Anda di halaman 1dari 3

F2.

LAPORAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

“MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN DI ERA PANDEMI COVID 19 PADA


PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BENGKURING”

I. LATAR BELAKANG
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus corona 2 (SARS-
CoV-2) atau yang sering disebut virus Corona. Virus ini memiliki tingkat mutasi yang tinggi
dan merupakan patogen zoonotik yang dapat menetap pada manusia dan binatang dengan
presentasi klinis yang sangat beragam, mulai dari asimtomatik, gejala ringan sampai berat,
bahkan sampai kematian. COVID-19 dapat dicurigai pada pasien yang memiliki gejala
saluran pernapasan, seperti demam >38⁰C, batuk, pilek, sakit tenggorokan yang disertai
dengan riwayat bepergianke daerah dengan transmisi lokal atau riwayat kontak dengan kasus
suspek atau kasus konfirmasi COVID-19.
Kasus COVID-19 pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, Cina.
Setelah itu, dalam beberapa minggu, virus ini menyebar ke seluruh bagian negara Cina dan
dalam kurun waktu 1 bulan menyebar ke negara lainnya, termasuk Italia, Amerika Serikat,
dan Jerman. Berdasarkan data dari WHO, hingga tanggal 2 September 2020, COVID-19
sudah ditemukan di 216 negara, dengan total kasus konfirmasi sebesar 25.602.665 kasus.
Amerika Serikat merupakan negara dengan kasus COVID-19 terbanyak dengan total kasus
5.968.380, diikuti dengan Brazil 3.908.272 kasus, dan India 3.769.523 kasus. Kasus COVID-
19 pertama di Indonesia dikonfirmasi pada tanggal 2 Maret 2020 berjumlah 2 orang. Sampai
3 September 2020, kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 184.268 kasus konfirmasi
yang menempati peringkat ke 23 total kumulatif kasus COVID-19 di dunia.
Penyakit ini dilaporkan memiliki tingkat mortalitas 2-3%. Beberapa faktor risiko
dapat memperberat keluaran pasien, seperti usia >50 tahun, pasien imunokompromais,
hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, penyakit paru, dan penyakit jantung.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sampai
tanggal 3 September 2020, jumlah mortalitas akibat COVID-19 adalah sebesar 852.758
kasus. Di Indonesia, jumlah kematian akibat COVID-19 adalah sebesar 7.750 kasus. Case
fatality rate (CFR) akibat COVID-19 di Indonesia adalah sebesar 4,2%. Angka ini masih
tergolong tinggi jika dibandingkan dengan CFR secara global, yaitu 3,85%.
Edukasi dan promosi kesehatan memegang peran utama dalam penanganan COVID-
19. Selama masa pandemi, pemerintah telah merekomendasikan seluruh warga untuk
menerapkan 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Dengan
edukasi dan promosi kesehatan yang baik maka tingkat penyebaran COVID-19 dapat
ditekan.

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT


Meningkatnya kasus Covid 19 di Samarinda yang diakibatkan masih kurangnya
masyarakat yang menerapkan protokol pencegahan COVID-19, seperti menggunakan
masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu semakin banyak masyarakat yang
sudah tidak percaya dengan adanya virus corona, sehingga mulai mengabaikan protokol
kesehatan yang dianjurkan.

III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Berdasarkan permasalahan yang terjadi di atas, maka dilakukan peringatan untuk
tetap menjaga protokol kesehatan saat memberikan pelayanan kesehatan dengan disiplin
menjalankan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

IV. PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Bengkuring pada saat pelayanan kesehatan
diterapkan oleh seluruh tenaga kesehatan dan pasien yang datang berobat ke Puskesmas
Bengkuring. Penyediaan masker bagi yang tenaga kesehatan dan pasien yang tidak memakai
masker, menyediakan larutan berbasis alkohol untuk melakukan handrub dan menyediakan
wastafel untuk melakukan handwash, dan menjaga jarak di ruang lingkup puskesmas.

V. EVALUASI
 Para tenaga kesehatan, pasien maupun pengunjung di Puskesmas Bengkuring
menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID 19, dengan disiplin 3M
(menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
 Para pasien yang datang berobat ke Puskesmas Bengkuring, yang tidak
menggunakan masker, diberikan masker dari puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai