LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem
tertentu atau memenuhi suatu tujuan. Kemudian sistem juga merupakan kumpulan
tujuan.
B. Pengertian Keputusan
harus dilakukan.
1. Banyak pilihan/alternatif
3. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun
tidak terstruktur
1. Identifikasi masalah
tersebut
pasti
suatu masalah yang harus dibuat oleh manager, sistem pendukung keputusan
yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan mengunakan data atau model.
macam yaitu keputusan terstruktur, keputusan tidak terstruktur dan keputusan semi
terstruktur:
A. Keputusan Terstruktur
tehnik-tehnik tertentu dan sudah dibuat standarnya. Kategori keputusan ini juga
dapat dilakukan sebagai suatu proses jawaban secara otomatis pada kebijakan yang
sudah ditentukan seblumnya. Secara alamiah hampir semua masalah rutin dan
Keputusan tidak tertruktur biasanya juga berkaiatan dengan persoalan yang cukup
pelik, karena banyak parameter yang tidak diketahui atau belum diketahui. Oleh
karena itu untuk mengambil keputusan ini biasanya intuisi serta pengalaman seorang
yang ada. Keputusan semi terstruktur ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak
penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal.
dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variable predicator yang ideal dan
harus dipenuhi oleh subjek yang diteliti. Bukan tingkat minimal yang harus dipenuhi
atau di lewati. Kompetensi atau kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh
dan jenjang karir dari tiap pegawai maka di buat sistem yang bertujuan memudahkan
skor yang berbeda dari pelasana yang buruk atau sebuah karakteristik, maka variable
tersebut berfaedah untuk memilih pelaksana yang baik. Begitu beberapa variable
teridentifikasi, profil ideal dari karyawan yang berhasil bisa dibuat. misalnya,
karyawan yang ideal mungkin memiliki kecerdasan rata-rata, kepekaan sosial yang
baik, kebutuhan rendah untuk mendominasi orang lain, dan tingkat kemampuan
perencanaan yang tinggi. Dalam Profile Matching, pelamar kerja yang diangkat
adalah pelamar yang paling mendekati profil ideal seorang karyawan yang berhasil.
Menurut (Henny, 2016) Aspek penilaian yang dicontohkan dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Common Sense
b. Verbalisasi Ide
c. Sistematika Berpikir
hubungan asosiasi antara satu gejala dengan gejala lain menggunakan logika
yang sistematis.
e. Konsentrasi
f. Logika Praktis
g. Fleksibilitas Berpikir
tidak terpaku pada satu metode saja, dan cakap menganalisis informasi secara
faktual.
h. Imajinasi Kreatif
menyeluruh.
i. Antisipasi
a. Energi Psikis
jawab, teliti, serta kepedulian, tetapi bisa berarti pula mudah dipengaruhi, labil,
c. Kehati-hatian
d. Pengendalian Perasaan
e. Dorongan Berprestasi
a. Kekuasaan (Dominance)
sikap senioritas.
b. Pengaruh (Influences)
sumber daya teknik yang tersedia untuk menyelesaikan tugas dan mencapai
solusi atas masalah yang dihadapi dengan berpedoman pada kebijakan
organisasional.
Kemampuan untuk menahan tekanan dan tetap tenang dalam situasi kritis.
d. Pemenuhan (Compliance)
Menurut (Henny, 2016) Pemetaan Gap Kompetensi, Gap yang dimaksud disini
adalah perbedaan antara profil jabatan dengan profil karyawan atau bisa ditunjukkan
Berikut salah satu contoh perhitungan gap untuk salah satu aspek :
1. Aspek Kecerdasan
Tabel II.1
Id_Karyawa
No n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ
1. K1001 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3
2. K1002 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4
3. K1003 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2
4. K1004 3 5 4 3 4 4 3 5 4 3
5. K1005 3 3 3 1 2 5 3 2 5 4
Profile Jabatan 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4
1. K1001 -1 1 -1 -1 -1 -2 0 -2 -1 -1 Gap
2. K1002 0 1 -1 -1 -1 -1 0 -3 1 0
3. K1003 1 1 -1 -1 1 -1 -2 -2 0 -2
4. K1004 0 2 0 -1 1 0 -1 0 1 -1
5. K1005 0 0 -1 -3 -1 1 -1 -3 2 0
Keterangan :
1 : Common Sense
2 : Verbalisasi Ide
3 : Sistematika Berpikir
5 : Konsentrasi
6 : Logika Praktis
7 : Fleksibilitas Berpikir
8 : Imajinasi Kreatif
9 : Antisipasi
IQ : Potensi Kecerdasan
masing-masing karyawan, setiap profil karyawan diberi bobot nilai dengan patokan
tabel bobot nilai gap. Seperti yang terlihat pada tabel II.2
Tabel II.2
Menurut (Henny, 2016) setelah menentukan bobot nilai gap, setiap aspek
Factor.
NCF :
∑ NC (i , s , p)
∑ IC
Keterangan :
Perilaku)
:
NSF :
∑ NS (i, s , p)
∑ IS
Keterangan :
Perilaku)
dihitung nilai total berdasarkan hasil dari core factor dan secondary factor. Berikut
Keterangan :
ranking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan tertentu. Penentuan
Keterangan :
Np : Nilai Perilaku
(x)% : Nilai Persen yang diinputkan
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil
berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan
sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu
permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus
penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah penelitian terkait dengan masalah
karena itu, peneliti melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian
sebagai berikut :
semakin banyak pula orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini
permasalahan. Salah satunya adalah dalam pengisian jabatan yang belum terisi untuk
proses kenaikan jabatan sering mengalami kendala karena pengajuan calon kandidat
yang bisa menempati jabatan tersebut dengan cara pencocokan profil karyawan dan
kinerja karyawan yang sesuai dengan profil jabatan yang ada. Proses Profile
kenaikan jabatan dan perencanaan karir dengan menghitung subkriteria dari setiap
aspek (sikap kerja dan kapasitas intelektual) yang terdiri dari 4 tahapan diantaranya
perhitungan nilai GAP, perhitungan nilai core dan secondary factor dan perhitungan
nilai total dan perankingan. Hasil dari penelitian ini akan menghasilkan suatu bentuk
berupa rekomendasi karyawan dengan nilai tertinggi dari hasil perhitungan metode
dalam pemilihan mekanik terbaik sesuai dengan kriteria pada Toyota Auto2000
Cabang Ciledug. Masalah yang terjadi saat ini Kepala Bengkel mengalami kesulitan
dalam proses rekap hasil penilaian dan pengolahan data penilaian yang hanya
membutuhkan waktu yang lama, dan belum adanya pembobotan kriteria dan
perankingan dari hasil penilaian akhir. Penggunaan sistem penunjang keputusan ini
Sistem ini menggunakan metode Profile Matching untuk menentukan nilai akhir
menjumlahkan bobot dari kinerja pada alternatif untuk keseluruhan atribut. Nilai
yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif itu lebih terpilih. Sehingga
laporan yang dihasilkan adalah laporan ranking dari semua alternatif yang sudah
untuk membuat sistem ini adalah bahasa pemrograman VB.Net dan MySQL sebagai
database serta Microsoft Visual Studio 2008 sebagai tools. Sistem ini diharapkan
perusahaan sehingga hasil laporan data dapat diketahui dengan mudah, dan akurat
nilai data testing terhadap nilai minimum masing-masing variable, merupakan gap
yang kemudian di beri bobot. Bobot setiap variable akan di hitung rata-rata
berdasarkan kelompok variable Core factor (CF) dan secondary Factor (SF).
metode ini, adalah proses akumulasi nilai CF dan SF berdasarkan nilai-nilai variable
Sales adalah kecakapan seorang sales dalam menjual yang meliputi proses dalam
penjualan yang di mualai dari langkah pertama sampai dengan terlaksananya suatu
penjualan. Jadi pengertian sales person atau salesmen di sini adalah individu yang
menawarkan suatu produk dalam suatu proses penjualan. Dalam hal ini terkadang
dihasilkan konsisten, dapat dijadikan acuan untuk memberikan peringkat dari sales
Untuk hasil dari seluruh pengujian dapat dihasilkan bahwa lebih mudah dalam
menentukan sales terbaik, dan menjadi masukan terhadap pihak menajemen dalam
Sistem pendukung keputusan pemberian bonus merupakan hal yang penting bagi
salesman dan sangat berguna untuk perusahaan dalam menentukan keputusan yang
berkaitan dengan salesman di PT. Matakar Kendari. Penilaian kinerja yang
digunakan untuk memacu kinerja karyawan untuk kualitas yang lebih tinggi. Sistem
ini masih dilakukan secara manual, dan belum terkomputerisasi. Hasil penilaian tidak
kriteria bahkan memiliki bobot yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk
dilakukan secara terkomputerisasi dan dapat digunakan pada PT. Matakar Kendari.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode profil pencocokan yang
dapat mengambil keputusan secara efektif dan akurat. PT. Matakar Kendari
pimpinan masih menentukan dengan cara manual tanpa adanya sistem komputer
yang mungkin dapat memberikan data yang akurat dan bisa memberikan keputusan
yang baik dan tepat. Berdasarkan permasalahan tersebut dibutuhkan suatu sistem
untuk mendukung proses pelaksanaan pembuatan keputusan yang lebih objektif dan
A. Sejarah Perusahaan
Didirikan pada tahun 1874 di berlin dan Berkantor pusat di Essen (Jerman) dan
sebesar EUR 12,8 miliar (USD 14,4 miliar) pada tahun 2019. Saham Brenntag
Lantai 17, l. M.T. Haryono Kav. 15,, RT.11/RW.5, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta serta memiliki beberapa kantor
cabang dan Gudang yang terletak di Bekasi, Palembang, bandung, Surabaya, medan,
dan semarang. Brenntag menjual bahan-bahan kimia atau raw material dan memiliki
beberapa bisnis unit yaitu home & personal care, food & nutrition, pharma, coating
indonesia dan paling banyak di divisi sales yang terbagi dalam beberapa bisnis unit.
Didalam tiap-tiap bisnis unit terdiri dari bisnis manajer, manajer, dan sales akun
manajer.
B. Struktur Organisasi
Sumber : Brenntag