Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERMOHONAN

JASA PELAYANAN PENCAMPURAN OBAT SITOSTATIKA

Minahasa Utara, 05 Juni 2023


Kepada Yth,
Direktur Sentra Medika Hospital Minahasa Utara
dr. Cecillia Naritha

di Tempat
Demi meningkatkan mutu pelayanan dalam kegiatan aseptik dispensing obat sit
ostatika sekaligus meningkatkan profesionalisme petugas farmasi maka ijinkan kami
mengajukan permohonan jasa pelayanan pencampuran obat sitostatika.
Pencampuran obat sitostatika merupakan kegiatan yang dilakukan dibawah tang
gung jawab Farmasi. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang perlu ditangani dengan te
liti dan kewaspadaan tinggi terhadap kontaminasi atau paparan obat sitostatika yan
g bisa saja terjadi pada petugas. Potensial paparan pada petugas yang bekerja di
pelayanan kemoterapi telah banyak diteliti. Falck dkk, 1979 melaporkan bahwa terja
dinya aktifitas mutagenik yang lebih besar daripada kontrol subject pada petugas p
erawat dan farmasi di ruang kemoterapi. Sotaniemi dkk, 1983 melaporkan adanya keru
sakan liver dan ditemukan Cyclophosphamide dan Ifosfamide dalam urin perawat dan s
taf farmasi. Hal tersebut membuat kegiatan pencampuran obat sitostatika menjadi ke
giatan yang memiliki resiko tinggi terhadap petugas yang menanganinya.
Berikut beberapa regulasi yang mengatur tentang Jasa Pelayanan :
1. Peraturan Gubernur No. 156 tahun 2016 tentang Pembagian Jasa Pelayanan pada
Layanan Umum (Bagian Ketiga. Pasal 5. Poin 11)
Proposi Jasa pada pelayanan kemoterapi adalah 65% untuk dokter dan 25% dibe
rikan pada paramedis dan 10% kepada petugas handling sitostatika farmasi.
2. KMK 1165/MENKES/SK/X/2007 tentang Pola Tarif Rumah Sakit Badan Layanan Umum
(BAB III, Pasal 4)
Pembagian jasa pelayanan diberikan kepada petugas yang ditugaskan dalam Pel
ayanan Penunjang Medik untuk diagnostik dan terapi
Dalam teknisnya, pencampuran obat sitostatika dilakukan diruang aseptik dis
pensing menggunakan alat BSC (Biological Safety Cabinet). Pencampuran dilakukan pa
da setiap resep pasien sesuai dengan jumlah obat yang berbeda-beda.
Adapun besaran nominal yang kami usulkan sebagai berikut.
1. Jumlah pasien (resep pasien) BPJS x Rp. 40.000,- (per tindakan)
2. Jumlah pasien (resep pasien) Pribadi Cash/Asuransi x Rp. 50.000,- (per
tindakan)
Demikian surat permohonan ini kami buat dengan kondisi yang sebenarnya, kam
i ucapkan banyak terima kasih atas perhatiannya dan semoga ini dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi Manajemen Sentra Medika Hospital Minahasa Utara.

Hormat kami
Tim Farmasi Kemoterapi
1. apt. Edson J. Karundeng, S.Farm……….. 3. Chicilia I. N. Dame, S.Farm…………………..
2. Hide D. N. Sompotan, S.Farm…………... 4. Florencia S. Tangalayuk, Amd.Farm…………
LAPORAN PROGRES FARMASI KEMOTERAPI

Terjadi peningkatan jumlah tindakan dispensing obat sitostatika di ruangan aseptik


dispensing. Tercatat bulan Februari 2023 sebanyak 67 tindakan, Maret 2023 102 tindakan, April 2023
105 tindakan dan Mei 2023 124 tindakan. Sehingga didapati total tindakan dalam triwulan pertama
sejak dibukanya pelayanan kemoterapi sebanyak 398 tindakan.

Jumlah Tindakan Pencampuran Obat


140
120
100
80
60
40
20
0
EN 67 EN 2 EN 5 EN 4
SI SI 10 SI 10 SI 12
PA PA PA PA
H H H H
LA LA LA LA
M M M M
JU JU JU JU

Series1 Series2

Jumlah
No. Nama Obat Vial Harga BPJS
1 GEMCIKAL INJ 1000 MG VIAL (BPJS) 10 Rp4,345,650
2 GEMCIKAL INJ 200 MG VIAL (BPJS) 31 Rp4,087,908
3 CISPLATIN INJ 50 MG VIAL 50 ML (BPJS) 5 Rp674,325
4 CISPLATIN INJ 10 MG VIAL 10 ML (BPJS) 31 Rp1,254,260
5 REXTA INJ 50 MG VIAL 10 ML (BPJS) Rp0
6 BREXEL INJ 80 MG VIAL 2 ML (BPJS) 10 Rp9,360,000
7 CURACIL INJ 500 MG (BPJS) 15 Rp854,145
8 CYCLOPHOSPHAMIDE INJ 200 MG VIAL (BPJS) Rp0
CALCIUM FOLINATE INJ 10 MG/ ML VIAL 5 ML
9 (BPJS) 8 Rp323,680
10 BREXEL INJ 20 MG VIAL 0,5 ML (BPJS) 6 Rp1,498,500
Total 116 Rp22,398,468

Pemborosan obat kemoterapi merupakan masalah besar dalam rumah sakit yang tidak hanya
mengakibatkan pemborosan dana yang berlebih, meningkatnya biaya pembuangan limbah serta
meningkatkan potensi paparan obat sitostatika melalui limbah, Hui Liu, et al 2022. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Hui Lui dkk dalam Cost analysis of implementing a vial-sharing
strategy for chemotherapy drugs, 2022, sekitar 59,08% obat sitostatika terbuang percuma. Hal
tersebut relevan dengan yang terjadi pada pelayanan pencampuran obat sitostatika di Rumah Sakit
Sentra Medika Minaha Utara dimana dalam tiga bulan sejak dibukanya pelayanan kemoterapi didapati
sekitar 116 vial obat kemoterapi yang berlebih setelah dilakukannya pencampuran setiap harinya.
116 vial obat tersebut seharusnya dibuang namun jika hal ini dipandang berdasarkan CEA
(Cost Effectiveness Analysis) dimana 116 vial ini dilakukan Adjesment, Rumah sakit sampai saat ini
menghemat dana sebesar Rp. 22.398.468,-
Dengan kata lain sampai saat ini Farmasi Kemoterapi telah mencetak keuntungan sebesar
Rp. 22.398.468,-

Anda mungkin juga menyukai