Anda di halaman 1dari 2

WAHYU GABE MULIA SIANTURI

2134021014

Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan


Bagi masyarakat dan ekonomi inklusif seperti Indonesia maupun di negara lainnya,
keseimbangan antara pembangunan ekonomi, keadilan sosial dan kemajuan serta
keberlanjutan ekologi harus dirumuskan secara jelas. Proses transformasi ini harus
dibentuk secara politis serta mengakar di dalam masyarakat. Isu-isu seperti kebijakan
dan hubungan industri, sistem pendidikan, perpajakan yang adil serta ketimpangan
ekonomi memainkan peranan penting dalam hal ini.
Sejak awal 1990-an, Indonesia telah menjadi negara berpendapatan menengah
(bawah). Tingkat pertumbuhan Indonesia, meskipun lebih tinggi dibandingkan
mayoritas negara berkembang lainnya, masih berada di bawah negara-negara Asia
Timur yang tumbuh amat dinamis selama beberapa tahun terakhir, sementara
ketimpangan ekonomi meningkat secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
dalam dua tahun terakhir berfluktuasi sekitar 5 persen. Menurunnya pertumbuhan
ekonomi di pasar ekspor utama serta melemahnya harga komoditas baru-baru ini
semakin menambah tantangan bagi kinerja ekonomi Indonesia. Namun, beberapa
pengamat mengatakan bahwa hal ini juga memberikan peluang untuk meningkatkan
kualitas dan keragaman investasi di Indonesia. Dalam satu dekade terakhir, tingginya
harga komoditas telah mendorong insentif investasi yang menguntungkan sektor
sumber daya dan non-perdagangan (khususnya sektor real estate), serta merugikan
sektor manufaktur dan perdagangan. Sejak 2005, komoditas telah menggantikan
manufaktur sebagai ekspor terbesar Indonesia. Namun ke depan, melemahnya harga
komoditas harus meningkatkan keuntungan relatif dan daya tarik sektor manufaktur
Indonesia. Hal ini dapat membantu Indonesia untuk mengembangkan basis
industrinya, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta memajukan hubungan
industri yang baik sehingga mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial.
Melalui kerjasama erat dengan mitra kami dari Kemenko PMK, lembaga-lembaga
pemerintah terkait lainnya, serta masyarakat sipil, FES berkomitmen untuk
berkontribusi mendukung proses transformasi ini dengan mempromosikan tiga
dimensi keberlanjutan dalam pembangunan Indonesia baik di tingkat nasional
maupun lokal serta dengan meningkatkan akses perempuan, anak muda, orang
lanjut usia, penyandang disabilitas, serta kelompok rentan lainnya untuk
mendapatkan peluang yang setara dalam hidup.
Hal ini tercermin dalam kegiatan Ekonomi masa depan (Economy of Tomorrow); pada
debat mengenai bagaimana menghindari jebakan pendapatan menengah (middle
income trap) dengan mengatasi dampak bergabungnya Indonesia ke Kemitraan
Trans-Pasifik; mendukung fondasi ekonomi hijau; melakukan berbagai road
show tentang peranan anak muda dan perempuan dalam pembangunan karakter
bangsa; penelitian terkait akses perempuan kepada program-program pro rakyat
miskin; kamp pemuda nasional; serta pelatihan penyusunan anggaran pro rakyat
miskin dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa bagi kepala desa dan aktor lokal
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai