Anda di halaman 1dari 75

PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI DESA GURAH

KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI

OLEH :

1. Aden M.N. Tana (200902001)


2. Agustin Purnamasari (200902002)
3. Aisyah (200902003)
4. Ana Kumala Sari (200902004)
5. Anggia Aprilya Sari (200902005)
6. Anik Winarsih (200902006)
7. Indah Puji (200902042)
8. Indah Safitri (200902043)
9. Ira Fatmala (200902044)
10. Istiqlaliyah (200902045)

PRODI D III KEBIDANAN


STIKES KARYA HUSADA PARE – KEDIRI
TAHUN 2011
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah disahkan dan disetujui oleh :

Kepala Puskesmas Gurah

dr. Rahma Sari Dewi

Bidan Pembimbing Dosen Pembimbing

Hidayati,Amd.Keb. Eka Sri Purwandari,SST

Direktur Prodi D III Kebidanan


Stikes Karya Husada Pare Kediri

Uswatun Khasanah, SST, M.Keb.


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Masa Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun
laporan hasil kegiatan PKL di Desa Gurah, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri
pada tanggal 05 – 17 Desember 2011 sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Praktek Kerja Lapangan di Desa Gurah, Kecamatan Gurah, Kabupaten
Kediri ini dilaksanakan guna mempraktekkan, menguji, menerapkan pengetahuan
(teori) serta ketrampilan yang kami pelajari selama pendidikan, sehingga
memperoleh pengalaman nyata.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk membangun untuk menyempurnakan laporan ini, semua tidak lepas dari
bimbingan berbagai pihak, baik secara moril, materiil maupun spiritual. Untuk itu
kami ucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri yang telah memberikan izin pada
wilayahnya untuk dijadikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) peserta didik
mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Karya Husada Tahun 2011.
2. Institusi Prodi D III Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri, yang telah
memberikan kesempatan PKL di Desa Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten
Kediri.
3. Kepala wilayah Kecamatan Gurah yang telah memberikan izin pada
wilayahnya untuk dijadikan Praktek Kerja Lapangan.
4. dr. Rahma Sari Dewi selaku Kepala Puskesmas wilayah Gurah yang telah
memberikan izin mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Karya Husada
Pare Kediri untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL).
5. Bpk. Suyono selaku Kepala Desa Gurah beserta perangkat Desa dan
masyarakat Desa Gurah yang telah memberikan bantuan dan partisipasi dalam
kegiatan Praktek Lapangan Kerja.
6. Bidan Ny. Hidayati,Amd.Keb. selaku Bidan pembimbing di Desa Gurah
Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri yang telah memberikan bimbingan
kepada kami selama Praktek Kerja Lapangan.
7. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu dan telah banyak
memberikan bantuan dalam pembuatan laporan, sehingga laporan ini dapat
tersusun dengan baik.
Kami menyadari bahwa selama pembuatan laporan ini masih sangat jauh
dari sempurna, maka saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan semoga praktek Lapongan Kerja Lapangan (PKL) ini bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umunya.

Kediri, Desember 2011

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam
kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi
oleh kesehatan ibu. Apabila ibu sehat maka akan menghasilkan bayi yang
sehat yang akan menjadi generasi kuat. Ibu yang sehat juga menciptakan
keluarga sehat dan bahagia. Untuk mewujudkan itu semua, seluruh pemangku
kepentingan dalam program kesehatan reproduksi di Indonesia (pemerintah
pusat maupun daerah, LSM, dunia usaha, organisasi profesi, donor agency)
hendaknya meningkatkan aktifitasnya dalam mendukung pencapaian kualitas
hidup ibu yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas hidup
keluarga.
Pemerintah menetapkan program P4K (Program Perencanaan
Pelaksanaan Persalinan dan Komplikasi). Pelaksanaan program ini tidak lepas
dari peran Tenaga Kesehatan utamanya Bidan. Bidan mempunyai tanggung
jawab yang besar dalam pelaksanaan dan keberhasilan program ini. Seorang
bidan harus mempunyai skill, pengetahuan yang cukup dan berkualitas dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Tidak hanya bidan tetapi juga
calon bidan yang masih mengemban ilmu harus mempunyai Ilmu Pengetahuan
dan skill yang cukup serta diwajibkan untuk terus mengikuti perkembangan
IPTEK utamanya bidang kebidanan.
Selain itu Pemerintah juga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui Desa Siaga, yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan
untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan secara mandiri dalam rangka
mewujudkan Desa Sehat. Desa Siaga memiliki tujuan meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran desa tentang pentingnya kesehatan, meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko dan bahaya
yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan (bencana, wabah,
kegawat daruratan, dsb), meningkatkan keluarga yang sadar gizi dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan kesehatan
lingkungan di desa dan meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat
desa untuk menolong diri sendiri di Bidang Kesehatan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka mahasiswa PRODI DIII
Kebidanan STIKES Karya Husada Pare Kediri sebagai calon bidan yang
profesional, perlu adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk dapat
mengaplikasikan teori ke dalam praktek nyata di masyarakat. Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan di Desa Gurah Kecamatan Gurah
Kabupaten Kediri.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana status gizi balita di Desa Gurah Kecamatan Gurah
Kabupaten Kediri?
1.2.2 Bagaimana pemberian ASI Eksklusif di Desa Gurah Kecamatan
Gurah Kabupaten Kediri?
1.2.3 Bagaimana keaktifan ibu balita dalam pelaksanaan kegiatan
Posyandu di Desa Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi Kesehatan Ibu dan Anak.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Menganalisa masalah status gizi balita di Desa Gurah
Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
1.3.2.2 Menganalisa masalah pemberian ASI Eksklusif di Desa
Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
1.3.2.3 Menganalisa masalah keaktifan ibu Balita dalam
melaksanakan kegiatan Posyandu di Desa Gurah
Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
1.3.2.4 Menganalisa masalah kepemilikan KMS di Desa Gurah
Kecamatan Gurah.
1.3.2.5 Menganalisa masalah resiko tinggi di Desa Gurah
Kecamatan Gurah.
1.3.2.6 Menganalisa masalah KI ibu hamil di Desa Gurah
Kecamatan Gurah.
1.3.2.7 Menganalisa masalah K4 ibu hamil di Desa Gurah
Kecamatan Gurah.
1.3.2.8 Menganalisa masalah pemberian imunisasi sesuai jadwal di
Desa Gurah Kecamatan Gurah.
1.3.2.9 Menganalisa masalah keluarga berencana di Desa Gurah
Kecamatan Gurah.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiawa
1.4.1.1 Mampu mengaplikasi Skill dan Ilmu Pengetahuan tentang
kebidanan secara langsung di masyarakat.
1.4.1.2 Mendapat pengalaman nyata melalui pelayanan kesehatan
di masyarakat.
1.4.1.3 Mengetahui berbagai macam masalah Kesehatan Ibu dan
Anak di Desa Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
1.4.1.4 Dapat belajar memecahkan masalah Kesehatan Ibu dan
Anak yang ada di Desa Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten
Kediri.
1.4.2 Bagi Masyarakat
1.4.2.1 Masyarakat mendapat tambahan pengetahuan tentang
Kesehatan Ibu dan Anak.
1.4.2.2 Masyarakat termotivasi untuk lebih memperhatikan
Kesehatan Ibu dan Anak.
1.4.2.3 Masalah Kesehatan Ibu dan Anak yang ada di masyarakat
mulai mendapat perhatian dan sedikit banyak mendapat
perhatian dan mendapat solusi untuk jangka pendek maupun
jangka panjang.
1.4.3 Bagi Dinas Kesehatan Setempat
1.4.3.1 Membantu memantau keadaan Kesehatan Ibu dan Anak
selama PKL berlangsung.
1.4.3.2 Membantu memecahkan masalah yang muncul di Desa
Gurah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan
1.4.4.1 Kurikulum Pendidikan Untuk Kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) tercapai.
1.4.4.2 Mampu melakukan evaluasi untuk pelaksanaan Kurikulun
Praktek Kerja Lapangan (PKL) selanjutnya.
BAB 2
ANALISIS SITUASI

2.1. Data Umum


2.1.1. Data Geografi
2.1.4.1 Letak Geografi
1) Luas Desa Gurah : 82.000 ha
Batas Wilayah :
Desa Gurah bersebelahan dengan :
(1) Sebelah Utara : Desa Wonosari dan kecamatan
Pagu
(2) Sebelah Selatan : Desa Wonojoyo dan Desa
Banyuanyar
(3) Sebelah Barat : Desa Wonojoyo dan desa Wonosari
(4) Sebelah Timur : Desa Sukorejo
2) Desa Gurah terdiri dari 2 dusun :
(1) Dusun Gurah I
(2) Dusun Gurah II
Yang keseluruhan terdiri atas 17 RT 4 RW
1) Orbitasi, waktu tempuh dan letak desa/kelurahan :
(1) Jarak ke Ibu kota Kecamatan : ± 1,2 km
Waktu tempuh : ± 5 menit
(2) Jarak ke Kabupaten : ± 10 km
Waktu Tempuh : ± 15 menit
(3) Jarak ke Propinsi Jawa Timur : ± 150 km
Waktu tempuh : ± 2 – 3 jam
2) Keadaan Geografis :
(1) Tinggi dari permukaan laut : ± 96 mdl
(2) Curah hujan rata-rata : 1,42 mm
(3) Keadaan suhu rata-rata : 33° C
3) Sarana penghubung
Dari 2 dusun yang ada di hubungkan oleh jalan desa
yang bisa dilalui oleh mobil roda empat, sepeda atau
sepeda motor, kendaraan umum dan lain-lain.

2.1.2. Data Demografi


2.1.2.1 Jumlah KK : 1433 KK
Jumlah Penduduk : 4820 orang
Jumlah Rumah : 1372 rumah
Tabel 2.1.2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di
desa Gurah Tahun 2011.
No. Jenis kelamin Jumlah Prosentase
1. Laki-laki 2252 47 %
2. Perempuan 2568 53 %
Total 4820 100 %

Chart
Jumlah Penduduk Title

43 %
Laki-laki
Perempuan

5 7%

Diagram 2.1.2.1 Distribusi Penduduk Menurut Jenis


Kelamin di Desa Gurah Kecamatan
Gurah Kabupaten Kediri

2.1.2.2 Jumlah PUS : 814 orang


Jumlah akseptor : 703 orang
Tabel 2.1.2.2 Kontrasepsi yang Digunakan Oleh Akseptor KB
No Jenis
Jumlah Akseptor Prosentase
. Kontrasepsi
1 Suntik 305 43 %
2 Pil 187 27 %
3 IUD 115 16 %
4 Implan 18 3%
5 Kontap
- MOW 37 5%
- MOP 1
6 Kondom 12 2%
7 Lain-lain 28 4%
Total 703 100 %

Jumlah Akseptor KB

Suntik
2%
5% 4%
3% Pil

16% 43% IUD

Implan

Kontap

Kondom
27%
Lain-lain

Diagram 2.1.2.2 Jumlah Kontrasepsi Yang digunakan

Yang bukan Akseptor KB : 111 orang.


Tabel 2.1.2.3 PUS yang Tidak Ber-KB
NO Keterangan Jumlah Prosentase
1 Hamil 24 22 %
2 Ingin punya anak 26 23 %
3 Takut efek samping 27 24 %
4 Suami menjadi TKI 24 22 %
5 KB Alami 10 9%
PUS yang Bukan Akseptor KB

Ingin segera punya anak

9% 22%
22% Hamil

Takut efek samping


23%
24%
KB Alami

Diagram 2.1.2.3 Jumlah PUS yang Tidak Ber-KB


Berdasarkan Alasan

2.1.3. Kebiasaan Berobat Keluarga


Tabel 2.1.3.1. Tabel Kebiasaan Berobat Keluarga
No. Tempat Berobat Jumlah KK Prosentase
1 Puskesmas 999 70 %
2 Polindes 0 0%
3 Nakes 241 16 %
4 Dokter 115 8%
5 Penggunaan Obat 78 6%
Total 1433 100 %

Kebiasaan Berobat Keluarga


8%
6%

16%

Puskesmas Polindes

Nakes Dokter

Penggunaan Obat
70%

Diagram 2.1.3.1. Jumlah Kebiasaan Berobat Keluarga

2.1.4. Kesehatan Lingkungan


2.1.4.1 Keadaan Air
Tabel 2.1.4.1. Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Air
No Keadaan Air Jumlah Prosentase
.
1 Air Bersih 1372 100%
2 Air Tidak Bersih 0 0%
Total 1372 100%
Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Air

Air bersih Air tidak bersih

10 0%

Diagram 2.1.4.1. Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Air

2.1.4.2 Ventilasi
Tabel 2.1.4.2. Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Ventilasi
No. Ventilasi Jumlah Prosentase
1 Cukup 1110 81 %
2 Kurang 262 19 %
Total 1372 100 %

Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Ventilasi

19%

Cukup Kurang

81%

Diagram 2.1.4.2. Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Ventilasi


2.1.4.3 Kelembaban
Tabel 2.1.4.3. Jumlah Rumah Berdasarkan Kelembaban
No. Kelembaban Jumlah Prosentase
1 Lembab 252 18 %
2 Tidak lembab 1120 82 %
Total 1372 100 %
Jumlah Rumah Berdasarkan Kelembaban
18 %

Lembab Tidak Lembab

82 %

Diagram 2.1.4.3. Jumlah Rumah Berdasarkan Kelembaban


2.1.4.4 Jamban
Tabel 2.1.4.4 Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Jamban
No. Keadaan Jamban Jumlah Prosentase
1 Ada Jamban 1219 88,8 %
2 Tidak Ada Jamban 153 11,2 %
Total 1372 100 %

Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Jamban

11,2%

Ada Jamban
Tidak Ada Jamban

88,8 %

Diagram 2.1.4.4 Jumlah Rumah Berdasarkan Keadaan Jamban

3.1 Data Khusus


3.1.1 Data Primer
Data tersebut dibawah ini ditemukan pada saat dilakukan pendataan
yaitu sebagai berikut:
3.1.1.1 Ibu Hamil
Tabel 1. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Umur
No. Golongan Usia Jumlah Prosentase
1 < 20 tahun 3 7%
2 20-35 tahun 37 82 %
3 >35 tahun 5 11 %
Total 45 100%
Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Umur

11 % 7%

Usia < 20 tahun


Usia 20 - 35 tahun
Usia > 35 tahun

82 %

Diagram 1. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Golongan Umur

Tabel 2. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Pendidikan


Golongan
No. Jumlah Prosentase
Pendidikan
1 SD 2 4,5 %
2 SMP 17 37,7 %
3 SMA 21 46,7 %
4 PT 5 11,1 %
Total 45 100 %

Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Pendidikan


4,5%
11,1%

37,7% SD
SMP
SMA
PT

46,7%

Diagram 2. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Pendidikan

Tabel 3. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Pekerjaan


No. Golongan pekerjaan Jumlah Prosentase
1. PNS 1 2,3 %
2. Tani 0 0%
3. Swasta 17 37,7 %
4. Wiraswasta 0 0%
5. IRT 27 60 %
6. Lain-lain 0 0%
Total 45 100 %
Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Golongan Pekerjaan
2,3%

37,7% PNS
Tani
Swasta
Wiraswasta
IRT
Lain-lain
60%

Diagram 3. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Pekerjaan

Tabel 4. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Gravida


No. Gravida Jumlah Prosentase
1 Gravida ke-1 24 53,3 %
2 Gravida ke-2 17 37,7 %
3 Gravida ke-3 2 4,5 %
4 Gravida ke ≥ 4 2 4,5 %
Total 45 100 %

Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Gravida


4,5 4,5%
%

Gravida ke-1
Gravida ke-2
53,3 %
Gravida ke-3
37,7% Gravida ke-≥4

Diagram 4. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Gravida

Tabel 5. Jumlah Ibu Hamil Yang Melaksanakan ANC


No. Pelaksanaan ANC Jumlah Prosentase
1 Bidan 31 68,9 %
2 Puskesmas 12 26,7 %
DSOG 2 4,4 %
4 Tidak melakukan ANC 0 0%
Total 45 100 %
Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Tempat Kunjungan
ANC

4%
42%

Bidan/BPS
Puskesmas
DSOG

54%

Diagram 5. Jumlah Ibu Hamil yang Melakukan ANC

Tabel 6. Status Imunisasi TT Berdasarkan Jumlah Ibu Hamil


No Jumlah Prosentase
Status Imunisasi TT
.
1 TT 1 0 0%
2 TT 2 0 0%
3 TT 3 0 0%
4 TT 4 0 0%
5 TT 5 45 100 %
Total 45 100 %

Status Imunisasi TT Berdasarkan Jumlah Ibu Hamil

T1 T2 T3 T4 T5

1 0 0%

Diagram 6. Status Imunisasi TT Berdasarkan Jumlah Ibu


Hamil

Tabel 7. Pemberian Tablet Fe


No. Pemberian Fe Jumlah Prosentase
1 Yang mendapat tablet Fe 45 100 %
2 Yang tidak mendapat 0 0%
tablet Fe
Total 45 100 %
Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil

Bumil Yang Diberi Fe

Bumil yang Tidak Diberi Fe


100%

Diagram 7. Jumlah Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil

Tabel 8. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kunjungan


No Kunjungan Bumil Jumlah Prosentase
1 K1 41 92 %
2 K4 41 92 %

95%

94%

93%

92%

Target
91%
Pencapaian
90%

89%

88%

87%
K1 K4

Diagram 8. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kunjungan

Tabel 9. Jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi


No Keadaan ibu hamil Jumlah Prosentase
1 Ibu hamil resiko tinggi 9 20 %
2 Ibu hamil tidak resiko 36 80 %
tinggi
Total 45 100 %
Jumlah Ibu Hamil yang Berisiko Tinggi

20 %

Risti
Tidak Berisiko

80 ,5 %

Diagram 9. Jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi

3.1.1.2 Ibu Nifas


Tabel 1. Ibu Nifas Menurut Golongan Paritas
No. Paritas Jumlah Prosentase
1 Paritas ke 1 2 50 %
2 Paritas > 1 2 50 %
Total 4 100 %

Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Paritas

50 % 50%

Paritas ke- 1 Paritas > 1

Diagram 1. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Paritas

Tabel 2. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Pendidikan


No Pendidikan Jumlah Prosentase
.
1 SD 0 0%
2 SMP 0 0%
3 SMA 4 100 %
4 PT 0 0%
Total 4 100 %
Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Pendidikan

SD SMP

SMA PT
1 00%

Diagram 2. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Pendidikan

Tabel 3. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Pekerjaan


No. Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 PNS 0 0%
2 Swasta 2 50 %
3 IRT 2 50 %
Total 4 100 %

Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Pekerjaan

50% 50%
PNS
Swasta
IRT

Diagram 3. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Tempat Persalinan


No Prosenta
Tempat persalinan Jumlah
. se
1 Puskesmas 1 25 %
2 BPS 2 50 %
3 RS 1 25 %
Total 4 100 %
Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Tempat Persalinan

25% 25%

Puskesmas
BPS
RS

50%

Diagram 4. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Tempat


Persalinan

Tabel 5. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Penolong


Persalinan
No. Penolong Jumlah Prosentase
1 Dukun 0 0%
2 Bidan 3 75 %
3 Dokter 1 25 %
Total 4 100 %

Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Penolong


25 %

Dukun
Bidan
Dokter

75 %

Diagram 5. Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Penolong


Persalinan

Tabel 6. Keadaan Bayi Baru Lahir


No. Keadaan Bayi Jumlah Prosentase
1 Lahir hidup 4 100 %
2 Lahir mati 0 0 %
Total 4 100 %
Jumlah Keadaan Bayi Baru Lahir

Lahir Hidup
Laahir Mati

100%

Diagram 6. Jumlah Keadaan Bayi Baru Lahir

Tabel 7. Jumlah Komplikasi Ibu Nifas


No. Komplikasi Jumlah Prosentase
1 Tidak ada komplikasi 4 100 %
2 Ada komplikasi 0 0 %
Total 4 100 %

Jumlah Komplikasi Ibu Nifas

Ada Komplikasi

Tidak Ada Komplikasi

100%

Diagram 7. Jumlah Komplikasi Ibu Nifas

Tabel 8. Jumlah Kunjungan Neonatal


Kunjungan
No. Jumlah Prosentase
neonatal
1 KN 1 4 100 %
2 KN 2 3 75 %
Kunjungan Neonatal
120%

1
100%

80%

60%

40%

20%

0%
KN 1 KN 2

Diagram 8. Kunjungan Neonatal

3.1.2.4 Bayi dan Balita


Tabel 1. Jumlah Bayi dan Balita 0-6 Bulan, 7-12 Bulan, 1 – 5
Tahun
No. Umur Jumlah Prosentase
1 0-6 bulan 42 8%
2 7-12 bulan 79 15 %
3 1 – 5 tahun 404 77 %
Total 525 100 %

Jumlah Bayi dan Balita

8% 15%

0 - 6 Bulan
7 - 12 Bulan
1 - 5 Tahun

77%

Diagram 1. Jumlah Bayi dan Balita 0-6 Bulan, 7-12 Bulan, 1


– 5 Tahun

Tabel 2. Pemberian ASI Eksklusif


No. Pemberian ASI Jumlah Prosentase
1 ASI ekslusif 11 26,2 %
2 Tidak ASI eksklusif 31 63,8 %
Total 42 100 %
Jumlah Pemberian ASI Eksklusif

26,2%

ASI Eksklusif Tidak ASI Ekskluksif

63,8 %

Diagram 2. Pemberian ASI Eksklusif

Tabel 3. Pemberian Imunisasi


Target
No. Imunisasi Jumlah Prosentase
Sasaran
1 BCG 284 100 %
2 Hb Uniject 284 284 100 %
3 DPT Combo 1 268 268 100 %
4 DPT Combo 2 268 268 100 %
5 DPT Combo 3 268 268 100 %
6 Polio 1 268 268 100 %
7 Polio 2 268 268 100 %
8 Polio 3 268 268 100 %
9 Polio 4 268 268 100 %
10 Campak 247 247 100 %

120%

100%

BCG
80%
Hb Uniject
DPT Combo 1
DPT Combo 2
60% DPT Combo 3
Polio 1
Polio 2
40% Polio 3
Polio 4
Campak
20%

0%
BCG Hb Uniject DPT Combo DPT Combo DPT Combo Polio 1
1 2 3

Diagram 3. Jumlah Bayi Yang Diimunisasi

Tabel 4. Kepemilikan KMS


No. Kepemilikan KMS Jumlah Prosentase
1 Punya KMS 525 100 %
2 Tidak punya KMS 0 0%
Total 525 100 %

Kepemilikan KMS

Punya KMS
Tidak punya KMS

100%

Diagram 4. Kepemilikan KMS

Tabel 5. Status Gizi


No. Status Gizi Jumlah Prosentase
1 Sangat kurus (BGM) 4 0,8 %
2 Kurus (BGT) 12 2,3 %
3 Normal 503 95,8 %
4 Lebih 6 1,1 %
Total 525 100 %

Status Gizi

0,8%
1,1%
2,3%

Sangat kurus (BGM) Kurus (BGT)

Normal Lebih

95,8%

Gambar 5. Status Gizi


3.1.2 Data Skunder
3.1.2.1 Ibu Hamil
Tabel 1. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Umur
No. Golongan Usia Jumlah Prosentase
1 < 20 tahun 5 6%
2 20-35 tahun 69 81 %
3 > 35 tahun 11 13 %
Total 85 100%

Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Umur

13%
6%

< 20 tahun
20 - 35 tahun
> 35 tahun

81%

Diagram 1. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Golongan Umur

Tabel 2. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Pendidikan


Golongan
No. Jumlah Prosentase
Pendidikan
1 SD 5 6%
2 SMP 21 24 %
3 SMA 54 64 %
4 PT 5 6%
Total 85 100%

Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan

6% 6%
24 %

SD SMP SMA PT

64 %

Diagram 2. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan


Pendidikan
Tabel 3. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Pekerjaan
No. Golongan pekerjaan Jumlah Prosentase
1 PNS 2 2%
2 Tani 0 0%
3 Swasta 17 20 %
4 Wiraswasta 20 24 %
5 IRT 46 54 %
6 Lain-lain 0 0%
Total 85 100 %

Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan

2%
2 0%

PNS TANI

54% SWASTA WIRASWASTA

24%
IRT LAIN-LAIN

Diagram 3. Jumlah Ibu Hamil Menurut Golongan Pekerjaan

Tabel 4. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Gravida


No. Gravida Jumlah Prosentase
1 Gravida ke-1 36 42 %
2 Gravida ke-2 36 42 %
3 Gravida ke-3 9 11 %
4 Gravida ke ≥4 4 5%
Total 85 100 %

Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Gravida


11%
5%

42%

G1 G2

G3 G≥4

42%
Diagram 4. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Gravida

Tabel 5. Jumlah Ibu Hamil yang Melaksanakan ANC


No. Pelaksanaan ANC Jumlah Prosentase
1 Bidan 52 61 %
2 Puskesmas 31 36 %
3 DSOG 2 3%
4 Tidak melakukan ANC 0 0%
Total 85 100 %

