Anda di halaman 1dari 3

KULIAH UMUM

“Cyber- Diplomacy dan Perkembangan Hukum Diplomatik dan Konsuler”

Diplomasi adalah seni atau praktek untuk melakukan negoasiasi antara perwakilan
negara negara atau suatu proses antara diplomat yang berada di suatu relasi internasional
secara privat atau public dengan secara damai. Diplomasi bisa sebagai alat untuk negara
dalam bilateral serta multirateral. Definisi Diplomat adalah seseorang yang mewakili
pemerintahan suatu negara di negara asing yang pekerjaan tersebut sebagai negosiasi.

Pergerseran diplomasi ada : Diplomasi Tradisional yang menekankan pada hasilnya


struktur dan proses kemudian ada Diplomasi Modern menekankan berdasarkan agenda.
Diplomasi Modern sering dilakukan pada negara negara Eropa. Diplomasi trasdisional
didasarkan pada struktur formasi setelah terjadi perjanjian Westphalia pada tahun 1648. Ciri
ciri diplomasi tradisional yaitu : mengorganisir sebagian besar secara bilateral, melakukan
dalam kerahasiaan yang dicirikan oleh aturan dan prosedur, kekuatan kecil yang lemah tidak
memainkan peran diplomatic yang signifikan. Diplomasi Modern beroperasi di bawah
monarki konstitusional atau demokrasi. Kemajuan demokrasi karena meningkatnya
kesadaran benar,, tumbuhnya rassa nasionalisme, meningkatnya pentingnya opini public dan
pesatnya perkembangan komunikasi.

Fitur diplomasi baru yaitu :

 Actor utama negara dan non negara


 Aktor non negara seperti IGOs dan NGOs
 Pendirian kedutaan besar tetap di luar negeri
 Keterbukaan yang lebih besar
 Diplomasi multirateral

Bentuk bentuk diplomasi yang berubah seiring waktu dan ruang :

1. Politik Perdamaian
 Tidak mau menghasut kontradiksi yang ada antar negara
 Berbagai konsensi tidak signifilam untuk pihak yang berlawanan
2. Diplomasi Kapal Perang
 Menunjukkan kekuatan untuk mencapai tujuan politik luar negeri
3. Diplomasi Dollar
4. Diplomasi antar jemput
5. Diplomasi Publik
6. Diplomasi Rakyat
7. Diplomasi Perantara
8. Diplomasi Ekonomi
9. Diplomasi Nuklir
10. Diplomasi Digital

Diplomasi Digital yang didefisinikan sebagai penggunaan situs jejaring sosial untuk
mendorong dialog dengan publikn secara online. Diplomasi digital itu mengacu pada
penggunaan alat alat digital dan Teknik untuk melakukan diplomasi sedangkan cyber
diplomasi mengacu pada penggunaan perangkat diplomastik dan pola pikir diplomatic untuk
menyelesaikan masalah timbul dari dunia maya. Munculnya Diplomasi Cyber yaitu di
Estonia pada tahun 2007, serangan itu terdiri dari jaringan computer yang lumpuh karena
peretas yang melumpuhkan sejumlah situs pemerintah dan perusahaan. Dunia maya seperti
halnya dunia fisik, juga memiliki dimensi militer dan strategis serta menuntut negara negara
untuk bekerja sama mengalahkan lawan lawan dunia maya. Serangan di dalam dunia maya
tunduk pada ancaman yang diformulasikan secara strategis, yang melampaui ancaman fisik
biasa. Tindakan diplomatic dalam hubungan internasional merupakan prioritas keamanan
global di dunia yang saling terhubung. Keamanan siber adalah masalah utama dalam
hubungan diplomatic seperti yang didentifikasi oleh Buku Putih Perancis mengenai
Pertahanan dan Keamanan Nasional sebagai pioritas nasional.

Panggilan Paris ditandai dengan keterlibatan banyak actor baik swasta maupun public,
perlunya hukum internasional berlaku otomatis di dunia maya, penempatan Perancis sebagai
pemimpin dalam masalah siber di kancah internasional dibandingkan dengan pemimpin
kekuatan siber lainnya ( misalnya Amerika, Perancis, Israel, Cina, Rusia, Inggris Raya ).
Norma norma sukarela dan tidak mengikat dari perilaku Negara yang bertanggung jawab
dapat mengurangi risiko terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas internasional dan
memainkan peran penting dalam meningkatkan prekdibilitas dan mengurangi risiko salah
persepsi, sehingga berkontribusi pada pencegahan konflik. Negara menekankan bahwa norma
norma tersebut mencerminkan harapan dan standar masyarakat internasional mengenai
perilaku negara dalam penggunaan TIK mereka dan memungkinkan masyarakat internasional
untuk menilai kegiatan negara. Sesuai dengan resolusi Majelis Umum 70/237 dan mengakui
GA 73/27 Negara negara diminta untuk menghindari dan menahan diri dari penggunaan TIK
yang tidak sejalan dengan norma norma untuk perilaku negara yang bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai