Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN

NEONATUS, BAYI DAN BALITA


STASE VI

NAMA : Diana Djabar


NIM : 052022114
KELAS : Palopo

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS
KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
TAHUN 2023
Halaman Persetujuan
Laporan Praktik Klinik Neonatus, Bayi dan Balita ini telah disetujui untuk
dipresentasikan pada :

Hari :
Tanggal :

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :

Ka. Prodi S1 Kebidanan Dan Profesi Bidan


Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo

Samsinar.,S.ST, M.Kes
NIDN.0919078901
Halaman Pengesahan

Laporan Praktik Klinik Neonatus, Bayi dan Balita ini telah disahkan sebagai tugas
laporan Praktik Klinik Keterampilan Dasar Kebidan anmahasiswa Profesi bidan
Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo

Palopo,……………..………….2023

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :

Ka. Prodi S1 Kebidanan Dan Profesi Bidan


Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo

Samsinar.,S.ST, M.Kes
NIDN.0919078901
LAPORAN PENDAHULUAN
NEONATUS

A. DEFENISI
Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir 2500 - 4000 gram,
dengan nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan.
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Tiga
faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan peoses vital neonatus yaitu
maturasi, adaptasi dan toleransi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir
yang paling dramatik dan cepat berlangsung adalah pada sisem pernafasan,
sirkulasi, kemampuan menghasilkan glukosa.
B. ETIOLOGI
Bayi baru lahir dikatakan normal jika usia kehamilan aterm antara 37- 42
minggu, BB 2500 gram – 4000 gram, panjang badan 48- 52 cm, lingkar
dada 30- 38 cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11- 12 cm,
frekuensi DJ 120- 160 x permenit, pernafasan ± 40- 60 x permenit, kulit
kemerahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup, rambut lanugo
tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak
panjang dan lemas, nilai APGAR > 7, gerakan aktif, bayi langsung menangis
kuat, refleks rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik, refleks sucking (isap dan
menelan) sudah terbentuk dengan baik, refleks morro (gerakan memeluk bila
dikagetkan) sudah terbentuk dengan baik, refleks grasping (menggenggam)
sudah baik, genetalia sudah terbentuk sempurna , pada laki- laki testis sudah
turun ke skrotum dan penis berlubang, pada perempuan: Vagina dan uretra
yang berlubang, serta labia mayora sudah menutupi labia minora, eliminasi
baik, mekonium dalam 24 jam pertama, berwarna hitam kecoklatan.
C. KLASIFIKASI DATA
Klasifikasi neonatus menurut Marni (2015) :
a. Neonatus menurut masa gestasinya
1. Kurang bulan (preterm infan) :<259 hari ( 37 minggu)
2. Cukup bulan (term infant) : 259- 294 hari (37-42 minggu)
3. Lebih bulan( postterm infant) :>294hari (42 minggu)
b. Neonatus menurut berat lahir :
1. Berat lahir rendah : <2500 gram.
2. Berat lahir cukup : 2500-4000 gram.
3. Berat lahir lebih : >4000 gram.
D. PATOFISIOLOGI
Tanda-tanda bayi sakit berat, apabila terdapat salah satu atau lebih tanda
seperti: sulit minum, sianosis setral (lidah biru), perut kembung, priode apneu,
kejang/priode kejang-kejang kecil, merintih, perdarahan, sangat kuning, berat
badan lahir < 1500 gram.
Sebelum menangani bayi baru lahir, pastikan penolong persalinan telah
melakukan upaya pencegahan infeksI.
Segera setelah lahir letakkan bayi diatas kain bersih dan kering yang
disiapkan di atas perut ibu (bila tidak memungkinkan, letakkan di dekat ibu
misalnya diantara kedua kaki ibu atau I sebelah ibu) pastikan area tersebut
bersih dan kering, keringkan bayi terutama muka dan permukaan tubuh
dengan kering, hangat dan bersih. Kemudian lakukan penilaian awal sebagai
berikut: (a) apakah menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan?; (b)
apakah bergerak dengan aktif atau lemas?; jika bayi tidak bernafas atau
megap-megap atau lemah maka segera lakukan resusitasi bayi baru lahir.
E. DIAGNOSIS MEDIK
Semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda-tanda
kegawatan/kelainan yang menujukan suatu penyakit. Bayi baru lahir
dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda antra lain:
Sesak nafas, Frekuensi pernafasan 60 kali/menit, gerak retraksi didada, malas
minum, panas atau suhu badan bayi rendah, kurang aktif, berat lahir rendah
(500- 2500gram) dengan kesulitan minum.
F. PENATALAKSANAAN
Menurut JNPK-KR/POGI, APN, asuhan segera, aman dan bersih untuk
bayi baru lahir ialah :
1. Pencegahan Infeksi
a. Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan
dengan bayi
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang
belum dimandikan
c. Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama
klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat
telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
d. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang
digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikin
pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop.
2. Melakukan penilaian
a. Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan
b. Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap – megap atau lemah
maka segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.
3. Pencegahan Kehilangan Panas
Mekanisme kehilangan panas
a. Evaporasi
Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh
bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera
dikeringkan.
b. Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin, co/ meja, tempat tidur, timbangan
yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap
panas tubuh bayi bila bayi diletakkan di atas benda – benda tersebut
c. Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang
lebih dingin, co/ ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari
kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi, atau pendingin
ruangan.
d. Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda – benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu
tubuh bayi, karena benda – benda tersebut menyerap radiasi panas
tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung)
Mencegah kehilangan panas :
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut :
a. Keringkan bayi dengan seksama
Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga
merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai
pernapasannya.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban
dengan selimut atau kain yang baru (hanngat, bersih, dan
kering)
c. Selimuti bagian kepala bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas
dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian
tersebut tidak tertutup.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga
kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Sebaiknya
pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1) jam
pertama kelahiran
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas
tubuhnya, sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu
selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat
badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat
berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut.
Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya enam (^) jam setelah
lahir.
Praktik memandikan bayi yang dianjurkan adalah :
1) Tunggu sedikitnya 6 jam setelah lahir sebelum
memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami asfiksia
atau hipotermi)
2) Sebelum memandikan bayi, periksa bahwa suhu tubuh
stabil (suhu aksila antara 36,5º C – 37º C). Jika suhu tubuh
bayi masih dibawah 36,5º C, selimuti kembali tubuh bayi
secara longgar, tutupi bagian kepala dan tempatkan
bersama ibunya di tempat tidur atau lakukan persentuhan
kuli ibu – bayi dan selimuti keduanya. Tunda memandikan
bayi hingga suhu tubuh bayi tetap stabil dalam waktu
(paling sedikit) satu (1) jam.
3) Tunda untuk memandikan bayi yang sedang mengalami
masalah pernapasan
4) Sebelum bayi dimandikan, pastikan ruangan mandinya
hangat dan tidak ada tiupan angin. Siapkan handuk bersih
dan kering untuk mengeringkan tubuh bayi dan siapkan
beberapa lembar kain atau selimut bersih dan kering untuk
menyelimuti tubuh bayi setelah dimandikan.
5) Memandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan
hangat
6) Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk
bersih dan kering
7) Ganti handuk yang basah dengan selimut bersih dan
kering, kemudian selimuti tubuh bayi secara longgar.
Pastikan bagian kepala bayi diselimuti dengan baik
8) Bayi dapat diletakkan bersentuhan kulit dengan ibu dan
diselimuti dengan baik
9) Ibu dan bayi disatukan di tempat dan anjurkan
ibu untuk menyusukan bayinya
f. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
g. Idealnya bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur yang sama
dengan ibunya, untuk menjaga bayi tetap hangat dan mendorong
ibu untuk segera memberikan ASI
4. Membebaskan Jalan Nafas nafas
Dengan cara sebagai berikut yaitu bayi normal akan menangis
spontan segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung menangis,
penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan
hangat.
b. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher
bayi lebih lurus dan kepala tidakmenekuk. Posisi kepala diatur lurus
sedikit tengadah ke belakang.
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari
tangan yang dibungkus kassa steril.
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit
bayi dengan kain kering dan kasar.
e. Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya
yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus sudah ditempat
f. Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung
g. Memantau dan mencatat usaha bernapas yang pertama (Apgar
Score)
h. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau
mulut harus diperhatikan.
5. Merawat tali pusat
a. Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat
atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat.
b. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam
larutan klonin 0,5 % untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh
lainnya.
c. Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat tinggi
d. Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan handuk atau
kain bersih dan kering.
e. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan
menggunakan benang disinfeksi tingkat tinggi atau klem plastik
tali pusat (disinfeksi tingkattinggi atau steril). Lakukan simpul
kunci atau jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu.
f. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling
ujung tali pusat dan dilakukan pengikatan kedua dengan simpul
kunci dibagian tali pusat pada sisi yang berlawanan.
g. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan
klonin 0,5%
h. Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa
bagian kepala bayi tertutup dengan baik.
6. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya
tetap hangat. Bayi baru lahir harus di bungkus hangat. Suhu tubuh bayi
merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat
sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatat.
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara
memadai dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas
tidak segera dicegah. Bayi yang mengalami kehilangan panas
(hipotermi) beresiko tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal, jika bayi
dalam keadaan basah atau tidak diselimuti mungkin akan mengalami
hipoterdak, meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi
prematur atau berat lahir rendah sangat rentan terhadap terjadinya
hipotermia.
Pencegah terjadinya kehilangan panas yaitu dengan :
a. Keringkan bayi secara seksama
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
c. Tutup bagian kepala bayi
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayinya
e. Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian
f. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
7. Pencegahan infeksi
a. Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K
pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan perlu di beri vitamin K
per oral 1 mg / hari selama 3 hari, dan bayi beresiko tinggi di beri
vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg IM.
b. Memberikan obat tetes atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular
seksual) perlu diberikan obat mata pada jam pertama persalinan,
yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 % atau tetrasiklin 1 %,
sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam setelah bayi lahir.
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi, pastikan untuk
melakukan tindakan pencegahan infeksi berikut ini:
1) Cuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan
kontak dengan bayi.
2) Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang
belum dimandikan.
3) Pastikan bahwa semua peralatan, termasuk klem gunting dan
benang tali pusat telah didinfeksi tingkat tinggi atau steril,
jika menggunakan bola karet penghisap, pakai yang bersih
dan baru.
4) Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain
yang digunakan untuk bayi telah dalam keadaan bersih.
5) Pastikan bahwa timbangan, pipa pengukur, termometer,
stetoskop dan benda-benda lainnya yang akan bersentuhan
dengan bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi dan cuci
setiap setelah digunakan).
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG.
Dokter akan mendiagnosis hipotermia dengan melakukan wawancara
medis serta pemeriksaan fisik dengan termometer khusus, yang dapat
mengukur suhu tubuh yang rendah serta mengonfirmasi diagnosis.
Pemeriksaan radiografi CT-Scan, neonatus yang tidak menunjukkan
kelainan (normal) terdapat pada 14 dari 31 neonatus diamati (45,2%),
sedangkan kelainan yang sering muncul ialah ground glass opacity/GGO
(29%). Pada pemeriksaan laboratorium, limfopenia merupakan kelainan
tersering (32,2%), sedangkan leukositosis, leukopenia, trombositopenia,
peningkatan PCT, AST, dll juga bisa terjadi. Dari semua literatur yang dikaji,
tidak ditemukan kasus kematian neonatus 
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ’’ T ’’
UMUR SATU HARI DENGAN DEMAM
DI RSUD dr PALEMMAI TANDI
TANGGAL 19 MARET 2023