Jumlah Ibu Hamil Yang Melaksanakan ANC

3%

36% BPS PUSKESMAS

61 %
DSOG TIDAK ANC

Diagram 5. Jumlah Ibu Hamil yang Melakukan ANC

Tabel 6. Pelaksanaan Imunisasi TT


No Jumlah Prosentase
Pelaksanaan TT
.
1 TT 1 0 0%
2 TT 2 0 0%
3 TT 3 0 0%
4 TT 4 0 0%
5 TT 5 85 100 %
Total 85 100 %

Status Imunisasi TT

TT 1
TT 2
TT 3
TT 4
TT 5

100%
Diagram 6. Pelaksanaan imunisasi TT

Tabel 7. Pemberian tablet Fe


No. Pemberian Fe Jumlah Prosentase
1 Yang mendapat tablet Fe 85 100 %
2 Yang tidak mendapat 0 0%
tablet Fe
Total 85 100 %

Jumlah Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang mendapat Fe

10 0% Ibu hamil yang tidak mendapat Fe

Diagram 7. Jumlah Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil

Tabel 8. Jumlah Ibu Hamil Risiko Tinggi


Sasaran
Keadaan Ibu Prosentas
No. Target BUMIL Pencapaian
Hamil e
1 tahun
1 Ibu hamil 20 % 94 16 17 %
resiko tinggi dari
sasaran
bumil

Definisi :
Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk adalah ibu hamil risiko
tinggi baru, baik ditemukan oleh petugas kesehatan maupun
melalui rujukan masyarakat, baik didalam/diluar institusi dan
dihitung satu kali selama periode kehamilan.
Sedangkan definisi operasionalnya yaitu perbandingan antara
jumlah ibu hamil risiko tinggi baru dengan jumlah perkiraan ibu
hamil risiko tinggi (20 % x sasaran ibu hamil).
0.2
20%

19%

18%

17%
17%

16%

15%
Target Pencapaian

Diagram 8. Jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi

Table 9. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kunjungan


Sasaran
Kunjung Target Prosentas
BUMIL Pencapaian Ket.
NO an e
1 tahun
1 K1 85 org 90 % Ada
94 95%
masalah
2 K4 85 org 90 % Tidak
94 90%
masalah

Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan


antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi
pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali
pada triwulan ketiga umur kehamilan.

95%

94%

93%

92%

91% Target
Pencapaian
90%

89%

88%

87%
K1 K4

Diagram 9. Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Kunjungan

3.1.2.4 Ibu Bersalin


Tabel 1. Ibu Bersalin Menurut Golongan Paritas
No. Paritas Jumlah Prosentase
1 Paritas ke 1 25 25,5 %
3 Paritas ≥ 2 73 74,5 %
Total 98 100 %

Jumlah Ibu Bersalin Menurut Golongan Paritas

25,5%

Paritas ke 1
Paritas ≥ 2

74,5%

Diagram 1. Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Paritas

Tabel 2. Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Pendidikan


No. Pendidikan Jumlah Prosentase
1 SD 12 12,2 %
2 SMP 22 22,4%
3 SMA 57 58,2 %
4 PT 7 7,2 %
Total 98 100 %

Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Pendidikan

7,2%
12,2%

22,4% SD
SMP
SMA
PT

58,2%

Diagram 2. Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Pendidikan

Tabel 3. Jumlah Ibu Bersalin Berdasakan Pekerjaan


No. Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 PNS 7 7,2 %
2 Swasta 26 26,5%
3 IRT 65 66,3 %
Total 98 100 %

Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Pekerjaan

7,2%

26,5%

PNS Swasta

IRT
66,3%

Diagram 3. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4. Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Tempat Persalinan

No. Tempat persalinan Jumlah Prosentase


1. BPS 42 43 %
2. Puskesmas 39 40 %
3. RS 17 17 %
Total 98 100 %

Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Tempat Persalinan


17%

43%

BPS
PUSKESMAS
RS

40%

Diagram 4. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Tempat Persalinan

Tabel 5. Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Penolong Persalinan


No. Penolong Jumlah Prosentase
1 Dukun 0 0%
2 Bidan 81 83 %
3 Dokter 17 17 %
Total 98 100 %

Jumlah Ibu Bersalin Berdasarkan Penolong Persalinan


17 %

Dukun
Bidan
Dokter

8 3%

Diagram 5. Jumlah Ibu Nifas Berdasarkan Penolong


Persalinan

Tabel 6. Keadaan Bayi Baru Lahir


No. Keadaan Bayi Jumlah Prosentase
1 Lahir hidup 98 100 %
2 Lahir mati 0 0%
Total 98 100 %

Jumlah BBL

Lahir hidup
Lahir mati

1 0 0%

Diagram 6. Jumlah Bayi Baru Lahir

Tabel 7. Jumlah Neonatus Resiko Tinggi


No Neonatus Resiko Tinggi Jumlah Prosentase
1 Resiko tinggi 1 1%
2 Tidak resiko tinggi 97 99 %
Total 98 100 %

Jumlah Neonatus Resiko Tinggi

1%

Resiko tinggi
Tidak resiko tinggi

99 %

Diagram 7. Jumlah Nifas Resiko Tinggi

Tabel 8. Jumlah Komplikasi nifas


No. Komplikasi Jumlah Prosentase
1 Tidak ada komplikasi 97 99 %
2 Ada komplikasi 1 1 %
Total 98 100 %

Jumlah Komplikasi Nifas

1%

Tidak ada komplikasi

Ada komplikasi

99%

Diagram 8. Jumlah Komplikasi Nifas

Tabel 9. Jumlah Kunjungan Neonatal


Kunjungan
No. Jumlah Prosentase
neonatal
1 KN1 97 99 %
2 KN2 97 99 %
Jumlah Kunjungan Neonatal
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
KN1 KN2

Diagram 9. Kunjungan Neonatal

3.1.2.4 Bayi dan Balita


Tabel 1. Jumlah bayi, balita, dan anak prasekolah
No. Umur Jumlah Prosentase
1 0-6 bulan 42 8%
2 7-12 bulan 79 15 %
3 1 – 5 tahun 404 77 %
Total 525 100 %

Jumlah Bayi dan Balita

8% 15%

0 - 6 Bulan
7 - 12 Bulan
1 - 5 Tahun

77%

Diagram 1. Jumlah bayi, balita dan anak pra sekolah

Tabel 2. Pemberian ASI Eksklusif


No. Pemberian ASI Jumlah Prosentase
1 ASI ekslusif 11 26,2 %
2 Tidak ASI eksklusif 31 63,8 %
Total 42 100 %
Jumlah Pemberian ASI Eksklusif

26,2%

ASI Eksklusif Tidak ASI Ekskluksif

63,8 %

Diagram 2. Pemberian ASI Eksklusif

Tabel 3. Pemberian Imunisasi


No. Imunisasi Sasaran Target Jumlah Prosentase Keterangan

1. BCG 85 90 % 88 103,5 % Tidak ada masalah


2. Hb Unijec 85 90 % 86 101,2 % Tidak ada masalah
3. DPT 1 85 90 % 97 114,1 % Tidak ada masalah
4. DPT 2 85 90 % 92 108,2 % Tidak ada masalah
5. DPT 3 85 90 % 77 90,6 % Tidak ada masalah
6. P1 85 90 % 88 103,5 % Tidak ada masalah
7. P2 85 90 % 92 108,2 % Tidak ada masalah
8. P3 85 90 % 90 105,9 % Tidak ada masalah
9. P4 85 90 % 88 103,5 % Tidak ada masalah
10. Campak 85 90 % 93 109,4 % Tidak ada masalah

120%

100%

80%

60%
Target

40% Pencapaian

20%

0%
BCG Hb Unijec DPT 1 DPT 2 DPT 3 P1 P2 P3 P4 Campak

Diagram 3. Jumlah Bayi yang Diimunisasi


Keaktifan dalam Posyandu
1) Pencapaian D/S : 439/525 x 100 % = 84 %
2) Pencapaian N/D : 311/439 x 100 % = 70, 8 %
3) Pencapaian K/S : 100 %

Tabel 4. Keaktifan Dalam Posyandu di Desa Gurah :


No. Keaktifan Jumlah Prosentase
1 Aktif 439 84%
2 Tidak aktif 86 16%
Total 525 100 %

