Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

PENGELOLAAN SEBAGIAN LAHAN UNTUK PARKIR


TAMAN KRIDA BUDAYA JAWA TIMUR DI MALANG

Pada hari ini … tanggal … bulan … tahun …, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama :
NIP :
Pangkat :
Alamat :
Jabatan :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KESATU

2. Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri, untuk selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA

Bahwa kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama pengelolaan lahan milik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur penggunaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Jawa Timur yang terletak di Taman Krida Budaya Jawa Timur yang beralamat di Jl.
Soekarno Hatta Nomor 7, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang
dipergunakan untuk Lahan Parkir dengan syarat dan ketentuan yang diatu dalam pasal-pasal
di bawah ini:

Pasal 1
Maksud dan Tujuan

Tujuan Perjanjian Kerjasama Pengelolaan ini adalah untuk mengikat kedua belah pihak
dalam pemanfaatan lahan parkir Taman Krida Budaya Jawa Timur sesuai dengan isi
perjanjian.

Pasal 2
Obyek dan Lokasi Perjanjian

PIHAK KESATU menyerahkan hak pengelolaan kepada PIHAK KEDUA berupa sebagian
lahan di Taman Krida Budaya Jawa Timur dengan data sebagai berikut :
 Lokasi : Jl. Soekarno Hatta Nomor 7, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang, Jawa Timur
 Luas Tanah : … m2 (area terlampir)
Pasal 3
Jangka Waktu

(1) Jangka waktu kerjasama pengelolaan atas obyek sesuai dengan Pasal 2 dimaksud adalah
10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal … dan berakhir pada tanggal …
(2) PIHAK KEDUA dapat memperpanjang jangka waktu sewa atas obyek sebagaimana
Pasal 2, untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun berikutnya dengan penyesuaian tariff
sewa berdasarkan syarat ketentuan yang berlaku pada surat perpanjangan perjanjian ini
dilaksanakan.

Pasal 4
Hak Para Pihak

(1) PIHAK KEDUA berhak menggunakan obyek perjanjian selama jangka waktu sewa
untuk keperluan yang telah disepakati.
(2) PIHAK KEDUA berhak melakukan renovasi dan pemeliharaan sepanjang tidak merusak
lingkungan milik PIHAK KESATU selama jangka waktu masa sewa.
(3) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan secara penuh pendapatan dari pemanfaatan obyek
sewa.
(4) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan sebagian area obyek sewa apabila ada
kegiatan/event di Taman Krida Budaya yang menggunakan area obyek sewa (gambar
terlampir).
(5) PIHAK KEDUA mendapat hak prioritas untuk perpanjangan obyek sewa dengan syarat
sepanjang dalam perjalanan sewa PIHAK KEDUA tidak melanggar ketentuan dalam
perjanjian ini.
(6) PIHAK KESATU berhak membatalkan perjanjian, serta mengambil langkah-langkah
pengamanan atas obyek perjanjian secara sepihak dan semua resiko serta segala akibat
yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA apabila selama jangka
waktu sewa PIHAK KEDUA tidak mentaati ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
pasal-pasal perjanjian ini.

Pasal 5
Kewajiban Para Pihak

(1) PIHAK KESATU wajib memberikan sebagian area obyek sewa kepada PIHAK KEDUA
apabila ada kegiatan/event di Taman Krida Budaya yang menggunakan area obyek sewa.
(2) Kewajiban PIHAK KEDUA:
a. Memelihara, merawat dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar area yang disewa
b. Memberikan kesempatan kepada petugas/pejabat yang berwenang dari Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Timur apabila sewaktu-waktu memasuki area yang disewakan
tersebut dalam rangka memeriksa kelayakan dan kepatuhan penggunanya.
c. Membayar hasil pengelolaan sebesar 10% dari pendapatan setelah dipotong biaya
operasional per bulan untuk sewa selama 10 (sepuluh) tahun dan dibayarkan tanggal
10 setiap bulannya melalui bendahara penerima Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Timur.
d. Memberitahukan kepada PIHAK KESATU apabila akan melakukan pemeliharaan,
renovasi atau perubahan terhadap obyek perjanjian.

Pasal 6
Larangan

Selama jangka waktu sewa ini berlangsung, PIHAK KEDUA dilarang untuk :
a. Memindah-tangankan, menjaminkan atau melakukan transaksi dalam bentuk apapun
yang berakibat peralihan hak kepemilikan terhadap obyek sewa dimaksud kepada pihak
lain.
b. Mengalihkan hak pemanfaatan obyek sewa dan/atau membebani dengan hak apapun
termasuk hak tanggungan kepada pihak lain dengan cara dan dalam bentuk apapun
c. Mengubah peruntukan obyek perjanjian yang telah disepakati.

Pasal 7
Ketentuan Lain

(1) Apabila dalam jangka waktu sewa PIHAK KEDUA memanfaatkan obyek sewa untuk
kepentingan di luar perjanjian yang disepakati, maka PIHAK KESATU dapat
membatalkan perjanjian ini secara sepihak dan menarik kembali asset dimaksud serta
PIHAK KESATU tidak diwajibkan mengembalikan kompensasi berupa apapun kepada
PIHAK KEDUA.
(2) Selama jangka waktu sewa berlangsung PIHAK KESATU tidak dapat menggunakan dan
atau mengalihkan kepada pihak lain obyek sewa baik sebagian maupun seluruhnya untuk
kepentingan PIHAK KESATU sampai dengan perjanjian jangka waktu sewa ini berakhir.
(3) Apabila jangka waktu sewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ini telah berakhir dan
tidak diperpanjang, baik oleh PIHAK KESATU maupun PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUA berkewajiban mengembalikan obyek sewa kepada PIHAK KESATU dalam
keadaan semula dan dalam keadaan baik, serta PIHAK KESATU tidak menggung biaya
yang ditimbulkan akibat kegiatan dimaksud.

Pasal 8
Force Majeure

(1) Yang dimaksud dengan force majeure adalah suatu kejadian di luar jangkauan PIHAK
KEDUA yaitu peperangan, pemogokan, kebakaran yang bukan karena
kesalahan/kelalaian PIHAK KEDUA, epidemic, dan bencana alam seperti banjir dan
gempa bumi.
(2) Terhadap kejadian force majeure, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK KESATU paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
terhitung sejak terjadinya force majeure, demikian pula apabila force majeure telah
berakhir.
(3) Harus ada kaitan sebab akibat antara force majeure dengan tidak dapat dilaksanakan
kewajiban oleh PIHAK KEDUA sebagaimana telah diperjanjikan / tercantum dalam
perjanjian ini.

Pasal 9
Perselisihan

Apabila terjadi perselisihan terhadap pelaksanaan perjanjian ini, dengan mengesampingkan


Pasal 1266 dan Pasal 1267 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), akan
diselesaikan secara musyawarah. Apabila jalan musyawarah tidak terjadi mufakat, PARA
PIHAK sepakat memilih tempat kedudukan hokum yang tetap dan umum di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Surabaya.

Pasal 10
Penutup

Apabila terdapat hal-hal yang penting namun belum diatur dalam perjanjian sewa ini, maka
akan diatur lebih lanjut oleh kedua belah pihak dalam perubahan perjanjian.

Demikian Surat Perjanjian sewa ini dibuat rangkap 2 (dua) dan ditandatangani di atas materai
oleh kedua belah pihak dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Anda mungkin juga menyukai