Anda di halaman 1dari 3

PENCATATAN, PELAPORAN, DAN

PENGARSIPAN
No. Dokumen : 445/ /UKP/SOP/ /20
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Hj. Yulifa


BOOM BARU NIP.197910012006042017

1. Pengertian Pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas

2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencatatan, pelaporan, dan
pengarsipan sediaan farmasi dan BMHP.
2. Sebagai bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai telah
dilakukan.
3. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Boom Baru Nomor : 445/ /UKP/SK/ /2022 tentang
Pelayanan Farmasi

4. Referensi 1. Permenkes RI No. 26 Tahun 2020 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di


Puskesmas.
2. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Kementerian Kesehatan
RI Tahun 2019.
1. Petugas yang melaksanakan
5. Langkah-langkah
a. Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian
2. Langkah-langkah
a. Pencatatan
1. Petugas kefarmasian mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran obat di
ruang farmasi dan gudang obat.
2. Di gudang obat harus tersedia kartu stok, buku penerimaan dan pengeluaran
obat.
3. Di ruang farmasi tersedia kartu stok, rekapan harian penggunaan obat dan buku
catatan pemakaian narkotik dan psikotropik.
4. Catat pemakaian narkotik, psikotropik Catatan pemakaian narkotik, psikotropik
dan prekusor harus dilengkapi nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor telepon
dan jumlah obat yang diterima setiap pasien.

1
b. Pelaporan
1. Petugas farmasi membuat laporan secara berkala setiap bulannya
2. Buat laporan LPLPO, Laporan Obat Rusak/Kadaluarsa, Laporan Penggunaan
Psikotropika dan Narkotika, Laporan Kepatuhan terhadap Formularium, Laporan
Pelayanan Kefarmasian, Laporan Penggunaan Obat Rasional, Laporan
Persediaan Sediaan Farmasi dan BMHP, Laporan Penggunaan Obat Generik
Paten, Laporan 10 pemakaian obat terbanyak, dan Laporan Ketersediaan Obat
dan Vaksin Indikator.
3. Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang.

c. Pengarsipan
1. Petugas farmasi mengarsipkan berkas-berkas seperti resep, kartu stok, dan
LPLPO selama 5 tahun
2. Petugas farmasi dapat memusnahkan resep, kartu stok, dan LPLPO yang telah
melewati masa simpannya.
3. Petugas farmasi membuat berita acara pemusnahan resep, kartu stok, dan
LPLPO.

6. Bagan alir a. Pencatatan


Petugas kefarmasian mencatat setiap
penerimaan dan pengeluaran obat di ruang Di gudang obat harus tersedia kartu stok,
farmasi dan gudang obat.item) setiapa hari. buku penerimaan dan pengeluaran obat.

Di ruang farmasi tersedia kartu stok,


rekapan harian penggunaan obat dan buku
catatan pemakaian narkotik dan psikotropik.

Catat pemakaian narkotik, psikotropik Catatan


pemakaian narkotik, psikotropik dan prekusor
harus dilengkapi nama, umur, jenis kelamin,
alamat, nomor telepon dan jumlah obat yang
diterima setiap pasien.

b. Pengendalian Penggunaan Buat laporan LPLPO, Laporan Obat


Rusak/Kadaluarsa, Laporan Penggunaan
Petugas farmasi membuat laporan secara Psikotropika dan Narkotika, Laporan Kepatuhan
berkala setiap bulannya terhadap Formularium, Laporan Pelayanan
Kefarmasian, Laporan Penggunaan Obat
Rasional, Laporan Persediaan Sediaan Farmasi
dan BMHP, Laporan Penggunaan Obat Generik
Paten, Laporan 10 pemakaian obat terbanyak,
dan Laporan Ketersediaan Obat dan Vaksin
Indikator.

Laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan


Kota Palembang.

2
c. Penanganan sediaan farmasi dan BMHP hilang, rusak, dan kadaluarsa

Petugas farmasi dapat memusnahkan resep,


kartu stok, dan LPLPO yang telah melewati
masa simpannya.

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

8. Unit terkait

9. Dokumen terkait Kartu stok, resep, berita acara, LPLPO

10. Rekaman historis


perubahan

Anda mungkin juga menyukai