Kompetensi Awal
Memahami pengetahuan dasar Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi mengkaji
gejala sosial di masyarakat dan Menalar suatu gejala sosial di lingkungan sekitar dengan menggunakan
pengetahuan sosiologis
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Discovery learning peserta didik mampu berfikir secara kritis dan kreatif
dalam memahami konsep dasar ilmu sosiologi, sejarah kemunculan ilmu sosiologi, pengertian
sosiologi dan ciri-ciri ilmu sosiologi dengan mengembangkan azas kerja sama (gotong royong),
menjujung tinggi tanggung jawab yang diberikan dan secara aktif berkala mampu mengungkapkan ide,
pendapat atau temuan kepada teman sekelas serta membuat laporan observasi sederhana tentang
contoh penerapan ilmu sosiologi serta menyajikan hasil observasinya secara mandiri
Pemahaman Bermakna
1. Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah
2. Manusia berkelompok untuk memenuhi kebutuhan
3. Sosiologi mempelajari manusia sebagai makhluk bernaluri untuk hidup bersama
Pertanyaan Pemantik
1. Menurutmu, apa sosiologi itu?
2. Seberapa penting manfaat belajar sosiologi?
3. Bagaimana kaitan sosiologi dengan kehidupan manusia?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengecek kehadiran peserta didik
- Apersepsi: gambar pengantar tentang fenomena sosial
Pendahuluan 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan teknik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan gambar terkait fenomena sosial
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan permasalahan
terkait konsep sosiologi sebagai ilmu sosial, munculnya ilmu
sosiologi, pengertian ilmu sosiologi, dan ciri-ciri ilmu sosiologi
Inti 60 menit
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok serta
membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan: membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 2
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengecek kehadiran peserta didik
- Apersepsi: gambar pengantar tentang fenomena sosial
Pembukaan 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru merefleksi materi sebelumnya
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan permasalahan
terkait konsep sosiologi sebagai ilmu sosial, munculnya ilmu
sosiologi, pengertian ilmu sosiologi, dan ciri-ciri ilmu sosiologi
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok serta
Inti 60 menit
membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 3
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengecek kehadiran peserta didik
- Apersepsi: gambar pengantar tentang fenomena sosial
Pembukaan 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru merefleksi materi sebelumnya
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan permasalahan
terkait konsep sosiologi sebagai ilmu sosial, munculnya ilmu
Inti sosiologi, pengertian ilmu sosiologi, dan ciri – ciri ilmu sosiologi 60 menit
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok serta
membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 4
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengecek kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi: video pengantar tentang tokoh sosiologi 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan contoh deskripsi terkait video
tokoh sosiologi
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan permasalahan
terkait hakekat, tokoh dan teori sosiologi serta manfaat ilmu
sosiologi
Inti - Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok serta 60 menit
membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan: membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 5
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengecek kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi: video pengantar tentang tokoh sosiologi 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan contoh deskripsi terkait video
Inti tokoh sosiologi 60 menit
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan permasalahan
terkait hakekat, tokoh dan teori sosiologi serta manfaat ilmu
sosiologi
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok serta
membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan: membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 6
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengecek kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi: video pengantar tentang tokoh sosiologi 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan contoh deskripsi terkait video
tokoh sosiologi
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan permasalahan
terkait hakekat, tokoh dan teori sosiologi serta manfaat ilmu
sosiologi
Inti - Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok serta 60 menit
membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Asesmen
Asesmen Sebelum Pembelajaran (Diagnostik). Misal Penilaian Sikap
Format Penilaian Diagnostik.
Unsur Penilaian
No Nama Bernalar Gotong Jumlah Skor Kode
Beriman Mandiri Kreatif
Kritis Royong
1 Azka 80 80 80 80 80 400 80 B
2 …….. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Asesmen Selama Pembelajaran (Formatif). Misal Penilaian Presentasi, Pameran Hasil Karya, Dsb
Silahkan buat mind mapping / peta konsep tentang materi ‘Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan’
Unsur Yang Dinilai
No Nama Jumlah Skor Kode
Desain Hierarki Penjelasan Contoh
1 Azka 80 80 80 80 400 80 B
2 …….. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Asesmen Setelah Pembelajaran (Sumatif). Misal Tes, Essay, Pilihan Ganda, Dan Sebagainya
1. Ilmu sosiologi adalah...
2. Apa yang dimaksud revolusi industri dan revolusi perancis!
3. Sebutkan ciri-ciri ilmu sosiologi!
2 Karl Marx
3 Emile Durkheim
4 Max Weber
5 Herbert Spencer
Awal Perkembangan
Awal perkembangannya, Sosiologi lahir akibat adanya gejolak sosial efek revolusi industri.
Akibat revolusi tersebut banyak terjadi eksploitasi tenaga kerja dan urbanisasi yang sangat besar. Hal
ini tentunya menjadikan dunia menjadi bergejolak dan banyak konflik-konflik baru muncul. Dari
sinilah, peran ilmu pengetahuan dibutuhkan untuk memberikan pengamatan serta pengalaman kepada
masyarakat yang kemudian dikemas dalam rancangan ilmu Sosiologi.
Pada abad ke-19 muncul banyak sekali konflik di dunia yang mengakibatkan perubahan sosial
terjadi secara besar-besaran. Terlebih pada tahun 1798 terjadi revolusi industri di Prancis yang
menimbulkan banyak kekhawatiran di tengah- tengah masyarakat. Atas dasar tersebut, Auguste Comte
merancang instrument penelitian yang digunakan untuk mempelajari pola perilaku masyarakat.
Penelitian sosial yang dilakukan secara ilmiah tersebut kemudian pada awal abad ke-19 dikenal
sebagai Sosiologi.
Hakikat Sosiologi
Sosiologi merupakan Ilmu Sosial, Bukan Ilmu Pengetahuan Alam, juga bukan Ilmu
Kerohanian. Perbedaan Sosiologi dengan ilmu diatas adalah pada isinya, Sosiologi berisi tentang
kemasyarakatan, berbeda dengan biologi tentang tumbuhan, astronomi tentang ruang angkasa, dan
tentu berbeda dengan ilmu lainnya.
Sosiologi Termasuk ilmu Pengetahuan yang Kategoris, bukan normatif. Artinya sosiologi
membatasi pembahasan pada apa yang sedang terjadi, bukan pada apa yang akan terjadi, juga
bukan pada sesuatu yang seharusnya terjadi. Sosiologi merupakan ilmu bebas nilai, karena tidak
mempertimbangkan baik buruknya suatu fakta.
Sosiologi Adalah Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science), Bukan Ilmu pengetahuan terapan
(applied Science). Artinya Sosiologi merupakan suatu ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan
dan meningkatkan mutunya tanpa dipergunakan dalam masyarakat. Dalam Penerapannya, Ilmu
Pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu Murni dan Terapan. Ilmu Pengetahuan murni adalah ilmu
pengetahuan yang bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk ilmu pengetahuan secara abstrak
dengan mempertinggi mutunya tanpa digunakan secara langsung dalam kehidupan. Sedangkan Ilmu
Pengetahuan Terapan adalah Ilmu yang bertujuan untuk diterapkan dan dipergunakan dalam
kehidupan.
Ciri-ciri Sosiologi
Sosiologi sebagai suatu disiplin ilmu tentulah memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang ilmiah.
Berikut adalah empat ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu:
1. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi sebagai ilmu dilandasi pada observasi
kenyataan dan tidak bersifat spekulatif atau mengira-ngira suatu kebenaran. Jadi kebenaran
yang diuji haruslah berdasar penelitian ilmiah.
2. Sosiologi bersifat teortitis, artinya ilmu pengetahuan dibangun menjadi sebuah teori (abstraksi)
yang disusun secara logis untuk tujuan mencari sebab akibat dari suatu fenomena sosial.
3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya disusun berdasarkan teori-teori yang sudah ada
sebelumnya. Sebagai ilmu pengetahuan yang dinamis, sosiologi berkembang dari teori yang
sudah ada, yang kemudian dikritisi, diperbaiki, agar teori-teori tersebut dapat lebih relevan
mengikuti perkembangan jaman.
4. Sosiologi bersifat nonetis, artinya sosiologi mempersoalkan fakta yang terjadi di masyarakat,
bukan tentang baik dan buruknya fakta.
Peran Sosiologi
1. Sosiolog sebagai ahli riset. Para sosiolog melakukan riset ilmiah. Tujuannya adalah mencari
data kehidupan sosial masyarakat.
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan
pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
3. Sosiolog sebagai praktisi. Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan masyarakat.
4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik.
Bahtiyar Wahyu H, S. Pd
NIP. 19940129 202221 1 008
Glosarium
Masyarakat : satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat,
konvensi dan aturan hukum tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh perasaan
bersama.
Hubungan sosial : kegiatan interaksi sosial masyarakat yang melakukan tindakan untuk
memberi informasi dan mempengaruhi satu sama lainnya, hubungan ini bisa bisa setabil jika
dilakukan dengan kesadaran serta tolerasi akan tetapi jika dilakukan dengan penyimpangan
sosial maka yang timbul dari hubungan masyarakat ialah adanya dinamika kelompok sosial,
seperti peperangam konflik sosial dan bentuk lainnya.
Gejala sosial : suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan
kehidupannya. Dengan kata lain, setiap gejala ini menjadi dampak sekaligus penyebab dari
gejala sosial lainnya.
Tindakan sosial : tindakan yang bersifat subjektif dalam segala perilaku manusia. Ciri utama
dari perilaku dalam tindakan sosial adalah pemaknaan yang bersifat subjektif, mampu
mempengaruhi orang lain dan menerima pengaruh dari orang lain.
Lembaga sosial : seperangkat aturan yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam
melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan
tujuan mendapatkan keteraturan hidup
Masyarakat multikutural : masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku yang masing-
masing punya struktur budaya yang berbeda-beda. Mereka dapat hidup bersama berdampingan
satu sama lain yang sederajat dan saling berinterseksi dalam suatu tatanan kesatuan sosial
politik.
Keteraturan sosial : kondisi kehidupan yang aman, tentram, dan tertib dari perilaku yang
merugikan masyarakat. Untuk mewujudkan kondisi tersebut, maka dibuat nilai dan norma yang
berfungsi untuk mengontrol perilaku masyarakat.
Tertib sosial : kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur, sebagai hasil
hubungan yang selaras antara tindakan, nilai, dan norma dalam interaksi sosial
Konteks : bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan
makna situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Ada beberapa jenis konteks.
Eksplorasi : penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak
(tentang keadaan) dan fakta sosial yang sesungguhnya.
Metodologi ilmiah : suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
Identitas diri : kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi arti pada dirinya
sebagai seorang pribadi yang unik, memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta memiliki
peran penting dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Penelitian sosial : penyelidikan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu
pengetahuan sosial, hubungan antara dua atau lebih gejala sosial, atau praktik-praktik sosial
dengan cara metodologi ilmiah.
Entitas : sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus
dalam bentuk fisik.
Daftar Pustaka
Dhohiri, Taufiq Rahman, dkk. 2007. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta;
Yudhistira.
Jones, P. (2010). Pengantar Teori-Teori Sosial dari Fungsionalisme hingga Post Modernisme. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta.
Esis Erlangga
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama. Muin, Idianto.
2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi
Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2005. Sosisologi Teks Pengantar dan Terapan.Jakarta:
Kencana.
Ritzer, G. (2011). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern
(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rufikasari, Lia Chandra. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA. Surakarta: Mediatama
Ritzer, G. (2011). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern
(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Setiadi, E., & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Prenadamedia Group.
Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
MODUL AJAR
INDIVIDU, KELOMPOK DAN HUBUNGAN SOSIAL
Kompetensi Awal
Mengenali dan mengidentifikasi realitas individu, kelompok dan hubungan sosial di
masyarakat dan Mengolah realitas individu, kelompok dan hubungan sosial sehingga mandiri dalam
memposisikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Discovery Learning peserta didik mampu menganalisis sosialisasi dalam
pembentukan kepribadian individu dan kelompok, interaksi sosial beserta faktor, bentuk dan
syarakatnya dalam bentuk tulisan dengan mengembangkan kerja sama (gotong royong) serta
menjujung tinggi tanggung jawab yang diberikan (kemandirian) dan secara aktif berkala mampu
mengungkapkan ide, pendapat atau temuan kepada teman sekelas serta membuat laporan observasi
sederhana tentang hubungan sosial serta menyajikan hasil observasinya secara mandiri
Pemahaman Bermakna
1. Individu mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi
2. Berbagai macam tindakan bisa di klasifikasikan
Pertanyaan Pemantik
1. Menurutmu, pentingkah kita belajar berinteraksi?
2. Menurutmu, apa realitas itu?
3. Kemukakan pendapatmu mengenai tindakan?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi : video pengantar tentang perkembangan sosialisasi anak 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar dan deskripsi terkait
video perkembangan sosialisasi anak
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan permasalahan
terkait sosialisasi dalam pembentukan kperibadian individu dan
Inti 60 menit
kelompok
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 2
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran
peserta didik
Pembukaan - Apersepsi: menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan gambar-gambar
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan
permasalahan terkait tahapan sosialiasi dalam masyarakat
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
Inti 60 menit
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan: membimbing peserta didik menarik
kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 3
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran
peserta didik
Pembukaan - Apersepsi: menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan gambar-gambar
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan
Inti 60 menit
permasalahan terkait tahapan sosialisasi dalam masyarakat
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan: membimbing peserta didik menarik
kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 4
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran
peserta didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar contoh
mind mapping interaksi sosial
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan
permasalahan terkait pembuatan mind mapping dari materi
interaksi sosial
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan 60 menit
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
sebagai pembuatan mind mapping
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan: membimbing peserta didik menarik
kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 5
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran
Pembukaan peserta didik 15 menit
- Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar contoh
mind mapping interaksi sosial
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait keseluruhan materi interaksi sosial
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan 60 menit
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi hasil mind mapping dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik
kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 6
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran
peserta didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan
tehnik penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar hasil
presentasi seluruh kelompok
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait hasil presentasi
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti serta membimbing peserta didik mencari jawaban 60 menit
permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik
kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 7
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran
peserta didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar hasil
presentasi seluruh kelompok
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait hasil presentasi
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan 60 menit
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik
kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 8
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran
peserta didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar hasil
presentasi seluruh kelompok
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait hasil presentasi
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti 60 menit
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik
kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 9
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran
peserta didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar hasil
presentasi keseluruhan materi
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait hasil presentasi
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan 60 menit
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik
kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Asesmen
Asesmen Sebelum Pembelajaran (Diagnostik). Misal Penilaian Sikap
Format Penilaian Diagnostik.
Unsur Penilaian
No Nama Bernalar Gotong Jumlah Skor Kode
Beriman Mandiri Kreatif
Kritis Royong
1 Azka 80 80 80 80 80 400 80 B
2 …….. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Asesmen Selama Pembelajaran (Formatif). Misal Penilaian Presentasi, Pameran Hasil Karya, Dsb
Silahkan buat mind mapping / peta konsep tentang materi ‘Hubungan Sosial’
No Nama Unsur Yang Dinilai Jumlah Skor Kode
Desain Hierarki Penjelasan Contoh
1 Azka 80 80 80 80 400 80 B
2 …….. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Asesmen Setelah Pembelajaran (Sumatif). Misal Tes, Essay, Pilihan Ganda, Dan Sebagainya
1. Tindakan sosial adalah...
2. Berikan penjelasanmu mengenai tindakan rasional afektif !
3. Jelaskan pendapatmu tentang fenomena ‘mudik’ !
Tindakan afektif adalah tindakan yang sebagian besar dikuasai oleh perasaan ataupun emosi,
tanpa pertimbangan yang matang. Tindakan ini muncul karena luapan emosi, seperti adanya cinta,
amarah, gembira, atau sedih muncul begitu saja sebagai ungkapan langsung terhadap keadaan
tertentu. Itulah sebabnya tindakan sosial ini lebih berupa reaksi spontan. Tindakan ini sering muncul
sebagai ungkapan yang memunculkan perasaan gembira, sedih, emosional dan sebagainya. Misalnya,
ungkapan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dengan memeluk atau menciumnya.
2. Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah Hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, maupun kelompok satu dengan kelompok lainnya Interaksi sosial dapat terjadi
dalam suasana persahabatan maupun permusuhan, bisa dengan kata-kata,jabat tangan dan bahasa
isyarat. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat, yaitu Kontak dan Komunikasi.
Interaksi sosial dapat terjadi antara individu degan individu, individu dengan kelompok dan
antara kelompok dengan kelompok
Ciri-ciri Interaksi Sosial
Pelakunya lebih dari satu orang.
Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan pelaku.
Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan menentukan sikap
aksi yang sedang berlangsung.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial
Imitasi
Identifikasi
Sugesti
Simpati
Empati
Motivasi
Bentuk – Bentuk Interaksi Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan
dan kerjasama. Yang termasuk jenis interaksi sosial asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi,
dan asimilasi. Selain asosiatif ada juga Interaksi sosial disosiatif, yaitu bentuk interaksi yang lebih
mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis
interaksi sosial disosiatif adalah kontravensi, kompetisi dan konflik
3. Masyarakat
Pengertian realitas sosial (social reality) adalah kenyataan fakta yang terjadi dalam masyarakat
berkaitan dengan kestabilan dalam keadaan normal atau tidak normalnya pola hubungan masyarakat.
Pengertian realitas sosial dalam sosiologi adalah hal yang dianggap nyata dalam kehidupan sosial dan
merupakan hasil konstruksi sosial, selain itu juga diartikan sebagai isi dasar yang dapat menjelaskan
kenyataan dalam kehidupan sosial masyarakat yang saling melakukan kontak sosial dan juga
komunikasi sosial.
Realitas sosial juga diartikan sebagai bentuk kegiatan, perubahan, dan kejadian nyata dalam
masyarakat yang saling berhubungan. Peristiwa tersebut tercipta akibat proses interaksi yang
berlangsung dalam masyarakat yang sering menjadi penyebab dalam dinamika kelompok sosial
masyarakat. Secara sederhana,dapat dikemukakan contoh- contoh realitas sosial yaitu masyarakat dan
keluarga
Masyarakat merupakan salah satu hal yang dikaji dalam ilmu pengetahuan sosiologi namun
dalam sosiologi sendiri, istilah masyarakat mendapat penafsiran
yang beragam di antara para ahli, diantaranya:
Koentjaraningrat (1985). Menjelaskan bahwa masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia
yang melakukan interaksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu dimana memiliki sifat
kontinu serta terikat oleh rasa identitas bersama.
Ralph Linton. Seperti yang dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989) menafsirkan bahwa
masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama
sehingga mereka mampu mengorganisasikan dirinya sebagai sebuah kesatuan dengan batas-
batas tertentu.
Paul B. Horton. Berpendapat bahwa masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang secara
relatif hidup mandiri bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, mendiami suatu wilayah
tertentu, berkebudayaan yang sama serta melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok
itu.
Nah, dari pendapat tiga ahli tersebut, ada beberapa unsur pokok dalam masyarakat yang bisa
kita ambil yaitu:
1. Harus ada kelompok atau manusia yang hidup bersama,
2. Adanya pergaulan yang sudah terjalin dalam waktu yang lama,
3. Adanya aturan yang mengatur kelompok tersebut,
4. Adanya kesadaran di kelompok tersebut bahwa mereka merupakan satu kesatuan,
5. Terciptanya sebuah kebudayaan,
6. Mendiami wilayah tertentu.
4. Keluarga
Keluarga yaitu suatu kesatuan sosial yang disatukan oleh ikatan perkawinan, hubungan darah,
atau adopsi terdiri dari suami, istri dan anak. Ciri atau karakteristik keluarga, diantaranya yaitu:
Disatukan oleh suatu ikatan perkawinan, hubungan darah atau adopsi.
Umumnya anggota keluarga hidup dalam satu rumah tangga.
Berinteraksi dan berkomunikasi.
Mempertahankan juga menciptakan kebudayaan bersama.
Ada dua bentuk keluarga, yaitu :
Keluarga inti (keluarga batih), yakni bentuk keluarga berdasarkan perkawinan tunggal yang
terdiri dari suami, istri dan anaknya.
Keluarga besar, yakni bentuk keluarga baik tunggal maupun berdasarkan bentuk perkawinan
jamak (poligami) yang terdiri dari seorang ayah dan beberapa orang ibu atau sebaliknya, atau
ditarik dari satu keturunan dengan semua keturunannya.
Adapun tugas keluarga, antara lain:
Tugas sosial biologis, yaitu sebagai pemenuhann kebutuhann biologisn untuk meneruskan
keturunan dan memberikan kasih sayang.
Tugas sosial ekonomi, yakni sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup.
Tugas sosial kultural, yakni sebagai alat pewarisan budaya.
Tugas sosial religius, yakni sebagai bagian dari kehidupan sosial beragama.
Bahtiyar Wahyu H, S. Pd
NIP. 19940129 202221 1 008
Glosarium
Akulturasi: Proses perpaduan dua kebudayaan tanpa menghilangkan salah satu unsur
kebudayaan yang ada dalam masyarakat.
Competition: Persaingan sebagai suatu proses sosial yang bersifat saling berlawanan dengan
tujuan mengalahkan antar seseorang dengan orang yang berbeda.
Imitasi: Peniruan terhadap bentuk lain.
Joint venture: Bentuk kerja sama dua pihak atau lebih.
Koersi: Pemaksaan pihak yang kuat terhadap yang lebih lemah
Kontravensi: Proses sosial yang ditandai adanya ketidakpuasan, ketidakpastian, keraguan,
penolakan, dan penyangkalan terhadap kepribadian seseorang atau kelompok yang tidak
diungkapkan secara terbuka.
Kooptasi: Penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik
organisasi sebagai satu-satunya cara untuk menghindari konflik yang bisa mengguncang
organisasi.
Sosialiasasi: Proses seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya untuk belajar
pola-pola tindakan berinteraksi dengan segala macam individu di sekelilingnya yang
menduduki beraneka macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Stalemate: Bentuk akomodasi yang terjadi saat kelompok yang terlibat pertentangan memiliki
kekuatan seimbang, sehingga konflik akan berhenti dengan sendirinya.
Toleransi: Bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa disadari dan
direncanakan, adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling
merugikan
Tindakan Afektif: suatu tindakan yang sebagian besar tindakan dikuasai oleh perasaan ataupun
emosi, pertimbangan yang matang.
Daftar Pustaka
Dhohiri, Taufiq Rahman, dkk. 2007. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta;
Yudhistira.
Jones, P. (2010). Pengantar Teori-Teori Sosial dari Fungsionalisme hingga Post
Modernisme. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta.
Esis Erlangga
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi Kelas X. Bandung: Grafindo Media Pratama. Muin, Idianto.
2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2005. Sosisologi Teks Pengantar dan
Terapan.Jakarta: Kencana.
Ritzer, G. (2011). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern
(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rufikasari, Lia Chandra. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA. Surakarta: Mediatama Soekanto, Soerjono.
2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Setiadi, E., & Kolip, U. (2011).
Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Prenadamedia Group.
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
MODUL AJAR
RAGAM GEJALA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
Kompetensi Awal
Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami ragam gejala sosial di
masyarakat dan Mengkaitkan realitas sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk mengenali berbagai gejala sosial di masyarakat.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Discovery Learning peserta didik mampu menganalisis heterogenitas
sosial dalam masyarakat, mengidentifikasi perbedaan stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial,
mengidentifikasi gejala sosial berkaitan dengan penyimpangan sosial dengan mengembangkan kerja
sama (gotong royong) serta menjujung tinggi tanggung jawab yang diberikan (kemandirian) dan secara
aktif berkala mampu mengungkapkan ide, pendapat atau temuan kepada teman sekelas serta membuat
laporan observasi sederhana tentang keragaman gejala sosial serta menyajikan hasil observasinya
secara mandiri
Pemahaman Bermakna
Nilai merupakan suatu hal yang dianggap baik atau buruk
Keluarga menjadi ‘sekolah’ paling awal untuk individu
Pertanyaan Pemantik
Menurutmu, pentingkah kita belajar gejala sosial?
Menurutmu, apa perbedaan sosialisasi dan internalisasi ?
Kemukakan pendapatmu mengenai pembelajaran yang dilakukan keluarga pada sorang individu?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi : video pengantar tentang heterogenitas masyarakat 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar dan deskripsi
terkait video heterogenitas masyarakat
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
Inti permasalahan terkait stratifikasi sosial 60 menit
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 2
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait bentuk stratifikasi sosial masyarakat
Indonesia
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti 60 menit
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 3
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi : merefleksi materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar
Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
Inti 60 menit
permasalahan terkait bentuk stratifikasi sosial masyarakat
Indonesia
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 4
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar
Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait bentuk stratifikasi sosial masyarakat
Indonesia
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti 60 menit
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 5
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
Inti - Memberi stimulus : guru memberikan gambar berbagai 60 menit
keyakinan masyarakat Indonesia
- Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait diferensiasi sosial
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 6
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar
Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan terkait perbedaan suku bangsa dan ras masyarakat
Indonesia
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti 60 menit
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 7
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
Pembukaan didik 15 menit
- Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus : guru memberikan gambar-gambar
Mengidentifikasi masalah : peserta didik mengajukan
permasalahan gejala sosial berkaitan penyimpangan sosial dalam
masyarakat
- Mengumpulkan data : membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti 60 menit
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data : diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi : verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi
melalui presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Asesmen
Asesmen Sebelum Pembelajaran (Diagnostik). Misal Penilaian Sikap
Format Penilaian Diagnostik.
Unsur Penilaian
No Nama Bernalar Gotong Jumlah Skor Kode
Beriman Mandiri Kreatif
Kritis Royong
1 Azka 80 80 80 80 80 400 80 B
2 …….. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Asesmen Selama Pembelajaran (Formatif). Misal Penilaian Presentasi, Pameran Hasil Karya, Dsb
Silahkan buat mind mapping / peta konsep tentang materi ‘Ragam Gejala Sosial’
Unsur Yang Dinilai
No Nama Jumlah Skor Kode
Desain Hierarki Penjelasan Contoh
1 Azka 80 80 80 80 400 80 B
2 …….. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Asesmen Setelah Pembelajaran (Sumatif). Misal Tes, Essay, Pilihan Ganda, Dan Sebagainya
1. Norma adalah...
2. Berikan penjelasanmu mengenai penyimpangan positif !
3. Jelaskan pendapatmu tentang fenomena ‘Narkoba di Kalangan Pelajar’ !
Pengayaan & Remidial
Pembelajaran Remidial (tutor sebaya) dan Pengayaan (kerja kelompok menulis contoh persitiwa
lingkungan sekitar yang berkaitan dengan berbagai penyimpangan sosial positif)
2. Perilaku Menyimpang
Pendapat dari para ahli sosiologi yang mengemukakan tentang pengertian dari perilaku
menyimpang, antara lain:
Menurut James Vender Zender. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal
tercela dan diluar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
Menurut Bruce J.Cohen. Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kelompok masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Menurut Robert M.Z. Lawang. Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang
dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka
yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
Menurut Paul B. Horton. Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Nah Pahamifren, dari berbagai pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
Menurut Kartono Kartini dalam buku Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja (2014), perilaku
menyimpang yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Faktor Internal. Faktor ini terjadi dari dalam individu itu sendiri, misalnya gangguan emosional,
gangguan jiwa, hingga tingkat religiusitas yang rendah. Orang dengan tingkat pengendalian
emosi yang rendah umumnya tidak dapat menentukan tindakan terbaik dari masalah yang
dihadapinya. Hal ini juga terjadi pada individu dengan tingkat religiusitas yang kurang, mereka
cenderung tidak mengindahkan aturan dan norma yang berlaku tanpa memikirkan akibatnya.
Faktor Eksternal. Faktor eksternal berasal dari luar individu, satu di antara fenomena pemicu
penyimpangan sosial yang paling sering ditemui adalah anak yang mengalami broken home,
pendidikan yang kurang tepat sasaran, atau kondisi lingkungan yang buruk. Misalnya seseorang
yang hidup dalam keluarga broken home. Seseorang dengan latar belakang seperti ini, cenderung
memiliki perangai yang negatif, perilaku yang kasar dan sering melanggar aturan. Hal ini
dilakukan demi melupakan atau melampiaskan permasalahan yang sedang dihadapinya.
4. Pengendalian Sosial
Pahamifren, dengan meningkatnya fenomena perilaku menyimpang yang semakin meluas ke
seluruh lapisan masyarakat tentunya hal tersebut tidak bisa dibiarkan terus menerus terjadi karena akan
semakin meresahkan masyarakat dan mengganggu ketentraman serta ketertiban dalam masyarakat.
Untuk mengatasi perilaku menyimpang dan sikap anti sosial di masyarakat tidak merebak luas dan
tidak semakin berkembang dibutuhkan pengendalian sosial dalam masyarakat. Pengendalian sosial
adalah upaya yang bisa dijadikan alternatif untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial.
Pengendalian sosial merupakan suatu mekanisme untuk mengarahkan anggota masyarakat dalam
menjalankan nilai dan norma sosial yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut bertujuan agar
masyarakat dapat mengurangi terjadinya perilaku menyimpang dan sikap anti sosial bahkan untuk
menghilangkan penyimpangan sosial. Cara Melakukan Pengendalian Sosial :
Cara Persuasif. Cara ini merupakan cara yang dilakukan tanpa kekerasan tapi dengan cara
menasehati, menghimbau atau membimbing agar tidak melakukan penyimpangan dalam
masyarakat. Contohnya: melalui seminar, konseling, poster atau iklan layanan masyarakat.
Cara Koersif. Cara ini dilakukan dengan kasar, paksaan atau kekerasan baik secara fisik atau
psikis. Cara ini merupakan cara terakhir setelah beberapa cara yang dilakukan tidak berhasil.
Biasanya cara ini menimbulkan reaksi negatif dari berbagai pihak. Contohnya: penertiban oleh
dinas terkait, razia lalu lintas dan sidak.
Cara Sosialisasi. Cara sosialisasi merupakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan
menciptakan kebiasaan dan menata nilai dan norma sejak dini.
Melalui Penekanan Sosial. Cara ini dipakai untuk mengendalikan tingkah laku anggota
masyarakat. Ini dilakukan agar setiap orang berperilaku yang sama di masyarakat.
Bahtiyar Wahyu H, S. Pd
NIP. 19940129 202221 1 008
Glosarium
Kepribadian: Gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh
seseorang
Nilai: Konsepsi-konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah.
Norma agama: Norma yang berdasarkan arahan atau kaidah ajaran agama.
Nilai religius: Nilai yang berasal dari ajaran-ajaran di dalam agama
Norma hukum: Himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib
dalam suatu masyarakat.
Norma kebiasaan: Hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk
yang sama.
Norma kesopanan: Peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan
bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Norma kesusilaan: Peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak,
sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa pula yang dianggap
buruk.
Norma: Aturan sosial, patokan perilaku yang pantas; tingkah laku rata-rata yang diabstraksikan
Penyimpangan primer: Perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang, namun si pelaku
masih dapat diterima secara sosial.
Penyimpangan sekunder: Perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal
sebagai perbuatan atau perilaku menyimpang
Perilaku menyimpang negatif: Penyimpangan di mana pelaku bertindak ke arah nilai-nilai
sosial yang dipandang rendah oleh masyarakat berakibat buruk, serta mengganggu sistem
sosial.
Perilaku menyimpang positif: Perilaku menyimpang yang menimbulkan dampak positif pada
masyarakat. Perilaku menyimpang dapat menjadi positif karena sesuai dengan perkembangan
zaman.
Perilaku menyimpang: Perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam
masyarakat.
Sosialisasi: Sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari
generasi satu ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Daftar Pustaka
Soerjono, Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Ihromi. 2004.
Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Basrowi, M, S. 2005. Pengantar
Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia
Muin, Idianto. 2004. Sosiologi (untuk SMA kelas X). Jakarta: Erlangga. Malihah, E & Kolip, U. 2011.
Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana
Sadli, Saparinah. 1977. Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang. Jakarta: Bulan Bintang.
MODUL AJAR
METODE PENELITIAN SOSIAL
Kompetensi Awal
Memahami berbagai metode penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali gejala sosial di
masyarakat dan Melakukan penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali ragam gejala sosial &
hubungan sosial di masyarakat.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Inquiry Learning peserta didik mampu menganalisis penelitian sosial,
sikap dan cara berpikir peneliti, jenis-jenis penelitian, funsi dan manfaat penelitian serta
mengemukakannya dalam bentuk tulisan dengan mengembangkan kerja sama (gotong royong) serta
menjujung tinggi tanggung jawab yang diberikan (kemandirian) dan secara aktif berkala mampu
mengungkapkan ide, pendapat atau temuan kepada teman sekelas serta membuat laporan observasi
sederhana tentang suatu fenomena sosial
Pemahaman Bermakna
Fenomena sosial bisa dikaji dalam suatu penelitian
Objek kajian penelitian sosiologi adalah masyarakat
Pertanyaan Pemantik
Menurutmu, pentingkah kita mencari tahu suatu fenomena sosial?
Ungkapkan pendapatmu mengenai penelitian ?
Kemukakan pendapatmu mengenai penelitian sosial?
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi: video pengantar contoh penelitian sosial 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan gambar dan deskripsi
terkait video penelitian sosial
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan
permasalahan sikap dan cara berpikir peneliti
Inti 60 menit
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan : membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 2
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi: merefleksi materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan gambar-gambar
- Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan
permasalahan terkait bentuk metode penelitian kualitatif dan
metode penelitian kuantitatif
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok
Inti 60 menit
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan: membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Pertemuan 3
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
- Berdo’a bersama, menyiapkan dan mengabsen kehadiran peserta
didik
Pembukaan - Apersepsi: merefleksi materi pertemuan sebelumnya 15 menit
- Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan tehnik
penilaian
- Memberi stimulus: guru memberikan gambar-gambar
Mengidentifikasi masalah: peserta didik mengajukan
Inti permasalahan terkait fungsi dan manfaat penelitian 60 menit
- Mengumpulkan data: membagi kelompok dan tugas kelompok
serta membimbing peserta didik mencari jawaban permasalahan
- Mengolah data: diskusi kelompok hasil pencarian jawaban
- Memverifikasi: verifikasi jawaban-jawaban hasil diskusi melalui
presentasi dan tanya jawab
- Menyimpulkan: membimbing peserta didik menarik kesimpulan
- Refleksi dan umpan balik
Penutup - Informasi tentang kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 15 menit
berdoa
Asesmen
Asesmen Sebelum Pembelajaran (Diagnostik). Misal Penilaian Sikap
Format Penilaian Diagnostik.
Unsur Penilaian
No Nama Bernalar Gotong Jumlah Skor Kode
Beriman Mandiri Kreatif
Kritis Royong
1 Azka 80 80 80 80 80 400 80 B
2 …….. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Asesmen Selama Pembelajaran (Formatif). Misal Penilaian Presentasi, Pameran Hasil Karya, Dsb
Silahkan buat mind mapping / peta konsep tentang materi ‘Metode Penelitian Sosial’
Unsur Yang Dinilai
No Nama Jumlah Skor Kode
Desain Hierarki Penjelasan Contoh
1 Azka 80 80 80 80 400 80 B
2 …….. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….
Asesmen Setelah Pembelajaran (Sumatif). Misal Tes, Essay, Pilihan Ganda, Dan Sebagainya
1. Observasi adalah...
2. Apa yang dimaksud data primer dan data sekunder !
3. Kemukakan pendapatmu mengenai ‘Hal Apa Saja Yang Layak Diteliti Dalam Penelitian
Sosial’ !
Bahtiyar Wahyu H, S. Pd
NIP. 19940129 202221 1 008
Glosarium
Analisis: Peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang
dihadapi.
Asumsi: Sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik
Deduksi: Berpikir dari pola yang umum menuju yang khusus atau menarik kesimpulan
berdasarkan alasan-alasan tertentu.
Developmental: Penelitian berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
Eksploratif: Penelitian berfungsi untuk menemukan sesuatu yang baru, sehingga hasil-hasil
penelitian dapat mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu.
Induksi: Pola pikir yang berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan atau
mengambil kesimpulan secara umum.
Kritis: Peneliti harus selalu mendasrkan pikiran dan pendapatnya pada logika dan menimbang
berbagai hal atau masalah secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
Kuantitatif: Penelitian dengan menggunakan data yang berupa angka atau menekankan pada
jumlah data yang dikumpulkan.
Kualitatif: Penelitian dengan data yang dinyatakan dalam bentuk tanggapan dan perasaan serta
opini . atau menekankan pada kedalaman data/kualitas data penelitian.
Penelitian Sosial: Kegiatan mengumpulkan, mengelola menganalisis, dan menyajikan sejumlah
data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
menguji hipotesis ihwal kemasyarakatan (sosial)
Skeptis: Seorang peneliti harus senantiasa menanyakan bukti atau fakta- fakta yang dapat
mendukung suatu pernyataan.
Verikatif: Penelitian yang berfungsi untuk mneguji kebenaran suatu pengetahuan yang
sudah ada.
Daftar Pustaka
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi untuk SMAKelas X: Kelompok Peminatan
Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga.
Triyono, Slamet dan Hermanto.2017. Sosiologi untuk SMA Kelas X: Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu
Sosial. Bandung. Srikandi Empat.
Lia, Candra R dan Subiyantoro, Slamet.2014. Sosiologi untuk SMA Kelas X: Kelompok Peminatan
Ilmu-ilmu Sosial. Surakarta. Mediatama
Andreas, Soeroso dan Suwardi.2014. Sosiologi untuk SMA Kelas X: Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu
Sosial. Jakarta. Quadra
Rufikasari, Lia Chandra. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA. Surakarta: Mediatama