Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE


INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI MAKNA SILA-SILA
PANCASILA SISWA KELAS IV DI SD 033 DHARMA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi


Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAI DDI Polewali Mandar

Oleh:

Mastura Fani Azzahra


NIM : 20.1.1.0624.0012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAI DDI POLEWALI MANDAR
2023
PENGESAHAN

Proposal penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pkn

dengan Metode Inside Outside Circle Pada Materi Makna Sila-sila Pancasila

Siswa Kelas IV di 033 dharma” yang disusun oleh “Mastura Fani Azzahra

(NIM. 20.1.1.0624.0012), mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Institut Agama Islam DDI Polewali Mandar, telah diperhatikan

dihadapan Tim Penguji dalam ujian seminar proposal penelitian yang

diselenggrakan pada hari ..........., tanggal ..........., bulan .........., 2023 M bertepatan

dengan ..................... 1444 H, dan diinyatakan telah dapat digunakan sebagai

acuan atau pedoman dalam melaksanakan penelitian.

Polewali, ................ 2023 M

.................................. 1444 H

TIM PENGUJI

Ketua Sidang : ....................................................... (..................................)


Penguji I : ....................................................... (..................................)
Penguji II : ....................................................... (..................................)
Pembimbing I : ....................................................... (..................................)
Pembimbing II : ....................................................... (..................................)

Diketahui Oleh:
Dekan Fakultas .......................................
IAI DDI Polewali Mandar,

....................................................................
NIDN : .....................................

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,saya:

Nama : Mastura Fani Azzahra

NIM : 20.1.1.0624.0012

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Tarbiayah dan Ilmu Keguruan

Judul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pkn dengan Metode

Inside Outside Circle Pada Materi Makna Sila-sila

Pancasila Siswa Kelas IV di 033 dharma”

Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal ini benar-benar karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan memgikuti tata

penulisan karya ilmiah yang lazim.

Polewali, …………….2023
Yang menyatakan,

Mastura Fani Azzahra


NIM. 20.1.1.0624.0012

iii
PERSETUJUAN PEBIMBING

Pembimbing penulisan proposal penelitian saudari Mastura Fani

Azzahra (NIM. 20.1.1.0624.0012), Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah pada Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam DDI Polewali Mandar, setelah meneliti dan mengoreksi secara seksama

proposal penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pkn dengan

Metode Inside Outside Circle pada Materi Makna Sila-Sila Pancasila Siswa

Kela IV di SD 033 Dharma” memandang bahwa proposal penelitian tersebut

telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diseminarkan.

Dengan persetujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.

Polewali, .....................2023

Pembimbing I Pembibing II

............................................ ...........................................
NIDN: NIDN:

Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas .............................................
IAI DDI Polewali Mandar,

...............................................................
NIDN : ..................................................

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis

panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

penyusunan proposal yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pkn

dengan Metode Inside Outside Circle Pada Materi Makna Sila-sila Pancasila

Siswa Kelas IVdi 033 dharma.” ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah fakultas tarbiyah dan ilmu

keguruan Institut Agama Islam Darud Da’wah Wal-Irsyad Polewali Mandar.

Perjalanan panjang telah penulis lalui dalam rangka menyelesaikan penulisan

proposal ini. Banyak hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya, namun

berkat kehendak-Nyalah sehingga penulis berhasil menyelesaikan penulisan

proposal ini. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini

patutlah kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

 Ibu Hiljati S.Ag.,M.Pd.I selaku Dekan Fakultas tarbiyah dan ilmu


keguruan..

 Ibu Siti Nur Hafsa S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing penulis dalam

menyelesaikan proposal ini.

 Dosen-dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanIAI DDI POLMAN

Terimakasih penulis juga haturkan untuk semua pihak yang telah membantu

peneliti dalam menyelesaikan proposal ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu

persatu.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, penulis masih

v
melakukan kesalahan dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu, penulis

meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas kesalahan yang dilakukan penulis.

Peneliti berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat

dijadikan referensi demi pengembangan ke arah yang lebih baik. Kebenaran

datangnya dari Allah dan kesalahan datangnya dari diri penulis. Semoga Allah

SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita semua.

vi
DAFTAR ISI:
PENGESAHAN................................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................................iii
PERSETUJUAN PEBIMBING......................................................................................iv
KATA PENGANTAR......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................8
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................8
B. Rumusan Masalah..............................................................................................10
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................10
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................12
A. Kajian Teori........................................................................................................12
1. Hasil Belajar......................................................................................................12
2. Mata Pelajaran PKn..........................................................................................13
3. Inside Outside Circle........................................................................................20
B. Kerangka Berfikir..............................................................................................24
C. Hipotesis Tindakan............................................................................................25
D. Kajian Terdahulu...............................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................28
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................28
B. Desaian Penelitian..............................................................................................28
C. Instrumen Penelitian..........................................................................................29
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................29
E. Teknik Analisis Data.............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................31

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini

menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas

sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan.

Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut yakni

pendidikan. Dengan pendidikan manusia dapat mencapai kemajuan diberbagai bidang

yang pada akhirnya dapat menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik.1

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

dinamis dan syarat perkembangan. Pendidikan yang mendukung pembangunan di masa

yang akan datang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki

peserta didik. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.2 Tercapainya suatu tujuan tersebut maka sangat diperlukan

adanya motivasi.Hasil akan menjadi optimal jika ada motivasi. Semakin tepat yang

diberikan, maka akansemakinberhasilpula pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Jadi

motivasi akan senantias menentukan intensitas usaha belajar bagi peserta didik. Motivasi

sebagai dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan yang ingin

dicapainya.2

Keberhasilan pendidikan khususnya pendidikan di sekolah dasar berkaitan erat

dengan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan (Pkn). Pendidikan kewarganegaraan

(Pkn) merupakan pendidikan yang mengingatkan kita akanpentingnya nilai-nilai hak dan

kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan

1
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013 ), h.1
2
http://repository.unpas.ac.id/12667/4/BAB%201.pdf

8
cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang diharapkan. Karena di nilai penting,

pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di setiapjejang pendidikan mulai dari

yang paling dini hingga pada perguruan tinggi agarmenghasikan penerus –penerus

bangsa yang berompeten dan siap menjalankan hidupberbangsa dan bernegara.

Mata pelajaran PKn sebagai mata pelajaran yang mempunyai peranan penting

dalam membentuk warga negara yang sesuai dengan falsafah bangsa dan konstitusi

RepublikIndonesia.5 Materi PKn dianggap rumit karna materinya sangat banyak, oleh

sebab itu peneliti melakukan observasi terkait mata pelajaran PKn, hasil observasi

tersebut menyatakan bahwa beberapa siswa tidak menyukai mata pelajaran PKn

dikarenakan materinya terlalu banyak dan juga model pembelajaran yang digunakan oleh

guru tidak menarik sehingga membuat siswa terlihat asik mengobrol sendiri dan tidak

memperhatikan guru dalam menyampaikan materi.3

Dikarenakan ketercapaian kompetensi siswa dalam pembelajaran PKn kurang

optimal. Maka pada penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran Inside Outside

Circle untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran tersebut terhadap motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

Model Pembelajaran Inside Outside Circle adalah salah satu model pembelajaran
cooperative yang terdiri dari dua kelompok siswa yang berpasangan membentuk

lingkaran. Lingkaran terdiri dari dua bagian, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam.

Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran luar dan lingkaran dalam berbagi informasi.

Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang

bersamaan, kemudian siswa yang berada di luar lingkaran diam ditempat, sementara

siswa yang berada di lingkaran dalam bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.4

Melalui model Inside Outside Circle selain dapat meningkatkan kemampuan siswa

secara individu jugaX dapat melatih bekerja sama dalam kelompok yang pada akhirnya

memacu peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn, tujuan dari model

3
Dr. Ahmad susanto, Teori belajar dan pembelajaran di SD , (Jakarta : kencana, 2013), h. 23
4
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), h. 144

9
pembelajaran Inside Outside Circle adalah melatih siswa belajar mandiri dan belajar

berbicara menyampaikan informasi kepada orang lain, selain itu dapat melatih

kedisplinan dan ketertiban, menumbuhkan minat belajar siswa, sehingga dengan

penggunaan model Inside Outside Circle minat dan keaktifan siswa untuk belajar akan

tumbuh karena tidak mengalami kejenuhan.

Berdasarkan permasalah di atas, maka penulis mencari upaya pemecahan masalah

rendahnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran PKn. Harapannya semua siswa

dapat termotivasi dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga suasana belajar

menjadi bersemangat dan menyenangkan,serta motivasi belajar dapat meningkat. Oleh

sebab itu perlu mengadakan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pkn

dengan Metode Inside Outside Circle Pada Materi Makna Sila-sila Pancasila Siswa Kelas

IV di 033 dharma.”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat disusun rumusan masalah

yaitu: bagaimanaMeningkatkan hasil belajar pkn dengan metode inside outside circle

pada materi makna sila-sila pancasila siswa kelas IV di SD 033 Dharma.


C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar pkn dengan metode inside outside circle pada materi makna

sila-sila pancasila siswa kelas IV di SD 033 Dharma.


D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD 033 Dharma memiliki beberapa manfaat antara

lain:

1. Manfaat secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan

ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan mata pelajaran Pendidikan

10
Kewarganegaraan dalam penggunaan model pembelajaran inside outside circle di kelas

IV SD 033 Dharma.

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan

kebijakan untuk meningkatkan kegiatan proses pembelajaran.

b. Bagi Guru kelas IV

Menambah wawasan guru tentang bagaimana cara meningkatkan hasil

belajar siswa melalui model pembelajaran inside outside circle pada mata

pelajaran PKn.

c. Bagi peneliti

1) Menambah pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran kepada kelas IV di

SD 033 Dharma.

2) Sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan

d. Bagi siswa

Melalui penelitian ini diharapkan membuat siswa lebih paham dalam

memahami materi pelajaran dan lebih semangat saat proses pembelajaran PKn

berlangsung sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

Secara etimologis, hasil belajar merupakan gabungan dari kata hasil dan belajar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana,1990:14,343) “hasil adalah

sesuatu yang diadakan (dibuat,dijadikan) akibat usaha.” “Belajar adalah berusaha

memperoleh kepandaian  atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau tanggapan yang di

sebabkan pengalaman.”

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diperoleh suatu pengertian bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya

berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebabkan oleh pengalaman. 

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-

sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (Supriono,2009), hasil

belajar itu berupa: 

a. Informasi verbal yang kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk

bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik

terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi

simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. 

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempesentasikan konsep dan

lambang. Kemampuan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,

kemampuan analitis sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip

keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas

kognitif bersifat khas.

c. Stategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas

kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah

dalam memecahkan masalah. 

12
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani

dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian

terhadap objek tersebut.sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan

eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai

sebagai standar perilaku. 

Menurut Bloom (Supriono 2009:6-7) Hasil belajar mencakup kemampuan

kognitif, efektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge

(pengetahuan,ingatan), comprehension (pemahaman,menjelaskan,meringkas,contoh),

application (menerapkan), analysis (menguraikan,menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation

(menilai).

Domain efektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan

respons), valuing (nilai), organitation (organisasi), characterization (karakterisasi).

Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga

mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan

intelektual. Sementara, menurut Lindgren (Supriono,2009:7) “hasil pembelajaran

meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.”

Dari beberapa pendapat, maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah perubahan

perilaku secara keseluruhan (kognitif, afektif, psikomotor) bukan hanya salah satu aspek

potensi saja5

2. Mata Pelajaran PKn

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah

civic education mempunyai banyak pengertian dan istilah. Henry Randall Waite

sebagaimana dikutip oleh Ubaidillah merumuskan pengertian civics sebagai berikut :

5
https://www.rijal09.com/2016/03/pengertian-hasil-belajar.html

13
“The Science of Citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized

collections, the individual inhis relation to the state“ (ilmu pengetahuan

kewarganegaraan, hubungan seseorang dengan orang lain dalam perkumpulan-

perkumpulan yang terorganisir, hubungan seseorang individu dengan Negara lain).

Sedangkan Muhammad Numan Somatri, mengartikan civics adalah sebagai ilmu

kewarganegaraan yang membicarakan hubungan antara manusia dengan perkumpulan-

perkumpulan yang terorganisir (organisasi sosial, ekonomi, politik) dan hubungan

individu-individu dengan negara.

Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk

mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui

aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru, tentang kesadaran bahwa

demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak

masyarakat.6

Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai

wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar

pada budaya bangsa Indonesia.

Dengan pendidikan kewarganegaraan ini diharapkan mampu membina dan


mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara yang memiliki nilai luhur dan

moral yang baik.

Adapun yang mengemukakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah usaha

sadar untuk menyiapkan peserta didik yang diarahkan untuk menjadi patriot pembela

bangsa dan negara (warga negara yang baik).

b. Tujuan pembelajaran PKn di SD/MI

Secara umum tujuan pendidikan kewarganegaraan sebagai berikut :

6
Tim Konsorsium 7 PTAI, (2009), Bahan Perkuliahan Pembelajaran PKN/MI, Surabaya: LAPIS
PGMI, hal. 1-10.

14
a. Berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar hidup bersama dengan bangsa-

bangsa lainnya.

d.Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung,

atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

Tujuan akhir dari pendidikan kewarganegaraan di kelas MI ini adalah tumbuh

kembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi dan kreativitas sosial dalam konteks

kehidupan bermasyarakat secara tertib, damai dan kreatif.7

Jadi dapat disimpulkan pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar adalah

untuk menjadi warga negara yang baik yaitu warga yang tahu, mau dan sadar akan hak

dan kewajibannya melalui pengamalan dari sila-sila Pancasila.

c. Materi makna sila-sila pancasila


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menerima makna hubungan
bintang, rantai, pohon beringin, kepala
banteng, dan padi dan kapas pada
lambang negara
“Garuda Pancasila" sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Mensyukuri keberagaman umat
beragama dimasyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam
konteks Bhineka Tunggal Ika

2.1 Bersikap berani mengakui


kesalahan, meminta maaf, memberi
maaf, dan santun sebagai perwujudan
nilai dan moral Pancasila

7
Sapriya, (2009), Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Departemen Agama Republik
Indonesia, hal. 6.

15
2.2 Bersikap toleran dalam
keberagaman umat beragama di
masyarakat dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
3.1Memahami hubungan simbol dengan 3.1.1Menjelaskan makna sila-sila
makna sila-sila Pancasila sebagai satu Pancasila
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

4.1Menceritakan hubungan simbol 4.1.1


dengan makna sila-sila Pancasila Memberikan contoh pengamalan dari
sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sila-sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari

Tabel 1.1
Kompetensi Dasar dan Indikator

a). Pengertian Pancasila

Pancasila merupakan dasar dari negara Indonesia. Pancasila m ideologi dan

dasar dari negara pancasila yang menjadi landasan, dari segala keputusan yang

dihasilkan bangsa Indonesia. Yang juga mencerminkan kepribadian dari

bangsa Indonesia itu sendiri.

Secara etimologi pancasila berasal dari sebuah bahasa sansekerta,

yakni panca yang memiliki arti lima dan sila berarti dasar, prinsip atau asas.

Sedangkan secara terminologi, pancasila merupakan falsfah dan dasar negara

republik Indonesia.8 Sehingga pengertian kata pancasila secara harfiah adalah

5 dasar, yang kemudian dibuatlah 5 lambang dari masing-masing sila

pancasila. Isi dari pancasila ini juga berjumlah 5 sesuai arti kata pancasila.

Bunyi atau isi dari pancasila adalah sebagai berikut :

(1). Ketuhanan Yang Maha Esa

(2). Kemanusiaan yang adil dan beradab

(3). Persatuan Indonesia

(4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

8
Usiono, (2016), Pancasila dan Kewarganegaraan, Medan: Perdana Publishing, hal. 24.

16
permusyawaratan/perwakilan

(5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pengertian pancasila menurut para ahli, yang diantaranya :

(1). Menurut Ir. Soekarno arti pancasila adalah isi dari jiwa bangsa Indonesia

yang telah turun temurun dan sudah berabad-abad lamanya terpendam dengan

bisu dalam kebudayaan barat. Dengan demikian pancasila bukan hanya

sekedar falsafah di dalam negara kita, tetapi maknanya lebih luas lagi yaitu

falsafah bagi bangsa Indonesia

(2). Menurut Notonegoro pengertian dari pancasila ini adalah dasar falsafah

dan juga ideology Negara yang diharapkan akan menjadi pandangan hidup

bangsa Indonesia.

(3). Menurut Muhammad Yamin, pancasila adalah kata panca yang berate

lima dan sila yang berarti sendi atau dasar atau peraturan tingkah laku yang

penting dan juga baik. Maka dari itu pancasila sebagai pedoman ataupun

peraturan tentang tingkah laku yang penting dan juga baik.

b). Makna Pancasila

Pancasila adalah ideologi yang paling mendasar bagi bangsa Indonesia, juga

berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh. Serta menjadi pondasi

dengan dibangunnya bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan

makmur.

Berikut ini makna dari masing-masing sila pada pancasila :

(1). Sila pertama dengan simbol bintang, Ketuhanan Yang Maha Esa

(a). Adanya rasa percaya dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang disesuaikan dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Yang berdasarkan pada kemanusiaan yang adil dan beradab

17
(b). Saling menghormati dan bekerja sama dengan pemeluk agama dan

penganut kepercayaan yang berbeda-beda agar tercipta kerukunan

dalam hidup beragama.

(c). Saling menghormati dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai

dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

(d). Tidak memaksakan agama atau suatu kepercayaan pada orang lain.

2. Sila kedua dengan simbol rantai, kemanusiaan yang adil dan beradab

(a). Mengakui adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban antar sesama

manusia.

(b). Saling mencintai dengan sesama manusia

(c). Adanya sikap saling tenggang rasa

(d). Tidak bertindak semena-mena pada orang lain

(e). Menjunjung nilai kemanusiaan

(f). Memiliki keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan

(g). Mengembangkan sikap saling menghormati dan kerja sama dengan

bangsa lain.

3. Sila ketiga dengan simbol pohon beringin, Persatuan Indonesia

(a).Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan

bangsa diatas kepentingan pribadi atau kepentingan suatu golongan

tertentu

(b). Rela berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia

(c).Bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia dan bertanah air

Indonesia

(d). Memajukan pergaulan untuk persatuan dan kesatuan bangsa yang

bhineka tunggal ika.

18
4. Sila keempat dengan simbol kepala banteng, Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

(a). Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara Indonesia serta

masyarakat

(b). Tidak memaksakan kehendak sendiri kepada siapapun

(c). Mengutamakan musyawarah ketika sedang mengambil keputusan

demi keputusan bersama

(d).Dalam melakukan musyawarah untuk mufakat harus dilandasi dengan

semangat kekeluargaan

(e).Menerima hasil keputusan musyawarah dengan I’tikad baik dan rasa

tanggung jawab

(f). Melakukan musyawarah dengan akal sehat dan hati nurani

(g).Keputusan apapun yang telah diambil harus dipertanggung jawabkan

di hadapan Tuhan, dengan menjunjung tinggi harakat serta martabat

dan nilai kebenaran dan keadilan.

5. Sila kelima dengan simbol padi dan kapas, Keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia

(a). Mengembangkan perbuatan yang luhur dan baik dengan

mencerminkan sikap kekeluargaan dan gotong royong

(b).Memiliki sikap yang adil

(c). Menjaga keseimbangan antara hak dan juga kewajiban

(d).Menghormati hak setiap orang

(e). Memberi pertolongan pada setiap orang yang membutuhkan

(f). Tidak melakukan pemerasan kepada siapapun

(g).Tidak boros

19
(h). Tidak bergaya hidup mewah

(i). Tidak melakukan perbuatan yang merugikan ditempat umum

(j).Bekerja keras

(k). Menghargai setia hasil karya dari orang lain

(l). Mewujudkan kemajuan yang merata dan yang berkeadilan sosial

bersama-sama.

3.Inside Outside Circle

a. Pengertian Inside Outside Circle (IOC)

Model pembelajaran Inside Outside Circle (IOC) adalah suatu model

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari dua kelompok siswa yang berpasangan

membentuk dua lingkaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam yang kemudian

saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Melalui model pembelajaran ini

diharapkan dapat meningkatkan keaktifan, kedisiplinan dan ketertiban serta

menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri.

Pembelajaran lingkaran dalam-lingkaran luar (Inside-Outside Circle) merupakan

model pembelajaran kooperatif yang dirancang khusus secara berkelompok agar

mengasah keterampilan berkomunikasi siswa. Melalui model pembelajaran ini, anak

dapat bekerja sama dengan pasangan yang berbeda tanpa mengabaikan tanggung jawab

tugas individu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas demi tercapainya tujuan

bersama dengan cara saling berbagi informasi dalam waktu yang bersamaan

menggunakan desain lingkaran kecil dan lingkaran besar.

Model pembelajaran Inside Outside Circle pertama kali dikenalkan oleh Spencer

Kagan pada tahun 1990. Menurut Kagan, dengan model pembelajaran inside outside

circle diharapkan siswa dapat saling membagi informasi pada saat yang bersamaan

dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Kelebihan penggunaan model

inside outside circle adalah siswa akan mudah mendapatkan informasi yang berbeda-

beda dan beragam dalam waktu bersamaan. Sedangkan kekurangannya adalah

20
membutuhkan ruang kelas yang besar, terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan

disalahgunakan untuk bergurau, dan rumit untuk dilakukan.

Menurut Slameto (2010), inside outside circle adalah salah satu bentuk

cooperative learning yang bertujuan untuk melatih peserta didik belajar mandiri dan

belajar berbicara, menyampaikan informasi kepada orang lain. Selain itu juga melatih

kedisiplinan dan ketertiban peserta didik, serta menumbuhkan kemampuan berpikir

mandiri. 

Ngalimun (2012) berpendapat , inside outside circle adalah model pembelajaran

dengan sistem lingkaran kecil dan lingkaran besar dimana siswa saling membagi

informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan

teratur. Karena model ini memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk bisa

saling berbagai informasi pada saat yang bersamaan. 

Pengertian inside outside circle Menurut Lie (2008), adalah suatu model

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari dua kelompok siswa yang berpasangan

membentuk lingkaran. Lingkaran ini ada dua bagian, yaitu lingkaran luar dan lingkaran

dalam. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran luar dan dalam berbagi informasi.

Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang
bersamaan. 

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Inside Outside Circle

Menurut Shoimin (2014), langkah-langkah model pembelajaran Inside Outside

Circle (IOC) adalah sebagai berikut: 

(1). Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3

sampai 4 orang. 

(2). Tiap-tiap kelompok mendapatkan tugas mencari informasi berdasarkan

pembagian tugas dari guru.

(3). Setiap kelompok belajar mandiri mencari informasi berdasarkan tugas yang

diberikan. 

21
(4). Setelah selesai, seluruh siswa berkumpul saling membaur (tidak berdasarkan

kelompok). 

(5). Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak) berdiri

membentuk lingkaran kecil. Mereka berdiri melingkar dan menghadap ke

luar. 

(6). Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran yang pertama.

Dengan kata lain, mereka berdiri menghadap ke dalam dan berpasangan

dengan siswa yang berada di lingkaran dalam. 

(7). Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan lingkaran besar berbagi

informasi. Siswa yang berada di lingkaran kecil memulai. Pertukaran

informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang

bersamaan. 

