Anda di halaman 1dari 9

Analisis Istihsan Konten #Logindiclosethedoor Upaya

Toleransi Antar Umat Beragama pada Kalangan


Generasi Z DKI Jakarta

Disusun Oleh :

Nama Peneliti : 1. Hanifah Safinatus


Sakinah
2. Haidar Hamim
Mohammad
Bidang Penelitian : Ilmu keagamaan Islam
Jenjang : Madrasah Aliyah (MA)
Nama Pembimbing : Hasanuddin,M.Ag.

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


DIREKTORAT KSKK MADRASAH
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Madrasah Aliyah Negeri 11 Jakarta


2023
Judul
Analisis Istihsan Konten #Logindiclosethedoor Upaya Toleransi Antar Umat Beragama Pada
Kalangan Generasi Z DKI Jakarta

Bidang Penelitian
Ilmu Keagamaan Islam

Nama Peneliti
1. Hanifah Safinatus Sakinah
2. Haidar Hamim Mohammad
Asal Madrasah
MAN 11 Jakarta Selatan

Latar Belakang Masalah


Indonesia hidup dalam semboyan nasional "Bhineka Tunggal Ika", namun penggunaan med
ia sosial seringkali digunakan untuk perilaku intoleran yang mengancam kerukunan di masyarakat.
Penolakan gereja HKBP Maranatha di Cilegon menjadi contoh kasus intoleransi yang terjadi di Indo
nesia. termasuk DKI Jakarta. dengan total luas sekitar 661,52 km2 dan populasi lebih dari 10 juta ji
wa pada tahun 2020. Meski terdapat pertumbuhan penduduk yang signifikan, tidak dapat dipungkiri
bahwa kasus intoleransi dapat terjadi di Jakarta, sebagai generasi Z yang hidup di zaman yang sud
ah berkembang, kita harus menolak sikap intoleran baik secara langsung maupun melalui media so
sial.
Sudah banyak kampanye dan orang-orang yang menyuarakan untuk meninggalkan sikap int
oleran ini di zaman generasi Z. Dalam artikel "Meet Generation Z; The Second Generation Within th
e Giant Millennial Cohort" yang berdasarkan penelitian longitudinal 2003-2013, ditemukan lima kara
kteristik dari Generasi Z. Salah satunya adalah kemampuan terhubung secara virtual melalui intern
et. Karakteristik ini menunjukkan kecenderungan Generasi Z yang melekat pada teknologi. Dengan
perkembangan yang terus berlanjut ini bisa memudahkan kita. Kita dapat menyebarkan kebaikan m
elalui pembuatan konten di media sosial, seperti tren konten toleransi #logindiclosethedoor yang dib
uat oleh generasi Z. Konten ini berisi obrolan antara Habib Jafar dan Onad yang membahas perbed
aan faham dan keberagaman dengan fokus pada pandangan Islam.
Para ulama dan fuqaha dalam memecahkan masalah hukum agama menggunakan dalil sya
ra seperti Al-Quran, Hadis, Ijma, dan Qiyas. Mereka juga menggunakan metode istimbat hukum sep
erti Ijma, Qiyas, Istihsan, dan lain-lain. Namun, terdapat perbedaan pendapat dalam penggunaan m
etode Istimbat hukum, seperti penggunaan Istihsan. Kalangan Hanafiyah membolehkan penggunaa
n Istihsan, tetapi kalangan Syafiiyah menentang keras karena dianggap hanya didasari oleh hawa n
afsu. Meskipun begitu, secara substantif, para ulama tetap menggunakannya dalam istimbath huku
m, bahkan Imam Syafîi dan pengikutnya juga menggunakan Istihsan dalam beberapa hal meskipun
mereka menolaknya sebagai dalil syara.
Dalam hukum agama, muncul banyak persoalan baru seiring perkembangan teknologi, term
asuk media sosial. Para da'i perlu beradaptasi dengan generasi Z yang hidup bersama mereka dan
memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan agama dengan mudah. generasi yang sudah terbi
asa hidup dengan teknologi, pola pikir dan karakteristik yang menonjol dan modern, mengutip dari a
rtikel Ryan Jenkins (2017) berjudul “Four Reasons Generation Z will be the Most Different Generati
on” menyatakan bahwa Gen Z memiliki harapan, preferensi, dan perspektif kerja yang berbeda sert
a dinilai menantang bagi organisasiPara da’i saat ini menghadapi tantangan dalam berdakwah di er
a digital. Influencer atau content creator menjadi salah satu cara berdakwah yang populer di kalang
an muda, contohnya podcast #logindiclosethedoor yang membahas toleransi beragama antara Habi
b Jafar dan Onad. Toleransi beragama penting untuk mencegah konflik dan perpecahan di masyara
kat generasi Z.
Sehingga dari latar belakang di atas peneliti mengajukan penelitian ini dengan judul “Analisis
Istihsan Konten #LOGINDICLOSETHEDOOR upaya toleransi antar umat beragama pada kalangan
generasi Z DKI Jakarta”

Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian


Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis Istihsan terhadap konten #Logindiclosethedoor sebagai upaya
toleransi antar umat beragama pada kalangan generasi Z di DKI Jakarta?

2. Bagaimana pengaruh konten #LogInDiCloseTheDoor terhadap upaya toleransi


antar umat beragama pada kalangan generasi Z di DKI Jakarta?

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui analisis istihsan terhadap konten #LogInDiCloseTheDoor sebagai upaya
toleransi antar umat beragama pada kalangan generasi Z di DKI

2. Untuk mengetahui pengaruh konten #LogInDiCloseTheDoor sebagai upaya toleransi antar umat
beragama pada generasi Z di DKI Jakarta
Manfaat Penelitian
Adapun dilakukannya penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk menambah
wawasan pengetahuan mengenai perbedaan dan keberagaman, dan pentingnya berupaya
mewujudkan toleransi dalam keragaman bangsa Indonesia, dalam kacamata istihsan pada
kalangan generasi Z

Kajian Teori
A. Istihsan
Dikutip oleh jurnal repository UIN Jakarta Vol 13 no 1 tahun 2023. Pengertian Istihsan Secara
etimologi, Istihsan adalah ‫عد الشئ حسنا‬, yaitu menganggap sesuatu baik. Istihsan sebagai metode

dalam berijtihad adalah termasuk dalil hukum yang masih diperselisihkan penggunaannya di
kalangan ulama usul. Perbedaan pendapat dalam penggunaannya bukan hanya disebabkan
oleh perbedaan dalam mengartikannya, tetapi memang berbeda dalam menempatkannya
sebagai suatu dalil yang berdiri sendiri.

B. #LogIndiCloseTheDoor
#Logindiclosethedoor adalah Program Youtube milik Deddy Corbuzier dengan tema toleransi
dalam beragama. konten ini menghadirkan host dan bintang tamu dari berbagai agama,seperti
Habib Jafar (Islam) dan onad (Katolik), serta tamu undangan lainnya dari kalangan pendeta
dan bante. Konten ini mengusung harapan agar agama Islam dapat menjadi rahmat bagi
seluruh alam semesta

C. Toleransi

Dikutip oleh jurnal UIN sultan syarif kasim vol 20 tahun 2013.Toleransi secara bahasa berasal
dari Bahasa Inggris “Tolerance” yang berarti membiarkan. Dalam Bahasa Indonesia diartikan
sebagai sifat atau sikap toleran, mendiamkan membiarkan (KBBI, 1989:955). Dalam Bahasa
Arab kata toleransi (mengutip kamus Al-munawir disebut dengan istilah tasamuh yang berarti
sikap membiarkan atau lapang dada

D. Generasi Z

Dikutip oleh journal prasetiya mulya Vol 35 No 2(2021) Gen Z adalah mereka yang lahir setelah
tahun 1995(Brown,2020; Francis dan Hoefel,2018;Linnes & Metcalf, 2017), atau seringkali
disebut dengan generasi pasca-milenial. Gen Z dikenal sebagaigenerasiyang kreatif dan
inovatif.
Tinjauan Pustaka / Peneliti Terdahulu
Tinjauan pustaka berfungsi untuk memetakan letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang sudah ada sebelumnya. Dalam tinjauan pustaka ini sejumlah literatur terkait dengan topik
penelitian ini dikaji dan dievaluasi. Kajian tentang pemanfaatan perpustakaan dan kemandirian
belajar sudah banyak dikaji dalam penelitian sebelumnya.
1. Hasna Aliya Milkiya “Analisis Istihsan Menonton Tiktok Konten Dakwah DI Kalangan Santri
Putri Pesantren Bustanul Wildan Cileunyi Kapubaten Bandung” Penelitian ini diterbitkan oleh
journal stai aljawami pada tahun 2021 Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif berdasarkan penelitian dan pembahasan adalah disimpulkan bahwa menonton
tiktok melahirkan kemaslahatan dan kemafsadatan bagi penggunanya. Kemafsadatan yang
dapat menjerumuskan pada jurang kemaksiatan, dan kemaslahatan yang bisa mendatangkan
pahala bagi penggunanya. Menonton tiktok konten dakwah masuk pada hukum Istihsan yang
berarti sesuatu yang baik dan tidak bertentangan dengan Hukum Islam.

2. Leryani Mince Maria “Persepsi Generasi Z Terhadap Toleransi Beragama di Media Sosial”
Manuain dalam jurnal Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial tahun 2022 menunjukkan
bahwa persepsi generasi Z terhadap toleransi beragama di media sosial rata-rata berada
pada kategori cukup sebesar 64,1%. Hasil data kualitatif menunjukkan bahwa generasi Z
toleran terhadap perbedaan, namun sikap intoleran dapat muncul dipengaruhi oleh faktor
internal seperti pengalaman hidup bersama yang berbeda dan pemahaman terhadap ajaran
agama. Generasi Z cenderung memiliki persepsi positif mengenai toleransi beragama dengan
menghayati nilai-nilai kebangsaan. Dalam menggunakan media sosial, mereka lebih
mengedepankan identitas kebangsaan dan merespons orang-orang dengan keyakinan
berbeda secara positif. Oleh karena itu, institusi atau lembaga pendidikan perlu
mengembangkan kurikulum yang menjawab kebutuhan masyarakat akan toleransi beragama
dan mengedukasi sikap toleran dalam penggunaan media sosial secara bijak. Leryani Mince
Maria “Persepsi Generasi Z Terhadap Toleransi Beragama di Media Sosial” Manuain dalam
jurnal Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial tahun 2022 menunjukkan bahwa persepsi
generasi Z terhadap toleransi beragama di media sosial rata-rata berada pada kategori cukup
sebesar 64,1%. Hasil data kualitatif menunjukkan bahwa generasi Z toleran terhadap
perbedaan, namun sikap intoleran dapat muncul dipengaruhi oleh faktor internal seperti
pengalaman hidup bersama yang berbeda dan pemahaman terhadap ajaran agama.
Generasi Z cenderung memiliki persepsi positif mengenai toleransi beragama dengan
menghayati nilai-nilai kebangsaan. Dalam menggunakan media sosial, mereka lebih
mengedepankan identitas kebangsaan dan merespon orang-orang dengan keyakinan
berbeda secara positif. Oleh karena itu, institusi atau lembaga pendidikan perlu
mengembangkan kurikulum yang menjawab kebutuhan masyarakat akan toleransi beragama
dan mengedukasi sikap toleran dalam penggunaan media sosial secara bijak.

Metode Penelitian
1. Metode yang Digunakan
Dalam Penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode gabungan antara metode kuantitatif
dan metode kualitatif atau pendekatan mixed-method. Pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner.selanjutnya untuk memperkuat dan
mengecek validitasi data hasil kuesioner tersebut maka dilengkapi dengan wawancara
kepada informan yang memahami masalah yang diteliti.

2. Tenik dan Alat Pengumpulan Data


1. Kajian Teori

Kajian Pustaka yaitu data didapat melalui kajian beberapa literatur yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas, dari rujukan teoritis yang relevan dengan membaca buku-
buku/majalah, jurnal,atau sumber data lainnya yang berkaitan dengan Toleransi Beragama
di kalangan generasi Z.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan membuat


sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab . Hasil dari angket
tersebut akan memberikan informasi kepada pembaca terkait jawaban dari
responden. Data yang dikumpulkan nantinya akan berhubungan dengan Analisis
istihsan dari menonton konten #LogInDiCloseTheDoor. Jenis angket yang dipakai
pada penelitian ini adalah angket langsung. Peneliti memanfaatkan fitur formulir
digital (Google form) sehingga memudahkan peneliti dalam mendapatkan informasi
terkait masalah intoleransi. Kuesioner disebarkan untuk seluruh Generasi Z yang
berada di DKI Jakarta

3. Wawancara Mendalam
Wawancara Mendalam, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menyiapkan
pertanyaan yang sudah dibuat tanya jawab oleh peneliti. Wawancara ini dapat dilakukan
melalui video conferenc kepada pihak-pihak yang terkait untuk melengkapi data-data
analisis.

4. Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel)


Ahli Fiqih dan Generasi Z di DKI Jakarta

5. Rencana Analisis Data


Analisis adalah kegiatan seusai data terkumpul dari semua responden atau suber data
lainnya.Proses menemukan dan menyusun data yang didapat secara sistematis. Data
yang diperoleh nantinya akan diolah dan dianalisis. Tujuannya untuk menyederhanakan
data sehingga mudah dibacakan dan diinterprestasikan.Pada penelitian ini,penulis akan
menggunakan teknik analisis data dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah
teknik menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
berhasil dikumpulkan tanpa membuat kesimpulan. Penyajian data melalui table, grafik,
diagram, lingkaran, pictogram,perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil,
persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan deviasi,
perhitungan persentase.Kemudian, dilanjutkan dengan pengumpulan dan pemilihan
dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Berikutnya pengalihan data melalui
wawancara dengan narasumber dengan metode snow ball. Metode ini memungkinkan
untuk mendapat responden baru bermodalkan informasi dari narasumber yang telah
diwawancarai.

6. Sumber Data
A. Sumber Data Primer, yaitu data yang dikumpulkam oleh peneliti dari sumber
pertamanya. Di dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah para ahli
Ushul Fiqih, Hadis serta keilmuwan Islam lainnya.
B. Sumber Data Sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai
penunjang dari sumber pertama. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah
dokumentasi berupa foto dan audio perekam.

Jadwal Penelitian
Adapun waktu penelitiannya akan dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dengan
rincian sebagai berikut:
Rencana Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September
Persiapan
Pelaksanaan
Penyusunan
Laporan

Daftar Pustaka
Habibullah, Eka Sakti. "Pandangan Imam Abu Hanifah Dan Imam Syafi'i Tentang Al- Istihsan." Al-

Mashlahah Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial 4.07 (2017).

Chadziq, Achamad Lubabul. "Istihsan dan Implementasinya dalam Pemetapan Hukum

Islam." MIYAH: Jurnal Studi Islam 15.2 (2019): 337-348.

Milkiya, Hasna Aliya, and Udin Juhrodin. "ANALISIS ISTIHSAN MENONTON TIKTOK

KONTEN DAKWAH DI KALANGAN SANTRI PUTRI PESANTREN BUSTANUL WILDAN

CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

Hanafi, Syawaluddin. "Urgensi Pemikiran Syams Al-Aimmah Al-Syarakhsi Tentang Al- Istihsan

Dalam Menjawab Problematika Hukum Dalam Masyarakat." Tasamuh: jurnal Studi Islam 12.2

(2020) : 335-354

Fitriani, Shofiah. "Keberagaman dan Toleransi Antar Umat Beragama." Analisis: Jurnal Studi

Keislaman 0.2 (2020): 179-192

Bakar, Abu. "Konsep toleransi dan kebebasan beragama." Toleransi: Media Ilmiah

Komunikasi Umat Beragama 7.2 (2016): 123-131.

Ayuningsih, Ni Kadek, et al. "MENUMBUHKAN TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN

KARAKTER SECARA KUALITIATIF BAGI GENERASI Z PADA ERA

SUCIETY 5.0." Prosiding Pekan Ilmiah Pelajar (PILAR) (2022): 169-175.

Anda mungkin juga menyukai