Anda di halaman 1dari 26

Innovation Paper Competition The 18Th SEASON X TEMILREG Jabodetabek 2022

Kartu Pintar Muamalah (KPM): Solusi Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan
Syariah Bagi Pelajar
Muamalah Smart Card (KPM): A Solution to Improve Sharia Economic and Finance
Literacy for Students

Oleh:
Arif 42001034
Muhammad Hariz 42101031
Faikhotul Maulidiyah 42104028

KSEI IsEF – SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI) SEBI


DEPOK
2022
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda di bawah ini:

Nama Lengkap : Arif

NIM/NISN : 42001034

Institusi : STEI SEBI

Dengan ini menyatakan bahwa kami Miracle Team adalah penulis asli dari semua karya yang
diajukan dengan judul “Kartu Pintar Muamalah (KPM): Solusi Peningkatan Literasi
Ekonomi dan Keuangan Syariah Bagi Pelajar” untuk mengikuti Lomba Scientific Papar
The 18th SEASON X TEMILREG Jabodetabek 2022. Karya tersebut merupakan hasil ide
orisinil pengembangan kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur paksaan dari
siapapun. Jika dikemudian hari ditemukan ketidakbenaran informasi atau adanya tuntutan dari
pihak lain yang merasa dijiplak, maka akan menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya beserta
tim bersedia untuk didiskualifikasi ataupun dibatalkan dari status juara jika nanti menjadi juara
dalam perlombaan ini.

Depok, 12 Mei 2022

Yang menyatakan,

Arif

NIM 42001034
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : “Kartu Pintar Muamalah (KPM): Solusi


Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan
Syariah Bagi Pelajar”
2. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Arif
b. NIM : 42001034
c. Jurusan : Akuntansi Syariah
d. Perguruan Tinggi : STEI SEBI
e. No. HP : 082333099875
3. Anggota Tim
a. Nama Anggota 1 : Muhammad Hariz
NIM : 42101031
b. Nama Anggota 2 : Faikhotul Maulidiyah
NIM : 42104028
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Ahmad Baehaqi
b. NIP/NIDN : 2123089101
c. No. HP : 087780448283
Depok, 12 Mei 2022

Menyetujui,
Dosen Pendamping Ketua Tim

Arif
Ahmad Baehaqi, S.E.I., M. Ak., SAS.
NIDN 2123089101 NIM 42001034
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT., yang telah memberikan nikmat Islam, nikmat iman, dan nikmat
sehat sehingga dapat diselesaikan penulisan karya tulis yang dibuat dalam rangka mengikuti dalam
Lomba Karya Tulis Ilmiah Season 18 X Temilreg 2022. Shalawat serta salam tidak lupa dihaturkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan kepada umat manusia,
sehingga menjadi umat yang bertakwa.
Dalam karya tulis ini, penulis mengangkat judul “Kartu Pintar Muamalah (KPM): Solusi
Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Bagi Pelajar”. Dalam penulisannya tidak
terlepas bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing Bpk Ahmad Baehaqi, S.E.I., M. Ak., SAS. yang telah mengarahkan dan
memberikan masukan dalam paper kami,
2. Keluarga KSEI IsEF yang telah mempercayakan kami menjadi delegasi STEI SEBI dalam
lomba Temilreg tahun 2022,
3. Orang tua kami, yang selalu memberikan dukungan dan do’a untuk keberhasilan karya tulis ini,
Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari atas keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, dan karya tulis ini jauh dari
kesempurnaan. Namun, penulis berharap karya ini dapat diterima dan bersaing dalam wadah
perlombaan yang luar biasa. Penulis juga berharap karya tulis ini bisa benar-benar memberikan manfaat
bagi pembaca.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Depok, 11 Mei 2022


Penulis
Kartu Pintar Muamalah (KPM): Solusi Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan
Syariah Bagi Pelajar
Muamalah Smart Card (KPM): A Solution to Improve Sharia Economic and Finance
Literacy For Students
Arif1, Muhammad Hariz Ardy Furdaus2, Faikhatul Mualidiyah3
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI

Abstract. Indonesia ranks 4th in the world in terms of developing Islamic finance after Malaysia, Saudi Arabia
and the United Arab Emirates. This is in line with the wishes of President Joko Widodo, who wants to make
Indonesia the center of the global Islamic economy and finance. However, so far there are several crucial
problems, one of which is the low level of public literacy in Islamic finance. Based on the results of the OJK survey
in 2016, the level of Islamic financial literacy in Indonesia is still very low at 8.11%. Therefore, the author
provides a solution to the problem of Islamic financial literacy with the Muamalah Smart Card (KPM) which is
specifically for students. This study uses a qualitative descriptive method with literature study techniques. The
results show that KPM is a solution in increasing Islamic economic and financial literacy for students because it
uses educational methods in the form of fun games, so that they are easy to remember and understand.

Keywords: KPM, literacy, card game

Abstrak. Indonesia menempati urutan ke-4 dunia dalam hal pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia,
Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Hal ini sejalan dengan keinginan presiden Joko Widodo yang ingin
menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global. Namun, sejauh ini terdapat beberapa
permasalahan krusial salah satunya adalah rendahnya tingkat literasi masyarakat terhadap keuangan syariah.
Berdasarkan hasil survei OJK pada 2016 tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih sangat rendah
yakni 8,11%. Oleh sebab itu, penulis memberikan solusi terhadap permasalahan literasi keuangan syariah
dengan Kartu Pintar Muamalah (KPM) yang dikhususkan untuk para pelajar. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPM menjadi
solusi dalam peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah bagi pelajar karena menggunakan metode
edukasi berbentuk permainan yang menyenangkan, sehingga mudah diingat dan dipahami.

Kata kunci: KPM, literasi, kartu permainan

PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk penganut agama Islam terbesar di dunia. Hal
tersebut menjadi peluang besar bagi negara untuk dapat memaksimalkan potensi SDM yang melimpah
pada berbagai sektor, tidak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan syariah. Presiden Joko Widodo
bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis ingin menjadikan Indonesia sebagai
pusat ekonomi dan keuangan syariah global (Anzalani, 2018). Dikutip dari siaran pers Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, saat ini Indonesia naik peringkat ke-4 dari peringkat 5 dunia dalam
hal pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Sementara,
aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan total aset US$ 99 miliar
(Kemenko, 2021).

Namun, potensi yang besar tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan optimal. Hal tersebut
dikarenakan rendahnya literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Berdasarkan hasil survei
yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016, tingkat literasi keuangan di Indonesia adalah 29,7% di mana
angka tersebut masih di bawah negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (66%), Thailand (73%) dan
Singapura (98%). Sementara, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia hanya sebesar 8,11% (OJK,
2016). Bahkan menurut Bank Dunia Indonesia adalah negara ketiga dengan tingkat literasi keuangan
terlemah di dunia setelah India dan China (Darmansyah et al., 2020).
Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya tindakan khusus dalam meningkatkan literasi keuangan
syariah di Indonesia. Menurut Subardi (2019) pemerintah bersama dengan lembaga keuangan syariah
perlu mengupayakan pemahaman melek keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia melalui
edukasi finansial (financial education) (Subardi & Indri Yuliafitri, 2019). Edukasi finansial merupakan
proses panjang yang memicu pada individu untuk memiliki rencana keuangan di masa depan guna
mendapatkan kesejahteraan yang sesuai dengan pola dan gaya hidup yang mereka yakini (Tedy &
Yusuf, 2020).

Sejauh ini, terdapat berbagai lembaga pemerintah maupun non pemerintah yang sudah peduli dengan
peningkatan literasi keuangan syariah (Nurfalah & Rusydiana, 2019). Adanya Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang berfungsi sebagai roda terdepan dalam peningkatan
dan pembangunan ekosistem syariah di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga turut
mendukung program ekosistem syariah nasional melalui legalitas perizinan, Bank Indonesia (BI) yang
sudah meluncurkan beberapa buku tentang ekonomi dan keuangan syariah dan diperkuat dengan adanya
merger tiga bank syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Ini merupakan bentuk keseriusan
pemerintah dan berbagai lembaga dalam mewujudkan keinginan Indonesia menjadi pusat ekonomi dan
keuangan syariah dunia.

Gerakan literasi keuangan Syariah adalah upaya strategis untuk mendukung pemerintah dalam
mendidik masyarakat untuk memahami produk keuangan Islam (Gunawan dkk., 2019). Oleh karena
itu, BI menerbitkan buku literasi keuangan bagi siswa-siswi sekolah dan melakukan seminar, pelatihan
tentang literasi keuangan(Busyro dkk., 2018). Namun, tentunya hal tersebut masih belum cukup, perlu
adanya inovasi dalam meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat, khususnya bagi
para pelajar. Juga menjadi upaya dalam membuat pembelajaran yang menarik menggunakan berbagai
variasi, media, strategi pembelajaran dan interaksi yang sangat baik guna mengurangi kejenuhan
belajar peserta didik(Hanina dkk.,2021).

Melihat potensi dan permasalahan terkait literasi keuangan syariah di atas, maka penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam dan menawarkan solusi dalam peningkatan literasi keuangan syariah bagi para
pelajar. Solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan kartu permainan yang penulis istilahkan
dengan Kartu Pintar Muamalah (KPM). KPM terinspirasi dari penelitian Rizky Alfian, dkk (2019) yang
membuat kartu sejarah kerajaan kutai yang ternyata efektif dapat meningkatkan pemahaman pelajar
SMA terhadap kerajaan kutai yang merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia. KPM dirancang
sebagai pendamping dari buku Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk kelas X SMA yang diterbitkan
oleh BI.

KPM dapat menjadi media pembelajaran di sekolah sebagai salah satu alternatif pengayaan dalam mata
pelajaran ekonomi dan keuangan syariah. KPM menggunakan teknik make a match (mencari pasangan)
artinya pada setiap kartu akan disisipkan gambar dan teks sebagai penjelas dari suatu konsep materi
yang dipaparkan pada setiap kartu dan setiap kartu memiliki pasangan yang sesuai dengan kategori
gambar dan teksnya.

Menurut Mardiati (2015) permainan membuat pembelajaran semakin menarik dan memotivasi peserta
didik untuk lebih giat belajar dan mampu membuat peserta didik menikmati proses pembelajaran
(Mardati & Wangid, 2015). Bahkan teknik make a match mengajarkan peserta didik untuk mencari
pasangan sambil mempelajari konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai KPM dengan
teknik make a match sebagai media penunjang pembelajaran buku ekonomi syariah bagi pelajar SMA.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“bagaimana Kartu Pintar Muamalah (KPM) dengan teknik make a match sebagai pengayaan bagi buku
ekonomi syariah dapat menjadi solusi dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah
pelajar”?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui implementasi
KPM sebagai solusi peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah bagi pelajar sebagai media
penunjang pembelajaran buku ekonomi syariah di sekolah.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan perkembangan ilmu ekonomi,
khususnya ilmu ekonomi syariah. Penelitian ini diharapkan dapat memunculkan ide-ide baru
dalam penelitian selanjutnya sehubungan dengan peningkatan literasi ekonomi dan keuangan
syariah.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap peningkatan literasi ekonomi dan
keuangan syariah masyarakat di Indonesia terutama bagi para pelajar.

TINJAUAN PUSTAKA

Kartu Permainan

Kartu permainan edukatif merupakan sebuah kartu yang didesain sedemikian rupa dengan bentuk
persegi panjang dengan spesifikasi tersendiri berdasarkan kekhasan dari mata pelajaran ataupun
beberapa pengetahuan dan aktivitas yang membutuhkan pemahaman (Estiani et al., 2015). Dilengkapi
beberapa karakteristik khas dari kartu permainan tersebut dengan satu sisi terdapat potongan huruf dan
satu sisinya lagi terdapat gambar benda yang disertai tulisan penjelasan dari gambar tersebut (Muna,
2014). Kartu permainan merupakan mainan berupa kartu layaknya kartu bridge (kartu remi) dengan
jumlah yang bebas disesuaikan jumlahnya berdasarkan kebutuhan dengan jumlah set dalam bermain
yang juga bebas ditentukan oleh sang Pembuat (Wulandari dkk, 2020).

Yunus dalam Arsyad (2007), mengatakan bahwasanya: “media pembelajaran paling besar pengaruhnya
bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman”. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu, orang yang
mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahaman dan cara memberitahu apa yang dipahaminya
kepada orang lain, berbeda dengan mereka yang melihat, mendengar dan memahaminya dengan baik.”
Mengutip pernyataan Ibrahim, Arsyad menjelaskan bahwa: “Media dalam pembelajaran
membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka,
membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran”.

