Fix Paper KPM
Fix Paper KPM
Kartu Pintar Muamalah (KPM): Solusi Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan
Syariah Bagi Pelajar
Muamalah Smart Card (KPM): A Solution to Improve Sharia Economic and Finance
Literacy for Students
Oleh:
Arif 42001034
Muhammad Hariz 42101031
Faikhotul Maulidiyah 42104028
NIM/NISN : 42001034
Dengan ini menyatakan bahwa kami Miracle Team adalah penulis asli dari semua karya
yang diajukan dengan judul “Kartu Pintar Muamalah (KPM): Solusi Peningkatan
Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Bagi Pelajar” untuk mengikuti Lomba
Scientific Papar The 18th SEASON X TEMILREG Jabodetabek 2022. Karya tersebut
merupakan hasil ide orisinil pengembangan kami sendiri dan bukan merupakan karya orang
lain.
Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur paksaan dari
siapapun. Jika dikemudian hari ditemukan ketidakbenaran informasi atau adanya tuntutan
dari pihak lain yang merasa dijiplak, maka akan menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya
beserta tim bersedia untuk didiskualifikasi ataupun dibatalkan dari status juara jika nanti
menjadi juara dalam perlombaan ini.
Yang menyatakan,
Arif
NIM 42001034
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Dosen Pendamping
Ketua Tim
Segala puji bagi Allah SWT., yang telah memberikan nikmat Islam, nikmat iman, dan nikmat
sehat sehingga dapat diselesaikan penulisan karya tulis yang dibuat dalam rangka mengikuti dalam
Lomba Karya Tulis Ilmiah Season 18 X Temilreg 2022. Shalawat serta salam tidak lupa dihaturkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan kepada umat manusia,
sehingga menjadi umat yang bertakwa.
Dalam karya tulis ini, penulis mengangkat judul “Kartu Pintar Muamalah (KPM): Solusi
Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Bagi Pelajar”. Dalam penulisannya tidak
terlepas bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing Bpk Ahmad Baehaqi, S.E.I., M. Ak., SAS. yang telah mengarahkan dan
memberikan masukan dalam paper kami,
2. Keluarga KSEI IsEF yang telah mempercayakan kami menjadi delegasi STEI SEBI dalam
lomba Temilreg tahun 2022,
3. Orang tua kami, yang selalu memberikan dukungan dan do’a untuk keberhasilan karya tulis
ini, Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari atas keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, dan karya tulis ini jauh dari
kesempurnaan. Namun, penulis berharap karya ini dapat diterima dan bersaing dalam wadah
perlombaan yang luar biasa. Penulis juga berharap karya tulis ini bisa benar-benar memberikan
manfaat bagi pembaca.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Abstract. Indonesia ranks 4th in the world in terms of developing Islamic finance after Malaysia, Saudi Arabia
and the United Arab Emirates. This is in line with the wishes of President Joko Widodo, who wants to make
Indonesia the center of the global Islamic economy and finance. However, so far there are several crucial
problems, one of which is the low level of public literacy in Islamic finance. Based on the results of the OJK
survey in 2016, the level of Islamic financial literacy in Indonesia is still very low at 8.11%. Therefore, the
author provides a solution to the problem of Islamic financial literacy with the Muamalah Smart Card (KPM)
which is specifically for students. This study uses a qualitative descriptive method with literature study
techniques. The results show that KPM is a solution in increasing Islamic economic and financial literacy for
students because it uses educational methods in the form of fun games, so that they are easy to remember and
understand.
Abstrak. Indonesia menempati urutan ke-4 dunia dalam hal pengembangan keuangan syariah setelah
Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Hal ini sejalan dengan keinginan presiden Joko Widodo yang
ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global. Namun, sejauh ini terdapat
beberapa permasalahan krusial salah satunya adalah rendahnya tingkat literasi masyarakat terhadap
keuangan syariah. Berdasarkan hasil survei OJK pada 2016 tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia
masih sangat rendah yakni 8,11%. Oleh sebab itu, penulis memberikan solusi terhadap permasalahan literasi
keuangan syariah dengan Kartu Pintar Muamalah (KPM) yang dikhususkan untuk para pelajar. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
KPM menjadi solusi dalam peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah bagi pelajar karena
menggunakan metode edukasi berbentuk permainan yang menyenangkan, sehingga mudah diingat dan
dipahami.
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk penganut agama Islam terbesar di dunia. Hal
tersebut menjadi peluang besar bagi negara untuk dapat memaksimalkan potensi SDM yang
melimpah pada berbagai sektor, tidak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan syariah. Presiden Joko
Widodo bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis ingin menjadikan
Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global (Anzalani, 2018). Dikutip dari siaran
pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, saat ini Indonesia naik peringkat ke-4 dari
peringkat 5 dunia dalam hal pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni
Emirat Arab. Sementara, aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan
total aset US$ 99 miliar (Kemenko, 2021).
Namun, potensi yang besar tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan optimal. Hal tersebut
dikarenakan rendahnya literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Berdasarkan hasil survei
yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016, tingkat literasi keuangan di Indonesia adalah 29,7% di
mana angka tersebut masih di bawah negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (66%), Thailand (73%)
dan Singapura (98%). Sementara, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia hanya sebesar 8,11%
(OJK, 2016). Bahkan menurut Bank Dunia Indonesia adalah negara ketiga dengan tingkat literasi
keuangan terlemah di dunia setelah India dan China (Darmansyah et al., 2020).
Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya tindakan khusus dalam meningkatkan literasi keuangan
syariah di Indonesia. Menurut Subardi (2019) pemerintah bersama dengan lembaga keuangan syariah
perlu mengupayakan pemahaman melek keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia melalui
edukasi finansial (financial education) (Subardi & Indri Yuliafitri, 2019). Edukasi finansial
merupakan proses panjang yang memicu pada individu untuk memiliki rencana keuangan di masa
depan guna mendapatkan kesejahteraan yang sesuai dengan pola dan gaya hidup yang mereka yakini
(Tedy & Yusuf, 2020).
Sejauh ini, terdapat berbagai lembaga pemerintah maupun non pemerintah yang sudah peduli dengan
peningkatan literasi keuangan syariah (Nurfalah & Rusydiana, 2019). Adanya Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang berfungsi sebagai roda terdepan dalam peningkatan
dan pembangunan ekosistem syariah di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga turut
mendukung program ekosistem syariah nasional melalui legalitas perizinan, Bank Indonesia (BI) yang
sudah meluncurkan beberapa buku tentang ekonomi dan keuangan syariah dan diperkuat dengan
adanya merger tiga bank syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Ini merupakan bentuk
keseriusan pemerintah dan berbagai lembaga dalam mewujudkan keinginan Indonesia menjadi pusat
ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Gerakan literasi keuangan Syariah adalah upaya strategis untuk mendukung pemerintah dalam
mendidik masyarakat untuk memahami produk keuangan Islam (Gunawan dkk., 2019). Oleh karena
itu, BI menerbitkan buku literasi keuangan bagi siswa-siswi sekolah dan melakukan seminar,
pelatihan tentang literasi keuangan(Busyro dkk., 2018). Namun, tentunya hal tersebut masih belum
cukup, perlu adanya inovasi dalam meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat,
khususnya bagi para pelajar. Juga menjadi upaya dalam membuat pembelajaran yang menarik
menggunakan berbagai variasi, media, strategi pembelajaran dan interaksi yang sangat baik guna
mengurangi kejenuhan belajar peserta didik(Hanina dkk.,2021).
Melihat potensi dan permasalahan terkait literasi keuangan syariah di atas, maka penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam dan menawarkan solusi dalam peningkatan literasi keuangan syariah bagi para
pelajar. Solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan kartu permainan yang penulis istilahkan
dengan Kartu Pintar Muamalah (KPM). KPM terinspirasi dari penelitian Rizky Alfian, dkk (2019)
yang membuat kartu sejarah kerajaan kutai yang ternyata efektif dapat meningkatkan pemahaman
pelajar SMA terhadap kerajaan kutai yang merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia. KPM
dirancang sebagai pendamping dari buku Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk kelas X SMA yang
diterbitkan oleh BI.
KPM dapat menjadi media pembelajaran di sekolah sebagai salah satu alternatif pengayaan dalam
mata pelajaran ekonomi dan keuangan syariah. KPM menggunakan teknik make a match (mencari
pasangan) artinya pada setiap kartu akan disisipkan gambar dan teks sebagai penjelas dari suatu
konsep materi yang dipaparkan pada setiap kartu dan setiap kartu memiliki pasangan yang sesuai
dengan kategori gambar dan teksnya.
Menurut Mardiati (2015) permainan membuat pembelajaran semakin menarik dan memotivasi peserta
didik untuk lebih giat belajar dan mampu membuat peserta didik menikmati proses pembelajaran
(Mardati & Wangid, 2015). Bahkan teknik make a match mengajarkan peserta didik untuk mencari
pasangan sambil mempelajari konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai KPM dengan
teknik make a match sebagai media penunjang pembelajaran buku ekonomi syariah bagi pelajar
SMA.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“bagaimana Kartu Pintar Muamalah (KPM) dengan teknik make a match sebagai pengayaan bagi
buku ekonomi syariah dapat menjadi solusi dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan
syariah pelajar”?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui implementasi
KPM sebagai solusi peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah bagi pelajar sebagai media
penunjang pembelajaran buku ekonomi syariah di sekolah.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan perkembangan ilmu ekonomi,
khususnya ilmu ekonomi syariah. Penelitian ini diharapkan dapat memunculkan ide-ide baru
dalam penelitian selanjutnya sehubungan dengan peningkatan literasi ekonomi dan keuangan
syariah.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap peningkatan literasi ekonomi dan
keuangan syariah masyarakat di Indonesia terutama bagi para pelajar.
TINJAUAN PUSTAKA
Kartu Permainan
Kartu permainan edukatif merupakan sebuah kartu yang didesain sedemikian rupa dengan bentuk
persegi panjang dengan spesifikasi tersendiri berdasarkan kekhasan dari mata pelajaran ataupun
beberapa pengetahuan dan aktivitas yang membutuhkan pemahaman (Estiani et al., 2015). Dilengkapi
beberapa karakteristik khas dari kartu permainan tersebut dengan satu sisi terdapat potongan huruf
dan satu sisinya lagi terdapat gambar benda yang disertai tulisan penjelasan dari gambar tersebut
(Muna, 2014). Kartu permainan merupakan mainan berupa kartu layaknya kartu bridge (kartu remi)
dengan jumlah yang bebas disesuaikan jumlahnya berdasarkan kebutuhan dengan jumlah set dalam
bermain yang juga bebas ditentukan oleh sang Pembuat (Wulandari dkk, 2020).
Yunus dalam Arsyad (2007), mengatakan bahwasanya: “media pembelajaran paling besar
pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman”. Maksud dari pernyataan tersebut
yaitu, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahaman dan cara memberitahu apa
yang dipahaminya kepada orang lain, berbeda dengan mereka yang melihat, mendengar dan
memahaminya dengan baik.” Mengutip pernyataan Ibrahim, Arsyad menjelaskan bahwa: “Media
dalam pembelajaran membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui
semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan
pelajaran”.
Kartu permainan merupakan sebuah alternatif sebagai salah satu media belajar yang memberikan
dampak signifikan terhadap pemahaman siswa karena medianya yang menyediakan fasilitas visual
dengan menggabungkan sistem bermain yang komunikatif sehingga menyenangkan dan memberi
kemudahan dalam pemahaman siswa (Muna, 2014).
Literasi
Menurut Nugraha (2016) Literasi atau yang biasa dikenal literacy dalam bahasa Inggris berasal dari
kata bahasa latin “littera” yang diartikan sebagai penguasaan terhadap tulisan dan kesepakatan, istilah
literasi juga diartikan sebagai kemampuan dalam baca tulis yang kemudian maknanya berkembang
sebagai proses membaca, menulis, berbicara, mendengar, membayangkan, dan melihat (Aminah dkk,
2019).
Gee dalam Au, (2018) mengartikan literasi dari sudut pandang kewacanaan menyatakan bahwa
literasi adalah “mastery of, or fluent control over, a secondary discourse”. Gee juga menjelaskan
bahwa literasi adalah suatu keterampilan dari seseorang melalui kegiatan berpikir, membaca, menulis,
dan berbicara. Menurut UNESCO (2017) menyebutkan bahwa literasi adalah wujud dari keterampilan
yang secara nyata, dan yang secara spesifik adalah keterampilan kognitif dari membaca serta menulis
yang terlepas dari konteks, di mana keterampilan itu diperoleh, dari siapa serta cara memperolehnya
(Lestari dkk, 2021).
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa literasi adalah
kemampuan atau keterampilan seseorang dalam kegiatan berpikir, membaca, menulis, memahami,
maupun berbicara yang nantinya menghasilkan pengetahuan yang lebih baik dengan memanfaatkan
media yang ada sebagai konteks.
Keuangan Syariah
Keuangan syariah merupakan bentuk keuangan yang didasarkan pada syariah atau dapat diartikan
sebagai konstruksi hukum Islam. Syariah dapat diartikan pula sebagai “jalan yang menuju sumber
air”, dipenuhi dengan tujuan moral dan pelajaran tentang kebenaran (setyadi, 2017). Keuangan
syariah juga merupakan sebuah ekosistem keuangan yang didalamnya menganut sistem-sistem yang
telah dilandasi oleh syariat Islam yang tentunya akan terhindar dari berbagai sistem ataupun produk
yang syubhat maupun haram.
keuangan syariah merupakan salah satu lingkup keuangan yang dibuat dengan menggunakan metode
prinsip Islami dasar syariah sebagai acuannya, juga menggunakan dasar hukum Islam sebagai
pedoman. Pedoman utama yang terdapat dalam keuangan syariah yang digunakan oleh sistem
keuangan tersebut berasal dari ketentuan yang sudah ditetapkan pada Al Qur’an dan juga sunah yang
dipercaya oleh agama Islam (Sirojudin,2021). Beberapa sistem yang dilarang untuk dilakukan pada
sistem keuangan syariah yaitu larangan adanya riba, perjudian, monopoli, penipuan, gharar,
penimbunan barang dan lain sebagainya. Oleh karenanya, jika dilihat dari berbagai larangan yang ada,
sudah dapat dipastikan bahwa di dalam lingkup keuangan syariah sudah tentu terhindar dari berbagai
kegiatan yang haram dan lebih fokus terhadap kegiatan untuk menyejahterakan umat.
keuangan Islam atau keuangan syariah merupakan perpaduan antara hukum Islam dan ekonomi Islam
yang mengacu pada norma-norma agama terkait dengan ekonomi, seperti anti penipuan, larangan
gharar, maysir, keadilan, kemanusiaan, kepemilikan, kejujuran, kemitraan, dan kesejahteraan
(Muhamad, 2013). Dengan adanya keuangan syariah, kesejahteraan umat dapat didatangkan dari
berbagai golongan dan tidak terus memihak pada golongan yang berposisi lebih kuat, sehingga dalam
berbagai instrumen keuangan yang dijalankan, akan menciptakan keseimbangan antar pihak.
Pada tahun 2019, total aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai US$99 miliar, meningkat dari
tahun sebelumnya sebesar US$86 miliar. Peningkatan total aset tersebut menempatkan Indonesia pada
posisi ke-7 dengan total aset keuangan syariah terbesar di dunia (Sirojudin, 2021). Menurut data yang
dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di bulan Januari 2021, menunjukkan bahwa aset Keuangan
Syariah telah bertumbuh 14,2%. Konsep keuangan non-riba kian diminati memberikan rasa nyaman
dan keunggulan tersendiri bagi pengguna/nasabah tanpa memandang agama. Dengan adanya
perkembangan yang signifikan tersebut sudah dapat dipastikan bahwa keuangan syariah menjadi
ekosistem ekonomi yang memberikan pengaruh positif dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat.
Pada kelima penelitian di atas mengembangkan kartu permainan sebagai media belajar yang
dijadikan solusi dalam meningkatkan literasi. Namun, sistem yang dipakai dalam
memainkannya terkesan lebih sulit karena harus memecahkan goals permainan berbentuk
soal dan pertanyaan, sedangkan penelitian ini mengembangkan efektivitas pemahaman siswa
dengan mencocokkan kategori dan peristilahannya sehingga terkesan lebih ringan dan mudah
dipahami. Sistem bermainnya pun mendukung ingatan menjadi lebih kuat karena
pengulangan proses persamaan atau make a match nya lebih banyak sehingga siswa bisa
lebih memahami spesifikasi dari kategori pengelompokannya.
METODOLOGI
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (RnD) dan deskriptif-kualitatif
menggunakan kajian studi pustaka. Menurut Moeleong (2014:5), tujuan dari penulisan deskriptif
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta,
keefektifan penggunaan, sifat-sifat serta hubungan antar perkara yang diselidiki (Gunawan 2016).
Menurut Amali et al., (2019) Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) merupakan
metode penelitian untuk mengembangkan dan menguji produk yang nantinya akan dikembangkan
dalam dunia pendidikan (Maydiantoro,2021).
Kerangka konseptual dibentuk berdasarkan teori yang telah ada maupun dokumen penelitian
terdahulu sehingga dikumpulkan menjadi satu kesatuan. Metode penulisan menguraikan secara
kualitatif tiga hal, pertama mendeskripsikan konsep-konsep yang terdapat dalam kartu permainan
muamalah, yang kedua membahas langkah-langkah pelaksanaan cara bermain kartu pintar muamalah,
dan ketiga ialah menganalisis efisiensi penggunaan kartu pintar muamalah dalam menunjang
pemahaman anak terhadap literasi. Data dalam kualitatif deskriptif dipaparkan dengan kata kerja aktif,
sehingga penggambaran data disampaikan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Lokasi, dan situasi
penelitian disampaikan sesuai fakta bukan tafsiran peneliti (Raco 2010).
Teknik pengumpulan data yang dijadikan sebagai bahan penelitian ini melalui data sekunder, menurut
Sugiyono (2016: 225) data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Sumber data sekunder
merupakan sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan data primer.
Menggunakan Teknik literature review atau studi pustaka, Menurut Hasibuan, Zainal A.
(2007), Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh
dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini
diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah
diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. yaitu dengan mengumpulkan, mempelajari,
membaca dan menganalisis studi-studi terdahulu yang mempunyai hubungan dengan permasalahan
yang diambil dalam objek penelitian. Lalu setelahnya dilakukan observasi dan penarikan kesimpulan
dan pengambilan keputusan penyelesaian permasalahan dengan mempertimbangkan berbagai risiko
serta evaluasi dan pengembangan terhadap inovasi yang disajikan.
Data-data yang telah terkumpul dilakukan proses analisis yang dijelaskan pada bab pembahasan.
Analisis dilakukan dengan mengadakan pemerincian terhadap objek yang diteliti dengan konsep yang
relevan. Kemudian, sintesis dilakukan dengan cara data digabungkan pada penelitian melalui empat
aktivitas yang meliputi pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian
data (data display), pemaparan dan penarikan kesimpulan.
PEMBAHASAN
Kartu Pintar Muamalah (KPM) merupakan pengembangan kartu permainan sebagai salah satu bentuk
inovasi pembelajaran yang dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan pemahaman para pelajar di
sekolah. KPM dalam penelitian ini berbentuk kartu permainan dengan teknik make to match. Secara
sederhana teknik make to match adalah permainan kartu yang mencocokkan gambar atau kategori
yang ada dalam sebuah kartu. Pada KPM kami membuat 40 kartu dengan 10 kategori. Di mana, satu
kategori terdapat 4 kartu sehingga total kartu adalah 40. Kemudian untuk peserta dalam KPM
dimainkan secara berkelompok, dapat dimulai dari 2 hingga 8 orang dengan masing-masing pemain
mendapat 5 kartu di awal.
KPM memiliki beberapa bagian yang disebut dengan istilah kategori. Masing-masing kategori dalam
KPM memiliki 4 sub kategori atau 4 kartu, total semua kategori dalam KPM adalah 10 kategori
dengan 40 sub kategori atau 40 kartu. Di mana setiap kategori dalam KPM disesuaikan dengan materi
yang ada pada buku Ekonomi Syariah untuk kelas X SMA yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
KPM bertujuan untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah bagi pelajar SMA yang
dirancang sebagai penunjang pembelajaran pada buku ekonomi syariah di jenjang SMA. Adapun
tampilan KPM yang dirancang adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Tampilan Kategori ZISWAF Kartu Pintar Muamalah
Nama 4 sub
kategori pada KPM
Gambar di atas merupakan tampilan dari KPM, di mana pada bagian atas terdapat nama kategori.
Kemudian di bawah nama kategori terdapat 4 nama sub kategori yang berbeda-beda. Sub kategori
yang dicetak miring dan bergaris bawah merupakan pemilik kartu tersebut. Setelah nama subkategori
bagian bawahnya terdapat gambar pendukung dari sub kategori. Bagian terakhir pada KPM yang
bagian paling bawah merupakan teks penjelas atau definisi dari sub kategori pada kartu. Adapun
keterangan 10 kategori dengan 40 kartu pada KPM terlampir pada tabel berikut:
Tabel 2: Keterangan Kategori, Sub Kategori dan Teks Penjelas pada Kartu Pintar Muamalah (KPM)
1. Akad Kerja Wadi’ah Wadi’ah atau lebih dikenal dengan titipan adalah
Sama akad dari orang yang ingin menitip harta nya kepada
yang dititipkan dan orang yang menitipkan berhak
mengambil kapan saja,yang dititipkan berhak
mendapatkan biaya jasa atas barang yang dititipkan.
2. Akad Kerja Mudharabah Akad suatu usaha antara pemilik modal (Shahibul
Sama Mal) dengan pengelola modal (Mudhorib) dan
terdapat perjanjian yang telah disepakati oleh dua
belah pihak.
3. Akad Kerja Murabahah Kerja sama jual beli dalam Islam disebut sebagai
Sama murabahah. Dalam bentuk kerja sama ini, terdapat
penyerahan kepemilikan barang antara penjual dan
pembeli. Bentuk ini adalah bentuk kerja sama paling
umum dalam ekonomi Islam.
8. ZISWAF Wakaf Yaitu hak pribadi berupa pemberian aset atau harta
yang berpindah kepemilikan secara umum dengan
sukarela, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh
masyarakat.
10. Produk Gadai Syariah Pada gadai syariah pemberi pinjaman menahan salah
Keuangan satu aset si peminjam sebagai jaminan yang
Syariah bertujuan agar pihak peminjam mendapat jaminan
untuk dapat mengambil kembali piutangnya.
12. Produk Giro Syariah Alat pembayaran non tunai yang menggunakan
Keuangan prinsip hukum islam, yaitu mudharabah dan wadi’ah.
Syariah Rekening simpanan ini diisi seperti tabungan biasa,
namun pencairan dananya hanya bisa menggunakan
sebuah bilyet giro.
13. Instrumen Operasi Pasar Kegiatan transaksi di pasar uang dalam rangka
Kebijakan Terbuka Operasi Moneter yang dilakukan oleh Bank
Moneter Indonesia dengan peserta operasi moneter..
Ekonomi Islam
16. Instrumen Rasio Bagi Merupakan instrumen pengganti rate Bank Sentral.
Kebijakan Hasil Rasio bagi hasil adalah nisbah bagi hasil antara Bank
Moneter Sentral sebagai pengelola dana (mudharib) dan bank
Ekonomi Islam komersial sebagai pemodal (dharib).
17. Instrumen Zakat Mal Zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh
Kebijakan individu dengan syarat-syarat dan ketentuan-
Fiskal Ekonomi ketentuan yang telah ditetapkan secara syara.
Islam
21. Asuransi Asuransi Jiwa Didasari prinsip saling tolong menolong dan
Syariah Syariah melindungi diantara para peserta melalui kontribusi
ke Dana Tabarru, yaitu kumpulan dana kebajikan
dari uang kontribusi para peserta Asuransi Jiwa
Syariah yang setuju untuk saling bantu bila terjadi
risiko di antara mereka.
23. Asuransi Asuransi Usaha untuk saling melindungi dan saling tolong
Syariah Kesehatan menolong antara sejumlah orang. Hal ini dilakukan
Syariah melalui investasi dalam bentuk aset dengan pola
pengembalian sesuai dengan syariah yaitu dengan
menghadapi risiko tertentu melalui akad atau
perikatan.
25. Produk Pasar Saham Syariah Produk pasar modal syariah yang menerapkan sistem
Modal Syariah penyertaan modal yang difokuskan dengan
kesepakatan dan tanggung jawab bersama antara dua
belah pihak.
26. Produk Pasar Reksa Dana Investor mempercayakan dananya untuk dikelola
Modal Syariah Syariah manajer investasi melalui akad wakalah. Selanjutnya
manajer investasi menginvestasikan dana investor ke
efek syariah yang masuk dalam Daftar Efek Syariah
(DES) yang ditetapkan oleh OJK.
27. Produk Pasar DIRE Syariah Dana Investasi Real Estat dipergunakan untuk
Modal Syariah menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan pada aset Real Estat
(Perumahan).
28. Produk Pasar EBA Syariah Efek Beragun Aset syariah adalah jenis efek syariah
Modal Syariah yang pendapatan tetapnya merupakan bentuk
sekuritisasi portofolio berdasarkan prinsip-prinsip
ekonomi Islam.
29. Instrumen SBIS Sertifikat Bank Indonesia Syariah adalah surat
Pasar Uang berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka
Syariah waktu pendek dalam mata uang rupiah yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia.
31. Instrumen Repo SBIS Repurchase Agreement SBIS yang disebut Repo
Pasar Uang SBIS adalah transaksi pemberian pinjaman oleh
Syariah Bank Indonesia kepada Bank Umum Syariah dengan
jaminan SBIS.
33. Prinsip Dana Iuran Dalam mekanisme dana pensiun syariah, iuran
Pensiun diartikan sebagai hibah yang dilakukan antara
Syariah pimpinan dan pekerja.
34. Prinsip Dana Investasi Pada prinsip dana pensiun syariah, dana yang
Pensiun dikumpulkan dari program pensiun dikelola dengan
Syariah investasi syariah. Akad yang digunakan yaitu
mudharabah dan musyarakah.
35. Prinsip Dana Hasil Investasi Hasil investasi dilakukan dengan membagi
Pensiun keuntungan secara mudharabah, yaitu keuntungan
Syariah dibagi dua antara pemilik modal dengan pengelola.
36. Prinsip Dana Manfaat Manfaat pensiun diperoleh sesuai dengan hasil
Pensiun Pensiun investasi syariah. Yang menggunakan akad
Syariah mudharabah, musyarakah dan ijarah
37. Produk Simpanan Sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh anggota
Koperasi kepada koperasi dalam waktu tertentu, misalnya
Syariah setiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama
setiap bulannya.
39. Produk Pembiayaan Penyediaan dana untuk investasi atau kerja sama
Koperasi permodalan antara pihak koperasi dengan
Syariah anggotanya dan penerima pembiayaan wajib
melunasi pokok pembiayaan yang diterima sesuai
akad yang telah disepakati.
Langkah Implementasi
KPM dirancang sebagai penunjang pembelajaran pada buku ekonomi syariah di jenjang SMA yang
diterbitkan oleh BI. Oleh sebab itu, langkah implementasi dari KPM sangat sederhana dan dapat
dijalankan oleh sekolah mana saja. Hal tersebut dikarenakan KPM tidak membutuhkan banyak
stakeholder dalam pengimplementasiannya, melainkan hanya pihak sekolah, guru dan pelajar saja.
Adapun alur implementasi KPM sebagai penunjang pelajaran ekonomi syariah dimulai dari
penyediaan KPM bagi sekolah-sekolah yang memiliki mata pelajaran ekonomi syariah. KPM yang
telah dibuat dapat dibeli oleh sekolah atau pemerintah langsung yang menyalurkan KPM kepada
sekolah-sekolah.
Kemudian setelah sekolah memiliki KPM, maka kepala sekolah dapat mensosialisasikan KPM kepada
guru-guru pengampu mata pelajaran ekonomi syariah. Setelah guru-guru memahami langkah-langkah
dan cara memainkan KPM, para guru dapat mengaplikasikannya pada saat jam pelajaran ekonomi
syariah. Untuk lama waktu permainan, guru dapat menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Misal,
sebelum guru memandu kepada siswanya untuk bermain KPM 20 menit sebelum masuk pembelajaran
formal yang ada dibuka. Ini dapat dilakukan pada beberapa kali pertemuan atau guru dapat
memfokuskan satu kali pertemuan saja untuk bermain KPM dan untuk pertemuan berikutnya masuk
pada pembelajaran formal di buku.
KPM menjadi solusi dalam memudahkan para guru mengajar materi ekonomi dan keuangan syariah.
Hal tersebut dikarenakan metode mengajar dengan media kartu permainan terbukti dapat
meningkatkan semangat belajar di kelas, sehingga para pelajar lebih mudah memahami dan
mengingat materi yang dipelajari. Oleh karena itu, KPM menjadi sebuah urgensi yang perlu di
implementasikan pada setiap sekolah, bahkan model kartu permainan juga dapat diaplikasikan pada
mata pelajaran lainnya. Dari segi penerimaan KPM oleh para guru, penulis meyakini bahwa para
pengajar pun akan semangat mengajar jika siswa yang diajar bersemangat, sehingga dalam konteks
penerimaan makan KPM tentunya akan diterima dengan baik oleh pihak sekolah, guru dan siswa.
Dalam tahap implementasinya, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada KPM. Dari sisi
kelebihan KPM: (1) KPM dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa, (2) Dengan
menggunakan metode make a match KPM memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat
materi yang dipelajari, (3) KPM disajikan dengan menarik dan kompleks, di mana terdapat 40 materi
yang sudah dikategorikan, (4) KPM menjadi sebuah pembelajaran refleksi di kelas, terutama bagi
sekolah yang menerapkan sistem full day, sehingga KPM mampu menghilangkan stres pada siswa.
Kemudian terdapat kekurangan dari KPM yakni masih menggunakan kartu fisik, di samping anak
SMA yang sudah remaja dan melek dengan teknologi digital.
Peneliti menyadari bahwa salah satu penyebab rendahnya literasi ekonomi dan keuangan syariah di
Indonesia dikarenakan kurangnya pengembangan dalam bidang edukasi. Selama ini kita melihat
banyak pengembangan di bidang produk ekonomi dan keuangan syariah, di mana hal tersebut hanya
melibatkan beberapa stakeholder saja sehingga tidak berdampak langsung bagi masyarakat khususnya
para pelajar. Selama ini pemerintah atau lembaga swasta yang melek dengan ekonomi dan keuangan
syariah hanya fokus pada sektor riil saja. Sementara pada Pendidikan masih belum terlalu terjangkau.
Oleh karena itu, maka penulis menawarkan KPM sebagai salah satu upaya peningkatan literasi
ekonomi dan keuangan syariah bagi para pelajar dengan menggunakan media kartu permainan. Sejauh
ini, penulis menyadari pembelajaran mengenai ekonomi dan keuangan syariah hanya terbatas pada
pembelajaran formal seperti belajar di kelas dengan mendengarkan penerangan dari guru, membaca
buku dan seminar. Di mana, metode pembelajaran tersebut terkesan monoton dan membuat pelajar
malas dan tidak fokus. KPM mampu meningkatkan semangat belajar karena menggunakan metode
yang menyenangkan, sehingga para pelajar dapat bersaing sekaligus belajar dan materi akan menjadi
mudah dipahami.
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Kartu Pintar Muamalah (KPM) merupakan inovasi pengembangan berbentuk kartu permainan dengan
teknik make to match sebagai media pembelajaran guna meningkatkan literasi para pelajar SMA
terhadap ekonomi dan keuangan syariah. KPM dirancang sebagai pengayaan dari buku ekonomi
syariah kelas X SMA yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, sehingga materi yang tercantum dalam
KPM menyesuaikan dari isi buku tersebut. KPM terdiri dari 10 kategori dengan masing-masing
kategori terdapat 4 sub kartu sehingga total kartu dalam KPM berjumlah 40. KPM dimainkan secara
berkelompok dari 2 hingga 8 orang. KPM mampu menjadi solusi terhadap peningkatan literasi pelajar
terhadap ekonomi dan keuangan syariah karena menggunakan metode edukasi berbentuk permainan
yang menyenangkan. Hal tersebut memudahkan para pelajar dalam memahami dan mengingat materi
yang dipelajari.
Dalam mencetak generasi emas yang melek dengan ekonomi dan keuangan syariah maka dimulai dari
hal-hal terkecil. Dengan adanya KPM dapat memberikan kesadaran dan keingintahuan para pelajar
tentang ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga KPM dapat memicu semangat para pelajar untuk
lebih giat dalam mempelajari ekonomi dan keuangan syariah, di mana pada akhirnya yang menjadi
penerus ekonom Rabbani tidak lain adalah mereka generasi muda. KPM menjadi gebrakan kecil yang
dapat diimplementasikan lebih dalam pada materi ekonomi dan keuangan syariah lainnya ataupun
pada materi pembelajaran lainnya.
Prediksi Keberhasilan
Kartu permainan menjadi hal yang biasa ditemui oleh masyarakat khususnya anak-anak atau pelajar,
sehingga memudahkan dalam penerapannya kepada para pelajar. Berdasarkan beberapa penelitian
ilmiah terdahulu yang dikaji, bahwa kartu permainan merupakan salah satu metode pembelajaran
yang efektif bagi para pelajar. Hal tersebut dikarenakan, para pelajar akan mudah mengingat apa yang
mereka pelajari jika dibantu dengan alat visual seperti gambar. Di mana pada KPM termuat gambar
dan teks sehingga memudahkan para pelajar dalam memahami dan mengingat materi yang terdapat
dalam KPM.
Saran
KPM diperuntukkan sebagai penunjang dari buku ekonomi syariah untuk kelas X SMA yang
diterbitkan oleh BI. Sejauh telusuran penulis, belum ada buku ekonomi syariah khusus untuk anak SD
dan SMP, sehingga jika sudah terdapat buku pada jenjang tersebut diharapkan peneliti lain dapat
mengembangkan KPM dengan menyesuaikan materi pada jenjang tersebut. Kemudian KPM akan
lebih menarik jika disajikan dalam bentuk digital berupa aplikasi permainan atau sejenisnya, sehingga
dapat digunakan walau tanpa kartu fisik. Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
penelitian-penelitian serupa.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes herlina. (2021). Pengembangan Media Kartu Permainan IPA untuk Perkuliahan IPA
Biologi. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 7.
Darmansyah, Fianto, B. A., Hendratmi, A., & Aziz, P. F. (2020). Factors determining
behavioral intentions to use Islamic financial technology: Three competing models.
Journal of Islamic Marketing, 12(4), 794–812. https://doi.org/10.1108/JIMA-12-
2019-0252
Estiani, W., Widiyatmoko, A., & Sarwi. (2015). Pengembangan Media Permainan Kartu Uno
Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Karakter Siswa Kelas Viii Tema
Optik. Unnes Science Education Journal, 4(1), 713.
Hanina, P., Faiz, A., & Yuningsih, D. (2021). Upaya Guru Dalam Mengatasi Kejenuhan
Belajar Peserta Didik Di Masa Pandemi. Jurnal Basicedu, 5(5), 3791-3798.
Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, (2021). Potensi Besar Ekonomi Berbasis
Syariah di Indonesia, SIARAN PERS HM.4.6/91/SET.M.EKON.3/04/2021
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2943/potensi-besar-ekonomi-berbasis-
syariah-indonesia
Mardati, A., & Wangid, M. (2015). Jurnal Prima Edukasia. Jurnal Prima Edukasia, 3(2),
120–132.
Ningtyas, M. N. (2019). Literasi Keuangan pada Generasi Milenial. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan
Ekonomi Asia, 13(1), 20-27.
Nurfalah, I., & Rusydiana, A. S. (2019). Digitalisasi Keuangan Syariah Menuju Keuangan
Inklusif: Kerangka Maqashid Syariah. Ekspansi: Jurnal Ekonomi, Keuangan,
Perbankan Dan Akuntansi, 11(1), 55. https://doi.org/10.35313/ekspansi.v11i1.1205
Otoritas Jasa Keuangan (2016). (n.d.). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan.
Departemen Literasi dan Iklusi Keuangan Bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen.
Sihotang, M. K., Hasanah, U., & NST, R. (2021). Penguatan Pemahaman Keuangan Syariah
Bagi Guru Dan Siswa Madrasah Aliyah. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2).
Subardi, H. M. P., & Indri Yuliafitri. (2019). Hani Meilita, dkk.: Efektivitas Gerakan
Literasi…. Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah, 5(1), 31–44.
Suwarsi, zaenal. dkk. (2018). Meningkatkan Keterampilan HOTS Siswa melalui Permainan
Kartu soal dalam pembelajaran PBL. PRISMA 1 , 8.
Tedy, & Yusuf, S. (2020). Literasi Keuangan Syariah Pada Pendidikan Dasar: Tinjauan
Teoritis Dan Empiris. Eco-Iqtishodi Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Keuangan Syariah, I(2),
116–122.
Triani, A., & Mulyadi, H. (2019). Peningkatan Pengalaman Keuangan Remaja Untuk Literasi
Keuangan Syariah Yang Lebih Baik. I-Finance: a Research Journal on Islamic
Finance, 5(1), 9-22.
Yulianto, A. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Penggunaan
Produk atau Layanan Lembaga Keuangan Syariah.
LAMPIRAN 1. TAMPILAN KARTU PINTAR MUAMALAH (KPM)