Abd. Shomad, Hukum Islam…., h. 405 Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam, (Bandung:
14
Abd. Shomad, Hukum Islam…., h. 405 Sinar Baru Algensindo, 2012), h. 199
Ardianis 129
Peran Zakat dan Islam

10% bila dalam pengelolaannya pokoknya.19 Sedangkan miskin adalah


tidak memerlukan biaya pengairan, orang yang tidak cukup
sedangkan besar nisabnya adalah penghidupannya dan dalam keadaan
senilai dengan 1.350 kg gabah atau kekurangan.20
750 kg beras dan dikeluarkan setiap Kedua: Kelompok Amil (petugas
kali panen.17 zakat). Kelompok ini berhak
b. Zakat barang hasil temuan mendapatkan bagian dari zakat,
Zakat barang temusan yaitu zakat maksimal satu perdelapan atau 12,5
yang berasal dari harta yang persen, dengan catatan bahwa petugas
ditemukan atau harta yang diperoleh zakat ini memang melakukan tugas-
dari cara yang tidak sengaja seperti tugas keamilan dengan sebaik-baiknya
penemuan, peninggalan, harta karun, dan waktunya sebagaian besar atau
dan sejenisnya. Besar nisabnya seluruhnya untuk tugas tersebut.
adalah 20% dari nilai harta tersebut Menurut Yusuf Qardhawi, ada empat
dan dikeluarkan zakatnya pada saat peran amilin (petugas zakat) yaitu
barang itu diperoleh.18 mengingatkan muzakki untuk membayar
3. Mustahiq Zakat zakat, menjaga perasaan para mustahiq.
Zakat yang dikumpulkan oleh Karena melalui perantara amil, para
lembaga pengelola zakat, harus segera mustahiq tidak perlu langsung bertemu
disalurkan kepada para mustahik sesuai dengan para muzakki. Lebih dari itu,
dengan skala prioritas yang telah cara kerja amil yang proaktif
disusun dalam program kerja. Zakat mendatangi para muzakki dan mustahiq,
tersebut harus disalurkan kepada para mereka yang kekurangan hidupnya
mustahik sebagaimana tergambar dalam namun tidak membiarkan diri mereka
surah at-Taubah: 60, yang uraiannya meminta-minta di jalanan, akan
sebagai berikut: mendapat perhatian secara proporsional,
Pertama: Fakir dan Miskin. Fakir mengontrol agar para mustahiq
adalah orang yang amat sengsara menerima pemberian zakat dari mana-
hidupnya, tidak mempunyai harta dan mana. Karena prioritas pendistribusian
tenaga serta fasilitas yang dapat zakat kepada para mustahiq harus
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dilaksanakan secara adil dan

19
Departemen Agama RI, Panduan
Pengembangan Usaha Bagi Mustahiq, (Jakarta: 2009),
h. 86
17
Abd. Shomad, Hukum Islam…, h. 407 20
Departemen Agama RI, Fiqh Zakat, (Jakatra:
18
Abd. Shomad, Hukum Islam…., h. 407 2009), h. 87
Ardianis 130
Peran Zakat dan Islam

proporsional, menentukan prioritas dan yang lemah imannya yang


pendistribusian zakat yang produktif dikhawatirkan menjadi murtad,
dan konsumtif. Hal ini diharapkan pemimpin dan tokoh masyarakat yang
dalam satuan waktu tertentu, mustahiq telah memeluk Islam yang masih
dapat berubah menjadi muzakki, dengan mempunyai sahabat-sahabat orang kafir.
mengembangkan zakat yang Dengan memberikan zakat kepada
diterimanya sebagai modal usaha.21 mereka, dapat menarik simpati dari
Ketiga: Kelompok Muallaf, yaitu sahabat-sahabatnya yang masih kafir
kelompok orang yang dianggap masih untuk memeluk Islam.
lemah imannya, karena baru masuk Keempat: dalam memerdekakan
Islam. Dengan diberikan zakat kepada budak belian (riqab). Artinya bahwa
kelompok ini, diharapkan akan zakat itu antara lain harus dipergunakan
bertambah keimanan dan keislamannya. untuk membebaskan budak belian dan
Mu’allafah qulubuhum, menghilangkan segala bentuk
sebagaimana yang tercantum dalam Al- perbudakan. Pemberian zakat kepada
Qur’an , menurut para ulama, budak sebagai tebusan yang akan
diperuntukkan untuk dua jenis orang, diberikan kepada tuannya sebagai syarat
yaitu:22Orang kafir. Orang kafir yang pembebasan dirinya dari perbudakan
diharapkan masuk Islam. Zakat merupakan salah satu cara Islam untuk
diberikan kepada mereka untuk menghapuskan segala bentuk
mendorong agar masuk Islam perbudakan dimuka bumi.
sebagaimana Rasulullah Saw kepada Kelima: Kelompok Gharimin, atau
Sofwan bin Umayyah pada saat dia kelompok orang yang berhutang karena
masih kafir dan orang yang kepentingan yang bukan maksiat dan
dikhawatirkan kejelekan atau sama sekali tidak melunasinya.
kejahatannya dengan pemberian zakat Keenam: dalam Jalan Allah SWT
tersebut menghentikan kejahatannya. (fi sabilillah). Pada zaman Rasulullah
Kemudian orang Islam. Golongan yang saw golongan yang termasuk kategori
baru masuk Islam. Zakat yang diberikan ini adalah para sukarelawan perang
kepada mereka dalam rangka yang tidak mempunyai gaji yang tetap.
memperkuat dan menambah keyakinan Tetapi berdasarkan lafaz dari sabilillah
mereka terhadap Islam, orang Islam di jalan Allah SWT, sebagian ulama
membolehkan memberi zakat tersebut
21
Abdul Hamid, Fiqh Zakat, (Curup: LP2 untuk membangun masjid, lembaga
STAIN, 2012), h. 76
22 pendidikan, perpustakaan, pelatihan
Abdul Hamid, Fiqh Zakat,… , h. 82
Ardianis 131
Peran Zakat dan Islam

para da’i, menerbitkan buku, dan lain- melakukan tindakan-tindakan


lain. tertentu sebagai amil yaitu bertugas
Ketujuh: ibnu sabil, yaitu orang menghimpun dan mendistribusikan
yang terputus bekalnya dalam harta sedekah dari muzakki kepada
perjalanan. Perjalanan disini adalah mustahiq.24
perjalanan yang bernilai ibadah. Nabi Muhammad SAW
Perjalanan yang mempunyai nilai menerima tugas keamilan
ibadah misalnya orang menuntut ilmu di berdasarkan perintah Allah swt
negara lain, atau orang yang berdakwah dalam Q.S At-Taubah ayat 103:
di suatu daerah, kemudian apabila “Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu
terputus bekalnya, dan mereka
membersihkan dan mensucikan
membutuhkan harta atau dana untuk mereka, dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
sekedar mencukupi kebutuhan mereka,
(menjadi) ketentraman jiwa bagi
maka kepada mereka boleh diberikan mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.25
zakat.
Ayat tersebut pada awalnya
Disamping itu porsi zakat yang
adalah perintah kepada Rasul
diberikan kepada golongan ini sebagai
(sebagai kepada negara) untuk
berikut:23 biaya atau dana yang
memungut zakat. Untuk kepentingan
diberikan untuk pengiriiman mahasiswa
ini maka Rasul mengutus para
untuk melanjutkan pendidikannya,
sahabatnya (sebagai amil zakat)
penyediaan asrama murah,
untuk memungut dan membagikan
mengirimkan utusan ke suatu seminar
zakat, misalnya dengan mengutus
atau konferensi yang membahas tentang
Muadz bin Jabal ke Yaman.
peningkatan kehidupan beragama di
Dalam sejarah Islam, Lembaga
tengah masyarakat.
Zakat dikenal dengan nama Baitul
4. Amil Zakat
Mal. Lembaga Zakat telah ada sejak
a. Amil Zakat dalam Sejarah Umat
Khalifah Umar bin Khattab sebagai
Islam
institusi yang dimobilisir dana dan
Amil zakat dalam konteks
daya dari umat yang digunakan
dakwah Nabi Muhammad adalah
untuk upaya-upaya pembangunan
seseorang (dari kalangan sahabat)
24
Muhammad Sulthon, Dakwah Nabi
yang menerima tugas dakwah dari Muhammad Dalam Bidang Sadaqat, (Jakarta: Tesis
Nabi Muhammad SAW untuk Program Doktor Pascasarjana Universitas Islam
Negeri/UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 235
25
Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an
dan Terjemahan, (CV. Penerbit Dipenorogo 2005), h.
23
Abdul Hamid, Fiqh Zakat,…, h. 89 203
Ardianis 132
Peran Zakat dan Islam

meningkatkan harkat, derajat, dan yang diminta untuk mendatangi amil


martabat atau perbaikan kualitas guna menyerahkan harta sedekah.28
hidup kaum dhuafa, fuqara, masakin Masa Nabi Muhammad SAW,
dan umat pada umumnya suatu tempat yang difungsikan untuk
berdasarkan syariah.26 kepentingan tersebut adalah masjid.
Baitul Mal ini memiliki tugas Pada masa Nabi Muhammad SAW
dan fungsi mengelola keuangan masjid bukan hanya sebagai tempat
Negara. Sumber pemasukannya ibadah, akan tetapi juga tempat
berasal dari dana zakat, infak, kharaj bertemu dan berbagi pendapat
(pajak bumi), jizyah (pajak yang dengan orang-orang. Di masjid pula
dikenakan untuk non-muslim), perintah-perintah resmi dikeluarkan.
ghanimah (harta rampasan perang), Masjid digunakan sebagai kantor
dan fai. Sedangkan penggunaannya pusat Negara, tempat tinggal Nabi
untuk asnaf mustahik yang telah Muhammad sekaligus dipakai untuk
ditentukan, seperti untuk melaksanakan fungsi baitul mal,
kepentingan dakwah, pendidikan, yaitu mengumpulkan harta Negara
pertahanan, kesejahteraan sosial, dan yang pantas dikumpulkan di tempat
pembuatan struktur.27 itu dan membelanjakannya sesuai
Kode etik yang diberikan Nabi syariat.29
Muhammad SAW kepada amil zakat Awal pemerintahan Islam,
untuk melaksanakan tugasnya ketika pemasukan Negara tidak
sebagai berikut. Pertama, amil harus terlalu banyak, Nabi Muhammad
menahan diri dari mengambil dari mengumpulkan harta Negara itu
yang terbaik atau yang terpilih dari untuk kemudian segara
muzakki. Kedua, amil tidak boleh mendistribusikannya kepada
berbuat tidak adil atau memaksa. masyarakat tanpa ada sisa.
Ketiga, amil tidak boleh korupsi atau Pengaturan baitul mal tersebut, yakni
meminta tambahan sedikitpun. pengurusan keuangan untuk sektor
Keempat, amillah yang harus publik maupun sektor lainnya tidak
mendatangi muzakki bukan muzakki mempunyai bentuk yang tetap, tetapi
sangat fleksibel dan tidak terlalu
birokratis. Pendapatan Negara dari

26
Asnaini, Zakat Produktif… , h. 64
27
Gustian Juanda, Pelaporan Zakat Pengurang Muhammad Sulthon, Dakwah Nabi…, h. 262
28
29
Pajak dan Penghasilan, (Jakarta: RajaGrafindo Adiwarman Karim, Sejarah Pemikiran
Persada, 2006), h. 2 Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.37
Ardianis 133
Peran Zakat dan Islam

