Republik Indonesia
2022
Modul 5
Bagaimana merencanakan pembelajaran yang
menguatkan transisi PAUD-SD?
Materi 1.
Kemampuan untuk meramu tujuan pembelajaran
Perjalanan belajar yang akan Bapak/Ibu lalui adalah sebagai berikut:
transisi kesiapan bersekolah; belajar yang Materi 2.2 : Masa dua literasi numerasi Materi 4 : Memahami
minggu awal di tahun konsep dasar lingkup
PAUD-SD Materi 3 : memahami mendukung secara bertahap numerasi pada PAUD-SD
landasan prinsipil serta ajaran : sekolah
penting? kebijakan yang mendasari
transisi mengenal anak
sejak PAUD Materi 5 : Bagaimana
gerakan penguatan transisi PAUD-SD? dengan asesmen hingga SD? membangun kemampuan
PAUD-SD awal numerasi secara bertahap
1.
1 Jika seandainya sebagian besar murid-murid di kelas Anda adalah murid
yang langsung masuk ke kelas 1 SD tanpa melalui PAUD apakah Anda
akan tetap melakukan asesmen awal, atau langsung melaksanakan
Rencana Pembelajaran yang telah Anda susun untuk 1 semester? Jelaskan
alasannya!
Jika sudah memiliki kemampuan Guru dapat melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan
fondasi yang memadai tujuan-tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran Fase A
(Kurikulum Merdeka) atau Kompetensi Dasar kelas 1 SD
(Kurikulum 2013)
Jika masih ada kemampuan Guru perlu menyesuaikan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah
fondasi yang belum dimiliki dirancang. Guru disarankan menggunakan tujuan-tujuan
pembelajaran yang ada di fase fondasi atau Kompetensi Dasar
PAUD untuk menguatkan kemampuan fondasi yang belum muncul.
Berikut ini adalah 2 data yang diperoleh dari Pak Odi, guru TK A. Data 1 adalah potongan tujuan
pembelajaran/kompetensi dasar dalam rencana pembelajaran 1 semester, sedangkan data 2 adalah
penggalan hasil olah data asesmen awal para peserta didik baru di kelas Pak Odi.
DATA 1 Penggalan Tujuan Pembelajaran (TP)/Kompetensi Dasar (KD) Kelas TK A selama 1 Semester
*Tujuan Pembelajaran dan Kompetensi Dasar dari atas ke bawah telah disusun berdasar urutan waktu prioritas.
TP 1. Anak mengenal persamaan dan KD 2.2 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu.
perbedaan ciri fisiknya dengan orang lain. KD 2.5 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif.
TP 2. Anak bersedia berinteraksi dengan alam. KD 3.6 dan 4.6 Anak menyampaikan apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang
TP 3. Anak mengenal nama-nama emosi
dikenalnya
TP 4. Anak mengenal beberapa strategi untuk
menenangkan diri KD 3.12 dan 4.12 Anak menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai
TP 5. Anak bermain dengan 1-2 teman-nya bentuk karya.
TP 6. Anak memilih hal yang disukai KD 2.5 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
TP 7. Anak berpartisipasi aktif dalam berbagai KD 2.11 Anak memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
kegiatan yang melibatkan motorik halus dan KD 2.14 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun
motorik kasar. pada orangtua, pendidik, dan teman
TP 8. Anak menyebutkan bilangan secara
berurutan (membilang) KD 3.10 dan 4.10 Anak menunjukkan kemampuan bahasa reseptif
TP 9. Anak mengenali bentuk geometri KD 3.11 dan 4.11 Anak menunjukkan kemampuan bahasa ekspresif
sederhana KD 3.3 dan 4.3 Anak menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik
dst kasar dan halus
dst
Aspek kemampuan Butir contoh perilaku kemampuan Catatan/Hasil dari Asesmen Awal
fase fondasi yang fase fondasi yang diamati
diamati (Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi capaian peserta didik
secara umum? Apakah ada peserta didik yang perlu perhatian
khusus?)
Pemaknaan terhadap Anak senang datang ke sekolah Sebagian besar anak di kelasnya masih menangis dan enggan
belajar yang positif ditinggal oleh orangtuanya.
