Visi
Terwujudnya Pusat Pelayanan Kesehatan Prima Yang Islami
Misi
Memberikan Pelayanan secara Profesional dan Islami
Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia (SDM)
Menciptakan Lingkungan dan Budaya Kerja yang Sehat dan Islami
Motto
Melayani Itu Adalah Ibadah & Sehat Adalah Anugerah
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh yang berdiri sejak
tahun 1997 dengan klasifikasi kelas B sejak bulan Oktober 2010 berdasarkan
1519/Menkes/SK/X/2010.
Visi RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh adalah “Menjadi Pusat Pelayanan
SDM, dan Menciptakan Lingkungan dan Budaya Kerja yang Sehat dan
Islami.
dimiliki oleh RSUD Meuraxa saat ini adalah lokasinya yang strategis, terletak di
tepi jalan Nasional yang membelah 2 daerah Banda Aceh dan Aceh Besar, akses
kendaraan yang mudah, fasilitas memadai, SDM multi disiplin ilmu dari berbagai
Realisasi penetapan kinerja RSUD Meuraxa dari dana APBK bisa diserap
secara maksimal. Sementara itu, serapan dana yang bersumber dari dana jasa
layanan tidak terealisasi sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Hal tersebut
terpenuhi. Selisih jumlah klaim BPJS dengan standar tarif rumah sakit
v
mempengaruhi stabilitas keuangan RS. Jumlah Klaim yang diterima jauh
Dari segi pembangunan sarana dan prasarana, rumah sakit masih sangat
Banda Aceh.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1 IGD Terpadu
- Ruang Tindakan
- Ruang Observasi
- Ruang Triase
- Ruang Nebulizer
- Ruang Ponek
- Ruang C-Arm
- Ruang ESWL
- Ruang Laboratorium
- Depo Farmasi
- Ruang Pendaftaran
- Ruang Kasir
- Poliklinik Bedah
- Polklinik Gizi
- Poliklinik Obgyn/Kebidanan
- Poliklinik Pinere
- Poliklinik Saraf
- Poliklinik THT-KL
- Poliklinik Mata
- Poliklinik Gigi
- Poliklinik Jantung
- Poliklinik Paru
- Poliklinik Psikologi
- Poliklinik Urologi
- Poliklinik KIR
- Poliklinik Dots
- Poliklinik Orthopedi
- Poliklinik HIV/Aids
- Poliklinik EEG/EMG
- Poliklinik Psikiatri
- Poliklinik Geriatri
- Poliklinik Endoskopi
- Poliklinik Anestesi
- Al-Huda (Kelas I)
- Arafah
- Humaira
- RBP
- RBW
- Asy-syifa
- Al-bayan 1
- Raudah
- ICU
- ICCU
- NICU
- IGD
- Bersalin
- Ponek
- Safa
- Marwah
4 Kamar Operasi
- Instalasi Laboratorium
- Instalasi Radiologi
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Gizi
- Instalasi Loundry
- Instalasi SIM-RS
No Spesialis Jumlah
Total
2 Spesialis THT-KL 2
3 Spesialis Radiologi 2
5 Spesialis Mata 4
6 Spesialis Anak 5
7 Spesialis Bedah 5
8 Spesialis Anestesi 2
9 Spesialis Urologi 1
10 Spesialis Jantung 2
11 Spesialis Syaraf 5
13 Spesialis Paru 5
15 Spesialis Orthopedi 2
22 Dokter Umum 44
23 Dokter Gigi 6
Jumlah 111
MISI
Dalam upaya mencapai visi RSUD Meuraxa, maka misi yang
dilaksanakan RSUD Meuraxa adalah :
1. Memberikan Pelayanan secara Profesional dan Islami
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
3. Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Sumber Daya Manusia
(SDM)
4. Menciptakan Lingkungan dan Budaya Kerja yang Sehat dan Islami
Misi tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa item sebagai
berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna; Pelayanan
kesehatan yang ada saat ini diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang komprehensif atau menyeluruh tanpa
memandang status sosial dan ekonomi serta saling terkait antara
satu pelayanan dengan pelayanan lainnya.
