Disusun Oleh :
Bidang Penelitian
Ilmu Keagamaan Islam
Nama Peneliti
1. Hanifah Safinatus Sakinah
2. Haidar Hamim Mohammad
Asal Madrasah
MAN 11 Jakarta Selatan
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui analisis istihsan terhadap konten #LogInDiCloseTheDoor sebagai upaya
toleransi antar umat beragama pada kalangan generasi Z di DKI
2. Untuk mengetahui pengaruh konten #LogInDiCloseTheDoor sebagai upaya toleransi antar umat
beragama pada generasi Z di DKI Jakarta
Manfaat Penelitian
Adapun dilakukannya penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk menambah
wawasan pengetahuan mengenai perbedaan dan keberagaman, dan pentingnya berupaya
mewujudkan toleransi dalam keragaman bangsa Indonesia, dalam kacamata istihsan pada
kalangan generasi Z
Kajian Teori
A. Istihsan
Dikutip oleh jurnal repository UIN Jakarta Vol 13 no 1 tahun 2023. Pengertian Istihsan Secara
etimologi, Istihsan adalah عد الشئ حسنا, yaitu menganggap sesuatu baik. Istihsan sebagai metode
dalam berijtihad adalah termasuk dalil hukum yang masih diperselisihkan penggunaannya di
kalangan ulama usul. Perbedaan pendapat dalam penggunaannya bukan hanya disebabkan
oleh perbedaan dalam mengartikannya, tetapi memang berbeda dalam menempatkannya
sebagai suatu dalil yang berdiri sendiri.
B. #LogIndiCloseTheDoor
#Logindiclosethedoor adalah Program Youtube milik Deddy Corbuzier dengan tema toleransi
dalam beragama. konten ini menghadirkan host dan bintang tamu dari berbagai agama,seperti
Habib Jafar (Islam) dan onad (Katolik), serta tamu undangan lainnya dari kalangan pendeta
dan bante. Konten ini mengusung harapan agar agama Islam dapat menjadi rahmat bagi
seluruh alam semesta
C. Toleransi
Dikutip oleh jurnal UIN sultan syarif kasim vol 20 tahun 2013.Toleransi secara bahasa berasal
dari Bahasa Inggris “Tolerance” yang berarti membiarkan. Dalam Bahasa Indonesia diartikan
sebagai sifat atau sikap toleran, mendiamkan membiarkan (KBBI, 1989:955). Dalam Bahasa
Arab kata toleransi (mengutip kamus Al-munawir disebut dengan istilah tasamuh yang berarti
sikap membiarkan atau lapang dada
D. Generasi Z
Dikutip oleh journal prasetiya mulya Vol 35 No 2(2021) Gen Z adalah mereka yang lahir setelah
tahun 1995(Brown,2020; Francis dan Hoefel,2018;Linnes & Metcalf, 2017), atau seringkali
disebut dengan generasi pasca-milenial. Gen Z dikenal sebagaigenerasiyang kreatif dan
inovatif.
Tinjauan Pustaka / Peneliti Terdahulu
Tinjauan pustaka berfungsi untuk memetakan letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang sudah ada sebelumnya. Dalam tinjauan pustaka ini sejumlah literatur terkait dengan topik
penelitian ini dikaji dan dievaluasi. Kajian tentang pemanfaatan perpustakaan dan kemandirian
belajar sudah banyak dikaji dalam penelitian sebelumnya.
1. Hasna Aliya Milkiya “Analisis Istihsan Menonton Tiktok Konten Dakwah DI Kalangan Santri
Putri Pesantren Bustanul Wildan Cileunyi Kapubaten Bandung” Penelitian ini diterbitkan oleh
journal stai aljawami pada tahun 2021 Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif berdasarkan penelitian dan pembahasan adalah disimpulkan bahwa menonton
tiktok melahirkan kemaslahatan dan kemafsadatan bagi penggunanya. Kemafsadatan yang
dapat menjerumuskan pada jurang kemaksiatan, dan kemaslahatan yang bisa mendatangkan
pahala bagi penggunanya. Menonton tiktok konten dakwah masuk pada hukum Istihsan yang
berarti sesuatu yang baik dan tidak bertentangan dengan Hukum Islam.
2. Leryani Mince Maria “Persepsi Generasi Z Terhadap Toleransi Beragama di Media Sosial”
Manuain dalam jurnal Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial tahun 2022 menunjukkan
bahwa persepsi generasi Z terhadap toleransi beragama di media sosial rata-rata berada
pada kategori cukup sebesar 64,1%. Hasil data kualitatif menunjukkan bahwa generasi Z
toleran terhadap perbedaan, namun sikap intoleran dapat muncul dipengaruhi oleh faktor
internal seperti pengalaman hidup bersama yang berbeda dan pemahaman terhadap ajaran
agama. Generasi Z cenderung memiliki persepsi positif mengenai toleransi beragama dengan
menghayati nilai-nilai kebangsaan. Dalam menggunakan media sosial, mereka lebih
mengedepankan identitas kebangsaan dan merespons orang-orang dengan keyakinan
berbeda secara positif. Oleh karena itu, institusi atau lembaga pendidikan perlu
mengembangkan kurikulum yang menjawab kebutuhan masyarakat akan toleransi beragama
dan mengedukasi sikap toleran dalam penggunaan media sosial secara bijak. Leryani Mince
Maria “Persepsi Generasi Z Terhadap Toleransi Beragama di Media Sosial” Manuain dalam
jurnal Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial tahun 2022 menunjukkan bahwa persepsi
generasi Z terhadap toleransi beragama di media sosial rata-rata berada pada kategori cukup
sebesar 64,1%. Hasil data kualitatif menunjukkan bahwa generasi Z toleran terhadap
perbedaan, namun sikap intoleran dapat muncul dipengaruhi oleh faktor internal seperti
pengalaman hidup bersama yang berbeda dan pemahaman terhadap ajaran agama.
Generasi Z cenderung memiliki persepsi positif mengenai toleransi beragama dengan
menghayati nilai-nilai kebangsaan. Dalam menggunakan media sosial, mereka lebih
mengedepankan identitas kebangsaan dan merespon orang-orang dengan keyakinan
berbeda secara positif. Oleh karena itu, institusi atau lembaga pendidikan perlu
mengembangkan kurikulum yang menjawab kebutuhan masyarakat akan toleransi beragama
dan mengedukasi sikap toleran dalam penggunaan media sosial secara bijak.
Metode Penelitian
1. Metode yang Digunakan
Dalam Penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode gabungan antara metode kuantitatif
dan metode kualitatif atau pendekatan mixed-method. Pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner.selanjutnya untuk memperkuat dan
mengecek validitasi data hasil kuesioner tersebut maka dilengkapi dengan wawancara
kepada informan yang memahami masalah yang diteliti.
Kajian Pustaka yaitu data didapat melalui kajian beberapa literatur yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas, dari rujukan teoritis yang relevan dengan membaca buku-
buku/majalah, jurnal,atau sumber data lainnya yang berkaitan dengan Toleransi Beragama
di kalangan generasi Z.
2. Kuesioner
3. Wawancara Mendalam
Wawancara Mendalam, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menyiapkan
pertanyaan yang sudah dibuat tanya jawab oleh peneliti. Wawancara ini dapat dilakukan
melalui video conferenc kepada pihak-pihak yang terkait untuk melengkapi data-data
analisis.
6. Sumber Data
A. Sumber Data Primer, yaitu data yang dikumpulkam oleh peneliti dari sumber
pertamanya. Di dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah para ahli
Ushul Fiqih, Hadis serta keilmuwan Islam lainnya.
B. Sumber Data Sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai
penunjang dari sumber pertama. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah
dokumentasi berupa foto dan audio perekam.
Jadwal Penelitian
Adapun waktu penelitiannya akan dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dengan
rincian sebagai berikut:
Rencana Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September
Persiapan
Pelaksanaan
Penyusunan
Laporan
Daftar Pustaka
Habibullah, Eka Sakti. "Pandangan Imam Abu Hanifah Dan Imam Syafi'i Tentang Al- Istihsan." Al-
Milkiya, Hasna Aliya, and Udin Juhrodin. "ANALISIS ISTIHSAN MENONTON TIKTOK
Hanafi, Syawaluddin. "Urgensi Pemikiran Syams Al-Aimmah Al-Syarakhsi Tentang Al- Istihsan
Dalam Menjawab Problematika Hukum Dalam Masyarakat." Tasamuh: jurnal Studi Islam 12.2
(2020) : 335-354
Fitriani, Shofiah. "Keberagaman dan Toleransi Antar Umat Beragama." Analisis: Jurnal Studi
Bakar, Abu. "Konsep toleransi dan kebebasan beragama." Toleransi: Media Ilmiah