Anak mau mencoba kembali atau Sebagian kecil anak (2 dari 15) terlihat sangat frustasi ketika
memperbaiki pekerjaannya jika apa yang menemui hambatan dalam pekerjaannya
melakukan kesalahan
Anak menunjukkan keingintahuan Sebagian besar anak pasif, lebih suka diam dan bermain
dengan mengajukan pertanyaan sendiri.
Kematangan kognitif Anak mampu menyimak dan Sebagian besar anak tidak memperhatikan guru saat guru
yang cukup untuk menyampaikan gagasan sederhana berbicara, mereka masih suka berjalan-jalan keluar kelas dan
melakukan kegiatan bermain di halaman saat kegiatan belajar di dalam kelas.
belajar, seperti
kepemilikan dasar Mampu membilang jumlah benda atau Ke-15 anak mampu membilang 1-5 namun kesulitan
literasi, numerasi serta objek dan menggunakan angka sebagai membilang bilangan setelah 6
pemahaman dasar simbol jumlah objek atau benda
mengenai cara dunia
bekerja
Menyadari keterhubungan antara simbol Ke-15 anak senang dibacakan buku cerita namun belum
angka/huruf dengan kata dan bilangan dapat mengaitkan simbol huruf dengan bunyi suaranya
TP 3, 4, 6, dan 5 menjadi TP 1, 2, 3, dan 4. Penyesuaian ini dilakukan berdasarkan hasil asesmen awal. Pak Odi
akan fokus membantu anak untuk dapat mengenali emosi yang dirasakannya sehingga kemudian anak dapat
melakukan beberapa strategi untuk mengelolanya. Misalnya ketika anak dapat mengenali rasa sedih yang
dirasakannya karena ditinggal orangtua, atau rasa takut yang dirasakannya, anak dapat dibantu untuk mencari
kegiatan yang dapat membantunya mengatasi rasa sedih atau takutnya tersebut.
Setelah anak mengenali emosi dan dapat menerapkan strategi sederhana untuk mengelolanya, Pak Odi akan
membantu anak agar memiliki hal yang disukai di sekolah. Pak Odi juga akan mendorong terjadinya pertemanan
sehingga anak dapat bermain bersama temannya. Dengan demikian, anak akan merasa nyaman dan aman di
sekolah dan dapat belajar dengan baik.
Setelah perkembangan emosi dan sosial anak terbantu, maka Pak Odi dapat mengatur TP-TP selanjutnya sesuai
dengan hasil asesmen awal yang datanya tidak masuk dalam studi kasus ini.
TP 1. Anak mengenal persamaan dan perbedaan ciri fisiknya dengan orang lain.
TP 2. Anak bersedia berinteraksi dengan alam.
TP 7. Anak berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang melibatkan motorik halus dan motorik kasar.
TP 8. Anak menyebutkan bilangan secara berurutan (membilang)
TP 9. Anak mengenali bentuk geometri sederhana
dst
KD 2.11 dan KD 2.5 yang tadinya berada di urutan 5 dan 6 dalam susunan KD naik menjadi KD prioritas 1 dan
2 untuk dikembangkan. Di awal-awal semester, Pak Odi perlu berfokus untuk membantu anak memiliki
perilaku yang dapat menyesuaikan diri dan menumbuhkan kepercayaan diri anak.
KD 2.11 Anak memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
KD 2.5 Anak memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
Setelah anak mencapai kompetensi dasar prioritas tersebut, susunan KD pengembangan selanjutnya dapat
diatur dengan susunan yang lebih fleksibel. Pak Odi dapat menyusun prioritas KD selanjutnya sesuai dengan
hasil asesmen awal kemampuan fondasi lain yang datanya tidak diberikan dalam studi kasus ini.
dst
Jika Bapak/Ibu sudah memahami latihan ini, silakan mengerjakan Lembar Kerja yang telah
disediakan.
Studi Kasus
TP 1. Anak menunjukkan keterampilan menulis KD3.1 dan 4.1. Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca
permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, permulaan (duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara
jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri
di atas kertas dan/atau melalui media digital" ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar
TP 2. Anak menunjukkan kemampuan menulis tangan KD 3.2 dan 4.2. Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan
yang semakin baik dan berkembang (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara
TP 3. Anak berbicara dengan santun tentang beragam mata dan buku, gerakan tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan
topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di udara/pasir/
yang tepat sesuai konteks meja, melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar,
TP 4. Anak memahami pesan lisan dan informasi media
membuat garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak berbagai
audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat bercahaya terang)
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. dengan benar.
TP 5. Anak Mengungkapkan gagasan secara lisan KD 3.3 dan 4.3. Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa
dengan atau Indonesia atau bahasa daerah
tanpa bantuan gambar/ilustrasi KD 3.4 dan 4.4. Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan)
TP 6. Anak Memaknai kosakata baru dari teks yang tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan bantuan bahasa
ilustrasi daerah secara lisan dan/atau tulis.
TP 7. Anak menyajikan gagasan melalui menuliskan KD 3.5 dan 4.5. Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara
kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau kesehatan dengan pelafalan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan
didengar dibantu dengan bahasa daerah
TP 8. Anak menyajikan gagasan melalui menulis teks KD 3.6 dan 4.6. Menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan ejaan
deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah mengenai berbagai jenis
benda di lingkungan sekitar dalam teks tulis sederhana
Anak dapat menceritakan hal yang Sebagian besar anak tidak dapat menceritakan hal yang
disukai disukai karena ketika sesi bercakap-cakap anak hanya pasif
dan terlihat bingung tidak menjawab pertanyaan guru.
Anak menyadari keterhubungan Sebagian besar anak kesulitan untuk merangkai cerita yang
antara simbol angka/huruf dengan menjelaskan sebuah gambar yang ditunjukkan guru.
kata dan bilangan.
Berdasarkan data asesmen awal, susunan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang telah disusun Bu Aruna sebelum dilakukannya kegiatan asesmen awal perlu
dimodifikasi. Alasannya agar anak dapat belajar dari kemampuan yang lebih mendasar
menuju keterampilan yang lebih sulit.
TP 4, 5, dan 6 menjadi TP 1,2,dan 3. Hal ini sesuai dengan hasil asesmen awal. Bu Aruna akan lebih
fokus mengembangkan kemampuan menyimak, memperkaya kosakata anak, dan mengembangkan
kemampuan anak untuk mengungkapkan gagasan.
TP 1. Anak memahami pesan lisan dan informasi media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
TP 2. Anak Memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan
ilustrasi
TP 3. Anak Mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi
TP 4. Anak berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks
TP 1 dan 2 menjadi TP 5 dan TP 6 dengan alasan bahwa kemampuan menulis akan dikembangkan
setelah anak dapat menyimak dan menyampaikan gagasan secara lisan.
TP 5. Anak menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis,
jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media digital"
TP 6. Anak menunjukkan kemampuan menulis tangan yang semakin baik dan berkembang.
TP 7. Anak menyajikan gagasan melalui menuliskan kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca
atau didengar.
TP 8. Anak menyajikan gagasan melalui menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana.
KD 4.1. Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk wajar dan baik, jarak
antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari
kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar
KD 4.2. Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang
pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, gerakan tangan atas-bawah,
kiri-kanan, latihan pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di udara/pasir/ meja,
melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, membuat garis tegak, miring, lurus,
dan lengkung, menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat
bercahaya terang) dengan benar.
KD 4.6. Menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan ejaan yang tepat dan dibantu dengan
bahasa daerah mengenai berbagai jenis benda di lingkungan sekitar dalam teks tulis sederhana
KD 4.9., KD 4.8, KD 4.4, dan KD 4.5. menjadi KD yang akan dikembangkan selama 1
semester awal supaya anak memiliki kemampuan fondasi untuk dapat menyimak dan
menyampaikan gagasan secara lisan.
KD 4.9. Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri, keluarga,
dan orang-orang di tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulis.
KD 4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian
pujian, dengan menggunakan bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan
tulis.
KD 4.3. Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa
daerah.
KD 4.4. Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan) tentang anggota tubuh
dan panca indera serta perawatannya menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan
bantuan bahasa daerah secara lisan dan/atau tulis.
KD 4.5. Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara kesehatan dengan pelafalan
kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah.
https://forms.gle/ggUY2YG139H4boUf8
Modul 5
Bagaimana Merencanakan Pembelajaran yang
Menguatkan Transisi PAUD-SD
Materi 2.
Guru mampu merancang kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
Perjalanan belajar yang akan Bapak/Ibu lalui adalah sebagai berikut:
transisi kesiapan bersekolah; belajar yang Materi 2.2 : Masa dua literasi numerasi Materi 4 : Memahami
minggu awal di tahun konsep dasar lingkup
PAUD-SD Materi 3 : memahami mendukung secara bertahap numerasi pada PAUD-SD
landasan prinsipil serta ajaran : sekolah
penting? kebijakan yang mendasari
transisi mengenal anak
sejak PAUD Materi 5 : Bagaimana
gerakan penguatan transisi PAUD-SD? dengan asesmen hingga SD? membangun kemampuan
PAUD-SD awal numerasi secara bertahap
Sebelum mempelajari modul 5.2 ini, mari kita pahami kembali konsep utama
dalam merencanakan pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat menggunakan peralatan sederhana untuk menolong dirinya melakukan suatu aktivitas (KD/TP terkait
teknologi).
Kegiatan:
Anak diajak ke luar kelas dan diminta untuk mengumpulkan batu dan berbagai benda di tanah yang menarik minat mereka.
(Pendidik tidak menyediakan alat apapun karena ingin melihat ide dan gagasan anak bagaimana mereka menyelesaikan
tantangan yang diberikan pendidik)
Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat menggunakan peralatan sederhana untuk menolong dirinya melakukan suatu aktivitas (KD/TP terkait teknologi)
Kegiatan:
Anak menonton video pembelajaran bersama menggunakan laptop.
Alasannya : kegiatan menonton bersama menggunakan laptop pada contoh 2tidak memberi anak kesempatan untuk dapat menggunakan peralatan
dalam melakukan suatu aktivitas. Sebaliknya, kegiatan 1 menyediakan kesempatan bagi anak untuk mencari cara menggunakan alat-alat
sederhana yang ada di sekitarnya untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan oleh guru.
Asesmen
Guru melakukan asesmen menggunakan
ceklis. Dari hasil asesmen 18 anak
menunjukkan bahwa 10 anak dapat
menendang bola ke gawang, dan 8 anak
sisanya berhasil menendang bola tetapi tidak
masuk ke gawang (arahnya melenceng ke
kanan atau ke kiri)
Bapak/Ibu, kemampuan anak usia dini perlu dibangun secara berkelanjutan. Untuk membangunnya
diperlukan waktu dan pembiasaan. Kemampuan anak usia dini juga memerlukan stimulasi dari berbagai
aspek perkembangan.
Meskipun sebuah kegiatan dirancang untuk menyasar perkembangan tertentu, kegiatan yang dirancang
sebaiknya dapat mengakomodasi aspek perkembangan lain.
Misalnya pada kasus guru olahraga yang sudah kita simak bersama. Jika guru merancang sebuah kegiatan
pembelajaran yang hanya fokus untuk melatih keterampilan kaki anak selama 30 menit per hari selama 1
minggu, maka akan ada kemungkinan kegiatan tersebut menjadi tidak menyenangkan bagi anak karena
bersifat seperti ‘’drilling’, artinya bersifat pengulangan pada satu aktivitas saja.
Solusinya, guru perlu merancang kegiatan yang mengakomodasi aspek perkembangan lain.
Misalnya, guru dapat merancang kegiatan pengembangan keterampilan kaki yang juga mengakomodasi
keterampilan bahasa dan munculnya emosi yang menyenangkan.
Guru juga dapat menggunakan kegiatan gerak dan lagu, kegiatan membacakan narasi cerita yang meminta
anak melakukan gerakan-gerakan tertentu sepanjang cerita, dan lain-lain.
Anak-anak kelompok X
Sebelum melakukan kegiatan belajar, Bu Aruna
Dapat mengikuti instruksi
melakukan asesmen awal pada murid-muridnya untuk
sederhana tanpa pengulangan.
tujuan pembelajaran berikut:
Hasil
Tujuan Pembelajaran asesmen awal
(learning goals):
Mampu melakukan instruksi secara tepat serta Anak-anak kelompok Y
mengungkapkan kembali pesan atau informasi yang
telah diterima secara lisan dengan baik dan santun Dapat mengikuti instruksi
sederhana dengan 3 kali
pengulangan, dibantu
petunjuk visual
Dari hasil asesmen awal ini, Bu Aruna menyusun tujuan-tujuan pembelajaran (learning outcomes) untuk mencapai tujuan
pembelajaran (learning goals). Susunan yang dibuat Bu Aruna agar pembelajaran dapat mengakomodasi kebutuhan anak yang
berbeda-beda ditunjukkan oleh ilustrasi berikut.
Halte
Keberangkatan
Halte Halte
Halte
Keberangkatan
Hasil Asesmen awal : Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran
Dapat mengikuti (learning outcome) : (learning outcome) : (learning outcome) : (learning outcome) :
instruksi sederhana Dapat mengikuti Dapat mengikuti Dapat mengikuti Dapat mengikuti instruksi
dengan 3 kali instruksi sederhana instruksi sederhana instruksi sederhana sederhana tanpa
pengulangan, dibantu tanpa pengulangan, tanpa pengulangan. tanpa pengulangan pengulangan dan mampu
Kelompok anak Y
petunjuk visual dibantu petunjuk dan mampu mengungkapkan kembali
dalam pada
visual. mengungkapkan informasi secara lisan
kemampuan
kembali informasi dengan baik dan santun.
fondasi Bahasa
secara lisan.
Halte
Keberangkatan
Hasil asesmen awal ibarat ‘halte pertama’ yang perlu disinggahi agar anak dapat melalui
peta belajar hingga sampai ke tujuan bersama (learning goal).
Dalam ilustrasi, dapat dilihat bahwa kelompok anak di kelas menampilkan capaian
pembelajaran yang beragam, yang secara spesifik memperlihatkan bahwa kelompok anak Y
(misalnya terdapat 2-3 orang anak) perlu ‘halte tambahan’ agar dapat mencapai destinasi
learning goal di ujung pembelajaran.
Setelah menentukan tujuan-tujuan pembelajaran (learning outcomes) tersebut, guru pun
Kelompok Siswa X menjabarkan kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran.
Misalnya untuk kelompok anak Y tujuan pembelajaran selanjutnya ialah ‘Dapat mengikuti
instruksi sederhana tanpa pengulangan, dibantu petunjuk visual’, kegiatan pembelajaran
yang disusun pun melibatkan petunjuk visual dengan bantuan yang lambat laun
dihilangkan (sesi 1 diberikan petunjuk visual, guru menyampaikan “tolong ambilkan tisu
<sambil memperlihatkan gambar tisu>” beri jeda, ulangi instruksi, anak mengikuti setelah
diulang 2 kali, setelah berhasil baru lanjut ke sesi berikutnya = sesi 2 guru menyampaikan
Kelompok Siswa Y “tolong ambilkan tisu <sambil memperlihatkan gambar tisu>”, anak mengikuti instruksi, tp
tercapai, kemudian lanjut ke tp selanjutnya. )
Hal-hal yang perlu diingat saat merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen awal adalah:
Tujuan pembelajaran (learning goal) tetap sama untuk semua anak, tujuan-tujuan
1
pembelajaran tambahan (learning outcomes) untuk mencapai tujuan pembelajaran (learning
goal)-lah yang beragam, disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Ini adalah akhir dari Modul 5 dengan topik utama “Bagaimana merencanakan pembelajaran
yang menguatkan transisi PAUD-SD?”. Pada materi 2 ini Bapak/Ibu sudah mengetahui cara
merancang kegiatan pembelajaran yang berfokus pada tujuan pembelajaran dengan menggunakan
hasil asesmen awal sebagai bahan utamanya.
Modul 5
Bagaimana Merencanakan Pembelajaran yang
Menguatkan Transisi PAUD-SD
Materi 2.
Guru mampu merancang kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
Lembar kerja modul 5.2
Apakah kegiatan pembelajaran selaras
Tugas Bapak/Ibu adalah menjawab setiap soal dengan memilih dan dapat mendukung ketercapaian
antara 2 pilihan berikut ini: tujuan?
a. Kegiatan pembelajaran selaras dan dapat mendukung
ketercapaian tujuan pembelajaran
A
b. Kegiatan pembelajaran tidak selaras dan tidak dapat Kegiatan pembelajaran selaras dan dapat
mendukung ketercapaian tujuan mendukung ketercapaian tujuan
Anda dapat mengunduh file ini dan menghapus / mencoret pembelajaran
box A/B atau jawaban yang Anda rasa kurang tepat.
B
Soal 1 Kegiatan pembelajaran tidak selaras dan
tidak dapat mendukung ketercapaian
Kelompok usia: 6 tahun tujuan
Jumlah anak dalam kelas: 20 anak
Tujuan Pembelajaran:
Anak dapat mengenal simbol angka 1-10
Kegiatan Pembelajaran:
Guru membentuk anak menjadi kelompok-kelompok
kecil beranggotakan 4 orang.
Setiap kelompok disediakan kartu-kartu bertuliskan simbol
angka, 12 mangkok dan aneka biji-bijian (kacang merah,
jagung, kacang hijau).
Anak dapat bermain berpasangan atau bermain sendiri
dengan cara mengambil simbol angka, lalu mengisi
mangkok dengan biji sejumlah angka yang tertera di kartu.
Tujuan Pembelajaran: B
Kegiatan pembelajaran tidak selaras dan
Anak mengenal dapat membilang benda tidak dapat mendukung ketercapaian
tujuan
Kegiatan Pembelajaran:
Guru mengajak anak ke halaman. Guru
sudah menyiapkan lingkaran-lingkaran yang
bertuliskan berbagai simbol angka 1-10. Guru
mengajak anak bergerak sesuai dengan lagu
yang diputar.
Ketika lagu berhenti, guru akan
menyebutkan sebuah angka, dan anak akan
melompat atau berlari menempati angka yang
disebutkan guru.
Modul 5
Bagaimana Merencanakan Pembelajaran yang
Menguatkan Transisi PAUD-SD
Materi 2.
Guru mampu merancang kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
Lembar kerja modul 5.2 - Pembahasan
Pembahasan Soal 1
Jawaban
Ya, kegiatan pembelajaran selaras dan dapat mendukung tujuan pembelajaran yang
ditetapkan
Alasan
Kegiatan yang dirancang dapat menstimulasi anak untuk mengenal simbol angka yang
tertulis di kartu dan menyediakan sejumlah biji yang sesuai dengan jumlah tersebut.
Pembahasan Soal 2
Jawaban
Alasan
Kegiatan berlangsung selama lebih kurang 24 menit (3 menit per anak dikali 8 kelompok
anak), namun sebenarnya setiap anak hanya mendapat waktu 3 menit untuk melatih
keterampilan motorik kasarnya. Sisanya, sebagian besar waktu dihabiskan untuk
menunggu giliran.
Waktu 3 menit tidaklah cukup untuk membangun keterampilan motorik kasar (melatih
kontrol kaki) yang memadai
Pembahasan Soal 3
Jawaban
Alasan
Guru telah memberi anak skenario untuk dihafalkan terlebih dahulu, lalu meminta anak
memainkan peran sesuai dengan skenario. Kegiatan pembelajaran tersebut tidak melatih
keterampilan komunikasi anak melainkan melatih daya ingat anak.
Pembahasan Soal 4
Jawaban
Alasan
Tujuan pembelajaran adalah agar anak dapat ikut merawat ciptaan Tuhan untuk
menunjukkan rasa syukurnya. Kegiatan yang dirancang guru mulai dari membaca buku,
berdiskusi, dan mengerjakan lembar kerja hanya melatih anak secara ‘kognitif” berupa
teori-teori tentang mana perbuatan merawat tanaman/hewan dan mana yang tidak.
Pembahasan Soal 5
Jawaban
Ya, kegiatan pembelajaran selaras dan dapat mendukung tujuan pembelajaran yang
ditetapkan
Alasan
Kegiatan yang dirancang dapat menstimulasi anak untuk mengamati lingkungan untuk
mencari benda-benda yang cirinya disebutkan oleh guru.
Pembahasan Soal 6
Jawaban
Alasan
Pembahasan Soal 7
Jawaban
Alasan
Tujuan pembelajaran adalah agar ‘anak mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui
berbagai media seni’. Namun, ketika guru mengajak anak membuat lebah dengan sudah
menyiapkan bagian kepala, sayap, dan kakinya, maka anak hanya belajar untuk
menempel.
https://forms.gle/4sDMiaVVdm4BbJXK9