No.Register : XX XX XX
Tgl lahir : 18 Maret 2023 Pukul 08.18Wita
Tgl pengkajian : 19 Maret 2023 Pukul 10.00 Wita
Nama pengkaji : Naharia

LANGKAH.I : IDENTIFIKASI DATA DASAR


I. Identifikasi Bayi dan Orang tua
1) IdentitasBayi
Nama : Bayi Ny “T”
Umur : 1 hari
Tanggal lahir : 18 Maret 2023 Pukul 08.18Wita
Anak ke : ketiga
2) Identitas orang tua
Nama : Ny.”T” / Tn. “J”
Umur : 27 tahun / 37 tahun
Suku : Bugis /Bugis
Agama : Islam /Islam
Pendidikan : S1 /S1
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl. Tendri Ajeng.
2. Data Biologis /Fisiologis
1. Keadaan bayi setelah lahir baik, lahir secara spontan, segera menangis,
warna kulit kemerahan, gerakan aktif sedikit, rangsangan taktil dengan
apgar score 8/9
2. Riwayat kehamilan dan persalinan
a) Prenatal
1. Ibu mengatakan HPHT: 01-06-2022 dengan HTP: 18-03-2023
2. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 18 Maret 2023 pukul 08.18
Wita
3. Umur kehamilan ibu cukup bulan dengan usia gestasi: 39 minggu
4 hari
4. Pemeriksaan ANC sebanyak 5 kali di Puskesmas wara utara:
Trimester I : 2 kali
Trimester II : 1 kali
Trimester III : 2 kali
5. Ibu mengatakan telah mendapat imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
sebanyak 2 kali pada umur kehamilan TT1:20 minggu dan TT2:
24 minggu di Puskesmas wara utara
6. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit jantung, asma, DM, dan
penyakit menular seksual
7. Ibu memiliki riwayat penyakit hypertensi selama kehamilan
8. Selama hamil ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat
b) Natal
1. Berat badan bayi : 2800 gram
2. Panjang badan : 48 cm
3. Keadaan umum bayi baik, bayi lahir tanggal 18 Maret 2023, Pukul
08.18 Wita
4. Bayi lahir spontan, normal, segera menangis, gerakan aktif sedikit,
bayi tampak lesu atau mengantuk, kaki/ tangan dingin disertai
gerakan bayi kurang dari normal.
5. Bayi dirawat dibawah infant warmer sesuai standar prosedur dan
bayi memiliki apgar score 8/9
3. Riwayat pemenuhan/ kebutuhan dasar bayi
a. Nutrisi /cairan
Kebutuhan nutrisi / cairan bayi sementara diperoleh dari pemberian asi
eksklusif oleh ibu karena refleks isap bayi sudah baik
b. Personal Hygene
Bayi belum dimandikan, rambut bayi belum pernah dicuci dan pakaian
bayi diganti tiap kali basah / habis BAK/BAB
c. Eliminasi
BAK: Bayi sudah BAK selama pengkajian, frekuensi BAK 2 kali selama
Pengkajian, warna kuning jernih dengan bau amoniak
BAB: Bayi belum pernah BAB selama pengkajian
d. Istirahat
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika bayi lapar
e. Imunisasi
Pemberian imunisasi pertama bayi yaitu: HB0
4. PemeriksaanFisik
a. Pertumbuhan
BB : 2800 gram
PB : 48 cm
b. Tanda-tanda Vital
Denyut jantung : 138x/i
Pernafasan : 54x/i
Suhu badan : 39oC
c. Kepala: Simetris kiri dan kanan UUB belum menutup, rambut hitam, tipis
dan halus, tidak ada caput succadeneum
d. Mata : Simetris kiri dan kanan, pupil mata bereaksi dengan baik, sclera
putih dan tidakikhterus
e. Hidung : Simetris kiri dan kanan, bernafas tanpa kesulitan, tidak ada
cuping hidung, tampak bersih dan tidak adakelainan
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, terbentuk dengan baik, struktur telinga
lengkap, tidak adabenjolan
g. Mulut: Bibir kemerahan-merahan, bibir tidak sumbing, Refleks isap baik
dan pallatum terbentuk baik
h. Leher : Tidak ada pembesaran, pembengkakan, danperadangan
i. Dada dan perut : Simetris kiri dan kanan, gerakan dada sesuai nafas bayi,
tidak ada tonjolan pada dada bayi, tonus otot bayi kurang baik, tali pusat
masih basah.
j. Bahu dan lengan atas : Jumlah jari lengkap, refleks mengenggam baik.
k. Genitalia dan anus: Labia mayora sudah menutupi labia minora,lubang
anus ada.
l. Ektremitas
1) Tangan : Pergerakan baik, jari tangan kiri dan kanan lengkap, refleks
menggengam baik
2) Kaki : Pergerakan aktif, Jari-jari kaki kiri dan kanan lengkap, refleks
babinsky dan refleks morobaik
3) Pengukuran antropometri:
Hasil: LK: 33 cm, LD: 32 cm, LP: 29 cm, Lila: 11 cm
4) Dari Maturitas Kematangan Fisik dan Neuromuskular Bayi yang
dinilai dari Ballard Score
Hasil: 39 minggu 4 Hari
5) Lubchenco BB: 2800 gram, dengan usia kehamilan 39 minggu, maka
kesimpulannya bayi adalah “Appropriate For Gestasional Age”/ Bayi
Sesuai masa kehamilan.
LANGKAH II:IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa Aktual
1. Bayu baru lahir umur 1 hari dengan demam S
DS:
a. Melahirkan tanggal 18-03 -2023, pukul 08.18 Wita.
b. Bayi demam sejak pukul 03.00 wita.
c. Bayi kurang menyusui.
DO:
- Observasi TTV : S: 39oC, P: 50x/i, N: 120x/i
- BBL: 2800 gram, PB: 48 cm, A/S: 8/9.
- Bayi tampak rewel