sumber-sumber yang ada seperti memerankan peran semakin aktif


hasil rampasan perang dan harta hasil dalam bidang keuangan dan
zakat yang dipungut dari para administrasi, sejalan dengan
muzakki segera dibagikan kepada pemasukan Negara yang semakin
yang berhak. Mekanisme bertambah.31
pembelanjaan dari pendapatan Pengertian baitul mal saat ini,
Negara pada waktu itu berada pada tidak lagi seperti di zaman
tahap mudah, sederhana, dan tidak Rasulullah SAW dan para sahabat.
rumit, sehingga kehadiran baitul mal Akan tetapi, mengalami
tidak Nampak menonjol. Keadaan penyempitan, yaitu hanya sebagai
demikian tetap berjalan sampai lembaga yang menghimpun dan
pemerintahan berada di tangan menyalurkan dana-dana zakat, infak,
Khalifah Abu Bakar.30 sedakah dan wakaf, atau lebih
Pada masa Khalifah Umar bin dikenal sebagai organisasi pengelola
Khattab, wilayah pemerintahan Islam zakat.32
berkembang semakin meluas. Negara b. Organisasi Pengelola Zakat di
menguasai wilayah baru dan Indonesia
memperoleh pendapatan seperti hasil Organisasi pengelola zakat di
perang yang melebihi kebutuhan Indonesia diatur oleh beberapa
belanja Negara sehingga ada peraturan perundang-undangan, yaitu
kelebihan untuk disimpan. Pada UU No. 38 Tahun 1999 tentang
masa Umar itulah ada perubahan Pengelolaan Zakat, Keputusan
pada system administrasi baitul mal. Menteri Agama No. 581 Tahun 1999
Akibat penaklukan muslim, tentang Pelaksanaan UU No. 38
perluasan wilayah Negara dan Tahun 1999, dan Keputusan Direktur
bertambahnya pendapatan muslim Jenderal Bimbingan Masyarakat
seperti dari pajak tanah taklukan. Islam dan Urusan Haji No. D/291
Umar bin Khattab mendirikan baitul Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis
mal lokal di berbagai provinsi. Sejak Pengelolaan Zakat.33
saat itu, system administrasi Lembaga zakat di Indonesia
dikembangkan dan Negara Islam telah ada dan tumbuh begitu lama,
memiliki baitul mal di pusat dan tapi belum dikembangkan secara
beberapa di lokal. Institusi baitul mal 31
Adiwarman Karim, Ekonomi Islam, (Jakarta:
Gema Insani, 2001), h. 192
32
Gustian Juanda, Pelaporan Zakat…, h. 3
Muhammad Sulthon, Dakwah Nabi…, h. 274
30 33
Gustian Juanda, Pelaporan Zakat…,h. 3
Ardianis 134
Peran Zakat dan Islam

professional. Lembaga zakat dalam tersebut untuk tujuan-tujuan politik


perjalanannya mengalami beberapa praktis.34
permasalahan, yang tidak dapat Peraturan perundang-undangan
dipisahkan dari kehidupan umat mengakui adanya dua jenis
Islam sehari-hari. Permasalahan organisasi pengelolaan zakat, yaitu:
tersebut adalah adanya krisis Lembaga Amil Zakat, yaitu
kepercayaan umat terhadap segala organisasi pengelola zakat yang
macam bentuk usaha penghimpun sepenuhnya dibentuk oleh
dana umat karena terjadi masyarakat, dan dikukuhkan oleh
penyelewengan atau penyalahgunaan pemerintah. Badan Amil Zakat, yaitu
akibat sistem kontrol dan pelaporan organisasi pengelola zakat yang
yang lemah. Dampaknya orang lebih dibentuk oleh pemerintah.
memilih membayar langsung kepada Badan Amil Zakat memiliki
mustahiq dari pada melalui lembaga sebagai berikut: Pertama, Nasional
zakat, adanya pola pandangan yang dibentuk oleh Presiden atas
pelaksanaan zakat yang umumnya usul Menteri Agama. Kedua, Daerah
lebih antusias pada zakat fitrah saja Provinsi, dibentuk oleh Gubernur
yakni menjelang Idul Fitri, tidak atas usul Kepala Kantor Wilayah
seimbangnya jumlah dana yang Agama Daerah. Ketiga, Daerah
terhimpun dibandingkan dengan Kabupaten atau Kota, dibentuk oleh
kebutuhan umat, sehingga dana Bupati atau Walikota atas usul
terkumpul cenderung digunakan Kepala Kntor Departemen Agama
hanya untuk kegiatan konsumtif dan Kabupaten atau Kota. Keempat,
tak ada bagian untuk produktif. Hal Kecamatan dibentuk oleh Camat atas
ini juga karena tidak semua muzakki usul Kepala Kantor Urusan Agama
berzakat melalui lembaga zakat, Kecamatan.
terdapat semacam kejemuan di Struktur organisasi BAZ terdiri
kalangan muzakki, dimana dalam dari tiga bagian, yaitu Dewan
periode waktu yang relatif pendek Pertimbangan, Komisi Pengawas,
harus dihadapkan dengan berbagai dan Badan Pelaksana. Kepengurusan
lembaga penghimpun dana, adanya BAZ tersebut ditetapkan setelah
kekhawatiran politis sebagai akibat melalui tahapan yaitu membentuk
kasus penggunaan dana umat tim penyeleksi yang terdiri atas unsur

Asnaini, Zakat Produktif… , h. 64-65


34
Ardianis 135
Peran Zakat dan Islam

ulama, cendekia, tenaga professional, berfungsi memberikan pertimbangan,


praktisis pengelola zakat, Lemaga fatwa, saran, dan rekomendasi
Swadaya Masyarakat terkait, dan tentang pengembangan hukum dan
pemerintah. Lalu, menyusun kriteria pemahaman mengenai pengelolaan
calon pengurus. Kemudian, zakat. Komisi Pengawas memiliki
mempublikasikan rencana fungsi melaksanakan pengawasan
pembentukan BAZ secara luas atau internal atas operasional
kepada masyarakat. Selanjutnya, kegiatan yang dilaksanakan Badan
melakukan penyeleksian terhadap Pelaksana. Badan Pelaksana sendiri
calon pengurus sesuai dengan memiliki fungsi melaksanakan
keahliannya. Calon pengurus terpilih kebijakan BAZ dalam program
kemudian diusulkan untuk ditetpkan pengumpulan, penyaluran, dan
secara resmi.35 pendayagunaan zakat.
Beberapa kriteria yang harus BAZ mempunyai kewajiban
dimiliki oleh pengurus BAZ antara yang harus dilaksanakan, yaitu
lain, memiliki sifat amanah, segera melakukan kegiatan sesuai
mempunyai visi dan misi, program kerja yang telah dibuat.
berdedikasi, professional, Menyusun laporan tahunan termasuk
berintegritas tinggi, mempunyai laporan keuangan. Mempublikasikan
program kerja, dan paham fiqih laporan keuangan tahunan yang telah
zakat. diaudit oleh akuntan publik atau
BAZ dibentuk oleh pemerintah, lembaga pengawas pemerintah yang
tetapi sejak awal proses berwenang melalui media massa
pembentukan sampai sesuai dengan tingkatannya,
kepengurusannya harus melibatkan selambat-lambatnya enam bulan
unsur masyarakat. Menurut peraturan setalah tahun buku terakhir.
hanya posisi sekretaris saja yang Menyerahkan laporan tahunan
berasal dari pejabat Departemen tersebut kepada pemerintah dan
Agama. Dewan Perwakilan Rakyat sesuai
Fungsi dari masing-masing dengan tingkatannya. Merencanakan
struktur di BAZ adalah sebagai kegiatan tahunan. Dan
berikut: Dewan Pertimbangan mengutamakan pendistribusian dan
pendayagunaan dana zakat yang
35
Didin Hafiduddin, Zakat Dalam
Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press
2002) , h. 130
Ardianis 136
Peran Zakat dan Islam

diperoleh di daerah masing-masing d. Syarat-syarat Amil Zakat


sesuai dengan tingkatannya.36 Amil zakat adalah orang-orang
c. Definisi Amil Zakat yang terlibat atau ikut aktif dalam
Menurut Imam Syafi’i amilun kegiatan pelaksanaan zakat yang
adalah orang-orang yang diangkat dimulai sejak dari mengumpulkan
untuk memungut zakat dari pemilik- atau mengambil zakat dari para
pemiliknya.37 Dari pengertian di atas muzakki sampai membagikannya
maka amil ialah orang-orang yang kepada para mustahiq. Orang-orang
bertugas mengumpulkan zakat. yang ditunjuk sebagai amil zakat
Menurut Qardhawi, ‘amilun harus mempunyai beberapa syarat,
adalah semua orang yang bekerja yaitu beragama Islam. Zakat bagi
dalam perlengkapan administrasi kaum muslimin mempunyai nilai
urusan zakat, baik urusan ibadah disamping nilai sosial. Zakat
pengumpulan, penyimpanan, merupakan termasuk salah satu
pencatatan, perhitungan, maupun rukun Islam, yaitu rukun yang ketiga
mencatat keluar masuk surat.38 dan zakat merupakan bentuk
Menurut Imam Syafi’I, ‘amilun manifestasi keimanan dan ketakwaan
adalah orang-orang yang diangkat seorang muslim kepada ajaran Islam,
untuk memungut zakat dari pemilik- sehingga kepengurusannya pun tidak
pemiliknya.39 Amil zakat adalah mungkin diserahkan kepada selain
orang-orang yang ditugasi imam, muslim yang notabene mereka tidak
kepala pemerintahan atau wakilnya mengimani Islam.41Mukallaf, yaitu
untuk mengumpulkan zakat, jadi orang dewasa dan sehat akal
pemungut-pemungut zakat, termasuk pikirannya.42Memiliki sifat
para penyimpan, pengembala- amanah/jujur. Kejujuran dan amanah
pengembala ternak, dan yang adalah dua hal yang harus dimiliki
mengurus administrasinya.40 Dari oleh seorang petugas zakat. Karena
pengertian di atas, amil zakat adalah mereka sehari-harinya akan
orang-orang yang bertugas berhubungan dengan dana zakat
mengumpulkan zakat. yang tidak sedikit. Kejujuran dan
amanah juga akan sangat
36
Gustian Juanda, Pelaporan Zakat…,h. 4-6
37
Asnaini, Zakat Dalam Prespektif Hukum 41
Septy Wulandari, “Amil Zakat dalam
Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hlm. 54 Pandangan Islam”, www.amilzakat.com (diakses pada
38
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, … h. 545 tanggal 5 Juni 2016)
39
Asnaini, Zakat Produktif… h. 54 42
Septy Wulandari, “Amil Zakat dalam
40
Sayyid Sabiq, Fiqh sunnah jilid 3, (Bandung: Pandangan Islam”, www.amilzakat.com (diakses pada
Al-Ma’aif, 2006), h. 91 tanggal 5 Juni 2016)
Ardianis 137
Peran Zakat dan Islam

mempengaruhi kepercayaan menyalurkan kepada mustahiq, dan


masyarakat. Jika dihadapan semua itu membutuhkan kepada
masyarakat para petugas zakat pengetahuan tentang zakat supaya
memperlihatkan sifat jujur dan tidak salah dalam perhitungan dan
amanah, maka masyarakat akan salah dalam penyaluran.
memberikan kepercayaannya kepada Adapun petugas yang secara
lembaga pengelolaan zakat dimana tidak langsung bergelut dengan
petugas zakat itu berada, yang zakat, maka tidak disyaratkan untuk
dampaknya akan semakin tenang mengetahui hukum-hukum zakat.
mereka untuk menyalurkan zakatnya Tapi alangkah baiknya merekapun
kepada lembaga itu, begitupun mengetahui hukum-hukum standar
sebaliknya.43Memiliki kemampuan minimal zakat, karena bagaimanapun
untuk melaksanakan tugas dengan mensyaratkan tetap melihat petugas
sebaik-baiknya. tersebut adalah petugas zakat.
Seorang petugas juga harus mampu Pemahaman tentang hukum-hukum
melaksanakan tugas, dalam artian zakat bagi seorang petugas di sebuah
kompeten dengan tugas yang lembaga pengelola zakat akan sangat
diembannya baik dari segi fisik mempengaruhi kepercayaan
maupun keilmuan dan masyarakat terhadap lembaga
pengetahuan.44Mengerti dan tersebut.
memahami hukum-hukum zakat e. Tugas Amil Zakat
sehingga ia mampu melakukan Menurut Undang-Undang No.
sosialisasi kepada masyarakat yang 23 Tahun 2011 pasal 7, dalam
berkaitan dengan masalah zakat.45 melaksanakan tugasnya, BAZNAS
Para ulama mensyaratkan harus menyelenggarakan fungsi:46
memahami hukum-hukum zakat, perencanaan pengumpulan,
khususnya petugas yang secara pendistribusian, dan pendayagunaan
bergelut dengan zakat, karena zakat, pelaksanaan pengumpulan,
mereka yang nantinya akan pendistribusian, dan pendayagunaan
mengambil, mencatat, dan zakat, pengendalian pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan
43
Septy Wulandari, “Amil Zakat dalam
Pandangan Islam”, www.amilzakat.com (diakses pada zakat, pelaporan dan
tanggal 5 Juni 2016)
44
Septy Wulandari, “Amil Zakat dalam
Pandangan Islam”, www.amilzakat.com (diakses pada
tanggal 5 Juni 2016) 46
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23
45
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, … h. 551 Tahun 2011 tentang Pengelolaan zakat
Ardianis 138
Peran Zakat dan Islam

pertanggungjawaban pelaksanaan diharapkan dapat meningkatkan


pengelolaan zakat. kesadaran muzakki untuk
Tujuan pengelolaan zakat adalah menunaikan kewajiban zakat dalam
meningkatnya kesadaran masyarakat rangka mensucikan harta yang
dalam penunaian dan dalam dimilikinya, mengangkat derajat
pelayanan ibadah zakat, mustahiq, dan meningkatnya
meningkatnya fungsi dan peranan keprofesionalan pengelola zakat,
pranata keagamaan dalam upaya yang semuanya untuk mendapatkan
wewujudkan kesejahteraan ridha Allah swt.
masyarakat dan keadilan social, serta Selain tugas-tugas di atas,secara
meningkatnya hasil guna dan daya garis besarnya tugas Amil Zakat
guna zakat.47 meliputi:50mencatat nama-nama,
Undang-undang tentang menghitung besarnya harta zakat
pengelolaan zakat juga mencakup yang akan dipungut atau diambil dari
pengelolaan infak shadaqah, hibah, muzakki, mengumpulkan atau
wasiat, waris, dan kafarat dengan mengambil harta zakat dari muzakki,
perencanaan pengorganisasian, mendoakan orang yang membayar
pelaksanaan, dan pengawasan agar zakat, menyimpan, menjaga, dan
menjadi pedoman bagi muzakki dan memelihara harta zakat sebelum
mustahiq, baik perseorangan maupun dibagikan kepada mustahiq zakat,
badan hukum dan badan usaha.48 mencatat nama-nama mustahiq
Untuk menjamin pengelolaan zakat, menentukan prioritas mustahiq
zakat sebagai amanah agama, dalam zakat, menentukan besarnya zakat
undang-undang ini ditemukan ada yang akan dibagikan kepada para
unsur pertimbangan dan unsur mustahiq zakat, membagikan harta
pengawasan yang terdiri atas ulama, zakat kepada para mustahiq zakat,
kaum cendikia, tokoh masyarakat, mencatat atau mengadministrasikan
dan pemerintah serta adanya sanksi semua kegiatan pengelola tersebut,
hokum terhadap pengelola.49 serta mempertanggungjawabkannya
Dengan ditetapkannya undang- sesuai dengan ketentuan yang
undang tentang pengelolaan zakat berlaku, mendayagunakan harta
47
Departemen Agama RI, Peraturan
Perundang-Undangan Pengelolaan Zakat, h.14
48
Departemen Agama RI, Peraturan
Perundang-Undangan Pengelolaan Zakat, h.14 50
Suparman Usman, Azas-azas Dan Pengantar
49
Departemen Agama RI, Petunjuk Pelaksanaan Studi Hukum Islam Dalam Tata Hukum Indonesia,
Pemberdayaan Zakat, h.3 (Jakarta: gaya Media Pratama, 2002), h. 162-163
Ardianis 139
Peran Zakat dan Islam

