Proposal Fani
Proposal Fani
Oleh:
dengan Metode Inside Outside Circle Pada Materi Makna Sila-sila Pancasila
Siswa Kelas IV di 033 dharma” yang disusun oleh “Mastura Fani Azzahra
diselenggrakan pada hari ..........., tanggal ..........., bulan .........., 2023 M bertepatan
.................................. 1444 H
TIM PENGUJI
Diketahui Oleh:
Dekan Fakultas .......................................
IAI DDI Polewali Mandar,
....................................................................
NIDN : .....................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 20.1.1.0624.0012
Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan memgikuti tata
Polewali, …………….2023
Yang menyatakan,
iii
PERSETUJUAN PEBIMBING
Madrasah Ibtidaiyah pada Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam DDI Polewali Mandar, setelah meneliti dan mengoreksi secara seksama
Metode Inside Outside Circle pada Materi Makna Sila-Sila Pancasila Siswa
Polewali, .....................2023
Pembimbing I Pembibing II
............................................ ...........................................
NIDN: NIDN:
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas .............................................
IAI DDI Polewali Mandar,
...............................................................
NIDN : ..................................................
iv
KATA PENGANTAR
panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
dengan Metode Inside Outside Circle Pada Materi Makna Sila-sila Pancasila
Siswa Kelas IVdi 033 dharma.” ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu
program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah fakultas tarbiyah dan ilmu
proposal ini. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini
Terimakasih penulis juga haturkan untuk semua pihak yang telah membantu
peneliti dalam menyelesaikan proposal ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu
persatu.
Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, penulis masih
v
melakukan kesalahan dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu, penulis
Peneliti berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
datangnya dari Allah dan kesalahan datangnya dari diri penulis. Semoga Allah
vi
DAFTAR ISI:
PENGESAHAN................................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................................iii
PERSETUJUAN PEBIMBING......................................................................................iv
KATA PENGANTAR......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................8
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................8
B. Rumusan Masalah..............................................................................................10
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................10
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................12
A. Kajian Teori........................................................................................................12
1. Hasil Belajar......................................................................................................12
2. Mata Pelajaran PKn..........................................................................................13
3. Inside Outside Circle........................................................................................20
B. Kerangka Berfikir..............................................................................................24
C. Hipotesis Tindakan............................................................................................25
D. Kajian Terdahulu...............................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................28
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................28
B. Desaian Penelitian..............................................................................................28
C. Instrumen Penelitian..........................................................................................29
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................29
E. Teknik Analisis Data.............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................31
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini
menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan.
Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut yakni
yang pada akhirnya dapat menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik.1
yang akan datang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
peserta didik. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.2 Tercapainya suatu tujuan tersebut maka sangat diperlukan
adanya motivasi.Hasil akan menjadi optimal jika ada motivasi. Semakin tepat yang
motivasi akan senantias menentukan intensitas usaha belajar bagi peserta didik. Motivasi
sebagai dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan yang ingin
dicapainya.2
(Pkn) merupakan pendidikan yang mengingatkan kita akanpentingnya nilai-nilai hak dan
kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan
1
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013 ), h.1
2
http://repository.unpas.ac.id/12667/4/BAB%201.pdf
8
cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang diharapkan. Karena di nilai penting,
pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di setiapjejang pendidikan mulai dari
yang paling dini hingga pada perguruan tinggi agarmenghasikan penerus –penerus
Mata pelajaran PKn sebagai mata pelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam membentuk warga negara yang sesuai dengan falsafah bangsa dan konstitusi
RepublikIndonesia.5 Materi PKn dianggap rumit karna materinya sangat banyak, oleh
sebab itu peneliti melakukan observasi terkait mata pelajaran PKn, hasil observasi
tersebut menyatakan bahwa beberapa siswa tidak menyukai mata pelajaran PKn
dikarenakan materinya terlalu banyak dan juga model pembelajaran yang digunakan oleh
guru tidak menarik sehingga membuat siswa terlihat asik mengobrol sendiri dan tidak
optimal. Maka pada penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran Inside Outside
Model Pembelajaran Inside Outside Circle adalah salah satu model pembelajaran
cooperative yang terdiri dari dua kelompok siswa yang berpasangan membentuk
lingkaran. Lingkaran terdiri dari dua bagian, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam.
Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran luar dan lingkaran dalam berbagi informasi.
Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang
bersamaan, kemudian siswa yang berada di luar lingkaran diam ditempat, sementara
siswa yang berada di lingkaran dalam bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.4
Melalui model Inside Outside Circle selain dapat meningkatkan kemampuan siswa
secara individu jugaX dapat melatih bekerja sama dalam kelompok yang pada akhirnya
memacu peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn, tujuan dari model
3
Dr. Ahmad susanto, Teori belajar dan pembelajaran di SD , (Jakarta : kencana, 2013), h. 23
4
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), h. 144
9
pembelajaran Inside Outside Circle adalah melatih siswa belajar mandiri dan belajar
berbicara menyampaikan informasi kepada orang lain, selain itu dapat melatih
penggunaan model Inside Outside Circle minat dan keaktifan siswa untuk belajar akan
rendahnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran PKn. Harapannya semua siswa
dapat termotivasi dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga suasana belajar
sebab itu perlu mengadakan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pkn
dengan Metode Inside Outside Circle Pada Materi Makna Sila-sila Pancasila Siswa Kelas
IV di 033 dharma.”.
B. Rumusan Masalah
yaitu: bagaimanaMeningkatkan hasil belajar pkn dengan metode inside outside circle
meningkatkan hasil belajar pkn dengan metode inside outside circle pada materi makna
lain:
10
Kewarganegaraan dalam penggunaan model pembelajaran inside outside circle di kelas
IV SD 033 Dharma.
belajar siswa melalui model pembelajaran inside outside circle pada mata
pelajaran PKn.
c. Bagi peneliti
SD 033 Dharma.
d. Bagi siswa
memahami materi pelajaran dan lebih semangat saat proses pembelajaran PKn
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau tanggapan yang di
sebabkan pengalaman.”
berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebabkan oleh pengalaman.
belajar itu berupa:
12
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani
(menilai).
respons), valuing (nilai), organitation (organisasi), characterization (karakterisasi).
perilaku secara keseluruhan (kognitif, afektif, psikomotor) bukan hanya salah satu aspek
potensi saja5
civic education mempunyai banyak pengertian dan istilah. Henry Randall Waite
5
https://www.rijal09.com/2016/03/pengertian-hasil-belajar.html
13
“The Science of Citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized
masyarakat.6
wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar
sadar untuk menyiapkan peserta didik yang diarahkan untuk menjadi patriot pembela
6
Tim Konsorsium 7 PTAI, (2009), Bahan Perkuliahan Pembelajaran PKN/MI, Surabaya: LAPIS
PGMI, hal. 1-10.
14
a. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas
bangsa lainnya.
untuk menjadi warga negara yang baik yaitu warga yang tahu, mau dan sadar akan hak
7
Sapriya, (2009), Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Departemen Agama Republik
Indonesia, hal. 6.
15
2.2 Bersikap toleran dalam
keberagaman umat beragama di
masyarakat dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
3.1Memahami hubungan simbol dengan 3.1.1Menjelaskan makna sila-sila
makna sila-sila Pancasila sebagai satu Pancasila
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Tabel 1.1
Kompetensi Dasar dan Indikator
dasar dari negara pancasila yang menjadi landasan, dari segala keputusan yang
yakni panca yang memiliki arti lima dan sila berarti dasar, prinsip atau asas.
pancasila. Isi dari pancasila ini juga berjumlah 5 sesuai arti kata pancasila.
8
Usiono, (2016), Pancasila dan Kewarganegaraan, Medan: Perdana Publishing, hal. 24.
16
permusyawaratan/perwakilan
(1). Menurut Ir. Soekarno arti pancasila adalah isi dari jiwa bangsa Indonesia
yang telah turun temurun dan sudah berabad-abad lamanya terpendam dengan
sekedar falsafah di dalam negara kita, tetapi maknanya lebih luas lagi yaitu
(2). Menurut Notonegoro pengertian dari pancasila ini adalah dasar falsafah
dan juga ideology Negara yang diharapkan akan menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia.
(3). Menurut Muhammad Yamin, pancasila adalah kata panca yang berate
lima dan sila yang berarti sendi atau dasar atau peraturan tingkah laku yang
penting dan juga baik. Maka dari itu pancasila sebagai pedoman ataupun
Pancasila adalah ideologi yang paling mendasar bagi bangsa Indonesia, juga
berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh. Serta menjadi pondasi
makmur.
(1). Sila pertama dengan simbol bintang, Ketuhanan Yang Maha Esa
(a). Adanya rasa percaya dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
17
(b). Saling menghormati dan bekerja sama dengan pemeluk agama dan
(d). Tidak memaksakan agama atau suatu kepercayaan pada orang lain.
2. Sila kedua dengan simbol rantai, kemanusiaan yang adil dan beradab
(a). Mengakui adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban antar sesama
manusia.
bangsa lain.
tertentu
Indonesia
18
4. Sila keempat dengan simbol kepala banteng, Kerakyatan yang dipimpin
masyarakat
semangat kekeluargaan
tanggung jawab
5. Sila kelima dengan simbol padi dan kapas, Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
(g).Tidak boros
19
(h). Tidak bergaya hidup mewah
(j).Bekerja keras
bersama-sama.
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari dua kelompok siswa yang berpasangan
membentuk dua lingkaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam yang kemudian
saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Melalui model pembelajaran ini
dapat bekerja sama dengan pasangan yang berbeda tanpa mengabaikan tanggung jawab
tugas individu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas demi tercapainya tujuan
bersama dengan cara saling berbagi informasi dalam waktu yang bersamaan
Kagan pada tahun 1990. Menurut Kagan, dengan model pembelajaran inside outside
circle diharapkan siswa dapat saling membagi informasi pada saat yang bersamaan
dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Kelebihan penggunaan model
inside outside circle adalah siswa akan mudah mendapatkan informasi yang berbeda-
20
membutuhkan ruang kelas yang besar, terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan
Menurut Slameto (2010), inside outside circle adalah salah satu bentuk
cooperative learning yang bertujuan untuk melatih peserta didik belajar mandiri dan
belajar berbicara, menyampaikan informasi kepada orang lain. Selain itu juga melatih
mandiri.
dengan sistem lingkaran kecil dan lingkaran besar dimana siswa saling membagi
informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan
teratur. Karena model ini memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk bisa
Pengertian inside outside circle Menurut Lie (2008), adalah suatu model
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari dua kelompok siswa yang berpasangan
membentuk lingkaran. Lingkaran ini ada dua bagian, yaitu lingkaran luar dan lingkaran
dalam. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran luar dan dalam berbagi informasi.
Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang
bersamaan.
sampai 4 orang.
(3). Setiap kelompok belajar mandiri mencari informasi berdasarkan tugas yang
diberikan.
21
(4). Setelah selesai, seluruh siswa berkumpul saling membaur (tidak berdasarkan
kelompok).
(5). Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak) berdiri
luar.
(6). Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran yang pertama.
(7). Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan lingkaran besar berbagi
informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang
bersamaan.
(8). Kemudian siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara
siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah
(9). Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang membagikan
informasi. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa selesai berbagai
informasi.
(10). Pergerakan baru dihentikan jika anggota kelompok lingkaran dalam dan luar
masing begitu juga dengan model pembelajaran inside-outside circle. Berikut ini adalah
22
(a). Kelebihan Inside Outside Circle
gagasan, sanggahan.
yang sama.
1. Sebaiknya pada pelaksanaan metode ini di lakukan di luar kelas agar dapat
membangun suasana belajar yang lebih rileks, dan menyenangkan.
terlebih dulu bahwa akan menerapkan metode ini kepada siswa, agar siswa tidak
merasa canggung.
4. Hendaknya dalam pelaksanaan metode ini tidak dilaksanakan secara riil tetapi
memiliki variasi beberapa cangkokan metode lain agar lebih menarik dan
variatif.9
9
https://www.kajianpustaka.com/2022/03/model-pembelajaran-inside-outside.html
23
B. Kerangka Berfikir
belajar dengan baik. Pembelajaran adalah usaha yang ditempuh peserta didik dalam upaya
mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya agar membentuk suatu ilmu
pengetahuan dan karakter yang dimilikinya. Sedangkan hasil belajar adalah suatu
perolehan yang di dapatkan peserta didik setelah melalui proses pembelajaran dari guru.
Guru adalah pemeran utama dalam proses pembelajaran di kelas, karena gurulah yang
mampu mengatur dan menyusun segala perencanaan yang akan dilakukan sebelum dan
Saat proses pembelajaran gurulah yang sangat berperan dalam menyampaikan materi
pembelajaran, di sinilah upaya-upaya guru untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
Namun, pada kenyataannya masih banyak guru yang belum mampu merancang
pembelajaran yang demikian. Hal tersebut juga terjadi dalam pembelajaran PKn di kelas
dan metode pembelajaran yang konvensional, guru hanya menggunakan metode ceramah
dan memberikan latihan, sehinggan peserta didik kurang aktif dalam kegiatan
inside outside circle yang diharapkan mampu menarik minat dan membuat aktif peserta
Kondisi Awal
Pembelajaran makna sila-sila pancasila (PKN) disekolah bersifat konvensional,
aktifitas belajar siswa masih rendah, hal ini menyebabkan beberapa siswa belum
mencapai KKM
24
Tindakan (acting)
Guru menggunakan model Inside Outside Circle untuk pembelajaran PKN materi
Makna Sila-Sila Pancasila.
