Anda di halaman 1dari 45

MODUL AJAR

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

INFORMASI UMUM
Nama Instansi SMP NEGERI 3 PETERONGAN
Durasi 3 x 40 menit (1 x pertemuan)
Fase D
elemen Pancasila
Peserta didik dapat menjelaskan secara kronologis sejarah
Kompetensi awal
lahirnya Pancasila
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Siswa akan mengembangkan sikap beriman kepada Tuhan
Beriman bertakwa kepada Yang maha Esa serta berakhlak mulia dengan melakukan
Tuhan Yang Maha Esa pembiasaan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan
serta berakhlak mulia pembelajaran sebagai bentuk pembiasaan dengan tujuan agar
ilmu yang didapatkan bermanfaat.
Siswa akan mengembangkan kemandirian dengan mengikuti
Mandiri pembelajaran dengan penuh tanggung jawab serta mengerjakan
tugas sesuai dengan kemampuan diri.
Siswa akan mengembangkan kemampuan gotong royong
Bergotong Royong dengan saling bekerja sama, berkomunikasi, berdiskusi, dan
berkelompok dengan temannya.
Siswa akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis
Bernalar kritis karena siswa akan diminta memecahkan masalah dengan cara
menyebutkan makna pada setiap lambang di Burung Garuda.
Sarana dan Prasarana 1. Ruang Kelas yang kondusif
2. Papan Tulis dan Spidol/ Share screen
3. Kertas Karton/ media Ms. Word/PPT
4. ATK
5. Gambar Garuda Pancasila
Target Peserta Didik Siswa Reguler
Jumlah siswa Maksimal perkelas 32 siswa
Kegiatan Pembelajaran Mandiri dan Berkelompok
Metode Pembelajaran Kontekstual dan diskusi
KOMPONEN INTI
Pada akhir fase D, Peserta didik mampu menganalisis
kronologis lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa,
serta mengenal Pancasila sebagai ideologi negara. Peserta didik
memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan
bernegara dari masa ke masa.
Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan Pancasila
Capaian pembelajaran
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai
pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan
global dengan menggunakan sudut pandang Pancasila.
Peserta didik mampu menghayati sejarah kelahiran Pancasila.
Tujuan Pembelajaran sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus
disyukuri melalui Kontekstual dan diskusi.
Kata Kunci Sejarah lahirnya Pancasila.
Pemahaman Bermakna Latar sejarah kelahiran Pancasila.
Apakah yang membuat masa sejarah awal kelahiran Pancasila
Pertanyaan Pemantik menarik untuk dipelajari?
a. Print out dan soft file gambar Pancasila
Persiapan Pembelajaran b. Peta Konsep sejarah kelahiran Pancasila
c. Menyiapkan format untuk penilaian
a. Peserta didik mampu menjelaskan tentang pancasila
b. Peserta didik mampu menerapkan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
Pengetahuan Dasar c. Peserta didik mampu menguraikan sejarah perumusan
Pancasila
d. Peserta didik mampu menyajikan laporan tentang sejarah
perumusan Pancasila
Pengayaan untuk siswa : Tidak
Ketersediaan materi
Alternatif untuk siswa yang sulit memahami konsep : Tidak
Asesmen Performa dan tertulis ( berbentuk esai )
a. Peserta didik membaca referensi pada buku siswa tentang
latar sejarah kelahiran Pancasila
b. Peserta didik mendiskusikan pengetahuan tentang
pancasila.
c. Peserta didik menyebutkan penerapan sila pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Deskripsi Umum
d. Peserta didik memahami peta konsep sejarah kelahiran
Pancasila.
e. Peserta didik berdiskusi untuk menyusun laporan tentang
sejarah kelahiran Pancasila
f. Peserta didik menyajikan laporan sejarah kelahiran
Pancasila.
1. Modul ajar ini dilaksanakan tahap demi tahap
berkesinambungan sebagai satu kesatuan utuh.
2. Modul ajar ini juga bisa di ubah di tengah pelaksanaan
Catatan Untuk Guru menyesuaikan dengan kondisi nyata hasil dari asesmen
diagnostik.
3. Hasil yang diharapkan dari murid adalah sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Pertemuan minggu ini menggunakan metode Kontekstual dan
Aktivitas Pembelajaran
diskusi dalam memahami konsep sejarah kelahiran Pancasila.
Pertemuan Pertama 120 Menit
a. Mengucap salam, mengajak berdoa dan mengucapkan
selamat datang di SMP NEGERI 3 PETERONGAN
b. Mengenalkan diri ke peserta didik.
c. Mencairkan suasana seperti dengan berpantun. (Misalnya:
“Ke sungai memancing ikan gabus, yang didapat malah ikan
sepat /Kalau belajar PPKn dengan bagus, pastilah kalian jadi
siswa hebat”)
Kegiatan awal 20 menit d. Menanyakan pada siswa nama dan latar belakangnya.
e. Memeriksa kebersihan kelas, kerapian peserta didik,
memeriksa kehadiran peserta didik.
f. Mengajak menyanyikan salah satu lagu wajib nasional
yaitu Garuda Pancasila.
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti (70 Menit)
a. Menanyakan pada peserta didik pengetahuan soal
Pancasila melalui gambar soft file atau hard file.
b. Menanyakan pada peserta didik bagaimana penerapan sila
Pancasila sehari-hari.
c. Peserta didik dapat menyampaikan contoh penerapan
Pancasila.
d. Peserta didik melakukan kegiatan membaca apersepsi
Kegiatan Inti (70 Menit) burung garuda yang ada di buku siswa dan tayangan slide
yang disajikan oleh guru.
e. Guru mengajak peserta didik mendiskusikan hebatnya
burung garuda/elang di alam.
f. Guru menunjukkan dan menjelaskan ‘pemetaan pikiran’
Sejarah Kelahiran Pancasila.
g. Guru meminta peserta didik membuat yel pembelajaran
PPKn (Misalnya “Pancasila! Pancasila! Pancasila! Yes!).
h. Guru membuat penilaian terhadap siswa.
a. Meminta masukan peserta didik atas pembelajaran hari itu
dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku/siswa)
b. Guru meminta peserta didik mempelajari Sub bab Latar
Kegiatan Penutup (30
Sejarah Kelahiran Pancasila untuk pembelajaran berikutnya.
Menit)
c. Menyimpulkan materi pembelajaran, tes tertulis dan
refleksi
d. Bersama menyerukan yel, dan salam penutup.
Lembar Kerja kelompok berisi petunjuk dalam tugas
Lembar Kegiatan kelompok dalam melaksanakan diskusi dengan metode
kontekstual diskusi
RUBRIK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN
KETERAMPILAN
a. Kompetensi yang dinilai
1) Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME, menghargai, bergotong
royong,
2) Kompetensi pengetahuan untuk mengidentifikasi konsep Pancasila dan sejarahnya
3) Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan tepat
b. Bagaimana Asesmen dilakukan

1) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
2) Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
3) Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok
REFLEKSI PESERTA DIDIK REFLEKSI GURU
Apakah kalian menyukai proses pembelajaran Bagaimana strategi mengajar yang diterapkan
hari ini? dikelas, apa mendapat respon positif atau
negative dari peserta didik?
Apakah materi yang disampaikan menjadi Apakah metode pembelajaran kali ini membuat
mudah dimengerti dengan metode pembelajaran peserta didik mudah memahami materi?
kali ini?
Apa kesan kalian terhadap pembelajaran hari ini Berapa persen peserta didik yang mampu
memahami materi? Bagaimana tindak lanjutnya?
Pembelajaran yang seperti apa yang kalian Berapa persen peserta didik yang kurang mampu
inginkan untuk pertemuan minggu depan? memahami materi? Bagaimana tindak lanjutnya?
Apakah ada faktor penghambat dalam
pelaksaaan pembelajaran kali ini?

Pengayaan Remedial
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan Remedial dilaksanakan untuk siswa yang
kepada siswa yang telah menguasai materi dan belum menguasai materi dan belum mampu
secara pribadi sudah mampu memahami sejarah memahami sejarah lahirnya Pancasila.
lahirnya Pancasila. Bentuk pengayaan dapat Kegiatan remedial dilakukan dengan
dilakukan dengan cara sebagai berikut. mengulang materi pembelajaran apabila peserta
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari didik yang masih di bawah KKM (80),
lebih lanjut tentang materi pokok berikutnya dari kegiatan remedial bisa berupa :
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. 1. Memberi penugasan terkait materi yang
2. Peserta didik berperan sebagai tutor teman belum tuntas.
sebaya.
3. Pembelajaran tutor.
GLOSARIUM

BPUPKI : Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.


Pancasila : Berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang
berarti lima dan 'sil'a yang berarti prinsip atau asas.
Internasionalisme : Prinsip politik yang melampaui nasionalisme dan mendukung kerjasama
politik atau ekonomi yang lebih besar diantara bangsa- bangsa.
Mufakat : Pendapat atau keputusan yang disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam
musyawarah.
Demokrasi : Sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana setiap
orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam
bernegara

DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP Kelas
VII, Balitbang Kemdikbud, Jakarta.

Wisnuwidodo, Andriyanto. https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/7867/nama-soekarno-


diabadikan-jadi-nama-tempat-dan-perangko-di-6-negara-ini?showpage=all, diunduh tanggal 26
Maret 2021 jam 05.22 WIB.

Wikipedia.https://en.wikipedia.org/wiki/Soepomo, diunduh tanggal 26 Maret 2021 jam 05.29


WIB.

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Muhammad_Yamin, diunduh tanggal 26 Maret


2021 jam 05.42
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(Sejarah Perumusan Pancasila)
Nama :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :

1. Tuliskan makna yang terkandung pada setiap simbol Pancasila !


2. Sebutkan bunyi dan simbol pada pancasila !

KUNCI JAWABAN
(Sejarah perumusan Pancasila)

1. Bagian pada burung Garuda


No Jumlah
Bagian Keterangan
. bulu/bagian
1. Leher 45 Tahun kemerdekaan
2. Sayap 17 Tanggal kemerdekaan
3. Ekor 8 Bulan Kemerdekaan
4. Pangkal ekor 19 Tahun Kemerdekaan
5. Di tengah-tengah perisai 5 ruang Melukiskan garis khatulistiwa yang
terdapat sebuah garis menggambarkan lokasi Negara Kesatuan
hitam tebal Republik Indonesia, yaitu negara tropis
yang dilintasi garis khatulistiwa
membentang dari timur ke barat.

Sila 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa : Bintang


Sila 2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab : Rantai
Sila 3 : Persatuan Indonesia : Pohon beringin
Sila 4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan : Kepala Banteng
Sila 5 : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Padi dan kapas
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Sejarah Kelahiran Pancasila

Apa sih Pancasila itu?



Secara harfiah Pancasila dapat dijabarkan dalam dua kata
yaitu:
panca yang berarti 5 (lima) dan
sila yang berarti dasar
Jadi, secara harafiah Pancasila mempunyai arti lima
Pada hakikatnya pancasila dasar.
mengandung dua fungsi pokok, yaitu sebagi pandangan hidup bangsa
indonesia dan sebagi dasar negara RI. Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan
UUD NRI 1945 alinea IV, terdiri atas lima sila, asas atau prinsip antara lain:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dari ke - 5 sila tersebut kemudian di simbolkan sebagai berikut :

Sila ke- Sila ke- Sila ke-


1 3 5

Sila ke- Sila ke-


2 4
Simbol-simbol pancasila tersebut tergambar pada “Burung Garuda Pancasila” yang merupakan
Lambang Negara Indonesia.

Garuda

1. Garuda Pancasila adalah burung garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam
sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda
digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang
besar dan negara yang kuat.
2. Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
3. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga
pembangunan.
4. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain: 17 helai bulu pada masing-masing sayap, 8
helai bulu pada ekor, 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor, dan 45 helai bulu di
leher.

Pembagian dan Penjelasan Lambang Pada Ruang Perisai

Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai
bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai
tujuan.

1. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan


garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara
tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
2. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia merah putih
Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
3. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Negara Pancasila.
Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut:
4. Makna pada sila Pancasila :

a. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah
perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam
b. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata
bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah.
c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas
perisai berlatar putih
d. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai
berlatar merah; dan
e. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas
dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.

● Bintang Tunggal

● Makna Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan Perisai hitam dengan
sebuah bintang emas berkepala lima (bersudut lima), bintang emas sendiri dapat diartikan sebagai
sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia.

● Rantai Emas

● Makna Sila 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan Rantai yang disusun
atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu,
gelang yang persegi menggambarkan pria sedangkan gelang yang lingkaran menggambarkan
wanita.

● Pohon Beringin

● Makna Sila 3, Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin (Ficus benjamina)
di bagian kiri atas perisai berlatar putih, Pohon beringin merupakan sebuah pohon Indonesia yang
berakar tunjang – sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar ini dengan
tumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Hal ini mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia.
Pohon Beringin juga mempunyai banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. ini
mencerminkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai latar belakang budaya
yang berbeda-beda (bermacam-macam).

● Kepala Banteng

● Makna Sila 4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan / Perwakilan. yang disimbolkan dengan kepala banteng pada bagian kanan atas
perisai berlatar merah. Lembu liar atau Banteng merupakan binatang sosial yang suka berkumpul,
sama halnya dengan manusia dimana dalam pengambilan keputusan harus dilakukan secara
musyawarah salah satunya dengan cara berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

● Padi Kapas

● Makna Sila 5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan padi
dan kapas di bagian kanan bawah perisai yang berlatar putih. kapas dan padi (mencerminkan
pangan dan sandang) merupakan kebutuhan pokok semua masyarakat Indonesia tanpa melihat
status maupun kedudukannya. ini mencerminkan persamaan sosial dimana tidak adanya
kesenjangan sosial anatara satu dan yang lainnya
Pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sehelai pita putih dengan tulisan “Bhinneka Tunggal Ika” berwarna hitam dicengkeram oleh Kedua
cakar Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari Kakawin
Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata “bhinneka” memiliki arti beraneka ragam atau berbeda-beda,
sedang kata “tunggal” berarti satu, dan kata “ika” bermakna itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal
Ika diartikan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda beda tapi pada hakikatnya
tetap satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk melambangkan kesatuan dan persatuan Bangsa
Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam ras, budaya, bahasa daerah, agama, suku bangsa dan
kepercayaan

Letak warna bagian Garuda Pancasila

1. Warna yang digunakan dalam lambang Garuda Pancasila tidak boleh diletakkan asal asalan
karena warna warna itu telah ditentukan untuk diletakkan pada bagian-bagian yang ada pada
lambang Garuda Pancasila.
2. Warna hitam menjadi warna kepala banteng yang terdapat di lambang Garuda Pancasila.
Warna hitam digunakan juga untuk warna perisai tengah latar belakang bintang, juga untuk
mewarnai garis datar tengah perisai. dan Warna hitam juga dipakai sebagai warna tulisan untuk
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
3. Warna merah digunakan untuk warna perisai kiri atas dan kanan bawah yang terdapat pada
lambang Garuda Pancasila.
4. Warna hijau digunakan sebagai warna pohon beringin.
5. Warna putih dipakai untuk warna perisai kiri bawah dan kanan atas. warna putih juga diberi
pada Pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda Pancasila.
6. Warna kuning diletakkan sebagai warna Garuda Pancasila, untuk warna bintang, rantai,
kapas, dan padi.

Makna Warna Garuda Pancasila

Warna-warna yang dipakai menjadi warna pada lambang Garuda Pancasila ini memiliki makna
dan arti :

1. Warna Putih memiliki arti kesucian, kebenaran, dan kemurnian.


2. Warna Hitam memiliki makna keabadian.
3. Warna Merah memiliki artian keberanian.
4. Warna Hijau artinya adalah kesuburan dan kemakmuran.
5. Warna Kuning berarti kebesaran, kemegahan, dan keluhuran

Beberapa aturan

Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Lambang Negara Indonesia berbentuk burung garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan
(dari sudut pandang garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang di gantung dengan rantai
pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap
satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid
II dari Pontianak yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan
pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia
Serikat Tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam
Peraturan Pemerintah No. 43/1958
Lagu Garuda Pancasila

Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar Negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju

Peta Konsep Sejarah Kelahiran Pancasila

1. Masa Kerajaan dan Masa Penjajahan


a. Zaman Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke VII, di bawah kekuasaan Bangsa Sailendra dikenal sebagai
Kerajaan Maritim yang mengadakan jalur perhubungan laut. Sistem perdagangan telah diatur
dengan baik, supaya rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya. Selain itu juga sudah ada
badan yang bertugas mengurus pajak, harta benda kerajaan, kerohaniawan yang menjadi pengawas
teknis pembangunan dan patung-patung suci sehingga kerajaan dapat menjalakan sistem negaranya
dengan nilai-nilai ketuhanan.
Cita-cita kesejahteraan bersama dalam suatu Negara telah tercermin dalam Kerajaan Sriwijaya
sebagaimana tersebut dalam perkataan “Marvuai Vannua Criwijaya Siddhayatra Subhika” (suatu
cita-cita negara yang adil dan makmur).
Pada hakekatnya nilai-niai budaya Kerajaan Sriwijaya telah menunjukan nilai-nilai Pancasila, yaitu
sebagai berikut:
● Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya agama Budha dan Hindu yang hidup
berdampingan secara damai. Pada Kerajaan Sriwijaya terdapat pusat kegiatan pembinaan dan
pengembangan agama Buddha.
● Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti Marsha).
Pengiriman para pemuda untuk belajar ke India menunjukan telah tumbuh nilai-nilai politik luar
negeri yang bebas aktif.
● Nilai sila ketiga, sebagai Negara Maritim, Kerajaan Sriwijaya telah menerapkan konsep
Negara kepulauan sesuai dengan konsep wawasan nusantara.
● Nilai sila keempat, Kerajaan Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang luas meliputi Siam
dan Semenanjung Melayu
● Nilai sila kelima, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan sehingga
kehidupan rakyatnya sangat makmur.
b. Zaman Kerajaan Majapahit
Sebelum Kerajaan Majapahit berdiri telah berdiri kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara
silih berganti yaitu, Kerajaan Kalingga(abad ke-VII), Sanjaya(abad keVIII), sebagai refleksi
puncak budaya kerajaan tersebut dibangunnya Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Agama yang dilaksanakan pada zaman Kerajaan Majapahit ini adalah Agama Hindu dan Budha
yang saling hidup berdampingan secara damai. Pada masa ini mulai dikenal beberapa istilah dan
nilai-nilai Pancasila pada Kerajaan Majapahit, yaitu sebagai berikut:
🡆 Nilai sila pertama, terbukti pada waktu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan
secara damai. Istilah Pancasila terdapat dalam
🡆 bukuNegarakertagama karangan Empu Prapanca dan Empu Tantular mengarang buku
Sutasoma yang terdapat Sloka persatuan nasional yang berbunyi”Bhineka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrua” yang artinya, walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua dan tidak ada
agama yang memiliki tujuan berbeda.
🡆 Nilai sila kedua, terwujud pada hubungan baik Raja Hayam Wuruk dengan Kerajaan
Tiongkok, Ayoda, Champa, dan Kamboja. Disamping itu juga menjalin persahabatan dengan
Negara-negara tetangga.
🡆 Nilai sila ketiga, terwujud dengan keutuhan kerajaan. Khususnya dalam Sumpah Palapa
yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam sidang Ratu dan Menteri-menteri pada tahun
1331.
🡆 Nilai sila keempat, terdapat semacam penasehat dalam tata pemerintahan Majapahit yang
menunjukan nilai-nilai musyawarah mufakat. Menurut Prasasti Kerajaan Brambang(1329), dalam
tata Pemerintahan Kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat kerajaan. Seperti, Rakryan I
Hino, I Sirikan dan I Halu yng berarti memberikan nasehat kepada Raja. Kerukunan dan gotong
royong dalam kehidupan masyarakat telah menumbuhkan adat bermusyawarah untuk mufakat
dalam memutuskan masalah bersama.
🡆 Nilai sila kelima, terwujud dengan berdirinya kerajaan selama beberapa abad yang ditopang
dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

c. Zaman Penjajahan
Sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha untuk memperkuat kekuasaanya d Indonesia. Hal
tersebut menjadikan munculnya pahlawan kedaerahan seperti pahlawan Imam Bonjol dari Maluku,
Pangeran Diponegoro dan masih banyak lainnya.Setelah kerajaan Majapahit runtuh maka
berkembanglah agama islam yang secara bersamaan berkembang juga kerajaan islam seperti
kerajaan Demak.Bangsa asing (orang portugis) mulai masuk ke Indonesia dengan cara berdagang.
Hal tersebut membuat banyaknya persaingan. Utuk menghindarkan persaingan diantara mereka
sendiri, kemudian mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama V.O.C, yang
dikalangan rakyat dikenal dengan istilah ‘kompeni’. Dalam peraktek V.O.C banyak paksaan
sehingga rakyat mulai melakukan perlawanan. Mataram dibawah pemerintahan Sultan Agung
(1613-1645) berupaya mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun 1628 dan
tahun 1929, walaupun tidak berhasil meruntuhkan namun Gubernur Jendral J.P Coen tewas dalam
serangan Sultan Agung yang kedua itu.
d. Zaman Kebangkitan Nasional
Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang
memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri. Diantaranya adalah Budi
Utomo yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo pada 20 Mei 1908. kemudian Sarekat
Dagang Islam (SDI) tahun 1909 serta Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927 yang didirikan
oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono serta tokoh lainnya. Pada tanggal 28 Oktober 1928
lahirlah Sumpah Pemuda sebagai penggerak kebangkitan nasional yang menyatakan satu bahasa,
satu bangsa serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.
Peterongan, 18 Juli 2022
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Nurkolis, M.Pd. I Miftachus Sya’diyah, S.Pd


NIP. 196408191990101001 NIP. 199508012022212017
MODUL AJAR
PROSES KELAHIRAN DAN PERUMUSAN PANCASILA

INFORMASI UMUM
Nama Instansi SMP NEGERI 3 PETERONGAN
Durasi 3x40 menit (1xpertemuan)
Fase D
Elemen Pancasila
Peserta didik mampu menjelaskan proses kelahiran, perumusan,
Kompetensi Awal
hingga penetapan Pancasila sebagai dasar negara
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Beriman bertakwa kepada Siswa akan mengembangkan sikap beriman kepada Tuhan
Tuhan Yang Maha Esa serta Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dengan melakukan
berakhlak mulia pembiasaan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran sebagai bentuk pembiasaan dengan tujuan agar
ilmu yang didapatkan bermanfaat.
Mandiri Siswa akan mengembangkan kemandirian dengan mengikuti
pembelajaran dengan penuh tanggung jawab serta mengerjakan
tugas sesuai dengan kemampuan diri.
Bergotong Royong Siswa akan mengembangkan kemampuan gotong royong
dengan saling bekerja sama, berkomunikasi, berdiskusi, dan
berkelompok dengan temannya.
Bernalar kritis Siswa akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis karena
siswa akan diminta memecahkan masalah dengan cara
mengurutkan tokoh yang merumuskan dasar negara.
Sarana dan Prasarana 1. Ruang Kelas yang kondusif/ media Google Meet/Google
Classroom/WA
2. Papan Tulis dan Spidol/ Share screen
3. Kertas Karton/ media Ms. Word
4. ATK
5. Gambar tokoh perumusan dasar negara dan video proses
kelahiran Pancasila
Target Peserta Didik Siswa Reguler
Jumlah siswa Maksimal perkelas 32 siswa
Kegiatan Pembelajaran Mandiri dan Berkelompok
Metode Pembelajaran Kontekstual dan telaah tokoh

KOMPONEN INTI
Capaian pembelajaran Pada akhir fase D, Peserta didik mampu menganalisis
kronologis lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa,
serta mengenal Pancasila sebagai ideologi negara. Peserta didik
memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara
dari masa ke masa. Peserta didik mampu mengidentifikasi
hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai pandangan hidup
dalam menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan
menggunakan sudut pandang Pancasila.

Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menjelaskan proses kelahiran, perumusan,


hingga penetapan Pancasila sebagai dasar negara melalui
metode Kontekstual dan telaah tokoh.
Kata Kunci Kelahiran Pancasila
Pemahaman Bermakna Proses kelahiran Pancasila
Pertanyaan Pemantik Mengapa Jepang membentuk BPUPKI ?
Persiapan Pembelajaran Print out gambar atau video tokoh perumus pancasila
Menyiapkan format untuk penilaian
Pengetahuan Dasar a. Peserta didik mampu menyebutkan pelaksanaan dan hasil
sidang BPUPKI yang pertama.
b. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh yang berperan
dalam siding BPUPKI yang pertama.
c. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh perumus
Pancasila.
d. Peserta didik mampu menyebutkan bunyi usulan rumusan
pancasila dari masing-masing tokoh.
e. Peserta didik mampu menyebutkan anggota dari Panitia 9
f. Peserta didik mampu menyebutkan perbedaan bunyi
pancasila yang terdapat pada UUD 1945 dan yang
terdapat pada piagam Jakarta.
Ketersediaan materi Pengayaan untuk siswa : Tidak
Alternatif untuk siswa yang sulit memahami konsep : Tidak
Asesmen Performa dan tertulis ( berbentuk esai )
Deskripsi Umum a. Peserta didik membaca referensi melalui video
pembelajaran tentang sejarah pemmbentukan BPUPKI
oleh Jepang.
b. Peserta didik mendiskusikan dengan menelaah peran pada
masing-masing tokoh pada saat penyusunan Pancasila.
c. Peserta didik menceritakan kembali sejarah pembentukan
BPUPKI hingga proses penyusunan Pancasila dari
masing-masing tokoh.
d. Peserta didik memahami proses sejarah penyusunan
Pancasila.
e. Peserta didik berdiskusi untuk menirukan pidato
Soekarno.
f. Peserta didik menyajikan laporan sejarah kelahiran
Pancasila.
Catatan Untuk Guru 1. Modul ajar ini dilaksanakan tahap demi tahap
berkesinambungan sebagai satu kesatuan utuh.
2. Modul ajar ini juga bisa di ubah di tengah pelaksanaan
menyesuaikan dengan kondisi nyata hasil dari asesmen
diagnostik
3. Hasil yang diharapkan dari murid adalah sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan minggu ini menggunakan metode Kontekstual dan
telaah tokoh dalam memahami proses kelahiran Pancasila.
Pertemuan kedua 120 Menit
Kegiatan awal 20 menit a. Salam pembuka, dan berdoa.
b. Memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kebersihan dan
kerapian peserta didik, memeriksa kehadiran peserta
didik.
c. Menyanyikan salah satu lagu wajib Indonesia Raya.
d. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
e. Apersepsi dengan menunjukkan gambar Radjiman dan
menceritakan sosok pemimpin BPUPK ini.
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah
kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti (70 Menit) Kegiatan Inti (70 Menit)
a. Peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan
kelompok yang sudah dibentuk.
b. Guru menunjukkan gambar rumah, dan menjelaskan
negara ibarat rumah dan Pancasila pondasinya.
Menanyakan seberapa perlu pondasi itu dibangun?
c. Peserta didik diminta untuk menjelaskan sidang pertama
BPUPKI melalui tayangan video sejarah perumusan
Pancasila, lalu mendiskusikannya.
d. Guru meminta perwakilan peserta didik menirukan
Soekarno berpidato melahirkan Pancasila di kelompok
dengan kalimat masing-masing.
e. Guru membahas dan mengapresiasi siswa yang telah
bermain peran sebagai Soekarno tersebut.
f. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat sebagai
stimulus bagi peserta didik.
Kegiatan Penutup (30 Menit) a. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan
AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
b. Menyimpulkan materi pembelajaran, tes tertulis dan
refleksi.
c. Meminta siswa mempelajari Subbab Perumus an
Pancasila untuk pembelajaran lebih lanjut.
d. Pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama berdoa dan
memberi salam kepada guru Bersama menyerukan yel
PPKn.
Lembar Kegiatan Lembar Kerja kelompok berisi petunjuk dalam tugas
kelompok atau Indvidu dalam menirukan Soekarno saat
berpidato.
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN

a. Kompetensi yang dinilai


1) Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME, menghargai,
bergotong royong,
2) Kompetensi pengetahuan untuk mengidentifikasi konsep rumusan dasar negara
3) Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan tepat
b. Bagaimana Asesmen dilakukan
1) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
2) Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
3) Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok

Aspek Penskoran
Tampilan Pidato ➢ Skor 3 tampilan Pidato sangat tegas dan jelas
➢ Skor 2 Bila tampilan Pidato jelas
➢ Skor 1 Bila tampilan Pidato tidak jelas dan kurang
tegas.
Isi penjelasan ➢ Skor 3 Bila penjelasan sesuai dengan materi
➢ Skor 2 Bila penjelasan sesuai sebagian dengan
materi
➢ Skor 1 Bila penjelasan kurang sesuai dengan materi
Kerja Kelompok ➢ Skor 3 Bila kerja kelompok sangat baik
➢ Skor 2 Bila kerja kelompok baik
➢ Skor 1 Bila kerja kelompok kurang baik
Presentasi ➢ Skor 3 Bila presentasi sangat baik
➢Skor 2 Bila presentasi baik
➢ Skor 1 Bila presentasi kurang baik
REFLEKSI PESERTA DIDIK REFLEKSI GURU
Apakah kalian menyukai proses pembelajaran Bagaimana strategi mengajar yang diterapkan
hari ini? dikelas, apa mendapat respon positif atau negative
dari peserta didik?
Apakah materi yang disampaikan menjadi Apakah metode pembelajaran kali ini membuat
mudah dimengerti dengan metode peserta didik mudah memahami materi?
pembelajaran kali ini?
Apa kesan kalian terhadap pembelajaran hari Berapa persen peserta didik yang mampu
ini memahami materi? Bagaimana tindak lanjutnya?
Pembelajaran yang seperti apa yang kalian Berapa persen peserta didik yang kurang mampu
inginkan untuk pertemuan minggu depan? memahami materi? Bagaimana tindak lanjutnya?
Apakah ada faktor penghambat dalam pelaksaaan
pembelajaran kali ini?

Pengayaan Remedial
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum
kepada siswa yang telah menguasai materi dan menguasai materi dan belum mampu memahami
secara pribadi sudah mampu memahami proses kelahiran, perumusan, hingga penetapan
proses kelahiran, perumusan, hingga Pancasila sebagai dasar negara. Kegiatan remedial
penetapan Pancasila sebagai dasar negara. dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran
Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan apabila peserta didik yang masih di bawah KKM (80),
cara sebagai berikut. kegiatan remedial
1. Guru memberikan tugas untuk bisa berupa :
mempelajari lebih lanjut tentang 1. Memberi penugasan terkait materi yang
materi pokok berikutnya dari belum tuntas.
berbagai sumber dan mencatat

hal-hal
2. penting.
Peserta didik berperan sebagai tutor teman
sebaya.
3. Pembelajaran tutor.
GLOSARIUM

BPUPKI : Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.


Pancasila : Berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang
berarti lima dan 'sil'a yang berarti prinsip atau asas.
Internasionalisme : Prinsip politik yang melampaui nasionalisme dan mendukung kerjasama
politik atau ekonomi yang lebih besar diantara bangsa- bangsa.
Mufakat : Pendapat atau keputusan yang disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam
musyawarah.
Demokrasi : Sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana setiap
orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam
bernegara

DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP Kelas
VII, Balitbang Kemdikbud, Jakarta.
Wisnuwidodo, Andriyanto. https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/7867/nama-soekarno-
diabadikan-jadi-nama-tempat-dan-perangko-di-6-negara-ini?showpage=all, diunduh tanggal 26
Maret 2021 jam 05.22 WIB.
Wikipedia.https://en.wikipedia.org/wiki/Soepomo, diunduh tanggal 26 Maret 2021 jam 05.29
WIB.
https://tirto.id/proses-perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara-diawali-bpupki-gaCX diunduh
tanggal 26 Juli 2021 jam 09.00
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(Rumusan Dasar Negara)

Nama :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :

1. Isilah tabel berikut ini !

KUNCI JAWABAN
(Sejarah kelahiran Pancasila)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Kepanjangan BPUPKI
2.
Sidang BPUPKI yang pertama
3.
Ketua BPUPKI
4.
Jumlah anggota BPUPKI
5. Pembahasan sidang BPUPKI yang
pertama
6.
Tokoh Perumus dasar negara dan
tanggalnya
7.
Hari kelahiran Pancasila
8.
Ketua Panitia 9
9.
Tugas Panitia 9
10
Tanggal dikeluarkannya Piagam
Jakarta
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

KELAHIRAN PANCASILA

Menjelang tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur Raya. Jepang banyak
menggunakan cara untuk menarik simpati khususnya kepada bangsa Indonesia dengan membuat
suatu janji bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan
oleh Perdana Menteri Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944.

Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn Siswa 2017, janji yang
ditawarkan adalah Jepang akan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan nama Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai. Hal ini direalisasikan oleh Kaiso pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota
62 orang.

Diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat, anggota BPUPKI terdiri dari dua wakil ketua, yaitu
Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso, tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh orang
anggota perwakilan dari Jepang. Secara garis besar, tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan
menyusun rencana mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Maklumat yang sama
memaparkan tugas BPUPKI: mempelajari semua hal penting terkait politik, ekonomi, tata usaha
pemerintahan, kehakiman, pembelaan negara, lalu lintas, dan bidang-bidang lain yang dibutuhkan
dalam usaha pembentukan negara Indonesia (Asia Raya, 29 April 1945).

BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi.
Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 yang membahas
tentang dasar negara. Pada sidang tidak resmi, BPUPKI membahas perancangan Undang-Undang
Dasar 1945 yang dipimpin Soekarno dan dihadiri oleh hanya 38 orang.

Sidang BPUPKI I (29 Mei-1 Juni 1945)


Mengutip "Sejarah Perumusan Pancasila dalam Hubungannya dengan Proklamasi" oleh Darsita,
dalam sidang yang pertama, hari pertama, 29 Mei 1945 bahwa Indonesia membutuhkan dasar
negara. Para tokoh-tokoh pendiri negara mulai mengusulkan rumusan dasar negara yang isinya
berbeda-beda namun tetap memiliki persamaan yaitu didasari oleh gagasan besar bangsa Indonesia
dan kepribadian bangsa Indonesia.

Salah satu tokoh yang mengemukakan pendapatnya adalah Mohammad Yamin. Disini, ia
mengemukakan bahwa dasar negara terdiri dari 5 asas yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.

Kemudian, pada hari ketiga sidang pertama, 31 Mei 1945, Soepomo mengemukakan pendapat
dalam pidatonya yang menyatakan bahwa negara Indonesia merdeka adalah dengan mengatasi
segala golongan dan pemahaman untuk mempersatukan lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini,
dirumuskan dalam 5 poin yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Pada hari terakhir dari sidang pertama, 1 Juni 1945, Soekarno turut mengemukakan pendapatnya
dalam sebuah pidato yang diberi nama Pancasila atas usulan dari seorang teman, ahli bahasa.
Rumusan dasar negara dalam 5 sila tersebut, yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Sidang BPUPKI II (10-16 Juni 1945)


Setelah sidang pertama selesai, Indonesia belum mencapai kesepakatan akhir. Karena hal itu,
BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang, di bawah pimpinan Soekarno,
dengan anggota terdiri atas Ki Bagoes Hadikoesoemo, Wachid Hasjim, Muhammad Yamin,
Abdulkahar Muzakir, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata dan
Mohammad Hatta. Dalam buku "Aku Warga Negara Indonesia untuk SD/MI Kelas VI" karya Ika
Kartika Sari dan Elly Malihah Setiadi disebutkan, panitia yang diberi nama Panitia Sembilan ini,
dibentuk dengan tujuan merumuskan rumusan-rumusan yang telah dibicarakan agar menjadi
kesepakatan yang lebih jelas. Untuk mewujudkan hal tersebut, diadakan sidang kedua pada 10 Juni
sampai dengan 16 Juni 1945.

Setelah melewati pelbagai pertimbangan dan diskusi, pada 22 Juni 1945 berhasil merumuskan
dasar negara untuk Indonesia merdeka yang diberi nama Piagam Jakarta oleh M. Yamin yang
didalamnya berbunyi:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia 4
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Walaupun sudah dirumuskan, bukan berarti rumusan Pancasila mendapatkan kesepakatan final.
Karena, belum adanya perwakilan yang representatif yang mewakili dari berbagai unsur.
Berakhirnya kerja BPUPKI pada 7 Agustus 1945, dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) pada 9 Agustus 1945. Diketuai Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta, PPKI
bertujuan untuk mempercepat persiapan kemerdekaan Indonesia. Panitia ini beranggotakan 21
orang yang semua anggotanya terdiri 12 orang Jawa, 3 orang Sumatera, 2 orang Sulawesi, 1 orang
Kalimantan, 1 orang Nusa Tenggara, 1 orang Maluku, dan 1 orang peranakan Tionghoa. Namun
tanpa sepengetahuan Jepang, Soekarno menambah 6 orang lagi, sehingga total ada 27 anggota.
Setelah Jepang menyerah terhadap Sekutu, disitulah Indonesia mengambil kesempatan untuk
mendeklarasikan kemerdekaan yang sebelumnya dijanjikan oleh Jepang pada 24 Agustus 1945.
Dengan merdekanya Indonesia pada 17 Agustus 1945, PPKI berhasil merumuskan dan
menyesahkan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada 18
Agustus 1945, bunyinya:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaran/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Peterongan, 18 Juli 2022
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Nurkolis, M.Pd. I Miftachus Sya’diyah, S.Pd


NIP. 196408191990101001 NIP. 199508012022212017
MODUL AJAR
PERUMUSAN PANCASILA

INFORMASI UMUM
Nama Instansi SMP NEGERI 3 PETERONGAN
Durasi 3x40 menit (1xpertemuan)
Fase D
Elemen PANCASILA
Kompetensi awal Peserta didik mampu mengidentifikasi, usulan konsep rumusan
dasar negara yang disampaikan para pendiri negara.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Beriman bertakwa Siswa akan mengembangkan sikap beriman kepada Tuhan Yang
kepada maha Esa serta berakhlak mulia dengan melakukan pembiasaan
Tuhan Yang Maha Esa selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran sebagai
serta berakhlak mulia bentuk pembiasaan dengan tujuan agar ilmu yang didapatkan
bermanfaat.
Mandiri Siswa akan mengembangkan kemandirian dengan mengikuti
pembelajaran dengan penuh tanggung jawab serta mengerjakan
tugas sesuai dengan kemampuan diri.
Bergotong Royong Siswa akan mengembangkan kemampuan gotong royong dengan
saling bekerja sama, berkomunikasi, berdiskusi, dan berkelompok
dengan temannya.
Bernalar kritis Siswa akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis karena
siswa akan diminta memecahkan masalah dengan cara mengurutkan
tokoh yang merumuskan dasar negara.
Sarana dan Prasarana 1. Ruang Kelas yang kondusif/ media Google Meet/Google
Clasroom/WA
2. Papan Tulis dan Spidol/ Share screen
3. Kertas Karton/ media Ms. Word
4. ATK
5. Gambar para tokoh negara pengusul dasar negara
Target Peserta Didik Siswa Reguler
Jumlah siswa Maksimal perkelas 32 siswa
Kegiatan Pembelajaran Mandiri dan Berkelompok
Metode Pembelajaran Diskusi kelompok Maind Mapping dan puzzle

KOMPONEN INTI
Capaian pembelajaran Pada akhir fase D, Peserta didik mampu menganalisis kronologis
lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, serta mengenal
Pancasila sebagai ideologi negara. Peserta didik memahami
implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke
masa. Peserta didik mampu mengidentifikasi hubungan Pancasila
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia; serta melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi kontribusi
Pancasila sebagai pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan
lokal dan global dengan menggunakan sudut pandang Pancasila.
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu mengidentifikasi, menyajikan laporan, dan
menghargai usulan konsep rumusan dasar negara yang
disampaikan para pendiri negara melalui Mind Maping dan puzzle
Kata Kunci Rumusan dasar negara
Pemahaman Bermakna Perumusan Pacasila sebagai dasar negara
Pertanyaan Pemantik Bagaimana rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara?
Persiapan Pembelajaran a. Print out gambar tokoh pendiri negara, dipotong-potong
secara acak.
b. Print out rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara,
dipotong-potong secara acak.
c. Menyiapkan format untuk penilaian
Pengetahuan Dasar a. Peserta didik mampu menyusun rumusan dasar negara dari
para tokoh pendiri negara.
b. Peserta didik mampu mengidentifikasi gambar tokoh pendiri
negara yang mengusulkan rumusan dasar negara
c. Peserta didik mampu menjelaskan suasana kebatinan dalam
pengusulan rumusan dasar negara
d. Peserta didik mampu menyajikan laporan tentang usulan
rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara melalui
Main maping.
Ketersediaan materi Pengayaan untuk siswa : Tidak
Alternatif untuk siswa yang sulit memahami konsep : Tidak
Asesmen Performa dan tertulis ( berbentus esai )
Deskripsi Umum a. Peserta didik membaca referensi tentang usulan dasar negara
dari para pendiri negara.
b. Peserta didik berkelompok menyusun kata-kata yang sudah
dipotong- potong menjadi kalimat yang sesuai dengan usulan
salah satu pendiri negara.
c. Peserta didik menyusun gambar yang sudah dipotong-potong
menjadi gambar utuh, yang merupakan gambar salah satu
tokoh pendiri negara
d. Peserta didik memahami suasana kebatinan para pendiri
negara berkaitan dengan usulan dasar negara yang
disampaikannya
e. Peserta didik berdiskusi untuk menyusun laporan tentang
usulan dasar negara dari tokoh pendiri negara berdasarkan
gambar dan kalimat yang telah disusun.
f. Peserta didik menyajikan laporan dengan bermain peran
tentang perumusan dasar negara.
Catatan untuk Guru 1. Modul ajar ini dilaksanakan tahap demi tahap
berkesinambungan sebagai satu kesatuan utuh.
2. Modul ajar ini juga bisa di ubah di tengah pelaksanaan
menyesuaikan dengan kondisi nyata hasil dari asesmen
diagnostik.
3. Hasil yang diharapkan dari murid adalah sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan minggu ini menggunakan metode puzzle dan Main
Maping dalam memahami konsep rumusan dasar negara yang
disampaikan para pendiri negara.
Pertemuan Ketiga 120 Menit
Kegiatan awal 20 menit 1. Salam pembuka, dan berdoa.
2. Memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kebersihan dan
kerapian peserta didik, memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional Tanah airku
4. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan
mengklarifikasinya.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti (70 Menit) Kegiatan Inti (70 Menit)
1. Peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan kelompok
yang sudah dibentuk.
2. Peserta didik membaca materi berkaitan dengan rumusan
dasar negara dari para tokoh pendiri negara.
3. Peserta didik menandai materi bacaan yang dianggap penting.
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan materi yang
dibacanya.
5. Guru atau peserta didik lain menjawab pertanyaan yang
diajukan.
6. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat sebagai
stimulus bagi peserta didik.
7. Peserta didik secara kelompok menerima pembagian puzzle
gambar dan potonggan rumusan dasar negara dari guru.
8. Secara berkelompok peserta didik diminta untuk menyusun
kalimat rumusan dasar negara dan puzzle gambar tokoh
pendiri negara.
9. Peserta didik mencocokan antara kalimat rumusan dasar
negara yang berhasil disusun dengan potongan puzzle gambar
yang berhasil disusun, apakah memiliki keterkaitan atau tidak?
10. Jika gambar tokoh dengan rumusan dasar negara tidak
memiliki keterkaitan, maka peserta didik harus mencari ke
kelompok lain agar menemukan gambar tokoh yang sesuai
dengan rumusan dasar negaranya.
11. Kalimat rumusan dasar negara dan puzzle gambar tokoh
pendiri negara yang telah berhasil disusun, ditempel pada
kertas manila.
12. Peserta didik menuangkan penjelasan pada kertas manila, dan
menghiasnya agar lebih menarik.
13. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja dengan Mind
maping kelompoknya, peserta didik lain menyimak, bertanya,
menjawab, memberi saran dan mengkritik atas presentasi
kelompok
14. Guru mengapresiasi peserta didik yang aktif selama
pembelajaran, dan mengapresiasi kelompok dengan kinerja
terbaik
15. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah
dipelajari
16. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
jika ada materi pembelajaran yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup (30 a. Menyimpulkan materi pembelajaran, tes tertulis dan refleksi
Menit) b. Guru menjelaskan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yakni meminta peserta didik agar mencoba
membandingkan rumusan dasar negara tersebut antara yang
satu dengan yang lainnya.
c. Pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama berdoa dan
memberi salam kepada guru.
Lembar Kegiatan Lembar Kerja kelompok berisi petunjuk dalam tugas kelompok dalam
melaksanakan diskusi dengan metode Puzzle dan Maind Maping.
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN

a. Kompetensi yang dinilai


4) Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME, menghargai,
bergotong royong,
5) Kompetensi pengetahuan untuk mengidentifikasi konsep rumusan dasar negara
6) Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan tepat

b. Bagaimana Asesmen dilakukan


4) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
5) Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
6) Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok

Aspek Penskoran
Tampilan Puzzle ➢ Skor 3 tampilan Puzzle urut semuanya
➢ Skor 2 Bila tampilan Puzzle urut sebagian
➢ Skor 1 Bila tampilan Puzzle hampir tidak berututan
Isi penjelasan ➢ Skor 3 Bila penjelasan sesuai dengan materi
➢ Skor 2 Bila penjelasan sesuai sebagian dengan
materi
➢ Skor 1 Bila penjelasan kurang sesuai dengan
materi
Kerja Kelompok ➢ Skor 3 Bila kerja kelompok sangat baik
➢ Skor 2 Bila kerja kelompok baik
➢ Skor 1 Bila kerja kelompok kurang baik
Presentasi ➢ Skor 3 Bila presentasi sangat baik
➢ Skor 2 Bila presentasi baik
➢ Skor 1 Bila presentasi kurang baik

REFLEKSI PESERTA DIDIK REFLEKSI GURU

1. Apakah kalian menyukai proses 1. Bagaimana strategi mengajar yang diterapkan


pembelajaran hari ini? dikelas, apa mendapat respon positif atau negative
dari peserta didik?
2. Apakah materi yang disampaikan 2. Apakah metode pembelajaran kali ini membuat
menjadi mudah dimengerti dengan peserta didik mudah memahami materi?
metode pembelajaran kali ini?
3. Apa kesan kalian terhadap 3. Berapa persen peserta didik yang mampu
pembelajaran hari ini memahami materi? Bagaimana tindak lanjutnya?
4. Pembelajaran yang seperti apa 4. Berapa persen peserta didik yang kurang mampu
yang kalian inginkan untuk memahami materi? Bagaimana tindak lanjutnya?
pertemuan minggu depan?
5. Apakah ada faktor penghambat dalam pelaksaaan
pembelajaran kali ini?

Pengayaan Remedial
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan Remedial dilaksanakan untuk siswa yang
kepada siswa yang telah menguasai materi dan belum menguasai materi dan belum mampu
secara pribadi sudah mampu memahami memahami rumusan dasar negara. Kegiatan
perumusan dasar negara. Bentuk pengayaan remedial dilakukan dengan mengulang materi
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. pembelajaran apabila peserta didik yang
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari masih di bawah KKM (80), kegiatan remedial
lebih lanjut tentang materi pokok berikutnya dari bisa berupa :
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. 1. Memberi penugasan terkait materi yang
2. Peserta didik berperan sebagai tutor teman belum tuntas.
sebaya.
3. Pembelajaran tutor.
GLOSARIUM

BPUPKI : Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Pancasila : Berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang
berarti lima dan 'sil'a yang berarti prinsip atau asas.

Internasionalisme : Prinsip politik yang melampaui nasionalisme dan mendukung kerjasama


politik atau ekonomi yang lebih besar diantara bangsa- bangsa.

Mufakat : pendapat atau keputusan yang disetujui oleh semua pihak yang terlibat
dalam musyawarah.

Demokrasi : Sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana
setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara

DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP Kelas
VII, Balitbang Kemdikbud, Jakarta.
Wisnuwidodo, Andriyanto. https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/7867/nama-soekarno-
diabadikan-jadi-nama-tempat-dan-perangko-di-6-negara-ini?showpage=all, diunduh tanggal 26
Maret 2021 jam 05.22 WIB.
Wikipedia.https://en.wikipedia.org/wiki/Soepomo, diunduh tanggal 26 Maret 2021 jam 05.29
WIB.
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Muhammad_Yamin, diunduh tanggal 26 Maret
2021 jam 05.42
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(Rumusan Dasar Negara)
Nama :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :

1. Tuliskan rumusan dasar negara yang disampaikan oleh para tokoh pendiri negara!
2. Tulislah perbedaan bunyi rumusan dasar negara yang tercantum dalam piagam jakarta
dengan UUD 1945 !

KUNCI JAWABAN
(Rumusan Dasar Negara)

1. Rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara adalah sebagai berikut.
No. Mr. Moh. Yamin Mr. Soepomo Ir. Soekarno
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Persatuan Kebangsaan Indonesia
2. Kebangsaan persatuan Kekeluargaan Internasionalisme atau
Indonesia perikemanusiaan
3. Rasa kemanusiaan yang adil Keseimbangan lahir Mufakat atau demokrasi
dan beradab batin
4. Kerakyatan yang Musyawarah Kesejahteraan sosial
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Keadilan rakyat Keruhanan yang
rakyat Indonesia berkebudayaan

Bunyi Pancasila Bunyi Pancasila


dalam Piagam Jakarta dalam pembukaan UUD 1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syari‟at Islam bagi para 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
pemeluk-pemeluknya
3. Persatuan Indonesia
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
5. Keadilan social bagi sleuruh rakyat
Indonesia
Indonesia.
Pembentukan BPUPKI Tokoh perumus :
1. Ketua : Dr. KRT. 1. Moh Yamin ( 29 Mei 1945 )
Widyodiningkrat 2. Soepomo ( 31 Mei 1945 )
2. Anggota : 62 3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945 )
3. Sidang BPUPKI tanggal 29
Mei-1 Juni 1945
4. Membahas : Rumusan dasar
negara

Rumusan dasar negara

Panitia 9
Rumusan Pancasila terdapat pada piagam
1. Ketua : Ir. Soekarno
akarta dan Pembukaan UUD 1945. 2. Anggota : 9 Ki Bagoes Hadikoesoemo, Wachid
Hasjim, Muhammad Yamin, Abdulkahar
Yang membedakan bunyi pada sila pertama Muzakir, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A
yakni “Ketuhanan dengan kewajiban Maramis, Otto Iskandardinata dan Mohammad
menjalankan syari‟at Islam bagi para Hatta.
pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan 3. 22 Juni berhasil mengeluarkan piagam jakarta
Yang Maha Esa”.
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Rumusan Dasar Negara


Dasar negara merupakan pondasi berdirinya sebuah negara. Ibarat sebuah bangunan, tanpa pondasi
yang kuat tentu tidak akan berdiri dengan kokoh. Oleh karena itu, dasar negara sebagai pondasi
harus disusun sekuat mungkin sebelum suatu negara berdiri.
Ketua BPUPKI dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat pada pidato awal sidang pertama, menyatakan
bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka diperlukan suatu dasar negara. Untuk menjawab
permintaan Ketua BPUPKI, beberapa tokoh pendiri negara mengusulkan rumusan dasar negara.
Rumusan yang diusulkan memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Namun demikian, rumusan-
rumusan tersebut memiliki persamaan dari segi materi dan semangat yang menjiwainya. Pandangan
para pendiri negara tentang rumusan dasar negara disampaikan berdasarkan sejarah perjuangan
bangsa dan dengan melihat pengalaman bangsa lain. Meskipun diilhami oleh gagasan- gagasan
besar dunia, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan besar dari bangsa Indonesiasendiri.
Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI secara berurutan
dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada sidang BPUPKI tanggal
29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin, saat mengusulkan rancangan dasar negara Indonesia
mengatakan bahwa :

”...rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang


berasal daripada peradaban kebangsaanIndonesia; orang
timur pulang kepada kebudayaan timur.”

”... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan


tata negara negeri haram. Kita

”... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan


tata negara negeri haram. Kita bangsa Indonesia masuk
yang beradab dan kebudayaan kita beribu-ribu tahun
umurnya. (Risalah Sidang,halaman 12)

Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima dasar bagi negara Indonesia merdeka, yaitu
sebagai berikut :

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Sumber gambar: http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Muhammad_Yamin

Setelah selesai berpidato, Muhammad Yamin menyampaikan konsep mengenai dasar negara
Indonesia merdeka secara tertulis kepada ketua sidang, konsep yang disampaikan berbeda dengan
isi pidato sebelumnya. Asas dan dasar Indonesia merdeka secara tertulis menurut Muhammad
Yamin adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan pidatonya tentang dasar
negara. Menurut Soepomo, dasar negara Indonsia merdeka adalah sebagai berikut:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Soepomo juga menekankan bahwa negara Indonesia merdeka bukanlah negara yang
mempersatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat dan tidak mempersatukan diri
nya dengan golongan yang paling kuat (golongan politik atau ekonomi yang paling kuat). Akan
tetapi mengatasi segala golongan dan segala paham perorangan, mempersatukan diri dengan segala
lapisan rakyat.
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan pidato tentang dasar negara Indonesia
merdeka. Usulannya berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung. Philosophische
Grondslag atau Weltanschauung adalah fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-
dalamnya untuk diatasnya didirikan Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Negara Indonesia
yang kekal abadi itu dasarnya adalah Pancasila. Rumusan dasar negara yang diusulkan olehnya
adalah sebagai berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara


Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri.

Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus
1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai.
Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri
negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat berangkat
menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon. Dalam pertemuan tersebut, Ir.
Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. PPKI
beranggotakan 21 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang dan menghasilkan keputusan sebagai
berikut.
1. Menetapkan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara.
Adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Peterongan, 18 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sugeng Hariyanto, S.Pd., M.Pd. Miftachus Sya’diyah, S.Pd


Pembina Tk.1/IVb NIP. 199508012022212017
NIP. 196908182000031004
MODUL AJAR
PENETAPAN PANCASILA

INFORMASI UMUM
Nama Instansi SMP NEGERI 3 PETERONGAN
Durasi 9x40 menit (3xpertemuan)
Fase D
Elemen Pancasila
Peserta didik mampu menganalisis penetapan Pancasila adalah
Kompetensi awal pandangan hidup bangsa dan dasar negara.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Beriman bertakwa kepada Siswa akan mengembangkan sikap beriman kepada Tuhan Yang
maha Esa serta berakhlak mulia dengan melakukan pembiasaan
Tuhan Yang Maha Esa serta selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran sebagai
berakhlak mulia bentuk pembiasaan dengan tujuan agar ilmu yang didapatkan
bermanfaat.

Mandiri Siswa akan mengembangkan kemandirian dengan mengikuti


pembelajaran dengan penuh tanggung jawab serta mengerjakan
tugas sesuai dengan kemampuan diri.

Bergotong Royong Siswa akan mengembangkan kemampuan gotong royong dengan


saling bekerja sama, berkomunikasi, berdiskusi, dan berkelompok
dengan temannya.

Bernalar kritis Siswa akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis karena


siswa akan diminta memecahkan masalah dengan cara menjelaskan
Sidang Kedua BPUPKI, kekalahan Jepang, dan pembentukan PPKI,
dan mendiskusikanya.

Sarana dan Prasarana 1. Ruang Kelas yang kondusif


2. Papan Tulis dan Spidol/ Share screen
3. Kertas Karton/ media Ms. Word/PPT
4. ATK
5. Gambar Teks Pancasila
Target Peserta Didik Siswa Reguler
Jumlah Siswa Maksimal perkelas 32 siswa
Kegiatan Pembelajaran Mandiri dan Berkelompok
Metode Pembelajaran Diskusi kelompok, Mind Maping

KOMPONEN INTI
Capaian pembelajaran Pada akhir fase D, Peserta didik mampu menganalisis kronologis
lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa, serta mengenal Pancasila
sebagai ideologi negara. Peserta didik memahami implementasi
Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke masa. Peserta
didik mampu mengidentifikasi hubungan Pancasila dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; serta
melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai
pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan global
dengan menggunakan sudut pandang Pancasila.
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menganalisis penetapan Pancasila adalah
pandangan hidup bangsa dan dasar negara melalui Mind mapping.
Kata Kunci Penetapan Pancasila
Pemahaman Bermakna Penetapan Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar
negara.
Pertanyaan Pemantik Kapan Pancasila ditetapkan sebagai dasar Negara ?
Persiapan Pembelajaran a. Print out gambar atau soft file teks Pancasila pada pembukaan
UUD 1945 dan Piagam Jakarta.
b. Menyiapkan format untuk penilaian
Pengetahuan Dasar a. Peserta didik mampu mengidentifikasi pelaksanaan sidang PPKI
yang pertama.
b. Peserta didik mampu menjelaskan suasana kemerdekaan
Indonesia.
c. Peserta didik mampu menjelaskan alasan Moh. Hatta merubah
sila pertama Pancasila.
d. Peserta didik mampu menganalisis penetapan Pancasila sebagai
dasar Negara pada sidang PPKI.
Ketersediaan materi  Pengayaan untuk siswa : Tidak
 Alternatif untuk siswa yang sulit memahami konsep : Tidak
Asesmen  Performa dan tertulis ( berbentus esai )
Deskripsi Umum a. Peserta didik membaca referensi tentang penetapan pancasila
sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa.
b. Peserta didik berkelompok berdiskusi suasana kemerdekaan.
c. Peserta didik berkelompok menyimpulkan pelaksanaan hasil
sidang PPKI.
d. Peserta didik memahami materi dengan membuat Mind Maping
tentang penetapan pancasila sebagai dasar dan pandangan
hidup bangsa sesuai sidang PPKI.
Catatan Untuk Guru 1. Modul ajar ini dilaksanakan tahap demi tahap
berkesinambungan sebagai satu kesatuan utuh.
2. Modul ajar ini juga bisa di ubah di tengah pelaksanaan
menyesuaikan dengan kondisi nyata hasil dari asesmen
diagnostik.
3. Hasil yang diharapkan dari murid adalah sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan minggu ini menggunakan Mind Mapping dalam
memahami konsep penetapan Pancasila sebagai dasar dan pandangan
hidup bangsa pada sidang PPKI.

Pertemuan keempat 120 Menit


Kegiatan awal 20 menit a. Salam pembuka, dan berdoa.
b. Memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kebersihan dan
kerapian peserta didik, memeriksa kehadiran peserta didik.
c. Menyanyikan salah satu lagu wajib Maju tak gentar
d. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan
mengklarifikasinya.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti (70 Menit) Kegiatan Inti (70 Menit)
a. Peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang
sudah dibentuk.
b. Peserta didik membaca materi berkaitan dengan penetapan
pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa pada
sidang PPKi.
c. Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi kemudian
membuat peta konsep atau mind maping.
d. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, peserta
didik lain menyimak, bertanya, menjawab, memberi saran dan
mengkritik atas presentasi kelompok melalui presentasi
e. Guru mengapresiasi peserta didik yang aktif selama
pembelajaran, dan mengapresiasi kelompok dengan kinerja
terbaik
f. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah
dipelajari
g. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
jika ada materi pembelajaran yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup (30 a. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan
Menit) AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
b. Meminta siswa mempelajari materi berikutnya tentang perilaku
yang sesuai nilai sila Pancasila.
c. Pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama berdoa dan
memberi salam kepada guru dan menyerukan yel-yel bersama-
sama.
Lembar Kegiatan Lembar Kerja kelompok berisi petunjuk dalam melakukan presentasi
dan hasil Mind Maping.
Pertemuan kelima 120 Menit
Kegiatan awal 20 menit a. Salam pembuka, dan berdoa.
b. Memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kebersihan dan
kerapian peserta didik, memeriksa kehadiran peserta didik.
c. Menyanyikan salah satu lagu wajib Maju tak gentar
d. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan
mengklarifikasinya.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti (70 Menit) Kegiatan Inti (70 Menit)
a. Menunjukkan dan menjelaskan Pemetaan Pikiran
terkait Penetapan Pancasila.
b. Meminta siswa menjelaskan Sidang Kedua BPUPK,
kekalahan Jepang, dan pembentukan PPKI, dan
mendiskusikanya.
c. Meminta siswa menjelaskan suasana sekitar
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan
mendiskusikannya.
d. Meminta siswa menjelaskan usulan Hatta mengubah
sila pertama Pancasila serta Sidang PPKI yang
menetapkan dasar negara, dan mendiskusikannya.
e. Merangkum dan menjelaskan soal penetapan dasar
negara/Pancasila serta peran besar para pendiri
bangsa.
f. Membuat penilaian terhadap siswa
Kegiatan Penutup (30 a. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan
Menit) AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
b. Meminta siswa mempelajari materi berikutnya tentang perilaku
yang sesuai nilai sila Pancasila.
c. Pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama berdoa dan
memberi salam kepada guru dan menyerukan yel-yel bersama-
sama.
Lembar Kegiatan Lembar Kerja kelompok berisi petunjuk dalam melakukan presentasi
dan hasil Mind Maping.
Pertemuan keenam 120 Menit
Kegiatan awal 20 menit a. Salam pembuka, dan berdoa.
b. Memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kebersihan dan
kerapian peserta didik, memeriksa kehadiran peserta didik.
c. Menyanyikan salah satu lagu wajib Maju tak gentar
d. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan
mengklarifikasinya.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti (70 Menit) Kegiatan Inti (70 Menit)
a. Minta siswa untuk membuat Pemetaan Pikiran (mind
mapping) tentang Sejarah Kelahiran Pancasila seperti
yang telah dicontohkan, dengan gaya coretan dan
gambarnya masing-masing.
b. Minta siswa untuk menunjukkan Pemetaan Pikiran itu
pada rekan sebangku dan mendiskusikannya.
c. Tunjuk 2–3 siswa bergiliran maju ke depan kelas,
menjelaskan Pemetaan Pikiran yang dibuatnya.
d. Membuat penilaian terhadap siswa.

Kegiatan Penutup (30 a. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan
Menit) AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
b. Meminta siswa mempelajari materi berikutnya tentang
perilaku yang sesuai nilai sila Pancasila.
c. Pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama berdoa dan
memberi salam kepada guru dan menyerukan yel-yel
bersama-sama.
Lembar Kegiatan Lembar Kerja kelompok berisi petunjuk dalam melakukan
presentasi dan hasil Mind Maping.
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN

a. Kompetensi yang dinilai


7) Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME, menghargai,
bergotong royong,
8) Kompetensi pengetahuan untuk mengidentifikasi konsep rumusan dasar negara
9) Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan tepat
b. Bagaimana Asesmen dilakukan
7) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
8) Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
9) Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok

Aspek Penskoran
Tampilan Mind Mapping ➢ Skor 3 tampilan Mind Maping sangat lengkap
➢ Skor 2 tampilan Mind Maping lengkap
➢ Skor 1 Bila tampilan Mind Maping cukup lengkap
Isi penjelasan ➢ Skor 3 Bila penjelasan sesuai dengan materi
➢ Skor 2 Bila penjelasan sesuai sebagian
dengan materi
➢ Skor 1 Bila penjelasan kurang sesuai dengan
materi
Kerja Kelompok ➢ Skor 3 Bila kerja kelompok sangat baik
➢ Skor 2 Bila kerja kelompok baik
➢ Skor 1 Bila kerja kelompok kurang baik
Presentasi ➢ Skor 3 Bila presentasi sangat baik
➢ Skor 2 Bila presentasi baik
➢ Skor 1 Bila presentasi kurang baik
Pengayaan Remedial
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum
kepada siswa yang telah menguasai materi menguasai materi dan belum mampu memahami
dan secara pribadi sudah mampu memahami Penetapan Pancasila. Kegiatan remedial dilakukan
Penetapan Pancasila. Bentuk pengayaan dapat dengan mengulang materi pembelajaran apabila
dilakukan dengan cara sebagai berikut. peserta didik yang masih di bawah KKM (80),
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari kegiatan remedial
lebih lanjut tentang materi pokok berikutnya bisa berupa :
dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal 1. Memberi penugasan terkait materi yang belum
penting. tuntas.
2. Peserta didik berperan sebagai tutor teman
sebaya.
3. Pembelajaran tutor.

REFLEKSI PESERTA DIDIK REFLEKSI GURU


1. Apakah kalian menyukai proses 1. Bagaimana strategi mengajar yang diterapkan
pembelajaran hari ini? dikelas, apa mendapat respon positif atau
negative dari peserta didik?
2. Apakah materi yang disampaikan 2. Apakah metode pembelajaran kali ini
menjadi mudah dimengerti dengan membuat peserta didik mudah memahami
metode pembelajaran kali ini? materi?
3. Apa kesan kalian terhadap 3. Berapa persen peserta didik yang mampu
pembelajaran hari ini memahami materi? Bagaimana tindak
lanjutnya?
4. Pembelajaran yang seperti apa yang 4. Berapa persen peserta didik yang kurang
kalian inginkan untuk pertemuan mampu memahami materi? Bagaimana
minggu depan? tindak lanjutnya?
5. Apakah ada faktor penghambat dalam
pelaksaaan pembelajaran kali ini?
GLOSARIUM

BPUPKI : Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.


Pancasila : Berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang
berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas.
Internasionalisme : Prinsip politik yang melampaui nasionalisme dan mendukung kerjasama
politik atau ekonomi yang lebih besar diantara bangsa- bangsa.
Mufakat Pendapat atau keputusan yang disetujui oleh semua pihak yang terlibat
dalam musyawarah.
Demokrasi : Sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana
setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara

DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP Kelas
VII, Balitbang Kemdikbud, Jakarta.
Wisnuwidodo, Andriyanto. https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/7867/nama-soekarno-
diabadikan-jadi-nama-tempat-dan-perangko-di-6-negara-ini?showpage=all, diunduh tanggal 26
Maret 2021 jam 05.22 WIB.
Wikipedia.https://en.wikipedia.org/wiki/Soepomo, diunduh tanggal 26 Maret 2021 jam 05.29
WIB.
https://tirto.id/contoh-pengamalan-pancasila-lengkap-sila-1-5-di-lingkungan-keluarga-gbRm
diunduh pada tanggal 26 Juli 2021 pukul 13.00

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Pembentukkan-PPKI-dan-
Penetapan-Pancasila-dalam-sidang-PPKI-2017/menu4.html diunduh pada tanggal 26 Juli 2021
pukul 15.30
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(Rumusan Dasar Negara)
Nama :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :

Buatlah Mind Mapping proses penetapan Pancasila pada sidang PPKI !

KUNCI JAWABAN
(Penetapan Pancasila)

Penetapan pancasila pada Sidang PPKI

Sidang PPKI dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus


1945 di gedung Kesenian Jakarta

Drs. Muhammad Hatta, Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim,


Mr. Kasman Singodimejo, dan Teuku Muhammad Hasan

Sidang PPKI 18 agstus 1945

1. Mengesahkan Undang-Undang mengubah kalimat Pembukaan


Dasar negara; UUD pada alinea keempat tentang
dasar negara Pancasila pada sila
2. Memilih Presiden dn wakil presiden,
pertama, “...Ketuhanan dengan
yaitu Ir. Soekarno dan Drs. kewajiban menjalankan syariat
Muhammad Hatta; Islam bagi para pemeluk-
3. Presiden untuk sementara waktu pemeluknya...” menjadi “...
Ketuhanan Yang Maha Esa...”
akan dibantu oleh sebuah Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
sampai dibentuknya MPR/DPR.
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Sidang PPKI dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 di gedung Kesenian Jakarta. Sidang
pembukaan dilaksanakan oleh Drs. Muhammad Hatta, Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr.
Kasman Singodimejo, dan Teuku Muhammad Hasan. Pada sidang pembukaan disepakati untuk
mengubah kalimat Pembukaan UUD pada alinea keempat tentang dasar negara Pancasila pada sila
pertama, “...Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya...” menjadi “... Ketuhanan Yang Maha Esa...”. Perubahan tersebut demi kepentingan
bangsa dan negara yang beraneka ragam suku bangsa dan agama. Kalimat tersebut mencerminkan
bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi sikap toleransi. Hal itu menunjukkan komitmen para
pendiri negara dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Perhatikan tabel berikut!
Tabel Perubahan Teks Pancasila

Sekarang kalian sudah mengetahui mengenai perubahan teks Pancasila Sila pertama bukan?
Kemudian kapan dan bagaimana Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia? Perhatikan
uraian berikut ini!

Sidang BPUPKI
Sumber : http://historiyaku.blogspot.co.id/2016/11/sidang-ppki-ii-pada-19-agustus-1945.html?m=1
Sidang Sidang utama dipimpin oleh Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta, pada tangal 18 Agustus
1945 menghasilkan tiga keputusan penting bagi keberadaan dan kelangsungan negara Indonesia
merdeka, yaitu :
1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar negara;
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta;
3. Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) sampai dibentuknya MPR/DPR.

Undang-undang dasar negara yang ditetapkan oleh PPKI memiliki sistematika Pembukaan, Batang
Tubuh, dan Penjelasan. Di dalam UUD yang disahkan oleh PPKI, terdapat rumusan Pancasila
sebagai dasar negara, yaitu pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yang merupakan revisi dari
Piagam Jakarta. Rumusan Pancasila yang terdapat pada alenia keempat Pembukaan UUD Negara
RI Tahun 1945.
Setelah mempelajari materi di atas, kalian sekarang pasti telah memahami bagaimana
Pembentukkan PPKI dan Penetapan Pancasila di terjadi di Indonesia. Semoga ilmu ini bermanfaat
dan menambah wawasan dan kecintaan kalian terhadap bangsa Indonesia.

Peterongan, 18 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Nurkolis, M.Pd. I Miftachus Sya’diyah, S.Pd


NIP. 196408191990101001 NIP. 199508012022212017

Anda mungkin juga menyukai