(8). Kemudian siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara

siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah

perputaran jarum jam. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan

pasangan yang baru untuk berbagi. 

(9). Sekarang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang membagikan
informasi. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa selesai berbagai

informasi.

(10). Pergerakan baru dihentikan jika anggota kelompok lingkaran dalam dan luar

sebagai pasangan asal bertemu kembali.

c. Kelebihan dan Kekurangan Inside Outside Circle 

Setiap model pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing begitu juga dengan model pembelajaran inside-outside circle. Berikut ini adalah

kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inside outside circle:

22
(a). Kelebihan Inside Outside Circle 

Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran Inside Outside Circle adalah:

1. Dapat melatih siswa berani untuk menyampaikan informasi, pendapat,

gagasan, sanggahan. 

2. Melatih siswa belajar mandiri, tertib dan teratur. 

3. Dapat memperoleh informasi yang berbeda pada waktu yang bersama.

4. Meningkatkan partisipasi siswa dan meningkatkan pembelajaran yang

menyenangkan, belajar tidak harus di dalam kelas.

5. Peserta didik akan memperoleh bermacam-macam informasi dalam waktu

yang sama. 

6. Kegiatan ini dapat membangun sifat kerja sama antar siswa.

7. Melatih siswa untuk berkomunikasi sesamanya.

b. Kekurangan Inside Outside Circle 

Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran Inside Outside Circle adalah: 

1. Sebaiknya pada pelaksanaan metode ini di lakukan di luar kelas agar dapat
membangun suasana belajar yang lebih rileks, dan menyenangkan. 

2. Sebelum melaksanakan metode ini dilakukan pemberitahuan atau pengarahan

terlebih dulu bahwa akan menerapkan metode ini kepada siswa, agar siswa tidak

merasa canggung.  

3. Penjelasan yang secara rinci pelaksanaan metode ini. 

4. Hendaknya dalam pelaksanaan metode ini tidak dilaksanakan secara riil tetapi

memiliki variasi beberapa cangkokan metode lain agar lebih menarik dan

variatif.9

9
https://www.kajianpustaka.com/2022/03/model-pembelajaran-inside-outside.html

23
B. Kerangka Berfikir

Pembelajaran merupakan suatu proses, cara, perbuatan yang menjadikan seseorang

belajar dengan baik. Pembelajaran adalah usaha yang ditempuh peserta didik dalam upaya

mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya agar membentuk suatu ilmu

pengetahuan dan karakter yang dimilikinya. Sedangkan hasil belajar adalah suatu

perolehan yang di dapatkan peserta didik setelah melalui proses pembelajaran dari guru.

Guru adalah pemeran utama dalam proses pembelajaran di kelas, karena gurulah yang

mampu mengatur dan menyusun segala perencanaan yang akan dilakukan sebelum dan

sesudah kegiatan belajar mengajar.

Saat proses pembelajaran gurulah yang sangat berperan dalam menyampaikan materi

pembelajaran, di sinilah upaya-upaya guru untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

peserta didik, dengan cara menggunakan metode yang bervariasi.

Namun, pada kenyataannya masih banyak guru yang belum mampu merancang

pembelajaran yang demikian. Hal tersebut juga terjadi dalam pembelajaran PKn di kelas

IV SD 033 Dharma. Proses kegiatan pembelajaran guru belum menggunakan pendekatan

dan metode pembelajaran yang konvensional, guru hanya menggunakan metode ceramah

dan memberikan latihan, sehinggan peserta didik kurang aktif dalam kegiatan

pembelajaran dan akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Maka dari itu peneliti berkeinginan untuk memperkenalkan model pembelajaran

inside outside circle yang diharapkan mampu menarik minat dan membuat aktif peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Bangan Skema Kerangka Berfikir Tindakan

Kondisi Awal
Pembelajaran makna sila-sila pancasila (PKN) disekolah bersifat konvensional,
aktifitas belajar siswa masih rendah, hal ini menyebabkan beberapa siswa belum
mencapai KKM

24
Tindakan (acting)
Guru menggunakan model Inside Outside Circle untuk pembelajaran PKN materi
Makna Sila-Sila Pancasila.

Kondisi Akhir
Dengan menggunakan model Inside Outside Circle,di harapakn aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas IV SDN 033 Dharma dapat meningkat.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian pada landasan teoritis yang telah dipaparkan maka dapat disusun

hipotesis dari penelitian ini yaitu bahwa metode pembelajaran Inside Outside Circledapat

meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn pada materi makna sila-sila

pancasila di kelas IV sd 033 dharma tahun ajaran 2022/2023.


D. Kajian Terdahulu

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rita Murni yang berjudul “Penerapan Teknik
Inside Outside Circle untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Peserta Didik Kelas

VIII A Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Salafiyah Nur Hidayah Bencah Kelubi

Kecamatan Tapung” menyebutkan bahwa dengan teknik inside outside circle dapat

meningkatkan minat belajar matematika.10

Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adinda Ageng Syahputri

yang berjudul “Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan

Model Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV

A SD Negeri 2 Metro Pusat” menyebutkan bahwa penerapan model cooperative learning

10
Rita Murni, Penerapan Teknik Inside Outside Circle untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika
Siswa Kelas VIII A Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantern Salafiyah Nur Hidayah Bencah Kelubi Kecamatan
Tapung (Pekanbaru, 2011).

25
tipe inside outside circle pada pembelajaran IPS Kelas IV A SD Negeri 2 Metro Pusat

dapat meningkatkan partisipasi belajar peserta didik dan dapat juga meningkatkan hasil

belajar peserta didik. 11

Hasil penelitian yang dilakukan Amin Nur hayati dkk yang berjudul “Peningkatan

Pemahaman Konsep Sumber Daya Alam Melalui Model Inside Outside Circle”

menyebutkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle

dapat meningkatkan pemahaman konsep sumber daya alam pada peserta didik kelas IV

SDN 02 Gondangmanis Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar tahun

pelajaran 2012/2013.12

Begitupun hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiwinda yang berjudul “Pelaksanaan

Model Pembelajaran Inside Outside Circle terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata

Pelajaran PAI (Studi di SMP Budi Mulya Kota Bengkulu)” menyebutkan bahwa

penggunaan model pembelajaran inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik khususnya pada mata pelajaran PAI. Hal ini terbukti pada siklus I nilai rata-

rata 67,08 meningkat pada siklus II menjadi 75,63.13

Dari beberapa hasil penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan model

pembelajaran Inside Outside Circle dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, namun
tidak hanya pada hasil belajar Pendidikan Agama Islam tetapi juga pada hasil belajar

Matematika dan hasil belajar IPS. Jadi, model pembelajaran Inside Outside Cicle dapat

digunakan pada semua mata pelajaran dan dapat digunakan pada setiap jenjang pendidikan

baik SD, SMP dan SMA. Skripsi di atas memiliki tujuan yang sama dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti, perbedaannya terletak pada objek penelitiannya, jika

skripsi di atas objeknya peserta didik pada tingkatan SMP kelas VIII dan tingkatan SD

kelas IV, sedangkan penelitian ini dilakukan pada tingkatan SD kelas V. Perbedaannya

11
Adinda Ageng Syahputri, Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV A SD Negeri 2 Metro Pusat
(Bandar Lampung, 2016).
12
Amin Nur hayati, dkk, Peningkatan Pemahaman Konsep Sumber Daya Alam Melalui Model Inside
Outside Circle (Surakarta, 2013).
13
Wiwinda, Pelaksanaan Model Pembelajaran Inside Outside Circle terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran PAI (Studi di SMP Budi Mulya Kota Bengkulu) (Agustus, 2016).

26
juga terletak pada variabel yang akan diteliti yaitu skripsi di atas variabel yang diteliti

adalah peningkatan minat belajar dan peningkatan pemahaman konsep belajar, sedangkan

penelitian ini variabel yang diteliti adalah peningkatan hasil belajar.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 033 DHARMA . Adapun pemilihan lokasi
ini dikarenakan peneliti sebelumnya sudah pernah melakukan observasi di sekolah
ini.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester VI tahun ajaran 2022/2023.

27
B. Desaian Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini dikategorikan ke dalam Penelitian Tindakan

Kelas (PTK).) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan (action research)

yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pelaksanaan pembelajarannya di

kelas14. Dalam literatur bahasa Inggris, PTK ini disebut dengan Classroom Action

Research. Secara umum PTK ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk perbaikan.

Perbaikan disini mempunyai maksud bahwa melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori

yang ada untuk kepentingan proses dan atau produk pembelajaran yang mempunyai

efektivitas tinggi, optimal, dan fungsional. Bentuk penelitian tindakan kelas yang dipakai

adalah penelitian kolaboratif.15 Disini penelitian melibatkan beberapa pihak baik guru

sebagai observer, kepala sekolah SD Negeri G, maupun guru lain serta masyarakat sekitar

secara serentak dengan tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran,

menyumbang pada perkembangan teori, dan peningkatan karier guru. Hubungan diantara

beberapa pihak tersebut bersifat kemitraan. Peran antara peneliti dan guru adalah sejajar.

Artinya guru berperan sebagai peneliti selama penelitian tindakan kelas yang bersifat

kolaboratif itu berlangsung.


C. Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang dipakai, maka instrumen dalam penelitian
ini adalah:

a. Lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu lembar
observasi siswa dan lembar observasi guru. Lembar observasi siswa berisi tentang
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran melalui Model Pembelajaran Berbasis
Portofolio. Kegiatan siswa di antaranya yaitu partisipasi siswa, keaktifan, tanggung
jawab, kerja sama, serta sikap cinta dan produk Indonesia. Lembar observasi guru
berisi tentang komponen yang diselenggarakan oleh guru dalam proses pembelajara.
Lembar observasi guru dan siswa terlampir pada halaman 137-155.

b. Soal evaluasi
14
Ari Kunto, S. , Suhardjono dan Supardi. 2007. Hal 58 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara

15
Bandung: Nuansa Indah. Suyanto. (1996). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: UP35D
IKIP. Bandung: Angkasa. Suyanto.

28
Soal digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh data hasil belajar siswa.
Soal evaluasi yang akan digunakan terlebih dahulu divalidasi oleh ahli materi dalam
bidang PKn, yaitu IbuIndah RubiantinS.Pd. Dalam penelitian ini, pengumpulan data
dilakukan dengan cara tes formatif. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran
halaman 114 dan 126.
c. Dokumentasi

Dokumen-dokumen dalam penelitian ini dapat memberikan gambaran konkret


mengenai kondisi siswa pada saat pembelajaran dan untuk memperkuat data yang
diperoleh. Dokumen-dokumen tersebut berupa foto yang memberikan gambaran
secara konkret mengenai kondisi kegiatan siswa

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan data-data penelitian, teknik yang digunakan peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. “Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian”.30
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran
berlangsung, saat peserta didik sedang asik berinteraksi membahas pelajaran yang
diberikan, atau saat sedang bermain dan lain sebagainya.

2. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-
data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan tepat dan cepat. Setiap pertemuan dalam siklus yang dilakukan, siswa akan
diberikan tes yang berupa pilihan berganda sebanyak 25 soal.

3. Wawancara

Dalam pelaksanaan penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru PKn dan peserta
didik kelas IV agar mendapatkan data lebih rinci lagi dari cara sebelumnya sehingga
ditemukan permasalahan sebelum penelitian dilakukan.

E. Teknik Analisis Data


Analisi ini dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang
dilakukan dalam penelitian ini. Hal ini dilihat dari persentase tingkat keberhasilan yang
dicapai oleh siswa kelas IV SDN 033 DHARMA

a. Reduksi Data

29
Proses reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, menyederhanakan data yang telah
disajikan dalam transkip catatan lapangan.
Kegiatan ini bertujuan memilih jawaban siswa dari jenis kesalahan dan kebenaran
dalam menyelesaikan soal-soal tentang makna nilai-nilai pancasila.
Keterangan :
1. Setiap 1 soal memiliki skor 4
2. Apabila siswa menjawab 1 soal dengan benar, siswa akan mendapatkan nilai 4
3. Tidak benar sama sekali akan mendapat skor 0

b. Evaluasi
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi maka peneliti akan
memberikan soal latihan pada setiap pertemuan. Untuk melihat siswa yang tuntas, peneliti
akan milai jawaban dengan rumus :

Skor mentah
NILAI : x 100 dimana nilai adalah penilaian hasil
Jumlahitem

Dari uraian diatas dapat diketahui siswa yang belum tuntas dan sudah tuntas dalam belajar
dapat kita ketahui dari hasil nilai belajar masing-masing individu. Selanjutnya secara
klasikal dapat kita ketahui :

P=
∑ siswa yang tuntas x 100 %
∑ ❑ siswa
Apabila hasil kemampuan siswa yang diperoleh sudah sesuai dengan ketuntasan belajar,
maka pnelitian ini dinyatakan sudah berhasil dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya,
dan sebaliknya jika hasil kemampuan siswa yang diperoleh belum sesuai dengan
ketuntasan belajar yang diterapkan, maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013 ), h.1
repository unpas ,BAB 201
Dr. Ahmad susanto, Teori belajar dan pembelajaran di SD ,(Jakarta : kencana, 2013), h. 23

Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), h. 144


rijal09, pengertian hasil belajar (03, 2016)
Tim Konsorsium 7 PTAI, (2009), Bahan Perkuliahan Pembelajaran PKN/MI, Surabaya:
LAPIS PGMI, hal. 1-10.
Sapriya, (2009), Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Departemen Agama
Republik Indonesia, hal. 6.
Usiono, (2016), Pancasila dan Kewarganegaraan, Medan: Perdana Publishing, hal. 24.

30
Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-

Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Djamarah, S.B. 2010. Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis

Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamzah, B. Uno. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013Yogyakarta:

AR-RUZZ MEDIA.

Habidi, Widiati, U., dan Soetjipto, B.E. 2017. Peningkatan Keterampilan Berkomunikasi dan

Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Quiz-Quiz Trade dan Inside Outside CIRC.

Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kerjasama Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga

Kependidikan Kemendikbud.

Handayani, N.P. 2019. Modifikasi Metode Pembelajaran Matematika Inside Circle dengan

Strategi Pembelajaran Tugas dan Paksa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kaluni.

31

Anda mungkin juga menyukai