05 Konstitusi Dan Rule of Law
05 Konstitusi Dan Rule of Law
▪ Pengertian Konstitusi
▪ Tujuan Konstitusi
▪ Konstitusi dan Demokrasi
▪ Dinamika Pelaksanaan UUD 1945
▪ Pengertian dan tujuan Rule of law
▪ Rule of Law sebagai Pilar Negara Hukum
▪ Pemerintah dan Keadilan; Otoritas Pemerintah
▪ Wawasan Dunia Kristen mengenai Rule of Law dari Agustinus, Aquinas, Calvin, Hobbes,
Locke, dan Kuyper
2
Pengertian Konstitusi
Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21, 169
3
Konsep Konstitusi
▪ Pada tahun 1215, Raja John dari Inggris dipaksa oleh beberapa bangsawan untuk mengakui
beberapa hak mereka. Dalam Charter of English Liberties, Raja John menjamin bahwa
pemungutan pajak tidak akan dilakukan tanpa persetujuan dari yang bersangkutan, dan bahwa
tidak akan diadakan penangkapan tanpa pengadilan.
▪ Pada tahun 1679 parlemen Inggris menerima Habeas Corpus Act, yang memberi
perlindungan terhadap penangkapan sewenang-wenang dan yang menjamin pengadilan yang
cepat. Pada tahun 1689 parlemen menerima Bill of Rights yang menjamin Habeas Corpus Act
dan menetapkan beberapa hak bagi rakyat seperti hak untukmengajukan petiji kepada Raja
dan bagi anggota Parlemen hak berbicara bebas dari ancaman penangkapan.
▪ Pada tahun 1776 di Amerika dirumuskan Declaration of Independence bahwa Tuhan
Pencipta telah mengaruniai setiap manusia dengan hak-hak yang tak dapat dirampas,
diantaranya hak atas hidup, hak atas kemerdekaan, dan hak atas kesejahteraan. Dan untuk
menjamin hak-hak tersebut, rakyat telah menciptakan pemerintah.
Memisahkan
kekuasaan Membatasi
dari kekuasaan
penguasa
Mengontrol
penguasa dalam
menjalankan
kekuasaan
6
Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
Fungsi Konstitusi
Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
7
Prinsip Demokrasi dalam UUD
Kedaulatan
Hak
ada di
minoritas
tangan
dijamin
rakyat
Pembatasan
kekuasaan
8
Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44
Sifat dan Fungsi Undang-Undang Dasar
▪ UUD merupakan suatu perangkat peraturan yang menentukan kekuasaan dan tanggung jawab
dari berbagai alat kenegaraan.
▪ E.C.S. Wade menyatakan bahwa UUD adalah Naskah yang memaparkan rangka dan tugas-
tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara
kerja badan-badan tersebut.
▪ UUD dapat dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang menetapkan
bagaimana kekuasaan dibagi antara beberapa lembaga kenegaraan, misalnya antara
bada legislatif, badan eksekutif, dan badan yudikatif.
▪ UUD merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu negara
▪ Richard S. Kay menjelaskan maksudnya UUD adalah untuk meletakkan aturan-aturan yang
pasti yang mempengaruhi perilaku manusia dan dengan demikian menjaga agar pemerintah
tetap berjalan dengan baik.
1. Organisasi negara. Di dalam UUD mencakup: (a) Pembagian kekuasaan antara badan
legislatif, eksekutuf, dan yudikatif serta hubungan di antara ketiganya; (b) Bentuk negara
beserta pembagian kekuasaan antara pemerintah dan pemerintah daerah; (c) Prosedur untuk
menyelesaikan masalah pelanggaran Yuridiksi oleh salah satu badan negara atau pemerintah
dan sebagainya.
2. Hak-hak asasi manusia.
3. Prosedur mengubah UUD (amandemen).
4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.
5. Merupakan aturan hukum yang tertinggi yang mengikat semua warga negara dan lembaga
negara tanpa kecuali.
6. Mukadimah (Pembukaan) UUD sering memuat cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara.
▪ Alasan UUD diganti karena UUD yang ada tidak lagi mencerminkan konstelasi politik
atau tidak lagi memenuhi harapan dan aspirasi rakyat.
▪ Tahun 1945 (UUD RI yang de facto hanya berlaku di Jawa, Madura dan Sumatera)
▪ Tahun 1949 (UUD RIS yang berlaku di seluruh Indonesia, kecuali Irian Barat)
▪ Tahun 1959 (UUD RI 1945 ini berlaku sejak dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berlaku di seluruh
Indonesia, termasuk Irian Barat)
▪ Tahun 1999 (UUD 1945 dengan amandemen dalam masa Reformasi)
▪ Setiap pergantian UUD mencerminkan anggapan bahwa perubahan konstitusional
yang dihadapi begitu fundamental, sehingga mengadakan mandemen seja terhadap
UUD yang sedang berlaku dianggap tidak memadai.
12
Prosedur Perubahan Undang-Undang Dasar
▪ Timbul setelah tumbuhnya paham negara yang berdaulat dan kesepakatan untuk
membatasi kekuasaan negara…dengan berpegang teguh pada hukum
(rechstaat).
▪ Rule of Law lahir dengan jalan mengambil alih dominasi kekuasaan yang dimiliki
kaum ningrat dan kerajaan dalam konteks hukum dan keadilan (Inggris), Hak Asasi
Manusia (Amerika Serikat), dan pelaksanaan tugas Pemerintah (Belanda).
Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
15
Pengertian Rule of Law
▪ Thomas Paine bahwa Rule of Law sebagai, “ tidak ada satu pun yang berada di atas hukum dan
hukumlah yang paling berkuasa.”
Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
16
INDONESIA adalah Negara Rule of Law
▪ Rule of Law mempunyai visi melakukan koreksi terhadap konsep kedaulatan negara,
secara formal sebagai kekuasaan publik yang terorganisir dan secara ideologis sebagai
penjabaran konsep keadilan dalam bentuk penegakkan hukum.
▪ Rule of Law adalah legalisme yang berarti seluruh aspek keadilan dapat dipenuhi lewat
sebuah sistem peraturan dan prosedur yang objektif dan otonom.
▪ Rule of Law adalah sebuah pemikiran bahwa seluruh sistem kekuasaan negara
dibatasi oleh hukum, sehingga segenap lapisan masrakat, pemerintah, dan negara
menjunjung tinggi supremasi hukum.
▪ Secara epistemologis, Rule of Law di Indonesia lebih dari sekedar supremasi hukum dan
hukum sebagai alat yang dipakai untuk mencapai keadilan itu (Pembukaan UUD 1945).
▪ Implementasi Rule of Law di Indonesia bukan sekedar membuat peraturan untuk
membatasi kekuasaan, namun membuat peraturan yang dengan sengaja berusaha mencapai
keadilan.
Modul Pendidikan Kewarganegaraan, 2006, hal.339-44, Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, hal. 13-21
17
Pemisahaan Kekuasaan
18
Hubungan Rule of Law dan Konstitusi di Indonesia
Hukum
Sarana atau
Masyarakat
Fasilitas
Natural
Law
Religion
Divine Social
Law culture
state
21