7/Jul/2019
PERSONA NON GRATA DALAM HUBUNGAN diplomatiknya bisa putus sehingga tidak ada
DIPLOMATIK DITINJAU DARI KONVENSI WINA lagi perwakilan diplomatic Negara pengirim
1961 PENGESAHAN1 dinegara penerima.
Oleh: Sherly Bengi2 Kata kunci: persona non grata; diplomatic;
wina;
ABSTRAK
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu PENDAHULUAN
untuk mengetahui faktor-faktor Apa sajakah A. Latar Belakang Masalah
yang menjadi dasar negara penerima Seorang perwakilan diplomatik harus
mempersona nongratakan seseorang dan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
bagaiman akibat hukumnya dan bagaimanakah negara penerima. Dalam beberapa kasus ada
pengaruh Persona non grata terhadap juga seorang perwakilan diplomatik yg tidak
hubungan Diplomatik kedua Negara, di mana diterima oleh negara penerima yang disebut
dengan metode penelitian hukum normatif dengan Persona Non Grata. Persona Non Grata
disimpulkanbahwa: 1. Dalam Hubungan adalah sebuah istilah dalam bahasa latin yang
Internasional , faktor-faktor yang mempersona dipakai dalam perkencahan politik dan
nongratakan seseorang terbagi atas 3 faktor diplomasi internasional. Orang-orang yang di
yang pertama apabila : a. calon tersebut sebut Persona Non Grata biasanya tidak boleh
dianggap menganggu hak kedaulatan negara hadir disuatu tempat atau negara. Apabila ia
dimana ia akan di akreditasikan, karna sikap sudah berada dinegara tersebut, maka ia harus
pribadinya juga yang disaksikan; b. Jika diusir dan dideportasi. Menurul pasal 9
menunjukkan rasa permusuhan terhadap Konvensi Wina 1961 tentang diplomatik, negara
rakyat maupun lembaga di negara tempat penerima dapat menyatakan status persona
dimana ia akan di akreditasikan; c. Jika ia non grata kapan saja tanpa harus menjelaskan
menjadi pokok permasalahan dinegara alasan keputusannya.3 Pasal 29 Ayat 1 Konvensi
penerima dan di negara akreditasi tersebut Wina 1961 Mengatakan “Orang agen
tidak mau memberikan kepada calon tersebut diplomatic tidak dapat diganggu gugat
kekebalan-kekebalan sebagai calon duta besar. (inviolabel). Ia tidak dapat
Berdasarkan Konvensi Wina 1961 tentang dipertanggungjawabkan dalam bentuk apapun
Hubungan Diplomatik dikatakan bahwa dari penahanan atau penangkapan. Negara
seseorang bisa dipersona nongratakan oleh penerima harus memperlakukannya dengan
Negara penerima tanpa harus memberikan hormat dan harus mengambil semua langkah
alasan. Jadi apabila seseorang memasuki suatu yang tepat untuk mencegah setiap serangan
Negara dengan tujuan tertentu dan oleh terhadap badannya, kebebasannya atau
Negara penerima dianggap dapat merugikan martabatnya.
negaranya, maka orang tersebut dapat
dipersona non gratakan dan tidak boleh B. Rumusan Masalah
melaksanakan aktifitas dinegara tersebut dan 1. Faktor-faktor Apa sajakah yang menjadi
harus meninggalkann Negara tersebut dalam dasar negara penerima mempersona
jangka waktu yang ditentukan. 2. Dan untuk nongratakan seseorang dan bagaiman
pengaruh hubungan kedua negara penerima akibat hukumnya ?
dan pengirim Ketika, seorang perwakilan 2. Bagaimanakah pengaruh Persona non
diplomatic mengalami personan non grata oleh grata terhadap hubungan Diplomatik
Negara penerima maka akan terjadi kedua negara?
kesenjangan atau konflik dalam hubungan
diplomatic antara kedua Negara. Apabila kedua C. Metode Penelitian
Negara tidak mencapai kesepakatan bersama Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini
untuk melakukan perdamaian maka hubungan dilakukan dengan pendekatan yuridis
normative.
1 Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing: Dr. Tommy F.
PEMBAHASAN
Sumakul ,S.H., M.H; Max Sondakh, S.H., M.H
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM:
15071101072 3https://id.mwikipedia.org/wiki/Persona_non_grata
5
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
dan fungsi dalam Era Dinamika Global, Bandung: Alumni, 8 http://brainly.co.id/tugas/13871884 di Unduh 14 Juli
2005. 2019 Pukul 22.50 WITA
6
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
7
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
10 https:/id.m.wikipedia.org/wiki/Persona-non-grata.html, 11 https:/id.m.wikipedia.org/wiki/Contoh-Persona-non-
Di Undiuh 28 Mei 2018 grata.html, Di Unduh 28 Mei 2018
8
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
Malaysia adalah berdasarkan kegiatan yang bahwa dari anggota lainnya dari staf
memicu protes dari komunitas Muslim di misi tidak dapat diterima. Dalam hal
Malaysia dandapat merugikan kepentingan seperti ini, negara pengirim, sesuai
nasional negara Malaysia. dengan mana layak, harus memanggil
3. Staf Kedutaan 17 Negara oleh Pemerintah orang tersebut atau mengakhiri fungsi-
SuriahHoula, kota kecil di daerah pedesaan fungsinya di dalam misi. Seseorang
pertanian miskin di provinsi Homs dapat dinyatakan persona non grata
Suriahmenjadi perhatian dunia, setelah atau tidak dapat diterima sebelum
terjadi tragedi pembantaian lebih dari 100 sampai didalam teritorial negara
orang penduduksipil oleh militer pada Jumat penerima.
25 Mei di tahun 2012. Kemarahan dunia 2. Jika negara pengirim menolak atau
muncul karena mayoritaskorban adalah gagal di dalam suatu periode waktu
wanita dan anak-anak yang dibunuh dengan yang pantas untuk melaksanakan
cara sangat kejam. Ada bukti kewajibannya dibawah ayat 1 pasal ini,
kuatmilisi shabbihayang pro pemerintah negara pengirim boleh menolak untuk
terlibat dalam pembantaian tersebut. mengakui orang tersebut sebagai
Pemantau PBBmenemukan bukti-bukti anggota misi.
keterlibatan militer berupa peluru artileri, Pasal tersebut hanya mengatur bahwa
tank, termasuk bangunanyang hancur oleh seorang pejabat diplomat dapat dinyatakan
senjata berat dalam tragedi Houla. Kecaman sebagai non acceptable atau persona non grata
dan kemarahan dunia atastragedi Houla saja, tanpa adanya suatu pengaturan mengenai
diikuti dengan pengusiran negara-negara hukuman bagi seorang utusan negara atau
Barat terhadap para diplomat Suriah. diplomat yang melakukan pelanggaran. Ada
Dan dalam kasus ini staf pejabat dua dasar prisip yang dipakai untuk
diplomat 17 negara (termasuk menyatakan diplomat diusir atau dipersona
pejabat diplomatAmerika Serikat) yang non-gratakan yaitu apa yang timbul dari
di Persona Non-Grata-kan oleh Pemerintah kelemahan pribadi, yang disebabkan oleh
Suriah tidak ada yang melanggar ketiga aturan perbuatan kejahatan atau kelakuan anti sosial;
tersebut. Oleh karena itu, menurut analisis dan sengaja melakukan tindakan-tindakan
penulis, pendeklarasian Persona Non- bermusuhan terhadap keamanan atau
Grata terhadap staf pejabat diplomat 17 negara kepentingan negara, yang dilakukan dibawah
oleh Pemerintah Suriah adalah tidak berdasar selimut kekebalan diplomatik. 14 Dan akibat
(sesuai dengan apa yang diatur dalam Konvensi hukumnya maka diplomat tersebut akan
Wina Tahun 1961 mengenai Hubungan dipulangkan di Negara asalnya dengan waktu
Diplomatik) dan juga bertentangan dengan yang sudah ditentukan.
kepatutan terhadap hukum kebiasaandalam Garis besar implikasi misi diplomatik
praktik negara-negara terhadap aturan hukum terhadap diplomat yang bersangkutan bila
internasional. ditinjau dari aturan hukum internasional adalah
B. Akibat Hukum Persona Non Grata sebagai berikut : 15
Perlu juga diketahui, negara penerima tanpa 1. Pejabat diplomatik dapat dikenai persona
harus menjelaskankeputusannya, dapat non grata. Apabila pejabat diplomatik tersebut
memberitahu negara pengirim bahwa telah melakukan suatu pelanggaran hukum di
perutusannya itu personan non grata. 12 Hal negara pemerima.
tersebut dalam pasal 9 Konvensi Wina 1961 2. Jka tindak pidana yang dilakukan oleh
yang berbunyi demikian: 13 seorang diplomat, dalam praktek internasional,
1. Negara penerima boleh setiap saat dan akan berpengaruh pada tidak diwenangkannya
tanpa harus menerangkan hak kekebalan dan hak istimewa diplomatiknya
keputusannya, memberitahu negara untuk semetara waktu kepada pejabat
pengirim bahwa kepala misinya atau
14C.S.T.Kansil dan Christine S.T. Kansil, 2002. Modul
12 J.G Starke, 2008. Pengantar Hukum Internasional. Hukum Internasional. Jakarta:Djambatan,hlm. 101..
Jakarta: Sinar Grafik, hlm. 566.
13Lihat Pasal 9 Konvensi Wina 1961. 15Ibid.
9
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
diplomatik tersebut seperti hak kekebalan dari Dan dibawah ini adalah ada beberapa faktor
pencabutan kekebalan. Maksudnya jika seorang yang dapat dikatakan seseorang dipersona non
pejabat diplomatik membuat kesalahan, maka gratakan: 17
negara penerima sementara dapat menahan. 1 Jika calon tersebut dianggap menganggu
Walaupun kemudian ia harus dikirim pulang hak kedaulatan negara dimana ia akan di
kembali ke negerinya. akreditasikan, karna sikap pribadinya
Salah satu pengaruhnya pada hak kekebalan juga yang disaksikan;
dan hak istimewa diplomatik yang melekat 2. Jika menunjukkan rasa permusuhan
pada diri pejabat diplomatik tersebut akan terhadap rakyat maupun lembaga di
menyebabkan terjadinya penanggalan hak negara tempat dimana ia akan di
kekebalan dan hak istimewa seorang pejabat akreditasikan;
diplomat tersebut atau secara otomatis akan 3. Jika ia menjadi pokok permasalahan
hilang atau lenyapnya hak-hak. dinegara penerima dan di negara
Ketentuan mengenai persona non grata akreditasi tersebut tidak mau
terdapat dalam pasal 9 Konvensi Wina 1961 memberikan kepada calon tersebut
tentang Hubungan Dipomatik (Vienna kekebalan-kekebalan sebagai calon duta
Convention 1961 on Diplomatic Relations). besar.
16
Pasal 9 ayat (1) Konvensi Wina 1961 tentang Sedangkan Menurut Jean d’Aspremont ada
Hubungan Diplomatik (Vienna Convention 1961 dua faktor yang menyebabkan pernyataan
on Diplomatic Relations) persona non grata negara penerima terhadap
menyatakan: “The receiving state may at diplomat negara pengirim:
any time and without having to explain its 1. Pertama; tingkah laku pribadi diplomat itu
decision, notify the sending state that the head sendiri. Pernyataan persona non grata
of the mission or any member of the diplomatic tersebut muncul karena diplomat yang
staff of the mission is persona non grata or that bersangkutan melanggar hukum negara
any other member of the staff of the mission is penerima dan melakukan kegiatan-kegiatan
not acceptable. In any such case, the sending yang bersifat subversif dan intervensi yang
state shall, as appropriate, either recall the merugikan negara penerima misalnya
person concerned or terminate his functions melakukan spionase, terorisme atau
with the mission. A person may declare non perdagangan narkotika dan obatobatan
grata or not acceptable before arriving in the berbahaya serta ikut campur dalam urusan
territory of the receiving state.” dalam negeri negara penerima.18
Dari ketentuan pasal 9 (1) di atas, ada 3 hal 2. Kedua; tingkah laku atau tindakan negara
yang dapat disimpulkan; pertama, negara pengirim. Dalam hal ini, negara penerIma
penerima dapat sewaktu-waktu menyatakan menggunakan persona non grata sebagai
seorang diplomat dari negara pengirim persona bentuk ketidaksepahaman dengan negara
non grata; kedua, negara penerima tidak pengirim mengenai masalah yang bersifat
berkewajiban memberikan alasan persona non politis. Jadi, negara penerima menyatakan
grata; ketiga, negara penerima dapat diplomat negara pengirim persona non grata
menyatakan seorang diplomat negara pengirim disebabkan oleh tingkah laku atau tindakan
persona non grata bahkan sebelum diplomat negara pengirim bukan karena ketidaksukaan
tersebut sampai di negara penerima. negara penerima terhadap pribadi diplomat
Pernyataan persona non grata negara penerima tersebut.19
terhadap diplomat negara pengirim merupakan Berdasarkan penjelasan diatas dapat
tindakan diskresi (discretionary act). disimpulkan bahwa secara tertulis faktor-faktor
Oleh sebab itu negara penerima diberi Persona Non Grata tidak dicamtumkan dalam
kebebasan untuk menentukan alasan-alasan
penyebab pernyataan persona non grata
17 http://id.mwikipedia.org/wiki/persona-non-gratadi
terhadap diplomat negara pengirim.
Unduh 30 April 2019 Pukul 21.00 WITA
18 Jean d’Aspermont, Persona Non Grata, dalam Max
10
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
Konvensi Wina 1961 tetapi secara tersirat dapat menyangkut hubungan diplomatik antar
diklasifikasikan. negara. 22
1. Petugas-petugas yang berada perwakilan
C. Pengaruh Persona Non Grata Terhadap diplomatik menurut konvensi wina 1961
hubungan Diplomatik kedua Negara pasal 1 adalah:
Diplomasi menurut Ernest Satow adalah a. Anggota Misi adalah kepala misi dan
pemakaian dari kecerdasan atau akal dan anggota-anggota staf misi;
kebijaksanaan terhadap sesuatu kelakuan dari b. Kepala Misi adalah orang yang diberi
pada hubungan dinas antara pemerintah- tugas oleh negara pengirim dengan tugas
pemerintah dari negara-negara merdeka, untuk bertindak didalam kapasitasnya,
kadang-kadang diperuas juga didalam sebagai kepala misi. Kepala misi ini
hubungan antara pemerintah dengan negara disebut sebagai Agen Diplomatik
asal, secara lebih singkat dikatakan kelakuan (Diplomatic Agent);
dari pada kewajiban atau tugas anatara negara c. Anggota-anggota Staf Misi adalah
dengan maksud damai. 20 . Sir Ernest Setow anggota-anggota staf diplomatik,
memberikan batas definisi diplomasi yaitu anggota-anggota staf administrasi dan
sebagai keterampilan dan ketangkasan didalam teknik, dan anggota staf pelayanan misi;
perlakuan dari pada pegulan internasional dan d. Anggota Staf Diplomatik adalah anggota-
perundingan. Menurut Oxford english anggota staf misi yang mempunyai
dictionary, pengertian-pengertian diplomasi tingkatan diplomatik, disebut juga
sebagai berikut: sebagai agen diplomatik.
a. Diplomasi adalah pengendalian serta e. Agen Diplomatik adalah kepala misi
pemeliharaan hubungan-hubungan seorang anggita staf misi diplomatik;
internasional. f. Anggota Staf Teknik dan Administrasi
b. Diplomasi adalah cara dari pada adalah anggota-anggota staf misi yang
pengendalian serta pemeliharaan dipekerjakan didalam pelayanan teknik
hubungan internasional oleh para duta dan administrasi dari misi.
besar dan duta. g. Anggota Staf Pelayanan adalah anggota-
c. Diplomasi adalah pekerjaan ataupun anggota staf misi didalam pelayanan
pengetahuan serta kebijaksanaan domestik dari misi.
seorang diplomat.21 h. Pribadi Pelayanan adalah orang yang
Berdasarkan pengertian dan definisi diatas, didalam pelayanan domestik dari
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat seorang anggota misi dan yang bukan
beberapa faktor penting yang harus dimiliki pegawai negara pengirim misi. Gedung
hukum diplomatik yaitu antara lain : (1) Adanya Misi adalah bangunan atau bagian dari
hubungan antar bangsa untuk merintis kerja bangunan dan tanah yang
sama dan persahabatan, (2) Hubungan tersebut mendukungnya, tanpa memandang
dilakukan melalui pertukaran misi diplomatik pemiliknya, dipergunakan untuk tujuan-
termasuk para pejabatnya, (3) Para pejabat tujuan misi termasuk tempat kediaman
diplomatik harus diakui statusnya sebagai agen kepala misi. 23
diplomatik, dan (4) Agar para diplomat itu
dapat melakukan tugas dan fungsinya secara 2. Tujuh asas hukum diplomatik menurut
efisien, mereka perlu diberikan kekebalan dan Masyur Effendi, yait8 sebagai berikut :
keistimewaan yang didasarkan atas aturan- a. Asas persamaan, persaudaraan, dan
aturan dalam kebiasaan hukum internasional perdamaian, hal ini tersirat dalam
serta perjanjian-perjanjian lainnya yang Pembukaan Konvensi Wina Tahun 1961;
b. Asas penghormatan atas perbedaan
antar negara, hal ini tersirat dalam
20Ernest Satow, Guide to Diplomacy Practice, 1957 22Syahmin AK, Suatu Pengantar Hukum Diplomatik, PT.
21Simpson, John; Weiner, Edmund (1989). Oxford english Armico Bandung, 1998, hal.13
dictionary , second, London: Oxford University 23ibid
11
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
Pembukaan Konvensi Wina Tahun 1961 disampaikan kepada Kuasa Usaha Kedutaan
alinea II; Besar Uni Soviet di London.
c. Asas penghormatan atas wakil-wakil Contoh kasus Hubungan diplomatik kedua
negara dengan titik berat pada Negara ketika di Persona Non Gratakan :
penghormataan pada kedaulatan negara 1. Pada tahun 1995 Inggris menyatakan
masing-masing , hal ini terurai dalam seorang atase di kedutaan besar Iraq
naskah Pembukaan Konvensi Wina Tahun persona non grata karena dituduh
1961 alinea IV; mengumpulkan informasi untuk
d. Asas penghormatan atas dasar adat direktorat intelijen tentang mahasiswa-
kebiasaan Internasional, hal ini dalam mahasiswa yang menentang rezim
naskah Pembukaan Konvensi Wina Tahun Saddam Hussein. Pada tahun 1999
1961 alinea V; Republik Demokratik Kongo menyatakan
e. Asas kehendak bersama, asas ini seorang diplomat Inggris persona non
ditegaskan dalam Pasal 2 Konvensi Wina grata karena spionase. Dalam hal ini,
Tahun 1963; negara penerima menggunakan persona
f. Asas tidak dapat digugat-gugatnya non grata sebagai bentuk
(inviolabilitas) perwakilan dari masing ketidaksepahaman dengan negara
negara, hal ini tercermin. pengirim mengenai masalah yang bersifat
politis.25
Berikut tata cara Pembukaan hubungan 2. Inilah yang terjadi dalam kasus Duta
diplomatik. Menurut pasal 2 Konvensi Wina Besar Toto Riyanto. Penolakan Brazil
1961 : “ pembukaan hubungan diplomatik terhadap Duta Besar Toto Riyanto
antara negara-negara dan pengadaan misi bersifat politis terkait eksekusi mati
diplomatik tepatnya dilakukan timbal balik.” warga negara Brazil oleh pemerintah
Persetujuan timbal balik untuk membuka Indonesia. Ketidaksukaan Brazil tersebut
hubungan diplomatik ini dapat dilakukan bukan kepada pribadi Duta Besar Toto
dengan cara : Riyanto melainkan kepada kebijakan
(a) Memberi perjanjian pembukaan hubungan pemerintah Indonesia yang
diplomatik. melaksanakan hukuman mati terhadap
(b) Mendeklarasikan bersama. Hal ini dilakukan warganya.
apabila antara kedua kepala negara bertemu 3. Contoh lain adalah ketika Inggris
baik dalam suatu kunjugan resmi di salah menyatakan persona non grata dan
satu negara atau sela-sela suatu pertemuan mengusir empat diplomat Rusia sebagai
resmi atau tempat lain. 24 respon atas penolakan Rusia untuk
Apabila kedua negara telah sepakat untuk mengekstradisi Andrey Lugoyov untuk
membuka hubunganPersona Non- diadili di Inggris karena pembunuhan
Gratasebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (1) Alexander Litvinov yang tewas dengan
Konvensi Wina Tahun1961, memang cara diracun pada tahun 2007 di London.
merupakan salah satu jawaban yang disediakan Dengan demikian, tidak ada ketentuan
ketika terjadi permasalahandiplomatik antara Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan
negara penerima dan pengirim. Untuk Diplomatik (Vienna Convention 1961 on
penggunaannya pernah dilakukan oleh Inggris Diplomatic Relations) yang dilanggar oleh
ketika negara tersebut meminta agar Kedutaan Brazil. Namun dari sisi diplomasi tindakan
Besar Uni Soviet memulangkan seratus lima Brazil tidak lazim dan melanggar tata
anggotanya, ditambah dengan permintaan krama berdiplomasi sebab Brazil
pemu-langan atas nama-nama yang dianggap membatalkan prosesi penyerahan surat
Inggris melakukan praktik spionase yang terang kepercayaan (letter of credence) Duta
dicantumkan Inggris dalam Aide Memorie yang Besar Republik Indonesia pada saat
25 http://www.yourarticlelibrary.com/inter national-
24Setyo Widagdo dan Hanif Nur Widhiyanti, 2008. Hukum politics/international-moralityrole-of-international-
Diplomatik dan Konsuler, Malang: Bayumedia Publishing, morality-ininternational-politics/48485/ di Unduh 5
hal. 56 September 2019 pukul 20.00 WITA
12
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
proses protokoler sudah berjalan dan dengan negara lain dimaksud dalam pengertian
Duta Besar Republik Indonesia telah yuridis, maksudnya karena hukumlah baik
berada di Istana Kepresidenan Brazil. hukum nasional maupun hukum internasional
Tindakan Brazil tersebut juga beresiko mengakui adanya kekuasaan dan kewenangan
merusak hubungan Indonesia-Brazil yang tersebut. Sedangkan mengenai pernyataan
telah lama terjalin dan saling yang berkenaan dengan kriteria atau ukuran
menguntungkan. tentang kemampuan untuk mengadakan
Persona Non-Grata semacam ini, pada hubungan dengan negara-negara lain, tidak ada
prakteknya akan menimbulkan reaksi ketentuan yang jelas dan pasti. Berkaitan
pembalasan dari negara yang perwakilan dengan pengakuan suatu negara diakui secara
diplomatiknya di persona non-gratakan de jure sedangkan negara lain mengakuinya
Sehingga akan menimbulkan masalah, dan secara de facto, hanyalah pengecualian saja
bukan tidak mungkin ketegangan politik, dan merupakan hal yang luar biasa. Namun
bahkan dapat menjadi konflik yang dalam studi-studi hubungan
berkepanjangan yang menimbulkan hubungan internasional pada umumnya, maka diajarkan b
kedua negara menjadi renggang baik dalam ahwa pengakuan suatu Negara
pertemuan-pertemuan tingkat tinggi, maupun terhadap Negara lain ituharus memenuhi dua
pertemuan-pertemuan resmi keduanegara di criteria, yakni pengakuan secara de jure
ajang konferensi-konferensi yang di adakan (hukum) terhadap negara yang diakuinya, dan
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. pengakuan secara de facto(kenyataannya)
Namun sekali lagi ditegaskan bahwa untuk bahwa negara tersebut memangada secara
menjadi suatu Negara yang berdaulat dalam jelas dan nyata. 27 Setelah negara kemudian
praktiknya memerlukan pengakuan bagi telah memenuhi unsur-unsur negara dan telah
negara lain. Karena Persona Non Grata di menjadinegara yang sah, suatu negara dalam
tingkat internasional adalah suatu kelaziman menyelenggarakan hubungan dengan negara
apabila suatu Negara yang terlebih dahulu eksis lain pastinya memerlukan penghubung.
memberikan pengakuan atas keberadaan Penghubung tersebut diwujudkan dengan cara
Negara atau pemerintahan yang lebih muda membuka hubungan diplomatik dan
usianya. Oleh karena itu suatu negara agar menempatkan perwakilan diplomatiknya
benar- benar bisa melakukan hubungannya kepada negara-negara yang ia ajak untuk
dengan negara lain secara baik (baik hubungan melakukan hubungan tersebut.
bilateral maupun hubungan multilateral) dalam Wakil-wakil diplomatik yang dikirim
bidang perdagangan, pendidikan, pertukaran membawa misi-misi diplomati dan harus
budaya,dan sebagainya, maka terlebih dahulu memahami betul instrumen-instrumen
harus menjadi suatu negara yang sah dengan internasional yang berhubungan dengan
salah satusyaratnya yaitu diakui oleh negara tugasnya, salah satunya Konvensi Wina Tahun
lain yang terlebih dahulu sudah menjadi suatu 1961. Karena jika melanggar hal-hal yang
negara. Aturan hukum internasional yang sifatnya merugikan negara tempat dimana
disediakan masyarakat internasional dapat di ia ditugaskan maka diplomat tersebut dapat
pastikan berupa aturan tingkah laku yang harus saja dipersona non grata-kan.
ditaati oleh negara apabila mereka saling Persona non grata adalah sebuah istilahdalam
mengadakan hubungan kerjasama.26 bahasa Latin yang dipakai dalam perkancahan
Oleh karena itu praktek spionase juga harus politik dan diplomasi internasional.
dipahami sebagai suatu pelanggaran terhadap
hubungan diplomatik suatu negara, ini PENUTUP
dikarenakan praktik spionase dilarang dan A. Kesimpulan
pelarangannya tersebut di atur dalam suatu 1. Dalam Hubungan Internasional , faktor-
perjanjian internasional yang telah di sepakati faktor yang mempersona nongratakan
bersama-sama yakni Konvensi WinaTahun 1961. seseorang terbagi atas 3 faktor yang
Kemampuan untuk mengadakan hubungan pertama apabila : a. calon tersebut
13
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
14
Lex Et Societatis Vol. VII/No. 7/Jul/2019
15