Anda di halaman 1dari 9

H K .

Z A K AT WA K A F | 1

TINJAUAN MEKANISME PENGUMPULAN ZAKAT PADA


LEMBAGA UNIT PENGEMPUL ZAKAT (UPZ) DI
INDONESIA
Muhammad Agpa Nugaha1

Jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah) Faultas Syari’ah dan Hukum


UIN Sunan Gunung Djati, Bandung 2023

ABSTRAK
Pengelolaan zakat pada masa kini tentunya harus tersalurkan secara tepat,bijak,dan
Amanah dalam pendistribusiannya terhadap masyarakat yang telah menyisihkan
Sebagian harta bendanya untuk dizakatkan terhadap orang-orang yang membutuhkan.
Zakat sendiri dimaksudkan selain untuk melakukan pembersihan atas jiwa serta harta
yang kita miliki diyakini pula zakat sebagai sarana untuk membantu kehidupan
masyarakat yang taraf hidupunya mungkin lebih membutuhkan. Oleh karena itu
diperlukannya suatu lembaga yang dirasa cukup amanah dan bisa diandalkan dalam
pendistribusiannya terhadap mereka yang lebih membutuhkan.
Kata Kunci : zakat,pengelolaan , lembaga, amanah
Abstract
Nowadays, zakat management must of course be distributed appropriately, wisely and
trustworthy in its distribution to people who have set aside part of their assets to give
zakat to people in need. Zakat itself is intended apart from cleansing our souls and
possessions, it is also believed that zakat is a means to help the lives of people whose
standard of living may be in greater need. Therefore, there is a need for an institution that
is deemed trustworthy and reliable in its distribution to those who need it more.
Keyword : zakat, management, institution, trust

PENDAHULUAN

Zakat dalam kajian istilah fiqih itu sendiri”. Jumlah yang dikeluarkan
merupakan harta yang diwajibkan oleh dari kekayaan itu disebut zakat karena
Allah Swt, dan diserahkan kepada orang- yang dikeluarkan itu menambah banyak
orang yang lebih berhak membutuhkan membuat lebih berarti, dan melindungi
untuk menerimanya, di samping ini kekayaan itu dari kebinasaan. Ibnu
berarti “mengeluarkan jumlah tertentu Taimiyah berkata “ Jiwa orang yang
H K . Z A K AT WA K A F | 2

berzakat itu menjadi bersih dan secara langsung, serta melakukan


kekayaanya aka bersih pula,, bersih dan pengumpulan zakat melalui UPZ dsb.
bertamabah makna.1 Hal ini termaktub dalam PP.Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Zakat.
Selain itu juga berbagai mazhab
mendefinisikan kata zakat , dengan Adapun pembentukan UPZ (Unit
“menjadikan Sebagian harta yang khusu Pengelolaan Zakat) itu sendiri ada
sebagai milik orang yang khusus” tutur berada di bawah naungan BAZNAS
menurut mazhab Hanafi, sedangakan selaku badan tertinggi amil zakat yang
menurut Mazhab Syafi’I zakat sesuai eskalasinya cukup luas secara nasional.
dengan cara khusus. Sedangkan menurut
Adapun untuk pembentukan Unit
mazhab Hambali zakat merupakan hak
Pengumpul Zakat itu sendiri sebagai
yang wajib dikeluarkan dari harta yang
wadah untuk pengumpulan serta
khusus untuk kelompok yang khusus
pengelolaan zakat, dilakukan secara
pula.2
bertahap yang mana ada beberapa
Berlanjut kepada masa kini tentunya tahapan yang cukup sistematis dalam
pengelolaan zakat semakin beragam pembentukan serta pada tahap
untuk pendistribusiannya dengan adanya pelaksanaan nantinya.
berbagai macam lembaga serta badan
Adapun pembahasan tentang UPZ (Unit
yang menaungi untuk pendistribusian
Pengumpul Zakat ) sendiri akan dibahas
zakat itu sendiri. Bisa dikatakan
lebih eskplisit pada kepenulisan di
BAZNAS sebagai Badan Amil Zakat
bawah ini.
Nasional yang mempunyai kewenagan
untuk melakukan pengumpulan zakat
melalui UPZ (Unit Pengumpul Zakat) /

1
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat. (Penerjemah Salman Fannany), (Zakat kajian Berbagai Madzhab),
Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanudin), (Cet. XII; (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011). h. 83-84
Jakarta: Litera Antar Nusa, 2011). h. 34-35.
2Wahbah Al-Zuhayly. Al-Fiqh Al-Islam Adillatuhu,
(Diterjemakan Oleh Agus Effendi dan Bahruddin
H K . Z A K AT WA K A F | 3

METODE PENULISAN terhadap lembaga pengelola zakat


yang ada baik swasta maupun
Pada penulisan jurnal ini, penulis
terutama pemerinta, hingga
mengunakan metode kualitatif, yang
masalah internal organisasi
dimana penlitian yang bertujuan untuk
pengelola zakat snediri dianggap
menghasilkan informasi berupa catatan
kurang accountable, lack of
dan data deskriptif yang terdapat dalam
transparrancy dan masalah
terks yang diteliti (Mantra,2008:30),
manajerial lainnya.3
selain itu juga ditunjang juga dengan
Sehingga dari hal ini tentunya
studi pustaka (library research) sebagai
melahirkan beberapa persoalan
instrument pendukung dalam penelitian
zakat yang di dalamnya terdapat
ini dengan menggunakan buku-buku dan
persoalan gap yang sangat besar
literatur lainnya sebagai objek yang
antara potensi zakat dan
utama (Hadi,1995).
relasisasinya, hingga untuk
PEMBAHASAN mengatasi masalah tersebut perlu

A. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dilakukan strategi yang cukup

Potensi zakat sendiri memiliki matan untuk mengatasi ancaman

okupasi yang cukup besar dalam dan tantangan yang dihadapi

menanggulangi permasalahan di untuk memperbaik kelemagan

Indonesia seperti UPZ itu sendiri secara

kemiskinan,minimnya pendidikan menyeluruh.

serta kesenjangan ekonomi. Adapun itu beberapa prioritas

Menurut Sudewo dirinya yang dianggap cakap untuk

menuturkan beberapa hal-hal dilakukan sebagai bagian


yang maksimal seperti; kebijakan untuk memeperbaiki

regulasi,political will yang dirasa kelemahan tersebut ialah adanya

kurang mendukung, penerapan sanksi bagi muzzaki

ketidakpercayaan para muzzaki yang tidak berzakakt, serta

3
Ahmad Alam, “Permasalahan dan Solusi
Pengelolaan Zakat di Indonesia”, Jurnal
Manajemen, Vol. 9, No. 2, 2018, h. 131.
H K . Z A K AT WA K A F | 4

meningkatkan kualittas SDM wewenang tersendiri seperti apa


serta profesionalitas, kredibilitas, yang tercantum dalam PP.Nomor.
serta transparansi. Sehingga 14 Tahun 2014 dalam pasal 53
scenario tersebut dianggap yang menyatakan.
menjadi solusi terbaik dalam “ UPZ berwenang melakukan
meningkatkan potensi zakat melalui UPZ dan/secara
melalui reformasi perundang- langsung”. Hingga selanjutnya di
undangan. ayat keduanya pada pasal tersebut
Unit Pengumpul Zakat atau menuturkan bahwa untuk
disingkat UPZ, merupakan satuan pengumpulannya bisa meliputi
organtisasi yang dibentuk oleh dengan pembentukan UPZ yang
Badan Amil Zakat Nasional mencakup beberapa lembaga
(BAZNAS) baik dalam wilayah seperti;
provinisi maupun kabupaten - Lembaga negara,
sebagai unit untuk - Kementerian Negara
mengumpulkan zakat. pemerintah/ non-pemerintah,
Selain itu juga selaku amil - BUMN,
pengelola zakat UPZ merupakan - Perusahaan swasta nasional
satuan organisasi yang dan asing,
mempunyai tujuan untuk - Perwakilan Republik
mengoptimalkan tata Kelola zakat Indonesia di luar negeri;
dalam melaynai pembayaran - Kantor-kantor perwakilan
zakat dari muzzaki dan negara asing/lembaga asing
mendistribusikan zakat kepada dan masjid negara.
mustahiq sesuai dengan ketentuan Sehingga dengan adanya UPZ
syariat Islam.4 (Unit Pengumpul Zakat) ini dapat
Selain itu juga Unit Pengumpulan memberikan tata ruang untuk
Zakat itu sendiri mempunyai pengelolaan zakat yang lebih baik

4
kemenko-perekonomian-untuk-meningkatkan-
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3676/pe tata-kelola-zakat-dan-mendukung-keuangan-
mbentukan-unit-pengelola-zakat-di-lingkungan- inklusif
H K . Z A K AT WA K A F | 5

dan tepat pada akhirnya secara pembentukan Unit


pendistribusiannya. Pengumpul Zakat itu sendiri
Yang menurut data dari website teratur dalam beberapa
BAZNAS itu sendiri mengenai aturan seperti diantaranya :
UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) 1. Undang-Undang Nomor
cukup mengalami perkembangan 23 Tahun 2011 Tentang
signifikan dari tahun ke-tahunnya Pengelolaan Zakat.
prognosis serta realisasi 2. Peraturan Pemerintah
pengumpulan zakat cukup Nomor 14 Tahun 2014
meningkat khususnya pada tahun tentang Pelaksanaan
2021. Undang-Undang Nomor
Sehingga kelak zakat akan 23 Tahun 2011 tentang
mempunyai potensi yang besar di Pengeloaan Zakat.
Indonesia daalm menanggulangi 3. Inpres Nomor 03 Tahun
permasalahan keumatan, yang 2014 tentang
nantinya kita dapat optimis Optimalisasi
menjadikan zakat sebagai solusi Pengumpulan Zakat di
paling efektif untuk mengatasi Kementrian/Lembaga,
masalah keumatan dan masalah Sekretariat Jenderal
zaman karena halnya zakat ini Lembaga Negara,
merupakan salah satu syari’at Sekretariat Jenderal
yang diperintahkan oleh Allah Komisi Negara,
Swt. Pemerintah Daerah,
B. REGULASI UPZ Badan Usaha Milik
Adapun landasan dasar Negara, dan Badan
hukum UPZ (Unit Usaha Milik Daerah
Pengumpul Zakat) yang Melalui Badan Amil
nantinya akan mengikat Zakat Nasional.
suatu regulasi yang 4. Peraturan BAZNAS No.
disepakati eksistensinya. 2 Tahun 2016 tentang
Adapun yuridiksi untuk Pembentukan dan Tata
H K . Z A K AT WA K A F | 6

Kerja Unit Pengumpul 2. Pengajuan SK Unit


Zakat.5 Pengumpulan Zakat.
C. PEMBENTUKAN UPZ 3. Sosisalisai Pegawai,
Setelah dibentuknya pada poin ini dilakukan
regulasi aturan tentunya oleh BAZNAS dan UPZ
perlu dibentuknya badan kepada seluruh pegawai
resmi untuk menaungi perihal telah
pengumpulan serta dibentuknya UPZ serta
pengelolaan zakat itu berlakunya zakat
sendiri. payroll di lingkungan
Yang dimana hal ini secara bersangkutan.
langsung BAZNAS 4. Pelaksanaan, adapun
mengakomodir lembaga untuk pelaksanaannya
untuk pengumpulan zakat setelah adanya SK yang
sendiri, yakni Unit resmi terbit sehingga,
Pengumpulan Zakat (UPZ) UPZ wajib menuyusun
yang dimana dalam RKAT yang terdiri dari
pembentukannya melalui pengumpulan serta
rangkaian yang cukup penyaluran selama 1
sistematis seperti dimulai tahun.
dengan; 5. Monitoring dan
1. Audiensi Pimpinan Evaluasi, terakhir
Lembaga, dimana pada BAZNAS melakukan
hal ini BAZNAS evaluasi serta
melakukan audiensi monitoring guna
kepada pihak memaksimalkan kinerja
manajemen untuk dair Unit Pengumpul
membentuk UPZ. Zakat (UPZ).

5
https://baznas.go.id/upz
H K . Z A K AT WA K A F | 7

KESIMPULAN permasalahan yang dihadapi

Adapun itu untuk keseluruhan tergolong banyak tetapi solusi

pembahasan dalam kepenulisan yang dihadirkan juga tersedia

ini maka dapat disimpulkan dalam menanggulangi

dengan adanya Lembaga Unit permasalahan zakat di Indonesia.

Pengumpulan Zakat (UPZ) yang Kita hanya harus tetap optimis

berada di bawah naungan menjadikan zakat sebagai solusi

BAZNAS (Badan Amil Zakat paling efektif dalam mengatasi

Nasional) ini diharapkan akan masalah keumatan dan masalah

keberadaannya, yang dapat zaman karena perintah zakat ini

menjadi penyalur serta lembaga adalah syariat yang

yang bisa menjawab tantangan diperintahkan oleh Allah Swt.

serta kepercayaan muzakki untuk

mengumpulkan zakatnya di

lembaga tersebut.

Sehingga nantinya dari zakat

yang dikumpulkan dapat di

distribusikan dengan tepat

sasaran dan sesuai targetnya

dikhususkan kepada pihak-pihak

yang dirasa membutuhkan.

Dan bisa menumbuhkan potensi

zakat yang berbarengan dengan


H K . Z A K AT WA K A F | 8

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Alam, “Permasalahan dan Solusi


Pengelolaan Zakat di Indonesia”, Jurnal
Manajemen, Vol. 9, No. 2, 2018, h. 131.

(Hadi et al., 2015; Kemenkumham, 2014;


Piliyanti, 2018)Hadi, S., Supena, I., Ahmad
Dakhoir, Abror, K., & Bahru, amelia ananda.
(2015). Manajemen Zakat Dan Wakaf : Zakat
Produktif. In Pustaka Radja.

Kemenkumham. (2014). Lembaran Negara


Reepublik Indonseia. 184.
https://www.kemhan.go.id/itjen/wp-
content/uploads/migrasi/peraturan/01414.pdf

Piliyanti, I. (2018). Manajemen Zakat & wakaf. In


CV. Gerbang Aksara.

Wahbah Al-Zuhayly. Al-Fiqh Al-Islam Adillatuhu,


(Diterjemakan Oleh Agus Effendi dan Bahruddin
Fannany), (Zakat kajian Berbagai Madzhab),
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011). h. 83-84.
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat. (Penerjemah Salman Harun,
Didin Hafidhuddin dan Hasanudin), (Cet. XII; Jakarta:
Litera Antar Nusa, 2011). h. 34-35.
H K . Z A K AT WA K A F | 9

Anda mungkin juga menyukai