zakat dan mengembangkan harta segera disalurkan kepada para mustahik


zakat. sesuai dengan skala prioritas yang telah
Posisi ini semakin kuat ketika disusun dalam program kerja.
Presiden RI mengeluarkan Tujuan pengelolaan zakat adalah
Keputusan Nomor 8 Tahun 2001 meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang dibentukknya Badan Amil dalam penunaian dan dalam pelayanan
Zakat Nasional (BAZNAS). Dalam ibadah zakat, meningkatnya fungsi dan
hal ini, BAZNAS memiliki tugas peranan pranata keagamaan dalam upaya
pokok untuk merealisasikan misi wewujudkan kesejahteraan masyarakat dan
BAZNAS, sebagai berikut:51 keadilan social, serta meningkatnya hasil
meningkatkan kesadaran umat untuk guna dan daya guna zakat.
berzakat, mengerahkan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
mencapai kesejahteraan baik fisik
maupun non fisik melalui Abdul al-Hamid, Mahmud al-Ba’Iy, Ekonomi
Zakat, Jakarta : PT. RajaGrafindo
pendayagunaan zakat, meningkatkan Persada, 1991
status mustahik menjadi muzakki Abdul Hamid, Fiqh Zakat, Curup: LP2
melalui pemulihan, peningkatan STAIN, 2012

kualitas SDM, dan pengembangan Adiwarman Karim, Ekonomi Islam, Jakarta:


Gema Insani, 2001
ekonomi masyarakat,
Adiwarman Karim, Sejarah Pemikiran
mengembangkan budaya “member Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani,
2001
lebih baik dari menerima”,
Asnaini, Zakat Dalam Prespektif Hukum
mengembangkan manajemen yang
Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
amanah, professional, dan transparan 2008
dalam mengelola zakat, menjangkau Asnaini, Zakat Produktif dalam Presfektif
Hukum Islam, Jogjakarta : Pustaka
muzakki dan mustahik seluas- Pelajar. 2008
luasnya, memperkuat jaringan antar Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an
organisasi pengelola zakat. dan Terjemahan, CV. Penerbit
Dipenorogo 2005
C. KESIMPULAN
Didin Hafiduddin, Zakat Dalam
Salah satu pengelola zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema
wilayah Pemerintahan adalah BAZ (Badan Insani Press 2002
Amil Zakat). Peran lembaga ini Gustian Juanda, Pelaporan Zakat Pengurang
Pajak dan Penghasilan, Jakarta:
memberikan sistem terbaru dalam RajaGrafindo Persada, 2006
pengelolaan zakat. lembaga ini, harus Laila, “Pengertian Zakat, Syarat Sah dan
Rukun Zakat”,
51
Mujahidin, Akhmad, Ekonomi Islam,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada), 2007, h. 72
Ardianis 140
Peran Zakat dan Islam

www.pengertianzakat.com (diakses
tanggal 5 Juni 2016)
Muhammad Sulthon, Dakwah Nabi
Muhammad Dalam Bidang Sadaqat,
Jakarta: Tesis Program Doktor
Pascasarjana Universitas Islam
Negeri/UIN Syarif Hidayatullah, 2008
Mujahidin, Akhmad, Ekonomi Islam, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2007
Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung:
Sinar Baru Algensindo, 2012
Sayyid Sabiq, Fiqh sunnah jilid 3, Bandung:
Al-Ma’aif, 2006
Septy Wulandari, “Amil Zakat dalam
Pandangan Islam”,
www.amilzakat.com (diakses pada
tanggal 5 Juni 2016)
Soejono Soekanto, sosiologi suatu
pengantar,(Jakarta : Rajawali Pers,
2009
Suparman Usman, Azas-azas Dan Pengantar
Studi Hukum Islam Dalam Tata Hukum
Indonesia, Jakarta: gaya Media
Pratama, 2002
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan zakat
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Jakarta:
Litera Antar Nusa dan Mizan, 1996

Anda mungkin juga menyukai