No.Dokumen
No.Revisi
Tanggal Terbit
Diberikan Kepada
No,Copy Dokumen
Tanggal Pemberian
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
+aat ini Penyakit Tidak !enular PT!/ men0adi penyebab kematian utama sebesar - 0uta
-1/ dari seluruh kasus kematian yang ter0adi di seluruh dunia dimana sekitar '$ 00uta %)1/
0ustru ter0adi di negera yang sedang berkembang 23*,')#)/. Peningkatan kematian akibat
PT! di masa mendatang diproyeksikan akan terus ter0adi sebesar #(1 && 0uta kematian/
dengan rentang waktu antara ')#) dan ')'). Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku
manusia dan lingkungan pada Negara4negara berkembang.
Pada awal per0alanan PT! seringkali tidak berge0ala dan tidak menun0ukkan tanda klinis se5ara
khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lan0ut akibat tidak mengetahui dan
menyadari kondisi kelainan yang ter0adi pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar pada tahun ')#-
menun0ukkan bahwa $,$1 dari kasus diabetes melltius dan -,'1 dari kasus hipertensi masih
belum terdiagnosa. Keadaan ini mengakibatkan penanganan men0adi sulit, ter0adi komplikasi
bahkan berakibat kematian lebih dini.
Dalam kurun waktu tahun #$$(4'))6, kematian akibat PT! mengalami peningkatan dari &#,61
men0adi ($,(1. Riset Kesehatan Dasar tahun ')#- menun0ukkan prevalensi +troke #',# per
#))), Penyakit 7antung Koroner #,&1, 8agal 7antung ),-1, Diabetes !elitus ,$1, 8agal
8in0al ),'1, Kanker #,&1 per #))), Penyakit Paru Kronik *bstrukti9 -,61 dan Cidera %,'1
PT! dapat di5egah dengan mengendalikan 9aktor resikonya, yaitu merokok, diet yang tidak
sehat, kurang akti9itas 9isik, dan konsumsi minuman beralkohol. !en5egah dan mengendalikan
9akor resiko relati9 lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobata PT!.
+alah satu strategi pengendalian PT! yang e9isien dan e9ekti9 adalah pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat. !asyarakat diberikan 9asilitas dan bimbingan untuk
berpartisipasi dalam pengendalian 9a5tor resiko PT! dan dibekali pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan deteksi dini, pemantauan 9aktor resiko PT! serta tindak lan0utnya.
B. TUJUAN
Terlaksananya pen5egahan dan pengendalian 9aktor resiko PT! berbasis peran serta masyarakat
se5ara terpadu, rutin, dan periodik.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan, terkait pengendalian PT! di Puskesmas atua.
D. BATASAN OPERASIONAL
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya 9asilitasi yang bersi9at non instrukti9, guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidenti9ikasi
masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, meren5anakan dan melakukan peme5ahannya
dengan meman9aatkan potensi setempat.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah pemberian in9ormasi kepada individu,
keluarga atau kelompok se5ara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien serta proses membantu klien agar klien tersebut berubah dari tidak tahu
mne0adi tahu atau sadar aspek pengetahuan/, dari tahu men0adi mau aspek sikap/, dari mau
men0adi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan aspek tindakan/.
BAB II
STANDAR KETENAGAAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pengaturan dan pen0adwalan program PT! dikoordinir oleh penanggung0awab program
PT! sesuai dengan kesepakatan.
C. JADWAL KEGIATAN
7adwal pelaksanaan ke0giatan pemberdayaan masyarakat disepakati dan disusun bersama
dengan sektor terkait.
BAB III
STANDAR FASILITAS
TATALAKSANA PELAYANAN
Penyelenggaraan penyakit tidak menular didahului dengan identi9ikasi kelompok potensial yang
ada di masyarakat, sosialisasi dan advokasi, pelatihan petugas pelaksana program PT!, serta
pembiayaannya.
+e5ara substansi kegiatan program PT! menga5u pada kegiatan bukan terhadap tempat. 3al ini
yang membedakan program PT! dengan >K! lainnya. Kegiatannya berupa deteksi dini,
pemantauan 9aktor resiko PT! serta tindak lan0ut dini 9aktor resiko PT!. Kegiatan ini dapat
berlangsung se5ara integrasi dengan kegiatan masyarakat lain yang sudah akti9 seperti ma0elis
taklim, posyandu lansia, kegiatan puskesmas keliling.
erdasarkan hasil wawan5ara, pengukuran dan pemeriksaan dilakukan tindak lan0ut dini berupa
pembinaan se5ara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang
5ara mengendalikan 9a5tor resiko PT! melalui penyeluanan massal atau dialog interakti9 dan
atau konseling 9aktor resiko se5ara terintegrasi pada individu dengan 9aktor resiko, sesuai
dengan kebutuhan masyarakat termasuk ru0ukan sistematis dalam sistem pelayanan kesehatan
paripurna.
Ru0ukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelan0utan dari masyarakat hingga
ke 9asiitas kesehatan dasar termasuk ru0uk balik ke masyarakat untuk pemantauannya.
dapun pasien yang telah terdeksi penyakit menular misalnya penyakit hipertensi dan diabetes
mellitus, akan dipantau tiap bulan melalui kegiatan prolanis di puskesmas. Pemeriksaan tekanan
darah dan gula darah dipantau tiap bulan, diberikan obat tiap bulan dan melakukan senam dan
edukasi tiap minggu pertama dan ketiga tiap bulan.