Analisa Dan Interpretasi Data


Dampak Demam Demam diatas 40°c dapat menyebabkan hiperpireksia
yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai perubahan
metabolisme, fisiologi, dan akhirnya berdampak pada kerusakan susunan saraf
pusat. Pada awalnya anak tampak menjadi gelisah disertai nyeri kepala, pusing,
kejang, serta akhirnya tidak sadar. Keadaan koma terjadi bila suhu >43°C dan
kematian terjadi dalam beberapa jam bila suhu 43°C sampai 45°C (Plipat,
Hakim & Ahrens, 2019).
LANGKAH III: IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
1. Antisipasi terjadinya kejang
DS:- Bayi lahir tgl 18 maret 2023 jam 08.18 wita
Bayi mulai demam sejak jam 03.00 wita
Bayi kurang menyusu
DO :
a. Observasi TTV : S: 39oC, P: 50x/i, N: 120x/i
b. Bayi nampak rewel.
Analisa Dan Interpretasi Data
Kejang merupakan keadaan emergensi atau tanda bahaya yang sering terjadi
pada neonatus, karena kejang dapat mengakibatkan hipoksia otak yang cukup
berbahaya bagi ke langsungan hidup bayi atau dapat mengakibatkan sekuele di
kemudian hari di samping itu kejang dapat merupakan tanda atau gejala dari 1
masalah atau lebih.
LANGKAH IV: TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung perlunya tindakan segera.
LANGKAH V: RENCANA TINDAKAN
Tujuan Asuhan:
1. Mengompres bayi dengan air hangat
2. Menyusui bayinya sesering mungkin
3. Tidak kejang
Kriteria :
1. Suhu badan bayi 36.6 – 37.2
2. Menyusui bayi secara on demen.
Rencana asuhan :
Tanggal 19 Maret 2023, Pukul 10.40 Wita.
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
Rasional : Tangan yang kotor dapat menjadi tempat berkembang biaknya
mikroorganisme dimana apabila menyentuh pasien dapat terkontaminasi
2. Periksa tanda-tandavital
Rasional : Tanda-tanda vital memberikan gambaran dalam menentukan tindakan
selanjutnya
3. Memberikan ASI pada bayi
Rasional : Pemberian ASI dan susu tambahan (formula) secara teratur sangat
membantu dalam proses pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi.
4. Mengompres bayi dengan air hangat
Rasional: mengompres bayi dapat menurunkan suhu tubuh
5. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir
Rasional : Untuk mengurangi angka kematian bayi yang dapat disebabkan oleh
hipotermia
6. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi nol hari sampai 6
bulan.
Rasional : Rangsangan oleh hisapan bayi dapat merangsang hipofisis posterior
mengeluarkan hormon oksitosin untuk sekresi ASI dan hipofisis anterior untuk
merangsang hormon prolaktin untuk produksi ASI
7. Melakukan perawatan talipusat
Rasional: Adanya luka yang terbuka dan lembab dapat terjadi tempat
berkembang biaknya mikroorganisme.
8. Mengganti pakaian / popok bayi setiap kali basah
Rasional:Pakaian bayi akan mempengaruhi suhu badan yang dapat
mengakibatkan evaporasi.
9. Menyusui bayinya secara on demand
Rasional: agar bayi mendapatkan ASI sebagai nutrisi penting.
10. Menjaga kebersihan bayinya
Rasional : ibu senantiasa ingin selalu mengurus bayinya.
11. Melakukan pendokumentasian.

