Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PEMETAAN PROGRAM SANITASI LPK KOTA

MATARAM

Manajemen Geo-Informasial Spasial

Oleh :
NABILAH AZMI PUTRI LAKSONO
I2I021018

MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021
Gambar 1 Peta Kawasan Program Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan Kota Mataram.

Sehubungan dengan arahan Wakil Presiden terkait bantuan untuk Institusi Pendidikan Keagamaan
di masa pandemi Covid-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai
Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) telah melakukan survei terhadap kondisi sarana dan prasarana
sanitasi di Lingkungan Pendidikan Keagamaan (LPK).
Berdasarkan hasil survei tersebut, diketahui bahwa kondisi sarana dan prasarana sanitasi di LPK
sebagian besar tidak layak. Selain itu, belum terdapat pengolahan air limbah domestik yang baik sehingga
berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya badan air.
Oleh karena itu, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya akan melakukan pembangunan
sarana dan prasarana sanitasi berupa fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di LPK yang tersebar di 29.667
lokasi, dengan prioritas penanganan untuk TA 2020 sebanyak 100 lokasi di 10 provinsi prioritas. Sedangkan
untuk TA 2021 akan dilakukan pembangunan sebanyak 6000 unit MCK di 34 provinsi yang akan dilakukan
dalam 2 (dua) tahap.
Pembangunan pada TA 2021 dapat dilakukan dengan menggunakan metode swakelola (berbasis
masyarakat) atau dengan metode kontraktual, dengan memperhatikan kondisi di lokasi. Secara prinsip jika
dilakukan dengan metode swakelola (berbasis masyarakat), kegiatan pembangunan akan bersifat swakelola
dan pengelolaan kegiatan dilaksanakan oleh pengelola LPK. Sedangkan untuk tenaga kerja pada saat proses
pembangunan sarana prasarana sanitasi tidak menutup kemungkinan dapat berasal dari siswa dan pengurus
LPK namun diutamakan untuk melibatkan masyarakat sekitar LPK untuk turut menyediakan lapangan kerja
bagi masyarakat sekitar dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Jika metode kegiatan akan dilaksanakan dengan metode kontraktual maka terdapat 2 (dua) opsi
yaitu menggunakan Pengadaan Langsung atau Tender Umum. Pelaksanaan dengan menggunakan metode
kontraktual akan melibatkan penyedia jasa dalam pelaksanaan konstruksinya.
Dengan terbangunnya prasarana dan sarana sanitasi yang baik di LPK, diharapkan dapat
menciptakan lingkungan belajar mengajar yang aman, nyaman, bersih dan sehat. Selain itu, kegiatan ini
juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat setempat sehingga dapat mendukung
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah terbangunnya sarana dan prasarana sanitasi yang layak di
LPK agar tercipta lingkungan belajar mengajar yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Penyelenggaraan
pembangunan sarana prasarana sanitasi di LPK memiliki tujuan:

1. Menyediakan sarana prasarana sanitasi di LPK;


2. Meningkatkan kualitas sanitasi dan pola hidup bersih sehat di lingkungan LPK;
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat; dan
4. Mengurangi adanya penyebaran Covid-19 di LPK melalui peningkatan kebersihan sarana
prasarana sanitasi.

Sasaran kegiatan penyediaan sarana prasarana sanitasi adalah warga di Lembaga Pendidikan
Keagamaan yang memiliki sarana prasarana sanitasi yang tidak layak dengan prioritas jumlah siswa
bermukim sebanyak 50-100 siswa.

Adapun untuk Kota Mataram wilayah yang mendapatkan bantuan program ini adalah , Ponpes
Darul Falah (Kelurahan Pagutan) dan Pondok pesantren Hidayatulah (Kelurahan Udayana).

Anda mungkin juga menyukai