Kartu permainan merupakan sebuah alternatif sebagai salah satu media belajar yang memberikan
dampak signifikan terhadap pemahaman siswa karena medianya yang menyediakan fasilitas visual
dengan menggabungkan sistem bermain yang komunikatif sehingga menyenangkan dan memberi
kemudahan dalam pemahaman siswa (Muna, 2014).

Literasi

Menurut Nugraha (2016) Literasi atau yang biasa dikenal literacy dalam bahasa Inggris berasal dari
kata bahasa latin “littera” yang diartikan sebagai penguasaan terhadap tulisan dan kesepakatan, istilah
literasi juga diartikan sebagai kemampuan dalam baca tulis yang kemudian maknanya berkembang
sebagai proses membaca, menulis, berbicara, mendengar, membayangkan, dan melihat (Aminah dkk,
2019).
Gee dalam Au, (2018) mengartikan literasi dari sudut pandang kewacanaan menyatakan bahwa literasi
adalah “mastery of, or fluent control over, a secondary discourse”. Gee juga menjelaskan bahwa literasi
adalah suatu keterampilan dari seseorang melalui kegiatan berpikir, membaca, menulis, dan berbicara.
Menurut UNESCO (2017) menyebutkan bahwa literasi adalah wujud dari keterampilan yang secara
nyata, dan yang secara spesifik adalah keterampilan kognitif dari membaca serta menulis yang terlepas
dari konteks, di mana keterampilan itu diperoleh, dari siapa serta cara memperolehnya (Lestari dkk,
2021).
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa literasi adalah kemampuan
atau keterampilan seseorang dalam kegiatan berpikir, membaca, menulis, memahami, maupun
berbicara yang nantinya menghasilkan pengetahuan yang lebih baik dengan memanfaatkan media yang
ada sebagai konteks.
Keuangan Syariah

Keuangan syariah merupakan bentuk keuangan yang didasarkan pada syariah atau dapat diartikan
sebagai konstruksi hukum Islam. Syariah dapat diartikan pula sebagai “jalan yang menuju sumber air”,
dipenuhi dengan tujuan moral dan pelajaran tentang kebenaran (setyadi, 2017). Keuangan syariah juga
merupakan sebuah ekosistem keuangan yang didalamnya menganut sistem-sistem yang telah dilandasi
oleh syariat Islam yang tentunya akan terhindar dari berbagai sistem ataupun produk yang syubhat
maupun haram.

keuangan syariah merupakan salah satu lingkup keuangan yang dibuat dengan menggunakan metode
prinsip Islami dasar syariah sebagai acuannya, juga menggunakan dasar hukum Islam sebagai pedoman.
Pedoman utama yang terdapat dalam keuangan syariah yang digunakan oleh sistem keuangan tersebut
berasal dari ketentuan yang sudah ditetapkan pada Al Qur’an dan juga sunah yang dipercaya oleh agama
Islam (Sirojudin,2021). Beberapa sistem yang dilarang untuk dilakukan pada sistem keuangan syariah
yaitu larangan adanya riba, perjudian, monopoli, penipuan, gharar, penimbunan barang dan lain
sebagainya. Oleh karenanya, jika dilihat dari berbagai larangan yang ada, sudah dapat dipastikan bahwa
di dalam lingkup keuangan syariah sudah tentu terhindar dari berbagai kegiatan yang haram dan lebih
fokus terhadap kegiatan untuk menyejahterakan umat.

keuangan Islam atau keuangan syariah merupakan perpaduan antara hukum Islam dan ekonomi Islam
yang mengacu pada norma-norma agama terkait dengan ekonomi, seperti anti penipuan, larangan
gharar, maysir, keadilan, kemanusiaan, kepemilikan, kejujuran, kemitraan, dan kesejahteraan
(Muhamad, 2013). Dengan adanya keuangan syariah, kesejahteraan umat dapat didatangkan dari
berbagai golongan dan tidak terus memihak pada golongan yang berposisi lebih kuat, sehingga dalam
berbagai instrumen keuangan yang dijalankan, akan menciptakan keseimbangan antar pihak.
Pada tahun 2019, total aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai US$99 miliar, meningkat dari
tahun sebelumnya sebesar US$86 miliar. Peningkatan total aset tersebut menempatkan Indonesia pada
posisi ke-7 dengan total aset keuangan syariah terbesar di dunia (Sirojudin, 2021). Menurut data yang
dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di bulan Januari 2021, menunjukkan bahwa aset Keuangan
Syariah telah bertumbuh 14,2%. Konsep keuangan non-riba kian diminati memberikan rasa nyaman
dan keunggulan tersendiri bagi pengguna/nasabah tanpa memandang agama. Dengan adanya
perkembangan yang signifikan tersebut sudah dapat dipastikan bahwa keuangan syariah menjadi
ekosistem ekonomi yang memberikan pengaruh positif dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat.

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Data yang Metode dan Hasil


pengarang penelitian digunakan model
(tahun)

1. Alfian, Arif Upaya Data Menggunakan Dari hasil


2019 peningkata sekunder penelitian kuesioner,
n bersumber lapangan (field terbukti bahwa
interpretasi dari research) kartu sejarah
pelajar penelitian kerajaan kutai
MAN 1 sebelumnya dapat
Samarinda dan data meningkatkan
terhadap primer dari pemahaman
sejarah kuesioner pelajar dalam
kerajaan mata pelajaran
kutai sejarah tersebut
berbasis
kartu
permainan

2. Agnes Pengemba Data yang metode . Hasil analisis


Septiana, ngan digunakan penelitian yang data dari
Danang Media adalah data digunakan yaitu validator dan
Setyadi dkk, Permainan primer penelitian dan pendapat siswa
2019 dengan cara pengembangan, kartu umino ini
Kartu
tes, yakni dapat
Umino
dokumentasi, pengembangan mengasah otak
Pada observasi, media siswa dalam
Pembelaja serta permainan kartu berhitung
ran menyebarkan Umino yang karena mereka
Matematik angket agar akan digunakan dapat belajar
a Operasi sebagai media sambil bermain
Bilangan mengetahui pembelajaran tanpa merasa
Bulat tingkat matematika jenuh.
keefektifan, untuk materi
efisiensi,
daya tarik operasi bilangan
produk. bulat.

3. Wahyu, Arif, Pengemban Data Model Hasil penelitian


2015 gan media penelitian penelitian yang menunjukkan
permainan yang digunakan yaitu media
kartu uno didapatkan metode permainan
untuk berupa penelitian dan kartu UNO
meningkatk validasi pengembangan efektif
an media (Research and dilaksanakan di
pemahama permainan Development) kelas yang
n konsep kartu UNO ditunjukkan
dan oleh ahli dengan
karakter materi dan ketuntasan
siswa kelas ahli media, klasikal hasil
VIII tema angket belajar
optik tanggapan mencapai
oleh siswa 79,31%, uji
berupa gain 0,56.
angket, hasil
belajar siswa
melalui
metode tes,
lembar
observasi
karakter, dan
lembar
wawancara
tanggapan
guru, dan
dokumentasi.

4. Agnes Herlina, Pengemban data yang penelitian dan Hasil penelitian


2021 gan Media digunakan pengembangan menunjukkan
Kartu dalam (Research and bahwa kualitas
Permainan penelitian ini Development) produk media
IPA untuk adalah dengan kartu
Perkuliahan observasi menggunakan permainan IPA
IPA dan prosedur yang telah
Biologi kuesioner. pengembangan dikembangkan
ADDIE yang masuk dalam
terdiri dari 5 kategori sangat
tahap yaitu baik, yang
analisis ditunjukkan
(Analysis), dari hasil rerata
perancangan skor validasi
(Design), produk media
pengembangan kartu
(Development), permainan IPA
Implementasi adalah sebesar
(Implementation 3,86.
), dan evaluasi
(Evaluation).

5. Suwarsi, Meningkat Data yang Jenis penelitian Hasil penelitian


Zainal dkk, kan digunakan ini adalah ini
2018 Keterampil yaitu data Penelitian menunjukkan
an HOTS primer Tindakan Kelas adanya
Siswa berupa (1) (PTK). Teknik peningkatan
melalui Observasi (2) pengumpulan keterampilan
Permainan Tes dan data HOTS siswa
Kartu Soal rubrik menggunakan melalui
dalam penilaian metode Permainan
Pembelajar keterampilan observasi, tes, Kartu Soal
an PBL HOTS (3) rubrik penilaian dalam
Dokumentasi keterampilan pembelajaran
digunakan HOTS dan PBL.
untuk dokumentasi.
mendukung
data-data
observasi
dan tes yang
telah didapat
sebelumnya.

Pada kelima penelitian di atas mengembangkan kartu permainan sebagai media belajar yang
dijadikan solusi dalam meningkatkan literasi. Namun, sistem yang dipakai dalam
memainkannya terkesan lebih sulit karena harus memecahkan goals permainan berbentuk soal
dan pertanyaan, sedangkan penelitian ini mengembangkan efektivitas pemahaman siswa
dengan mencocokkan kategori dan peristilahannya sehingga terkesan lebih ringan dan mudah
dipahami. Sistem bermainnya pun mendukung ingatan menjadi lebih kuat karena pengulangan
proses persamaan atau make a match nya lebih banyak sehingga siswa bisa lebih memahami
spesifikasi dari kategori pengelompokannya.

METODOLOGI

Jenis penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (RnD) dan deskriptif-kualitatif
menggunakan kajian studi pustaka. Menurut Moeleong (2014:5), tujuan dari penulisan deskriptif adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, keefektifan
penggunaan, sifat-sifat serta hubungan antar perkara yang diselidiki (Gunawan 2016). Menurut Amali
et al., (2019) Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) merupakan metode penelitian
untuk mengembangkan dan menguji produk yang nantinya akan dikembangkan dalam dunia pendidikan
(Maydiantoro,2021).

Kerangka konseptual dibentuk berdasarkan teori yang telah ada maupun dokumen penelitian terdahulu
sehingga dikumpulkan menjadi satu kesatuan. Metode penulisan menguraikan secara kualitatif tiga hal,
pertama mendeskripsikan konsep-konsep yang terdapat dalam kartu permainan muamalah, yang kedua
membahas langkah-langkah pelaksanaan cara bermain kartu pintar muamalah, dan ketiga ialah
menganalisis efisiensi penggunaan kartu pintar muamalah dalam menunjang pemahaman anak terhadap
literasi. Data dalam kualitatif deskriptif dipaparkan dengan kata kerja aktif, sehingga penggambaran
data disampaikan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Lokasi, dan situasi penelitian disampaikan sesuai
fakta bukan tafsiran peneliti (Raco 2010).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dijadikan sebagai bahan penelitian ini melalui data sekunder, menurut
Sugiyono (2016: 225) data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Sumber data sekunder
merupakan sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan data primer.

Menggunakan Teknik literature review atau studi pustaka, Menurut Hasibuan, Zainal A.
(2007), Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh
dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini
diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah
diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. yaitu dengan mengumpulkan, mempelajari,
membaca dan menganalisis studi-studi terdahulu yang mempunyai hubungan dengan permasalahan
yang diambil dalam objek penelitian. Lalu setelahnya dilakukan observasi dan penarikan kesimpulan
dan pengambilan keputusan penyelesaian permasalahan dengan mempertimbangkan berbagai risiko
serta evaluasi dan pengembangan terhadap inovasi yang disajikan.

Data-data yang telah terkumpul dilakukan proses analisis yang dijelaskan pada bab pembahasan.
Analisis dilakukan dengan mengadakan pemerincian terhadap objek yang diteliti dengan konsep yang
relevan. Kemudian, sintesis dilakukan dengan cara data digabungkan pada penelitian melalui empat
aktivitas yang meliputi pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian
data (data display), pemaparan dan penarikan kesimpulan.

PEMBAHASAN

Kartu Pintar Muamalah (KPM) merupakan pengembangan kartu permainan sebagai salah satu bentuk
inovasi pembelajaran yang dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan pemahaman para pelajar di
sekolah. KPM dalam penelitian ini berbentuk kartu permainan dengan teknik make to match. Secara
sederhana teknik make to match adalah permainan kartu yang mencocokkan gambar atau kategori yang
ada dalam sebuah kartu. Pada KPM kami membuat 40 kartu dengan 10 kategori. Di mana, satu kategori
terdapat 4 kartu sehingga total kartu adalah 40. Kemudian untuk peserta dalam KPM dimainkan secara
berkelompok, dapat dimulai dari 2 hingga 8 orang dengan masing-masing pemain mendapat 5 kartu di
awal.

Cara Main Kartu Pintar Muamalah

Adapun cara main KPM sebagai berikut:


1. Pada saat awal permainan, masing-masing pemain mendapat 5 kartu,
2. Kemudian, jika terdapat sisa kartu maka akan diletakkan di bawah, yang akan diambil satu
demi satu oleh pemain setelah bermain satu putaran.
3. Pemain pertama akan mengatakan ingin menebak salah satu kategori yang ada pada kartunya
kepada semua lawan mainnya. Misal si pemain A mengatakan saya memiliki kartu dengan
kategori “Akad Kerja Sama”, kemudian dia menanyakan kepada semua lawan mainnya
“apakah kalian memiliki kartu dengan kategori tersebut?”
4. Setelah mengatakan hal tersebut, maka pemain lain yang memiliki kartu dengan kategori yang
sama akan mengangkat tangan atau dapat mengatakan “saya punya”. Jika ada dua atau lebih
pemain yang memiliki kartu dengan kategori yang sama maka pemain menunjuk salah satu
lawan mainnya yang akan dia tebak kartunya,
5. Cara menebaknya adalah dengan pemain lawan akan membacakan keterangan teks yang ada
pada bagian bawah kartunya, setelah itu baru pemain menebaknya,
6. Jika pemain berhasil menebak dengan benar maka kartu dari lawan mainnya tersebut akan dia
ambil dan jika salah menebak maka pemain harus mengambil kartu yang diletakkan di bawah.
7. Setelah pemain pertama selesai maka dilanjutkan kepada pemain kedua dengan cara dan teknik
yang sama.
8. Untuk menentukan pemenang dalam permainan kartu ini adalah, dilihat dari banyaknya pemain
yang berhasil menebak dan mengumpulkan kartu dengan kategori yang sama. Jika pemain
berhasil mengumpulkan satu kategori kartu dalam artian empat buah kartu maka pemain
mendapatkan poin satu dan begitu seterusnya.
9. Permainan berakhir jika semua kategori kartu telah berhasil dicocokkan oleh para pemain.

Bagian-Bagian Kartu Pintar Muamalah

KPM memiliki beberapa bagian yang disebut dengan istilah kategori. Masing-masing kategori dalam
KPM memiliki 4 sub kategori atau 4 kartu, total semua kategori dalam KPM adalah 10 kategori dengan
40 sub kategori atau 40 kartu. Di mana setiap kategori dalam KPM disesuaikan dengan materi yang ada
pada buku Ekonomi Syariah untuk kelas X SMA yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. KPM bertujuan
untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah bagi pelajar SMA yang dirancang sebagai
penunjang pembelajaran pada buku ekonomi syariah di jenjang SMA. Adapun tampilan KPM yang
dirancang adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Tampilan Kategori ZISWAF Kartu Pintar Muamalah


Gambar 2. Tampilan Bagian Belakang Kartu Pintar Muamalah

Nama kategori pada


KPM

Nama 4 sub
kategori pada KPM

Gambar penjelas sub


kategori pada KPM

Keterangan teks sub


kategori pada KPM

Gambar 3. Tampilan Bagian Depan Kartu Pintar Muamalah (KPM)

Gambar di atas merupakan tampilan dari KPM, di mana pada bagian atas terdapat nama kategori.
Kemudian di bawah nama kategori terdapat 4 nama sub kategori yang berbeda-beda. Sub kategori yang
dicetak miring dan bergaris bawah merupakan pemilik kartu tersebut. Setelah nama subkategori bagian
bawahnya terdapat gambar pendukung dari sub kategori. Bagian terakhir pada KPM yang bagian paling
bawah merupakan teks penjelas atau definisi dari sub kategori pada kartu. Adapun keterangan 10
kategori dengan 40 kartu pada KPM terlampir pada tabel berikut:
Tabel 2: Keterangan Kategori, Sub Kategori dan Teks Penjelas pada Kartu Pintar Muamalah (KPM)

No Kategori Sub Kategori Keterangan

1. Akad Kerja Wadi’ah Wadi’ah atau lebih dikenal dengan titipan adalah akad
Sama dari orang yang ingin menitip harta nya kepada yang
dititipkan dan orang yang menitipkan berhak
mengambil kapan saja,yang dititipkan berhak
mendapatkan biaya jasa atas barang yang dititipkan.

2. Akad Kerja Mudharabah Akad suatu usaha antara pemilik modal (Shahibul
Sama Mal) dengan pengelola modal (Mudhorib) dan
terdapat perjanjian yang telah disepakati oleh dua
belah pihak.

3. Akad Kerja Murabahah Kerja sama jual beli dalam Islam disebut sebagai
Sama murabahah. Dalam bentuk kerja sama ini, terdapat
penyerahan kepemilikan barang antara penjual dan
pembeli. Bentuk ini adalah bentuk kerja sama paling
umum dalam ekonomi Islam.

4. Akad Kerja Syirkah Masing-masing pihak memberikan kontribusi dana


Sama dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan kerugian
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Contoh sederhana nya perusahaan A bermitra dengan
perusahaan B.

5. ZISWAF Zakat Suatu amalan yang wajib dilakukan oleh seorang


muslim bahkan terdapat pada rukun islam, yaitu dapat
berupa harta maupun bahan pokok seperti beras yang
telah ditentukan takarannya oleh hukum islam.

6. ZISWAF Infaq Suatu amalan yang dilakukan dengan memberikan


sebagian harta kita kepada yang membutuhkan dengan
tujuan untuk mendapatkan pahala Allah SWT,

7. ZISWAF Shadaqah Suatu amalan yang dilakukan dapat berupa harta,


tenaga bahkan senyuman kepada orang lain dengan
tujuan untuk mendapatkan pahala Allah SWT.
8. ZISWAF Wakaf Yaitu hak pribadi berupa pemberian aset atau harta
yang berpindah kepemilikan secara umum dengan
sukarela, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh
masyarakat.

9. Produk Tabungan Jenis tabungan yang dilakukan berdasarkan akad


Keuangan Syariah syariah pada hukum islam disebut tabungan syariah
Syariah karena seluruh akad dan transaksinya menggunakan
dasar aturan islam.

10. Produk Gadai Syariah Pada gadai syariah pemberi pinjaman menahan salah
Keuangan satu aset si peminjam sebagai jaminan yang bertujuan
Syariah agar pihak peminjam mendapat jaminan untuk dapat
mengambil kembali piutangnya.

11. Produk Deposito Investasi yang menggunakan prinsip syariah yaitu


Keuangan Syariah mudharabah. Cara kerjanya ialah menawarkan nisbah
Syariah atau bagi hasil dan menginvestasikan modal di bank
syariah akan diteruskan pada usaha halal.

12. Produk Giro Syariah Alat pembayaran non tunai yang menggunakan
Keuangan prinsip hukum islam, yaitu mudharabah dan wadi’ah.
Syariah Rekening simpanan ini diisi seperti tabungan biasa,
namun pencairan dananya hanya bisa menggunakan
sebuah bilyet giro.

13. Instrumen Operasi Pasar Kegiatan transaksi di pasar uang dalam rangka
Kebijakan Terbuka Operasi Moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia
Moneter dengan peserta operasi moneter..
Ekonomi Islam

14. Instrumen Cadangan Jumlah dana yang harus dipertahankan dalam


Kebijakan Wajib rekening giro pada bank sentral dalam bentuk kas;
Moneter Minimum tidak diberikan bunga; bank umum wajib memelihara
Ekonomi Islam cadangan wajib minimumnya pada bank sentral
(reserve requirement).

15. Instrumen Himbauan Bank Sentral melakukan pendekatan moral kepada


Kebijakan Moral bank-bank komersial dan pelaku keuangan untuk turut
Moneter perhatian terhadap kondisi makro ekonomi negaranya,
Ekonomi Islam bukan mengejar keuntungan pribadi.
16. Instrumen Rasio Bagi Merupakan instrumen pengganti rate Bank Sentral.
Kebijakan Hasil Rasio bagi hasil adalah nisbah bagi hasil antara Bank
Moneter Sentral sebagai pengelola dana (mudharib) dan bank
Ekonomi Islam komersial sebagai pemodal (dharib).

17. Instrumen Zakat Mal Zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh
Kebijakan individu dengan syarat-syarat dan ketentuan-
Fiskal Ekonomi ketentuan yang telah ditetapkan secara syara.
Islam

18. Instrumen Penerimaan Prinsip dalam Islam pemungutan pajak bersifat


Kebijakan Pajak temporer yaitu sesuai dengan kebutuhan negara.
Fiskal Ekonomi Kebutuhan negara dalam hal ini adalah untuk menutup
Islam defisit anggaran.

19. Instrumen Pemasukan Pemasukan perintah lainnya seperti penghasilan dari


Kebijakan Pemerintah aset negara (fai dan ghanimah), sumbangan
Fiskal Ekonomi Lainnya masyarakat (nawa’ib), harta yang tidak ada
Islam pewarisnya dan denda (kafarat).

20. Instrumen Kerja Sama Pemerintah dapat bekerja sama saling menguntungkan
Kebijakan Pembiayaan dengan swasta dalam menyelenggarakan peran negara
Fiskal Ekonomi Pemerintah dan melalui pembiayaan dengan penerbitan sukuk atau
Islam Swasta obligasi syariah oleh negara.

21. Asuransi Asuransi Jiwa Didasari prinsip saling tolong menolong dan
Syariah Syariah melindungi diantara para peserta melalui kontribusi
ke Dana Tabarru, yaitu kumpulan dana kebajikan dari
uang kontribusi para peserta Asuransi Jiwa Syariah
yang setuju untuk saling bantu bila terjadi risiko di
antara mereka.

22. Asuransi Asuransi Produk yang menawarkan perlindungan jiwa


Syariah Pendidikan sekaligus tabungan dana pendidikan dengan tetap
Syariah mengedepankan pengelolaan keuangan sesuai
ketentuan syariat. Produk asuransi syariah
menggunakan prinsip gotong royong sehingga halal
dan tidak mengandung unsur riba.
23. Asuransi Asuransi Usaha untuk saling melindungi dan saling tolong
Syariah Kesehatan menolong antara sejumlah orang. Hal ini dilakukan
Syariah melalui investasi dalam bentuk aset dengan pola
pengembalian sesuai dengan syariah yaitu dengan
menghadapi risiko tertentu melalui akad atau
perikatan.

24. Asuransi Asuransi Haji Memberikan perlindungan finansial bagi jama’ah


Syariah dan Umrah haji/umroh atas musibah yang terjadi selama
menjalankan ibadah haji/umroh.

25. Produk Pasar Saham Syariah Produk pasar modal syariah yang menerapkan sistem
Modal Syariah penyertaan modal yang difokuskan dengan
kesepakatan dan tanggung jawab bersama antara dua
belah pihak.

26. Produk Pasar Reksa Dana Investor mempercayakan dananya untuk dikelola
Modal Syariah Syariah manajer investasi melalui akad wakalah. Selanjutnya
manajer investasi menginvestasikan dana investor ke
efek syariah yang masuk dalam Daftar Efek Syariah
(DES) yang ditetapkan oleh OJK.

27. Produk Pasar DIRE Syariah Dana Investasi Real Estat dipergunakan untuk
Modal Syariah menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan pada aset Real Estat
(Perumahan).

28. Produk Pasar EBA Syariah Efek Beragun Aset syariah adalah jenis efek syariah
Modal Syariah yang pendapatan tetapnya merupakan bentuk
sekuritisasi portofolio berdasarkan prinsip-prinsip
ekonomi Islam.

29. Instrumen SBIS Sertifikat Bank Indonesia Syariah adalah surat


Pasar Uang berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu
Syariah pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia.

30. Instrumen SBSN Surat Berharga Syariah Negara disingkat SBSN


Pasar Uang adalah surat berharga negara yang diterbitkan
Syariah berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian
penyertaan terhadap Aset SBSN.
31. Instrumen Repo SBIS Repurchase Agreement SBIS yang disebut Repo SBIS
Pasar Uang adalah transaksi pemberian pinjaman oleh Bank
Syariah Indonesia kepada Bank Umum Syariah dengan
jaminan SBIS.

32. Instrumen Repo SBSN Reverse Repurchase Agreement SBSN adalah


Pasar Uang transaksi pembelian SBSN oleh Bank dari Bank
Syariah Indonesia dengan janji penjualan kembali oleh Bank
sesuai dengan harga dan jangka waktu yang
disepakati.

33. Prinsip Dana Iuran Dalam mekanisme dana pensiun syariah, iuran
Pensiun diartikan sebagai hibah yang dilakukan antara
Syariah pimpinan dan pekerja.

34. Prinsip Dana Investasi Pada prinsip dana pensiun syariah, dana yang
Pensiun dikumpulkan dari program pensiun dikelola dengan
Syariah investasi syariah. Akad yang digunakan yaitu
mudharabah dan musyarakah.

35. Prinsip Dana Hasil Investasi Hasil investasi dilakukan dengan membagi
Pensiun keuntungan secara mudharabah, yaitu keuntungan
Syariah dibagi dua antara pemilik modal dengan pengelola.

36. Prinsip Dana Manfaat Manfaat pensiun diperoleh sesuai dengan hasil
Pensiun Pensiun investasi syariah. Yang menggunakan akad
Syariah mudharabah, musyarakah dan ijarah

37. Produk Simpanan Sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh anggota
Koperasi kepada koperasi dalam waktu tertentu, misalnya setiap
Syariah bulan dengan jumlah simpanan yang sama setiap
bulannya.

38. Produk Pinjaman Pemberian pinjaman modal yang diberikan oleh


Koperasi lembaga koperasi kepada anggotanya yang uang
Syariah pinjaman tersebut berasal dari simpanan koperasi.

39. Produk Pembiayaan Penyediaan dana untuk investasi atau kerja sama
Koperasi permodalan antara pihak koperasi dengan anggotanya
Syariah dan penerima pembiayaan wajib melunasi pokok
pembiayaan yang diterima sesuai akad yang telah
disepakati.

40. Produk Penyaluran Upaya menyalurkan dana ZISWAF yang telah


Koperasi ZISWAF dihimpun oleh orang yang berkompeten di dalam
Syariah koperasi agar dana tersebut dapat benar-benar
diterima oleh orang yang tepat sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan.

Langkah Implementasi

KPM dirancang sebagai penunjang pembelajaran pada buku ekonomi syariah di jenjang SMA yang
diterbitkan oleh BI. Oleh sebab itu, langkah implementasi dari KPM sangat sederhana dan dapat
dijalankan oleh sekolah mana saja. Hal tersebut dikarenakan KPM tidak membutuhkan banyak
stakeholder dalam pengimplementasiannya, melainkan hanya pihak sekolah, guru dan pelajar saja.
Adapun alur implementasi KPM sebagai penunjang pelajaran ekonomi syariah dimulai dari penyediaan
KPM bagi sekolah-sekolah yang memiliki mata pelajaran ekonomi syariah. KPM yang telah dibuat
dapat dibeli oleh sekolah atau pemerintah langsung yang menyalurkan KPM kepada sekolah-sekolah.

Kemudian setelah sekolah memiliki KPM, maka kepala sekolah dapat mensosialisasikan KPM kepada
guru-guru pengampu mata pelajaran ekonomi syariah. Setelah guru-guru memahami langkah-langkah
dan cara memainkan KPM, para guru dapat mengaplikasikannya pada saat jam pelajaran ekonomi
syariah. Untuk lama waktu permainan, guru dapat menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Misal,
sebelum guru memandu kepada siswanya untuk bermain KPM 20 menit sebelum masuk pembelajaran
formal yang ada dibuka. Ini dapat dilakukan pada beberapa kali pertemuan atau guru dapat
memfokuskan satu kali pertemuan saja untuk bermain KPM dan untuk pertemuan berikutnya masuk
pada pembelajaran formal di buku.

KPM menjadi solusi dalam memudahkan para guru mengajar materi ekonomi dan keuangan syariah.
Hal tersebut dikarenakan metode mengajar dengan media kartu permainan terbukti dapat meningkatkan
semangat belajar di kelas, sehingga para pelajar lebih mudah memahami dan mengingat materi yang
dipelajari. Oleh karena itu, KPM menjadi sebuah urgensi yang perlu di implementasikan pada setiap
sekolah, bahkan model kartu permainan juga dapat diaplikasikan pada mata pelajaran lainnya. Dari segi
penerimaan KPM oleh para guru, penulis meyakini bahwa para pengajar pun akan semangat mengajar
jika siswa yang diajar bersemangat, sehingga dalam konteks penerimaan makan KPM tentunya akan
diterima dengan baik oleh pihak sekolah, guru dan siswa.

Dalam tahap implementasinya, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada KPM. Dari sisi
kelebihan KPM: (1) KPM dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa, (2) Dengan
menggunakan metode make a match KPM memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat materi
yang dipelajari, (3) KPM disajikan dengan menarik dan kompleks, di mana terdapat 40 materi yang
sudah dikategorikan, (4) KPM menjadi sebuah pembelajaran refleksi di kelas, terutama bagi sekolah
yang menerapkan sistem full day, sehingga KPM mampu menghilangkan stres pada siswa. Kemudian
terdapat kekurangan dari KPM yakni masih menggunakan kartu fisik, di samping anak SMA yang
sudah remaja dan melek dengan teknologi digital.

Solusi Bagi Masalah Sekarang


Peneliti menyadari bahwa salah satu penyebab rendahnya literasi ekonomi dan keuangan syariah di
Indonesia dikarenakan kurangnya pengembangan dalam bidang edukasi. Selama ini kita melihat banyak
pengembangan di bidang produk ekonomi dan keuangan syariah, di mana hal tersebut hanya melibatkan
beberapa stakeholder saja sehingga tidak berdampak langsung bagi masyarakat khususnya para pelajar.
Selama ini pemerintah atau lembaga swasta yang melek dengan ekonomi dan keuangan syariah hanya
fokus pada sektor riil saja. Sementara pada Pendidikan masih belum terlalu terjangkau.

Oleh karena itu, maka penulis menawarkan KPM sebagai salah satu upaya peningkatan literasi ekonomi
dan keuangan syariah bagi para pelajar dengan menggunakan media kartu permainan. Sejauh ini,
penulis menyadari pembelajaran mengenai ekonomi dan keuangan syariah hanya terbatas pada
pembelajaran formal seperti belajar di kelas dengan mendengarkan penerangan dari guru, membaca
buku dan seminar. Di mana, metode pembelajaran tersebut terkesan monoton dan membuat pelajar
malas dan tidak fokus. KPM mampu meningkatkan semangat belajar karena menggunakan metode yang
menyenangkan, sehingga para pelajar dapat bersaing sekaligus belajar dan materi akan menjadi mudah
dipahami.

KESIMPULAN

Inti Gagasan

Kartu Pintar Muamalah (KPM) merupakan inovasi pengembangan berbentuk kartu permainan dengan
teknik make to match sebagai media pembelajaran guna meningkatkan literasi para pelajar SMA
terhadap ekonomi dan keuangan syariah. KPM dirancang sebagai pengayaan dari buku ekonomi
syariah kelas X SMA yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, sehingga materi yang tercantum dalam
KPM menyesuaikan dari isi buku tersebut. KPM terdiri dari 10 kategori dengan masing-masing kategori
terdapat 4 sub kartu sehingga total kartu dalam KPM berjumlah 40. KPM dimainkan secara
berkelompok dari 2 hingga 8 orang. KPM mampu menjadi solusi terhadap peningkatan literasi pelajar
terhadap ekonomi dan keuangan syariah karena menggunakan metode edukasi berbentuk permainan
yang menyenangkan. Hal tersebut memudahkan para pelajar dalam memahami dan mengingat materi
yang dipelajari.

Dampak Positif Penerapan KPM

Dalam mencetak generasi emas yang melek dengan ekonomi dan keuangan syariah maka dimulai dari
hal-hal terkecil. Dengan adanya KPM dapat memberikan kesadaran dan keingintahuan para pelajar
tentang ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga KPM dapat memicu semangat para pelajar untuk
lebih giat dalam mempelajari ekonomi dan keuangan syariah, di mana pada akhirnya yang menjadi
penerus ekonom Rabbani tidak lain adalah mereka generasi muda. KPM menjadi gebrakan kecil yang
dapat diimplementasikan lebih dalam pada materi ekonomi dan keuangan syariah lainnya ataupun pada
materi pembelajaran lainnya.

Prediksi Keberhasilan

Kartu permainan menjadi hal yang biasa ditemui oleh masyarakat khususnya anak-anak atau pelajar,
sehingga memudahkan dalam penerapannya kepada para pelajar. Berdasarkan beberapa penelitian
ilmiah terdahulu yang dikaji, bahwa kartu permainan merupakan salah satu metode pembelajaran yang
efektif bagi para pelajar. Hal tersebut dikarenakan, para pelajar akan mudah mengingat apa yang mereka
pelajari jika dibantu dengan alat visual seperti gambar. Di mana pada KPM termuat gambar dan teks
sehingga memudahkan para pelajar dalam memahami dan mengingat materi yang terdapat dalam KPM.
Saran

KPM diperuntukkan sebagai penunjang dari buku ekonomi syariah untuk kelas X SMA yang diterbitkan
oleh BI. Sejauh telusuran penulis, belum ada buku ekonomi syariah khusus untuk anak SD dan SMP,
sehingga jika sudah terdapat buku pada jenjang tersebut diharapkan peneliti lain dapat mengembangkan
KPM dengan menyesuaikan materi pada jenjang tersebut. Kemudian KPM akan lebih menarik jika
disajikan dalam bentuk digital berupa aplikasi permainan atau sejenisnya, sehingga dapat digunakan
walau tanpa kartu fisik. Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian-
penelitian serupa.

DAFTAR PUSTAKA

Agnes herlina. (2021). Pengembangan Media Kartu Permainan IPA untuk Perkuliahan IPA
Biologi. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 7.

Aminah. S, d. (2019). Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Kreativitas Melalui


Pendekatan Open Ended Problems (OEP). PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 53&54.

Anzalani, L. (2018). Ekonomi Syariah. 14.

Darmansyah, Fianto, B. A., Hendratmi, A., & Aziz, P. F. (2020). Factors determining
behavioral intentions to use Islamic financial technology: Three competing models.
Journal of Islamic Marketing, 12(4), 794–812. https://doi.org/10.1108/JIMA-12-2019-
0252

Estiani, W., Widiyatmoko, A., & Sarwi. (2015). Pengembangan Media Permainan Kartu Uno
Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Karakter Siswa Kelas Viii Tema Optik.
Unnes Science Education Journal, 4(1), 713.

Hanina, P., Faiz, A., & Yuningsih, D. (2021). Upaya Guru Dalam Mengatasi Kejenuhan
Belajar Peserta Didik Di Masa Pandemi. Jurnal Basicedu, 5(5), 3791-3798.

Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, (2021). Potensi Besar Ekonomi Berbasis


Syariah di Indonesia, SIARAN PERS HM.4.6/91/SET.M.EKON.3/04/2021
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2943/potensi-besar-ekonomi-berbasis-
syariah-indonesia

Mardati, A., & Wangid, M. (2015). Jurnal Prima Edukasia. Jurnal Prima Edukasia, 3(2), 120–
132.

Maydiantoro, A. (2021). Model-Model Penelitian Pengembangan (Research and


Development).

Ningtyas, M. N. (2019). Literasi Keuangan pada Generasi Milenial. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan
Ekonomi Asia, 13(1), 20-27.
Nurfalah, I., & Rusydiana, A. S. (2019). Digitalisasi Keuangan Syariah Menuju Keuangan
Inklusif: Kerangka Maqashid Syariah. Ekspansi: Jurnal Ekonomi, Keuangan,
Perbankan Dan Akuntansi, 11(1), 55. https://doi.org/10.35313/ekspansi.v11i1.1205

Otoritas Jasa Keuangan (2016). (n.d.). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan.
Departemen Literasi dan Iklusi Keuangan Bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen.

Sihotang, M. K., Hasanah, U., & NST, R. (2021). Penguatan Pemahaman Keuangan Syariah
Bagi Guru Dan Siswa Madrasah Aliyah. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2).

Subardi, H. M. P., & Indri Yuliafitri. (2019). Hani Meilita, dkk.: Efektivitas Gerakan
Literasi…. Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah, 5(1), 31–44.

Suwarsi, zaenal. dkk. (2018). Meningkatkan Keterampilan HOTS Siswa melalui Permainan
Kartu soal dalam pembelajaran PBL. PRISMA 1 , 8.

Tedy, & Yusuf, S. (2020). Literasi Keuangan Syariah Pada Pendidikan Dasar: Tinjauan
Teoritis Dan Empiris. Eco-Iqtishodi Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Keuangan Syariah,
I(2), 116–122.

Triani, A., & Mulyadi, H. (2019). Peningkatan Pengalaman Keuangan Remaja Untuk Literasi
Keuangan Syariah Yang Lebih Baik. I-Finance: a Research Journal on Islamic Finance,
5(1), 9-22.
Yulianto, A. (2018). Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Penggunaan
Produk atau Layanan Lembaga Keuangan Syariah.
LAMPIRAN 1. TAMPILAN KARTU PINTAR MUAMALAH (KPM)

Anda mungkin juga menyukai