LANGKAH VI: IMPLEMENTASI


Tanggal 19 Maret 2023, Pukul 10.40 Wita
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
Hasil : ibu bersedia melakukannya
2. Observasi tanda-tanda vital
Hasil : pemeriksaan TTV telan dilakukan
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan asi pada bayinya
Hasil : ibu menyusui bayinya
4. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir
Hasil: ibu mengerti dan memahaminya
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif nol hari sampai 6 bulan bulan
Hasil : ibu bersedia melakukannya
6. Merawat tali pusat
Hasil : telah dilakukan
7. Mengganti popok bayi saat basah
Hasil: popok telah diganti
8. Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara on demand
Hasil : ibu bersedia menyusui bayinya
9. Menganjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan bayinya
dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
Hasil: ibu bersedia dan mengerti
10. Melakukan pendokumentasian
Hasil : pendokumentasian telah dilakukan

LANGKAH.VII EVALUASI
Tanggal 19 Maret 2023, pukul 11.00 Wita
1. Suhu tubuh bayi turun menjadi 37.5
2. Bayi tidak kejang
3. Tidak terjadi infeksi tali pusat ditandai dengan tidak adanya merah, bengkak,
panas, nyeri, dan tidak ada pengeluaran pus/nanah.
4. Keadaan bayi baik DJ: 120x/i, P: 50x/I, S: 37,5oC

Mengetahui

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI
NY ’’ T ’’ UMUR SATU HARI DENGAN DEMAM
DI RSUD dr PALEMMAI TANDI PALOPO
TANGGAL 19 MARET 2023

No Register : XX XX XX
Tgl Lahir : 18 Maret 2023 pukul 08.18 Wita
Tgl Pengkajian : 19 Maret 2023 pukul 09.00 Wita
Nama pengkaji : Diana Djabar
A. Pengkajian Dan Analisa Data Dasar
I. Identitas bayi dan Orangtua
1) Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny“T”
Umur : 1 hari
Tanggal lahir : 18 Maret 2023, Pukul 08.18 Wita
Anak ke : Ketiga
2) Identitas orangtua
Nama : Ny.”T” / Tn. “J”
Umur : 27 tahun / 37 tahun
Suku : Bugis /Bugis
Agama : Islam /Islam
Pendidikan : S1 /S1
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl. Tendri Ajeng

Data Subjektif (S)


1. Bayinya lahir tanggal 18 Maret 2023, Pukul 08.18 Wita
2. Bayi deman sejak pukul 03.00
3. Bayi malas menyusui
Data Objektif (O)
1. KU baik
2. Observasi TTV bayi:
HR 120x/i
S : 39oC
P : 50 x/i
Assessment (A)
Bayi baru lahir usia 1 hari dengan deman
Planning (P)
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
2. Observasi tanda-tanda vital telah dilakukan
3. Mengajarkan ibu untuk mengompres bayinya dengan air hangat
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan asi pada bayinya
5. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya pada bayi barulahir
6. Menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif nol hari sampai 6 bulan
7. Merawat talipusat
8. Mengganti popok bayi saat basah
9. Mengobservasi eliminasi bayi
10. Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi
11. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
12. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar
13. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga personal hygiene pada diri dan bayinya
14. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yang harus
diwaspadai
15. Mengajarkan cara merawat tali pusat yaitu dengan sebelum dan sesudah
memegang bayi, selalu mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dibawah
air mengalir, tidak memberi apapun pada tali pusat, rawat tali pusat secara
terbuka dan kering, bila tali pusat kotor/ basah cuci dengan air bersih dan sabun
mandi kemudian keringkan.
16. Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara on demand
17. Menganjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan bayinya
dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
18. Melakukan pendokumentasian

Mengetahui
Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN


PADA BAYI ”K” DENGAN IKTERUS
DI RSUD dr PALEMMAI TANDI
TANGGAL 21 MARET 2023

Tanggal Lahir : 19 Maret 2023, Pukul 12.07 wita


Tanggal Pengkajian : 21 Maret 2023, Pukul 12.07 wita
Nama Pengkaji : Diana Djabar
A. IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Identitas Bayi dan Orangtua
a. Identitas Bayi
Nama : By “K”
Tanggal lahir : 19 Maret 2023 Pukul: 12.07
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Anak ke : ke dua (II)
b. Identitas Orang tua
Nama : Ny.”M” / Tn.”K”
Umur : 30 Tahun / 36 Tahun
Suku : Toraja / Toraja
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Walendrang Timur

B. DATA SUBJEKTIF
1. Melahirkan tanggal 19 maret jam 12.07
2. Pengeluaran Asi belum Lancar
3. Bayi sering tidur dan jarang menyusi
C. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum bayi baik.
2. Bayi nampak kuning
3. Berat badan lahir : 2500 gram
4. Panjang badan lahir : 48 cm
5. Tanda-tanda vital
a. Frekuensi jantung : 40 kali/menit (nilai normal 120-160 kali/menit)
b. Pernafasan :Belum bernafas spontan (nilai normal 40-60
kali/menit
c. Suhu : 36,5°c (36,5°c - 37,5°c)
6. Melakukan pemeriksaan fisik.
a. Kepala
Rambut hitam, tipis, ubun-ubun belum tertutup, tidak ada benjolan.
b. Mata
Simetris kanan dan kiri, sclera putih, kongjungtiva merah muda, dan
kelopak mata tidak oedema, tidak ada tanda-tanda infeksi.
c. Hidung
Simetris kanan dan kiri, gerakan cuping hidung tidak ada.
d. Mulut dan bibir
Bibir tampak kering dan pucat, terdapat banyak lendir, tidak ada
kelainan bawaan dan pallatum, refleks isap tidak ada.
e. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tampak bersih, tidak ada secret dan daun
telinga elastis.
f. Leher
Tidak ada pembesaran atau benjolan.
g. Dada dan Perut
Simetris kanan dan kiri, gerakan dada tidak ada, keadaan tali pusat
tampak basah, dan terjepit dengan penjepit tali pusat.
h. Punggung dan Bokong Tonjolan punggung tidak ada.
i. Genitalia
Testis sudah turun.
j. Anus
Tampak ada lubang anus.
k. Ekstremitas
Simetris kanan dan kiri, jumlah jari-jari tangan dan kaki lengkap,
tidak ada pergerakan yang aktif, warna biru dan teraba dingin.
l. Kulit
Verniks kurang, warna kekuningan, tidak ada tanda lahir
7. Pemeriksaan neurologis :
a. Refleks moro : Tidak ada
b. Refleks hisap : Tidak ada
c. Refleks rooting : Tidak ada
D. ASSESMENT
Neonatus usia 1 hari dengan ikterus.
Melakukan tindakan segera dan berkolaborasi dengan dokter
E. PLANNING
Tanggal 21-03- 2023, pukul 12.30 wita.
1. Mencuci tangan sebelum merawat bayi dan menggunakan sarung
tangan saat memegang bayi; tangan telah bersih dan sarung tangan telah
dipakai
2. Melakukan pemeriksaan TTV
3. Menilai derajat ikterus pada bayi
4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
5. Mengcarkan ibu cara perawatan payudara
6. Mengajarkan ibu cara menyusui bayi
7. HE tentang gizi seimbang
8. HE tentang personal Hygiene.
9. Melakukan Pendokumentasian
Mengetahui

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA By. ’’ W ’’ USIA 7 BULAN DENGAN DEMAM
DI RSUD dr PALEMMAI TANDI PALOPO
TANGGAL 27 MARET 2023

No Register : XX XX XX
Tgl Lahir : 06 Agustus 2022 pukul 20.30 Wita
Tgl Pengkajian : 27 Maret 2023 pukul 10.00 Wita
Nama pengkaji : Diana Djabar

B. Pengkajian Dan Analisa Data Dasar


I. Identitas bayi dan Orangtua
1) Identitas Bayi
Nama : Bayi“W”
Umur : 7 Bulan
Tanggal lahir : 06 Agustus 2022
Anak ke : Pertama
2) Identitas orangtua
Nama : Ny.”M” / Tn. “K”
Umur : 27 tahun / 37 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam /Islam
Pendidikan : S1 /S1
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl. Dr. Ratulangi

Data Subjektif (S)


1. Bayinya lahir tanggal 06 Agustus 2022
2. Bayi deman sejak kemarin
3. Bayi malas menyusui

Data Objektif (O)


3. KU baik
4. Observasi TTV bayi:
HR 120x/i
S : 39oC
P : 50 x/i
5. Melakukan pemeriksaan fisik.
a. Kepala
Rambut hitam, tipis, ubun-ubun belum tertutup, tidak ada benjolan.
b. Mata
Simetris kanan dan kiri, sclera putih, kongjungtiva merah muda, dan
kelopak mata tidak oedema, tidak ada tanda-tanda infeksi.
c. Hidung
Simetris kanan dan kiri, gerakan cuping hidung tidak ada.
d. Mulut dan bibir
Bibir tampak kering dan pucat, terdapat banyak lendir, tidak ada
kelainan bawaan dan pallatum, refleks isap tidak ada.
e. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tampak bersih, tidak ada secret dan daun
telinga elastis.
f. Leher
Tidak ada pembesaran atau benjolan.
g. Dada dan Perut
Simetris kanan dan kiri, gerakan dada tidak ada, Punggung dan Bokong
Tonjolan punggung tidak ada.
h. Genitalia
Testis sudah turun.
i. Anus
Tampak ada lubang anus.
j. Ekstremitas
Simetris kanan dan kiri, jumlah jari-jari tangan dan kaki lengkap, tidak
ada pergerakan yang aktif, warna biru dan teraba dingin.
k. Kulit
Verniks kurang, warna kekuningan, tidak ada tanda lahir
5. Pemeriksaan neurologis :
Refleks moro : Tidak ada
Refleks hisap : Tidak ada
Refleks rooting : Tidak ada

