Makalah Administrasi Daerah
Makalah Administrasi Daerah
Disusun Oleh
Nama : Lani Warisman
NIM : 2101200024
Kelas : 6 IHP 1
JAKARTA
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas Makalah yang Berjudul “Optimalisasi Kinerja Terhadap
Pengawasan Penyelenggaraan Asas Desentralisasi Pemerintah Di Daerah” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
pada Mata Kuliah “Hukum Administrasi Daerah”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang penerapan Asas Desentralisasi dalam Pemerintahan
Daerah dan pengawasan penyelenggaraan asas desentralisasi dalam pemerintahan daerah
bagi Pembaca dan juga bagi Penulis.
Saya ucapkan terima kasih kepada Sri Mastuti, S.Ip., SH., MH.selaku dosen dalam
mata kuliah Hukum Administrasi Daerah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
Karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima, sebagai bentuk introspeksi
diri atas kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6
A. Kesimpulan .....................................................................................................................9
B. Saran ...............................................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak reformasi, Indonesia telah mengalami banyak perubahan dalam sistem
pemerintahannya. Salah satu perubahan penting yang dilakukan adalah pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah. Desentralisasi dan otonomi daerah memungkinkan
pemerintah daerah untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pengelolaan
dan penyediaan layanan publik di daerahnya. Namun, implementasi desentralisasi dan
otonomi daerah masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk masalah
pengawasan terhadap penyelenggaraan asas desentralisasi itu sendiri.
Pengawasan terhadap penyelenggaraan asas desentralisasi menjadi krusial karena hal ini
dapat memengaruhi kualitas kinerja pemerintah daerah. Dalam beberapa kasus, kebijakan
yang diambil oleh pemerintah daerah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau tidak
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas
pelayanan publik dan meningkatkan tingkat korupsi di tingkat daerah.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya dalam mengoptimalkan kualitas kinerja
pemerintah daerah terhadap pengawasan penyelenggaraan asas desentralisasi. Dengan
mengoptimalkan kualitas kinerja pemerintah daerah, maka pengawasan terhadap
penyelenggaraan asas desentralisasi dapat menjadi lebih efektif dan berdampak positif pada
peningkatan kualitas pelayanan publik serta mencegah terjadinya korupsi.
Berdasarkan hal diatas, maka saya tertarik untuk membahas dalam makalah saya dengan
judul “Optimalisasi Kinerja Terhadap Pengawasan Penyelenggaraan Asas
Desentralisasi Pemerintah Di Daerah”.
4
B. Pokok Permasalahan
Berdasakan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka saya menyusun
rumusan masalah sebagai berikut :
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penerapan Asas Desentralisasi dalam pemerintahan daerah
Penerapan asas desentralisasi dalam pemerintahan daerah merupakan suatu upaya untuk
memberikan kewenangan lebih kepada pemerintah daerah dalam mengambil keputusan dan
bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyediaan layanan publik di daerahnya. Penerapan
asas desentralisasi di Indonesia telah dimulai sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan kemudian disempurnakan dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Selain itu, asas desentralisasi juga mengandung asas kebijakan umum yang mengatur tentang
kewenangan pemerintah pusat dalam menetapkan kebijakan umum di bidang nasional yang
akan diimplementasikan di tingkat daerah. Asas ini diatur dalam Pasal 6 UU Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa pemerintah pusat menetapkan
kebijakan umum di bidang nasional dan kemudian mengkoordinasikan dengan pemerintah
daerah dalam implementasinya di tingkat daerah.
6
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik di tingkat daerah karena
pemerintah daerah memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar.
2) Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan di tingkat daerah
karena pemerintah daerah lebih dekat dengan masyarakat dan dapat lebih memahami
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
3) Memperkuat otonomi daerah karena pemerintah daerah memiliki kewenangan dan
tanggung jawab yang lebih besar dalam mengambil keputusan dan mengelola sumber daya
daerah.
4) Memperkuat pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia karena pemerintah
daerah dapat lebih fokus pada pembangunan di daerahnya masing-masing.
Namun, penerapan asas desentralisasi juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, di antaranya:
1) Keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan di tingkat daerah yang dapat
mempengaruhi kualitas kinerja pemerintah daerah dalam mengambil keputusan dan
mengelola sumber daya daerah.
2) Masalah koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Dalam hal pengawasan terhadap rancangan peraturan daerah dan peraturan daerah,
pemerintah melakukan dua cara sebagai berikut:
7
dilakukan agar pengaturan tentang hal tersebut dapat mencapai daya guna dan hasil guna
secara optimal.
2. Pengawasan terhadap semua peraturan daerah diluar yang termuat di atasnya, yaitu setiap
peraturan daerah wajib disampaikan kepada menteri dalam negeri untuk propinsi dan
gubernur untuk kabupaten atau kota, untuk memperoleh klarifikasi, terhadap peraturan
daerah yang bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan yang lebih tinggi dapat
dibatalkan sesuai mekanisme yang berlaku.
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yakni terdiri atas urusan wajib dan
urusan pilihan. Urusan wajib artinya penyelenggaraan pemerintahan yang berpedoman pada
standar pelayanan minimal, dilaksanakan secara bertahap, dan ditetapkan oleh pemerintah.
Adapun untuk urusan pemerintah yang bersifat pilihan, baik untuk pemerintahan daerah
provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, meliputi urusan pemerintahan yang secara
nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Untuk meningkatkan kualitas pengawasan pemerintahan di daerah diperlukan berbagai upaya
agar tercipta suatu kondisi pemerintahan yang baik. Dengan adanya asas desentralisasi suatu
daerah kemungkinan juga akan terjadi suatu masalah sehingga menyebabkan penyimpangan-
penyimpangan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi optimalisasi kinerja dalam pengawasan
penyelenggaraan asas desentralisasi pemerintah di daerah antara lain:
1. Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam hal pengawasan dan
manajemen pemerintahan di daerah.
2. Adanya kebijakan dan regulasi yang jelas dan transparan terkait pengawasan
penyelenggaraan asas desentralisasi pemerintah di daerah.
3. Dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai dalam pengumpulan,
analisis, dan pelaporan data terkait kinerja penyelenggaraan asas desentralisasi pemerintah
di daerah.
4. Keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengawasan penyelenggaraan asas
desentralisasi pemerintah di daerah.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan asas desentralisasi dalam pemerintahan daerah memberikan kewenangan dan
tanggung jawab yang lebih besar kepada pemerintah daerah dalam mengambil keputusan dan
mengelola sumber daya di daerahnya. Penerapan asas desentralisasi memiliki manfaat, seperti
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, memperkuat partisipasi masyarakat,
memperkuat otonomi daerah, dan memperkuat pemerataan pembangunan di seluruh wilayah
Indonesia. Namun, penerapan asas desentralisasi juga dihadapkan pada sejumlah tantangan,
seperti keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan di tingkat daerah dan masalah
koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Optimalisasi kinerja dalam
pengawasan penyelenggaraan asas desentralisasi pemerintah di daerah sangat penting untuk
memastikan bahwa pemerintahan di daerah berjalan efektif dan efisien. Pengawasan tersebut
meliputi berbagai aspek, seperti pengelolaan anggaran, pelayanan publik, pengambilan
keputusan, serta pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah.
B. Saran
1. Adanya transparansi system pengawasan penyelenggaraan daerah. System ini
dititikberatkan pada pengawasan keuangan yang terjadi di pemerintahan daerah. Dan lebih
memperkuat hubungan antara pemerintaha dengan pemerintah daerah khususnya dalam hal
keuangan seperti pemberian sumber-sumber keuangan, pengalokasian dana perimbangan,
dan pemberian pinjaman dan/atau hibah. Dengan adanya keseimbangan di dalam sector
tersebut maka akan terwujud suatu good governance.
2. Adanya birokrasi yang tidak berbelit-belit terkait dengan penyelenggaraan system
pemerintahan daerah. Adanya hubungan antara pemerintah daerah dengan masyarakat juga
sangat diperlukan seperti dalam hal pelayanan umum, pelestarian, serta pemanfaatan
sumber daya alam yang ada. Sehingga penyelenggaraan pelaksanaan pemerintah daerah
terwujud dengan baik dan terwujud masyarakat yang sejahtera.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 5 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Buku
Azwar, S. (2017). Desentralisasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kurniawan, H. (2019). Good Governance dan Pengawasan Publik: Kajian Pemerintahan
Berbasis Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press.
Mardiasmo. (2019). Reformasi Birokrasi: Pengawasan dan Akuntabilitas Pemerintah
Daerah. Yogyakarta: Andi Offset.
3. Internet
Decentralization Thematic Team, “What is Decentralization?”, World Bank. Lengkapnya
http://www.ciesin.org/decentralization/English/General/Different_forms.html
http://www1.worldbank.org/publicsector/decentralization/admin.htm#4
10