Kondisi Akhir
Dengan menggunakan model Inside Outside Circle,di harapakn aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas IV SDN 033 Dharma dapat meningkat.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian pada landasan teoritis yang telah dipaparkan maka dapat disusun
hipotesis dari penelitian ini yaitu bahwa metode pembelajaran Inside Outside Circledapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn pada materi makna sila-sila
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rita Murni yang berjudul “Penerapan Teknik
Inside Outside Circle untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Peserta Didik Kelas
VIII A Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Salafiyah Nur Hidayah Bencah Kelubi
Kecamatan Tapung” menyebutkan bahwa dengan teknik inside outside circle dapat
Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adinda Ageng Syahputri
yang berjudul “Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan
Model Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV
10
Rita Murni, Penerapan Teknik Inside Outside Circle untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika
Siswa Kelas VIII A Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantern Salafiyah Nur Hidayah Bencah Kelubi Kecamatan
Tapung (Pekanbaru, 2011).
25
tipe inside outside circle pada pembelajaran IPS Kelas IV A SD Negeri 2 Metro Pusat
dapat meningkatkan partisipasi belajar peserta didik dan dapat juga meningkatkan hasil
Hasil penelitian yang dilakukan Amin Nur hayati dkk yang berjudul “Peningkatan
Pemahaman Konsep Sumber Daya Alam Melalui Model Inside Outside Circle”
menyebutkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle
dapat meningkatkan pemahaman konsep sumber daya alam pada peserta didik kelas IV
pelajaran 2012/2013.12
Begitupun hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiwinda yang berjudul “Pelaksanaan
Model Pembelajaran Inside Outside Circle terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata
Pelajaran PAI (Studi di SMP Budi Mulya Kota Bengkulu)” menyebutkan bahwa
penggunaan model pembelajaran inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik khususnya pada mata pelajaran PAI. Hal ini terbukti pada siklus I nilai rata-
pembelajaran Inside Outside Circle dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, namun
tidak hanya pada hasil belajar Pendidikan Agama Islam tetapi juga pada hasil belajar
Matematika dan hasil belajar IPS. Jadi, model pembelajaran Inside Outside Cicle dapat
digunakan pada semua mata pelajaran dan dapat digunakan pada setiap jenjang pendidikan
baik SD, SMP dan SMA. Skripsi di atas memiliki tujuan yang sama dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti, perbedaannya terletak pada objek penelitiannya, jika
skripsi di atas objeknya peserta didik pada tingkatan SMP kelas VIII dan tingkatan SD
kelas IV, sedangkan penelitian ini dilakukan pada tingkatan SD kelas V. Perbedaannya
11
Adinda Ageng Syahputri, Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV A SD Negeri 2 Metro Pusat
(Bandar Lampung, 2016).
12
Amin Nur hayati, dkk, Peningkatan Pemahaman Konsep Sumber Daya Alam Melalui Model Inside
Outside Circle (Surakarta, 2013).
13
Wiwinda, Pelaksanaan Model Pembelajaran Inside Outside Circle terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran PAI (Studi di SMP Budi Mulya Kota Bengkulu) (Agustus, 2016).
26
juga terletak pada variabel yang akan diteliti yaitu skripsi di atas variabel yang diteliti
adalah peningkatan minat belajar dan peningkatan pemahaman konsep belajar, sedangkan
BAB III
METODE PENELITIAN
27
B. Desaian Penelitian
Kelas (PTK).) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan (action research)
kelas14. Dalam literatur bahasa Inggris, PTK ini disebut dengan Classroom Action
Research. Secara umum PTK ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk perbaikan.
Perbaikan disini mempunyai maksud bahwa melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori
yang ada untuk kepentingan proses dan atau produk pembelajaran yang mempunyai
efektivitas tinggi, optimal, dan fungsional. Bentuk penelitian tindakan kelas yang dipakai
adalah penelitian kolaboratif.15 Disini penelitian melibatkan beberapa pihak baik guru
sebagai observer, kepala sekolah SD Negeri G, maupun guru lain serta masyarakat sekitar
menyumbang pada perkembangan teori, dan peningkatan karier guru. Hubungan diantara
beberapa pihak tersebut bersifat kemitraan. Peran antara peneliti dan guru adalah sejajar.
Artinya guru berperan sebagai peneliti selama penelitian tindakan kelas yang bersifat
Berdasarkan teknik pengumpulan data yang dipakai, maka instrumen dalam penelitian
ini adalah:
a. Lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu lembar
observasi siswa dan lembar observasi guru. Lembar observasi siswa berisi tentang
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran melalui Model Pembelajaran Berbasis
Portofolio. Kegiatan siswa di antaranya yaitu partisipasi siswa, keaktifan, tanggung
jawab, kerja sama, serta sikap cinta dan produk Indonesia. Lembar observasi guru
berisi tentang komponen yang diselenggarakan oleh guru dalam proses pembelajara.
Lembar observasi guru dan siswa terlampir pada halaman 137-155.
b. Soal evaluasi
14
Ari Kunto, S. , Suhardjono dan Supardi. 2007. Hal 58 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara
15
Bandung: Nuansa Indah. Suyanto. (1996). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: UP35D
IKIP. Bandung: Angkasa. Suyanto.
28
Soal digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh data hasil belajar siswa.
Soal evaluasi yang akan digunakan terlebih dahulu divalidasi oleh ahli materi dalam
bidang PKn, yaitu IbuIndah RubiantinS.Pd. Dalam penelitian ini, pengumpulan data
dilakukan dengan cara tes formatif. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran
halaman 114 dan 126.
c. Dokumentasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. “Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian”.30
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran
berlangsung, saat peserta didik sedang asik berinteraksi membahas pelajaran yang
diberikan, atau saat sedang bermain dan lain sebagainya.
2. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-
data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan tepat dan cepat. Setiap pertemuan dalam siklus yang dilakukan, siswa akan
diberikan tes yang berupa pilihan berganda sebanyak 25 soal.
3. Wawancara
Dalam pelaksanaan penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru PKn dan peserta
didik kelas IV agar mendapatkan data lebih rinci lagi dari cara sebelumnya sehingga
ditemukan permasalahan sebelum penelitian dilakukan.
a. Reduksi Data
29
Proses reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, menyederhanakan data yang telah
disajikan dalam transkip catatan lapangan.
Kegiatan ini bertujuan memilih jawaban siswa dari jenis kesalahan dan kebenaran
dalam menyelesaikan soal-soal tentang makna nilai-nilai pancasila.
Keterangan :
1. Setiap 1 soal memiliki skor 4
2. Apabila siswa menjawab 1 soal dengan benar, siswa akan mendapatkan nilai 4
3. Tidak benar sama sekali akan mendapat skor 0
b. Evaluasi
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi maka peneliti akan
memberikan soal latihan pada setiap pertemuan. Untuk melihat siswa yang tuntas, peneliti
akan milai jawaban dengan rumus :
Skor mentah
NILAI : x 100 dimana nilai adalah penilaian hasil
Jumlahitem
Dari uraian diatas dapat diketahui siswa yang belum tuntas dan sudah tuntas dalam belajar
dapat kita ketahui dari hasil nilai belajar masing-masing individu. Selanjutnya secara
klasikal dapat kita ketahui :
P=
∑ siswa yang tuntas x 100 %
∑ ❑ siswa
Apabila hasil kemampuan siswa yang diperoleh sudah sesuai dengan ketuntasan belajar,
maka pnelitian ini dinyatakan sudah berhasil dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya,
dan sebaliknya jika hasil kemampuan siswa yang diperoleh belum sesuai dengan
ketuntasan belajar yang diterapkan, maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013 ), h.1
repository unpas ,BAB 201
Dr. Ahmad susanto, Teori belajar dan pembelajaran di SD ,(Jakarta : kencana, 2013), h. 23
30
Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, S.B. 2010. Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis
AR-RUZZ MEDIA.
Habidi, Widiati, U., dan Soetjipto, B.E. 2017. Peningkatan Keterampilan Berkomunikasi dan
Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Quiz-Quiz Trade dan Inside Outside CIRC.
Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kerjasama Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga
Kependidikan Kemendikbud.
Strategi Pembelajaran Tugas dan Paksa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kaluni.
31