Nyamuk Aedes mendapatkan virus chikungunya saat menggigit seseorang yang telah terinfeksi
sebelumnya. Penularan terjadi bila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa virus chikungunya.
Meski demikian, virus chikungunya hanya menular melalui nyamuk dan tidak menyebar secara
langsung antar manusia.
Chikungunya dapat menyerang siapa saja. Namun, risiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada
bayi baru lahir, orang usia 65 tahun ke atas, dan orang dengan kondisi medis lain, seperti
hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
GEJALA CHIKUNGUNYA
Kebanyakan penderita mengalami gejala yang timbul dalam 3-7 hari setelah tergigit oleh
nyamuk pembawa virus. Gejala yang timbul tersebut umumnya dapat berupa :
Pada umumnya, gejala di atas akan membaik dalam 1 minggu. Namun, pada sebagian penderita,
nyeri sendi dapat berlangsung hingga berbulan-bulan. Selain itu, meski sangat jarang, gejala
chikungunya yang parah juga bisa menyebabkan kelumpuhan sementara.
PEMERIKSAAN CHIKUNGUNYA
Untuk mendiagnosis chikungunya, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat perjalanan
pasien. Dokter juga akan melakukan tes darah guna menyingkirkan kemungkinan gejala
disebabkan oleh penyakit lain, seperti demam berdarah.
Tes ELISA adalah tes serologi yang digunakan untuk mengecek keberadaan antibodi IgM dan
IgG chikungunya. Umumnya, kadar antibodi IgM sangat tinggi pada 3-5 minggu setelah gejala
muncul dan bisa bertahan hingga 2 bulan.
PENANGANAN CHIKUNGUNYA
Chikungunya tidak memerlukan pengobatan khusus, karena akan sembuh dengan sendirinya.
Dalam banyak kasus, gejala penyakit ini akan mereda dalam 1-2 minggu. Meski demikian, nyeri
sendi dapat berlangsung hingga hitungan bulan atau bahkan tahun.
Pengobatan chikungunya hanya untuk meredakan gejala penyakit ini. Dokter akan meresepkan
obat anti radang atau obat flu tulang, guna meredakan nyeri sendi dan demam. Di samping itu,
pasien juga akan disarankan banyak minum dan istirahat yang cukup.
KOMPLIKASI CHIKUNGUNYA
Pada kasus yang jarang, chikungunya dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti :
Pencegahan chikungunya dilakukan dengan menurunkan risiko terkena gigitan nyamuk, salah
satunya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui tindakan 3M Plus,
yaitu :
Sedangkan tindakan Plus (tambahan) yang dapat dilakukan untuk membantu 3M, yaitu :
1. Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air.
2. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
3. Menggunakan obat anti-nyamuk.
4. Memasang kawat anti-nyamuk di jendela dan ventilasi rumah.
5. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk.
6. Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian di ruang terbuka.
7. Memperbaiki saluran air yang tidak lancar.
8. Bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
Penyakit demam berdarah dan chikungunya mungkin sudah tidak asing lagi
di telinga kita. Demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya adalah
penyakit akibat infeksi virus akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Karena
gejalanya yang mirip dan dua penyakit tersebut bersifat endemik Indonesia,
maka kita wajib mengetahui lebih banyak perbedaaan kedua penyakit
tersebut.
1. Penyebab
Masa Inkubasi
Perbedaan Gejala
Temuan Laboratorium