04 Kekuasaan Dan Legitimasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

KEKUASAAN DAN LEGITIMASI

Drs. Roedy Silitonga, MAE, MTh.


Pokok Pembahasan

▪ Pengertian Kekuasaan
▪ Hubungan Kekuasaan dan Negara
▪ Nilai-nilai Kesatuan Republik Indonesia
▪ Pandangan Calvin tentang Asal Mula Negara
▪ Fungsi Negara

2
▪ Pengertian ▪ Pengertian
▪ Teori ▪ Unsur
▪ Unsur ▪ Ciri-ciri
▪ Bentuk ▪ Dimensi

NEGARA KEKUASAAN

LEGITIMASI
▪ Keturunan
▪ Hukum
▪ Undang-undang
▪ Pemilu

3
Struktur Pemerintahan Negara

• Bentuk Pemerintahan
Legitimasi • Tugas Pemerintah

Negara

• Tak Terbatas
Kekuasaan • Terbatas
• Trias Politica

4
KEKUASAAN

▪ Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu


yang (bahkan) tidak ingin ia lakukan melalui paksaan. Kekuasaan selalu berhubungan dengan
aksi, kegiatan dan interaksi.
▪ Hubungan Negara dan Kekuasaan, bahwa negara memiliki semua kekuasaan yang
dibutuhkannya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya. Negara harus memelihara
wewenangnya dengan melaksanakan pemaksanaan demi hukum dan ketertiban melalui
kekuasaan.
▪ Wewenang adalah potensi yang ada pada seseorang untuk berkuasa. Namun wewenang
membutuhkan legitimasi untuk berinteraksi dengan orang lain dengan norma-norma yang
membatasinya.
▪ Legitimasi merupakan pengakuan keabsahan atas kekuasaan, yang akan menentukan corak
sebuah negara. Sumber legitimasi kekuasaan, antara lain: legitimasi religius, legitimasi elitis
(aristokratis, pragmatis, ideologis), dan legitimasi demokratis.

Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
5
Hubungan Kekuasaan dan Negara

▪ Kekuasaan adalah dominasi, yaitu kemampuan untuk melaksanakan kemauan kendatipun


orang lain menentangnya (T Liang Gie, 1986:20)
▪ Kekuasaan adalah kemampuan untuk berkuasa dalam suatu hubungan sosial, melakukan
kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan dan apa pun dasar kemampuan ini (Meriam
Budiardjo, 1983:16)
▪ Unsur-unsur Kekuasaan adalah
1. Kemampuan/kekuatan/kepemimpinan
2. Kemauan/keinginan dari seseorang/kelompok/lembaga
3. Dalam situasi hubungan sosial
4. Wujudnya berbentuk keputusan yang membatasi dan atau memperluas alternatif bertindak.

Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
6
Hubungan Kekuasaan dan Politik

▪ Ciri-ciri kekuasaan adalah bersifat multiform, masala sosial, masalah psikologis, dan
masalah keamanan.
▪ Kekuasaan politik merupakan bagian dari kekuasaan sosial yang memiliki ciri-cirinya yaitu
fokus pada negara, paling otoritatif, dan memiliki daya perekat yang paling luas karena nilai
yang harus mengikutinya.
▪ Dimensi-demensi kekuasaan terdiri atas (1) Potensial dan aktual; (2) Konsensus dan
Paksaan; (3) Positif dan Negatif; (4) Jabatan dan Pribadi; (5) Implisit dan Eksplisit.

Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
7
Hubungan Kekuasaan dan Kedaulatan

▪ Kedaulatan adalah wewenang penuh dalam sebuah wilayah, bahwa (1) Pemegang
kedaulatan memiliki kewenangan; (2) Isi kedaulatan adalah kewilayahan.
▪ Kedaulatan bukan hanya kekuatan untuk memaksa, namun kekuasaan penuh.
Negara memiliki kualitas kedaulatan karena negara mendapatkan legitimasi religius, legitimasi
hukum, legitimasi konstitusional, dan legitimasi internasional. Sebuah negara berhak
menentukan sampai dimana batas wewenangnya. Negara menciptakan hukum dan
pemerintahannya sendiri.
▪ Kewilayahan adalah sebuah konsep membatasi sebuah bangsa. Jadi kewilayahan adalah
sudut pandang geografis kekuasaan sebuah negara bila ditinjau dari sudut batas kekuasaan
itu sendiri.

Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
8
Legitimasi Negara

▪ Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan kota yang mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dalam undang-undang.
▪ Kebijakan desentralisasi mempunyai dua tujuan utama yakni tujuan politik dan
administratif.
▪ Kebijakan otonomi daerah, di satu sisi bermanfaat bagi penciptaan kemandirian
masyarakat daerah. Di sisi lain “kita harus mewaspadai tumbuhnya berbagai sikap yang dapat
mengancam nasionalisme dan keberadaan NKRI yang majemuk dan multibudaya.
▪ Kesadaran atas bahaya globalisasi yang “multifeceted” sebagai bagian dari bahaya
keamanan yang asimetrik merupakan pemicu meningkatnya kohesi nasional.

Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
9
10
11
Hukum
baik, benar, adil

Menegakkan Keadilan Menjamin ibadah

Organis Otoritas
atas penguasa
yang Harmonis
dan warga

Mengatur Kehidupan warga negara


Meeter, Hendry, Pandangan-Pandangan Dasar Calvinisme, 97-115

Anda mungkin juga menyukai