Pen5atatan dan pelaporann hasil kegiatan program PT! dilakukan se5ara manual . petugas
puskesmas mengambil data hasil pen5atatan deteksi dini untuk dianalisis dan digunakan dalam
pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi terkait se5ara ber0en0ang.
3asil pen5atatan dan pelaporan kegiatan merupakan sumber data yang penting untuk
pemantauan dan penilaian perkembangan kegiatan program PT!. Pemantauan bertu0uan untuk
mengetahui apakah kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan peren5anaan, apakah hasil
kegiatan sudah sesuai dengan target yang diharapkan dan mengidenti9ikasi masalah dan
hambatan yang dihadapi, serta menentukan alternative peme5ahan masalah.
Penilaian dilakukan se5ara menyeluruh terhadap aspek masukan, proses, keluaran atau output
termasuk kontribusinya terhadap tu0uan kegiatan. Tu0uan penilaian adalah untuk mengetahui
se0auh mana tingkat perkembangan kegiatan program PT! dalam penyelenggaraannya, sehingga
dapat dilakukan pembinaan.
'. Terbuka;transparan
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian dilakukan se5ara terbuka;transparan dan
dilaporkan se5ara luas melalui berbagai media yang ada agar masyarakat dapat
mengakses dengan mudah tentang in9ormmasi dan hasil kegiatan dan penilaian program
PT!.
-. Partisipati9
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian dilakukan se5ara akti9 dan interakti9 para pelaku
program PT!.
&. kuntabel
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian harus dapat dipertanggung0awabkan se5ara
internal dan eksternal.
(. Tepat waktu
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian harus dilakukan sesuai dengan waktu yang
di0adwalkan.
. erkesinambungan
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian dilakukan se5ara berkesinambungan agar dapat
diman9aatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan kebi0akan.
6. erbasis indikator ker0a
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian dilakukan berdasarkan kriteria kiner0a, baik
indi5ator masukan, proses, luaran, man9aat maupun dampak.
Pemantauan dan penilaian keberhasilan dari penyelenggaran program PT! harus dilakukan
dengan membandingkan indikator yang telah ditetapkan se0ak awal dan dibandingkan dengan
hasil pen5apaiannya.
eberapa target hasil deteksi dini 9a5tor resiko men0adi indikator untuk perkembangan program
PT!, yaitu: merokok, konsumsi sayur dann buah, aktivitas 9isik, "!T, lingkar perut, tekanan
darah, gula darah, kolesterol total. iaya penyelenggaraaan kegiatan program PT! dapat berasal
dari berbagai sumber. +e5ara bertahap, diharapkan masyarakat mampu membiayai
penyelenggaraan kegiatan se5ara mandiri. +elain itu 0uga dapat meman9aaatkan sumber4sumber
pembiayaan yang potensial untuk mendukung dan mem9asilitasi penyelenggaraan kegiatan
pembinaan program PT!.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksaan kegiatan pemberdayaan masyarakat diren5anakan
dalam pertemuan lokakarya mini lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Dalam peren5anaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan perlu diperhatikan keselamatan sasaran
dengan melakukan identi9ikasi resiko terhadap segara kemungkinan yang dapat ter0adi saat
pelaksanaan kegiatan. >paya pen5egahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap4
tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam peren5anaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan perlu diperhatikan keselamatan ker0a
karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan identi9ikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat ter0adi saat pelaksanaan kegiatan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pelaksanaan kegiatan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indi5ator sebagai berikut:
#. Ketepatann pelaksanaan kegiatan sesuai dengan 0adwal
"ndikator tersebut dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP
Program PT! mempunyai peran yang sangat penting dalam pen5egahan penyakit tidak menular
untuk melindungi masyarakat sehat tetap sehat, dan bagi mereka yang menyandang PT! tetap
memiliki kualitas hidup yang baik. Kegiatan ini dilakukan melalui edukasi, deteksi dini,
pemantauan dan tindak lan0ut dini 9aktor resiko PT!. >paya ini dimaksudkan untuk
membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap adanya 9a5tor resiko PT! yang
akan menimbulkan an5aman peningkatan kasus PT!, ke5a5atan, kematian dini di masyarakat
pinyaada masa mendatang.
Dengan diketahuinya 9a5tor resio PT! se5ara dini maka 9a5tor resiko PT! dapat dikendalikan
sehingga tindak lan0ut dan pengobatan akan lebih e9ekti9. 3al ini mengurangi beban pembiayaan
kesehatan yang ditimbulkan akibat PT! sehingga an5aman hambaan pertumbuhan ekonomi
Negara dapat dihindari.
Pelaksanaan program PT! sangat memerlukan dorongan dan pembinaan dari tenaga kesehatan,
serta dukungan lintas sektor seperti pimpinan masyarakat, kelompok organisasi, serta petugas
pelaksana PT!. <9ekti9itas dan optimalisasi penyelenggaraan program PT! 0uga memerlukan
keterlibatan dan peran akti9 dari berbagai pihak serta dukungan, 9asilitasi dan pembinaan
berkesinambungan.