Keaktifan Posyandu
16%

Aktif
Tidak Aktif

84%

Diagram 4. Keaktifan Posyandu

Tabel 5. Kepemilikan KMS


No. Kepemilikan KMS Jumlah Prosentase
1 Punya KMS 525 100 %
2 Tidak punya KMS 0 0%
Total 525 100 %

Kepemilikan KMS

Punya KMS
Tidak Punya KMS

100%

Diagram 5. Kepemilikan KMS


Tabel 6. Status Gizi
No. Status Gizi Jumlah Prosentase
1 Sangat kurus (BGM) 4 0,8 %
2 Kurus (BGT) 12 2,3 %
3 Normal 503 95,8 %
4 Lebih 6 1,1 %
Total 525 100 %

Status Gizi

0,8%
1,1%
2,3%

Sangat kurus (BGM) Kurus (BGT)

Normal Lebih

95,8%

Gambar 6. Status Gizi


3.2 Identifikasi Masalah
3.2.1 Cakupan Peserta KB
Tabel 1.3.1.1. Cakupan Peserta KB Aktif
No. Sasaran PUS Target Pencapaian Prosentase
1 814 70 % 703 86 %

68,5%
71%

0.7000000 0000 0001


70%

69%
Target Pencapaian

Keterangan : Target KB yaitu 70 % atau sebanyak 719 pasangan


sedangkan dari data 2011 diperoleh jumlah akseptor
727 pasangan yang berarti tidak ada masalah.

2.3.1 Cakupan K1 dan K4

Tabel 2.3.2.1 Cakupan K1 dan K4

Sasaran
Kunjungan BUMIL Target Pencapaian Prosentase Ket.
No.
1 tahun
1. K1 94 85 orang 90 % Ada
95 %
masalah
2. K4 94 85 orang 90 % Tidak ada
90 %
masalah
95.00%
95%

94%

93%

92%

91% 90%
90% 9 0%
90%

89%

88%

87%
K1 K4

Target Pencapaian

Diagram 2.3.2.1. Cakupan K1 dan K4

Keterangan : Target K1 tahun 2011 adalah 95 % dan K4 90 %, dari hasil


pendataan diperoleh cakupan K1 sudah tercapai 90 % dan
K4 tercapai 90 %, sehingga dapat diketahui masih ada
masalah pada cakupan K 1 tetapi K 4 sudah sesuai target
sehingga tidak ada masalah.

2.3.2 Risiko Tinggi


 Jumlah bumil yang beresiko tinggi : 16 orang dari 85 ibu
hamil
 Dideteksi pertama kali oleh : Nakes : 16 orang
Masyarakat : - orang
Jumlah sasaran ibu hamil resiko tingi yang ditangani oleh nakes
pada tahun 2011 adalah 19 ibu hamil.
Target ibu hamil resiko tinggi yang ditemukan adalah 20% dari
sasaran ibu hamil.

Tabel 2.3.3.1. Jumlah Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi


Sasaran
NO Target Pencapaian Prosentase Keterangan
Bumil/tahun
Tidak ada
1 20 % 94 orang 16 orang 17 %
masalah
22%

20%

18%

0 .2

16%
17%

14%
Target Pencapaian

Diagram 2.3.3.1. Jumlah Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi


Keterangan : Target Ibu Hamil Risiko Tinggi adalah 20 %, sedangkan
dari hasil pendataan 2011 diperoleh cakupan ibu hamil
risiko tinggi sebesar 17%, yang berarti tidak ada masalah.

2.3.3. Cakupan ASI Eksklusif


Tabel 2.3.4.1. Cakupan ASI Eksklusif
No. Sasaran Target Pencapaian Prosentase Ket.
1 98 90 % 31 32 % Ada masalah

0.9
90%

80%

70%

60%

50%

40% 32%

30%

20%

10%

0%
Target Pencapaian

Diagram 2.3.4.1. Cakupan ASI Eksklusif


Keterangan : Target Desember adalah 90 %, sedangkan dari hasil
pendataan 2011 diperoleh cakupan ASI eksklusif sebesar
32 % , yang berarti ada masalah.

2.3.3 Kunjungan Neonatal


Tabel 2.3.4.1. Cakupan Kunjungan Neonatal

Kunjungan
Sasaran Target Pencapaian Prosentase Keterangan
NO Neonatal

1 KN 1 98 90 % 97 99 % Tidak masalah

2 KN 2 98 90 % 97 99 % Tidak masalah

100% 99%

98%

96%

94%

92%
0.9
90%

88%

86%

84%
Target Pencapaian

Keterangan : Target KN I sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 99 %,


yang berarti tidak ada masalah.
Target KN 2 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 99 %,
yang berarti tidak ada masalah.

2.3.4 Imunisasi
Tabel 2.3.4.1. Jumlah Imunisasi 2011 sampai bulan November
adalah Balita

No. Imunisasi Sasaran Target Jumlah Prosentase Keterangan

1. BCG 85 90 % 88 103,5 % Tidak ada masalah


2. Hb Unijec 85 90 % 86 101,2 % Tidak ada masalah
3. DPT 1 85 90 % 97 114,1 % Tidak ada masalah
4. DPT 2 85 90 % 92 108,2 % Tidak ada masalah
5. DPT 3 85 90 % 77 90,6 % Tidak ada masalah
6. P1 85 90 % 88 103,5 % Tidak ada masalah
7. P2 85 90 % 92 108,2 % Tidak ada masalah
8. P3 85 90 % 90 105,9 % Tidak ada masalah
9. P4 85 90 % 88 103,5 % Tidak ada masalah
10. Campak 85 90 % 93 109,4 % Tidak ada masalah

120%

100%

80 %

60 %
Target

40 % Pencapaian

20 %

0%
BCG Hb Unijec DPT 1 DPT 2 DPT 3 P1 P2 P3 P4 Campak

Keterangan :
1 Target BCG sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 103,5 %, yang berarti
tidak ada masalah.
2 Target Hb0 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 101,2 %, yang berarti
tidak ada masalah.
3 Target DPT 1 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 114,1 %, yang berarti
tidak ada masalah.
4 Target DPT2 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 108,2 %, yang berarti
tidak ada masalah.
5 Target DPT3 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 90,6 %, yang berarti
tidak ada masalah.
6 Target Polio1 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 103,5 %, yang berarti
tidak ada masalah.
7 Target Polio2 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 108,2 %, yang berarti
tidak ada masalah.
8 Target Polio3 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 105,9 %, yang berarti
tidak ada masalah.
9 Target Polio4 sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 103,5 %, yang berarti
tidak ada masalah.
10 Target campak sebesar 90 % cakupan sudah tercapai 109,4 %, yang berarti
tidak ada masalah.

2.3.5 Keaktifan dalam Posyandu


Berdasarkan Data sekunder Bulan November Didapatkan Sebagai
Berikut :
D : balita datang / ditimbang = 439
K : balita yang punya KMS = 525
N : naik timbangannya = 311
S : semua balita yang ada di wilayah posyandu, baik yang pernah
ditimbang maupun yang tidak = 525
D 439
Pencapaian = = 84 % dari target 80%
S 525
84%
84%

83%

82%

81%
0.8
80%

79%

78%

77%
Target Pencapaian

D
Diagram 2.3.6.1. Pencapaian
S
Keterangan : Target bulan Desember sebesar 80 % dan cakupan
tercapai 84 %, yang berarti tidak masalah dalam keaktifan
posyandu.
N 311
Pencapaian = = 71 % dari target 80%
D 439
0.8
80%

78%

76%

74%

72% 71%

70%

68%

66%
Target Pencapaian

N
Diagram 2.3.6.2. Pencapaian
D
Keterangan : Target sebesar 80 % dan cakupan tercapai 71 %,
yang berarti ada masalah keberhasilan status gizi.

K 525
Pencapaian = = 100 % dari target 80%
S 525
100%
100%

90%
0.8
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Target Pencapaian

K
Diagram 2.3.6.3. Pencapaian
S
Keterangan : Target bulan januari sebesar 80 % dan cakupan
tercapai 100 %.yang berarti tidak ada masalah tentang
kepemilikan KMS.

2.3.6 Status Gizi


Sasaran bayi dan balita per tahun 2011 adalah 107 balita Target
KEP per tahun < 2,5 %
Jadi target tahun 2011 adalah 2,5 % X 525 = 13 balita
Hasil pendataan yang diperoleh di desa Gurah tahun 2011 seperti
di bawah ini :
No. Status Gizi Jumlah Prosentase
1 Sangat kurus (BGM) 4 0,8 %
2 Kurus (BGT) 0 0%
3 Normal 521 99,2 %
4 Lebih 0 0
Total 525 100 %

0.025
2.50%

2.00%

1.50%

1.00% 0.80%

0.50%

0.00%
Target Pencapaian

Target sebesar < 2,5 % dan cakupan tercapai 0,8 %


yang berarti tidak ada masalah tentang status gizi.
BAB 3
INVENTARISASI DATA DASAR

3.1 INVENTARIS DATA


3.1.1 Masalah kurang Gizi
Jumlah bayi dan balita : 525 anak
Jumlah bayi dan balita dengan gizi baik : 521 anak
Jumlah bayi dan balita dengan gizi kurang : 4 anak
Prosentase
Jumlah bayi dan balita dengan gizi baik : 521 x 100 % = 99,2 %
525
Jumlah bayi dan balita dengan gizi kurang : 4 x 100 % = 0,8 %
525
Factor penyebab
 Sosial Ekonomi yang kurang : 2 anak
 Pengetahuan orang tua : 2 anak

3.1.2 Masalah ASI ekslusif


Jumlah bayi : 98 bayi
Jumlah bayi yang ASI eksklusif : 31 bayi
Jumlah bayi yang tidak ASI eksklusif : 67 bayi
Prosentase :
Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif :
31 x 100 % = 32 %
98
Jumlah bayi yang tidak mendapt ASI eksklusif :
67 x 100 % = 68 %
11

Faktor penyebab kurangnya ASI ekskusif :


Terjangkaunya harga susu formula :10 orang
Malas untuk menyusui dengan ASI : 2 orang
Pengetahuan yang kurang :12 orang
Ibu bekerja :7 orang
3.2 SKORING PENENTU PRIORITAS MASALAH
3.2.1 Skoring Masalah Data Primer
3.2.1.1 Masalah ASI ekslusif
Hitung
No Kriteria bobot pembenaran Skala terhitung
skor
1. Sifat masalah 1 Ancaman 2 2/3 x 1 2/3
kesehatan
2. Kemungkinan 2 Hanya 1 ½x1 1
masalah dapat sebagian
diubah
3. Potensial 1 Rendah 1 2/3 x 1 1
masalah
4. Penonjolan 1 Masalah yang 1 2/2 x 1 1
masalah harus
ditangani
Total 4 1/3

3.1.1.2 Masalah ibu hamil dengan resiko tinggi


Hitung
No Kriteria bobot pembenaran skala terhitung
skor
1. Sifat masalah 1 Ancaman 2 2/3 x 1 2/3
kesehatan
2. Kemungkinan 2 Hanya 1 ½x1 ½
masalah dapat sebagian
diubah
3. Potensial 1 rendah 2 3/3 x 1 1
masalah
4. Penonjolan 1 Masalah yang 2 2/2 x 1 1
masalah harus
ditangani
Total 5 1/6

3.2.2 Skoring Masalah Pada Data Skunder


3.2.2.1 pemberian ASI eksklusif
Hitung
No Kriteria bobot pembenaran Skala terhitung
skor
1. Sifat masalah 1 Ancaman 2 2/3 x 1 2/3
kesehatan
2. Kemungkinan 2 Hanya 1 ½x1 ½
masalah dapat sebagian
diubah
3. Potensial 1 Rendah 1 3/3 x 1 2/3
masalah
4. Penonjolan 1 Masalah yang 1 2/2 x 1 1
masalah harus
ditangani
Total 3 1/3

3.1.1.2 Masalah ibu hamil dengan resiko tinggi


Hitung
No Kriteria bobot pembenaran skala terhitung
skor
1. Sifat masalah 1 Ancaman 2 2/3 x 1 2/3
kesehatan
2. Kemungkinan 2 Hanya 1 ½x1 1
masalah dapat sebagian
diubah
3. Potensial 1 rendah 2 3/3 x 1 2/3
masalah
4. Penonjolan 1 Masalah yang 2 2/2 x 1 1
masalah harus
ditangani
Total 6 2/3
Format penyuluhan

Pokok bahasan : Gizi balita


Sasaran : Ibu hamil, ibu bayi dan balita
Waktu : Senin, 08 Februari 2010
Tempat : posyandu Dsn. Sumber Agung

1. Analisa situasi
Sasaran : Ibu hamil, ibu bayi dan balita
Penyuluhan : Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Karya Husada
Pare-Kediri

2. Tujuan umum
Mengetahui gambaran secara umum tetang gizi pada balita

3. Tujuan khusus
Mengetahui gambaran secara khusus tetang gizi pada balita

4. Materi
 Pengertian tentang makanan sehat
 Kegunaan makanan
 Makanan anak usia 0-12 bulan
 Makanan anak usia 1-2 tahun

5. Kegiatan penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan  Memberi salam Menjawab salam
 Meperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
2. Inti/Pembahasan o Menjelaskan tentang gizi Meperhatikan dan
pada balita, faktor-faktor mendengarkan
yang mempengaruhi
o Mendeteksi kekurangan
gizi pada balita

3. Penutup - Mengucapakan terimakasih Menjawab ucapan


atas perhatian dan salam
- Mengucapkan salam

6. Media
Poster dan leaflet
7. Metode
Metode ceramah dan Tanya jawab
Format penyuluhan

Pokok bahasan : Gizi balita


Sasaran : Ibu hamil, ibu bayi dan balita
Waktu : Senin, 08 Februari 2010
Tempat : posyandu Dsn. Sumber Agung

8. Analisa situasi
Sasaran : Ibu hamil, ibu bayi dan balita
Penyuluhan : Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Karya Husada
Pare-Kediri

9. Tujuan umum
Mengetahui gambaran secara umum tetang gizi pada balita

10. Tujuan khusus


Mengetahui gambaran secara khusus tetang gizi pada balita

11. Materi
 Pengertian tentang makanan sehat
 Kegunaan makanan
 Makanan anak usia 0-12 bulan
 Makanan anak usia 1-2 tahun

12. Kegiatan penyuluhan


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan  Memberi salam Menjawab salam
 Meperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
2. Inti/Pembahasan o Menjelaskan tentang gizi Meperhatikan dan
pada balita, faktor-faktor mendengarkan
yang mempengaruhi
o Mendeteksi kekurangan
gizi pada balita

3. Penutup - Mengucapakan terimakasih Menjawab ucapan


atas perhatian dan salam
- Mengucapkan salam

13. Media
Poster dan leaflet
14. Metode
Metode ceramah dan Tanya jawab
Materi Penyuluhan Gizi Pada Balita
1. Makanan Sehat
Didalam tubuh, makanan mempunyai tiga guna/tri guna :
a. Makanan sebagai sumber tenaga yaitu makanan pokok. Manusia perlu
makanan agar bertenaga saat bekerja, belajar dan berolah raga.
b. Makanan sebagai sumber zat pembangun yaitu lauk pauk dan susu.
Manusia perlu makan agar dapat tumbuh dari bayi ke balita ke remaja ke
dewasa dan tua.
c. Makanan sebagai sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah. Manusia
perlu makanan agar semua bagian tubuh dapat melaksanakan tugasnya
secara teratur.
2. Makanan anak usia 6-12 bulan
- ASI terus diberikan, lebih sering lebih baik
- Anak mulai diberi makanan lembek (bubur dan sari buah, setiap kali
makan). Sebaiknya anak mulai diberi makanan lembek (bubur dan sari
buah) setiap kali makan sebanyak satu piring makanan ukuran sedang
menginjak usia 10 bulan, kenalkan makanan keluarga yang lunak.
3. Makanan anak usia 1-2 tahun
- ASI diberikan sampai anak usia 2 tahun
- Pada umur 1 tahun anak diberi makan yang lembek-lembek
- Susunan makanan setiap hari terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,
sayur, dan buah, pisahkan dulu untuk anak baru kedua orang tuanya
- Dalam satu hari jumlah makanan anak sebanyak separuh dari jumlah
makanan ayahnya
- Anjurkan agar anak makan 4-5 kali setiap hari selain ASI
4. Makanan anak usia lebih dari 2 tahun
- Berikan makanan keluarga berdasarkan tiga guna makanan
- Beri susu pengganti atau penerus ASI, jika anak sakit, minta nasihat
kepada bidan mengenai pemberian makanan yang sehat dan tepat
Format Penyuluhan
Pokok Bahasan : Menggosok gigi yang benar
Sasaran : Siswa siswi TK Kusuma Mulya Dsn. Bumirejo
Waktu : Sabtu, 6 februari 2010
Tempat : TK Kusuma Mulya Dsn. Bumirejo