Assessment (A)
Bayi “W” Usia 7 Bulan dengan demam

Planning (P)
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
2. Observasi tanda-tanda vital telah dilakukan.
3. Mengajarkan ibu untuk mengompres bayinya dengan air hangat
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan asi pada bayinya
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif nol hari sampai 6 bulan
6. Mengganti popok bayi saat basah
7. Mengobservasi eliminasi bayi
8. Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi
9. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
10. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar
11. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga personal hygiene pada diri dan
bayinya
12. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi yang harus
diwaspadai
13. Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara on demand
14. Menganjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan
bayinya dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
15. Melakukan pendokumentasian
Mengetahui
Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA By. ’’ K ’’ USIA 1 BULAN DENGAN MUNTAH
DI RSUD dr PALEMMAI TANDI PALOPO
TANGGAL 22 MARET 2023

No Register : XX XX XX
Tgl Lahir : 02 Februari 2023 pukul 21.25 wita
Tgl Pengkajian : 22 Maret 2023 pukul 10.00 Wita
Nama pengkaji : Diana Djabar

A. Pengkajian Dan Analisa Data Dasar


I. Identitas bayi dan Orangtua
1) Identitas Bayi
Nama : Bayi“K”
Umur : 7 Bulan
Tanggal lahir : 02 Februari 2023
Anak ke : Pertama
2) Identitas orangtua
Nama : Ny.”J” / Tn. “A”
Umur : 27 tahun / 37 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam /Islam
Pendidikan : S1 /S1
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Sungai Paremang

Data Subjektif (S)


1. Bayinya lahir tanggal 02 Februari
2. Bayi Muntah Sudah 4x
3. Bayi malas menyusui
Data Objektif (O)
1. KU Lemah
2. Observasi TTV bayi:
HR 100x/i
S : 37,5oC
P : 50 x/i
3. Muntah bayi berwarna kuning bercampur susu
4. Terpasang Infus
5. Melakukan pemeriksaan fisik.
a. Kepala
Rambut hitam, tipis, ubun-ubun belum tertutup, tidak ada benjolan.
b. Mata
Simetris kanan dan kiri, sclera putih, kongjungtiva merah muda, dan
kelopak mata tidak oedema, tidak ada tanda-tanda infeksi.
c. Hidung
Simetris kanan dan kiri, gerakan cuping hidung tidak ada.
d. Mulut dan bibir
Bibir tampak kering dan pucat, terdapat banyak lendir, tidak ada
kelainan bawaan dan pallatum, refleks isap tidak ada.
e. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tampak bersih, tidak ada secret dan daun
telinga elastis.
f. Leher
Tidak ada pembesaran atau benjolan.
g. Dada dan Perut
Simetris kanan dan kiri, gerakan dada tidak ada, Punggung dan
Bokong Tonjolan punggung tidak ada.
h. Genitalia
Testis sudah turun.
i. Anus
Tampak ada lubang anus.
j. Ekstremitas
Simetris kanan dan kiri, jumlah jari-jari tangan dan kaki lengkap,
tidak ada pergerakan yang aktif, warna biru dan teraba dingin.
k. Kulit
tidak ada tanda lahir
6. Pemeriksaan neurologis :
Refleks moro : Tidak ada
Refleks hisap : Tidak ada
Refleks rooting : Tidak ada

Assessment (A)
Bayi “K” Usia 1 Bulan dengan Muntah

Planning (P)
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
- Observasi tanda-tanda vital telah dilakukan.
- Mengkaji frekuensi muntah
- Menjelaskn kepada ibu penyebab muntah
- Menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif nol hari sampai 6 bulan
- Mengganti popok bayi saat basah
- Mengobservasi eliminasi bayi
- Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi
- Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
- Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar
- Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga personal hygiene pada diri dan
bayinya
- Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi yang harus
diwaspadai
- Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara on demand
- Menganjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan
bayinya dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
- Kolaborasi dengan dokter spesiali Anak
- Melakukan pendokumentasian
Mengetahui

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA An. ’’ A ’’ USIA 3 TAHUN DENGAN DEMAM
DI RSUD dr PALEMMAI TANDI PALOPO
TANGGAL05 APRIL 2023

No Register : XX XX XX
Tgl Lahir : 03 Mei 2019
Tgl Pengkajian : 05 April 2023 pukul 10.00 Wita
Nama pengkaji : Diana Djabar

A. Pengkajian Dan Analisa Data Dasar


I. Identitas Anak dan Orangtua
1) Identitas Anak
Nama : Bayi“A”
Umur : 3 Tahun
Tanggal lahir : 03 Mei 2019
Anak ke : Pertama
2) Identitas orangtua
Nama : Ny.”P” / Tn. “K”
Umur : 27 tahun / 37 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam /Islam
Pendidikan : S1 /S1
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl.K.H.M Razak

Data Subjektif (S)


- Demam sejak 2 hari yang lalu
Data Objektif (O)
1. KU Lemah
2. Observasi TTV :
HR 90x/i
S : 39oC
P : 50 x/i
3. Melakukan pemeriksaan fisik.
a. Kepala
Rambut hitam, tipis, ubun-ubun belum tertutup, tidak ada benjolan.
b. Mata
Simetris kanan dan kiri, sclera putih, kongjungtiva merah muda, dan
kelopak mata tidak oedema, tidak ada tanda-tanda infeksi.
c. Hidung
Simetris kanan dan kiri, gerakan cuping hidung tidak ada.
d. Mulut dan bibir
Bibir tampak kering dan pucat, terdapat banyak lendir, tidak ada
kelainan bawaan dan pallatum, refleks isap tidak ada.
e. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tampak bersih, tidak ada secret dan daun
telinga elastis.
f. Leher
Tidak ada pembesaran atau benjolan.
g. Dada dan Perut
Simetris kanan dan kiri, gerakan dada tidak ada, Punggung dan Bokong
Tonjolan punggung tidak ada.
h. Genitalia
Tidak ada benjolan.
i. Anus
Tampak ada lubang anus.
j. Ekstremitas
Simetris kanan dan kiri, jumlah jari-jari tangan dan kaki lengkap, tidak
ada pergerakan yang aktif, warna biru dan teraba dingin.
k. Kulit
Verniks kurang, warna kemerahan, tidak ada tanda lahir

Assessment (A)
An.”A” Usia 3 tahun dengan demam
Planning (P)
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh Anak
- Observasi tanda-tanda vital telah dilakukan.
- Mengajarkan ibu untuk mengompres bayinya dengan air hangat
- Mengganti popok bayi saat basah
- Mengobservasi eliminasi bayi
- Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi
- Menganjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan
bayinya dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang Anak
- Kolaborasi dengan dokter tentang tindakan selanjutnya
- Melakukan pendokumentasian

Mengetahui

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA An. ’’ M ’’ USIA 1 TAHUN DENGAN MUNTAH
DI RSUD dr PALEMMAI TANDI PALOPO
TANGGAL 06 APRIL 2023

No Register : XX XX XX
Tgl Lahir : 02 Februari 2022
Tgl Pengkajian : 06 April 2023 pukul 10.00 Wita
Nama pengkaji : Diana Djabar

B. Pengkajian Dan Analisa Data Dasar


I. Identitas Anak dan Orangtua
1) Identitas Anak
Nama : An. M
Umur : 1 tahun
Tanggal lahir : 02 Februari 2023
Anak ke : Pertama
2) Identitas orangtua
Nama : Ny.”D” / Tn. “A”
Umur : 27 tahun / 30 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam /Islam
Pendidikan : S1 /S1
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl. Merdeka

Data Subjektif (S)


- Riwayat muntah 5x dirumah
- Riwayat makan makanan ringan
Data Objektif (O)
3. KU Lemah
4. Observasi TTV Anak:
HR 100x/i
S : 37,5oC
P : 50 x/i
3. Muntah berwarna kuning
4. Terpasang Infus
5. Melakukan pemeriksaan fisik.
- Kepala
Rambut hitam, tipis, ubun-ubun belum tertutup, tidak ada benjolan.
- Mata
Simetris kanan dan kiri, sclera putih, kongjungtiva merah muda, dan
kelopak mata tidak oedema, tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Hidung
Simetris kanan dan kiri, gerakan cuping hidung tidak ada.
- Mulut dan bibir
Bibir tampak kering dan pucat, terdapat banyak lendir, tidak ada
kelainan bawaan dan pallatum, refleks isap tidak ada.
- Telinga
Simetris kanan dan kiri, tampak bersih, tidak ada secret dan daun
telinga elastis.
- Leher
Tidak ada pembesaran atau benjolan.
- Dada dan Perut
Simetris kanan dan kiri, gerakan dada tidak ada, Punggung dan
Bokong Tonjolan punggung tidak ada.
- Genitalia
Testis sudah turun.
- Anus
Tampak ada lubang anus.
- Ekstremitas
Simetris kanan dan kiri, jumlah jari-jari tangan dan kaki lengkap,
tidak ada pergerakan yang aktif, warna biru dan teraba dingin.
- Kulit
tidak ada tanda lahir
Assessment (A)
An. “M” Usia 1 Tahun dengan Muntah

Planning (P)
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh Anak
- Observasi tanda-tanda vital telah dilakukan.
- Mengkaji frekuensi muntah
- Menjelaskn kepada ibu penyebab muntah
- Menganjurkan ibu untuk memberikan asi
- Mengganti popok bayi saat basah
- Mengobservasi eliminasi bayi
- Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi
- Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
- Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar
- Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga personal hygiene pada diri dan
bayinya
- Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada Anak yang harus
diwaspadai
- Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui a secara on demand
- Menganjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan
bayinya dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
- Kolaborasi dengan dokter spesiali Anak
- Melakukan pendokumentasian

Mengetahui

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(Sitti Athifah Abadi, S.ST,.Bd., M.Kes) Yulianti.N,S.ST.,M.Kes


NIP: NIDN :

Anda mungkin juga menyukai