2. Memberikan pelayanan yang bermutu; Pelayanan kesehatan yang
diberikan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berlaku pada RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh sehingga dapat
memberikan kepuasan terhadap masyarakat/pasien yang
mendapatkan pelayanan di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.
Tujuan :
Terwujudnya pelayanan kesehatan paripurna, prima, terjangkau,
sesuai standar, bermutu yang bernuansa Islami.
Sasaran
Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai maka sasaran yang
diinginkan adalah:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Meuraxa secara
optimal dan berkualitas pada masyarakat.
2. Meningkatkan kedisiplinan aparatur dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya di RSUD Meuraxa secara santun dan
berwibawa tinggi.
Program
Program dan kegiatan RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh yang
tertuang dalam rencana kerja RSUD Meuraxa tahun 2018 adalah sebagai
berikut :
1. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah
Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru, Rumah Sakit Mata
a. Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
b. Pengadaan Alat-alat Rumah Sakit
c. Pengadaan Obat-obatan Rumah Sakit
2. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit
Penyediaan Jasa Layanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Strategi
1. Pengembangan jenis pelayanan kesehatan
Strategi ini dapat berupa pembukaan pelayanan kesehatan baru
seperti pelayanan Talasemia, Unit Stroke dan pelayanan spesialisasi
penunjang lainnya.
2. Pembenahan internal untuk meningkatkan kualitas
Pembenahan internal perlu dilakukan terutama untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang sumber
daya manusia baik tenaga manajemen maupun pelayanan dan
pengelolaan administrasi rumah sakit.
3. Peningkatan kualitas pelayanan untuk menarik minat pelanggan
Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi pelanggan perlu
dilaksanakan terutama menghadapi persaingan rumah sakit yang
semakin ketat. Pasien dalam memilih rumah sakit tentu saja melihat
keunggulan yang dimiliki rumah sakit bersangkutan. Strategi ini dapat
Kebijakan
Untuk mencapai strategi, dibutuhkan arah kebijakan sebagai
langkah menentukan prioritas, yakni sebagai berikut :
1. Penyediaan pelayanan kesehatan yang memenuhi Standar Akreditasi
dan Standar Pelayanan Minimal Badan Layanan Umum Daerah Rumah
Sakit Meuraxa;
2. Pemenuhan kebutuhan fasilitas kerja dan peningkatan kapasitas
tenaga kedokteran, keperawatan, penunjang kesehatan dan tenaga
administrasi dalam rangka peningkatan dan pengembangan
pelayanan yang relevan dengan tuntutan masyarakat;
3. Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan dan melengkapi sarana,
prasarana dan peralatan kesehatan rumah sakit sesuai dengan rumah
sakit kelas B;
4. Peningkatan kesejahteraan aparatur kesehatan;
5. Merevisi tarif berdasarkan unit cost yang sesuai standar pelayanan;
6. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS);
7. Promosi kesehatan dan promosi rumah sakit lebih meningkatkan
pengetahuan masyarakat untuk pemanfaatan fasilitas kesehatan.
Sasaran Program/Kegiata
No Indikator Hasil Anggaran
Strategis n
1 2 4 5 6
Pembangunan
Rumah Sakit Persentase jumlah
Beserta Sarana Dan Keluaran : sarana rumah sakit 17.025.252.414
Prasarana yang dibangun
Pendukungnya
Pengadaan Alat
Kesehatan/Alat Persentase jumlah
Penunjang Medik Keluaran : jenis alat-alat rumah 9.266.903.000
Fasilitas Layanan sakit yang disediakan
Kesehatan
Distribusi Alat
Kesehatan, Obat
Persentase jumlah
Vaksin, Makanan
Keluaran : jenis obat-obatan 1.500.000.000
dan Minuman serta
yang disediakan
Fasilitas Kesehatan
Lainnya
1 2 3 4
Sasaran
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %
Strategis
1 2 3 4 5 6
Pembangunan Rumah
Sakit Beserta Sarana Dan 17.025.252.414 15.722.027.150 93%
Prasarana Pendukungnya
Pengadaan Alat
Kesehatan/Alat Penunjang
9.266.903.000 5.946.084.672 65%
Medik Fasilitas Layanan
Kesehatan
Operasional Pelayanan
83.297.675.708 90.497.920.208 108%
Rumah Sakit
| BAB III LKjIP RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2021 18
Pemanfaatan dana APBK berdasarkan target realisasi tahun 2021,
berdasarkan tabel diatas kegiatan Penyediaan Gaji dan Tunjangan
ASN, Distribusi Alat Kesehatan, Obat Vaksin, Makanan dan Minuman
serta Fasilitas Kesehatan Lainnya dan Operasional Pelayanan Rumah
Sakit telah melebihi dari target yang telah dalam DPPA tahun
anggaran 2021 RSUD Meuraxa
Sementara itu, realisasi pada program Penyediaan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN, Pembangunan Rumah Sakit Beserta Sarana
Dan Prasarana Pendukungnya, Pengadaan Alat Kesehatan/Alat
Penunjang Medik Fasilitas Layanan Kesehatan, realisasinya tidak
sesuai dengan target yang ditetapkan dalam DPPA tahun anggaran
2021. Kondisi ini dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah Kota Banda
Aceh melakukan penundaan realisasi anggaran pada kegiatan di RSUD
Meuraxa.
| BAB III LKjIP RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2021 19
3.2 Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan atau
peningkatan/ penurunan kinerja serta alternaif solusi yang
telah dilakukan
Sejak RSUD Meuraxa ditetapkan sebagai rumah sakit dengan
sistem Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum daerah
(PPK-BLUD) tahun 2009, kegiatan oprasional rumah sakit bertumpu
pada dana yang bersumber dari jasa layanan. Puncaknya, pada tahun
2014 dan tahun 2015 kegiatan rumah sakit yang bersifat oprasional
secara keseluruhan dialihkan pada program yang berasal dari dana
jasa layanan.
Secara operasional, tidak ada kendala yang besar dalam proses
realisasinya. Kendala yang sangat mempengaruhi kinerja rumah sakit
adalah masih terbatasnya SDM, kurangnya dana pembangunan sarana
dan prasarana kesehatan serta terbatasnya lahan rumah sakit,
mengakibatkan melambatnya proses pertumbuhan rumah sakit.
Jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan tuntutan akan
pelayanan yang optimal sangat besar. Oleh karena itu, rumah sakit
harus berusaha keras dalam memenuhi tuntutan masyarakat tersebut
melalui pembangunan sarana dan prasarana sesuai dengan standar
dan tipe rumah sakit. Untuk memenuhi harapan tersebut, maka RSUD
Meuraxa sangat mengharapkan anggaran dana melalui sumber APBN
dan APBK. Namun seperti yang diketahui, sejak rumah sakit menjadi
BLUD, dana yang diperoleh dari Pemerintah kota Banda Aceh sangat
minim.
Pelaksanaan kegiatan pada tahun 2021 pada umumnya dapat
diselesaikan dengan baik, namun ada beberapa kendala dalam
pelaksanaan kegiatan RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh pada tahun
2021 yaitu sebagai berikut :
1. Tingginya biaya operasional rumah sakit tidak diimbangi dengan
jumlah Klaim dana jasa layanan dari BPJS Kesehatan. Standar tarif
yang ditetapkan pemerintah dalam INA-CBGs jauh dibawah standar
tarif rumah sakit yang disusun dan ditetapkan berdasarkan
Peraturan Walikota No 14 tahun 2015. Sehingga biaya oprasional
rumah sakit lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah klaim
yang dibayarkan oleh BPJS. Selain masalah tersebut, kelengkapan
administrasi baik syarat maupun proses koding ke sistem BPJS
merupakan hal yang menjadi perhatian khusus. Selain jumlah klaim
yang lebih rendah, kesalahan dalam pengentrian data serta tidak
lengkapnya syarat pengklaiman yang telah ditetapkan oleh BPJS
| BAB III LKjIP RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2021 20
juga mengakibatkan jumlah klaim yang diterima lebih rendah dari
jumlah klaim yang diajukan. Dengan demikian, ada beberapa
berkas klaim pasien yang tidak dibayar oleh BPJS yang berarti
rumah sakit secara tidak langsung telah membebaskan biaya
pelayanan pada pasien-pasien tersebut.
2. Masalah internal BPJS kesehatan berdampak pada terlambatnya
klaim ke rumah sakit, sehingga pembiayaan operasional rumah
sakit menjadi sangat terganggu. Selain pembayaran gaji pegawai,
pemenuhan obat-obatan, BHP dan lain-lain dalam pemenuhan
oprasional rumah sakit tidak maksimal.
Strategi Pemecahan Masalah
Langkah yang telah diambil dalam rangka menyelesaikan
masalah kendala pelaksanaan kegiatan di atas adalah:
1. Perlu adanya intervensi kepada BPJS Kesehatan dan Pemerintah
pusat untuk meninjau ulang kebijakan standar tarif yang ada
dalam sistem INA-CBGs, sehingga rumah sakit bisa menjalankan
oprasional dengan sebagaimana mestinya.
2. Perlu adanya intervensi kepada BPJS Kesehatan untuk memiliki
Standar Prosedur Oprasional (SPO) menyangkut kepastian waktu
pencairan dana Klaim, sehingga pihak manajemen dalam hal
perencanaan bisa lebih tepat.
3. Perlu adanya upaya efisiensi dari pihak rumah sakit menyangkut
semua lini terutama bidang pelayanan. Pengunaan obat-obat dan
BHP sebisa mungkin di kontrol penggunaannya. Utilisasi air,
listrik dan sebagainya juga penting untuk di efisiensikan
penggunaannya.
| BAB III LKjIP RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2021 22
Manajemen rumah sakit juga terus mengembangankan sarana
prasarana, dimana rumah sakit pada tahun 2017 mengalokasikan
dana untuk menyelesaikan pembangunan ruang rawat inap VIP
walaupun angagran tersebut belum cukup untuk mencapai tahap
finising. Namun pada tahun 2018 kembali dianggarkan dana untuk
proses finising tersebut dan selesai pada tahun 2018 sehingga ruang
tersebut sudah bisa dioperasionalkan. Selain pembangunan ruang
rawat inap VIP, manajemen juga mulai membangun gedung rawat
inap kelas I dan Poliklinik Dokter Spesialis yang masing-masing dana
nya bersumber dari APBK Banda Aceh dab OTSUS Pemerintah Aceh.
Pada tahun 2020 RSUD Meuraxa terus berupaya meningkatkan
sarana dan prasarana rumah sakit demi meningkatkan kualitas mutu
pelayanan. Salah satu program peningkatan tersebut adalah adanya
peningkatan alat-alat kesehatan seperti ESWL yang fungsinya untuk
operasi bidang Spesialis Urologi. Kemudian adanya pembangunan
lanjutan gedung rawat Inap Kelas I yang bersumber dari dana Otsus.
Tahun 2021 RSUD Meuraxa melakukan pengembangan sarana
dan prasarana :
1. Pembangunan Rumah Sakit beserta Sarana dan Prasarana
Pendukungnya, sumber dana DAU-DBH (DTU), PAD, DOKA
(Otsus), DID.
2. Pengadaan Alat Kesehatan/Alat Penunjang Medik Fasilitas Layanan
Kesehatan, sumber dana DAU-DBH (DTU), DAK Fisik, DID, Pajak
Rokok.
3. Pengadaan Obat, Vaksin, sumber dana DAU-DBH (DTU), PAD,
DID, PAD, DID
4. Operasional Pelayanan Rumah Sakit, sumber dana PAD, BLUD.
| BAB III LKjIP RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2021 23
3.5 Realisasi Anggaran
3.5.1 Realisasi Anggaran Pendapatan Rumah Sakit
Tabel 6: Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan RSUD Meuraxa
Tahun 2021
TOTAL BELANJA
A. APBK
B. BLUD
| BAB III LKjIP RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2021 24
BAB IV
PENUTUP
4.2 Saran
1. Diharapkan pemerintah pusat khususnya pemerintah Kota Banda Aceh
bersedia memberikan anggaran dalam pengembangan dan pembangunan
RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
2. Diharapkan semua manajemen dan stake holder mendukung semua
program kegiatan rumah sakit sehingga program-program yang telah
direncanakan bisa terealisasi secara optimal.