1. Analisa Situasi
Sasaran : Murid TK Kusuma Mulya Dsn. Bumirejo
Penyuluh : Mahasiswa PRODI DIII Kebidanan STIKES
Karya Husada Pare-Kediri
1. Tujuan Umum
Mengetahui secara umum bagaimana cara menggosok gigi yang benar
2. Tujuan Khusus
Mengetahui secara khusus bagaimana cara menggosok gigi yang benar
3. Metode
Memberi penyuluhan dan langsung mempraktekkan dengan media
4. Materi
Cara menggosok gigi yang benar
5. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
2. Inti atau pembahasan - Menjelaskan tentang cara - Memperhatikan
menggosok gigi dan
mendengarkan
3. Penutup - Mengucapkan terimakasih - Menjawab
atas perhatian ucapan dan
- Mengucapkan salam salam
6. Media
- Poster dan pantom
7. Motede
- Ceramah dan Tanya jawab
MENGGOSOK GIGI

I. KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


1.1 Tujuan Umum
Penyuluhan ini di buat dalam rangka Praktek Kerja Lapangan di Ds.
Krecek pada tanggal 6 Februari 2010 pukul 09.00 WIB oleh mahasiswa
Prodi D III Kebidanan STIKES Karya Husada Pare-Kediri
1.2 Tujuam Khusus
Siswa siswi TK Dsn. Bumirejo mengetahui bagaimana cara menggosok
gigi yang benar
1.3 Sasaran
Seluruh siswa siswi TK Dsn. Bumirejo Ds. Krecek
1.6 Metode
Memberi penyuluhan dan langsung mempraktekkan dengan media
1.7 Materi
Menjelaskan tentang langkah-langkah cara menggosok gigi
1.8 Waktu Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan pada hari sabtu 6 februari 2010 pukul 09.00 WIB di
TK Dsn. Bumirejo

II. PEMBAHASAN
2.1 LANGKAH-LANGKAH MENGGODSOK GIGI
1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung flour, banyaknya
pasta gigi sebesar biji kacang tanah
4 Bekumur sebelum menyikat gigi
5 Sikat semua permukaan gigi atas dan bawah dengan gerakan
memutar
6 Berkumur sesudah menyikat gigi dan sikat gigi dibersihkan dan di
gantung
III. HASIL PENYULUHAN
 Siswa siswi TK Dsn. Bumirejo tertarik dan senang dengan penyuluhan
dari mahasiswa
 Siswa siwi TK Dsn. Bumirejo dapat mempraktekkan cara menggosok gigi
dengan media dan tanpa bimbingan
Format Penyuluhan

Pokok Bahasan : Demam Berdarah Dengue (DBD)


Sasaran : Ibu – ibu balita di Posyandu Desa Krecek
Waktu : Senin, 8 Februari 2010
Tempat : Dsn. Sumber agung Ds. Krecek

1. Analisa Situasi
Sasaran : Ibu – ibu balita di Posyandu Desa Krecek
Penyuluh : Mahasiswa PRODI DIII Kebidanan STIKES Karya
Husada Pare-Kediri
2. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran secara umum tentang demam berdarah
3. Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran secara khusus tentang demam berdarah
4. Metode
Memberikan penyuluhan dan menyajikan gambar tentang demam
berdarah
7 Materi
Pencegahan demam berdarah
6. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
2. Inti atau pembahasan - Menjelaskan tentang demam - Memperhatikan
berdarah dengue (DBD) dan
mendengarkan
3. Penutup - Mengucapkan terimakasih - Menjawab
atas perhatian ucapan dan
- Mengucapkan salam salam
7. Media
- Poster
8. Metode
- Ceramah dan Tanya jawab
DEMAM BERDARAH

I. KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


1.1 Tujuan Umum
Penyuluhan kesehatan ini dibuat dalam rangka Praktek Kerja Lapangan
(PKL)
1.2 Penjelasan
1. Penjelasan tentang pengertian Demam Berdarah
2. Penjelasan tentang gejala Demam Berdarah
3. Penjelasan tentang cara penularan Demam Berdarah
4. Penjelasan tentang cara pertolongan pertama penderita Demam
Berdarah
5. Penjelasan tentang cara pemberantasan Demam Berdarah
1.3 Sasaran
Ibu – ibu pengajian Dsn. Sumber agung
1.4 Metode
Ceramah dan Tanya jawab
1.5 Materi
Tentang Demam Berdarah
1.6 Waktu Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan di Posyandu Balita Ds. Krecek

II. KONSEP TEORI


2.1 Pengertian Demam Berdarah
Demam Berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Dengue (Demam Berdarah).
2.2 Gejala Demam Berdarah
2.2.1 Panas badan mendadak tinggi > 38 selama 2 – 7 hari
2.2.2 Tampak bintik-bintik merah pada kulit
2.2.3 Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung
2.2.4 Mungkin terjadi muntah dan berak dengan berak berwarna hitam
serta berbau amis
2.2.5 Perdarahan di lambung juga menyebabkan nyeri di ulu hati dan
mual.
2.2.6 Tekanan darah penderita turun, denyut nadi cepat dan lemah serta
gelisah, sedangkan ujung kaki dan tangan dingin berkeringat.
2.3 Cara Penularan Demam Berdarah
 Demam berdarah hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypty, melalui gigitannya.
 Nyamuk yang telah menggigit orang yang darahnya mengandung
virus dengue, sepanjang hidupnya akan tetap mengandung virus
dengue dan setiap saat dapat ditularkan kepada orang lain melalui
gigitannya pula (menggigit pada malam hari).
 Seminggu setelah orang digigit oleh nyamuk Aedes aegypti yang
mengandung virus, orang tersebut akan jatuh sakit demam berdarah,
atau tetap sehat tetapi menjadi carrier (sumber penularan bagi
lingkunganny).
Hal ini tergantung pada daya tahan dari orang yang bersangkutan.

2.4 Pertolongan bagi penderita


1. Penderita diberi minum yang banyak
2. Penderita di kompres dengan air es.
3. Penderita diberi obat penurun panas
4. Secepatnya penderita dibawa ke dokter, Puskesmas atau Rumah
sakit, khususnya bila penderita tampak gelisah, ujung kaki dan
tanganAnya dingin dan berkeringat.
2.5 Cara memberantas jentik Demam Berdarah
1. Bak mandi dan vas bunga dikuras/dibersihkan dan diganti airnya
sedikitnya seminggu sekali.
2. Tutuplah tempayan atau gentong dengan rapat-rapat, setelah mengisi
atau mengambil airnya.
3. Barang bekas (botol, ban, kaleng dsb) dibuang ditempat sampah atau
dikubur bila tempatnya memungkinkan (ada lahannya).
Format Penyuluhan
Pokok Bahasan : Pencegahan Diare
Sasaran : Ibu-ibu pengajian Muslimat di Dsn. Karang nongko
Waktu : Jum’at, 5 Februari 2010
Tempat : Rumah Kepala Dusun Karang nongko

1. Analisa Situasi
Sasaran : Ibu-ibu pengajian Muslimat di Dsn. Karang nongko
Penyuluh : Mahasiswa PRODI DIII Kebidanan STIKES Karya
Husada Pare-Kediri
2. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran secara umum tentang Pencegahan Diare
3. Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran secara khusus tentang Pencegahan Diare
4. Materi
 Pengertian Diare
 Penyebab Diare
 Pencegahan Diare
5. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
2. Inti atau pembahasan - Menjelaskan tentang - Memperhatikan
Pencegahan Diare dan
mendengarkan
3. Penutup - Mengucapkan terimakasih - Menjawab
atas perhatian ucapan dan
- Mengucapkan salam salam
6. Media
- Poster
7. Metode
- Ceramah dan Tanya jawab
PENCEGAHAN DIARE

I. KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


1.1 Tujuan Umum
Penyuluhan kesehatan ini dibuat dalam rangka Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Karya Husada Pare –
Kediri
1.2 Tujuan Khusus
1. Penjelasan tentang pengertian Diare
2. Penjelasan tentang penyebab Diare
3. Penjelasan tentang pencegahan Diare
1.3 Sasaran
Ibu-ibu pengajian muslimat Desa Krecek Dusun Karang Nongko.
1.4 Metode
Ceramah dan Tanya Jawab.
1.5 Materi
Pencegahan Diare.
1.6 Waktu Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan di Rumah Kepala Dusun Karang nongko pada
tanggal 5 Februari 2010

II. KONSEP TEORI


2.1 Pengertian Diare
Diare adalah frekuensi buang air besar lebih dari 4 sampai 5 kali
sehari dengan konsistensi cair.
3.1 Penyebab Diare
Penyebab Diare adalah bakteri E.coli.
4.1 Pencegahan Diare
1. Guanakan air bersih
2. Biasakan minum air yang sudah di masak dan bersih
3. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
4. Selalu buang air besar di Jamban atau WC
5. Buang sampah di tempat sampah
6. Biasakan memakai alas kaki

Format Penyuluhan

Pokok Bahasan : Vitamin A


Sasaran : Balita Posyandu Sumberagung
Waktu :Senin, 8 Februari 2010
Tempat : Dsn. Sumber agung Ds. Krecek
1. Analisa Situasi
Sasaran : Balita di Posyandu Desa Krecek
Penyuluh : Mahasiswa PRODI DIII Kebidanan STIKES
Karya Husada Pare-Kediri
2. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran secara umum tentang Vitamin A
3. Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran secara khusus tentang Vitamin A
4. Metode
Memberikan penyuluhan dan menyajikan gambar tentang Vitamin A
5. Materi
Penjelasan tentang Vitamin A
6. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan - memberi salam - menjawab salam
- memperkenalkan diri
- menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
2. Inti atau pembahasan - menjelaskan tentang - memperhatikan
Vitamin A dan
mendengarkan
3. Penutup - mengucapkan terimakasih - menjawab
atas perhatian ucapan dan
- mengucapkan salam salam

7. Media
- Poster
8. Metode
- Ceramah dan Tanya jawab
VITAMIN A
I. KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
1.1 Tujuan Umum
Penyuluhan kesehatan ini dibuat dalam rangka Praktek Kerja Lapangan
(PKL) mahasiswa Prodi D III Kebidanan Karya Husada Pare - Kediri
1.2 Penjelasan
1. Penjelasan tentang pengertian Vitamin A
2. Penjelasan tentang akibat kekurangan Vitamin A
3. Penjelasan tentang cirri gangguan mata
4. Penjelasan tentang cara pencegahan kekurangan Vitamin A
1.3 Sasaran
Semua Balita di Posyandu SumberAgung
1.4 Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
1.5 Materi
Tentang Vitamin A
1.6 Waktu pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan di Posyandu SumberAgung

II. KONSEP TEORI


2.1 Pengertian Vitamin A
Vitamin a adalah salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan
untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan
penyakit)
Macam Vitamin A :
- Kapsul Vitamin A biru dengan dosis 100.000 IU, diberi untuk
anak yang usia 6 – 11 bulan.
- Kapsul Vitamin A merah dengan dosis 200.000 IU, diberikan
untuk anak balita usia 12 – 50 bulan dan ibu Nifas.

2.2 Akibat kekurangan Vitamin A


Anak yang kekurangan Vitamin A untuk jangka waktu yang lama akan
mengakibatkan gangguan pada mata dan bila tidak cepat mendapatkan
vitamin A akan mengakibatkan. Anak yang kurang Vitamin A bila
terserang campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakitnya akan lebih
parah dan dapat mengakibatkan kematian.
2.3 Ciri gangguan pada Mata
Ciri awal gangguan pada mata adalah berkurangnya fungsi penglihatan
pada waktu sore hari (maghrib) yang sering dinamakan buta senja atau
rabun senja. Bila tidak segera mendapat Vitamin A akan timbul bercak
putih pada mata, lalu seluruh mata mengalami kerusakan, dan akhrinya
buta. Kebutaan ini tidak dapat disembuhkan kembali walaupun diopersi ,
berbeda dengan katarak atau matius / plus.
2.4 Cara mencegah Kurang Vitamin A
Vitamin A dapat diperoleh dari atau makanan yang berasal dari hewan
(susu, daging, hati,telur, atau dari sayuran-sayuran hijau, serta buah
berwarna merah atau kuning ). Tetapi karena anak jarang makan makanan
bervitamin A tersebut, sedangkan Vitamin A begitu penting maka harus
mendapatkan kapsul vitamin A setiap 6 bulan.

Format Penyuluhan

Pokok Bahasan : Tanda – tanda Pubertas


Sasaran : Siswa-siswi MTs Krecek
Waktu :Selasa, 9 Februari 2010
Tempat : MTs Krecek

1. Analisa Situasi
Sasaran : MTs Krecek
Penyuluh : Mahasiswa PRODI DIII Kebidanan STIKES
Karya Husada Pare-Kediri
2. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran secara umum tentang Tanda-tanda Pubertas
3. Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran secara khusus tentang Tanda-tanda Pubertas
4. Metode
Memberikan penyuluhan dan menyajikan gambar tentang Tanda-tanda
Pubertas
5. Materi
Penjelasan tentang Tanda-tanda Pubertas
6. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan - memberi salam - menjawab salam
- memperkenalkan diri
- menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
2. Inti atau pembahasan - menjelaskan tentang Tanda- - memperhatikan
tanda Pubertas dan
mendengarkan
3. Penutup - mengucapkan terimakasih - menjawab
atas perhatian ucapan dan
- mengucapkan salam salam

7. Media
- Poster
8. Metode
- Ceramah dan Tanya jawab

TANDA-TANDA PUBERTAS
I. KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
1.1 Tujuan Umum
Penyuluhan kesehatan ini dibuat dalam rangka Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Mahasiswa Prodi D III Kebidanan Karya Husada Pare Kediri
1.2 Penjelasan
1. Penjelasan tentang pengertian masa pubertas
2. Penjelasan tentang penyebab munculnya pubertas
3. Penjelasan tentang tanda-tanda pubertas
4. Penjelasan tentang permasalhan-permasalahan yang terjadi pada masa
pubertas
1.3 Sasaran
Siswa siswi MTs Ds. krecek
1.4 Metode
Ceramah dan tanya jawab
1.5 Materi
Tentang tanda-tanda pubertas
1.6 Waktu pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan di mts ds. Krecek pada tanggal 9 Pebruari 2010 pukul
10.00 WIB

II. KONSEP TEORI


2.1 Pengertian masa pubertas
Masa pubertas adalah suatu misi dalam kehidupan kita yang dimulai dari usia
9-10 tahun dan berakhir ± 15-16 tahun

2.2 Penyebab munculnya pubertas


Penyebab masa pubertas adalah hormon yang di pengaruhi oleh hipofisis pada
laki-laki hormon di produksi di testis sedangkan pada wanita hormonnya di
produksi di indung telur. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan
dipengaruhi oleh alat-alat dalam tubuh.
2.3 Tanda-tanda pubertas
2.3.1 Pada anak laki-laki
a. Tumbuh rambut di sekitar kemaluannya, kaki, tangan, dada, ketiak
dan wajah
b. Bersuara baritone atau suara bertambah besar
c. Badan lebih berotot terutama bahu dan dada
d. Pertambahan berate dan tinggi badan
e. Mengalami mimpi basah
2.3.2 Pada anak perempuan
a. Pertambahan tinggi badan
b. Kulit menjadi lebih halus
c. Tumbuh rambut di sekitar alat kelamin dan ketiak
d. Suara lebih halus dan tinggi
e. Payudara mulai membesar
f. Pinggul makin membesar
g. Mengalami menstruasi
2.4 Pemasalahan-permasalahan yang terjadi pada masa pubertas
a. Bau badan tidak enak
b. Jerawat
c. Menstruasi tidak teratur
d. Perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman-
temannya

Format Penyuluhan
Pokok bahasan : Demam Berdarah
Sasaran : ibu-ibu balita
Waktu : jum’at, 5 Pebruari 2010
Tempat : Rumah Kepala Dsn. Karang nongko
1. Analisa situasi
Sasaran : ibu-ibu balita
Penyuluh : mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Karya Husada Pare
Kediri
2. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran secara umum tentang demam berdarah
3. Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran secara khusus tentang gambaran demam berdarah
4. Materi
5. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran


1. Pendahuluan - memberi salam - menjawab salam
- memperkenalkan diri
- menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
2. Inti atau pembahasan - menjelaskan tentang demam - memperhatikan
berdarah dan
mendengarkan
3. Penutup - mengucapkan terimakasih - menjawab
atas perhatian ucapan dan
- mengucapkan salam salam

6. Media
- Poser dan leaflet
7. Metode
- Ceramah dan tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai